“Mengidentifikasi Pasien”
T.A 2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema “Mengidentifikasi Pasien”
sebagai pemenuhan penugasan mata kuliah “Manajemen Patient Safety” D.III Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram.
Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Mardiatun,M. Kep. selaku dosen pada mata
kuliah Manajemen Patient Safety, karena atas berkat bimbingannya makalah ini dapat kami
selesaikan tepat waktu.
Melalui makalah ini kami harap dapat membantu teman-teman yang membacanya dan
dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Kami menyadari makalah ini jauh
dari kata sempurna. Sehingga kami membutuhkan kirik dan saran yang bersifat membangun
semangat kami agar makalah ini bisa lebih baik lagi
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................6
PENUTUP.................................................................................................................15
A. Kesimpulan.....................................................................................................15
B. Saran...............................................................................................................15
Daftar Pustaka..........................................................................................................16
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Rumah sakit
melaksanakan program-program mutu dan keselamatan pasien. Keselamatan pasien
rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
dengan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Ketepatan
identifikasi pasien menjadi hal yang penting, bahkan berhubungan dengan keselamatan
pasien. Kesalahan karena keliru merupakan hal yang amat tabu dan sangat berat
hukumnya. Kesalahan karena keliru pasien dapat terjadi dalam semua aspek diagnosis
dan pengobatan. Perlu proses kolaboratif untuk memperbaiki proses identifikasi uuntuk
mengurangi kesalahan identifikasi pasien.Tidak semua pasien rumah sakit dapat
mengungkapkan identitas secaralengkap dan benar. Beberapa keadaan seperti pasien
dalam keadaan terbius,mengalami disorientasi, tidak sadar sepenuhnya, bertukar tempat
tidur atau kamar atau lokasi dalam rumah sakit atau kondisi lain dapat menyebabkan
kesalahan dalam identifikasi pasien.Proses identifikasi pasien perlu dilakukan dari sejak
awal pasien masuk rumah sakit yang kemudian identitas tersebut akan selalu dan
konfirmasi dalam segala proses di rumah sakit, seperti saat sebelum memberikan obat,
darah atau produk darah atau sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan. Sebelum memberikan pengobatan dan tindakan atau prosedur . Halini
dilakukan agar tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien yang nantinya bisa berakibat
fatal jika pasien menerima prosedur medis yang tidak sesuai dengan kondisi pasien
seperti salah pemberian obat, salah pengambilan darah bahkan salah tindakan medis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian identifikasi pasien ?
2. Apa tujuan dilakukan identifikasi pasien ?
3. Kapan dilakukan identifikasi pasien?
4. Bagaimana kebijakan/prosedur iden/tifikasi pasien?
4
5. Bagaimana tindakan atau cara melakukan identifikasi pasien ?
6. Bagaimana tata pelaksanaan identifikasi pasien ?
7. Bagaimana langkah-langkah SOP identifikasi pasien ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari identifikasi pasien
2. Untuk mengetahui tujuan dilakukannya identifikasi pasien
3. Untuk mengetahui waktu untuk dilakukan identifikasi pasien
4. Untuk mengetahui kebijakan/prosedur identifikasi pasien
5. Untuk mengetahui bagaimana tindakan dan cara melakukan identifikasi pasien
6. Untuk mengetahui tata pelaksanaan identifikasi pasien
7. Untuk mengetahui langkah-langkah SOP identifikasi pasien
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
c. Pada saat memasang gelang identifikasi pasien;
- Jelaskan kepada pasien dan/ atau keluarga tentang tujuan pemakaian gelang dan
mengapa mereka harus menggunakan. Hal ini memberikan kesempatan bagi mereka
untuk mengidentifikasi kesalahan dan mendorong pasien dan keluarga mereka
untuk berpartisipasi dalam upaya mencegah kesalahan
- Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas, menutup gelang dengan tape
perban dan lain-lain
7
Cara melakukan identifkasi pasien dengan benar
Cara identifikasi pasien rawat inap/UGD:
a. Tanya langsung kepada pasien (pertanyaan terbuka: nama lengkap pasien dan tanggal
lahir atau nomor rekam medis)
b. Untuk pasien yang tidak sadar petugas bertanya langsung kepada keluarga/penunggu
pasien (nama lengkap pasien dan tanggal lahir atau nomor rekam medis)
c. Cocokkan nama lengkap pasien dan tanggal lahir atau nomor rekam medis pada
gelang pasien dengan data di formulir terkait (misal: format pemeriksaan, SIT)
8
8) Gelang identifikasi alergi sebaiknya mencakup empat detail wajib yang dapat
mengidentifikasi pasien yaitu:
a) Nama pasien
b) Umur pasien
c) Nomor rekam medis pasien
d) Jenis alergi
9) Gelang identifikasi risiko jatuh sebaiknya mencakup empat detail wajib yang
dapat mengidentifikasi pasien yaitu:
a) Nama pasien
b) Umur pasien
c) Nomor rekam medis pasien
d) Tingkat risiko jatuh
10) Nama tidak boleh disingkat. Nama harus sesuai dengan yang tertulis di rekam
medis
11) Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang identifikasi. Ganti gelang
identifikasi jika terdapat kesalahan penulisan data
12) Jika gelang identifikasi terlepas segera berikan gelang identifikasi yang baru
13) Gelang identifikasi harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di rumah
sakit
14) Periksa ulang 3/4 detail data di gelang identitas sebelum dipakaikan ke pasien
