Anda di halaman 1dari 11

28 JULI 2023

TEKNIK PHLEBOTOMI VENIPUNTURE

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Tujuan Umum
1. Setelah mengikuti pembelajaran, peserta dapat menerangkan prosedur venipuncture

 Tujuan Khusus
1. Pengertian venipuncture
2. Venipuncture dengan spuit disposible
3. Venipuncture dengan tabung vakum

PENDAHULUAN

 Venipuncture
Adalah pengambilan darah dengan menusuk vena

 Teknik
1. Menggunakan spuit disposble
2. Menggunakan tabung vakum

 Pemilihan Vena
1. Utama : vena mediana cubiti ( biasanya lebih dekat dengan permukaan, lebih stasioner
dan menempati daerah dengan letak syaraf yang sedikit. )
2. Kedua : vena cephalica ( pembuluh darah vena yang terletak di lengan bagian bawah
pada posisi radial lengan yang posisinya sejajar dengan ibu jari. )
3. Ketiga : vena basilica ( vena superfisial besar pada ekstremitas atas yang membantu
mengeringkan bagian tangan dan lengan bawah )
VENIPUNCTURE MENGGUNAKAN SPUIT DISPOSBLE

 Alasan
1. Vena kecil : bayi, anak, tipe vena secara anatomi
2. Vena rapuh : pasien kemoterapi
3. Vena pada orang tua

 Lokasi penusukan vena


1. Vena mediana cubiti
2. Vena cephalica
3. Vena basilic

PERSIAPAN ALAT

 Persiapkan peralatan

 Pilih vena
 Bersihkan area tusukan
 Cek jarum sebelum ditusukkan, karena jarum lebih kecil potensi darah rusak / hemolisis
 Tusukkan jarum ke tutup tabung dengan adapter
PERSIAPKAN JARUM DAN LAKUKAN VENIPUNCTURE

 Persiapan spuit : jarum diputar hingga kencang


 Tarik piston cek bebas bergerak
 Tekan piston untuk membuang udara dalam spuit
 Pasang ulang tourniquet
 Lakukan prosedur penusukan
 Darah tampak pada syringe hub indikasi jarum sudah masuk vena

PENGISIAN SPUIT

 Darah tidak langsung masuk spuit , sehingga tarik dengan lembut bersamaan masuknya
darah
 Letakkan tangan phlebotomist dengan posisi mempertahankan jarum
 Hentakkan keras piston dapat menyebabkan hemolisis atau vena kolap
PENCABUTAN JARUM

1. Kendorkan tourniquet
2. Siapkan kapas/kasa kering, cabut jarum perlahan – lahan
3. Tutup jarum dengan pengaman → gunakan safety device atau one hand metode

PEMINDAHAN DARAH

1. Spuit disposble ditusukkan pada safety device dengan posisi diatas, selanjutnya ke evacuted
tube. Biarkan masuk sendiri tanpa dorongan. Bila dengan dorongan dapat lisis
2. Bila gunakan beberapa tabung, cabut jarum tusukkan ke evacuated tube yang lain dengan
urutan : blood culture, light, blue, dst. Tutup jangan di buka.
PEMBUANGAN SPUIT DISPOSBLE

Buang spuit disposble dan safety divice keseluruhannya kedalam


sharp container

PENYELESAIAN VENIPUNCTURE DENGAN SPUIT DISPOSBLE

 Cek perdarahan, pasang plester


 Cek kualitas sample : kesesuaian sample darah, cek label sample
VENIPUNCTURE DENGAN MENGGUNAKAN TABUNG VAKUM

ALASAN PENGGUNAAN TABUNG VAKUM UNTUK VENIPUNCTURE

1. Pengambilan darah dengan sistem tertutup sehingga :


a. Mencegah kontaminasi
b. Human error seperti tertusuk jarum, volume kurang, kesalahan saat pemindahan
darah dari spuit ke tabung
c. Membutuhkan beberapa tabung dengan beberapa antikoagulan
2. Sesuai untuk pengambilan beberapa tabung sekaligus tanpa mencabut jarum
3. Standar ISO terkait dengan pengambilan spesimen darah

PROSEDUR

 Peralatan sama dengan venipuncture dengan spuit disposible, tetapi perlu tambahan jarum
flashback dan tabung vakum
 Lokasi tusukan : pilih vena dangan urutan :
a. Vena mediana cubiti
b. Vena cephalica
c. Vena basilica
 Tabung vakum :
a. Tutup ungu : EDTA → darah utuh → darah lengkap
b. Tutup merah : tanpa antikoagulan ( perlu didiamkan dulu selama +- 30 menit karena
tidak ada gel clott activator ) → kimia dan imunoserologi
c. Tutup kuning : tanpa antikoagulan + gel clott activator → kimia dan imunoserologi
d. Tutup biru muda : natrium sitrat 3,8 % → faal koagulasi
 Langkah 2 :
1. Pilih vena untuk tusukan
2. Pasang tourniquet dan beri tekanan sedang, maksimal 60 detik ( 1 menit )
3. Desinfeksi dengan swab alkohol, biarkan kering sendiri
4. Siapkan jarum flashback → tusukkan ke vena → selanjutnya ambil tabung vakum,
tusukkan pada bagian belakang jarum flashback, biarkan darah masuk ke dalam tabung
hingga berhenti → kocok → homogenisasi merata
5. Tarik tabung ganti dengan tabung berikutnya
6. Kendorkan tourniquet dan cabut jarum
7. Cek bekas tusukkan kemudian plester

