Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ILMU KEGAWATDARURATAN

TENTANG

KONSEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DALAM KEPERAWATAN GIGI

DISUSUN OLEH :

RAHMA YULIA PRATIWI

195110448

IIA

DOSEN PEMBIMBING : DEWI ROSMALIA, S.KM, M.Kes

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena
dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah kebutuhan dasar manusia
tentang konsep kebutuhan dasar manusia yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan
mulut.
Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen yang telah membantu penulis
baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-
teman seperjuangan yang telah mendukung penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Penulis menyadari, bahwa makalah yang penulis buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bukittinggi, 1 maret 2021


 

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................
1.3 Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi kebutuhan dasar manusia.......................................................
2.2 Konsep kebutuhan dasar manusia.......................................................
2.3 Faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia.......................
2.4 Delapan kebutuhan dasar manusia dalam keperawatan gigi...............
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan asuhan yang
terencana, diikuti dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan di bidang
promotif, preventif, dan kuratif sederhana untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi
dan mulut yang optimal pada individu, kelompok, dan masyarakat ( Permenkes No
284,2006).
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling utama, mempunyai
beberapa kebutuhan dasar yang harus terpenuhi jika ingin dalam keadaan sehat dan
seimbang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang harus dipenuhi untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Menurut hirarki Maslow tingkat yang paling dasar
dalam kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan fisiologis seperti udara, air,
makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)
Oleh karena itu , dalam makalah ini akan dibahas tentang konsep dasar
kebutuhan dasar manusia dalam keperawatan gigi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pengertian kebutuhan dasar manusia?
2. Bagaimana konsep kebutuhan dasar manusia?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia?
4. Apa saja delapan kebutuhan dasar manusia dalam keperawatan gigi ?

1.3Tujuan
1. Agar dapat mengetahui apa pengertian kebutuhan dasar manusia.
2. Agar dapat mengetahui bagaimana konsep kebutuhan dasar manusia.
3. Agar dapat mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar
manusia.
4. Agar dapat mengetahui apa saja delapan kebutuhan dasar manusia dalam
keperawatan gigi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


1. Manusia sebagai Makhluk Holistik
Manusia sebagai makhluk holistik merupakan makhluk yang utuh atau paduan
dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Sebagai makhluk biologis,
manusia tersusun atas sistem organ tubuh yang digunakan untuk mempertahankan
hidupnya, mulai dari lahir, tumbuh kembang, hingga meninggal. Sebagai makhluk
psikologis, manusia mempunyai struktur kepribadian, tingkah laku sebagai
manifestasi kejiwaan, dan kemampuan berpikir serta kecerdasan. Sebagai makhluk
sosial, manusia perlu hidup bersama orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan hidup, mudah dipengaruhi kebudayaan, serta dituntut untuk
bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada. Sebagai makhluk
spiritual, manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup yang
sejalan dengan keyakinan yang dianutnya.
Jadi maksudnya di sini adalah bila kita memandang manusia, kita harus
melihatnya secara utuh menyeluruh tidak boleh di penggal-penggal. Misalnya apabila
seseorang sedang dirawat karena sakit, sebagai makhluk holistik, dia akan mengalami
beberapa gangguan, selain gangguan fisik/biologis, secara bersamaan dia juga
mengalami gangguan psikologis, sosial dan spiritual, oleh karena itu sebagai seorang
perawat, dalam memberikan asuhan keperawatan harus memperlakukan
manusia/klien secara holistik/menyeluruh tidak terpisah-pisah, misalnya kalau klien
dirawat karena kanker payudara, yang diperhatikan bukan hanya payudaranya
(fisik/biologis) saja tetapi secara utuh bagaimana psikologis, sosial dan spiritualnya.
2. Manusia sebagai Sistem
Manusia sebagai sistem terdiri atas sistem adaptif, personal, interpersonal, dan
sosial. Sistem adaptif merupakan proses perubahan individu sebagai respons terhadap
perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi integritas atau keutuhan. Sebagai
sistem personal, manusia memiliki proses persepsi dan bertumbuh kembang. Sebagai
sistem interpersonal manusia dapat berinteraksi, berperan, dan berkomunikasi
terhadap orang lain. Sedangkan sebagai sistem sosial, manusia memiliki kekuatan dan
wewenang dalam pengambilan keputusan di lingkungannya, baik dalam keluarga,
masyarakat, maupun lingkungan. Contoh: apabila seseorang sedang dirawat karena
sakit...sebagai sistem, dia akan melakukan penyesuaian terhadap lingkungan rumah
sakit, terhadap orang-orang yang merawat, terhadap sesama klien, dan secara
bersamaan juga dia akan mengalami gangguan terhadap semua hal tersebut apabila
dia tidak bisa melakukan adaptasi. Namun apabila dia tidak mampu beradaptasi dia
akan mengalami gangguan.

