Anda di halaman 1dari 5

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Kelelahan Kerja

Disusun oleh:
Fatimatus Zahro (G41192102)
Faiqotul Himmah (G41192115)
Nurul Fadillah Azizah (G41192266)
Dian Nurul Halila (G41192389)

Dosen Pengampu:
Gandu Eko Julianto Suyoso, S.Ked., M.KKK.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2021
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

Jenis Gejala Penyebab Solusi


Kelelahan
Kelelahan 1. Lesu 1. Kecemasan petugas yang tinggi 1. Melakukan intervensi dan pendekatan
Psikis 2. Kurang konsentrasi terhadap penularan covid – 19 psikologis yang akan mendukung
(Stress) 3. Kurang kewaspadaan pada masa pandemik perasaan, kekhawatiran tentang kesehatan
4. Cemas, khawatir 2. Banyak komplain dari unit lain pribadi, katakutan membawa infeksi dan
5. Depresi 3. Komplain dari pasien yang ingin menularkannya kepada anggota keluarga
6. Mudah marah dan resume medisnya cepat selesai atau orang lain, diisolasi, perasaan tidak
agresif 4. Kendala sistem informasi yang pasti, stigmatisasi sosial, beban kerja
lambat yang berlebihan, dan merasa tidak aman
5. Tekanan dari atasan ketika memberikan layanan perawatan
6. Mengerjakan deadline laporan dan kesehatan pada pasien COVID-19,
tidak dapat diselesaikan dengan sebagai dukungan pada mereka yang
tepat waktu berada digarda depan dalam merawat dan
7. Entry pasien rawat jalan banyak mengobati pasien.
8. Sistem pelaporan yang berubah, 2. Membagi banyaknya petugas yang
ketika pekerjaan menumpuk bekerja dengan porsi kerja yang adil.
selain pelaporan banyak 3. Pemberian sistem reward terhadap
pekerjaan komite dan tim, kinerja petugas
pembuatan Surat Keterangan 4. Memberlakukan jam istirahat yang sesuai
Lahir yang banyak dan pekerjaan yang dilakukan tidak
melebihi kapasitas
Kelelahan 1. Lelah tubuh, lemah, 1. Job desk yang ada tidak 1. Membagi banyaknya petugas yang
Fisik letih seimbang bekerja dengan porsi kerja yang adil.
2. Nyeri, pegal, linu 2. Banyaknya pasien rawat jalan 2. Perlu dibuat struktur organisasi dengan
3. Tertidur ketika bekerja 3. Berkas rawat jalan dan rawat job desk yang jelas untuk memperjelas
4. Lelah penglihatan inap yang menumpuk tanggungjawab, kedudukan, uraian tugas
5. Penyakit fisik lain 4. Beban kerja yang tinggi. petugas
5. Bagian peminjaman mengalami 3. Penambahan jumlah sumber daya
kelelahan fisik, karena di hari- manusia yang disesuaikan dengan beban
hari tertentu pasiennya banyak kerja
yang berkunjung.
6. Bagian penyimpanan mengalami
kelelahan fisik, karena kunjungan
pasien di hari sebelumnya banyak
sehingga berkas rekam medis
yang harus dikembalikan ke
raknya juga banyak.
7. Sedikitnya petugas rekam medis
yang tersedia
Kelelahan 1. Munculnya gerakan 1. Pengambilan dan penyimpanan 1. Melakukan peregangan disaat merasa
Lokal yang tak terkendali dokumen rekam medis yang kelelahan otot
2. Munculnya suara yang dilakukan secara berulang – ulang 2. Penerapan prinsip ergonomi dalam
bergetar saat berbicara 2. Pendistribusian rekam medis ke penyimpanan berkas rekam medis,
3. Muncul benjolan pada poliklinik dengan jarak yang jauh seperti menyesuaikan tinggi rak dengan
tangan dan harus naik turun tangga antropometri petugas.
4. Rasa kaku pada tangan 3. Lokasi ruang rekam medis diletakkan
dan kaki pada tempat yang stretegis agar dapat
5. Pergelangan menjangkau poliklinik dengan jarak
tangan/kaki menjadi dekat.
bengkak 4. Menggunakan sistem komputerisasi pada
instalasi rekam medis.
DAFTAR PUSTAKA

Lilin Rosyanti, I. H. (2020). Dampak Psikologis Dalam Memberikan Perawatan dan Layanan
Kesehatan Pasien Covid-19 pada Tenaga Profesional Kesehatan. Health Information
Jurnal Penelitian Vol.12 No.1, 107-130.

Nimas Arum Titasari, T. F. (2021). Dampak Psikologis Pandemi Covid-19 Pada Petugas.
Prosiding Diskusi Ilmiah, 74-81.

Sabila Andira Putra, S. S. (2021). Strategi Coping dan Implikasinya pada Kondisi Kerja
Perekam Medis di RSIA Limijati Bandung. Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol.1
No.8, 1057-1067.

Talib, T. (2018). Analisis Beban Kerja Tenaga Filing Rekam Medis (Studi Kasus Rumah
Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar). Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan
Indonesia Vol.6 No.2, 163-168.

Anda mungkin juga menyukai