Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Penegakan hukum adalah suatu proses untuk mewujudkan keinginan-keinginan dalam hukum
agar menjadi kenyataan dan ditati oleh masyarakat. Masyarakat indonesia makin hari makin
mendampakan tegaknya hukum yang membawa, memenuhi rasa keadilan dan ketentraman yang
menyejukan hati. Penegakan hukum terhadap kejahatan di indonesia merujuk pada pendekataan
norma hukum yang bersifat menghuku, sehingga memberi efek jera. Tanpa perasaan tentram dan
adil maka hasil-hasil pembangunaan negara yang menyangkut berbagai permasalahan akan terasa
ada hambataan untuk mencapai kemajuaan yang maksimal karena itu untuk menegakan hukum dan
menjagga ketentraman masyarakat diperlukan suatu orang yang di sebut polisi.
Sejak lama masyarakat menghendaki kepolosia Negara Republik Indonesia ( polri ) dalam
menjalankan tugasnya tidak bersifat militeritik yakni menggunakan sejara melawan musuh
masyarakat, tetapi yang diinginkan masyarakat adalah polri bisa lebih berperan sebagai sosok hukum
yang hidup yang bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta bertindak
berdasarkan hukum yang berlaku.
2. Rumusaan masalah
Pembatasaan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam suatu tangkaian pelaksaan
penelitian, merumuskan masalah jelas akan menghindari pengumpulaan data yang tidak perlu, dapat
menghambat waktu,biaya, tenaga, penelitian akan terarah pada tujuaan yang ingin dicapai
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam
penulisaan sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud Dampak terhadap penegakan hukum?
b. Apa yang dimaksud Dampak korupsi terhadap pertahanan dan keamanan?
3. Tujuaan
1. Mengetahui dampak terhadap penegakan hukum
2. Mengetahui dampak korupsi terhadap petahanan dan keamanan

1
A. Dampak terhadap penegakan hukum

Dampak Terhadap Penegakan Hukum Selanjutnya dalam bidang hukum, korupsi juga
sering terjadi dalam penegakan hukum itu sendiri. Ketika ada yang namanya
penegakan hukum seperti dalam beberapa sidang walaupun tidak semuanya tetapi
kebanyakan tidak menutup kemungkinan kalau di dalam kegiatan yang namanya
sidang tersebut pasti ada yang namanya korupsi. Dan basanya model korupsi yang
terjadi dalam kegiatan sidang tersebut dikenal dengan penyogokan uang terhadap
perangkat yang ada dalam sidang terebut. sekarang kita bisa lihat dampaknya,
Diantaranya.

1. Hukum tidak berjalan sesuai yang ada di undang-undang

2. Adanya perbedaan penegakan hukum terhadap si miskin dan si kaya

3. Hukum berlaku sesuai dengan jabatan

4. Membuat kepercayaan masyarakat menjadi hilang

5. Aparat sebagai alat dari penegakan hukum tersebut

B. Dampak korupsi terhadap pertahanan dan keamanan

             Dalam bidang pertahanan dan keamanan suatu negara

Korupsi adalah penyakit moral dan kecenderungan semakin berkembang


dengan penyebab multifaktor, lemahnya penegakan hukum mendorong masyarakat
lebih berani melakukan tindakan korupsi, sebab hukuman yang diperoleh lebih
ringan dibandingkan nilai perolehan korupsi.Pihak yudikatif, eksekutif, dan
legislatif, yang seharusnya banyak berperan dalam m e n d o r o n g gerakan
p e m b e r a n t a s a n k o r u p s i m a l a h b a n y a k t e r l i b a t d a n i k u t  berperan
dalam KKN, sebagai dampak dari penegakan hukum yang lemah.

1. F u n g s i p e m e r i n t a h a n m a n d u l

2
Korupsi telah mengikis banyak kemampuan pemerintah untuk melakukan
fungsi yang seharusnya. Bentuk hubungan yang bersifat
transaksional yang lazim dilakukan oleh berbagai lembaga
pemerintahan begitu juga Dewan Perwakilan r a k y a t y a n g t e r g a m b a r
d e n g a n h u b u n g a n p a r t a i p o l i t i k d e n g a n o t e r i t e r , menghasilkan
kondisi yang sangat rentan terhadap terjadinya praktek korupsi. Hubungan
transaksional yang dilakukan oleh berbagai lembaga pemerintahan dan Dewan
Perwakilan rakyat yang tergambar dengan hubungan partai politik dengan oteriternya
menghasilkan kondisi sangat rentan dengan praktek korupsi.
Korupsi tidak diragukan, menciptakan dampak negatif terhadap kinerja
suatu system politik atau pemerintahan. Pada dasarnya, isu korupsi lebih sering
bersifat personal. Namun, dalam manifestasinya yang lebih luas, dampak korupsi
tidak saja bersifat personal, melainkan juga dapat mencoreng kredibilitas
organisasi tempat si koruptor bekerja. Pada tataran tertentu, imbasnya
dapat bersifat sosial.K o r u p s i y a n g b e r d a m p a k s o s i a l s e r i n g b e r s i f a t
s a m a r , d i b a n d i n g k a n d e n g a n dampak korupsi terhadap organisasi yang
lebih nyata. Selanjutnya masyarakat cenderung meragukan citra dan
kredibilitas suatu lembaga yang diduga terkait dengan tindak
korupsi. Di sisi lain lembaga politik sering diperalat
u n t u k   menopang terwujudnya kepentingan pribadi dan kelompok ini mengandung
arti bahwa lembaga politik telah dikorupsi untuk kepentingan yang sempit.
Dampak korupsi yang menghambat berjalannya fungsi
pemerintahan,sebagai pengampu kebijakan negara, dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. korupsi menghambat peran negara dalam pengaturan alokasi
b. Korupsi menghambat negara melakukan pemerataan akses dan asset korupsi juga
memperlemah peran pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi politik. Suatu
pemerintahan yang terlanda wabah korupsi akan mengabaikan
tuntutan pemerintahan yang layak. Pemimpin pejabat yang korup sering
mengabaikan kewajibannya oleh karena perhatiannya tergerus untuk
kegiatan korupsi semata-m a t a . H a l i n i d a p a t m e n c a p a i t i t i k y a n g
membuat orang tersebut kehilangan sensitifitasnya dan akhirnya
menimbulkan bencana bagi rakyat.
c. Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga Negara

3
korupsi yang terjadi pada lembaga-lembaga negara
seperti yang terjadi diIndonesia dan marak
diberitakan di berbagai media massa
m e n g a k i b a t k a n kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut
hilang.
d. Kepolisian, lembaga Peradilan, mahkamah agung dan Kejaksaan agung akhir-
akhir ini masyarakat kita banyak menerima informasi melalui berbagai
media tentang kerusakan penegakan hukum di Indonesia. Mulai kasus
Gayus Tambunan sampai perang kepentingan di Kepolisian dalam menindak
praktek m a f i a h u k u m . B e r i t a y a n g a k h i r a d a l a h k a s u s k o r u p s i
b e s a r - b e s a r a n  pembangunan wisma atlet di Palembang dan kasus hambalang
yang melibatkan pejabat pemerintahan dan para petinggi Partai Poli tik yang
berkuasa yang pada akhirnya terkait dengan kinerja pemerintahan yang sedang
berjalan. K o n d i s i yang memprihatinkan ini ditengarai juga
m e l i b a t k a n b e r b a g a i m a f i a , seperti mafia hukum dan mafia anggaran.
Sungguh situasi yang sangat merugikan negara, padahal,seharusnya suatu
sistem hukum diciptakan oleh otoritas pemerintah atas
dasar kepercayaan masyarakat, dengan harapan bahwa melalui
kedaulatan pemerintah hak-hak mereka dapat dilindungi. Dengan
demikian, pemerintah menciptakan keteraturan dalam kehidupan berbangsa serta
bernegara .sudah menjadi tugas dari lembaga-lembaga tersebut untuk
melaksanakannya bukan sebaliknya.

Korupsi juga sering terjadi dalam penegakan hukum itu sendiri, ketika ada
yang namanya penegakan hukum seperti dalam beberapa sidang walaupun tidak
semuanya tetapi kebanyakan tidak menutup kemungkinan kalau di dalam
kegiatan yang namanya sidang tersebut pasti ada yang namanya korupsi. Dan
biasannya model korupsi yang terjadi dalam kegiatan sidang tersebut dikenal
dengan penyogokan uang terhadap perangkat yang ada dalam sidang terebut.
sekarang kita bisa lihat dampaknya, Diantaranya:

 Hukum tidak berjalan sesuai yang ada di undang-undang


 . Adanya perbedaan penegakan hukum terhadap si miskin dan si kaya
 . Hukum berlaku sesuai dengan jabatan

4
 Membuat kepercayaan masyarakat menjadi hilang
 Aparat sebagai alat dari penegakan hukum tersebut

5
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAAN
Korupsi adalah penyakit moral dan kecenderungan semakin berkembang
dengan penyebab multifaktor, lemahnya penegakan hukum mendorong masyarakat
lebih berani melakukan tindakan korupsi, sebab hukuman yang diperoleh lebih ringan
dibandingkan nilai perolehan korupsi.Pihak yudikatif, eksekutif, dan legislatif, yang
seharusnya banyak berperan dalam mendorong gerakan pemberantasan korupsi malah
banyak terlibat dan ikut berperan dalam KKN, sebagai dampak dari penegakan hukum
yang lemah.

Dampak Terhadap Penegakan Hukum Selanjutnya dalam bidang hukum, korupsi juga
sering terjadi dalam penegakan hukum itu sendiri. Ketika ada yang namanya
penegakan hukum seperti dalam beberapa sidang walaupun tidak semuanya tetapi
kebanyakan tidak menutup kemungkinan kalau di dalam kegiatan yang namanya
sidang tersebut pasti ada yang namanya korupsi. Dan basanya model korupsi yang
terjadi dalam kegiatan sidang tersebut dikenal dengan penyogokan uang terhadap
perangkat yang ada dalam sidang terebut. sekarang kita bisa lihat dampaknya,
Diantaranya.

Dalam bidang pertahanan dan keamanan suatu negara

Korupsi adalah penyakit moral dan kecenderungan semakin berkembang


dengan penyebab multifaktor, lemahnya penegakan hukum mendorong masyarakat
lebih berani melakukan tindakan korupsi, sebab hukuman yang diperoleh lebih
ringan dibandingkan nilai perolehan korupsi.Pihak yudikatif, eksekutif, dan
legislatif, yang seharusnya banyak berperan dalam m e n d o r o n g gerakan
p e m b e r a n t a s a n k o r u p s i m a l a h b a n y a k t e r l i b a t d a n i k u t  berperan
dalam KKN, sebagai dampak dari penegakan hukum yang lemah.

6
DAFTAR PUSTAKA

MM.Khan. 2000. Political And Administrative Corruption Annota Ted Bibliography.

Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Yang Bersih Dan Bebas
Dari Kolusi, Korupsi Dan Nepotisme.

Anda mungkin juga menyukai