Anda di halaman 1dari 8

BERTHI RATRIYANTI

D3 / P07125119031

LAPORAN PRAKTIKUM
PERHITUNGAN JUMLAH BAKTERI DALAM SILIVA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ada bermacam-macam cara perhitungan jumlah bakteri dalam
suatu sampel. Pada praktikkum digunakan metode perhitungan bakteri
Standar Plate Count (SPC). Standart plate count ini berdasarkan
perhitungan koloni mikroskopis dari bakteri yang ada dalam saliva.
Perhitungan bakteri SPC adalah sering sekali dipergunakan untuk
mengetahui kualitas saliva yang penting untuk kesehatan dan untuk
mengetahui efesiensi suatu pasteurisasi.

1.2 Tujuan Praktikum


Mempelajari cara menghitung jumlah bakteri dalam saliva.

1
BERTHI RATRIYANTI
D3 / P07125119031

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tempat dan Waktu


Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan
Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, pada hari Jumat, 8
November 2019 pukul 08.00-09.15 WIB.

2.2 Dasar Teori


Perhitungan bakteri merupakan suatu cara atau metode yang
digunakan untuk menghitung jumlah koloni sel bakteri yang tumbuh pada
media pembiakkan. Terdapat dua cara yang biasa digunakan dalam
penghitungan bakteri yaitu penghitungan bakteri secara langsung dan
penghitungan secara tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara
langsung antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu
bahan(preparat sederhana yang kemudian diwarnai atau tidak diwarnai) dan
penggunaan ruang hitung atau disebut dengan sebutan sebagai (Counting
Chamber). Sedangkan perhitungan secara tidak langsung hanya mengetahui
jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja
(viablecount) dalam pelaksanaannya ada beberapa cara yaitu perhitungan
pada cawan petri disebut (diable Plate count Method) serta perhitungan
melalui pegenceran dan perhitungan jumlah terkecil atau jumlah yang
terdekat (MPN methode) dan cara kekeruhan atau turbidi metri yaitu yang
dengan menggunakan alat spektro fotometer. Perhitungan bakteri adalah
suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui berapa banyak sebaran.
bakteri yang tumbuh pada suatu media bakteri yang tumbuh pada suatu
media.
Perhitungan bakteri merupakan salah satu cara yang juga
dilakukan dengan tujuan untuk bisa mengetahui berapa banyak koloni
bakteri yang terdapat pada suatu media baik itu koloni sel bakteri yang hidup
maupun koloni sel bakteri yang mati. Prinsip pengenceran bakteri adalah
untuk menurunkan jumlah bakteri sehingga semakin banyak jumlah
pengenceran yang dilakukan makin sedikit sedikit jumlah suatu bakteri
dimana suatu saat didapat hanyasatu bakteri pada satu tabung Inkubasi

2
BERTHI RATRIYANTI
D3 / P07125119031

dilakukan selama 2x24 jam karena jumlah bakteri maksimal yang dapat
dihitung. Selama masa inkubasi sel yang masih hidup akan membentuk
koloni yang dapat dilihat langsung oleh mata.

2.3 Bahan dan Alat


1. Cawan petri steril.
2. Pipet 1 cc steril, gelas ukur dan kolf steri.
3. Aquades steril.
4. Alkalis agar steril.
5. Penangas air panas.
6. Lampu spiritus.
7. Saliva dari berbagai tingkat pengenceran, yaitu :

2.4 Tata Cara Pelaksanaan

3
BERTHI RATRIYANTI
D3 / P07125119031

1. Sediakan 3 blangko aquadest steril, yang satu 99 cc yang lain 9 cc.


Etiketilah A, B, dan C.
2. Masukkan 1 cc saliva ke dalam A. Campurkan baik-baik dengan
menggoyangkan dengan kuat dan segera sebelum dipindahkan
3. Pindahkan 1 cc dari A ke dalam B dan campur baik-baik seperti di atas.
Jadi pengenceran di A, B dan C menjadi 100, 1000, dan 10.000 kali
4. Tempatkanlah 1 cc dari tiap-tiap pengenceran ke dalam cawan petri steril.
5. Masaklah perbenihan agar dalam penangas air panas sampai temperatur
48-50 C, lalu tuang ke dalam telapa petri tersebut di atas kurang lebih
sebanyak 10 cc
6. Gerakkanlah telapa-telapa petri tersebut dengan memutar untuk
meratakan pembagian larutan di dalam perbenihan.
7. Setelah perbenihan itu mengeras, letakkan dalam inkubator 37 C selama
24 jam
8. Selidikilah dan uraikan sifat-sifat koloninya.
9. Hitunglah jumlah koloni dalam A, B dan C dan tentukan jumlah bakteri
yang terdapat dalam 1 cc saliva (SPC)

BAB III

4
BERTHI RATRIYANTI
D3 / P07125119031

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Praktikum

3.2 Pembahasan

5
BERTHI RATRIYANTI
D3 / P07125119031

1. Perhitungan bakteri pada sampel pertama (103) : (135x4) + 38 = 578


bakteri
2. Perhitungan bakteri pada sampel kedua (104 ) : (121x4) + 28 = 512
bakteri
3. Perhitungan bakteri pada sampel ketiga (105 ) : (49x4) + 10 = 206
bakteri

BAB IV

6
BERTHI RATRIYANTI
D3 / P07125119031

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa


pada sampel bakteri (103 ) dihasilkan jumlah koloni bakteri dalam saliva sebanyak
578 bakteri, sampel kedua (104 ) sebanyak 512 bakteri, dan sampel terakhir (105
) sebanyak 206 bakteri. Pengenceran dilakukan agar setelah inkubasi, koloni
yang terbentuk pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung. Dimana
jumlah terbaik adalah antara 30 sampai 300 sel mikrobia per ml, per gr, atau per
cm permukaan. pengenceran adalah menurunkan jumlah sehingga semakin
banyak jumlah pengenceran yang dilakukan, makin sedikit sedikit jumlah
mikrobia, dimana suatu saat didapat hanya satu mikrobia pada satu tabung.
Selama masa inkubasi, sel yang masih hidup akan membentuk koloni yang dapat
dilihat langsung oleh mata.

DAFTAR PUSTAKA

7
BERTHI RATRIYANTI
D3 / P07125119031

1. https://www.academia.edu/17546484/PERHITUNGAN_JUMLAH_BAKTERI_Andree_F
irmansyah
2. https://anitamuina.wordpress.com/2013/02/13/perhitungan-jumlah-bakteri/

Anda mungkin juga menyukai