15) Saat menanyakan identitas pasien selalu gunakan pertanyaan terbuka misalnya:
“Siapa nama anda (jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti `apakah nama
anda Ibu Susi`)
16) Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pasien tidak
sadar, bayi, dispasia, gangguan jiwa) verifikasi identitas pasien kepada
keluarga/pengantarnya. Jika mungkin gelang pengenal jangan dijadikan satu-
satunya bentuk identifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi. Tanya ulang nama
dan tanggal lahir pasien kemudian bandingkan jawaban pasien dengan data yang
tertulis di gelang pengenalannya
17) Semua pasien rawat inap dan yang akan menjalani prosedur menggunakan
minimal 1 gelang identifikasi
18) Pengecekan gelang identifikasi dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat
19) Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar dan
pastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik
9
20) Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan
membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang identifikasi
21) Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang identifikasi:
a) Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab seperti
-Menolak penggunaan gelang identifikasi
-Gelang identifikasi menyebabkan iritasi kulit
-Gelang identifikasi terlalu besar
-Pasien melepas gelang identifikasi
b) Pasien harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika gelang
identifikasi tidak dipakai. Alasan pasien harus dicatat pada rekam medis
c) Jika pasien menolak menggunakan gelang identifikasi petugas harus lebih
waspada dan mencari cara lain untuk mengidentifikasi pasien dengan benar
sebelum dilakukan prosedur kepada pasien
10
d. Tata laksana identifikasi pasien yang akan dilakukan pengambilan dan
pemberian darah (transfuse darah)
1) Identifikasi pengambilan, pengiriman, penerimaan dan penyerahan komponen
darah (transfuse) merupakan tanggung jawab petugas yang mengambil darah
2) Orang staf di rumah sakit yang kompeten harus memastikan kebenaran data
demografi pada kantong darah, jenis darah, golongan darah pada pasien dan yang
tertera pada kantong darah, waktu kadaluarsanya, dan identitas pasien pada gelang
pengenal
3) Staf Rumah Sakit harus meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan
tanggal lahirnya
4) Jika setiap rumah sakit tidak yakin/ragu akan kebenaran identitas pasien, jangan
melakukan transfusi darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien dengan
benar
11
5) Gelang identifikasi harus dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses
ini meliputi pemberian obat-obatan kepada pasien dan pemberian penjelasan
mengenai rencana perawatan selanjutnya kepada pasien dan keluarga
6) Gelang identitas yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi potongan-
potongan kecil sebelum dibuang ke tempat sampah
7) Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang identifikasi
sementara (saat masih dirawat di rumah sakit), misalnya lokasi pemasangan
gelang identifikasi mengganggu suatu prosedur. Segera setelah prosedur selesai
dilakukan gelang identitas identifikasi dipasang kembali
a. Tahap Prainteraksi
1. Persiapan perawat
2. Persiapan alat : status pasien, alat tulis, gelang identitas pasien
3. Persiapan Lingkungan
b. Tahap Orientasi
1. Beri salam sambil berjabat tangan
2. Perkenalkan diri perawat
3. Tanyakan nama klien
4. Sampaikan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
5. Kontrak: waktu dan tempat
c. Tahap Kerja
1. Bina hubungan saling percaya
2. Lakukan pemasangan gelang identitas sesuai jenis kelamin
12
3. Berikan penjelasan tentang pentingnya gelang identitas pasien dan bahayanya bila
dilepas/ tidak dipakai
4. Evaluasi pemahaman pasien/ keluarga tentang gelang identitas
d. Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon subjektif dan objektif klien
2. Berikan reinforcement positif
3. Tentukan rencana tindak lanjut
4. Beri salam terapeutik
e. Dokumentasi
13
obat/ tindakan sesuai rencana Jika terdapat 2 pasien di ruangan rawat inap
dangan nama yang sama, periksa ulang identitas dengan melihat alamat rumahnya.
d. Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon subjektif dan objektif klien
2. Berikan reinforcement positif kepada pasien/ keluarga
3. Tentukan rencana tindak lanjut
4. Beri salam terapeutik
e. Dokumentasi
Catat tindakan yang sudah dilakukan dan hasil/ responnya: pemasangan gelang
identitas dan edukasi
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan
antara pasien satu dengan yang lainnya, sehingga memperlancar atau mempermudah
dalam pemberian pelayanan kepada pasien. Identifikasi pasien juga digunakan untuk
proses pencatatan data pasien yang benar sehingga dapat menetapkan dan
mempersamakan data tersebut dengan individu yang bersangkutan.
Identifikasi dilakukan dengan minimal 2 cara identifikasi, yaitu : nama lengkap dan
tanggal lahir pasien/nomor rekam medis. Nomor kamar dan dan nama ruangan tidak
boleh di pakai. Untuk pasien yang tidak sadar melalui gelang tangan. Identifikasi pasien
ini di lakukan untuk memberikan identitas pada pasien, untuk membedakan pasien satu
dengan pasien yang lain serta menghindari terjadinya kesalahan medis.
B. Saran
Sebagai perawat kita harus teliti dan sangat hati-hati dalam mengientifikasi pasien,
karena jika terjadi sedikit kesalahan akan merugikan pasien dan kita sebagai perawat.
Dalam melakukan tindakan terutama mengidentikasi pasien seorang perawat harus
melakukannya dengan SOP yang benar, hal ini di lakukan untuk meminimalisir terjadinya
kesalahan ketika melkakukan tindakan.
15
Daftar Pustaka
16