KARINA BARUS
P07525017129
1
KARYA TULIS ILMIAH
KARINA BARUS
P07525017129
2
LEMBAR PERSETUJUAN
Nim : P075255017129
Menyetujui
Pembimbing
drg.Adriana Hamsar,M.Kes
Nip. 196810091998032001
3
LEMBAR PENGESAHAN
Nim : P075255017129
Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Di Uji Pada Sidang Ujian Akhir Program
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Medan
Tahun 2018
Penguji I Penguji II
Ketua Penguji
4
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk suatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka
Karina Barus
PO7525017129
5
MEDAN HEALTH POLYTECHNICS OF MINISTRY OF HEALTH
DENTAL HYGIENE DEPARTMENT
SCIENTIFIC PAPER, 06TH JULY 2018
Karina Barus
Abstract
Sweet and easy to stick food is a food that is easy to filling, but no other
nutritional intake other than satiety consequentlt disrupted appetite. Almost all
children like sweet and easy-to-stick foods which is one of the causes of caries.
The type of research used is descriptive survey method which aims to find
out the level of knowledge about sweet and easily attached foods as a cause of
dental caries in students of class II-A at SDN 104186 Tanjung Selamat of
Sunggal Sub District Deli Serdang District with a sample of 30 peoples.
From the results of the study it can be concluded that the average milk
tooth caries obtained data on the number pf def-t 139 and def-t on average 4.63
and the average dental caries remains obtained data DMF-T is 25 and DMF-T
was average of 0.83
i
6
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
KTI, 6 JULI 2018
Karina Barus
ABSTRAK
Kata Kunci : Makanan yang Manis dan mudah Melekat, Status Karies Gigi
Daftar Bacaan : 10 (1991 – 2012)
ii7
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini dengan Judul “GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG
MAKANAN YANG MANIS DAN MUDAH MELEKAT SEBAGAI PENYEBAB
KARIES GIGI PADA SISWA/I KELASA II-A SDN 104186 TANJUNG SELAMAT
KEC. SUNGGAL KAB. DELI SERDANG TAHUN 2018.”.
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Keperawatan gigi.
Dalam penulis Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan berbagai pihak baik dalam bentuk moril dan materil, untuk itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Ibu Drg. Adriana Hamsar, M.kes, Selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
2. Ibu Sri Junita Nainggolan, S.SiT, M.Si, Selaku dosen Pembimbing Utama
Karya Tulis Ilmiah penulis yang dalam kesibukanya masih dapat
meluangkan waktu untuk membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Ibu drg. Kirana P. Sihombing, M. Biomed, selaku Dosen Penguji I yang
telah memberikan masukan dan arahan kepada penulis untuk
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ibu drg. Etty M. Marthias, M.si, selaku Penguji II yang telah memberikan
masukan dan arahan kepada penulis untuk kesempurnaan Karya Tulis
Ilmiah ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar di Jurusan Keperawatan Gigi yang
telah banyak memberikan bimbinian kepada penulis selama perkuliahan.
6. Keluarga tercinta suami dan anak-anak yang telah memberikan dukungan
dan semangat kepada penulis.
7. Seluruh mahasiswa RPL Jurusan Keperawatan Gigi angkatan pertama
yang telah bersama-sama memberi dukungan.
iii
8
Harapan penulis, semoga Tuhan Yang maha Esa senantiasa
melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Akhirya dalam kesempatan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi, susunan, maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mohon maaf, dan penulis mengharapan saran dan
masukan yang sifatnya membangun guna perbaikan dan kesempurnaan Karya
Tulis Ilmiah ini. Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua sebelum dan sesudahya saya ucapkan terima kasih.
Karina Barus
PO7525017129
iv
9
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan .................................................................................................
Lembar Pengesahan.................................................................................................
