KESEHATAN
Disusun oleh:
DosenPengampu:
Demiawan Rachmatta Putro Mudiono, S.ST, M.Kes
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas taufik dan hidayah- Nya bahwa
makalah “ Identifikasi Pasien ” telah dapat kami selesaikan dengan baik. Dalam rangka
meningkatkan proses belajar mandiri, kami sebagai mahasiswa dituntut untuk selalu kreatif
dalam belajar dan mengembangkan potensi diri.
Kami menyadari bahwa walaupun telah bekerja keras untuk menyusun makalah ini
namun tidak akan mungkin menjadi lebih baik tanpa masukan pihak lain. Untuk itu
kamimengharapkan kepada semua pihak agar memberikan masukan demi perbaikan makalah
ini.
Untuk itu kepada segala pihak yang telah membantu kami tidak lupa mengahanturkan
banyak terimakasih atas segala dukungan yang telah diberikan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang Masalah....................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
1.3. Tujuan Pembahasan...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1. Pengertian Identifikasi Pasien............................................................................................5
2.2. Tujuan Identifikasi Pasien..................................................................................................6
2.3. Ruang Lingkup Identifikasi Pasien....................................................................................6
2.4. Prinsip dalam Mengidentifikasi Pasien..............................................................................6
2.5. Tatalaksana Gelang Identifikasi Pasien..............................................................................7
2.6. Prosedur yang Membutuhkan Identifikasi Pasien..............................................................9
2.7. Macam – Macam Gelang Identifikasi Pasien...................................................................10
2.8. Syarat Pelepasan Gelang Identifikasi Pasien....................................................................10
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ketepatan identifikasi pasien menjadi hal yang penting, bahkan berhubungan dengan
keselamatan pasien. Kesalahan karena keliru merupakan hal yang amat tabu dan sangat
berat hukumnya. Kesalahan karena keliru pasien dapat terjadi dalam semua aspek
diagnosis dan pengobatan. Perlu proses kolaboratif untuk memperbaiki proses identifikasi
uuntuk mengurangi kesalahan identifikasi pasien. Tidak semua pasien rumah sakit dapat
mengungkapkan identitas secara lengkap dan benar. Beberapa keadaan seperti pasien
dalam keadaan terbius, mengalami disorientasi, tidak sadar sepenuhnya, bertukar tempat
tidur atau kamar atau lokasi dalam rumah sakit atau kondisi lain dapat menyebabkan
kesalahan dalam identifikasi pasien.
Proses identifikasi pasien perlu dilakukan dari sejak awal pasien masuk rumah sakit
yang kemudian identitas tersebut akan selalu dan konfirmasi dalam segala proses di
rumah sakit, seperti saat sebelum memberikan obat, darah atau produk darah atau
sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan. Sebelum memberikan
pengobatan dan tindakan atau prosedur . Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan
identifikasi pasien yang nantinya bisa berakibat fatal jika pasien menerima prosedur
medis yang tidak sesuai dengan kondisi pasien seperti salah pemberian obat, salah
pengambilan darah bahkan salah tindakan medis.
4
3. Siapa saja ruang lingkup dalam melakukan identifikasi pasien?
4. Apa saja prinsip dalam melakukan identifikasi pasien?
5. Bagaimana tatalaksana gelang identifikasi pasien?
6. Apa saja prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien?
7. Apa saja macam – macam gelang identifikasi pasien?
8. Bagaimana alur pelaksanaan identifikasi pasien?
9. Apa saja syarat pelepasan gelang identifikasi pasien?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.4. Prinsip dalam Mengidentifikasi Pasien
1. Semua pasien rawat inap, IGD, dan yang akan menjalani suatu prosedur, harus
diidentifikasi dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama masa
perawatannya.
2. Kapanpun dimungkinkan, pasien rawat inap harus menggunakan gelang
identifikasi dengan minimal 2 data (nama pasien, tanggal lahir).
3. Tujuan utama tanda identifikasi ini adalah untuk mengidentifikasi
pemakainya.
4. Gelang Identifikasi ini digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien
ketika pemberian obat, darah. Pengambilan darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain.
7
7. Gelang pengenal pasien (Gelang Pink/ Gelang Biru) sebaiknya mencakup 3
detail wajib yang dapat mengidentifikasi pasien, yaitu:
a. Nama pasien dengan minimal 2 suku kata
b. Tanggal lahir pasien (tanggal/bulan/tahun)
c. Nomor rekam medis pasien
8. Gelang identifikasi Alergi sebaiknya mencakup 4 detail wajib yang dapat
mengidentifikasi pasien, yaitu:
a. Nama pasien
b. Umur Pasien
c. Nomor rekam medis pasien
d. Jenis Alergi
9. Gelang identifikasi Risiko Jatuh sebaiknya mencakup 4 detail wajib yang
dapat mengidentifikasi pasien, yaitu:
a. Nama pasien
b. Umur Pasien
c. Nomor rekam medis pasien
d. Tingkat Risiko Jatuh
10. Detail lainnya adalah warna gelang pengenal sesuai jenis kelamin pasien.
11. Nama tidak boleh disingkat. Nama harus sesuai dengan yang tertulis di
rekam medis.
12. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang identifikasi. Ganti
gelang identifikasi jika terdapat kesalahan penulisan data.
13. Jika gelang identifikasi terlepas, segera berikan gelang identifikasi yang
baru.
14. Gelang Identifikasi harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di
rumah sakit.
15. Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuannya kepada pasien.
