T.A 2020/2021 Materi 1: Materi 2 : Aplikasi Pengolahan Data Diagnosa Dan Kaitannya Dalam Pelaporan Data Statistik 1. SISTEM PENGOLAHAN DATA REKAM MEDIS BERBASIS WEB PADA PUSKESMAS PERAWATAN JAMBULA KOTA TERNATE
Perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi berbagai segi kehidupan dan
profesi. salah satunya pada bidang pelayanan Kesehatan. Di setiap tempat layanan kesehatan setiap ada pasien yang datang untuk berobat maka akan dicatat baik identitas pasien, hasil diagnosa penyakit oleh dokter, obat yang diberikan kepada pasien, serta tindakan lain yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien yang biasa disebut dengan Rekam Medis. Puskesmas Perawatan Jambula merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang terletak di desa Jambula kota ternate, dimana sistem pelayanan dan pengelolaan data rekam medis masih bersifat konvensional dimana petugas medis yang ada pada Puskesmas melakukan pencatatan data-data pasien secara tertulis dan diproses pada buku besar, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pencatatan. Peniltian ini dilakukan pada Puskesmas Perawatan Jambula bertujuan memberikan kemudahan kepada petugas medis dalam megelola dan menyimpan data rekam medis pasien yang tadinya masih di lakukan secara konvesional,pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, Analisis,Perancangan dan Implementasi, Sistem yang di rancang diharapkan dapat mengurangi tingkat kesalahan pada proses pencatatan data pasien secara manual. Dari hasil perancangan Sitem Pengolahan Data Rekam Medis Berbasis Web pada Puskesmas Perawatan Jambula disimpulkan sebagai berikut : 1) Sistem yang di rancang dapat memberikan kemudahan pada petugas medis dalam mengelola dan menyimpan data rekam medis pasien secara akurat dan efisien. 2)Sistem yang di buat dapat mengurangi tingkat kesalahan pada proses pencatatan data pasien secara manual. 2.ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT TK. IV dr. BRATANATA JAMBI Rumah Sakit mempunyai fungsi dan tujuan sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan rujukan yang mencakup pelayanan rekam medis dan penunjang medis serta dimanfaatkan untuk pendidikan, pelatihan, dan penelitian bagi para tenaga kesehatan. Rekam medis merupakan bukti tertulis mengenai proses pelayanan yang diberikan kepada pasien oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya, yang mana dengan adanya bukti tertulis tersebut maka rekam medis yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan, dengan tujuan sebagai penunjang tertib administrasi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan rekam medis.Rumah Sakit TK.IV dr. Bratanata Jambi sudahmenerapkan sistem informasi rekam medis dalam proses pelayanan pendataan pasiennya, tetapi masih belum terintegrasi dalam hal pendataan pasien dari mulai pendaftaran sampai kebagian rekam medis. Metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini menggunakan Model UML (Unified Modelling Language). Metodologi ini dapat digunakan untuk menganalisa dan merancang sistem informasi rekam medis RS Tk.IV dr. Bratanata Jambi, sehingga hasil dari sistem informasi rekam medis ini dapat membantu mengatasi masalah-masalah yang ada dan tidak ada lagi pencatatan data berulang kali dan bila data diperlukan dapat segera langsung dilihat. Setelah melalui berbagai tahapan analisis dan perencanaan sistem informasi rekam medik RS Tk. IV dr. Bratanata, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem informasi rekam medis ini setelah dianalisis, merupakan bagian dari pengendalian internal yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, tehnologi dan prosedur dalam menentukan kebijakan lebih lanjut. 2. Sistem informasi rekam medis sebatas perancangan data pasien, data dokter, data obat, rekam medis, rawat jalan, rawat inap, poliklinik, laboratorium, dan laporan, perlu dilakukan tinjauan lebih lanjut dikarenakan pengamanan sistem tidak ada, sehingga belum bisa diterapkan di RS Tk.IV dr. Bratanata. 3. Perancangan sistem informasi rekam medik RS Tk. IV dr. Bratanata yang akan mempermudah bidang administrasi, instalasi gawat darurat, instalasi poliklinik, instalasi rawat inap dalam melakukan pekerjaan rekam medik sehari-hari dan mempermudah pasien melihat informasi rekam mediknya. 4. Penelitian ini menghasilkan sebuah prototype sistem informasi rekam medik RS Tk. IV dr. Bratanata yang dapat diimplementasikan lebih lanjut sehingga menghasilkan sistem informasi rekam medik yang dapat diterapkan padaRS Tk. IV dr. Bratanata Jambi. 