Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SIK INDIVIDU

Dosen Pengampu :
Ns. Wilda Fauzia, M.kep
Disusun Oleh :
Mei Noviyanti 1903038

PROGAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2020
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpuskesmas) berbasis Cloud Computing

Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat, seiring dengan
penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang informasi seperti sistem informasi
yang terkomputerisasi. Penerapan sistem informasi yang terkomputerisasi sudah hampir
digunakan dalam segala bidang tidak terkecuali pada puskesmas. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja (Permenkes, 2014). Puskesmas merupakan salah satu
organisasi fungsional pusat pengembangan masyarakat yang memberikan pelayanan promotif
(peningkatan), preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitif (pemulihan
kesehatan). Salah satu upaya pemulihan kesehatan yang ISSN: 2528-0082 456 Jurnal
Manajemen Sistem Informasi Vol. 2, No. 2, Juni 2017 dilakukan melalui kegiatan pokok
puskesmas adalah pengobatan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama pengobatan
dipuskesmas maka obat-obatan merupakan unsur yang sangat penting (Wardani & Devitra,
2017).

Setiap jenis pelayanan publik dituntut untuk semakin efektif dan efisien dalam tata
cara pelayanannya. Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan yang penting dalam
kehidupan masyarakat dimana masyarakat adalah klien yang harus mendapatkan pelayanan
kesehatan yang baik dan memuaskan. Dalam kesehariannya, puskesmas selalu ramai oleh
pengunjung yang akan berobat. Selama ini, petugas pendaftaran harus mencari kartu pasien
yang datang memeriksakan diri ke puskesmas. Jika pasien yang datang belum memiliki kartu
pasien, petugas pendaftaran membuatkan kartu pasien baru. Proses pencarian atau pembuatan
kartu pasien ini memakan waktu yang cukup lama karena masih dilakukan secara manual.
Petugas harus mencari kartu pasien setiap kali pasien mendaftar dan menyimpannya kembali
setelah pasien selesai diperiksa. Proses pencarian dan penyimpanan kembali kartu pasien ini
cukup menyita waktu.

Kadang kala terjadi penggandaan kartu pasien untuk pasien yang sudah pernah
mendaftar. Hal tersebut mengakibatkan seorang pasien akan memiliki lebih dari 1 kartu
pasien. Penanganan kartu pasien seperti ini sangat tidak efektif baik dari segi waktu
pelayanan maupun dari sisi ekonomi. Proses pendaftaran antrian calon pasien yang akan
berobat selama ini juga dilakukan dengan cara datang langsung ke puskesmas untuk
kemudian mendapatkan nomor antrian berobat sesuai poli yang diinginkan. Metode ini
menyebabkan dampak negatif yaitu calon pasien harus lama menunggu untuk. dipanggil
sesuai dengan urutan antrian yang diperolehnya sehingga membuat pasien jenuh dan lelah.
Dampak lain yang terjadi adalah dimana calon pasien berlomba-lomba datang lebih awal
dengan harapan tidak mengantri sehingga sejak pagi telah ada antrian pada bagian
pendaftaran.Selain itu, proses pendaftaran pasien baru, pembuatan antrian pada masing-
masing poli, pengolahan data pasien serta pencatatan data rekam medis masih menggunakan
cara manual. Hal ini selain mengakibatkan proses pelayanan menjadi kurang efektif dan
efisien, juga mempersulit tugas dari para pegawainya. Berdasarkan deskripsi masalah di atas,
maka dibuat suatu sistem yang dapat membantu menangani dan mengatasi beberapa masalah
tersebut (Munawaroh, 2012).

dalam pengolahan data pasiennya. Masalah masalah ini diantaranya adalah tingginya
tingkat kesalahan dalam pengolahan data pasien (data pendaftaran, data pemeriksaan, data
rujukan, dan data laboratorium) dan lambatnya proses pelayanan pasien misalnya pendataan
dan pencarian data pasien. Penggunaan komputer untuk pengolahan data pasien sangat
diperlukan, karena dapat memberikan beberapa keuntungan dan kemudahan dalam pelayanan
pasien antara lain: mempercepat pelayanan, informasi yang lebih akurat, dan pencarian data
lebih cepat. Dengan adanya program berbasis cloud computing kinerja Puskesmas dapat
ditingkatkan, sehingga kualitas dan mutu pelayanan menjadi meningkat. Tuntutan pelayanana
masyarakat dalam hal kesehatan saat ini begitu besar, dan penting untuk diperhatikan, apalagi
menyangkut masalah. laporan-laporan yang diinginkan. Dengan adanya kendala-kendala
tersebut maka dibuatlah penelitian lanjutan dari puskesmas yang sudah tersedia dengan
aplikasi Simpuskesmas yang bisa di akses lewat web atau Simpuskesmas yang berbasis cloud
computing (Awandanu & Rahayu, 2013).

DAFTAR PUSTAKA

Awandanu, H., & Rahayu, N. W. (2013). Sistem Informasi Pelayanan Puskesmas yang
Terintegrasi dengan Sistem Antrian Semi-Otomatis. Snimed, November, 71–77.
Munawaroh, S. W. S. (2012). Simpus. 2 Juli, 17(2), 141–146. Hasil Telusur%0AHasil
web%0A%0ASistem Informasi Manajemen Puskesmas -
Unisbankwww.unisbank.ac.id › index.php › fti1 › article › view
Wardani, R. R., & Devitra, J. (2017). Analisis dan perancangan sistem informasi
persediaan obat pada puskesmas payo selincah jambi 1. Jurnal Manajemen Sistem
Informasi, 2(2), 455–469.

Anda mungkin juga menyukai