2.2 KONSEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


1. Model Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Beberapa Ahli.
A. Abraham Maslow
Kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhan paling dasar dan memiliki
prioritas tertinggi dalam kebutuhan Maslow. Kebutuhan fisiologis merupakan hal
yang mutlak harus terpenuhioleh manusia untuk bertahan hidup. Kebutuhan tersebut
terdiri dari pemenuhan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan (minuman),
nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh,
dan kebutuhan seksual, kebutuhan kedua adalah Kebutuhan rasa aman dan
perlindungan yang dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan psikologis.
Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup
seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan sebagainya, sedangkan
perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru
dan asing.
Kebutuhan rasa cinta dan kasih sayang yaitu kebutuhan untuk memiliki dan
dimiliki, antara lain memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan,
mendapat tempat dalam keluarga, kelompok sosial, dan sebagainya,
kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain kebutuhan ini
terkait, dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa percaya
diri dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang
lain, dan yang terakhir/ke lima kebutuhan aktualiasasi diri, merupakan kebutuhan
tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang
lain/lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
B. Imogine King
King berpendapat bahwa manusia merupakan individu reaktif yang dapat bereaksi
terhadap situasi orang dan objek tertentu. Beliau juga mengatakan bahwa manusia
sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, dia tidak terlepas dari tiga kejadian
dalam hidupnya, yaitu masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Sebagai
makhluk sosial, manusia hidup bersama orang lain dan selalu berinteraksi satu sama
yang lain. Sesuai dengan hal tersebut, King membagi kebutuhan manusia menjadi:
1) Kebutuhan akan informasi kesehatan
2) Kebutuhan akan pencegahan penyakit
3) Kebutuhan akan perawatan jika sakit.
C. Martha E. Rogers
Beliau berpendapat bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh serta
memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Manusia selalu berinteraksi dengan
lingkungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Dalam proses
kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan nya masing-
masing. Dengan kata lain, setiap Kebutuhan aktualisasi diri Kebutuhan harga diri
Kebutuhan rasa cinta dan kasih sayang Kebutuhan rasa aman dan nyaman Kebutuhan
fisiologis (oksigen, makan, minum, eliminasi, tidur, seks) tidak ada yang sama satu
sama yang lainnya, walaupun mereka dilahirkan kembar. Konsep Martha E. Rogers
ini dikenal dengan konsep manusia sebagai unit.
D. Johnson
Johnson mengungkapkan pandangannya dengan menggunakan pendekatan sistem
perilaku. Dalam pendekatan ini, individu dipandang sebagai sistem perilaku yang
selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik dalam lingkungan internal
maupun eksternal. Individu juga memiliki keinginan untuk mengatur dan
menyesuaikan dirinya terhadap pengaruh yang terjadi karena hal tersebut.
E. Virginia Henderson
Ibu Virginia Henderson (dalam Potter dan Perry, 1997) membagi kebutuhan dasar
manusia ke dalam 14 komponen berikut yaitu manusia harus dapat bernafas secara
normal, makan dan minum yang cukup, setiap hari harus bisa buang air besar dan
buang air kecil (eliminasi) dengan lancar, bisa bergerak dan mempertahankan postur
tubuh yang diinginkan, bisa tidur dan istirahat dengan tenang, memilih pakaian yang
tepat dan nyaman dipakai, mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dengan
menyesuaikan pakaian yang dikenakan dan memodifikasikan lingkungan, menjaga
kebersihan diri dan penampilan, menghindari bahaya dari lingkungan dan
menghindari membahayakan orang lain, berkomunikasi dengan orang lain dalam
mengekspresikan emosi, kebutuhan,kekhawatiran, dan opini, beribadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan, bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai
kebutuhan hidup, bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi dan
belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada
perkembangan yang normal, kesehatan dan penggunaan fasilitas kesehatan yang
tersedia.
F. Jean Watson
Jean Watson (dalam B. Taleuto, 1995) membagi kebutuhan dasar manusia ke
dalam dua peringkat utama yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower
order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs).
Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya
kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam
konteksnya terhadap kebutuhan lain, dan semuanya dianggap penting.
G. Sister Calista Roy
Pendapat Roy, bahwa manusia sebagai individu dapat meningkatkan
kesehatannya dengan mempertahankan perilaku yang adaptif dan mengubah perilaku
mal adaptif. Sebagai makhluk biopsikososial, manusia selalu berinteraksi dengan
lingkungannya. Untuk mencapai suatu posisi seimbang/homeostasis, manusia harus
bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Adaptasi tersebut dilakukan dengan
beberapa rangsangan, yaitu: rangsangan fokal,konstektual dan residual. Dalam proses
penyesuaian diri, individu harus meningkatkan energinya agar mampu mencapai
tujuan berupa kelangsungan hidup, perkembangan,
reproduksi serta keunggulan

2.3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA.


secara umum terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar
manusia itu seperti: Penyakit, hubungan keluarga, konsep diri, tahap perkembangan
dan struktur keluarga, maksudnya disini kita sebagai manusia akan berusaha
memenuhi kebutuhannya demi konsep diri yang tinggi, dan tahap perkembangan
yaitu dari bayi baru lahir sampai dengan kita tutup usia kebutuhan tetap akan
berkembang sesuai dengan berjalannya umur.

2.3 DELAPAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DALAM KEPERAWATAN


GIGI.
1) Perlindungan terhadap risiko-risiko kesehatan
Artinya adalah kebutuhan untuk menghindari risiko-risiko/ kontraindikasi medis
yang berhubungan dengan perawatan dental hygiene. Sebagai contoh, klien
membutuhkan tindakan pengobatan karies untuk mencegah terjadinya penyakit
sistemik seperti penyakit jantung.
Indikator pengkajian :
 Tanda – tanda vital di luar batas normal
 Adanya risiko luka/ injury atau risiko Terjadinya penyakit sistemik/penyakit
gigi & mulut (termasuk yang dikarenakan pilihan gaya hidup)
 Kebutuhan pemberian pengobatan premedikasi antibiotic (misalnya
pengobatan berlanjut pasca operasi)
Pernyataan diagnosa :
Tidak terpenuhinya kebutuhan akan perlindungan daririsiko kesehatan.
2) Bebas dari rasa takut dan stress.
Kebutuhan akan rasa aman dan bebas dari ketidanyamanan emosi dalam
lingkungan pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta kebutuhan akan apresiasi,
perhatian serta penghargaan dari orang lain.
Indikator pengkajian :
 Menunjukkan ketakutan atau kecemasan akan pelayanan yang akan
diberikan.
 Kebiasaan-kebiasaan buruk yang merusak kesehatan gigi dan mulut.
 Penyalahgunaan zat berbahaya (merokok,narkoba dll)
 Ketidakpuasaan terhadap petugas kesgilut
 Keringat berlebihan atau menangis
Pernyataan diagnosa
Tidak terpenuhinya kebutuhan akan bebas dari rasa takut dan stress
3) Bebas dari nyeri
Kebutuhan untuk bebas dari ketidak nyamanan fisik pada daerah leher dan kepala.
Kebutuhan ini merupakan motivasi yang kuat bagi perilaku klien untuk memenuhi
kebutuhannya.
Indikator pengkajian :
• Nyeri/sakit/linu/sensitive pada ekstra/intra oral
• Konsumsi obat penghilang rasa sakit
• Kesulitan pergerakan / ketegangan pada wajah, tangan atau kaki
• Ketidak nyamanan atau nyeri selama perawatan
• Cara berbicara ragu-ragu atau pemenggal kalimat
• Keringat berlebihan atau menangis
4) Kesan wajah yang sehat
Kebutuhan untuk merasa puas dengan keadaan wajah dan nafas. Gambaran
wajah ditentukan oleh persepsi individu terhadap karakteristik fisik dan interpretasi
mereka terhadap bagaimana gambaran wajahnya ditanggapi oleh orang lain.
Indikator pengkajian :
• Penampilan gigi geligi,gingiva, profil wajah (gigi berjejal,tanggas dll)
• Nafas (bau mulut dll)
Pernyataan diagnosa:
Tidak terpenuhinya kebutuhan akan kesan wajah yang sehat .
5) Integritas membrane mukosa pada leher dan kepala.
Kebutuhan akan keutuhan dan berfungsi area kepala dan leher seorang
termasuk dalam mukosa mulut, membrane dan jaringan periodontal, keutuhan
jaringan merupakan pertahanan terhadap mikroba yang berbahaya, alat sensor
informasi, alat perlindungan terhadap zat berbahaya dan trauma dan mencerminkan
kecukupan gizi yang cukup.
Indikator pengkajian :
• Adanya lesi atau tanda-tanda pembengkakan di extra oral atau intra oral
• Inflamasi gingiva
• Perdarahan pada waktu probing (BOP)
• Kedalaman pada saku gusi / kehilangan perlekatan klinis lebih dari 4mm
• Xerostomia yang dapat diikuti oleh perubahan warna abnormal pada
membrane mukosa rongga mulut
• Manifestasi extra oral/ intra oral adanya kekurangan gizi
• Adanya tanda / gejala kelainan pola makan
Pernyataan diagnosa :
Tidak terpenuhinya kebutuhan akan integritas membran mukosa pada leher dan
kepala .
6) Kondisi Fungsi Geligi Baik
Kebutuhan akan gigi geligi dan tambalan/ restorasi gigi yang utuh dan
berfungsi baik dalam melindungi dari mikroba yang berbahaya, berfungsi secara baik
dan mencerminkan nutrisi dan diet yang baik.
Indikator pengkajian :
• Kesulitan mengunyah tambalan yang rusak
• Gigi dengan gejala adanya caries, abrasi, abraksi, atau erosi
• Gigi yang hilang
• Gigi tiruan yang tidak baik pemasangan atau penggunaannya
• Penumpukkan plak, kalkulus, dan atau ekstrinsik stain
• Karies aktif
• Asupan gula harian yang tinggi
• Adanya gejala gangguan pola makan atau eating
• Tidak pernah memeriksakan gig dan mulutnya
Pernyataan diagnosa :
Tidak terpenuhinya kebutuhan akan kondisi dan fungsi gigi geligi yang baik .
7) Konseptualisasi dan Pemecahan Masalah
Kebutuhan untuk memahami kesehatan gigi dan mulut. Klien memerlukan
pemahaman upaya/ intervensi asuhan kesehatan gigi yang direkomendasikan;
berpartisipasi dalam penentuan tujuan asuhan kesgilut; tidak mempunyai pertanyan/
keraguan terhadap perawatan yang akan diterima; memahami penyebab masalah
kesehatan gigi dan mulut; memahami hubungan anatara kesehatan gigi dan mulut
dengan kesehatan secara menyeluruh; memahami cara mengatasi masalah kesgilut.

