Di Susun Oleh :
Mahasiswa Kelompok 5
Tingkat II A
1.Purnadi Nakalelu (2018.C.10a.0946)
2.Teguh Saputra (2018.C.10a.0947)
3.Viona Rizky Febriasesa (2018.C.10a.0949)
4.Wahyu (2018.C.10a.0950)
5.Wila Hakiki (2018.C.10a.0951)
6.Wuci Lisan Zena (2018.C.10a.0954)
7.Wulandari (2018.C.10a.0955)
Di Susun Oleh :
Mahasiswa Kelompok 5
Tingkat II A
1.Purnadi Nakalelu (2018.C.10a.0946)
2.Teguh Saputra (2018.C.10a.0947)
3.Viona Rizky Febriasesa (2018.C.10a.0949)
4.Wahyu (2018.C.10a.0950)
5.Wila Hakiki (2018.C.10a.0951)
6.Wuci Lisan Zena (2018.C.10a.0954)
7.Wulandari (2018.C.10a.0955)
Menyetujui
Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan
tentang Isi Piringku di Tk Bukit Raya Indah. Laporan ini disusun guna
melengkapi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II.
Laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu , kami
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya atas dukungannya kepada penulis dalam menuntut ilmu
keperawatan dan perkembanganya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners STIKes
Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Yelstria Ulina Tarigan, S.Kep., Ners selaku Penanggung Jawab Mata
Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II.
4. Bapak Takeshi Arisandi, Ners., M.Kep dan Bapak Efri Dulie, S.Kep., Ners
selaku Dosen Pembimbing Kelompok 5 Mata Kuliah Promosi Kesehatan Dan
Pendidikan Kesehataan II.
5. Secara khusus kepada Kepala sekolah Tk Bukit Raya Indah Palangka Raya
yang telah memberikan ijin tempat.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan ini dapat mencapai
sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan...............................................................................................3
BAB 5 PENUTUP......................................................................................................20
5.1 Kesimpulan........................................................................................................20
5.2 Saran..................................................................................................................20
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada masa perkembangan anak usia balita hingga sekolah sangat penting untuk
memberikan makanan sehat. Makanan yang dikonsumsi oleh anak hendaknya
merupakan jenis makanan yang higienis karena usia anak balita hingga sekolah rentan
terhadap penyakit. Pemilihan dan penyediaan makanan kepada anak tergantung dari
pemahaman tentang pengetahuan makanan. Pengetahuan merupakan hasil dari proses
penginderaan terhadap suatu objek. Makanan sehat terdiri dari makanan yang higienis,
bergizi dan berkecukupan. Sehingga yang dijelaskan dengan makanan higienis tidak
mengandung kuman penyakit atau zat yang dapat membahayakan kesehatan. Makanan
yang berkecukupan adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia
dan kondisi tertentu.
Kelompok usia dini hingga 6 tahun merupakan usia dimana anak sudah dapat
mengenal rasa makanan. Anak- anak tersebut menjadi peka dengan rasa makanan yang
disukai dan cenderung memilih tidak makan selain makanan yang disukai. Sehingga peran
keluarga sangat penting dalam menyajikan makanan di rumah Usia anak sekolah 6-12
tahun merupakan usia dimana anak sudah mengenal variasi rasa dan bentuk makanan.
Anak usia tersebut cenderung untuk bosan dengan makanan rumah dan jajan diluar karena
bentuk yang menarik, rasa yang beragam, kemasan yang lucu dan tak jarang terdapat
hadiah. Sehingga anak-anak jarang konsumsi buah dan sayur.
Menurut WHO (2019) gizi adalah asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan
gizi tubuh. Gizi baik adalah keseimbangan antara asupan makanan dan aktifitas fisik.
Kurang gizi dapat menyebabkan kekebalan tubuh berkurang. Peningkatan kerentanan
terhadap penyakit, gangguan perkembangan fisik dan mental,serta mengurangi
produktivitas. Untuk mengatasi masalah gizi buruk dibutuhkan ilmu pengetahuan mengenai
1
2
ini. Oleh sebab itu WHO mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari proses yang
terjadi pada organisme hidup. Proses tersebut mencakup pengambilan dan pengolahan zat
padat dan cair dari makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan,
berfungsinya organ tubuh dan menghasilkan energi.
Menurut Tabel RISKESDAS (2013) menyatakan bahwa kecenderungan proporsi
kurang makan sayur dan buah >5 porsi dalam seminggu mencapai 90,5% untuk daerah
Jawa Timur tahun 2013 dan konsumsi karbohidrat dan protein sebesar 13,5%. Dilihat
dari angka riset diatas berarti pola konsumsi anak belum baik dan pengetahuan
makanan untuk anak kurang. Saat ini upaya meningkatkan pengenalan makanan sehat
selain peran orang tua adalah dilakukan disekolah. Di TK (Taman Kanak-Kanak)
sudah menerapkan dengan Sentra Cooking yaitu anak di perkenalkan berbagai bentuk
bahan mentah dan diolah sendiri menjadi makanan yang biasa di santap. Anak–anak
membawa bahan mentah sesuai dengan tema pada minggu belajar yang nantinya setiap
anak akan mencoba membuat hidangan dari bahan yang sudah dibawa.
Fenomena yang didapat di TK Bukit Raya Indah yaitu kurangnya pengetahuan
tentang makanan sehat dan kebiasaan mengkonsumsi makanan instan berdampak
ketidaksukaan anak mengkomsumsi makanan yang sehat atau anak mempunyai
kecenderungan mengkonsumsi makanan yang serba menarik dan banyak mengandung
warna serta bahan makanan tertentu, dan peran orang tua membiasakan anak untuk
makanan sehat masih kurang.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pentingnya pengatahuan tentang makanan sehat yang
3
jaringan tubuh yang baru, pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan zat
kekebalan atau antibodi.
c. Makanan sebagai sumber zat pengatur, mutlak diperlukan walaupun sangat sedikit.
2) Warna mencolok
Jajanan yang penuh warna mencolok biasanya sangat menarik bagi anak-
anak. Padahal, warna mencolok bisa jadi tanda jajanan tersebut
mengenakan zat perwarna terlalu banyak. Zat pewarna yang digunakan
juga belum tentu menggunakan pewarna makanan, melainkan pewarna
6
tekstil. Biasanya, warna makanan tak juga hilang dari jari tangan meski
sudah mencuci tangan.
3) Berbau tak sedap
Jajanan yang tidak sehat juga bisa ditandai dari aromanya. Hindari jajanan
yang sudah berbau asam, busuk, dan sudah tengik. Bisa jadi jajanan
tersebut sudah kadaluwarsa.
1) Makanan beranekaragam
Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman
jenis pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi
semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi. Bahkan semakin beragam
pangan yang dikonsumsi semakin mudah tubuh memperoleh berbagai zat lainnya
yang bermanfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu konsumsi anekaragam pangan
merupakan salah satu anjuran penting dalam mewujudkan gizi seimbang
(Kemenkes RI, 2014).
Cara menerapkan pesan ini adalah dengan mengonsumsi lima kelompok pangan
setiap hari atau setiap kali makan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah
makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman. Mengonsumsi
lebih dari satu jenis untuk setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk,
sayuran dan buah-buahan) setiap kali makan akan lebih baik (Kemenkes RI,
2014).
2) Mengonsumsi sayur dan cukup buah-buahan
Secara umum sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin,
mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam
sayuran dan buah-buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa
jahat dalam tubuh. Berbeda dengan sayuran, buah-buahan juga menyediakan
karbohidrat terutama berupa fruktosa dan glukosa. Sayur tertentu juga
menyediakan karbohidrat, seperti wortel dan kentang sayur. Sementara buah
10
tertentu juga menyediakan lemak tidak jenuh seperti buah alpukat dan buah merah.
Oleh karena itu, konsumsi sayuran dan buah- buahan merupakan salah satu bagian
penting dalam mewujudkan Gizi Seimbang (Kemenkes RI, 2014).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran
dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 g perorang perhari, yang terdiri
dari 250 g sayur (setara dengan 2 ½ porsi atau 2 ½ gelas sayur setelah dimasak
dan ditiriskan) dan 150 g buah, (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran
sedang atau 1 ½ potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang).
Bagi orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 g
perorang perhari bagi anak balita dan anak usia sekolah,
dan 400-600 g perorang perhari bagi remaja dan orang dewasa. Sekitar dua-pertiga
dari jumlah anjuran konsumsi sayuran dan buah- buahan tersebut adalah porsi.
3) Mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan pangan sumber protein
nabati. Kelompok pangan lauk pauk sumber protein hewani meliputi daging
ruminansia (daging sapi, daging kambing, daging rusa dll), daging unggas (daging
ayam, daging bebek dll), ikan termasuk seafood, telur dan susu serta hasil olahnya.
