Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN PASIEN SAFETY

Kriteria Monitoring dan Evaluasi Pasien Safety

Disusun Oleh :
Kelompok 4 (Empat )

1. Alvin Desviyan : P0 0320118 038


2. Edo Alfino : P0 0320118 048
3. Elisa : P0 0320118 049
4. Penti Novita Sari : P0 0320118 069
5. Wahyu Ismail Siagian : P0 0320118 073
6. Widia Juniarti : P0 0320118 074

Tingkat 2B Keperawatan

Dosen Pembimbing:
Chandra Buana, SST,MPH
NIP. 197101041991021001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIII KEPERAWATAN CURUP
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang berjudul “Kriteria Monitoring dan Evaluasi Pasien Safety”
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Diharapkan
Makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan. Sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini,
supaya kedepannya dapat lebih baik.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Curup, 27 Agustus 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................2
1.3 Tujuan ......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Monitoring dan Evaluasi .......................................................3
2.2 Tujuan Monitoring dan Evaluasi .............................................................3
2.3 Kriteria Monitoring dan Evaluasi Patient Safety .....................................4
2.4 Waktu Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi .........................................5
2.5 Hal-hal yang Dimonitoring dan Evaluasi ................................................5
2.6 Peran Perawat dalam Patien Safety .........................................................5
2.7 Monitoring dan Evaluasi Patient Safety ..................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................7
3.2 Saran ........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selama 10 tahun terakhir telah terjadi luapan statistik tentang
kesalahan medis dan kerugian bagi pasien, serangkaian kasus kegagalan
layanan kesehatan yang benar-benar tragis dan semakin banyak laporan
pemerintah dan profesional utama mengenai kebutuhan untuk membuat
layanan kesehatan lebih aman. Sekarang ada penerimaan dan kesadaran luas
akan masalah bahaya medis dan, dalam dekade terakhir, upaya besar telah
dilakukan untuk memperbaiki keselamatan layanan kesehatan. Kita
mungkin cukup menanyakan apakah pasien lebih aman dari pada 10 tahun
yang lalu. Jawaban atas pertanyaan sederhana ini sangat sulit dipahami.
Alasan utamanya adalah bahwa sampai baru-baru ini, untuk semua energi
dan aktivitas, pengukuran dan evaluasi belum menjadi agenda prioritas.
Dalam lima tahun terakhir banyak organisasi, setidaknya di British National
Health Service (BNHS), telah berkumpul sejumlah besar informasi
keselamatan (Vincent, Burnett, & Cartney, 2013).
Sebagian besar, bagaimanapun, tidak dapat dengan yakin menilai
apakah pasien mereka kurang lebih aman daripada di masa lalu. Mengukur
keselamatan, bagaimanapun, bukan semata-mata mengukur bahaya.
Menilai keselamatan dengan apa yang telah terjadi di masa lalu, meski
informatif, tidak dengan sendirinya memberi tahu Anda betapa
berbahayanya saat ini atau akan berada di masa depan. Keselamatan
berkaitan dengan berbagai cara di mana sistem dapat gagal berfungsi, yang
tentunya jauh lebih banyak daripada mode fungsi yang dapat diterima.
Beberapa kegagalan ini mungkin sudah tidak asing lagi, bahkan bisa
diprediksi, namun sistem ini mungkin juga tidak berfungsi dengan cara yang
tidak terduga. Keselamatan sebagian dicapai dengan waspada terhadap
gangguan ini, merespons dengan cepat untuk menjaga agar tetap berjalan
lancar. Dokter, perawat dan manajer keperawatan melakukan ini sepanjang

1
waktu dalam perawatan kesehatan, mungkin lebih besar daripada industri
lainnya. Tapi ketika mereka berhasil, atau sistem mengkompensasi dengan
cara lain, tindakan ini dalam arti tidak terlihat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian monitoring dan evaluasi?
2. Apa tujuan monitoring dan evaluasi?
3. Bagaimana kriteria monitoring dan evaluasi patient safety?
4. Kapan waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi?
5. Apa saja hal-hal yang dimonitoring dan evaluasi?
6. Apa peran perawat dalam patient safety?
7. Bagaimana monitoring dan evaluasi patient safety?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian monitoring dan evaluasi.
2. Untuk mengetahui tujuan monitoring dan evaluasi.
3. Untuk mengetahui kriteria monitoring dan evaluasi patient safety.
4. Untuk mengetahui waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
5. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang dimonitoring dan evaluasi.
6. Untuk mengetahui apa peran perawat dalam patient safety.
7. Untuk mengetahui bagaimana monitoring dan evaluasi patient safety.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Monitoring dan Evaluasi


Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi
berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang
kegiatan atau program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk
penyempurnaan program atau kegiatan itu selanjutnya. Monitoring adalah
pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang
apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar
dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan
kearah tujuan atau menjauh dari itu. Proses monitoring juga dapat diartikan
sebagai proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas
objektif program (Widiastuti dan Susanto, 2012).
Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi
masukan, keluaran, dan hasil terhadap rencana dan standar (Yumiari, 2017).
Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi,
efektivitas dan dampak kegiatan program atau proyek yang sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai serta sistematis dan objektif. Evaluasi juga diartikan
sebagai pengukuran dari konsekuensi yang dikehendaki dan tidak
dikehendaki dari suatu tindakan yang telah dilakukan dalam rangka mencapai
beberapa tujuan yang akan dinilai (Hendrawan, 2009).

2.2 Tujuan Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi bertujuan memberikan gambaran lengkap
tentang implementasi program, terutama untuk mengetahui ketercapaian dari
pelaksanaan program dan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan
hambatan yang terjadi sehingga Informasi ini berguna bagi pengambil
keputusan untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan guna mencapai target
yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien (Kemdikbud, 2013).

3
2.3 Kriteria Monitoring dan Evaluasi Patient Safety
1. Di Rumah Sakit
a. Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah
Sakit, dengan
b. susunan organisasi sebagai berikut : Ketua : dokter, Anggota :
dokter, dokter gigi, perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lainnya
c. Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan
pelaporaninternal tentang insiden
d. Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) secara rahasia
e. Rumah sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit
dan menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah
sakit. Rumah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan
medis berdasarkan hasil dari analisis akar masalah dan sebagai
tempat pelatihan standar-standar yang baru dikembangkan.
2. Di Propinsi/Kabupaten/kota
a. Melakukan advokasi program keselamatan pasien ke rumah sakit -
rumah sakit di wilayahnya
b. Melakukan advokasi ke pemerintah daerah agar tersedianya
dukungan anggaran terkait dengan program keselamatan pasien
rumah sakit
c. Melakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan pasien
rumah sakit.
3. Di Pusat
a. Membentuk Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit dibawah
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia.
b. Menyusun panduan nasional tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit

4
c. Melakukan sosialisasi dan advokasi program keselamatan pasien ke
Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota, PERSI Daerah dan
rumah sakit pendidikan dengan jejaring pendidikan
d. Mengembangkan laboratorium uji coba program keselamatan
pasien.

2.4 Waktu Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi


Pelaksanaan monitoring di tingkat managemen lokal dilakukan secara
intensif setiap minggu, sedangkan untuk tingkat managemen pusat dilakukan
dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan
(Ardana, 2015).

2.5 Hal-Hal yang Dimonitoring dan Evaluasi


Hal-hal yang dimonitoring dan evaluasi (Soebandi, 2016):
a. Budaya keselamatan pasien
b. Pendidikan dan pelatihan
c. Leadership
d. Pelaporan
e. Standar
f. Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety Goals).

2.6 Peran Perawat dalam patient safety


1. Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat mematuhi standart
pelayanan dan SOP yang ditetapkan.
2. Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan
keperawatan.
3. Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan
yang
diberikan.
4. Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam
pemberianpelayanan kesehatan.

5
5. Menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarganya.
Peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian
tidak diharapkan.
6. Mendokumentasikan dengan benar semua asuhan keperawatan yang
diberikan kepada pasien dan keluarga.
Manfaat penerapan sistim keselamatan pasien antara lain:
Budaya safety meningkat dan berkembang Komunikasi dengan pasien
berkembang Kejadian tidak diharapkan menurun. peta KTD selalu ada dan
terkini, Resiko klinis menurun, Keluhan dan litigasi berkurang, Mutu
pelayanan meningkat, Citra rumah sakit dan kepercayaan masyarakat
meningkat. Kewajiban perawat secara umum terhadap keselamatan pasien
adalah:
1. Mencegah malpraktek dan kelalaian dengan mematuhi standart.
2. Melakukan pelayanan keperawatan berdasarkan kompetensi. Menjalin
hubungan empati dengan pasien.
3. Mendokumentasikan secara lengkap asuhan. Teliti, obyektif dalam
kegiatan. Mengikuti peraturan dan kebijakan institusi. Peka terhadap
terjadinya cedera

2.7 Monitoring dan Evaluasi Patient Safety


1. Di Rumah Sakit Pimpinan rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi
pada unit kerja-unit kerja di rumah sakit, terkait dengan pelaksanaan
keselamatan pasien di unit kerja
2. Di Propinsi Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Keselamatan Pasien Rumah
Sakit di wilayah kerjanya.
3. Di Pusat:
a. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan Keselamatan Pasien Rumah Sakit di rumah sakit
- rumah sakit
b. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan minimal satu tahun satu kali.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi
berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang
kegiatan atau program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk
penyempurnaan program atau kegiatan itu selanjutnya.
Monitoring dan evaluasi bertujuan memberikan gambaran lengkap
tentang implementasi program, terutama untuk mengetahui ketercapaian dari
pelaksanaan program dan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan
hambatan yang terjadi sehingga Informasi ini berguna bagi pengambil
keputusan untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan guna mencapai target
yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien (Kemdikbud, 2013).
Kriteria monitoring dan evaluasi patient safety
1. Di Rumah Sakit
2. Di Propinsi/Kabupaten/kota
3. Dipusat
Pelaksanaan monitoring di tingkat managemen lokal dilakukan secara
intensif setiap minggu, sedangkan untuk tingkat managemen pusat dilakukan
dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan
(Ardana, 2015).
Hal-hal yang dimonitoring dan evaluasi (Soebandi, 2016):
1. Budaya keselamatan pasien
2. Pendidikan dan pelatihan
3. Leadership
4. Pelaporan
5. Standar
6. Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety Goals).

7
Peran Perawat Dalam Patient Safety
1. Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat mematuhi standart
pelayanan dan SOP yang ditetapkan.
2. Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan
keperawatan.
3. Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang
diberikan.
Monitoring dan Evaluasi Patient Safety
Di Rumah Sakit Pimpinan rumah sakit melakukan monitoring dan
evaluasi pada unit kerja-unit kerja di rumah sakit, terkait dengan pelaksanaan
keselamatan pasien di unit kerja

3.2 Saran
Sebaiknya keselamatan pasien dirumah sakit harus menjadi prioritas
utama dalam menjalankan tindakan keperawatan yang di berikan perawat
kepada pasien serta harus memonitoring dan evaluasi keselamatan pasien
setiap saat agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Tutiany. 2017. Manajemen Keselamatan Pasien. Kementerian Kesehatan Reoublik


Indonesia: Jakarta
Astuti. 16 Februari 2018. Monitoring Dan Evaluasi Program Patient Safety.
Diperoleh 27 Agustus 2019, dari https://www.scribd.com/document/
371631686/Monitoring-Dan-Evaluasi-Program-Patient-Safety

Anda mungkin juga menyukai