Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anik Wahyunita

Nim : 2001004

Mapel : Metodologi keperawatan

Kasus 2

Seorang laki-laki berusia 57 tahun dirawat dengan keluhan perut membesar dan terasa tidak nyaman.
Hasil pengkajian: mual sejak 2 minggu yang lalu, nafsu makan menurun, BB menurun ± 5 kg (dalam 1
bulan), frekuensi napas 21 x/menit, frekuensi nadi 89 x/menit, TD 100/75 mmHg. Pasien riwayat
minum alkohol sejak 20 tahun yang lalu.

1. Diagnosis keperawatan (SDKI)

Defisit nutrisi berhubungan dengan napsu makan menurun di buktikan dengan penurunan berat badan,
mual , perut membesar dan riwayat minum alkohol

2. Luaran Keperawatan ( SLKI )

Luaran Keperawatan Utama : Status Nutri Membaik Luaran Tambahan: Berat badan membaik, nafsu
makan meningkat, perilakumeningkatkan berat badan meningkat,tingkat mual menurun, eliminasi
fekal,fungsi gastrointestinal mambaik, status menelan baik, tingkat depresi menurun,tingkat nyeri
menurun

3.Intervensi Keperawatan (SIKI)

1.Manajemen Nutrisi

a. Observasi

Identifikasi status nutrisi

Identifikasi alergi dan intoleransi makanan

Identifikasi makanan yang disukai

Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient

Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik

Monitor asupan makanan

Monitor berat badan

Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

b. Terapeutik
Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu

Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)

Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai

Berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipasi

Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

Berikan suplemen makanan, jika perlu

Hentikan pemberian makan melalui selang nasigastrik jika asupan oraldapat ditoleransi

c. Edukasi

Anjurkan posisi duduk, jika mampu

Ajarkan diet yang diprogramkan

d. Kolaborasi

Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri,antiemetik), jika perlu

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenisnutrient yang dibutuhkan, jika
perlu

2.Promosi Berat Badan

a. Observasi

Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang

Monitor adanya mual dan muntah

Monitor jumlah kalorimyang dikomsumsi sehari-hari

Monitor berat badan

Monitor albumin, limfosit, dan elektrolit serum

b. Terapeutik

Berikan perawatan mulut sebelum pemberian makan, jika perlu

Sediakan makan yang tepat sesuai kondisi pasien( mis. Makanan dengantekstur halus, makanan yang
diblander, makanan cair yang diberikanmelalui NGT atau Gastrostomi, total perenteral nutritition sesui
indikasi)

Hidangkan makan secara menarik


Berikan suplemen, jika perlu

Berikan pujian pada pasien atau keluarga untuk peningkatan yang dicapai

c. Edukasi

Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namuntetap terjangkau

Jelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan

3 Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari yang lalu dan
memberat sejak 6 jam yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan adanya produksi sputum, batuk tidak
efektif, frekuensi napas 30 kali/menit, frekuensi nadi 100 kali/menit, tekanan darah 130/90 mmHg.

1.Diagnosa Keperwatan (SDKI)

Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Berhubugan dengan produksi sputumdibuktikan dengan batuk tidak
efektif,sesak nafas, frekuensi nafas meningkat,nadi meningkat dan Tekanan Darah naik.

2.Luaran Keperawat (SKLI)

Luaran Utama : Bersihan jalan nafas meningkat

Luaran Tambahan : Batuk efektif meningkat, produksi sputum menurun, sesak menurun, ferkwensi
nafas membaik, Kontrol gejala, pertukaran gasmeningkat, respon alergi lokal, respon sistemik, respon
ventilasi mekanik,tingkat infeksi menurun, fungsi perifer meningkat, pola nafas membaik

3.Intervensi Keperawatan (SIKI)

Intervensi Utama : menejemen jalan nafas terpantau, Latihan batuk efektif, pantau repirasiIntervensi
pendukung : dukung kepatuhan program pengobatan.

1.Latihan Batuk Efektif

a. Observasi

Identifikasi kemampuan batuk

Monitor adanya retensi sputum

Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napasMonitor input dan output cairan ( mis. jumlah dan
karakteristik)

b. Terapeutik

Atur posisi semi-Fowler atau Fowler


Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien

Buang sekret pada tempat sputum

c. Edukasi

Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif

Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik,ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan
dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik

Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali

Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalamyang ke-3

d. Kolaborasi

Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perlu

2.Manajemen Jalan Nafas

a. Observasi

Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)

Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi,weezing, ronkhi kering)

Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)

b. Terapeutik

Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma cervical)

Posisikan semi-Fowler atau Fowler

Berikan minum hangat

Lakukan fisioterapi dada, jika perlu

Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik

Lakukan hiperoksigenasi sebelum

Penghisapan endotrakeal

Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsepMcGill

Berikan oksigen, jika perlu

c. Edukasi
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi.

Ajarkan teknik batuk efektif d. KolaborasiKolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,


jika perlu

3.Pemantauan Respirasi

a Observasi

Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas

Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi,Kussmaul, Cheyne-Stokes, Biot, ataksik)

Monitor kemampuan batuk efektif

Monitor adanya produksi sputum

Monitor adanya sumbatan jalan napas

Palpasi kesimetrisan ekspansi paru

Auskultasi bunyi napas

Monitor saturasi oksigen

Monitor nilai AGD

Monitor hasil x-raytoraks

b. Terapeutik

Atur interval waktu pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien

Dokumentasikan hasil pemantauan

c. Edukasi

Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauanInformasikan hasil pemantauan, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai