LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : P07525017120
Menyetujui,
Pembimbing
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : P07525017120
Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji pada Sidang Ujian Jurusan Keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes RI Medan
Tahun 2018
Ketua Penguji,
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Abstract
i
7
Abstrak
Upaya kesehatan gigi dan mulut perlu ditinjau dari aspek lingkungan,
pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan
gigi dan mulut termasuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar
orang masih mengabaikan kondisi kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan.
Perawatan gigi dan mulut dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya
sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
metode survey yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan
kebersihan gigi dan mulut terhadap OHI-S pada siswa/i Kelas V SD Merdeka No.
040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2018. Sampel yang diambil
dalam penelitian berjumlah 30 orang.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan anak tentang
kebersihan gigi dan mulut kriteria baik ada 28 orang (93,3%), kriteria sedang ada
2 orang (6,7%) dan tidak ada kriteria buruk. Sedangkan tingkat kebersihan gigi
dan mulut berdasarkan persentase OHI-S dengan kriteria baik ada 5 orang
(16,7%), kriteria sedang ada 17 orang (56,6%) dan kriteria buruk ada 8 orang
(26,7%).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswa/i
terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut termasuk dalam kategori baik
sedangkan OHI-S masuk dalam kriteria sedang.
ii
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
dengan judul “Gambaran Pengetahuan Kebersihan Gigi dan Mulut Terhadap
OHI-S Pada Siswa/i Kelas V SD Merdeka No. 040471 Kecamatan Merdeka
Kabupaten Karo Tahun 2018”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai
persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan Gigi.
Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini banyak yang telah membantu
dan memberikan bimbingan dan saran. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Ibu drg. Adriana Hamsar, M.Kes selaku Plt. Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Medan.
2. Ibu drg Yetti Lusiani, M.Kes sebagai Dosen Pembimbing Utama dan Ketua
Penguji yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga dalam
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat terselesaikan.
3. Ibu Susy Adrianelly S, SKM, MKM selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ibu drg. Etty M. Marthias, M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam menyempurnakan
Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes RI Medan yang telah memberikan bantuan serta
dorongan dan membekali penulis dengan ilmu pengetahuan.
6. Bapak Sahudianto Ginting, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Merdeka No.
040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo serta seluruh staf pengajar
yang telah memberikan izin bantuan kepada penulis selama melakukan
penelitian.
7. Teristimewa kepada suami penulis tercinta dan anak-anak penulis tersayang
telah memberikan doa dan dukungan moril dan materil untuk menyelesaikan
jenjang pendidikan di Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan
Kemenkes RI Medan.
iii
9
iv
10
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ viii
v
11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
12
DAFTAR TABEL
vii
13
DAFTAR LAMPIRAN
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk
keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan
kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis (Ramadhan A.G, 2014).
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya
meningkatkan kesehatan. Salah satu penyebab seseorang mengabaikan
masalah kesehatan gigi dan mulutnya adalah faktor pengetahuan tentang
kebersihan gigi dan mulut yang kurang. Masalah kesehatan gigi dan mulut
seperti karies, gingivitis, radang dan stomatitis pada kelompok usia sekolah
menjadi perhatian yang penting dalam pembangunan kesehatan yang salah
satunya disebabkan oleh rentannya kelompok usia sekolah dari gangguan
kesehatan gigi dan mulut. Hal itu dilandasi oleh kurangnya pengetahuan dan
kesadaran akan pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut (Machfoedz, 2015).
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang
kesehatan menjelaskan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan kesehatan (kuratif), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan (berkelanjutan) (Pintauli S, 2012).
Menjaga kesehatan gigi sangat penting, karena gigi merupakan bagian
dari alat pengunyahan pada sistem pencernaan dalam tubuh manusia. Status
kebersihan gigi dan mulut merupakan keadaan yang menggambarkan
kebersihan gigi dan mulut seseorang. Penilaiannya dengan menggunakan suatu
indeks kebersihan gigi dan mulut atau Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S)
yang merupakan indeks gabungan antara debris indeks dengan kalkulus indeks.
1
2
Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut, dapat di ukur dengan menggunakan
Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari Green dan Vermillion. Kriteria
penilaannya adalah 0,0 – 1,2 (Baik), 1,3 – 3,0 (Sedang), 3,1– 6,0 (Jelek)
(Boediharjo, 2014).
Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan
kebersihannya, sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Banyak
organ yang berada dalam mulut, seperti orofaring, kelenjar parotid, tonsil, uvula,
kelenjar sublingual, kelenjar submaksilaris, dan lidah. Mulut merupakan bagian
yang penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari
kesehatan gigi karena banyak penyakit umum mempunyai gejala-gejala yang
dapat dilihat dalam mulut. Pada umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih
buruk dan anak lebih banyak makan makanan dan minuman yang menyebabkan
karies dibanding orang dewasa. Anak-anak umumnya senang makanan yang
mengandung gula, apabila anak terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung gula dan jarang membersihkannya, maka giginya gigi pada anak
akan mengalami karies (Machfoedz, 2015).
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan
kesehatan gigi dan mulut terutama pada anak sekolah perlu mendapatkan
perhatian khusus karena pada usia ini anak sedang menjalani proses tumbuh
kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan
kesehatan gigi pada usia dewasa nanti. Penyebab timbulnya masalah kesehatan
gigi dan mulut salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan
kebersihan gigi dan mulut. Hal tersebut dilandasi oleh kurangnya pengetahuan
akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut (Ramadhan A.G, 2014).
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga,
dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang dipengaruhi melalui
indra pendengara (telinga) dan indra penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2015).
Pengetahuan anak sekolah dasar (SD) tentang kebersihan gigi dan mulut
sendiri sebenarnya bisa didapat dari berbagai sumber meskipun belum ada
penelitian pasti tentang hal itu. Pengetahuan itu bisa berasal dari media online,
3
internet yang semakin canggih, apalagi kalau kita perhatikan internet merupakan
bagian dari kehidupan anak-anak sekolah dasar saat ini (Boediharjo, 2014).
Dari survey awal yang dilakukan, hasil pemeriksaan kebersihan gigi dan
mulut pada 17 orang siswa/i kelas V SD Merdeka No. 040471 Kecamatan
Merdeka Kabupaten Karo terdapat kategori OHI-S baik sebanyak 2 orang,
sedang sebanyak 4 orang dan buruk sebanyak 11 orang. Menurut peneliti, hal ini
disebabkan oleh kurangnya kesadaran siswa/i dalam memelihara kebersihan gigi
dan mulut. Bahkan informasi yang peneliti dapatkan dari pihak Kepala Sekolah
SD Merdeka No. 040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo, di SD tersebut
belum pernah dilakukan penelitian mengenai gambaran pengetahuan kebersihan
gigi dan mulut terhadap OHI-S.
Berdasarkan dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan “Gambaran Pengetahuan
Kebersihan Gigi dan Mulut Terhadap OHI-S Pada Siswa/i Kelas V SD Merdeka
No. 040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2018.”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengetahui
bagaimana gambaran pengetahuan kebersihan gigi dan mulut terhadap OHI-S
pada siswa/i Kelas V SD Merdeka No. 040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten
Karo Tahun 2018.
C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran pengetahuan kebersihan gigi dan mulut terhadap OHI-S pada siswa/i
Kelas V SD Merdeka No. 040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun
2018.
D. Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang bagaimana memotivasi anak
untuk meningkatkan kebersihan gigi dan mulut.
2. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang pemeliharaan
kebersihan gigi dan mulut bagi siswa/i kelas V SD Merdeka No. 040471
Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.
3. Agar pihak sekolah lebih memperhatikan dan memahami pentingnya
menjaga kebersihan gigi dan mulut sehingga pihak sekolah termotivasi untuk
melakukan kerjasama dengan puskesmas dalam melaksanakan UKGS
untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.
4. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti lain, serta
sebagai bahan referensi dan informasi di perpustakaan Jurusan
Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.
5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan gigi dan mulut.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
A.1. Pengetahuan
A.1.1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar
menjawab pertanyaan “what” misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan
sebagainya. Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar. Untuk
memenuhi rasa ingin tahu ini, manusia sejak zaman dahulu telah berusaha
mengumpulkan pengetahuan (Widi, 2010).
Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui
pengalaman orang lain. Semenjak adanya sejarah kehidupan manusia di bumi
ini, manusia telah berusaha mengumpulkan fakta. Dari fakta-fakta ini kemudian
disusun dan disimpulkan menjadi berbagai teori sesuai dengan fakta yang
dikumpulkan tersebut. Teori-teori tersebut kemudian digunakan untuk memahami
gejala-gejala alam dan kemasyarakatan yang lain (Notoatmodjo, 2015).
5
6
sendiri tentang hal-hal yang telah dibaca atau didengar, dan dapat membuat
kesimpulan tentang artiel yang telah dibaca.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi atau penelitian terhadap suatu objek tertentu. Misalnya seorang ibu
dapat menilai atau menentukan seorang anak menderita malnutrisi atau
tidak. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendirian atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
kecepatan pembersihan makanan dalam mulut ialah aliran saliva, lidah, pipi
serta susunan gigi geligi dalam lengkung rahang.
2. Plak
Plak adalah semua yang tertinggal pada gigi dan gingiva setelah berkumur
kuat. Plak yang sangat tipis (kurang dari 10-20 μ) baru kelihatan dengan
pewarnaan. Plak terdiri dari warna putih lunak, kekuning-kuningan, hijau
maupun berbutiran.
c. Kalkulus
Kalkulus adalah massa yang mengalami kalsifikasi yang terbentuk dan
melekat pada permukaan gigi, dan objek solid lainnya yang ada dalam
rongga mulut, misalnya gigi tiruan dan restorasi.
d. Material Alba
Material alba merupakan deposit yang jarang dan lunak, berwarna
kekuningan, dan dapat ditemukan pada rongga mulut yang kurang terjaga
kebersihannya.
e. Stain Gigi
Substansi yang membentuk stain yang melekat erat pada permukaan gigi
sangat banyak dan harus dibersihkan secara khusus. Stain mempunyai
estetik yang kurang baik tetapi tidak menyebabkan iritasi gingiva maupun
berfungsi sebagai fokus deposisi plak.
(Machfoedz, 2015)
1. Mengonsumsi keju
Makanan keju sangat bagus untuk kesehatan gigi, sebab pada makanan
keju mengandung banyak sekali protein yang berguna dalam menjaga
lapisan email pada gigi. Selain itu kalsium yang terdapat di dalamnya juga
bermanfaat untuk menguatkan gigi.
2. Mengonsumsi cukup vitamin D
Vitamin D bisa memudahkan dalam penyerapan kalsium untuk gigi. Sumber
vitamin D tersebut bisa didapatkan dari makanan seperti ikan, telur maupun
susu.
3. Menjaga kadar asam di dalam mulut
Beberapa makanan dapat meninggalkan keasaman dalam mulut sehingga
dapat merusak gigi. Makanan tersebut biasanya seperti soda, teh, kopi, jeruk
dan sebagainya. Kurangi mengonsumsi makanan maupun minuman yang
bisa meninggalkan kadar keasaman dalam mulut.
4. Dengan mengonsumsi makanan tertentu
Makanan yang baik apabila kita konsumsi untuk menjaga kebersihan gigi
dan mulut adalah buah strawberry dapat memutihkan kulit, apel dan
sebagainya (Boediharjo, 2014).
A.4. Debris
Debris Debris adalah sisa-sisa makanan yang biasanya menempel di
celah gigi dan merupakan faktor pendukung timbulnya karies (lubang gigi).
Debris dibedakan menjadi food retention (sisa makanan yang mudah dibersihkan
dengan air liur, pergerakan otot-otot mulut, berkumur, atau dengan menyikat gigi)
dan food impaction (sisa makanan yang terselip dan tertekan diantara gigi dan
gusi, biasanya hanya bisa dibersihkan dengan dental floss (benang gigi) atau
tusuk gigi, tapi harus dengan penggunaan yang benar, kalau tidak kedua benda
tersebut dapat melukai gusi).
16
A.5. Kalkulus
Kalkulus atau kalkulus yang dahulu disebut tartar atau calcareous
deposits terdiri atas deposit plak yang termineralisasi, yang keras dan menempel
pada gigi. Warnanya bervariasi dari kuning hingga cokelat. Kalkulus terjadi
karena pengendapan garam kalsium fosfat, kalsium karbonat, dan magnesium
fosfat.