Abstract ................................................................................................................... i
Abstrak .................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ........................................................................................................ iii
Daftar Isi .................................................................................................................. v
Daftar Tabel ............................................................................................................. vi
Dartar Lampiran ....................................................................................................... vii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………......................................... 2
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………........... 2
C. 1 Tujuan Umum…………………………………………………….......... 2
C.2 Tujuan Khusus………………………................................................ 3
D. Manfaat Penelitian…………………………................................................. 3
BAB II Tinjauan Pustaka
A. Tinjauan Pustaka..……………………………............................................. 4
A.1.Pengetahuan...……………………………………….…………………… 4
A.1.1. Pengertian Pengetahuan.……………………………………….. 4
A.1.2. Tingkat Pengetahuan………………………………................... 4
A.2. Anak Sekolah……........…………………………………………….........
5
A.3.Makanan…...…................................................................................... 5
A.3.1.Pengertian Makanan…................................................................ 6
A.3.2.Makanan manis dan Mudah melekat.......................................... 6
A.3.3. Hubungan Makanan manis dengna Karies Gigi......................... 8
A.4.Kries Gigi…………………………………………….. . ........................... 8
A.4.1 Pengertian Karies Gigi…….. ...................................................... 8
A.4.2. Faktor Terjadinya Karies Gigi..................................................... 9
A.4.3. Mekanisme Penyebab Karies……………………………............ 12
A.4.4. Etiologi Karies Gigi………………………………………………… 12
B. Kerangka Konsep……………………....................................................... 14
C Defenisi Operasional……………………………………............................. 15
BAB III Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian……………………………................................................ 16
B. Lokasi dan waktu Penelitian……………….............................................. 16
C. Populasi dan Sampel Penelitian……………........................................... 16
D. Jenis dan Cara Pengambilan Data……….............................................. 17
E. Pengolahan dan Analisa Data……………….......................................... 17
BAB IV Hasil dan Pembahasan……………………………………………………....... 19
A. Hasil …………………………………………………………………………. 19
B. Pembahasan………………………………………………………………… 20
BAB V Simpulan Dan saran ………………………………………………………....... 21
C. Kesimpulan …………………………………………………………………. 21
D. Saran………………………………………………………………………… 21
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………
Daftar Lampiran …………………………………………………………………
10v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
11
DAFTAR LAMPIRAN
vii
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO, kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental
maupun sosil dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Pembangunan
kesehatan bertujuan meningkatkan kesadran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Pembangunan kesehatan diselenggaran dengan memberikan prioritas
kepada upaya peningkat kesehatan, pencegahan penyakit dengan tidak
mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Untuk mencapai
derajad kesehatan yang optimal diperlukan pencegahan dan penanganan
kesehatan secara dini dengan sasaran anak sekolah. Usia anak sekolah dasar 6-
12 tahun.kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang
tidak dapat dipisahkan dengan yang lainnya, sebab kesehatan gigi dan mulut
akan mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Penyakit gigi dan
mulut yang paling banyak ditemukan di masyarakat luas yaitu karies gigi.
(Herlinawati,2010).
Karies gigi adalah penyakit jaringan. Karies yaitu email, dentil dan
sementum yang disebabkan oleg aktifitas jasad renik dalam suatu karbohidrat
yang dapat diragukan Edwin,A,M Kidd,2008. Karies gigi banyak terjadi pada
anak-anak karna anak cenderung lebij menyukai makanan yang manis yang
mudah melekat yang menyebabkan karies gigi.
Makanan yang manis dan mudah melekat merupakan makanan yang
mudah mengenyangkan. Namun tidak mendapat asupan gizi lain. Akibat
kenyang, akibatnya selera makan terganggu. Makanan-makanan yang manis
merupakan makanan yang banyak mengandung gula yang dapat menurunkan
derajad keasaman pH sampai di bawah 5 dalam tempo 1-3 menit. Penurunan pH
yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi
permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun dimulai. (Edwina &
Sally,2008).
1
Anak usia 6-12 tahun harus diperlukan perlakuan baik pada perawatan
gigi karna pada usia tersebut terjadi pergantian gigi sulung dan gigi permanen.
Menurut Stone dan Church 2010 masa ini adalag masa kehilangan gigi masa
perubahan fisik yang cepat masa meraih identitas yang tidak tergantung pada
orang lain. Masa untuk mangalami kelakuan dan berfikir realistis.
Hasil riset kesehatan dasar Riskesdas Nasional tahun 2007 melaporkan
prevalensi karies di Indonesia mencapai 72,1 dan sector DMF- mencapai 4,8.