16. Periksa ulang 3 / 4 detail data di gelang identifikasi sebelum dipakaikan ke
pasien.
17. Saat menanyakan identitas pasien, selalu gunakan pertanyaan terbuka,
misalnya: ‘Siapa nama Anda?’ (jangan menggunakan pertanyaan tertutup
seperti ‘Apakah nama anda Ibu Susi?’)
18. Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pasien
tidak sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi identitas pasien kepada
8
keluarga / pengantarnya. Jika mungkin, gelang pengenal jangan dijadikan
satu-satunya bentuk identifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi. Tanya
ulang nama dan tanggal lahir pasien, kemudian bandingkan jawaban pasien
dengan data yang tertulis di gelang pengenalnya.
19. Semua pasien rawat inap dan yang akan menjalani prosedur menggunakan
minimal 1 gelang identifikasi.
20. Pengecekan gelang identifikasi dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat.
21. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar dan
pastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik.
22. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas
pasien dan membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum di
gelang identifikasi.
23. Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang identifikasi:
a. Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti:
- Menolak penggunaan gelang identifikasi
- Gelang Identifikasi menyebabkan iritasi kulit
- Gelang identifikasi terlalu besar
- Pasien melepas gelang identifikasi
b. Pasien harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika gelang
identifikasi tidak dipakai. Alasan pasien harus dicatat pada rekam medis.
c. Jika pasien menolak menggunakan gelang identifikasi, petugas harus
lebih waspada dan mencari cara lain untuk mengidentifikasi pasien
dengan benar sebelum dilakukan prosedur kepada pasien.
9
2. Para staf RS Royal Progress harus mengkonfirmasi identifikasi pasien
dengan benar dengan menanyakan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian
membandingkannya dengan yang tercantum di rekam medis dan gelang
pengenal. Jangan menyebutkan nama, tanggal lahir, dan alamat pasien dan
meminta pasien untuk mengkonfirmasi dengan jawaban ya / tidak.
3. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang
pengenal. Gelang pengenal harus dipakaikan ulang oleh perawat yang
bertugas menangani pasien secara personal sebelum pasien menjalani suatu
prosedur.
1. Gelang kuning digunakan oleh pasien dengan risiko jatuh atau membutuhkan
pengawasan ekstra. Misalnya pasien pasca operasi, pasien yang mengalami
penurunan kesadaran, dan sebagainya.
2. Gelang merah digunakan oleh pasien yang memiliki alergi tinggi terhadap
obat.
4. Gelang ungu digunakan oleh pasien yang memiliki harapan hidup rendah
atau Do Not Resusitation (DNR)
10
Alur Identifikasi Pasien
Pasien3.
masuk rumah
sakit
Ya Tidak Ya Tidak
Gelang pengenal pasien diperiksa, pasien diminta untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahirnya sebelum menjalani prosedur, seperti:
- Pengambilan darah/ sampel cairan tubuh lainnya
- Transfusi darah
- Pemberian obat-obatan
- Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya
- Transfer pasien
- Prosedur pemeriksaan radiologi (rontgen, MRI, dan sebagainya)
Gelang identifikasi harus diperiksa setiap Lepas gelang identifikasi saat pasien
pulang / keluar dari rumah sakit
pergantian jaga oleh perawat berikutnya untuk
Lepas gelang risiko jatuh bila pasien
memastikan gelang terpasang dengan baik dan
sudah tidak berisiko untuk jatuh
terbaca.
Ganti gelang identifikasi jika terdapat kesalahan
data
11
2.9. Syarat Pelepasan Gelang Identifikasi Pasien
1. Gelang pengenal (Gelang Pink/ Gelang Biru), hanya dilepas saat pasien
pulang atau keluar dari rumah sakit.
2. Gelang untuk alergi (Gelang Merah), hanya dilepas saat pasien pulang atau
keluar dari rumah sakit.
3. Gelang untuk risiko jatuh (Gelang Kuning), hanya dilepas saat pasien sudah
tidak berisiko untuk jatuh
4. Yang bertugas melepas gelang identifikasi adalah perawat yang
bertanggungjawab terhadap pasien selama masa perawatan di rumah sakit
(PPJP).
5. Gelang identifikasi dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses ini
meliputi: pemberian obat-obatan kepada pasien dan pemberian penjelasan
mengenai rencana perawatan selanjutnya kepada pasien dan keluarga.
6. Gelang identifikasi yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi
potongan-potongan kecil sebelum dibuang ke tempat sampah.
7. Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang identifikasi
sementara (saat masih dirawat di rumah sakit), misalnya lokasi pemasangan
gelang identifikasi mengganggu suatu prosedur. Segera setelah prosedur
selesai dilakukan, gelang identifikasi dipasang kembali.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk
membedakan antara pasien satu dengan yang lain, sehingga memperlancar atau
mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien. Identifikasi pasien juga
digunakan untuk proses pencatatan data pasien yang benar sehingga dapat
menetapkan dan mempersamakan data tersebut dengan individu yang bersangkutan.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/29815098/PANDUAN_IDENTIFIKASI_PASIEN
https://www.medicalogy.com/blog/inilah-5-warna-gelang-pasien-dan-artinya/
https://gelangpasien.com/fungsi-macam-warna-gelang-identitas-pasien/
https://livrosdeamor.com.br/documents/makalah-identifikasi-pasien-5c26ff5cf4239
https://id.scribd.com/document/377702475/makalah-identifikasi-pasien
14