ABSTRAK
Sistem pendaftaran rawat jalan di RSUD Lanto Dg Pasewang sudah dilakukan secara
komputerisasi, namun kurangnya informasi yang luas mengenai poliklinik, persyaratan pelayanan
kesehatan atau jaminan kesehatan, jadwal dokter dan rata-rata pasien yang berobat berasal dari luar
daerah, merupakan kendala yang mempengaruhi kinerja petugas pendaftaran rawat jalan. Tujuan dari
penelitian ini yaitu Membuat sistem informasi pendaftaran rawat jalan berbasis website di RSUD
Lanto Dg Pasewang yang dapat mempermudah pasien dalam mendaftar dan memperoleh informasi
kapan saja dan dimana saja yang dapat diakses melalui internet.Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif dengan cara survei .Instrumen penelitian yang digunakan yaitu observasi dan
wawancara dengan pendekatan cross sectional.Sistem ini dibutuhkan tabel yang meliputi tabel
pasien, tabel poliklinik, tabel dokter, tabel cara pembayaran, tabel jadwal pelayanan, tabel
pendaftaran dan akan menghasilkan output berupa laporan atau informasi mengenai laporan data
pasien, laporan data poliklinik, laporan data dokter, laporan data cara pembayaran, laporan jadwal
pelayanan, laporan kunjungan pasien per poliklinik, laporan kunjungan pasien per dokter, laporan
kunjungan pasien per cara pembayaran, laporan kunjungan pasien baru, laporan kunjungan pasien
lama, laporan pendaftaran pasien offline per periode, laporan pendaftaran pasien online per periode,
KIB, bukti pendaftaran online.
1. PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (UU No. 44/2009). Untuk mencapai pelayanan
kesehatan yang paripurna, rumah sakit pada saat ini membutuhkan terobosan
teknologi yang lebih maju
untuk mewujudkan visi UPT RSUD Lanto Dg. Pasewang memanfaatkan kemajuan
teknologi dengan menggunakan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS)
yang sudah terkomputerisasi. Sehingga pelayanan kesehatan pada UPT RSUD Lanto
Dg. Pasewang sudah lebih baik. Namun masih ada beberapa masalah salah satunya
masih adanya antrian panjang pasien yang akan mendaftar di loket pendaftaran, dan
melebihi kapasitas ruang tunggu pasien sehingga kerap menimbulkan kerumunan pasien
yang mengantri di loket pendaftaran.
Sistem Informasi Pendaftaran UPT RSUD Lanto Dg. Pasewang hasil observasi di
Rumah Sakit menggunakan Sistem Informasi secara komputer di pendaftaran pelayanan
rawat jalan. Sistem informasi manajemen rumah sakit di unit rekam medis masih proses
pengolahan, penyajian dan penyimpulan informasi yang dibutuhkan untuk pasien lama
dan pasien baru rumah sakit. Maka peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk
mencari solusi Sistem Informasi antara pasien lama dan pasien baru dikarenakan pasien
lama dan pasien baru bergabung menuju loket Pendaftaran di Rumah Sakit.
Pada sistem pelayanan rawat jalan yang telah berjalan pada UPT RSUD Lanto
Dg. Pasewang, sebelum pasien baru dan pasien lama melakukan pemeriksaan kesehatan
diharuskan untuk mendaftarkan diri secara mandiri terlebih dahulu di anjungan loket
pendaftaran. Setelah mendaftar pasien baru dan pasien lama menunggu terlebih dahulu
antrian untuk di buatkan rekam medisnya kemudian kembali di ruang tunggu poliklinik
untuk menunggu panggilan dari dokter. Hal ini tentu saja membutuhkan waktu yang
lebih lama dalam memberikan pelayanan kesehatan pada UPT RSUD Lanto Dg.
Pasewang, sehingga UPT RSUD Lanto Dg. Pasewang yang ingin menjadi rumah sakit
dengan pelayanan cepat menjadi kurang maksimal.
Menurut Peraturan Pemerintah Kesehatan No. 82 Tahun 2013 Tentang Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit Pasal 1 bahwa “Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem teknologi
informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses
pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan
bagian dari Sistem Informasi Kesehatan”.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan salah satu dari
penerapan teknologi informasi yang fungsinya adalah meningkatkan pelayanan
kesehatan rumah sakit dengan cara mengelola informasi yang berkaitan dengan data
pasien dan laporan kegiatan rumah sakit, sehingga membantu tenaga kesehatan untuk
melaksanakan pekerjaan yang lebih efektif dan efisien. (Daerina, S. R. F., Mursityo, Y.
T., & Rokhmawati, R. I. 2018).
Pendaftaran online merupakan aplikasi multi user dengan teknologi berbasis
web yang memungkinkan untuk digunakan oleh lebih dari satu orang pengguna pada
saat yang bersamaan. Aplikasi ini sudah bisa dilihat langsung dari komputer dan
smartphone yang terconnect ke internet dengan menggunakan aplikasi browser
(Afdoli & Malau, 2019). Tujuan dari sistem pendaftaran online di RSUD Lanto
Dg.pasewang adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan, memudahkan pasien,
meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga, serta palayanan di pendaftaran menjadi
efektif dan efisien.(Solihah & Budi, 2013)
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk mengambil
judul artikel karya tulis ilmiah yaitu “Sistem Informasi Anjungan Pendaftaran
Mandiri Pasien Rawat Jalan Terintegrasi dengan SIMRS di UPT RSUD Lanto Dg.
Pasewang Jeneponto” sehingga di harapkan dapat memisahkan antrian di anjungan
loket pendaftaran pasien lama dan pasien baru.
2. METODE PENELITIAN
Definisi metode penelitian dinyatakan oleh (Gravetter & Forzano, 2019) bahwa
metode penelitian merupakan suatu metode untuk memperoleh pengetahuan dengan
menggunakan observasi untuk mengembangkan hipotesis, dan kemudian
menggunakan hipotesis untuk membuat prediksi logis yang dapat diuji secara empiris
dengan melakukan observasi tambahan yang sistematis. Biasanya, pengamatan baru
mengarah pada hipotesis baru, dan siklus ini terus berlanjut. Sedangkan menurut
(Sugiyono, 2017,3) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Dari pengertian tersebut diatas maka dapat diartikan bahwa metode penelitian
adalah sebuah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan fakta
dan data dengan tujuan tertentu untuk digunakan dalam penelitiannya.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memahami permasalahan
yang terjadi (Albert Riyandi, 2019), yaitu :
a. Observasi, proses pengamatan yang dilakukan secara langsung. Dalam penelitian ini
UPT RSUD Lanto Dg. Pasewang sebagai tempat melakukan penelitian.
b. Wawancara, proses tanya jawab seputar penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh informasi lebih terhadap IT Rumah Sakit.
c. Studi pustaka, proses pemahaman materi seputar penelitian yang dilakukan dengan
memperoleh informasi dari artikel-artikel jurnal ilmiah, website, serta buku.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle/SDLC)
menyediakan landasan bagi metodologi - metodologi yang digunakan untuk
mengembangkan sistem informasi. Metodologi - metodologi tersebut adalah
pendekatan formal untuk mengimplementasikan SDLC. Ada banyak metodologi
pengembangan sistem yang berbeda, dan setiap metodologi berbeda dalam hal
mengimplementasikan fase-fase SDLC. Sedangkan penelitian ini menggunakan
metodologi pengembangan berbasis waterfall (air terjun).