Survey Kesehatan Rumah tangga yang menderita karies gigi terbesar 73 persen
menurut data Kementrian Republik Indonesia Tahun 2009 sebanyak 89 persen
anak Indonesia dibawah 12 tahun menderita karies gigi.
Penyakit karies gigi apabila dibiarkan dapat bertambah parah dan
menyebabkan penyakit lanjut yaitu abses. Menurut spesialis bedah mulut RSUP
Kariadi Drg Bambang Supriyanto mengungkapkan, abses merupakan
pengumpulan nanah yang telah menyebar dari sebuah gigi ke jaringan
sekitarnya. Biasanya disebabkan karena suatu infeksi dan mengakibatkan gusi di
dekat gigi tersebut membengkak. Dari latar belakang tersebut penulis ingin
meneliti tingkat pengetahuan anak tentang makanan yang menyebabkan gigi
berlubang dan berdasarkan hasil konsultasi yang diterima bahwa SDN 104186
belum pernah melakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut sehingga
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana tingkat
pengetahuan anak tentang makanan yang manis dan mudah melekat terhadap
karies gigi pada siswa/i kelas II-A SDN104186 Kec Sunggal Kab Deli Serdang.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
perumusan masalah dalam penlitian ini adalah bagaimana tingkat pengetahuan
siswa/i tentang makanan yang manis dan mudah melekat terhadap karies gigi
pada siswa/i kelas II-A SDN 104286 Kec Sunggal Kab Deli serdang Tahun 2018.
C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
2
Penelirian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa/i
tentang makanan yang manis dan mudah melekat terhadap karies gigi pada
siswa/i kelas II-A SDN 104286 Kec Sunggal Kab Deli serdang Tahun 2018.
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
siswa/i kelas II-A SDN 104286 Kec Sunggal Kab Deli serdang Tahun
2018 tentang penyebab karies pada gigi.
2. Bagi pihak sekolah dasar dapat dijadikan kegiatan program penyuluhan
kesehatan gigibekerja sama dengan puskesmas setempat.
3. Sebagai data dan informasi bagi peneliti selanjutnya.
4. Bagi orang tua untuk bisa menghindari pemberian makanan yang manis
dan mulai melekat pada gigi agar tidak terjadi karies gigi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
A.1. Pengetahuan
A.1.1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap ojek melalui indra yang dimilikinya (mata,hidung,telinga dan
sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu pengindraan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek. Sebagian besr pengetahuan sesorang di peroleh melalui indera
pendengaran (telinga),dan indra penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang
terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda
(Notoatmodjo,2010).
4
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk merangkup
atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-
komponen pengetahuan yang dimiliki.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tersebut. (Notoadmojo,
2010).
5
A.3. Makanan
A.3.1. Pengertian makanan
Makanan adalah bahan selain obat yang jika dimakan, dicerna, diserap
oleh tubuh akan berguna bagi tubuh. Adapun fungsi makanan adalah
memperoleh energy untuk aktifitas, pertumbuhan dan perkembangan,
memperbaiki kerusakan jaringan, menjaga dan mempertahankan kesehatan
(Purwitasi D dan Marianti D, 2009).
Makanan sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut,
pengaruh ini dapat dibagi menjadi dua yaitu ;
1. Isi dari makanan yang menghasilkan energi. Misalnya, karbohidrat,
protein, lemak, vitamin erta mineral. Unsure-unsur tersebut berpengaruh
pada masa pra erupsi serta pasca erupsi dari gigi geligi.
2. Fungsi mekanisme dari Makanan
Makanan yang bersifat membersihkan gigi. Jadi, makanan merupakan
penggosok gigi alami adalah apel,jambu air,bengkuang dan sebagainya.
Sebaliknya makanan-makanan yang lunak dan melekat pada gigi amat
merusak gigi, seperti biscuit, coklat, dodol, roti dan wafer (Tarigan R,
2013).
6
jenis lainnya. Biasanya dalam pembuatan biscuit, ditambahkan gula yang
berfungsi sebagai pemanis dan memberikan tekstur halus.
2. Coklat
Coklat merupakan produk turunan dari tanapan kakao atau biji coklat. Dalam
kehidupan sehari-hari produk coklat memiliki berbagai jenis yang hampir tak
terhitung kombinasi dan mereknya. Dari berbagai jenis tersebut, terdapat 4
jenis coklat baku yaitu :
a. Unsweetened Chocolate
Terbuat dari bubuk coklat dan cocoa butter yang telah di murnika. Bila
dikonsumsi langsung, rasanya sangat pahit. Penggunaannya secara umum
adalah didalam dunia bakry.
b. Dark Chocolate
Terdiri dari dua jenis yaitu manis-pahit (buttersweet) dan semi manis
(semisweet). Selain berupa kompinasi bubuk coklat dan cocoa butter,
produk ini juga banyak mengandung gula.
c. Susu Coklat
Terbuat dari bubuk coklat, cocoa butter, gula, susu dan bahan mencitarasa
seperti vanilla.
d. Coklat Putih
Merupakan produk coklat yang tidak mengandung polifenol, minyak coklat,
dan bubuk coklat, tetapi hanya mengandung cocoa butter, gula, susu, dan
bahan mencitarasa warna produk ini adalah putih.
3. Dodol
Dodol merupakan salah satu jenis makanan trdisional yang termasuk dalam
klompok pangan semi basah yang berkadar air 10-40 %. Munurut SNI 01-
2986-1992, dodol adalah produk makan yang dibuat dari tepong beras, ketan,
santan kelapa, dan gula, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan
dan tambahan lain yang di izikan.
4. Roti
Roti umumnya dibuat dari tepung terigu, yaitu tepung yang mampu menyerap
air dalam jumlah besar, dapat mencapai konsistensi adonan yang tepat.
Kandungan protein pada terigu tipe kuat adalah paling tinggi dibandingkan
terigu tepi lainnya. Gula walaupun dalam umlah sedikit perlu ditambahkan
7
kedalam adonan karna gula dapat berperan sebagai sumber karbohidrat
untuk mendukung pertumbuhan ragi roti.
5. wafer
Wafer adalah jenis biscuit yang berpori-pori kasar, renyat, dan bila dipatahkan
penampang potongannya berongga-rongga. Bahan baku yang diperlukan
dalam pembuatan wafer umumnya terdiri dari tepung terigu, soda, minyak,
lesitin, gula, telur,garam, ammonium bicarbonate, dan air (Hastawan M,2009).
A.4.Karies Gigi
A.4.1. Pengetian Karies Gigi
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan ketusakan
jaringan dimulai dari permukaan gigi (cerup,Fisura, dan daerah interproksimal)
meluas kearah vulva (Rasinta Tarigan, 2012). Karies gigi adalah suatu penyakit
pada email dan dentin, ditandai dengan kerusakan jaringan gigi, dimulai pada
permukaan gigi dalam area predileksinya yaitu fot, fisur, kontak proksimal dan
secara progresif menyerang kearah pulpa (Herlinawati, 2006).
Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin, dan
sementum yang disebabkan oleh aktifitas suatu jasat remik dalam suatu
karbohidrat yang dalam di ragikan (Edwina,1991). Karies gigi adalah penyakit
8
jaringan keras gigi akibat aktifitas bakteri sehingga terjadinya (melunaknya)
jaringan keras gigi yang diikuti terbentuknya kavitas (rongga). Marta Riwansyah,
2008). Karies merupakan proses deminalisasi yang disebabkan oleh suatu
interaksi antara (produk-produk) seperti : mikriorganisme, ludah, bagian-bagian
yang berasal dari makanan dan email (Houwink dan Winchell,2010).
1. Keturunan
Dari suatu penelitian terhadap 12 pasang orang tua dengan keadaan gigi
yang baik, terlihat bahwa anak-anak dari 11 pasang orang tua memiliki keadaan
gigi yang cukup baik. Disamping itu, dari 46 pasng orang tua dengan presentase
karies yang tinggi, hanya 1 (satu) pasang anak yang memiliki anak dengan gigi
yang baik, 5 (lima) pasang dengan persentase karies yang sedang, selebihnya
40 pasang lagi dengan persentase karies yang tinggi akan tetapi dengan teknik
pencegahan karie yang demikian maju pada akhir-akhir ini, sebetulnya faktor
keturunan dalam proses terjadinya karies tersebut telah dapat dikurangi.
2. Ras
Pengarus ras terhadap terjadinya keries gigi amat sulit ditentukan.
Namun, keadaan tulang rahang suatu ras bangsa mungkin berhubungan dengan
persentase karies yang semakin meningkat dan menurun. Misalnya pada ras
tertentu dengan rahang yang sempit sehingga gigi geligi pada rahang sering
tumbuh dengan tidak teratur. Keadaan gigi yang tidak teratur ini akan
mempersukar pembersihan gigi, dan ini akan mempertinggi persentase karies
pada ras tersebut.
3. jenis Kelamin
Dari pengamatan yang dilakukan oleh Milhahn-Turkehem pada gigi M1, di
dapat hasil sebagai berikut.
Tabel 2.1
Pengaruh Jenis Kelamin Terjadinya Karies Gigi
Jenis Kelamin Karies
M1 Kanan M2 Kiri
Pria 74,5% 77,6%
Wanita 81,5% 82,3%
9
Dari hasil diatas terlihat bahwa persentase karies gigi pada wanita lebih
tinggi disbanding dengan pria. Persentase kariel molar kiri lebih tinggi dengan
molar kanan , krena faktor pengunyahan dan pembersiahan dari masing-masing
bagian gigi.
4. Usia
Sepanjang hidup dikenal 3 fase umur dilihat dari sudut gigi geligi
1. Periode gigi campuran, disini molar 1 paling sering terkena karies.
2. Periode pubertas (remaja) usia antara 14-20 tahun. Pada masa pubertas
terjadi perubahan hormonal yang dapat menimbulkan pembengkakan
gusi, sehingga kebersihan gigi dan mulut menjadi kurang terjaga. Hal ini
lah yang menyebabkan persentase karies lebih tinggi .
3. Usia antara 40-50 tahun pada usia ini sudah terjadi retraksi atau
menurunnya gusi dan papil sehungga sisa-sisa makanan sering lebih
sukar dibersihkan.
5. Makanan
Makanan sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut, yaitu isi dari
makanan yang menghasilkan energy dan fungsi mekanisme dari makanan yang
dimakan. Makanan – makanan yang lunak dan melekat pada gigi amat merusak
gigi seperti, roti, wafer, coklat, biskuit, dan sebagainya .
Penelitian menjukkan bahwa makanan dan minuman yang bersifat
fermentasi karbohidrat lebih signifikan memproduksi asam, diikuti oleh
demineralisasi email. Karies terjadi ketika proses reminelalisasi menjadi lebih
lambat dibandingkan proses demineralisasi, serta adanya kehilangan mineral hal
ini dapat dicegah dengan menghindari makanan yang manis dan mudah melekat.
6. Vitamin
Vitamin berpengaruh pada proses karies gigi , terutama pada periode
pembentukan gigi .
10
Tabel 2.2
Vitamin Dan Pengaruhnya Terhadap Kerusakan Gigi Atau Gusi
7. Unsur Kimia
Unsusr-unsur kimia yang mempunyai pengaruh terhadap terjadinya karies
gigi masih dalam penelitian. Unsur kimia yang paling mempengaruhi persentase
karies gigi adalah fluor dibawah ini dicantumkan beberapa unsusr kimia yang
mempengaruhi atau memperlambat terjadinya karies gigi .
Tabel 2.3
Pengaruh Unsur-Unsur Kimia Terhadap Terjadinya Karies Gigi
8. Air Ludah
Pengaruh air ludah pada gigi sudah lama diketahui, terutama dalam
mempengaruhi kekerasan email. Sifat enzimatis air ludah ikut dalam sisitem
pengunyahan untuk memecahkan unsure makanan. Didalam air ludah dijumpai
11
enzim-enzim seperti bellaamilase, fosfotase, oksidase, glikogenase
kolagenelase. Lipase, protease, urease, dan lain sebagainya. Enzim ini berasal
dari bakteri-bakteri epithel, serta granulosit dan limfosit.
Secara kimiawi dengan adanya unsur Ca dan ion Fosfat akan membantu
penggatian mineralisasi keadaan asam dan basa dari ludah. Enzim-enzim
muciezidine dan lisosim yang terdapat dalam air ludah mempunyai sifat
bakteriostatis yang dapat membuat beberapa bakteri mulut tidak menjadi
berbahaya.
9. Plak
Penelitian tergadap plak lebih sensitive dilakukan untuk mencegah karies
gigi. Plak berbentuk dari campuran antara bahan-bahan air ludah seperti musim,
sisa-sisa sel jaringan mulut, leokosit, limposit, dan sisa-sisa makanan serta
bakteri.
Ada beberapa faktor yang disebut gii sebagai tuan rumah terhadap karies
yaitu factor morfologi gigi (ukuran dan bentuk gigi), struktur emamel, faktor kimia
12
dan kristalografis. Pit dan fisul pada gigi posterior sangat rentan terhadap karies
karna sisa-sisa makanan mudah menumpuk diderah tersebut terutama pit dan
fisul yang lama. Selain itu permukaan gigi yang kasar juga dapat menyebabkan
plak mudah melekat dan membentuk perkembangan karies gigi. Emamel
merupaka jaringn tubuh dengan sususan kimia komploks yang mengandung 97%
mineral (kalsium, pospat, karbonat, fluor),air 1% dan bahan organic 2%. Bagioan
luar emamel mengalami mineralisasi yang lebih se,purna mengandung banyak
flour, fospat dan sedikit karbonat dan air. Kepadatan Kristal enamel sangat
mengandung mineral maka Kristal enamel semakin padat dan enamel akan
semakin resisten. Gigi susu lebih mudah terserang karies dari pada gigi tetap.
Hal ini sebabkan karena gigi susu mengandung lebih banyak bahan organic dn
air sedangkan jumlah mineralnya lebih sedikit daripada gigi tetap. Selain itu
secara kristaliografi Kristal-kristal gigi susu tidak sepadat gigi tetap. Meskipun
alasan ini menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi karies pada anak.
13
menyediakan bahan-bahan yang membentuk untuk memproduksi asam serta
bahan lain yang aktif yang menyebabkan timbulnya karies. Hal penelitian
menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi karbohidrat terutama sukrosa
cenderung mengalami kerusakan pada gigi, sebaliknya dengan orang yang diet
banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak
mempunyain karie gigi. Hal ini penting menunjukan bahwa karbohidrat
merupakan pern penting dalam terjadinya karies.
4. Faktor Waktu
B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah kerangkan formulasi atau simflipikasi sari
kerangka teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut. Olehn sebab
itu kerangka konsep ini terdiri dari variabel yang satu dengan variabel yang
lainnya. Dengan adanya kerangka konsep akan mengarahkan kita untuk
menganalisi hasil penelitian.
Variabel dibagi menjadi 2 yaitu ;
1. Variabel Bebas (Independent) yaitu variabel yang bersifat mempengaruhi
atau sebab berpengaruh.
2. Variabel terikat (Dependent) yaitu variabel yang sifatnya tergantung akibat
terpengaruh dan dipengaruhi. (Prof.DR. Soekidjo Notoadmojo, 2010).
14
C. Definisi Operasional
Defenisi operasional bertujuan mengoperasikan variable-variabel
sehingga dapat diobservasi dan dihitung atau diukur. Defenisi operasional adalah
defenisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang dapat diamati (diobservasi).
Adapun defenisi operasional yang diobservasi atau diukur adalah :
1. Makanan manis dan mudah melekat ialah Makanan manis dan mudah
melekat adalah makanan yang mudah mengenyangkan namun tidk
mendapatkan asupan gizi.
2. Karies gigi ialah adalah penyakit jaringan keras gigi yaitu email.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
C.2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi atau keseluruhan
objek yang diteliti dan dianggap mampu mewakili seluruh objek (Notoatmodjo S,
2010).
Sampel kelas II-A SDN 104186 Kec. Sunggal Kab Deli Serdang sebanyak
30 sampel.