5. Prototype sistem informasi rekam medik ini menyediakan layanan-layanan berupa informasi yang terdiri dari informasi rawat jalan (poliklinik), informasi rawat inap, informasi diagnosa dan hasil pemeriksaan laboratorium. 3. APLIKASI PENGOLAH DATA KEMATIAN ELEKTRONIK UNTUK MENDUKUNG PELAPORAN REKAM MEDIS YANG BERKUALITAS DI RUMAH SAKIT(STUDI KASUS: RSUD AMBARAWA) Unit rekam medis mengolah data kematian rawat inap sebagai dasar laporan kematian pasien rawat inap yang diolah oleh bagian reporting. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ambarawa dipilih sebagai tempat studi kasus penelitian ini memiliki kendala saat mengolah data kematian yaitu kesulitan dalam menghasilkan informasi penyebab kematian, indeks kematian dan surat kematian dikarenakan semua proses pencatatan kematian dan rekapitulasi kematian masih dilakukan manual dengan menghimpun informasi dari formulir- formulir rekam medis. Informasi yang dihasilkan tidak selaras sehingga berdampak pada rendahnya kualitas pelaporan rekam medis kematian. Penelitian ini bertujuan menghasilkan aplikasi pengolah data kematian elektronik untuk mendukung rumah sakit menghasilkan pelaporan rekam medis kematian yang berkualitas. Metode penelitian yang digunakan (1) Identifikasi Masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Perancangan, (4) Implementasi dan (5) Pengujian. Aplikasi pengolah data kematian elektronik dibangun dengan menggunakan visual basic 6.0 dan microsoft access. Penelitian ini menghasilkan aplikasi pengolah data kematian elektronik yang mampu (1) mengolah data kematian pasien rawat inap, (2) laporan data kematian, (3) laporan data pasien masuk, (4) laporan data pasien keluar mati, (5) indeks kematian dan (6) surat penyebab kematian. Aplikasi ini sudah diujicobakan pada unit rekam medis RSUD Ambarawa dan mampu menyelesaikan permasalahan pengolahan data kematian dan mendukung menghasilkan laporan data kematian yang berkualitas. Simpulan dari penelitian ini adalah aplikasi pengolahan data kematian elektronik sudah mampu mendukung rekam medis rumah sakit dalam menghasilkan pelaporan yang berkualitas.Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan upaya dari rumah sakit bagi dokter untuk mengisi diagnosa penyebab kematian secara lengkap dalam aplikasi. 4.PERANCANGAN APLIKASI PEMANTAUAN, PENGAWASAN SERTA PENGELOLAAN RUMAH SAKIT UNTUK DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Dalam upaya mencapai salah satu grand startegi Departemen Kesehatan RI tersebut Kementrian Kesehatan menetapkan aturan tentang sistem pelaporan rumah sakit dan puskesmas. Sistem pelaporan merupakan upaya pemerintah dalam mengumpulkan, mengelola dan menyajikan data rumah sakit dan puskesmas yang ada di daerahnya, baik dalam bentuk laporan ke dinas kesehatan provinsi maupun dalam bentuk pemetaan data sebagai dasar pengambilan keputusan dalam memantau kesehatan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa permasalahan pada sistem manajemen pelaporan yang diterapkan saat ini yaitu antara lain teknis pengumpulan data penyelenggaraan seluruh rumah sakit dan puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia, mengingat jumlah rumah sakit dan puskesmas yang sangat banyak serta lokasinya yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu juga terdapat masalah pada integrasi data antara dinas kesehatan dengan rumah sakit dan puskesmas yang dibawahinya, sehingga data yang didapat kurang akurat. Pada penelitian ini dikembangkan sistem informasi pemantauan, pengawasan serta manajemen rumah sakit dan puskesmas yang akan meliputi antara lain fungsi input data secara online berdasarkan form-form data standar dari Kementrian Kesehatan, otomatisasi pengolahan data rumah sakit dan puskesmas, menyajikan pemetaan data dalam bentuk informasi berupa tabel dan grafik, dapat menghasilkan laporan sesuai dengan format dinas kesehatan provinsi, serta dapat memberikan informasi kesehatan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Perancangan Modul Pelaporan ke Dinas kesehatan berbasis web yang telah dibuat pada penelitian ini bertujuan untuk membantu seksi yankes Dinas Kesehatan dalam melakukan proses pengolahan data – data RL berupa perekapan dan perankingan. Perancangan Modul ini berfungsi sebagai media pelaporan pada seksi data dan informasi Dinas Kesehatan dan juga sekaligus sebagai media informasi mengenai kasus penyakit yang sedang terjadi saat ini dari pihak Dinas Kesehatan kepada masyarakat Kota Bandung. Secara lebih rinci, berikut adalah fitur-fitur yang sudah dibuat pada perancangan modul tersebut: 1. Login ke dalam sistem, dapat dilakukan oleh admin, petugas rekam medik rumah sakit, petugas seksi yankes, dan kepala seksi yankes. 