Dalam proses perancangan sistem informasi ketersediaan rumah sakit
terintegrasi aplicares BPJS dengan SIMRS, menggunakan metode Waterfall. Model
waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun
program. Fase yang menjelaskan langkah – langkah kerja seperti apa yang harus
dilakukan hingga sistem akhirnya digunakan, dapat dilihat pada gambar 1 berikut :
Gambar 1. Model Waterfal
a. Fase Perencanaan
Fase perencanaan adalah fase paling awal yang dalam mengembangkan sistem
informasi atau perangkat lunak. Pada fase ini akan dicari tahu apakah alasan
membangun sistem informasi masuk akal dan dapat menjadi solusi dari problem
yang dihadapi. Pada proses ini, alasan untuk membuat pendaftran antrian di anjungan
loket pendaftran dengan modul registrasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) Aadalah karena terjadinya penumpukan antrian pasien di loket pendaftran
sehingga waktu tunggu pasien memakan waktu yang lama. Untuk mengatasi hal
tersebut maka penulis berinisiatif untuk dapat memisahkan antrian di anjungan loket
pendaftaran pasien lama dan pasien baru dengan modul registrasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
b. Fase Analisis
Fase analisis adalah tahap di mana fokus bertumpu pada pencarian informasi yang
dianggap penting dalam menentukan kebutuhan sistem informasi, dimana sistem
akan dianalisis untuk menghasilkan model dan logika bisnis yang akan digunakan
dalam aplikasi. Data-data yang dibutuhkan adalah nama pasien, alamat pasien,
tanggal tujuan, nomor antrian, poli tujuan, dokter tujuan dan catatan pasien.
c. Fase Perancangan
Fase perancangan ditujukan untuk memodelkan terlebih dahulu sistem yang nantinya
akan dibuat. Fase ini mencakup kepentingan perancangan seperti Bahasa
pemprograman, lapisan data, layanan, dan sebagainya. Perancangan biasanya akan
dibuat untuk menguraikan bagaimana menguraikan logika bisnis yang tercakup
dalam analisis akan diimplementasikan secara teknis. Perancangan sistem dilakukan
dengan Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), dan
Logical Relationship Diagram (LRS) untuk memodelkan kebutuhan data.
d. Fase Implementasi
Fase implementasi merupakan fase yang ditujukan dalam mendapatkan semua
sumber daya sistem informasi dan mulai membangun sistem informasi. Pada fase ini
proses yang dilakukan adalah mulai membangun system menggunakan Bahasa
pemprograman PHP, Java dan Perancangan database mengguakan mysql.
e. Fase Pemeliharaan
Fase ini meliputi tahapan penginstalasian perangkat lunak dan pengujian aplikasi.
Fase pemeliharaan juga merupakan bentuk tanggung jawab pengembang untuk
memastikan aplikasi berjalan dengan lancar pada saat pemakaian dalam jangka
waktu Panjang.
Gambar 4. Pasien lama dan Pasien Baru Klik Antrian dan menuju loket pendaftaran
1.4 Pengujian
Pengujian sistem beriringan dengan penggunaan aplikasi dan dilakukan untuk
mengetahui aspek-aspek fungsi dari aplikasi sesuai dengan spesifika yang dibutuhkan, Maka
dari itu menggunakan metode pengujian blackbox. Dengan metode pengujian blackbox
menguji aplikasi sistem informasi pendaftaran mandiri rawat jalan melalui sistem informasi
rumah sakit terintegrasi dengan SIMRS yang sesuai demgan kebutuhan sistem pengguna.
Dinata, F. H., Nurmawati, I. & Muflihatin, 2020. Evaluasi Sistem Pendaftaran Online
dengan Metode Technology Acceptance Model di Rumah Sakit Umum Daerah
KRMT Wongsonegoro Kota Semarang. J-REMI: Jurnal Rekam Medik dan Informasi
Kesehatan, 1(3), pp. 226-233.
E., Mariana, 2018. Pendaftaran Online Pasien Rawat Jalan di RSUD Dr. Tjitrowardojo
Purworejo. Purworejo, PROSIDING: SEMINAR NASIONAL REKAM MEDIS
DAN INFORMASI KESEHATAN.
M Sabrina, HM Ulfa - Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal), 2021 - jom.htp.ac.id
Anggita, S. (2017). Evaluasi Sistem Informasi Pendaftaran Dengan Metode Pieces Di Rumah
Sakit TNI AD Dr. Soedjono Magelang. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1– 15.
http://eprints.ums.ac.id/51333/