16
gambaran pengetahuan tentang makanan yang manis dan mudah melekat
terhadap karies gigi diperoleh melalui kuesioner tersebut yang diberikan pada
responden, kemudian responden mengisi kuesioner tersebut. Kuesioner yang
diberikan pada responden berisi 12 pertanyaan. Sedangkan data tentang karies
yang terjadi diperoleh dari pemeriksaan langsung pada siswa/i.
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
membawa kuesioner yang berisi 12 pertanyaan kepada siswa-siswi. Setelah
seluruh pertanyaan dan kuesioner dijawab siswa-siswa maka data yang telah di
isi akan disederhanakan untuk mempermudah pengolahan data. Setelah
kuesioner di isi peneliti mengumpulkan jawaban yang benar dari seluruh
pertanyaan.
Bentuk kuesioner adalah pertanyaan tertutup, angka atau kode yang
digunakan adalaha ;
a. untuk jawaban yang benar, diberi skor 1 (satu)
b. untuk jawaban yang salah, diberi skor 0 (nol)
untuk memperoleh kriteria tingkat pengetahuan digunakan rumus sebagai
berikut ;
Rumus = skor maksimum – skor minimum
3
= 12-0
3
= 4
Kriteria pengetahuan yang digunakan adalah ;
Baik = 9-12
Sedang = 5-8
Buruk = 0-4
17
2. Coding
Mengkode data dengan memberikan kode pada masing-masing jawaban
untuk mempermudah pengolahan data.
3. Tabulasi
Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat tabulasi
tidak lain dari memasukkan data ke dalam tabel.
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Setelah melakukan penelitian Tingkat Pengetahuan tentang makanan
Yang Manis dan Mudah Melekat Karies Gigi pada Siswa/I Kelas II-A SDN
104186 Tanjung Selamat Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang Tahun 2018 diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan
No. Kriteria Pengetahuan Jumlah Siswa Persentase
(n) (%)
1 Baik 26 86,67%
2 Sedang 4 13,33%
Jumlah 30 100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa dari 30 siswa/I kelas II-A SDN
104186 Tanjung Selamat Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang Tahun 2018, yang
memiliki pengetahuan baik sebanyak 26 orang (86,67%), Pengetahuan sedang 4
orang (13,33%).
Tabel 4.2
Distribusi Responden Menurut Rata-rata Karies Gigi Susu
Status Karies Gigi Susu Jumlah Def-t
Jumlah Siswa Def-t Rata-rata
d e f
30 139 0 0 139 4,63
Dari table 4.2 dapat diketahui bahwa dari 30 siswa/I Kelas II-A SDN
104186 Tanjung Selamat Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang Tahun 2018 jumlah
def-t adalah 139 dan def-t rata-rata 4,63
19
19
Tabel 4.3
Distribusi Responden Menurut Rata-rata Gigi Permanen
Status Karies Gigi tetap Jumlah DEF-T
Jumlah
DMF-T Rata-rata
Siswa
d e f
30 25 0 0 25 0,83
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diperoleh data dari 30 siswa/I Kelas II-A
SDN 104186 Tanjung Selamat Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang Tahun 2018.
Jumlah DMF-T adalah 25 dan DMF-T rata-rata adalah 0,83.
B. Pembahasan
Hasil penelitian pengetahuan tentang makanan yag manis dan mudah
melekat pada siswa/I adiperoleh data sebanyak 26 orang (86,67%) yang memiliki
pengetahuan baik dan 4 orang (13,33%) pengetahuan sedang. Menurut
Notoadmojo, 2010 Pengetahuan adalah hasil penginderan manusia, atau hasil
tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,
telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderan sampai
penghasilan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian
dan persepsi terhadap objek.
Menurut Desi dan Dewi, 2009 makanan adalah bahan selain obat yang
jika dimakan, dicerna, diserap, oleh tubuh akan berguna bagi tubuh. Menurut
Maulani, 2005 makanan yang manis dan mudah melekat adalah makanan yang
mudah mengenyangkan, namun tidak mendapat asupan gizi lain. Selain rasa
kenyang, akibatnya selera makan terganggu.
