Anda di halaman 1dari 13

SOP

(SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR)

LABORATORIUM

HEMATOLOGI
DISUSUN OLEH :
SUHRAWARDI
SANDYTIA AMERTHA, A.Md.AK

PUSKESMAS BINUANG
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN TAPIN
2016
PENGAMBILAN DARAH VENA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO Tanggal :
P Terbit
Halaman : ¼ PUSKESMAS
MALANBONG
PEMERINTAH
dr. H. Hadi Harsono
KAB. GARUT
NIP:
1. Pengertian Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang
berarti proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3
macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture),
tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara
yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan
dengan venipuncture.
Pengambilan Darah Vena Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh
darah umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam
lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan
tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau
vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena basilica
harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri
brachialis dan syaraf mediana
2 Tujuan 1. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk
dilakukan pemeriksaan.
2. Menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick injury) akibat
vena punctie bagi petugas maupun penderita.
3. Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah
(phlebotomy)
3 Kebijakan Setiap analis yang melakukan sampling mampu melakukan pengambilan sampel
darah vena dengan baik dan benar.
4 Referensi PERMENKES NO.411 TAHUN 2010 TENTANG LABORATORIUM KLINIK
Pasal 17 Ayat 2
PENGAMBILAN DARAH VENA
No. Dokumen : dr. H. Hadi Harsono
PUSKESMAS No. Revisi :
MALANGBONG SOP Tanggal Terbit : NIP.
Halaman :
5 Prosedur/langkah- Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :
langkah
1. Lengan pada sisi mastectomy
2. Daerah edema
3. Hematoma
4. Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
5. Daerah bekas luka
6. Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
7. Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan
darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat
tertentu.
Alat & Bahan
1. Spuite
2. Torniquet
3. Kapas alkohol
4. Plesterin
5. Anti koagulan/ EDTA
6. Vacum tube

PENGAMBILAN DARAH VENA


No. Dokumen :
dr. H. Hadi Harsono
PUSKESMAS No. Revisi :
MALANGBONG SOP Tanggal Terbit :
NIP.
Halaman : 3/4
5 Prosedur/langkah- Prosedur Kerja
langkah
1. Identifikasi pasien
Nama,surat rujukan dokter, dll
Tanyakan pasien puasa atau tidak
2. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien
senyaman mungkin.
3. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Meminta pesetujuan pasien (informed Consent)
5. Menyiapkan peralatan untuk pengambilan darah vena
6. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih tangan yang banyak melakukan
aktivitas
7. Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.
8. Pasangkan torniquet kira-kira 4cm diatas lipatan siku.
9. Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan perabaan (palpasi)
untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic
dan memiliki dinding tebal.
10. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan
biarkan kering.
11. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum
telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam semprit .
Usahakan sekali tusuk vena, lalu torniquet dilepas.
12. Setelah volume darah dianggap cukup, letakan kapas di tempat suntikan lalu
segera lepaskan / tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama ±
15 menit.
13. Beri label pada tabung (Nama dan nomor sampel)
14. Identifikasi faktor resiko
15. Mengucapkan terimakasih

PENGAMBILAN DARAH KAPILER


No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/1 PUSKESMAS
SOP MALANGBONG
JL. Alun alun timur no 5.tlp
[0262]421038 Malangbong

PEMERINTAH
dr. H. Hadi Harsono
KAB. GARUT
NIP.
1. Pengertian Tata cara pengambilan sampel darah dari kapiler pasien.
2 Tujuan Agar pengambilan darah kapiler dapat dilakukan dengan baik dan benar.
3 Kebijakan Setiap analis yang melakukan sampling mampu melakukan pengambilan sampel
darah kapiler dengan baik dan benar.
4 Referensi PERMENKES NO.411 TAHUN 2010 TENTANG LABORATORIUM KLINIK
Pasal 17 Ayat 2
5 Prosedur/ Pengambilan darah kapiler pada bayi-bayi baru lahir sering dilakukan di daerah
Langkah- tumit atau jari kaki. Jika kebutuhan darah sedikit, maka pengambilan darah pada
langkah anak kecil dapat dilakukan pada jari tangan ke-3 dan 4.

1) Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu :


a. Blood lancet
b. Autoklik
c. Kapas alkohol 70%

2) Melakukan pengambilan sampel darah kapiler dilakukan dengan cara seperti


berikut :
1. Bersihkan lokasi pengambilan darah dengan alkohol 70%
2. Tunggu sebentar hingga alkohol mengering
3. Lakukan tusukan di ujung jari dengan lanset steril
4. Usap tetesan darah pertama dengan kapas kering
5. Lakukan tekanan perlahan-lahan kira-kira 1 cm di atas tusukan, lepaskan kembali
agar darah mengalir. Ulangi lagi sampai darah yang dibutuhkan sudah terpenuhi
6. Tekan ujung tusukan dengan kapas atau kasa sampai perdarahan berhenti.
7. Mengucapkan terimakasih
6 Diagram alir
7 Unit terkait Poli umum , poli KIA, poli MTBS

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
(TEST STRIP)

SO :
:
P :
PUSKESMAS
BINUANG
JL. Raya Timur no.1 Telp
(0517)36030 Binuang
PEMERINTAH dr. H. Widhi Susanto
KAB. NIP. 19830513 201101 1
TAPIN 006
1. Pengertian Merupakan pemeriksaan darah rutin untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam
darah seorang pasien
2 Tujuan Untuk mendapatkan kadar hemoglobin dalam darah pasien guna membantu
menegakkan diagnosa dokter
3 Kebijakan Semua pasien yang memiliki gejala anemia dapat diperiksakan kadar Hb.
4 Referensi Prosedur alat Nesco HB
Good Laboratory Practise/GLP, Pusdiknakes 2004
Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/ Melalui biosensor electrode system pemeriksaan ini berdasarkan penentuan
Langkah-
perubahan arus yang disebabkan oleh reaksi asam urat dalam electrode pada strip.
langkah
Ketika sampel darah menyentuh area target pada strip, darah otomatis tertarik ke
zona reaksi pada strip. Hasil tes akan ditampilkan pada layar
Alat dan Bahan : a. Nesco Multi Chek
b. Stik HB dan chip HB
c. Kapas alcohol dan kapas kering
d. Autoclik
e. Blood lancet
Speciment: Darah kapiler

Cara kerja :
 Dipasang chip HB pada bagian atas GCU meter
 Dimasukkan strip HB pada lubang yang telah disediakan, alat akan menampilkan
simbol darah
 Diletakkan sisi strip pada tetesan darah sehingga darah masuk pada strip

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
( TEST STRIP ) dr. H. Widhi Susanto
PUSKESMAS No. Dokumen : NIP. 19830513 201101 1
No. Revisi :
BINUANG SOP Tanggal Terbit :
006

Halaman : 2/2
5 Prosedur/langkah- biarkan darah terisap dengan daya kapileritasnya.
langkah
 Ditunggu, alat akan menghitung mundur dan kadar HB akan muncul pada layar
 Dikeluarkan tes strip dan buang ke dalam bak sampah medis
 Nilai normal :

Pria 14,0-16,0 gr/dL


Wanita 12,0-14,0 gr/dl
6 Diagram alir
7 Unit terkait Poli umum,poli KIA

PEMERIKSAAN LEUKOSIT
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
SO Terbit
P Halaman : ½ PUSKESMAS
BINUANG
JL. Raya Timur no.1 Telp
(0517)36030 Binuang
PEMERINTAH dr. H. Widhi Susanto
KAB. NIP. 19830513 201101 1
006
1. Pengertian Pemeriksaan Leukosit merupakan pemeriksaan Laboratorium untuk mengetahui
dan menentukan jumlah sel leukosit dalam darah.
2 Tujuan Untuk menentukan jumlah sel leukosit dalam darah seseorang dan sebagai
pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan Leukosit, sehingga terhindar dari
kesalahan prosedur.
3 Kebijakan Semua pasien baru dapat dimintakan pemeriksaan Leukosit
4 Referensi Good Laboratory Practise/GLP, Pusdiknakes 2004
Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/  Sampel darah dapat diambil dari tangan kanan pasien baik pasien pada vena fosa
Langkah-
cubiti (pangkal lengan) apabila gagal dapat diambil dari tangan kiri pada posisi
langkah
yang sama atau pada vena radialis (kepalan tangan) sebanyak ± 1 cc menggunakan
spuit 3 cc.
 Darah yang didapat dimasukan kedalam tabung EDTA kemudian dapat langsung
dilakukan pemeriksaan Leukosit.
 Tabung reaksi diisi dengan larutan Turk sebanyak 95 μl, darah EDTA dikocok.
 Ditambah 5 μl darah EDTA dengan clinipet.
 Homogenkan dengan menggunakan clinipet
 Sebelum mengisi kamar hitung, larutan dikocok lagi.
 Kamar hitung diisi dengan menempelkan ujung clinipet pada tepi cover glass.
 Dibiarkan 2 menit agar sel-selnya mengendap dengan merata.
 Dihitung leukosit dalam 2 kotak besar didalam kamar hitung dibawah mikroskop
dengan perbesaran 10 x 45
 Hasil pemeriksaan = jumlah leukosit X 100
 Nilai Normal : 4000-10.000/mm3
 Hasil ditulis dalam buku catatan pemeriksaan dan pada blanko hasil
Diagram alir
7 Unit terkait Poli umum,MTBS dan poli KIA

PEMERIKSAAN TROMBOSIT
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
SO Terbit
P Halaman : ½ PUSKESMAS
BINUANG
JL. Raya Timur no.1 Telp
(0517)36030 Binuang
PEMERINTAH dr. H. Widhi Susanto
KAB. NIP. 19830513 201101 1
TAPIN 006
1. Pengertian Pemeriksaan Trombosit merupakan pemeriksaan Laboratorium untuk mengetahui
dan menentukan jumlah sel trombosit dalam darah.
2 Tujuan Untuk menentukan jumlah sel trombosit dalam darah seseorang dan Sebagai
pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan trombosit, sehingga terhindar dari
kesalahan prosedur
3 Kebijakan Semua pasien baru dapat dimintakan pemeriksaan Trombosit atau pada pasien
suspeck DHF
4 Referensi Good Laboratory Practise/GLP, Pusdiknakes 2004
Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/  Sampel darah dapat diambil dari tangan kanan pasien baik pasien pada vena fosa
Langkah-
cubiti (pangkal lengan) apabila gagal dapat diambil dari tangan kiri pada posisi
langkah
yang sama atau pada vena radialis (kepalan tangan) sebanyak ± 1 cc menggunakan
spuit 3 cc.
 Darah yang didapat dimasukan kedalam tabung EDTA kemudian dapat langsung
dilakukan pemeriksaan Trombosit.
 Tabung reaksi diisi dengan larutan Rees Ecker sebanyak 995 μl
 Ditambah 5 μl darah EDTA dengan clinipet
 Homogenkan dengan menggunakan clinipet
 Didiamkan selama 3 menit
 Sebelum mengisi kamar hitung larutan dikocok lagi selama 3 menit
 Kamar hitung diisi dengan menempelkan ujung clinipet pada tepi cover glass.
 Dibiarkan selama 10 menit (kalau perlu dalam cawan petridish yang didalamnya
telah diberi kertas saring basah untuk mencegah kekeringan).
 Dihitung semua trombosit yang terdapat dalam 1 mm atau dalam 80 kotak kecil
dibawah mikroskop perbesaran 10 x 40.
 Hasil pemeriksaan = jumlah Trombosit X 1000
 Nilai Normal : 150000-400.000/mm3
Hasil ditulis dalam buku catatan pemeriksaan dan pada blanko hasil
6 Diagram alir
7 Unit terkait Poli umum,MTBS dan poli KIA
PEMERIKSAAN HEMATOKRIT (HT)
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
SO Terbit
P Halaman : ½ PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp
(0517)36030 Binuang
PEMERINTAH dr. H. Widhi Susanto
KAB. NIP. 19830513 201101 1
TAPIN 006
1. Pengertian Darah dengan anticoagulan isotonik dalam tabung diputar selama beberapa menit
dengan kecepatan 3000 rpm dan di hitung tinggi lapisan erytrosit terhadap lapisan
plasma.
2 Tujuan Untuk menentukan dan mengukur Volume erythrosit yang dipadatkan sehingga
derajat anemia atau polycethaemia seseorang diketahui.
3 Kebijakan Semua pasien yang diindikasi menderita kekurangan dalam volume cairan
terutama pada pasien DHF.
4 Referensi Good Laboratory Practise/GLP, Pusdiknakes 2004
Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/  Sampel darah dapat diambil dari tangan kanan pasien baik pada vena fosa cubiti
Langkah-
(pangkal lengan) apabila gagal dapat diambil dari tangan kiri pada posisi yang
langkah
sama atau pada vena radialis (kepalan tangan) sebanyak ± 1 cc menggunakan spuit
3 cc.
 Isilah tabung mikrokapiler khusus dengan darah vena atau darah kapiler sebanyak
4/5 bagian.
 Salah satu ujungnya ditutup dengan cara membakar atau dengan lilin (wax).
 Masukkan tabung kapiler itu ke dalam sentrifuge mikrohemtokrit dengan ujung
yang tertutup diletakkan ke arah luar.
 Putar selama 3-5 menit dengan kecepatan 16.000 rpm.
 Bacalah nilai hematokrit dengan menggunakan grafik khusus atau alat khusus.
 Hasil pemeriksaan : diukur pada skala khusus hematokrit dan dinyatakan
dalam %

PEMERIKSAAN HEMATOKRIT
(HT) dr. H. Widhi Susanto
PUSKESMAS No. Dokumen : 1 B.5 NIP. 19830513 201101 1
No. Revisi : 1
BINUANG SOP Tanggal Terbit : 20 Mei 2016 006

Halaman : 2/2
5 Prosedur/langkah- Hasil ditulis dalam buku catatan pemeriksaan dan pada blanko hasil.
langkah
Nilai Normal :
 Laki-laki : 40 - 48 %
 Perempuan : 37 – 43 %
6 Diagram alir
7 Unit terkait Poli umum,MTBS dan poli KIA

PEMERIKSAAN LED
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
SO Terbit
P Halaman : 1/1 PUSKESMAS
MALANGBONG
Jl. Alun alun timur no 5 tlp
[0262]421038 Malangbong
PEMERINTAH
dr. H. Hadi Harsono
KAB.GARUT
NIP.
1. Pengertian Pemeriksaan LED merupakan pemeriksaan Laboratorium untuk mengetahui dan
menentukan laju endap darah
2 Tujuan Sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan LED, sehingga terhindar dari
kesalahan prosedur.
3 Kebijakan Semua pasien baru dapat dimintakan pemeriksaan LED atau pada pasien dengan
infeksi paru.
4 Referensi Good Laboratory Practise/GLP, Pusdiknakes 2004
Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/  Sampel darah dapat diambil dari tangan kanan pasien baik pasien rawat inap
Langkah-
maupun pasien rawat jalan pada vena fosa cubiti (pangkal lengan) apabila gagal
langkah
dapat diambil dari tangan kiri pada posisi yang sama atau pada vena radialis
(kepalan tangan) sebanyak ± 1 cc menggunakan spuit 3 cc.
 Darah yang didapat dimasukan kedalam tabung berisi Natrium Citrat 3,8 % dengan
perbandingan 1 : 4.
 Darah diisap dengan tabung Westergreen sampai tanda 0
 Lubang diatas ditutup dengan jari, ditempatkan pada rak Westergreesn dengan
karet penutup sebagai alas tabung dan tabung diletakkan secara vertikal.
 Tinggi plasma dibaca setelah satu jam dan dinyatakan dalam mm/jam.
 Hasil pemeriksaan : Tinggi plasma dibaca setelah satu jam dan dinyatakan dalam
mm/jam.
Nilai Normal : 0-20 mm/jam
Hasil ditulis dalam buku catatan pemeriksaan dan pada blanko hasil.

6 Diagram alir
7 Unit terkait Poli umum,MTBS dan poli KIA

PEMERIKSAAN GOLONGAN
DARAH
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
SO Terbit
P Halaman : ½ PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp
(0517)36030 Binuang
PEMERINTAH dr. H. Widhi Susanto
KAB. NIP. 19830513 201101 1
TAPIN 006
1. Pengertian Merupakan pemeriksaan darah untuk mengetahui jenis golongan darah seorang
pasien
2 Tujuan Untuk mendapatkan jenis golongan darah seorang pasien
3 Kebijakan Semua pasien yang ingin mengetahui jenis golongan darahnya
4 Referensi Good Laboratory Practise/GLP, Pusdiknakes 2004
Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5 Prosedur/ Dengan menggunakan hasil aglutinasi antara zat anti A dan B dan darah di
Langkah- letakkan pada objek glass sehingga di dapatkan jenis golongan darahnya
langkah Alat :
a. Blood lancet
b. Objek glass
c. Kapas alkohol 70 %
d. Autoclik
e. Pengaduk
Reagensia :
a. Reagen Anti A
b. Reagen Anti B
Speciment :
Darah kapiler
Cara kerja :
 Disiapkan alat dan reagen yang diperlukan
 Letakkan masing-masing 1 tetes darah di sebelah dikiri dan kanan objek glass
 Di sebelah kiri anti A, di kanan ditambahi anti B, diaduk sampai homogen dan
digoyang lalu dilihat ada tidaknya aglutinasi
Interpretasi hasil : ( + ) terdapat aglutinasi
( - ) tidak terdapat aglutinasi

PEMERIKSAAN GOLONGAN
PUSKESMAS DARAH dr. H. Hadi Harsono
MALANGBONG No. Dokumen : 1 B.8 NIP.
No. Revisi : 1
SOP Tanggal Terbit : 20 Me i 2016
Halaman : 2/2
5 Prosedur/langkah- Anti A Anti B Gologan Darah
langkah
(-) (-) O

(+) (-) A

(-) (+) B
(+) (+) AB
Dengan hasil intrpretasi bisa dilihat pada table berikut

6 Diagram alir
7 Unit terkait Poli umum, MTBS , poli KIA

Anda mungkin juga menyukai