Kalkulus dapat juga diartikan massa kalsifikasi yang terbentuk dan melekat
pada permukaan gigi, objek solid lainnya di dalam mulut. Karang gigi berasal dari
plak yang bercampur dengan zat kapur pada ludah sehingga lama-kelamaan
akan mengendap (Ayu Intan, 2013).
3. Teori Fosfatase
Fosfatase berasal dari plak gigi, sel-sel epitel mati atau bakteri. Fosfatase
membantu proses hidrolisa fosfat saliva sehingga terjadi pengendapan
garam kalsium fosfat.
4. Teori Esterase
Esterase terdapat pada mikrorganisme, membantu proses hidrolisis ester
lemak menjadi asam lemak bebas yang dengan kalsium membentuk
kalsiumfosfat.
5. Teori Amonia
Pada waktu tidur, aliran saliva berkurang, urea saliva akan membentuk
ammonia sehingga pH saliva naik dan terjadi pengendapan garam kalsium
fosfat.
6. Teori pembenihan
Plak gigi merupakan tempat pembentukan inti ion-ion kalsium dan fosfor
yang akan membentuk kristal inti hidroksi apatit dan berfungsi sebagai benih
kristal kalsium fosfat dari saliva jenu (Aditiawarman, 2012).
2. Jika gigi incicivus pertama kanan atas tidak ada, dapat diganti oleh gigi
incicivus kiri dan jika gigi incicivus kiri bawah tidak ada, dapat diganti dengan
incicivus pertama kanan bawah, akan tetapi jika gigi incicivus pertama kiri
atau kanan tidak ada, maka tidak ada penilaian untuk segmen tersebut.
3. Penilaian dapat dilakukan jika minimal ada dua gigi indeks yang dapat
diperiksa.
Kriteria penilaian Debris dan Kalkulus Indeks :
1. Debris indeks :
0 = Tidak ada debris atau stain
1 = Debris menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal atau terdapat
stain ekstrinsik di permukaan yang diperiksa.
2 = Debris menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan yang
diperiksa
3 = Debris menutup dari 2/3 pemukaan yang diperiksa
2. Kalkulus Indeks
0 = Tidak ada kalkulus
1 = Kalkulus supra gingiva menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal
yang diperiksa
2 = Kalkulus supragingiva menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3
permukaan yang diperiksa, atau ada bercak-bercak kalkulus
subgingiva di sekeliling permukaan servikal gigi
3 = Kalkulus supragingiva menutup lebih dari 2/3 permukaan aau ada
kalkulus subgingiva yang mengelilingi servikal gigi
B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian konsep-konsep serta
variabel-variabel yag akan diukur (diteliti) (Notoatmodjo, 2015). Variabel yang
digunakan adalah :
1. Variabel independent atau bebas adalah variabel yang dipengaruhi.
2. Variabel dependent atau variabel bertingkat adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel independent.
Maka dapat digambarkan kerangka konsep sebagai berikut :
Pengetahuan :
- Baik OHI-S
- Sedang
- Buruk
C. Defenisi Operasional
1. Tingkat pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut adalah hasil tahu
atau pemahaman yang diberikan nilai berdasarkan kuisioner.
2. Debris Indeks adalah benda endapan lunak yang melekat pada permukaan
gigi sehabis mengkonsumsi makanan.
3. Kalkulus Indeks atau yang disebut karang gigi merupakan jaringan keras
yang melekat erat pada gigi.
4. OHI-S Indeks adalah skor (nilai) penjumlahan debris indeks dan kalkulus
indeks.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
C.2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo, 2012). Menurut Arikunto (2010), apabila subjek yang diteliti kurang
dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil 10-15% atau 20-
25% atau lebih.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas V
SD Merdeka No. 040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo yaitu sebanyak
30 orang.
22
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data yang dikumpulkan adalah hasil penelitian terhadap pada siswa/i
kelas V SD Merdeka No. 040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun
2018. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner dan
pemeriksaan langsung pada mulut siswa/i yang menjadi sampel.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pada siswa/i kelas V
SD Merdeka No. 040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2018,
didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Siswa/i Kelas V SD Merdeka No. 040471
Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Terhadap Tingkat Kebersihan
Gigi dan Mulut Tahun 2018
Pengetahuan N %
Baik 28 93,3
Sedang 2 6,7
Buruk 0 0
Jumlah 30 100
Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa pengetahuan 30 siswa/i kelas V
SD Merdeka No. 040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo terhadap tingkat
kebersihan gigi dan mulut diketahui kriteria baik ada 28 orang 93,3%), kriteria
sedang ada 2 orang 6,7%) dan tidak ada kriteria buruk.