Sedangkan hasil penelitian rata-rata karies gigi dapat diketahui bahwa
dari 30 siswa/I diperoleh jumlah def-t adalah 139 dan def-t rata-rata 4.63. jumlah
DMF-T adalah 25 dan DMF-T rata-rata adalah 0,83 Menurut Tarigan, R. 2012
karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan
jaringan, dimulai dari permukaan gigi (ceruk, fisura, dan daerah interproksimal)
meluas ke daerah pulpa
20
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil kesimpulan yang dilakukan diperoleh sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan tentang makanan yang manis dan mudah melekat
terhadap karies gigi pada Siswa/I SDN 104186 Tanjung Selamat Kec.
Sunggal Kab. Deli Serdang Tahun 2018 diperoleh data yang memiliki
pengetahuan baik sebanyak 26 orang (86,67%) pengetahuan sedang 4 orang
(13,33%)
2. Rata-rata Karies Gigi pada Siswa/I Kelas II-A SDN 104186 Kab. Deli Serdang
Kec. Sunggal Tahun 2018 dari 30 Siswa/I diperoleh data jumlah def-t 139 dan
rata-rata 4,63. Jumlah DMF-T 25 dan rata-rata 0,83
B. SARAN
1. Diharapkan kepada pihak sekolah agar melakukan kerja sama Dengan pihak
puskesmas terdekat untuk melaksanakan usaha Kesehatan gigi sekolah
dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi.
2. Diharapkan kepada siswa/I dapat menambah pengetahuan tentang makanan
yang manis dan mudah melekat terhadap karies gigi.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://dentosca.wordpress.com/201/04/14/karies-gigi-pada-anak/.
http://dnonnuybm.blogspot.com/2012/07/pengertian-dan-etiologi-karies.html
22
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan
dilakukan dengan judul :“ GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG MAKANAN
YANG MANIS DAN MUDAH MELEKAT SEBAGAI PENYEBAB KARIES GIGI
PADA SISWA/I KELAS II-A SDN 104186 TANJUNG SELAMAT KEC.
SUNGGAL KAB. DELI SERDANG TAHUN 2018”.
”.
Nama : ………………………….
(……………………..) (…………………………..)
Mengetahui,
Pelaksana penelitian
Karina Barus
PO7525017129
23
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG MAKANAN YANG
MANIS DAN MUDAH MELEKAT SEBAGAI PENYEBAB
KARIES GIGI PADA SISWA/I KELAS II-A
SDN 104186 TANJUNG SELAMAT
KEC. SUNGGAL KAB. DELI
SERDANG TAHUN 2018
Tanggal :
Nama :
Jenis Kelamin :
Petunjuk pengisian
Pilihlah salah satu jawaban menurut adik-adik benar. Dan berikan tanda silang
(x) pada jawaban yang benar.
1. Jenis makanan yang manis dan mudah melekat dapat merusak gigi?
a. Ya
b. Tidak
2. Untuk mencegah gigi berlubang harus menghindari makanan yang manis dan
mudah melekat?
a. Ya
b. Tidak
3. Makanan yang manis dan mudah melekat contohnya coklat,biskuit dan wafer?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah makanan yang manis dan mudah melekat mengandung bakteri hingga
dapat menyebabkan gigi berlubang?
a. Ya
b. Tidak
6. Salah satu faktor penyebab gigi berlubang adalah makanan yang manis dan
mudah melekat?
a. Ya
b. Tidak
24
8. Apabila gigi kita sudah berlubang dan dibiarkan saja maka akan menyebabkan
gigi berlubang semakin parah?
a. Ya
b. Tidak
25
FORMAT PEMERIKSAAN OHI-S
SDN :
ALAMAT :
A. Umum
Nama Siswa :
Umur :
Jenis Kelamin :
Tanggal Pemeriksaan :
B. Khusus
1. Debris Indeks 2. Kalkulus Indeks
Kriteria :
26
JADWAL PENELITIAN
Bulan
No Uraian Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
2 Persiapan
proposal
3 Persiapan izin
lokasi
4 Pengumpulan
data
5 Pengolahan data
6 Analisa data
7 Mengajukan hasil
penelitian
8 Seminar hasil
penelitian
9 Penggandaan
27