Anda di halaman 1dari 1

Dalam edukasi terjadi perubahan secara progresif pada pihak yang diberi edukasi (pasien

& keluarga) yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku pihak tersebut sebagai

hasil dari pemberian instruksi/informasi dan pembelajaran(8). Perubahan perilaku ini meliputi

perubahan gaya hidup dan kepatuhan terhadap pengobatan(9). Edukasi terbukti penting diberikan

dalam usaha meningkatkan pengetahuan, kepatuhan, dan kontrol glikemik pada pasien

DM(10,11).

Hariyanto dalam penelitiannya menyebutkan hanya terdapat 2 pasien DM yang melakukan

aktivitas fisik sedang memiliki kadar glukosa darah normal (Haryanto, 2013). Penelitian di Denpasar

menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kadar gula

darah (Darmaja, 2010). Penyerapan glukosa untuk pembentukan otot lebih baik dibanding lemak.

Pembentukan otot dapat dilakukan dengan aktivitas fisik (National Institute of Diabetes and Digestive

and Kidney Disease, 2014). Aktivitas fisik dan kadar glukosa darah memiliki korelasi negatif, yang artinya

semakin tinggi aktivitas fisik semakin rendah kadar glukosa darah (Paramita, 2014). Namun penelitian

oleh Haryanto melaporkan tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kadar gula

darah.4 Senada dengan penelitian Martha yang menyatakan tidak ada hubungan yang bermakna antara

kurang olah raga dengan kejadian diabetes melitus.8

Anda mungkin juga menyukai