26
27
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi OHI-S Pada Siswa/i Kelas V SD Merdeka No. 040471
Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2018
Kriteria OHI-S N %
Baik 5 16,7
Sedang 17 56,6
Buruk 8 26,7
Jumlah 30 100
Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa dari 30 siswa/i kelas V SD
Merdeka No. 040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo hasil persentase
OHI-S dengan kriteria baik ada 5 orang 16,7%), kriteria sedang ada 17 orang
(56,6%) dan kriteria buruk ada 8 (26,7%).
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa dari 30
siswa/i kelas V SD Merdeka No. 040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo
Tahun 2018 yang dibagikan kuesioner kebersihan gigi dan mulut didapatkan
hasil dengan kriteria baik ada 28 orang (93,3%), kriteria sedang ada 2 orang
(6,7%) dan tidak ada kriteria buruk.
Untuk persentase OHI-S yang diperoleh dari 30 siswa/i kelas V SD
Merdeka No. 040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2018 dengan
kriteria baik ada 5 orang (16,7%), kriteria sedang ada 17 orang (56,6%) dan
kriteria buruk ada 8 orang (26,7%).
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa pengetahuan siswa/i kelas V SD
Merdeka No. 040471 Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo masuk dalam kriteria
baik, sedangkan kebersihan gigi dan mulutnya masuk dalam kriteria sedang. Hal
ini disebabkan bahwa pengetahuannya tidak diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari atau bisa juga kesalahan dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut
yang kurang tepat karena kurangnya perhatian baik dari orang tua maupun dari
pihak sekolah tentang cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan
benar.
28
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Kebersihan Gigi
dan Mulut Terhadap OHI-S Pada Siswa/i Kelas V SD Merdeka No. 040471
Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2018 dengan sampel 30 orang,
dapat ditemukan suatu hasil kesimpulan, yaitu :
1. Gambaran pengetahuan siswa/i tentang pengetahuan kebersihan gigi dan
mulut diantaranya 28 orang (93,3%) memiliki gambaran pengetahuan baik, 2
orang (6,7%) memiliki gambaran pengetahuan sedang dan tidak ada yang
memiliki gambaran pengetahuan buruk.
2. Frekuensi OHI-S siswa/i dari 30 sampel diperoleh kategori baik 5 orang
(16,7.%), kategori sedang 17 orang (56,6%) dan kategori buruk 8 orang
(26,7%).
B. Saran
1. Diharapkan kepada siswa/i SD Merdeka No. 040471 Kecamatan Merdeka
Kabupaten Karo agar menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara
menyikat gigi yang baik dan benar.
2. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk menjalin kerjasama tentang
kebersihan gigi dan mulut dengan bagian kesehatan gigi baik dari institusi
pendidikan kesehatan gigi maupun puskesmas di sekitar lingkungan
sekolah.
3. Diharapkan kepada orang tua siswa/i kelas V SD Merdeka No. 040471
Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo agar lebih memotivasi anaknya untuk
selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi yang
baik dan benar serta memeriksakan gigi anak ke petugas kesehatan gigi
minimal 6 bulan sekali.
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Hongini, Siti Yundali dan Mac Aditiawarman, 2012. Kesehatan Gigi dan Mulut.
Pustaka Reka Cipta. Bandung.
Ircham, Machfoedz, 2015. Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak-Anak, Ibu
Hamil. Fitra Maya. Yogyakarta.
Irma, Indah, Ayu Intan. 2013. Penyakit Gigi, Mulut dan THT. Nuha Medika.
Jakarta.
Pintauli, S. Taizo, H. 2012. Menuju Gigi dan Mulut Sehat. USU Press. Medan.
Pudentiana, R.E. 2011. Buku Ajar Etika Profesi Perawat Gigi : Untuk Tenaga
Kesehatan Gigi. EGC Jakarta.
Ramadhan, A.G., 2014. Serba-serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Bukune. Jakarta.