2. Upload data RL yang hanya dapat dilakukan oleh admin dan petugas rekam medik rumah sakit. 3. Edit data RL, dapat dilakukan oleh admin, petugas rekam medik rumah sakit, dan petugas seksi yankes. 4. Verifikasi data RL, yang hanya dapat dilakukan oleh admin dan petugas seksi yankes. 5. Validasi data perankingan, yang hanya dapat dilakukan oleh admin dan kepala seksi yankes. 6. View data RL, dapat dilakukan oleh admin, petugas rekam medik rumah sakit, petugas seksi yankes, dan kepala seksi yankes. 7. View data perankingan, dapat dilakukan oleh admin, petugas seksi yankes, dan kepala seksi yankes. 8. Search data RL, dapat dilakukan oleh admin, petugas rekam medik rumah sakit, petugas seksi yankes, dan kepala seksi yankes. 9. Logout dari sistem, dapat dilakukan oleh admin, petugas rekam medik rumah sakit, petugas seksi yankes, dan kepala seksi yankes yang sebelumnya telah melakukan login terlebih dahulu. 10. Download format data RL, dapat dilakukan oleh admin dan petugas rekam medik rumah sakit. 5. ANALISIS VALIDITAS DATA PADA SISTEM PENGELOLAAN PELAPORAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT Rumah Sakit Nur Hidayah telah menggunakan SIMRS. Pelaporan data rekam medis diproses menggunakan SIMRS dan excel, yaitu laporan kunjungan, laporan diagnosa, laporan pasien baru dan pasien lama. Peralihan sistem dari manual ke SIMRS tidak maksimal dimanfaatkan karena petugas rekam medis masih beranggapan bahwa data excel lebih valid daripada SIMRS. Penelitian ini menganalisis validitas data kunjungan pasien di SIMRS dan data di excel. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Rumah Sakit Nur Hidayah telah melakukan input data sesuai dengan type data yang terdapat pada SIMRS. Proses input data pasien pada sistem sudah tepat namun hasil pada saat kegiatan identifikasi pasien tiap item type data masih ada yang terisi tidak lengkap. Kelengkapan data excel yaitu 3076 (73,6%), tidak lengkap 1129 (22,4 %), data error 15 (3%), double data 185 (3,7%).Kelengkapan data SIMRS yaitu 688 (97, 3%) dan tidak lengkap 19 (2,7%). Proses pengumpulan data dilakukan dengan 2 sistem yaitu menggunakan SIMRS dan data dalam format excel. Pada kedua sistem tersebut terdapat selisih perbedaan data. Validitas data di SIMRS lebih akurat daripada data dalam format excel. Keputusan akhir yang dijadikan sebagai data utama yaitu data yang terdapat dalam SIMRS. a.Rumah Sakit Nur Hidayah sudah melakukan input data sesuai dengan type data yang terdapat pada SIMRS.Input data pasien ke sistem sudah tepattetapi pada saat kegiatan identifikasipasien tiap item type data masih ada yang terisi tidak lengkap. b. Kegiatan identifikasi kelengkapan data item yang dibutuhkan yaitu nama, alamat, nomer rekam medis, tanggal periksa, diagnosa, status keluar. Item tersebut harus terisi secara lengkap dan benar. Kegiatan validasi dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh data kunjungan pasien dari semua unit pelayanan untuk memastikan apakah data tersebut sudah lengkap. Verifikasi yaitu dengan cara melakukan cek data apakah data antara di SIMRS dan excel sama. c. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data pelaporan sudah rutin dilakukan dengan excel dan SIMRS.Dalam mempublikasikan hasil data sudah disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. d. Capaian indikator mutu pengelolaan dan pelaporan rekam medis yang harus dicapai oleh rumah sakit adalah kelengkapan ringkasan pulang pasien dan ketepatan laporan RL. Indikator mutu yang pihak rumah sakit input belum mencapai target. Hal ini dikarenakan pengisian rekam medis ringkasan pulang pasien yang belum lengkap serta ketepatan laporan RL yang tidak sesuai dengan tanggal yangtelah ditetapkan. e. Data harus konsisten antara data di SIMRS dan data dalam format excel. Dalam pengolahan data sebaiknya menggunakan satu sistem operasional yang sama.
Persamaan: - Perbedaan: Setiap artikel memiliki aplikasi pengolahan data yang berbeda-beda dalam mengelola data diagnosa penyakit.