MENGAPA DI LAKUKAN CAPILLARY PUNCTURE

 Capillary collection : dermal puncture, skin puncture : prosedur pengambilan darah untuk
bayi ( infan )
 Dewasa :
1. Perlu volume darah sedikit untuk tes ( POCT )
2. Venipuncture tidak memungkinkan
 Penting :
a. Kedalaman tusukkan → kelancaran aliran darah
b. Tusukkan tepat
c. Mikrosample container
d. Ukuran yang tepat sample yang di butuhkan
e. Pengumpulan darah dari tempat tusukan
PASIEN PERLU CAPILLARY PUNCTURE

 Capillary pada dewasa : monitoring glukosa berulang kali, pasien obese, vena sukar
ditemukan, pasien geriatri, pasien vena kecil, vena fragil
 Kontra indikasi vena puncture : pasien luka bakar, scarr pada area phlebotomy, resiko
venous thrombosis
 Resiko lain : komplikasi deep venipuncture termasuk iatrogenic anemia, perdarahan, infeksi,
kerusakan organ atau jaringan

PERALATAN CAPILLARY PUNCTURE

 Peralatan capillary puncture :

 Penusukan aman, pengumpulan darah dengan cepat, efisien, meminimalisir


ketidaknyamanan pada pasien
BEDA ANTARA DARAH VENA DAN KAPILER

Tinggi pada darah kapiler Tinggi pada darah vena

Glukosa Kalium

Hemoglobin Total protein

Potassium ( sampel serum ) Potassium ( sample plasma )

 Kapiler jembatan arteri dan vena → darah bercampur antara vena dan arteri
 Perbandingan bagian arteri meningkat pada saat pengambilan darah pada tempat tusuk
yang dipanas karena aliran darah meningkat sebelum tusukan, khusunya pada tetesan yang
pertama
 Substansi dalam darah kapiler dan vena sama tetapi beberapa kasus beda :
1. Serum : kalium capiler < kalium vena ( capillary puncture )
2. Serum : kalium capiler > kalium vena ( venipuncture )
 Sehingga tidak bisa perbandingan antara vena dan kapiler

CAPILLARY PUNCTURE KONTRA INDIKASI

 Blood culture, tes koagulasi


 Tidak tepat , pasien dehidrasi → tidak akurat
 Bengkak, odem
 Gangguan sirkulasi pada tangan sisi mastektomi

PROSEDUR CAPILLARY PUNCTURE

Pengecekan dokumen

 Pengecekan lembar permintaan, ID pasien, umur, dan dokumentasikan


 Gunakan sarung tangan
 Pengecekatan lembar permintaan, dokumentasikan
 Bersihkan tangan dan dokumentasi
 Pilih peralatan sesuai umur pasien
 Pilih jenis collecting tube
 Deteksi apakah peralatan membahayakan
 Posisi dan area tusukan :

1. Pegang jari dengan kuat untuk menghindari pergerakan selama penusukan


2. Pegang jari dengan permukaan telapak tangan, pertahankan antara jempol dan telunjuk
 Penusukan :

1. Luruskan alat tusuk, tusukkan menyilang fingerprint ridges


2. Darah keluar dalam bentuk tetesan
3. Tusukkan sedikit kelateral ujung jari
4. Masukkan tetesan ke container
5. Jangan segera jarum di cabut, yakinkan pisau masuk penuh dan cabut sepenuhnya

 Persiapan pengumpulan

a. Bersihkan tetesan pertama dengan kasa / kapas kering untuk menghindari kontaminasi
dengan cairan jaringan
b. Pertahankan jari posisi di bawah untuk membantu kelancaran aliran darah
c. Dapat melakukan pemijatan ringan di proksimalujung jari untuk meningkatkan aliran
darah, hindari pemijatan terus menerus dapat menyebabkan hemolisis dan merangsang
cairan jaringan masuk ke sample
 Pengumpulan sample

1. Saat darah menetes posisikan container dengan benar


2. Microcollection tube posisikan miring dan lebih rendah
3. Sendokkan dengan pelan ke tetesan darah, biarkan darah mengalir ke dalam tabung
mikro
4. Jangan mengusap kulit ujung jari dengan container, dapat menyebabkan lisis, aktivasi
paltelet dan kontaminasi dengan epitel kulit
5. Gerakkan container perlahan sampai darah ke bawah container, tutup container bila
sudah sellesai dan homogenisasi dengan gerakkan membalik 8 – 10 kali
6. Jangan isi berlebih dapat mempengaruhi perbandingan antikoagulan, terjadi mikroklot,
perlu ambil ulang

 Order of collection
 Prosedur selesai

1. Tekan bekas tusukan dengan kapas kering, setelah perdarahan berhenti dapat di
plester/perban
2. Jangan memerban pada anak kurang dari 2 tahun
3. Semua peralatan di ambil dan rel tempat tidur dikembalikan keposisi yang benar
4. Label container, bawa sampel ke lab dengan menempatkan ke wadah yang tepat
5. Ucapakan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai