OLEH : KELOMPOK 1
ZAHARA KURNIA RAMADHAN (201211721)
DINI ALFIT (201211704)
MUJURNIATI ( 201211709 )
Grivellia Dekesya Putri Yeza (201211746)
Desi Ratna Sari (20121703)
Dita rahmadani (201211705)
Yola Yolanda Andespa (201211718)
Miranti ( 201211708 )
Annisa 201211701
Nadila putri 201211724
Tifa Yuliami (201211743)
Endang ( 201211730)
Citra Purnama Sari (201211702)
Netalia (201211710)
Dosen Pengampu :
Ns. YOLA YOLANDA S.Kep M.Kep
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES MERCUNAKTIJAYA PADANG
TA 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa , karena atas ijin dan
diatasi dengan masukan-masukan dan berbagai saran yang membangun dan mendidik, tak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mengambil bagian
Tak lepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah ini memiliki benyak kekurangan
baik dalam segi isi maupun dalam penyusunan tata bahasa yang terdapat dalam makalah ini.
Untuk itu dengan senang hati kami menerima kritik dan saran dari siapapun yang hendak
memberikan kritik maupun saran yang membangun bagi penulisan makalah ini.
Penyusunan makalah ini kami harapkan dapat mmberikan informasi dan manfaat bagi
KATA PENGHANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah................................................................................................3
C. Tujuan..................................................................................................................4
BAB II : ISI
A. Pengertian Komunikasi Terapeutik.....................................................................5
B. Tujuan Komunikasi Terapeutik...........................................................................5
C. Tujuan Terapeutik Akan Tercapai Bila Perawat Memiliki Kaeakteristik...........7
D. Karakteristik Seorang Perawat Memfasilitasi Hubungan Terapeutik.................7
E. Fase Hubungan Komunikasi Terapeutik.............................................................8
F. Sikap Komunikasi Terapeutik.............................................................................11
G. Teknik Komunikasi Terapeutik..........................................................................11
H. Hambatan Komunikasi Terapeutik.....................................................................13
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................21
B. Saran....................................................................................................................21
Daftar Pustaka
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Komunikasi Terapeutik ?
2. Apa Tujuan Komunikasi Terapeutik ?
3. Apa Tujuan Terapeutik Akan Tercapai Bila Perawat Memiliki Kaeakteristik ?
4. Bagaimana Karakteristik Seorang Perawat Memfasilitasi Hubungan Terapeutik ?
5. Bagaimana Fase Hubungan Komunikasi Terapeutik ?
6. Bagaimana Sikap Komunikasi Terapeutik ?
7. Bagaimana Teknik Komunikasi Terapeutik ?
8. Apa Hambatan Komunikasi Terapeutik ?
9. Bagaimana Contoh Skenario Yang Mampu Memfasilitasi Hubungan Terapeutik ?
C. TUJUAN
1. Agar mahasiswa mampu memahami pengertian komunikasi terapeutik.
2. Agar mahasiswa mampu memahami tujuan terapeutik.
3. Agar mahasiswa mampu memahami tujuan terapeutik akan tercapai bila perawat
memiliki kaeakteristik.
4. Agar mahasiswa mampu memahami karakteristik seorang perawat memfasilitasi
hubungan terapeutik.
5. Agar mahasiswa mampu memahami fase hubungan komunikasi terapeutik.
6. Agar mahasiswa mampu memahami sikap komunikasi terapeutik.
7. Agar mahasiswa mampu memahami teknik komunikasi terapeutik.
8. Agar mahasiswa mampu memahami hambatan komunikasi terapeutik.
9. Agar mahasiswa mampu memahami
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam mencapai tujuan ini sering sekali perawat memenuhi kendala komunikasi
yaitu:
A. KESIMPULAN
Komunikasi terpeutik adalah ketika dalam berkomunikasi dengan klien,
perawat mendapatkan gambaran yang jelas dan alami tentang kondisi klien yang
sedang sedang di rawat mengenai tanda dan gejala yang ditampakkan serta keluhan
yang dirasakan. gambaran tersebut dapat dijadikan acuan dalam menentukan masalah
keperawatan dan tindakan keperawatan yang dilakukan, dengan harapan tindakan
yang akan dilakukan sesuai dengan keluhan dan msalah keperawatan yang sedang
dialami klien atau bisa dikatakan bahwa tindakan keperawatan tepat sasaran sehingga
membantu mempercepat proses penyembuhan.
B. SARAN
1. Dalam melayani klien hendaknya perawat selalu berkomunikasi dengan klien
untuk mendapatkan persetujuan tindakan yang akan di lakukan.
Fase Painteraksi
1. Perawat menyiapkan mental dan rasa percaya diri
2. Perawat telah memahami tentang penyakit luka dan lingkupnya
3. Perawat telah mendapatkan data-data pasien
Fase Kerja
Siang hari pukul 10.00 ..
Perawat : “selamat siang ibu
siti?.”(tersenyum) Pasien : “siang
mbk.”(tersenyum)
Perawat : “ibu, sesuai perjanjian yang telah disepakati tadi sekarang saya akan
melakukan tindakan perawatan luka, apakah ibu bersedia?.”
Pasien : “iya.”
Perawat : “baiklah saya akan menyiapkan alat-alatnya dahulu.”(pergi ke luar
ruangan pasien)
Fase Terminasi
Perawat : “ibu siti saya sudah selesai melakukan tindakan perawatan luka,
dijaga kesehatannya ya ibu,semoga cepat sembuh.”(tersenyum)
Pasien : “iya, terimah kasih mbak.”(tersenyum)
Perawat : “sama-sama, selamat siang!.”