Indikator pengkajian :
• Adanya bukti bahwa klien masih mempunyai pertanyaan,
• Kesalahan pemahaman atau kurangnya pengetahuan yang terkait dengan
cara : pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, penyakit gigi dan mulut,
penyebabya serta hubungannya dengan kesehatan umum
• Upaya pelihara diri dan atau prosedur perawatan kesehatan gigi dan mulut
Pernyataan diagnosa :

Tidak terpenuhinya kebutuhan Konseptualisasi dan pemecahan masalah


8) Bertanggung Jawab Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulutnya sendiri

Kebutuhan seseorang untuk memikul tanggung jawab atas kesehatan gigi dan
mulutnya sendiri sebagai hasil dari interaksi antara motivasi, kapabilitas fisik dan
kognitif serta lingkungan sosial .
Indikator pengkajian :
• Ketidakmampuan dalam upaya pelihara diri kesehatan gigi dan mulut
• Pada kasus pasien anak – anak, adanya kelemahan dalam pemeliharaan atau
bantuan pengawasan orang tua dalam upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut
• Tidak pernah melakukan pemeriksaan rutin
Pernyataan diagnosa :
Tidak terpenuhinya kebutuhan untuk bertanggung jawab atas kesehatan gigi
dan mulutnya sendiri
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menurut Darby dan Walsh, (2003) mengidentifikasi delapan kebutuhan dasar
manusia yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut seseorang dalam pelayanan
dental hygiene. Kebutuhan-kebutuhan tersebut berhubungan dengan dimensi-dimensi
fisik, emosional, intelektual, sosial, dan budaya klien yang melekat pada proses
pelayanan dental hygiene. Kebutuhan-kebutuhan tersebut yaitu 1) Kebutuhan akan
perlindungan dari risiko penyakit gigi dan mulut. 2) Kebutuhan akan terbebas dari
kecemasan/stress. 3)Kebutuhan akan kesan wajah yang sehat. 4) Kebutuhan akan
integritas (keutuhan) jaringan kulit, mukosa dan membran pada leher .5)Kebutuhan
akan kondisi biologis gigi geligi yang baik. 6) Kebutuhan konseptualisasi dan
pemecahan masalah. 7) Kebutuhan akan bebas dari rasa nyeri pada leher dan
kepala.8)Kebutuhan untuk bertanggung jawab akan kesehatan gigi dan mulutnya
sendiri.

B. SARAN
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan
simpel. Serta dalam Penyusunan makalah inipun masih memerlukan kritikan dan
saran bagi pembahasan materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Darby m.l dan walsh, M,2014 , Dental Hygiene , Theory and Practice, Elsevier.

SR Rahayu Siti.2019.Delapan Kebutuhan Dasar Manusia dalam Kesehatan gigi dan


mulut. Yogyakarta.

Mardelita,Sisca , Sulur Joyo Sukendro, Ita Astit Kasmawati . 2018.Pelayanan Asuhan


Kesehatan Gigi dan Mulut Individu .Yogyakarta. Pusat Pendidikan Sumber Daya
Manusia Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai