D
I
S
U
S
U
N
OLEH ;
DOSEN PEMBIMBING :
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat dan
hidayah-Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Konsep paradigma berdasarkan modifikasi. Makalah ini membahas mengenai
komponen suatu teori serta empat konsep utama paradigma keperawatan berdasarkan teori
Nightingale, suatu teori keperawatan modern yang menekankan kepada aspek lingkungan
bagi kesehatan kliennya. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang ikut
membantu kami dalam proses penyelesaian makalah ini, yang pertama tentunya kepada
Tuhan YME, serta Ibu MAZLI ASTUTI, S.Kep.Ns, MKes selaku dosen pembimbing, dan
kontribusi sesama teman dalam tim penyusun.
Semoga makalah ini bisa memberi manfaat bagi penulis dan pembaca. Penyusunan
makalah ini tidak luput dari kekurangan maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Dengan kritik dan saran yang diberikan oleh pembaca sehingga makalah ini bisa
lebih disempurnakan lagi.
a. Definisi keperawatan adl. Profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan
menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan adl. Ilmu dan kiat yang memerlukan
pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit.
d. Konsep individu adl. Merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual yang lengkap dan berpotensi.
e. Konsep sehat adl. Keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan
kekuatannya secara penuh.
Secara umum atau universal, dapat diambil pengertianmenurut Thomas Kunn (1939),
paradigma adalah sebagai model, pola atau pandangan yang dilandasi pada dua karaktersitik,
yaitu penampilan dari kelompok yang menunjukkan keberadaannya terhadap sesuatu yang
diyakini dan terbuka untuk penyelesaian masalah dalam kelompoknya.
Berdasar pada paradigma secara umum, maka paradigm keperawatan adalah suatu
cara pandang yang mendasar atau bagaimana cara melihat, memikirkan, member makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan,
dapat berbentuk ilmu, teori, dan filosofi yang dapat diterima dan diterapkan dalam
keperawatan. Paradigm keperawatan membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan
diantara teori tersebut guna mengembangkan model konseptual dan teori-teori keperawatan
sebagai kerangka kerja keperawatan. Dengan demikian paradigm keperawatan member arah
kepada perawat untuk menyelesaikan dan mencari jalan keluar pada suatu masalah yang
dihadapinya.
Terdapat empat konsep dasar dalam paradigm keperawatan, yaitu manusia, sehat-
sakit, lingkungan dan keperawatan, yang dalam ini akan dibahas selanjutnya menurut teori F.
Nightingale.
D. Komponen Suatu Teori Berdasarkan F.Nightingale
1. Definisi
Definisi Teori dari Florence Nightingale adalah walaupun lingkungan
mempunyai kehidupan sosial, emosional, dana spekfisikal, Nightingale menekankan pada
aspek fisiknya. Kesehatan Tetap sehat dan menggunakan stamina tubuh untuk kebutuhan
yang luas. Kesehatan merupakan usaha menjaga agar tetap sehat sebagai upaya menghindari
penyakit yang berasal dari faktor kesehatan lingkungan. Dimana didalamnya membahas pula
gaya yang berperan :
1) Gaya Psikologik : mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara
tubuh memperoleh cairan dan elektrolit, akitivitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi
dan penyerapan makanan, perlingdungan, perasaan dan neurologi serta fungsi endokrin.
2)Gaya Konsep Diri : Termasuk di dalamnya dua komponen yaitu fisik diri, yang
mengembangkan indra peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal
diri, konsistensi diri dan etika moral diri
3) Gaya Aturan Fungsi : yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu
pada performa dalam melakukan aktivitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan sosial.
4) Gaya Interdependen : mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan
mendukung sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih saying dan perhatian
2. Konsep
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan
secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan
sosial.
3. Asumsi
Asumsi utama teori nightingale yaitu, Nightingale percaya bahwa setiap
wanita dapat menjadi perawat tentu dalam pengertian perawatan sebagai wujud tanggung
jawab seseorang terhadap kesehatan.Menurut Nightingale selama perawatannya, klien
berada dalam kondisi pasif yang tidak memengaruhi perawat maupun lingkungan.
Nightingale mendefinikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan
setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses
perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami
sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga agar proses
reparative ini tidak terganggu. Nightingale memfokuskan teorinaya pada lingkungan, namun
lingkungan yang dimaksud disini lebih berkutat pada lingkungan fisik seperti tercermin pada
komponen lingkungan di atas. Nightingale sendiri tidak menyebutkan lingkungan emosional
maupun lingkungan sosial di dalam teori nya , karena teori tersebut memang disesuaikan
dengan kodisi pada masa itu, yaitu masa perang.
4. Fenomena
Fenomena merupakan sesuatu yang tampak, Fenomena adalah suatu fakta atau
peristiwa yang dapat diamati dan merupakan aspek-aspek yang dapat dirasakan atau dialami.
Dalam dunia keperawatan, fenomena merefleksikan praktik keperawatan karena teori
keperawatan berfokus pada asuhan keperawatan.
1. Manusia
Manusia mencerminkan tiga komponen, yaitu body, mind, and spirit. Ketiga
komponen tersebut saling berpengaruh dan menjadi satu kesatuan. Manusia memiliki
kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut melipupi
kebutuhan bio-psiko,sosio,spiritual, kultural (Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Ners,
2012). Manusia mencari dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan untuk dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya.
Keperawatan melihat manusia sebagai seorang klien yang menjadi sasaran utama
dalam memberikan pelayanan kesehatan. Hal ini tidak jauh berbeda dengan pandangan
Nightingale mengenai manusia. Nightingale melihat manusia sama seperti seorang klien.
Konsep manusia menurut Nightingale, yaitu hubungan timbal balik manusia dengan
lingkungannya (Yetti, 2014).
2. Sehat-Sakit
Kesehatan adalah karunia Tuhan yang harus disyukuri, dipelajari, dilindungi,
dan ditingkatkan. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus inverstasi serta modal utama
untuk berkarya dan beraktifitas serta produktif merupakan tujuan hidup manusia. Sehat
adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai umat manusia
sesuai dengan tingkat dan derajat masing-masing. Sehat yaitu individu yang mampu
memanipulasi pengaruh lingkungan tanpa menimbulkan ketegangan serta tidak menimbulkan
ketidak seimbangan pada dirinya. Sehat adalah adanya keseimbangan komponen-komponen
biologis, psikologis, sosial budaya dan spritual individu.
3. Lingkungan
Lingkungan adalah semua kondisi yang mungkin mempengaruhi klien dan tempatnya
berada, dimana terdapat kebutuhan pelayanan kesehatan.Terdapat hubungan berkelanjutan
antara klien dan lingkungan. Hubungan tersebut dapat berupa pengaruh positif dan negative
pada tingkat kesehatan manusia dan kebutuhan pelayanan kesehatan. Selain itu, semua
faktor-faktor di rumah, tempat kerja, atau komunitas juga mempengaruhi tingkat kesehatan
klien dan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Dengan meyakini pentingnya faktor kondisi lingkungan yang sehat berhubungan
dengan status kesehatan klien. Didalamnya terdapat banyak komponen lingkungan yang
penting yang berpengaruh pada kesehatan, seperti udara segar, air bersih, saluran
pembuangan yang efisien, kebersihan, cahaya, dll. Dengan aspek komponen lingkungan yang
paling diutamakan oleh Nightingale ketika melakukan perawatan terhadap klien yaitu
ventilasi yang cukup bagi klien.
Pada Meleis (2006) menyebutkan bahwa konsep Nightingale tentang lingkungan
berfokus pada pelayanan keperawatan dan sarannya, bahwa perawata tidak perlu mengatahui
semua tentnag proses penyakit yang merupakan awal usaha untuk membedakan antara
keperawatan dengan kedokteran, seperti penyediaan udara segar, pencahayaan, kehangatan,
sanitasi, ketenangan, dan nutrisi yang kuat (Nightingale, 1860)
4. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi pada manusia dan kemanusiaan,
mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat diatas kepentingan sendiri, menggunakan
pendekatan holistic, bentuk pelayanannya bersifat humanistik, dilaksanakan berdasarkan ilmu
dan kiat keperawatan berpegang pada standar asuhan keperawatan serta menggunakan kode
etik keperawatan sebagai tuntutan utama melaksanakan asuhan keperawatan. Teori
Nightingale dan kaitannya dengan keperawatan, Nightingale merupakan pelopor model awal
keperawatan
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
1) Florence nightingale memandang pasien dalam konteks keseluruhan lingkunganya itu
lingkungan fisik, psikologis, social
2) Florence nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat
dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi ade kuat.
b. Saran
Florence nightingale merupakan seorang perawat yang perlu dijadikan teladan dalam
proses keperawatandan proses penyembuhan penyakit. Karena nightingale sangat
mementingkan konteks keseluruhan lingkungan pasien yang tidak hanya berkutat pada obat
dan pengobatan pasien, untuk demi kesembuhan pasien. Maka sebagai perawat yang baik kita
harus membuat pasien nyaman agar kondisinya cepat membaik atau tidak menjadi lebih
parah.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnanto. (2004). Pengantar praktik dan profesi keperawatan profesional. Jakarta: EGC.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
Soemowinoto, S. Pengantar filsafat ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam., Efendi, F. (nd). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Yetti, K. (2014). Nursing Theory [PowerPointSlides]. [Kuliah Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan II]. 17 Februari 2014. Depok.
Alligood, M., Tomey, A. 2010. Nursing theorists and their work seventh edition . Missouri:
Elsevier
Brink, Pamela J., Wood, Marilynn. 1998. Langkah Dasar dalam Perencanaan Riset
Keperawatan: Dari Pertanyaan Sampai Profesional. Terj.Oleh: Maryani, Anisk. Jakarta:
EGC.
Afifah, Efy. Keragaman Budayadan Perspektif Transkultural dalam Keperawatan,
http://staff.ui.ac.id/internal/132051049/material/transkultural nursing.pdf. Diakses pada 21
Februari 2014.
Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan, Edisi 7 buku
1.Terj.Oleh: Ariyanto. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Soemowinoto, S. Pengantar filsafat ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam., Efendi, F. (nd). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran. (2012). Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan Ners. Bandung: Universitas Padjajaran.
Christensen, Paula J. Kenney, Jannet W. 2009. Nursing Process: Application of Conceptual
Models, fourth edition. London: Mosby-Year Book,Inc.
Anwar, Yesmil. Adang. 2008. Pengantar Sosial Hukum.Jakarta: Grasindo.
West, Richard.Turner, Lynn H. 2007. Introducing Communication Theory: Analysis and
Application, third edition. New York: Mc. Graw Hill