Setelah melakukan perawatan luka perawat membereskan alat-alat dan mencuci
tangannya..
Fase Prainteraksi
1. Perawat menyiapkan mental dan rasa percaya diri
2. Perawat telah memahami tentang penyakit luka dan lingkupnya
Fase Orientasi
Perawat : “selamat p : “iya,selamat
pagi.”(tersenyum)
Perawat : “bagaimana tidurnya semalam bu siti?.”
Perawat : “alhamdulillah mbak semalam saya bisa tidur nyenyak, tidak seperti
malam-malam sebelumya.”
Perawat : “mm..”(menganggukkan kepala) “mungkin sekarang keadaan ibu
sudah lebih membaik darihari-hari sebelumnya disini, sehingga
berdampak baik pula pada pola tidur ibu semalam, apakah benar begitu
ibu siti?.”
Pasien : “iya mbak,memang sekarang saya sudah merasa lebih baik,” (sedikit
tersenyum)
Perawat : “terus bagaimana dengan rasa nyeri yang ibu rasakan sebelumnya?,
bisakah ibu siti menceritakannya?.”
Pasien : “alhamdulillah mbak setelah perawatan luka yang telah dilakukan
selama 2 hari ini lukasaya sudah sedikit mendingan, sehingga saya bisa
tidur nyenyak tanpa merasakan nyeri dilututsaya.”(berusaha
menjelaskan)
Perawat :(tersenyum)“iya, itu juga karna bantuan ibu siti yang selalu
bersemangat untuk sembuh, dansemoga keadaan ibu sekarang bisa
berdampak baik pula pada kesembuhan luka yang ibu siti alami.”
Pasien : “amin.”
Perawat : “ohya, apakah ibu sudah mandi pagi ini?.”
Pasien : “belum.”(menggelengkan kepala)
Perawat : “baiklah, karena pagi ini ibu belum mandi, dan sepertinya keadaan
ibu tidak memungkinkanuntuk mandi sendiri, saya akan memandikan
ibu siti pagi ini, agar ibu merasa lebih segar dan ibu bisa cepat sembuh.
Kita melakukan disini saja, tidak lama kira-kira 20 menit. Bagaimana,
apakah ibu bersediah??.”
Pasien : “iya mbak.”
Perawat : “baiklah saya akan menyiapkan alat-alatnya dahulu.”(meninggalkan
ruangan pasien)
Setelah proses memandikan ..
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu setelah dimandikan pagi ini? Apa yang ibu
rasakan.
Pasien : (tampak segar, rambut, dan pakaian tampak rapi.)”rasanya segar
sekali mbak, terasa bersih sekali badan saya.”
Perawat :“baiklah bu siti, saya sudah selesai memandikan ibu, untuk nanti sore
atau besok pagi apabilaibu ingin mandi ibu bisa melakukannya seperti
yang saya lakukan tadi, dengan minta bantuan ke keluarga ibu, apakah
ibu mengerti?.”(dengan wajah menanyakan)
Pasien : “iya mbak.”
Perawat : “ibu, setelah ini kemudian saya akan melakukan perawatan luka
untuk membersihkan luka ibukembali.apakah ibu bersedia.?”
Pasien : “iya mbak.”
Perawat : “baiklah bu, saya akan menyiapkan alat-alatnya dahulu.”(pergi
keluar ruangan pasien dankembali lagi untuk melakukan perawata
luka)
Fase Terminasi
Perawat : “selamat siang bu siti?.”(tersenyum)
Pasien : “iya,selamat siang.”(tersenyum)
Perawat :“bagaimana keadaan ibu sekarang?.”
Pasien :“alhamdulillah mbak terasa lebih baik.”(sedikit tersenyum dan
mengambil posisi duduk)
Perawat : “iya ibu, karna keadaan ibu sekarang sudah membaik dan luka yang
ibu alami sudah. Dalam tahap penyembuhan saja, kata dokter hari ini
ibu sudah boleh pulang.”(tersenyum)
Pasien : (tersenyum) ”iya mbak.”
Perawatan : “Apakah ada pertanyaan ibu?.”
Pasien : “tidak, hanya saya minta bantuan kepada mbak untuk menghubungi
keluarga saya agar menjemput saya sore ini.”
Perawat : “baiklah bu siti saya akan melakukannya, apakah ada yang lain bu?.”
Perawat : “oh ya, terimah kasih ya mbak atas perawatannya selama
ini.”(tersenyum)
Perawat :“oo..”(sedikit tertawa) “sama-sama ibu siti,ini sudah menjadi
kewajiban saya sebagai seorang perawat untuk merawat dan melayani
ibu sebaik mungkin.”
Pasien : (tersenyum)
Perawat :“baiklah bu siti saya permisi dahulu, semoga dirumah ibu siti bisa
kembali sehat dan dapat kembali beraktivitas.selamat
siang...!”(terseyum dan meninggalkan ruangan pasien)
Pasien : “iya selamat siang.”
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/306475189/MAKALAH-KEPERAWATAN
https://wijanarkosite.wordpress.com/2016/01/01/makalah-komunikasi-terapeutik/
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/01/komunikasi_terapeutik.pdf
http://pelajaralways.blogspot.com/2016/03/dialog-komunikasi-terapeutik-perawat.html?m=1
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/9000/6.%20BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y