Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK USIA DINI TENTANG


PENTINGNYA MENGGOSOK GIGI DAN MENJAGA
KEBERSIHAN MULUT DI PAUD RAHMAT
AL-FALAH PALANGKA RAYA

Di Susun Oleh:
Mahasiswa Kelompok 6
Tingkat II B
1. Armeliati 2018.C.10a.0959
2. Tri Harianto 2018.C.10a.0989
3. Loren 2018.C.10a.0976
4. Sarpika Yena.A 2018.C.10a.0985
5. Trisia Vironica 2018.C.10a.0990
6. Yoga Pratama 2018.C.10a.0992

Pembimbing :
1. Desy Natalia,M.Pd
2. Nia Pristina, S.Kep., Ners

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLA H TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
LAPORAN KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK USIA DINI TENTANG


PENTINGNYA MENGGOSOK GIGI DAN MENJAGA
KEBERSIHAN MULUT DI PAUD RAHMAT
AL-FALAH PALANGKA RAYA
Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II

Program Studi S1 Keperawatan

Di Susun Oleh:
Mahasiswa Kelompok 6
Tingkat II B
1. Armeliati 2018.C.10a.0959
2. Tri Harianto 2018.C.10a.0989
3. Loren 2018.C.10a.0976
4. Sarpika Yena.A 2018.C.10a.0985
5. Trisia Vironica 2018.C.10a.0990
6. Yoga Pratama 2018.C.10a.0992

Pembimbing :
1. Desy Natalia, M.Pd
2. Nia Pristina, S.Kep., Ners

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLA H TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020

i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendidikan kesehatan ini disusun oleh penyusun yang bertanda tangan di
bawah ini :
Ketua kelompok : Armeliati
Anggota : 1.Tri Harianto
2.Loren
3.Sarpika Yena
4.Trisia Vironica
5.Yoga Pratama

Program Studi : S1 Keperawatan


Judul : “Pendidikan Kesehatan Pada Anak Usia Dini
Tentang Pentingnya Menggosok Gigi Dan
Menjaga Mulut Di Paud Tk Rahmat Al-
Falah”

Telah melaksanakan pendidikan kesehatan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan


tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II Pada Program S1
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

Laporan Kegiatan ini telah disetujui pada tanggal 08 Oktober 2019

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Desy Natalia, M.Pd Nia Pristina, S.Kep., Ners

Mengetahui
Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan

Meilitha Carolina, Ners., M.Kep.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok selaku penulis dapat menyusun laporan
Kegiatan dengan judul “ Pendidikan Kesehatan Pada Anak Usia Dini Tentang Pentingnya
Menggosok Gigi Dan Menjaga Kebersihan Mulut”. Pada kesempatan ini kelompok
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap Palangka
Raya
2. Meilitha Carolina,Ners,M.Kep,Selaku Ketua Program studi S1 Keperawatan STIKes
Eka Harap Palangka Raya
3. Yelstria Ulina Tarigan , S.Kep.,Ners. Selaku PJMK mata kuliah Promosi Kesehatan
dan Pendidikan Kesehatan II
4. Dessy Natalia M.Pd dan Nia Pristina ,S.kep.,Ners. Selaku Dosen Pembimbing
Kelompok 6 mata kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II
5. Kepala Sekolah Paud Rahmat Al-Falah Palangka Raya.
6. Guru-guru Paud Rahmat Al-Falah Palangka Raya yang telah memberi kesempatan
kami untuk memberikan penyuluhan di Paud Rahmat Al-Falah Palangka Raya
7. Semua anak-anak di Paud Rahmat Al-Falah Palangka Raya
8. Serta teman-teman atas kerja samanya yang telah melakukan penyuluhan dengan baik
Kami menyadari bahwa laporan kegiatan ini mungkin terdapat kesalahan dan masih
jauh dari kata sempurna. Maka dengan ini kelompok mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca dan diharapkan laporan kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua.

Palangka Raya, 12 September 2019

Kelompok 6

iii
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN……………………………………………………….…………………
SAMPUL DALAM…………………………………………………………………….…....i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………...….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..…iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….......................iv
BAB 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………….……………………..1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….……………….2
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………….......................2
1.3.1 Tujuan Intruksional Umum (TIU)………………………………….……..…………2
1.3.2 Tujuan Intriksional Khusus (TIK)……………………………………………...…...2
1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………………………………….3
1.4.1 Bagi Sekolah………………………………………………………………………....3
1.4.2 Bagi Orang Tua……………………………………………………………….……..3
1.4.3 Bagi Penyuluh………………………………………………………………….........3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Kesehatan Gigi dan Mulut………...…………………………………..4
2.2 Definisi Kebersihan Gigi Dan Mulut ………….……………..……………….……....4
2.3 Kriteria Gigi dan Mulut yang Sehat………………………………………..……….....5
2.4 Pencegahan Terjadinya Masalah Kesehatan Pada Gigi dan Mulut……..……………..6
2.5 Faktor Yang Memicu Terjadinya Masalah Pada Gigi dan Mulut……..………...…….6
2.6 Cara Merawat Gigi dan Mulut………………………………………..…………….….7
2.7 Langkah-langkah Menggosok Gigi Yang Benar…………………..…………………..7
2.8 Waktu Yang Tepat Menggosok Gigi…………………….…………..……………….10
BAB 3 METODE DAN MEDIA PENYULUHAN
3.1 Metode……………………………………………………………………..……….......11
3.1.1 Menjelaskan Sambil Bercerita……………………………………………………...11
3.1.2 Demonstrasi………………………………………………………………………...11
3.1.3 Tanya Jawab…………………………………………………..……………………11
3.2 Media
3.2.1 Leaflet………………………………………………….…….…………………….11
3.2.2 Spanduk…………………… ……………………………………………………...11
3.2.3 Poster…………………………………………..………………………………….11
BAB 4 LAPORAN HASIL KEGIATAN
Tahap Persiapan……………………………………………………………………………12
4.1 Tahap Pelaksanaan…………………….……………………………………………..12
4.2 Tahap Evaluasi………………………...………………………………………...…...13
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………….……………………………….14
5.2 Saran…………….……………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
SAP
LEAFLET
MEDIA PENYULUHAN
DOKUMENTASI
SURAT TUGAS DOSEN
SURAT TUGAS MAHASISWA PENYULUHAN
DAFTAR HADIR MAHASISWA PADA PELAKSANAAN PENYULUHAN
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
LEMBAR KONSULTASI

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor yang mendukung paradigma
sehat dan faktor perilaku dari individu seseorang. Kesehatan tubuh secara keseluruhan
banyak dipengaruhi oleh kesehatan dari gigi dan mulut itu sendiri. Gigi merupakan organ
yang vital dalam tubuh kita, salah satu fungsi gigi adalah sebagai alat pengunyah makanan,
membantu melumatkan makanan dalam mulut, dan juga membantu organ pencernaan
sehingga makanan dapat diserap tubuh dengan baik. Jika tidak dapat menjaga kesehatan
gigi dengan baik maka akan menyebabkan bakteri menyerang gigi dan menjadikan gigi
berlubang (Anitasari, Silvia &Endang, NinaRahayu. 2014)
Dengan memiliki gigi dan mulut yang sehat, beberapa aktifitas seperti berbicara,
makan, dan bersosialisasi tidak akan terganggu karena terhindar dari rasa sakit, tidak
nyaman, dan malu. Kenyataannya sampai saat ini tingkat kesehatan gigi dan mulut
masyarakat Indonesia masih rendah. Dan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh
kelompok kami , terlihat dari 31 orang murid terdapat 17 orang murid mengalami karies
gigi dan 10 mengalami gigi berlubang.( Alhamda, Syukra. 2011).
Menurut data WHO (World Health Organization) (2013), terjadi peningkatan
prevalensi k aries gigi pada kelompok umur 12 tahun, yakni sebesar 13,7% dari 28,9%
pada tahun 2007 naik menjadi 42,6% pada tahun 2013.Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Depkes tahun 2013 menunjukkan 74.1% penduduk mengalami karies gigi dan 68.9% tidak
dirawat. Survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang dilakukan pada Pelita III
dan IV menunjukkan bahwa prevalensi penduduk Indonesia yang menderita karies gigi
sebesar 80%, dan 90% diantaranya adalah anak-anak. Salah satu faktor penyebab
timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak adalah faktor perilaku, hal
ini ditunjukkan dengan anak-anak yang mengabaikan kesehatan gigi dan mulut. Hal
tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan
gigi dan mulut. Perilaku memegang peran penting dalam mempengaruhi kesehatan gigi
dan mulut.Oleh karena itu, perilaku dapat mempengaruh baik buruknya kebersihan gigi
dan mulut, termasuk mempengaruhi angka kejadian karies ( Widayati,2014).Salah satu
sasaran dari penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah anak -anak usia 2-6 tahun yang
duduk di bangku Pendidikan Anak Usia Dini. Usia tersebut merupakan usia kritis terhadap
terjadinya karies gigi permanen, karena masa transisi pergantian gigi susu ke gigi
1 juga cenderung mengkonsumsi makanan
permanen diawali pada usia tersebut. Anak-anak
kariogenik seperti coklat, permen, dan kue-kue yang lengket, jika dikonsumsi berulang
bisa mengakibatkan kerusakan pada gigi anak (Nurhidayat dkk.,2012). Dengan
diberikannya penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada usia tersebut anak-anak
mengerti untuk menjaga kesehatan gigi agar tetap berfungsi dengan baik sampai usia tua.
Masalah-masalah tersebut timbul karena kurangnya pengetahuan tentang cara menjaga
kebersihan mulut dan gigi. Berdasarkan permasalahan tersebut, kelompok tertarik untuk
memberikan pendidikan kesehatan tentang cara menggosok gig dan menjaga kebersihan
mulut pada murid di PAUD Tk Rahmat AL-Falah Palangka Raya.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan masalah
dalam proposal ini adalah;
1) Jelaskan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut ?
2) Jelaskan cara menggosok gigi yang baik dan benar ?
3) Jelaskan manfaat dari menggosok gigi ?
4) Jelaskan akibat kurangannya menjaga kesehatan gigi dan mulut?
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari Pendidikan Kesehatan di Kelompok PAUD Tk Rahmal
Al-Falah Palangka Raya adalah;
Murid-murid di PAUD Tk Rahmat Al-Falah Palangka Raya mampu memahami
dan mempraktekan tentang cara merawat kesehatan gigi dan mulut baik dan benar

1.3 Tujuan Khusus


1.3.1 Mengetahui cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar
1.3.2 Mengetahui manfaat dari menggosok gigi yang baik dan benar
1.3.3 Mengetahui akibat kurangnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
1.3.4 Mampu menggosok gigi yang baik dan benar secara mandiri

1.4Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Murid-murid di PAUD Tk Rahmad Al-Falah Palangka Raya
Murid-murid di PAUD Tk Rahmad Al-Falah Palangka Raya mampu mengetahui
tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut dan mempraktekannya.
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang menjaga
kebersihan gigi dan mulut sehingga mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
1.4.2 Bagi Pembaca/Mahasiswa
gigi dan mulut bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menjadi
referensi bagi pembaca.
1.4.3 Bagi Penyuluh/Penulis
Diharapkan dapat menambah ilmu baru dalam keilmuwan kesehatan tentang
menjaga kebersihan gigi dan mulut memperdalam pengetahuan murid-murid di PAUD
Tk Rahmat Al-Falah Palangkaraya dan sebagai referensi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Kebersihan Gigi dan Mulut


2.1.1 Definisi
Kesehatan mulut dan gigi merupakan bagian dari kesehatan jasmani yang
tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi tubuh secara
keseluruhan (Lossu dkk.,2016).

Kesehatan mulut dan gigi merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut akan
mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan (Depkes, 2014).

Kesehatan mulut dan gigi merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang turut
berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang (Hamadi, 2015).

Jadi, kesehatan gigi dan mulut adalah sangat penting karena gigi dan gusi
yang rusak dan tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan
pengunyahan dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya.

2.1.2 Kriteria Mulut dan Gigi yang Sehat


Mulut merupakan suatu tempat yang sangat ideal begi perkembangan bakteri.
Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama
bakteri akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu
lapisan film tipis, lengket dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat
pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak
disingkirkan dengan melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan
menghancurkan email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang. Masalah
kesehatan memang ada saja yang terjadi. Salah satunya masalah gigi. Sebagai
organ yang bersentuhan langsung dengan makanan dari luar, gigi rentan terkena
berbagai macam masalah seperti plak, gigi berlubang, hingga karang gigi.
Hampir semua masalah gigi bisa menjalar ke organ lainnya seperti gusi dan bau
5
mulut.

4
Ada beberapa kriteria yang bisa menunjukkan ciri-ciri gigi sehat dan gigi yang tidak
sehat sebagai berikut :
1) Bagian atas gigi tetap utuh. Tidak ada lubang ataupun lekukan yang
membuatnya terasa kasar saat di sentuh
2) Bebas plak, Gigi yang putih dan tidak ada noda di sana-sini serta bebas dari
plak merupakan salah satu tanda gigi sehat.
3) Tidak goyang. Bagi anak kecil, gigi yang goyang merupakan pertanda kalau
gigi akan beranjak besar. Namun bagi orang dewasa gigi goyang sama
dengan masalah. Gigi yang sehat itu kuat dan tidak akan goyang sedikit pun.
4) Nafas segar dan Bau mulut yang tidak sedap bisa jadi pertanda kalau gigi
sedang bermasalah. Tak hanya itu saja, nafas yang tidak segar berarti mulut
dipenuhi dengan bakteri dan kuman yang harus segera dibersihkan.

Gambar 2.1 Gigi Tidak Sehat

Gambar 2.2 Gigi Sehat


2.1.3 Pecegahan Terjadinya Masalah Kesehatan Mulut dan Gigi
Adapun cara untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan mulut dan gigi :
1. Pencegahan primer, yaitu penggunaan bahan atau strategi untuk mencegah
permulaan terjadinya penyakit, dan untuk menghentikan proses penyakit
sebelum pencegahan sekunder dilakukan.
6

2. Pencegahan sekunder, yaitu penggunaan metode perawatan secara rutin untuk


menghentikan proses penyakit atau memperbaiki kembali jaringan supaya
menjadi normal.
3. Pencegahan tersier, yaitu menggunakan tindakan untuk mengganti jaringan
yang hilang dan untuk merehabilitasi pasien kedalam keadaan sehingga
kemampuan fisik dan atau sikap mentalnya mendekati normal.
2.1.4 Faktor Yang Memicu Terjadinya Masalah Pada Gigi Dan Mulut
Adapun Faktor Yang Memicu Terjadinya Masalah Pada Gigi Dan Mulut :
1. Perilaku
Perilaku disini mempunyai peranan yang sangat besar terhadap status
kesehatan gigi dan mulut individu, kelompok, maupun masyarakat. Perilaku
dapat mencakup pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku dipengaruhi oleh
beberapa hal salah satunya tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan tentu
sangat berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup sehat.
Seseorang dengan tingkat pendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan dan
sikap yang lebih baik tentang kesehatan yang akan mempengaruhi
perilakunya untuk hidup sehat. Oleh karena besarnya pengaruh pendidikan
terhadap status kesehatan manusia, diperlukan adanya pendidikan kesehatan
gigi yang dimulai sejak dini. Selain tingkat pendidikan manusia bertingkah
laku tertentu karena didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan yang
berguna baginya atau adanya motivasi. Motivasi manusia untuk berperilaku
tertentu dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal (dari dalam diri) dan
faktor eksternal (dari luar diri/lingkungan). Orang tua merupakan salah satu
faktor eksternal yang dapat mempengaruhi anak untuk berperilaku.

2. Lingkungan
Selain itu, perilaku juga dipengaruhi oleh lingkungan yang dihadapi. Baik itu
lingkungan fisik (sarana layanan kesehatan dan fasilitas/sumber air bersih)
maupun sosial budaya (mata pencaharian, dan pendapatan).

2.1.5 Cara Merawat Mulut dan Gigi


Adapun Cara Merawat Mulut dan Gigi :
1. Menggosok gigi saat pagi hari dan sebelum tidur, karena saat tidur air ludah
kita akan berkurang, sehingga asam yang dihasilkan oleh plak akan menjadi
7

lebih pekat, akibatnya, gigi lebih mudah rusak. Dengan menyikat gigi
sebelum tidur, membantu mengurangi kepakatan dari asam plak.
2. Menyikat lidah , karena lidah merupakan bagian yang sering lupa dibersihkan
pada saat menyikat gigi. Padahal, bakteri sangat mudah menempel di
permukaan lidah yang kasar. Kamu bisa membersihkan lidah dengan sikat
gigi atau sikat khusus lidah. Lidah yang bersih akan membuat nafas kamu
jadi lebih segar.
3. Sikat gigi dengan lembut, karena menyikat gigi terlalu keras dapat merusak
gigi dan gusi. Karena dengan tekanan ringan saja plak akan terbuang. Plak
tidak akan hilang jika sudah mengeras menjadi karang gigi. Plak dapat
menjadi karang gigi hanya dalam waktu 2 - 3 hari. Jika sudah berbentuk
karang, hanya bisa di hilangkan dengan scaling di dokter gigi.
4. Tidak terlalu cepat menyikat gigi, menyikat gigi terlalu cepat tidak efektif
membersihkan plak. Setidaknya sikatlah gigimu sekitar 2 menit. Menyikat
gigi terlalu cepat atau terburu-buru juga bisa membuat mulut terluka hingga
sariawan.
5. Ganti sikat gigi setelah 3 bulan, karena biasanya setelah 3 bulan dipakai, sikat
gigi akan kurang efektif membersihkan dengan baik karena bulu sikat mulai
kasar. Setelah sakit, juga sebaiknya mengganti sikat gigi. Hal ini perlu
dilakukan agar tidak terjadi infeksi lagi, karena sikat gigi adalah tempat
menempelnya kuman.
6. Pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut, dalam memilih sikat gigi yang
tepat, utamakan yang memang nyaman untuk dipakai dan pas untuk mulut.
Yang paling penting adalah pilih sikat gigi berbulu lembut. Sikat gigi berbulu
kasar memiliki kemungkinan besar dapat menyakiti gusi atau melukai mulut.
Jika mulut terluka, ini akan menimbulkan sariawan.
7. Perhatikan kebersihan sikat gigi, sebagai pembersih bagian yang terpenting
dari tubuh kita yakni mulut, sikat gigi juga harus selalu dalam keadaan bersih.
Untuk menjaga kebersihan sikat, usahakan sikat gigi selalu kering dan tidak
lembap. Letakkan sikat gigi secara horizontal atau dalam keadaan berdiri agar
membuatnya lebih cepat kering dan tidak lama menyimpan sisa-sisa air. Sikat
gigi yang lembab membuat bakteri berkembang lebih cepat.
8

8. Pisahkan Dengan Sikat Gigi Lainnya, jangan menyatukan sikat gigi yang satu
dengan sikat gigi lainnya ketika menyimpannya. Letakkan di tempat yang
memiliki penyekat untuk menghindari transfer bakteri antar sikat gigi.
9. Hindari Berbagi Sikat Gigi, jangan menggunakan sikat gigi yang sama
dengan anggota keluarga yang lain. Berbagi sikat gigi sama saja dengan
berbagi kuman. Karena ketika sikat gigi digunakan, bakteri dari mulut bisa
pindah ke sikat gigi.
2.1.6 Langkah-langkah menyikat gigi yang benar
Adapun Langkah-langkah menyikat gigi yang benar
1. Langkah pertama

Genggam sikat gigi Anda dengan menempatkan sudut kepala sikat agak
miring dengan posisi membentuk sudut 45 derajat. Jadi, Anda tidak
menempelkan keseluruhan permukaan bulu sikat di gigi

2. Langkah Kedua

Anda bisa mulai menyikat dari gigi depan atau gigi geraham di salah satu
sisi mulut. Sikatlah gigi Anda dengan gerakan melingkar dari atas ke baw ah
selama 20 detik untuk setiap bagian.

Teknik ini berfungsi supaya bulu sikat dapat mengeluarkan plak yang
menyelip di batas gusi. Selama menyikat gigi, pastikan Anda tetap menjaga
posisi bulu sikat sedikit miring membentuk sudut 45 derajat.
9

3. Langkah ketiga

Sikatlah gigi yang biasa dipakai untuk mengunyah, yaitu bagian gigi yang
dekat dengan pipi dan lidah, dengan gerakan maju mundur secara perlahan.

Setelah bagian atas dalam tersikat, kemudian sikatlah bagian


bawahnya. Pastikan semua permukaan gigi sudah disikat, sehingga plak atau
sisa makanan yang menempel di gigi bisa hilang.

4. Langkah keempat

Untuk membersihkan permukaan dalam barisan gigi depan, Anda harus


memegang sikat gigi secara vertikal. Gunakan ujung kepala sikat gigi dan
sikat dengan gerakan ke atas dan bawah, dari tepi gusi sampai atas gigi.

5. Langkah kelima
10

Sama dengan langkah keempat, arahkan sikat gigi agak tegak untuk
membersihkan gigi depan bagian bawah. Gerakkan sikat ke atas dan ke
bawah pelan-pelan.Ulang gerakan ini sebanyak 2-3 kali.

6. Langkah keenam

Kadang-kadang, menyikat gigi dengan cara yang itu-itu saja membuat


bagian lain yang tidak biasa dilewati bisa terabaikan. Itu sebabnya, bila
diperlukan, Anda bisa mengubah pola menyikat gigi Anda yang biasa.
Kuncinya satu, pastikan Anda menyikat gigi dengan cara dan gerakan yang
benar.

Anda akan menghabiskan waktu sekitar 2-3 menit untuk menyikat seluruh
bagian gigi Anda. Setelah semua gigi tersikat, bilas mulut dan sikat gigi
Anda dengan air sampai bersih.

2.1.7 Waktu Yang Tepat Menggosok Gigi


1. Ketika Mau Tidur Malam
Sisa-sisa makanan dan minuman selama seharian penuh mungkin sudah
menumpuk di dalam rongga mulut kita. Meskipun kelihatannya bersih,
mungkin saja serpihan (debris) makanan terselip diantara gigi-gigi. Jangan
sampai sisa makanan dan minuman itu dibawa tidur karena bisa
menimbulkan banyak kerugian. Salah satunya bisa menyebabkan
munculnya karang gigi.Maka sebaiknya sebelum tidur malam itu disempat-
11

sempatkan untuk menggosok gigi. Supaya sisa-sisa makanan dan minuman


tadi bersih, sehingga kuman-kuman tidak mendapatkan jatah makan malam,
lalu jadi malas bersarang dan berkembangbiak di dalam rongga mulut
kitaMenurut pengalaman, hanya butuh 2 minggu kok untuk membiasakan
menyikat gigi sebelum tidur malam ini. Awalnya mungkin terasa berat
karena belum terbiasa. Tapi jika dilakukan selama 2 minggu non-stop, nanti
akan jadi kebiasaan baik. Rasanya ada yang kurang, bahkan tidak bisa tidur
jika belum sikat gigi.

2. Setelah Sarapan di Pagi Hari

Nah ini yang sering salah kaprah. Sejak kecil kita mendengar informasi bahwa
dalam sehari kita perlu sikat gigi dua kali, sebelum dan sesudah tidur malam.
Sebelum tidurnya sudah benar. Tapi setelah bangun tidur langsung sikat gigi itu
kurang tepat.

Kurang tepatnya karena sebelum tidurnya kan sudah menggosok gigi.


Otomatis kondisi rongga mulut dan gigi sudah bersih. Selama tidur 8 jam,
tidak ada makanan yang masuk. Maka ketika bangun tidur gigi kita masih
dalam keadaan bersih.Bagi muslim, bangun tidur pagi biasanya langsung
ambil wudhu dan sholat subuh. Nah, pas ambil wudhu itu kan ada kumur-
kumurnya. Menurut saya itu sudah cukup untuk membersihkan sisa-sisa
makanan yang belum benar-benar bersih ketika sikat gigi sebelum tidur
malamnya.Waktu yang tepat untuk sikat gigi selain sebelum tidur,
adalah setelah sarapan pagi. Kasih jeda sekitar 30 menit lah. Tidak langsung
setelah makan langsung sikat gigi. Jeda waktu tadi untuk memberi
kesempatan sistem pencernaan kita, utamanya di rongga mulut, bekerja
optimal.

3. Sikat Gigi Saja Belum Cukup

Jangan lupa, menyikat gigi saja belum cukup. Setidaknya setiap 6 bulan
sekali periksalah ke dokter gigi untuk mengetahui masalah yang mungkin
muncul, juga untuk membersihkan karang gigi sebelum menumpuk terlalu
banyak.
BAB 3

METODE DAN MEDIA PENYULUHAN

3.1 METODE

Metode yang digunakandalam kegiatan penyuluhan kesehatan tentang manfaat


Menggosok Gigi dan Menjaga Kebersihan Mulut pada anak-anak Paud Rahmat Al-Falah
Palangka Raya oleh Mahasiswa STIKes Eka Harap Palangka Raya.

3.1.1 Tanya Jawab


Metode tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan lalu memberikan jawaban ataupun
sebaliknya.
3.1.2 Demonstrasi
Demonstrasi adalah suatu cara penyampaian materi dengan memperagakan
suatu proses atau kegiatan.
3.2 Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan tentang manfaat Menggosok Gigi
dan Menjaga Kebersihan Mulut bagi kesehatan anak-anak meliputi.
3.2.1 Poster
Poster atau plaka adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi
gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar atau kecil.pengaplikasinya
dengan ditempel didinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari
perhatian mata sekuat mungkin.
3.2.2 Leaflet
Leaflet adakah salah satu bentuk publikasi singkat yang mana biasanya
berbentuk selebaran yang berisi keterangan atau informasi tentang sebuah
perusahaan,produk,organisasi atau bentuk layanan lainya yan perlu diketahui
oleh kalangan umum.
3.2.3 Spanduk
Spanduk merupakan suatu kain rentang yang berisi sebuah teks, gambar,
simbol, dan logo biasanya dibuat menggunakan sebuah cat, sablon (screen
printing) ataupun cat mesin.

12
BAB 4
LAPORAN HASIL KEGIATAN

4.1 Tahap Persiapan

Adapun tugas yang dilakukan oleh Mahasiswa (i) dalam tahap persiapan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi :

4.1.1 Melakukan survey untuk mencari tempat yang akan dilakukan penyuluhan lima
hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan

4.1.2 Melakukan konsultasi persiapan untuk mengajukkan judul proposal empat hari
sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluha

4.1.3 Melakukan konsultasi untuk mengajukkan proposal kepada dosen pembimbing


tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.

4.1.4 Melakukan revisi proposal yang sudah dikoreksi oleh dosen pembimbing

4.1.5 Melakukan konsultasi proposal yang sudah diperbaiki sampai dengan di setujui
oleh dosen pembimbing

4.1.6 Melakukan persiapan bahan dan alat yang akan digunakan dalam penyuluhan
tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.

4.1.7 Melakukan persiapan media poster,leaflet,spanduk yang akan diguanakan


dalam penyuluhan tiga hari sebelum dilaksanakan penyuluhan

4.1.8 Menyiapkan surat permohonan untuk dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan


di Paud Rahmat Al-Falah Palamgka Raya dalam rangka kegiatan pengabdian
kepada masyarakat STIKes Eka Harap

4.1.9 Menyiapka surat tugas dosen untuk dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan
di Paud Rahmat Al-Falah Palangka Raya dalam rangka kegiatan pengabdian
masyarakat STIKes Eka Harap

4.1.11 Melakukan Role Play satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.

4.1.12 Melakukan konfirmasi dengan pihak sekolah melalui media sosial via
whatsaap tentang pelaksaan penyuluhan satu hari sebelum dilaksanakan
kegiatan penyuluhan.

14.1.13 Mengantarkan surat izin untuk melakukan penyuluhan kepada pihak sekolah
30 menit sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.

4.2 Tahap Pelaksanaan


Adapun tugas yang dilakukan oleh tim dosen dalam tahap pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi :

13
14

4.2.1 Penyuluhan dilakukan pada pukul 07:00 WIB sampai dengan selesai di ruang
kelas Paud Rahmat Al-Falah Palangka Raya.

4.2.2 Peserta yang hadir sejumlah 35 orang anak Paud Rahmat Al-Falah Palangka
Raya
4.2.3 Setting tempat sesuai dengan rencana yang dilakukan di kelas Paud Rahmat Al-
Falah Palangka Raya
4.2.4 Peran mahasiswa seseuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan pada
kegiatan penyuluhan.
4.2.5 Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti oleh anak-anak
Paud Rahmat Al-Falah Palangka Raya.

4.3 Tahap Evaluasi

4.3.1 Evaluasi Struktur


4.3.1.1 Setting tempat dan alat sesuai dengan perencanaan.
4.3.1.2 Surat menyurat kegiatan sesuai dengan perencanaan.
4.3.1.3 Peran dan fungsi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam
perencanaan.

4.3.2 Evaluasi Proses


4.3.2.2 Selama penyuluhan peserta bisa mengikuti kegiatan penyuluhan dengan
baik
4.3.2.3 Semua peserta hadir
4.3.2.4 Peserta kurang berperan aktif selama kegiatan penyuluhan di Paud
Rahmat Al-Falah Palangka Raya dan dapat memahami dari apa yang
telah disampaikan oleh penyuluh dan dapat mengetahui manfaat dari
menjaga kesehatan gigi dan mulut dan bisa menerapkan bagaimana cara
mengosok gigi yang baik dan benar.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor yang mendukung
paradigma sehat dan faktor perilaku dari individu seseorang. Kesehatan tubuh
secara keseluruhan banyak dipengaruhi oleh kesehatan dari gigi dan mulut itu
sendiri. Dengan memiliki gigi dan mulut yang sehat, beberapa aktifitas seperti
berbicara, makan, dan bersosialisasi tidak akan terganggu karena terhindar dari
rasa sakit, tidak nyaman, dan malu. . Salah satu faktor penyebab timbulnya
masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak adalah faktor perilaku, hal ini
ditunjukkan dengan anak-anak yang mengabaikan kesehatan gigi dan mulut. Hal
tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut Dengan diberikannya penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut pada usia tersebut anak-anak mengerti untuk menjaga kesehatan
gigi agar tetap berfungsi dengan baik sampai usia tua.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Sekolah dan Dewan Guru


Bagi sekolah dan dewan guru diharapkan dapat meningkat pengetuan
tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat
menjaga kesehatan gigi dan mulut supaya terhindar dari berbagai macam
penyakit kesehatan gigi dan mulut akibat tidak memperhatikan kesehatan
gigi dan mulut diharapkan para dewan guru dapat memberikan contoh yang
baik untuk para murid supaya dapat membiasakan diri dalam menjaga
kebersihan gigi dan mulut.

5.2.2 Peserta Penyuluhan


Siswa siswa Paud Rahmat Al-Falah Palangka Raya mampu menerapkan
dan dapat mengetahui manfaat dari menjaga kesehatan gigi dan mulut dan
bisa menerapkan bagaimana cara mengosok gigi yang baik dan benar.

5.2.3 Tim Penyuluhan


Bagi tim penyuluh lebih mempersiapkan diri dengan baik sebelum
melakukan penyuluhan,menyiapkan media penyuluhan dengan lebih
baik,kreatif,banyak membaca,penyuluhan diharapkan lebih menguasai
materi,percaya diri,membuat inovasi baru dalam media,penyuluhan,teknik
penyuluhan,dan membiaskan diri untuk berbicara di depan umum dan sesuai
target penyuluhan.

15
16

3.1 Satuan Acara Penyuluhan


3.1.1 Topik
Menggosok Gigi dan Menjaga Kebersihan Mulut
3.1.2 Sasaran
3.1.2.1 Program
Meningkatkan kualitas kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak Usia Dini Di
PAUD Tk Rahmat Al-Falah Palangka Raya.
3.1.2.2 Penyuluhan
Pentingnya Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
3.1.3 Tujuan
3.1.2.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari Pendidikan Kesehatan di Kelompok PAUD Tk
Rahmat Al-Falah Palangka Raya adalah;
Murid-murid di PAUD Tk Rahmad AL-Falah Palangka Raya mampu
memahami dan mempraktekan tentang Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
3.1.2.2 Tujuan Khusus
3.1.2.3 Mengetahui cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar
3.1.2.4 Mengetahui manfaat dari menggosok gigi yang baik dan benar
3.1.2.5 Mengetahui akibat kurangnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
3.1.2.6 Mampu menggosok gigi yang baik dan benar secara mandiri
3.1.4 Materi
Adapun garis besar materi dalam pendidikan kesehatan adalah;
1. Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut
2. Cara menggosok gigi yang baik dan benar
3. Manfaat dari menggosok gigi
4. Akibat dari kekurangan menjaga kebersihan gigi dan mulut
3.1.5 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan tentang
Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak Usia Dini Di PAUD
Tk Rahmat Al-Falah Palangka Raya Oleh Mahasiswai Stikes Eka Harap Palangka
Raya meliputi :
17

1. Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan lalu memberikan jawaban ataupun
sebaliknya.
2. Demonstrasi
Demonstrasi adalah suatu cara penyampaian materi dengan memperagakan
suatu proses atau kegiatan.
3. Bercerita atau mendongeng adalah cara yang dilakukan untuk
menyampaikan suatu cerita kepada para penyimak, baik dalam bentuk kata-
kata, gambar, foto, maupun suara.
3.1.6 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan tentang
Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak Usia Dini Di PAUD
Tk Rahmat Al-Falah Palangka Raya ini meliputi :
1. Leaflet
Leaflet merupakan bentuk publikasi singkat dalam bentuk selebaran yang berisi
informasi mengenai suatu hal atau peristiwa.
2. Spanduk
Spanduk merupakan suatu kain rentang yang berisi sebuah teks, gambar,
simbol, dan logo biasanya dibuat menggunakan sebuah cat, sablon (screen
printing) ataupun cat mesin.
3. Poster
Poster adalah pengumuman atau iklan berbentuk gambar atau tulisan yang
ditempelkan di dinding, tembok, atau tempat-tempat umum yang strategis agar
mudah diketahui banyak orang.
4. Boneka Kertas
Boneka kertas atau di Indonesia lebih populer dengan istilah bongkar pasang
(BP) adalah figur yang terbuat dari kertas, dengan pakaian terpisah, juga
terbuat dari kertas,yang dapat dipasang ke boneka. Boneka kertas telah menjadi
mainan murah selama hampir dua ratus tahun.
3.1.7 Waktu Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Oktober 2019
2. Pukul : 08.00 S/d Selesai
3. Alokasi Waktu : 30 menit
No Kegiatan Waktu Metode
1 Pembukaan : 1. Menjawab salam
1. Membuka kegiatan dengan 2. Mendengarkan dan
mengucapkan salam memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan dari 2 menit
tujuan penyuluhan
3. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
4. Kontrak waktu penyampaian
materi
2 Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang :
1. Mengetahui apa pengertian
kebersihan gigi dan mulut
2. Mengetahui cara menjaga Mendengar,
5 menit
kebersihan gigi dan mulut memperhatikan,
3. Mengetahui apa manfaat dari
menggosok gigi
4. Mengetahui akibat dari
kekurangan menjaga
kebersihan mulut
5. Mengetahui waktu menggosok
gigi
6. Praktek Langkah-Langkah 5 menit
Menggosok Gigi yang baik
dan benar

4 Evaluasi :
Menanyakan pada peserta
tentang materi yang telah Tanya Jawab
diberikan, dan meminta
kembali peserta untuk 6 menit
mengulang materi yang
telah disampaikan.
Perserta maju peragakan
cara menggosok gigi yang
baik dan benar

5 Terminasi : 1. Mendengarkan
1. Mengucapkan terimakasih atas 2 menit 2. Menjawab salam
perhatian peserta
2. Mengucapkan salam penutup

3.1.8 Tugas Pengorganisasian


1) Moderator : Trisia Vironica
Moderator adalah orang yang bertindak sebagai penengah atau pemimpin sidang (rapat,
diskusi) yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau pendiskusian masalah.
Tugas :
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
2) Penyaji : Sarpika Yena dan Tri Harianto
Penyaji adalah menyajikan materi diskusi kepada peserta dan memberitahukan kepada
moderator agar moderator dapat memberi arahan selanjutnya kepada peserta-peserta
diskusinya.
Tugas :
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
3) Fasilitator : Armeliati, Yoga Pratama, Loren.
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang, memahami tujuan
bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna mencapai tujuan
tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi.
Tugas :
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
4. Membagikan konsumsi
4) Simulator : Armeliati, Yoga Pratama, Loren.
Simulator adalah seseorang yang bertugas untuk menyimulasikan suatu peralatan
kepada audience.
Tugas :
1. Memperagakan macam-macam gerakan menggosok gigi dan mulut yang baik dan
benar
5) Dokumentator : Yoga Pratama
Dokumentator adalah orang yang mendokumentasikan suatu kegiatan yang berkaitan
dengan foto, pengumpulan data, dan menyimpan kumpulan dokumen pada saat
kegiatan berlangsung agar dapat disimpan sebagai arsip.
Tugas :
1. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan kesehatan.
6) Notulen : Trisia Vironica
Notulen adalah sebutan tentang perjalanan suatu kegiatan penyuluhan, seminar, diskusi,
atau sidang yang dimulai dari awal sampai akhir acara. Ditulis oleh seorang Notulis
yang mencatat seperti mencatat hal-hal penting. Dan mencatat segala pertanyaan dari
peserta kegiatan.
Tugas :
1. Mencatat poin-poin penting pada saat penyuluhan berlangsung.
2. Mencatat pertanyaan-pertanyaan dari audience dalam kegiatan penyuluhan.
3.1.9 Denah Pelaksanaan
Setting Tempat :

Keterangan:

: Penyaji : Dokumentator

: Moderator
: Simulator
: Fasilitator

: Notulen
: Peserta
J. RENCANA EVALUASI
a. Tujuan Evaluasi
 Mengetahui perubahan pengetahuan dan partisipasi yang hadir
b. Cara Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
 Sasaran sudah siap ditempat yang sudah ditentukan
 Media dan alat penyuluhan telah disetujui pembimbing
 Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah poster,leaflet
2) Evaluasi Proses
 Kesiapan penyuluhan sesuai dengan perencanaan
 Ketepatan waktu sesuai yang sudah direncanakan
 Peserta yang aktif dalam kegiatan penyuluhan
 Peserta yang tidak meninggalkan ruangan selama penyulahan
3) Evaluasi Hasil
 Diadakan Tanya jawab pretest dan post test seputar materi lisan,kemudian
disimpulkan bersama-sama.
c. Obervasi
 Respon/tingkah laku peserta saat diberikan pernyataan,apakah dia/menjawab
 Serta antusias/tidak
 Peserta mengajukan pertanyaan/tidak
d. Instrumen Evaluasi
Instrumen evaluasi berupa pernyaaan(Tanya jawab)
LAMPIRAN MEDIA PENYULUHAN

Gambar 1.leaflet tentang gosok gigi

Gambar 2.Poster Tentang Gosok Gigi


LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1.Moderator membuka acara penyuluhan

Gambar 2. Penyaji mempraktekan cara menggosok gigi


Gambar 3.Mempraktekan menyikat gigi bersama anak-anak paud Rahmat Al-Falah Palangka
Raya

Gambar 4.Membagikan makanan kepada anak paud Rahmat Al-Falah Palangka Raya
Gambar 5.Foto bersama guru dan dosen di Paud Rahmat Al-Falah Palangka Raya

Anda mungkin juga menyukai