31
Lampiran
Nama : .................................................
Umur : .................................................
Jenis Kelamin : .................................................
Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan memberi tanda
silang (x) pada jawaban kamu !
2. Gerakan yang mengikat gigi bagian depan yang benar adalah ...
a. Naik turun
b. Maju mundur
4. Untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, yang harus dilakukan adalah ...
a. Menyikat gigi
b. Kumur-kumur
8. Waktu untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi yang baik adalah ....
a. Setiap 6 bulan sekali
b. Setahun sekali
NAMA :
UMUR :
HASIL PEMERIKSAAN
DI = CI =
OHI-S = DI + CI
=
KRITERIA =
34
N
35
DAFTAR KONSULTASI
penelitian
9 Sabtu, Melakukan - Menjaga sikap,
04-04-2017 penelitian tata krama dan
sopan santun
Mengetahui :
Plt. Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Pembimbing,
Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan,
MASTER TABEL
Nomor Pertanyaan Data OHI-S
No Umur Skor Kriteria Kriteria
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DI CI OHI-S
1 1 11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 Baik 1,6 0,6 2,2 Sedang
2 2 11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik 0,8 0,6 1,3 Sedang
3 3 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 0,6 0,3 0,9 Baik
4 4 11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 Baik 2 0,8 2,8 Sedang
5 5 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 0,6 0,5 1,1 Baik
6 6 11 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 Baik 0,8 0,6 1,4 Sedang
7 7 12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 Baik 1,6 0,6 2,2 Sedang
8 8 12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 Baik 2,3 1,3 3,6 Buruk
9 9 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 1,8 1,1 2,9 Sedang
10 10 11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 Baik 1,5 0,6 2,1 Sedang
11 11 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 1,3 0,6 1,9 Sedang
12 12 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 1,6 0,8 2,4 Sedang
13 13 11 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 Baik 2,1 1,1 3,2 Buruk
14 14 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 0,6 0,5 1,1 Baik
15 15 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 0,4 0,5 0,9 Baik
16 16 11 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 Baik 2,3 1,3 3,6 Buruk
17 17 11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 Baik 2 0,8 2,8 Sedang
18 18 11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 Baik 0,8 0,5 1,3 Sedang
19 19 11 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 Baik 2,1 1, 3,2 Buruk
20 20 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 1,8 0,8 2,6 Sedang
21 21 11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 Baik 1,5 1,1 2,6 Sedang
22 22 11 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 Sedang 2,1 1,4 3,5 Buruk
23 23 11 1 0 1 1 0 1 1 1 1 7 Baik 2,3 1 3,3 Buruk
24 24 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 1,3 0,6 1,9 Sedang
25 25 12 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 Baik 2,3 1 3,3 Buruk
26 26 12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik 1,8 1,1 2,9 Sedang
27 27 11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 Baik 1,0 1,8 2,8 Sedang
28 28 11 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 Sedang 1,3 2,1 3,4 Buruk
29 29 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 0,6 0,5 1,1 Baik
30 30 12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 Baik 1,5 1 2,5 Sedang
Jumlah 30 25 24 26 28 24 21 30 30 240
Rata-rata 1 0,83 0,80 0,86 0,93 0,80 0,70 1 1 8 Baik Sedang
38
Data Pribadi
Nama : Hayati Beru Karo
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Karo, 15 Agustus 1966
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Kristen
Alamat : Desa Raya
Desa/Kelurahan : Raya
Kecamatan : Berastagi
Kabupaten/Kota : Karo
Provinsi : Sumatera Utara
Pendidikan
1980 : SD Negeri No. 040471 Merdeka.
1983 : SMP Bersubsidi Masehi Berastagi.
1986 : SPRG Departemen Kesehatan RI Medan.
2015-2018 : Menyelesaikan Pendidikan Diploma III di Politeknik Kesehatan
Kemenkes RI Medan Jurusan Keperawatan Gigi.
39
JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan bulan Juni
2018 dengan urutan sebagai berikut :
Bulan
No Uraian Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
2 Persiapan
proposal
3 Persiapan izin
lokasi
4 Pengumpulan
data
5 Pengolahan data
6 Analisa data
7 Mengajukan hasil
penelitian
8 Seminar hasil
penelitian
9 Penggandaan