Dosen Pengampu :
Ns. Julvainda Eka, M.Kep
Disusun Oleh :
Cicilia Ester Novita Herawati Bungaa 1903019
B. FASE KERJA
1. Letakkan lengan pasien lurus di atas meja dengan telapak
tangan menghadap ke atas.
2. Kemudian lengan diikat cukup erat dengan tourniquet untuk
membendung aliran darah, tetapi tidak boleh terlalu kenceng
sebab dapat merusak pembuluh darah.
3. Pasien disuruh mengepal dan membuka tangan beberapa kali
untuk mengisi pembuluh darah
4. Dalam keadaan tangan pasien masih mengepal, ujung
telunjuk kiri pemeriksa mencari lokasi pembuluh darah yang
akan ditusuk (palpasi)
5. Bersihkan lokasi tersebut dengan kapas alkohol dan biarkan
Kering
6. Peganglah Spuit dengan tangan kanan dan ujung telunjuk
pada pangkal jarum.
7. Tegangkan kulit dengan jari telunjuk dan ibu jari kiri di ata
pembuluh darah supaya pembuluh darah tidak bergerak,
kemudian tusukan jarum dengan sisi miring menghadap ke
atas dan membentuk sudut ± 25
8. Jarum dimasukkan sepanjang pembuluh darah ± 1 – 1 ½
9. Dengan tangan kiri penghisap Spuit ditarik perlahan – lahan
sehingga darah masuk kedalam Spuit.
10. Sementara itu kepalan tangan di buka dan ikatan tourniquet
direnggangkan atau dilepaskan sampai didapatkan jumlah
darah yg di butuhkan.
11. Letakkan kapas kering pada tempat tusukan, jarum ditarik
kembali.
12. Pasien disuruh menekan bekas tempat tusukan dengan kapas
tersebut selama beberapa menit dengan tangan masih dalam
keadaan lurus ( siku tidak boleh di tekuk )
13. Lepaskan jarum dari Spuitnya dan alirkan darah ( jangan
disemprotkan ) ke dalam wadah atau tabung yang tersedia
melalui dindingnya dengan pelan-pelan.
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan