Puskesmas harus menggunakan SIMPUS dengan berbagai alasan yaitu : a. Puskesmas dapat dengan mudah mengumpulkan data orang sakit, bayi lahir, ibu hamil, ketersediaan obat, penyuluhan kesehatan masyarakat, dll b. Menghasilkan Informasi up to date tentang kondisi kesehatan di suatu Puskesmas dari jumlah orang sakit sampai ketersediaan obat sehingga dapat digunakan sebagai data awal dalam pengambilan kebijaksanaan bagi pimpinan c. Membantu kelancaran administrasi dan Manajemen Puskesmas dalam penyusunan laporan mengenai kondisi kesehatan di Puskesmas masing - masing d. Memudahkan pekerjaan administrasi Puskesmas dalam membuat laporan harian maupun bulanan. e. Data dapat disimpan dengan aman dan kontinyu serta dapat terhindar dari bencana alam seperti banjir Bagi pegawai Puskesmas termasuk Dokter 1) Mempermudah pekerjaan dalam menyusun arsip-arsip kesehatan. 2) Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data. 3) Koneksi data antar bagian mempermudah penyampaian informasi 4) Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara kesehatan dalam pengolahan data ditingkat Puskesmas. 5) Proses regristasi yang cepat dan mudah 6) Meningkatkan kevalidan data serta data tersimpan rapi. Bagi pasien atau masyarakat 1) Proses regristrasi yang cepat sehingga masalah pasien cepat teratasi/diobati 2) Data pasien tersimpan dengan baik, memudahkan pasien memperoleh riwayat pengobatan 3) Munculnya kepuasan pasien dengan pola pelayanan berbasis sistem Bagi pemerintah: 1) Integrasi data membantu pemerintah lebih cepat memperoleh data kesehatan disetiap pusat kesehatan. 2) Mengantisipasi kejadian luar biasa berdasarkan perolehan data laporan harian atau pun bulanan, sehingga membantu menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat. 2. Penyebab dibuat simpus a. Belum adanya kevalidan data mengenai orang sakit, penyakit, bumil,dll dalam wilayah suatu puskesmas b. Memperbaiki pengumpulan data di Puskesmas, guna laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten c. Memasuki Era Otonomi Daerah mutlak diperlukan Informasi yang tepat, akurat dan up to date berkenaan dengan data orang sakit, ketersediaan obat, jumlah ibu hamil, masalah imunisasi dll. 3. Dasar hukum a. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2019 TENTANG SISTEM INFORMASI PUSKESMAS menyatakan “Setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas” b. Inpres no 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government, dimana instasi yang memberikan pelayanan kepada publik melalui pengelolaan berbasis digital c. Kepmenkes RI Nomor 511 tahun 2002 tentang Kebijakan Strategi Pengembangan Sistim Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan Kabupaten/Kota d. Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. 511 Tahun 2014 tentang Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) di era otonomi daerah menegaskan, bahwa sasaran pengembangan SIKNAS pada akhir tahun 2009 adalah telah tersedia dan dimanfaatkannya data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat dalam pengambilan keputusan atau kebijakan bidang kesehatan dikabupaten/kota, provinsi, dan Departemen Kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan bahwa Sistem Informasi Kesehatan wajib dikelola oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan skala Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Dengan adanya peraturan diatas maka Puskesmas harus menggunakan SIMPUS 4. Letak perbedaan SIMPUS & SIMRS
5. Fitur yg harus ada di SIMPUS
1. Modul Admin Sistem Modul SIMPUS ini digunakan untuk melakukan pengelolaan sistem aplikasi SIMPUS, yaitu memiliki fungsi pengelolaan pengguna, master data, profil puskesmas dan proses transfer data. Isi dari modul admin sistem adalah 1) Pengelolaan profil puskesmas 2) User manager 3) Transfer data ke dinas 4) Fasilitas pengelolaan master data : master data pegawai, master data penyakit, master data tindakan, master data kecamatan, desa, puskesmas, puskesmas pembantu, wilayah kerja puskesmas, master data unit/poli/ruang periksa. 2. Modul registrasi loket Modul registrasi loket ini bisa diakses oleh petugas. Modul ini berfugsi sebagai pengolahan data pasien. Modul registrasi ini meliputi : 1) Register pemeriksaan umum 2) Register pemeriksaan gigi 3) Register pemeriksaan gizi 4) Register pemeriksaan imunisasi 5) Register pemeriksaan KIA 6) Register pemeriksaan KB 3. Modul pelayanan poli umum Modul pelayanan poli umum ditujukan untuk digunakan oleh dokter/perawat/staf yang berwenang melakukan pelayanan kesehatan kepada pasien dan berwenang untuk mengisi rekam medi pasien. Modul ini berfungsi untuk menyimpan data – data riwayat penyakit pasien yang berobat ke puskesmas dimulai dari pengisian anamnesa, doagnosa, resep, tindakan, pemeriksaan lab, dan rujukan semua diatur dalam satu form sehingga semua data akan tersimpan dalam folder riwayat penyakit pasien. Modul ini menyediakan fitur – fitur sbb : 1) Master data tindakan Fitur pelayanan pasien meliputi : diagnosa, anamnesa, tindakan medis, pemeriksaan lab/radiologi, pembuatan resep, preview riwayat pasien(medical record), Fitur pembuatan surat keterangan: keterangan sehat, sakit, dan surat kematian, Fitur pembuatan surat rujukan: umum dan askes, Fitur pembayaran, Fitur rujuk/mutasi: ke unit/poli lain dan ke rs lain 2) Fitur input SP2TP 3) Fitur survailens pnyakit meliputi : master penyakit survailens, data survailens penyakit, laporan mingguan wabah 4) Laporan-laporan poli BP/Umum : Register rawat jalan, Daftar kunjungan pasien, Daftar pasien dirujuk, Rekap pasien dirujuk, Medical record pasien, Laporan data kesakitan, Jumlah penyakit per desa, Laporan bulanan kegiatan diare, Rekapitulasi jenis kunjungan, Data pasien per klasifikasi umur dan penyakit (detil), Data pasien per klasifikasi umur dan tindakan (detil), Data pasien per klasifikasi umur, penyakit, dan desa/kelurahan (rekap), Monitoring campak 4. Modul Pelayanan Poli Gigi Modul Simpus ini menyediakan fitur untuk mencatat pelayanan kesehatan di Poli Gigi dan Mulut. fitur-fitur nya sebagai berikut : 1) Master data tindakan 2) Fasilitas pelayanan pasien, meliputi : Diagnosa, Anamnesa, Tindakan medis, Pemeriksaan laborat / radiologi, Pembuatan resep, Preview riwayat pasien (medical record) 3) Fasilitas pembuatan surat keterangan: keterangan sehat, keterangan sakit dan surat kematian 4) Fasilitas pembuatan surat rujukan: umum, askes dan askeskin 5) Fasilitas pembayaran 6) Fasilitas rujuk/mutasi: ke unit/poli lain dan ke Rumah Sakit 7) Laporan-laporan : Register rawat jalan gigi & mulut, Daftar kunjungan pasien, Daftar pasien dirujuk, Rekap pasien dirujuk, Medical record pasien, Rekapitulasi jenis kunjungan, Laporan register gigi 5. Modul Pelayanan KIA Modul Simpus ini menyediakan fitur untuk mencatat pelayanan kesehatan di Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). fitur-fitur nya sebagai berikut : 1) Pelayanan pasien, meliputi fasilitas: Diagnosa, Pembutan resep, Kartu peserta KB, Kartu ibu, Kartu nifas, Kartu neonatal, Kartu anak, Imunisasi TT, KSPR, Mutasi dan Rujuk 2) Master sasaran : Sasaran bayi, Sasaran ibu hamil, Sasaran KB, Sasaran imunisasi 3) Daftar posyandu 4) Daftar ibu 5) Daftar anak, meliputi : Balita, Batita, Apras 6) Pendataan kematian ibu dan bayi 7) Pendataan pemakaian vaksin 8) Pemantauan kesehatan bayi 9) Input data rekap PWS KB 10) Input data rekap PWS KIA-Ibu 11) Input data rekap PWS KIA-Anak 12) Input data LB3KIA 13) Laporan-laporan : Kunjungan pasien, Penerimaan pembayaran, PWS KIA (Indikator kesehatan ibu), PWS KIA (Indikator kesehatan anak), Registrasi imunisasi, Hasil imunisasi dan pemakaian vaksin, Laporan bulanan kematian bay, Laporan bulanan kematian ibu, Laporan triwulan KIA, Laporan bulanan kesehatan reproduksi, Hasil kegiatan deteksi dini kelainan usia subur, Laporan bulanan PMS berdasrkan pendekatan sindrom melalui pelayanan KIA-KB 6. Modul Pelayanan Unit Apotek Modul ini berfungsi mengatur data-data farmasi dan transaksi pembelian resep pasien, pengolahan data obat memiliki 3 tahapan yaitu dimulai dari permintaan, penerimaan obat sampai obat didistribusikan lalu dalam modul ini juga disediakan stok opname yang dapat digunakan setiap bulannya untuk audit stok obat yang ada. Modul kamar obat (Apotek) memiliki fungsi pengelolaan obat di apotek dan tiap unit pelayanan. Modul Simpus ini menyediakan fitur-fitur sebagai berikut 1) Master data obat dan alat kesehatan (alkes) 2) Master data suplier 3) Penerimaan obat dan alat kesehatan 4) Mutasi obat dan alat kesehatan 5) Penghapusan obat rusak/expired/isi tidak sesuai 6) Pelayanan resep dari poli 7) Stok opname tiap unit pelayanan dan puskesmas pembantu 8) Rekap stok (laporan LPLPO) 9) Laporan-laporan: Laporan master data obat dan alat kesehatan, Laporan master data supplier, Laporan penerimaan obat dari dinas, Laporan penerimaan obat dari swadaya puskesmas, Laporan daftar mutasi obat dari apotek, Laporan penghapusan stok, Laporan pelayanan detil pasien, Laporan jumlah lembar resep per katagori pasien, Laporan stok obat & lakes di gudang dan apotek saat ini, Laporan pemakaian obat 7. Modul Pelayanan Unit Laboratorium/Radiologi Modul ini berfungsi sebagai form pengisian hasil pemeriksaan laboratorium yang didesain untuk mempermudah pekerjaan para analisis laboratorium dan mempermudah penyimpanan data pemeriksaan setiap pasien. Modul ini merupakan modul Simpus untuk pencatatan di Unit Laboratorium/Radiologi. Modul ini telah terhubung dengan modul unit lainnya (menerima pasien dari loket maupun rujukan dari unit lain). Modul ini terdiri dari: 1) Master data tindakan/pemeriksaan 2) Pemeriksaan pasien, meliputi : Riwayat pemeriksaan pasien, Data pemeriksaan, Pembayaran, Fasilitas cetak hasil lab 3) Laporan-laporan: Laporan daftar pemeriksaan lab/radiologi, Laporan data pemeriksaan bulanan 8. Modul Pelayanan UGD (untuk Puskesmas Perawatan) Unit pelayanan UGD memiliki beberapa berfungsi utama, yaitu: melayani pengobatan terhadap pasien rawat jalan diluar jam kerja loket, pemeriksaan awal pasien rawat inap, dan pemeriksaan pasien darurat. Untuk itu fitur-fitur yang disediakan dalam modul Simpus ini harus menyesuaikan dengan fungsi tersebut. Pada Simpus, modul UGD berisi fitur – fitur sbb : 1) Penerimaan pasien langsung, termasuk didalamnya: Fasilitas pencarian data pasien (F1), Fasilitas cetak buku induk, Fasilitas cetak kartu pasien, Fasilitas cetak papir 2) Pelayanan pasien rawat jalan, meliputi: Diagnosa, Anamnesa, Tindakan medis, Pemeriksaan laborat / radiologi, Pembuatan resep, Preview riwayat pasien (medical record) 3) Fasilitas pembuatan surat keterangan: keterangan sehat, keterangan sakit dan surat kematian 4) Fasilitas pembuatan surat rujukan: umum, askes dan askeskin 5) Fasilitas rujuk dan mutasi: ke unit lain dan ke Rumah Sakit 6) Fasilitas pembayaran 7) Laporan-laporan: Laporan Register Pasien UGD, Laporan pelayanan pasien rawat jalan, Laporan pelayanan pasien rawat inap, Laporan penerimaan pembayaran, Rekapitulasi tindakan bulanan, Rekapitulasi jenis kunjungan 9. Modul Pelayanan Rawat inap Pelayanan pasien rawat inap sangat berhubungan dengan pelayanan UGD, oleh karena itu sistem aplikasi Simpus harus mampu mensinergikannya. Modul Rawat Inap dalam apllikasi ini menyediakan fitur-fitur sebagai berikut : 1) Master data kamar 2) Master data dokter 3) Penerimaan pasien termasuk didalamnya penempatan kamar perawatan 4) Data perawatan rutin pasien (harian) 5) Pasien selesai perawatan (pasien keluar) 6) Tagihan dan pembayaran 7) Laporan-laporan: Laporan daftar pasien masuk, Laporan daftar pasien keluar, Laporan daftar pasien dalam perawatan, Laporan pendapatan rawat inap, Laporan data visite dokter, Laporan data konsultasi dokter 10. Modul Pelayanan Poli Mata Modul ini berfungsi untuk menyimpan data-data riwayat penyakit pasien yang berobat ke puskesmas dimulai dari pengisian Anamnesa, Diagnosa, Resep, Tindakan, Pemeriksaan Lab, dan Rujukan semua diatur dalam satu form sehingga semua data akan tersimpan dalam folder riwayat penyakit pasien terutama yang berhubungan dengan penyakit mata. 11. Modul Aset/Inventory Puskesmas Modul Simpus ini digunakan untuk melakukan pendataan dan pengelolaan barang dan alat kesehatan. Pada aplikasi Simpus, modul ini terdiri dari fitur-fitur: 1) Master aset barang 2) Master ruangan 3) Fasilitas penerimaan barang 4) Fasilitas mutasi barang 5) Fasilitas penghapusan barang 6) Laporan-laporan aset barang, meliputi: Laporan penerimaan barang, Laporan kartu inventaris ruangan, Laporan kartu inventaris barang kendaraan, Laporan kartu inventaris tanah, Laporan kartu inventaris bangunan, Laporan kartu inventaris barang lain 12. Modul kepegawaian 13. Modul Administrasi (Pencetakan surat keterangan/Rujukan dan Laporan Puskesmas) Setiap laporan-laporan Puskesmas direkapitulasi dalam modul ini seperti Laporan Bulanan LB1, LB2, LB3, dan LB4 seta laporan tahunan LSD1, LSD2, dan LSD3, setiap transaksi dalam pelayanan data-data akan secara otomatis terintegrasi dan terekapitulasi 14. Modul Kegiatan Luar Gedung/UKM (Posyandu Lansia, Posyandu Anak, Imunisasi, Sanitasi Lingkungan, Pelayanan Gizi, P2P, Kesga, Promkes, dll) Modul Simpus ini mempunyai fungsi melakukan pendataan kegiatan pelayanan kesehatan di luar gedung. Terdiri atas sub modul : 1) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, meliputi fitur : Daftar jenis penyakit dalam surveilans, Laporan bulanan data kesakitan, Surveilans terpadu penyakit, Laporan bulanan diare, Penemuan kasus ISPA/ILI (Influenza Like Illness) 2) Klinik Sanitasi/Penyehatan Lingkungan, meliputi fitur : Daftar pasien klinik sanitasi, Rekapitulasi kegiatan klinik sanitasi, Data kependudukan, Penyehatan kualitas air, Penyehatan makanan dan minuman, Penyehatan tampat-tampat umum
6. Fitur yang membedakan SIMPUS & SIMRS
DAFTAR PUSTAKA
Menkes. (2019). PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG SISTEM INFORMASI PUSKESMAS .
Nida Handayani, I. (2018). Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
dalam Meningkatkan Pelayanan di Puskesmas Sawangan, Depok. Prosiding SEMNAS. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Novi Dwi Christanti, R. D. (2016). Analisis Penyebab Kegagalan Penggunaan Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) dalam Penerimaan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Adimulyo Kabupaten Kebumen. Jkesvo (Jurnal Kesehatan Vokasional) Vol.1 No.1.
Prisanti Ayu Ningtiyas, P. L. (2016). Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Studi Kasus Puskesmas Sobo Banyuwangi). Jember: Universitas Jember.
Susanto. Retrieved October 18, 2021, from https://sutanto.staff.uns.ac.id/files/2010/03/prop-