Kelompok Pangan lauk pauk sumber protein nabati meliputi kacang-kacangan dan
hasil olahnya seperti kedele, tahu, tempe, kacang hijau, kacang tanah, kacang
merah, kacang hitam, kacang tolo dan lain-lain (Kemenkes RI, 2014).
Kebutuhan pangan hewani 2-4 porsi, setara dengan 70-140 g (2-4 potong) daging
sapi ukuran sedang; atau 80-160 g (2-4 potong) daging ayam ukuran sedang; atau
80-160 g (2-4 potong) ikan ukuran sedang sehari. Kebutuhan pangan protein
nabati 2-4 porsi sehari, setara dengan 100-200 g (4-8 potong) tempe ukuran
sedang; atau 200-400 g (4-8 potong) tahu ukuran sedang. Susu sebagai bagian dari
pangan hewani yang dikonsumsi berupa minuman dianjurkan terutama bagi ibu
hamil, ibu menyusui serta anak-anak setelah usia satu tahun (Almatsier, 2010;
Kemenkes RI, 2014).
4) Mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
Makanan pokok adalah pangan mengandung karbohidrat yang sering dikonsumsi
atau telah menjadi bagian dari budaya makan berbagai etnik di Indonesia sejak
11
lama. Contoh pangan karbohidrat adalah beras, jagung, singkong, ubi, talas, garut,
sorgum, jewawut, sagu dan produk olahannya. Disamping mengandung
karbohidrat, dalam makanan pokok biasanya juga terkandung antara lain vitamin
B1 (tiamin), B2 (riboflavin) dan beberapa mineral. Mineral dari makanan pokok
ini biasanya mempunyai mutu biologis atau penyerapan oleh tubuh yang rendah.
Sereal utuh seperti jagung, beras merah, beras hitam, atau biji-bijian yang tidak
disosoh dalam penggilingannya mengandung serat yang tinggi. Serat ini penting
untuk melancarkan buang air besar dan pengendalian kolesterol darah. Selain itu
serealia tersebut juga memilki karbohidrat yang lambat diubah menjadi gula darah
sehingga turut mencegah gula darah tinggi. (Kemenkes RI, 2014).
5) Mengonsumsi pangan manis, asin dan berlemak
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 (2013), tentang Pencantuman Informasi
Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan
dan Pangan Siap Saji menyebutkan bahwa konsumsi gula lebih dari 50 g (4 sendok
makan), natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh) dan lemak/minyak total lebih
dari 67 g (5 sendok makan) per orang per hari akan meningkatkan risiko
hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
6) Membiasakan sarapan
Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi
sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan
gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif (Pergizi Pangan
Indonesia, 2013). Dampak buruk dari prilaku tidak sarapan adalah meningkatkan
resiko berbagai penyakit tidak menular dan malnutrisi. Kebiasaan tidak sarapan
menjadi salah satu faktor yang berkaitan dengan overweight dan obesitas pada
anak usia 7-17 tahun dan pada orang dewasa (Smetanina et al., 2015; Wuenstelet
al., 2015). Bagi remaja dan orang dewasa sarapan yang cukup terbukti dapat
mencegah kegemukan (Ho et al., 2015).
7) Meminum air putih yang cukup dan aman
Pemenuhan kebutuhan air tubuh dilakukan melalui konsumsi makanan dan
minuman. Sebagian besar air yang dibutuhkan tubuh dilakukan melalui minuman
yaitu sekitar dua liter atau delapan gelas sehari bagi remaja dan dewasa yang
12
- Ajakan makan harus disampaikan dengan penuh kasih saying. Lebih ideal jika
disertai dengan menanamkan pemahaman tentang arti makanan.
14
- Ajak makan bersama seluruh anggota keluarga dan duduk bersama di meja
makan. Biarkan anak makan sendiri dengan alat makan yang sama dengan
anggota keluarga yang lain.
- Buat jadwal makan secara teratur sehingga lama kelamaan anak akan kenal dan
tahu waktunya makan.
BAB 3
3.1 Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Isi
Piringku di TK Bukit Raya Indah Palangka Raya oleh Mahasiswa STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
3.2 Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan tentang Isi Piringku di TK
Bukit Indah Palangka Raya oleh Mahasiswa STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3.2.1 Leaflet
Leaflet adalah salah satu bentuk publikasi singkat yang mana biasanya
berbentuk selebaran yang berisi keterangan atau informasi tentang sebuah, produk,
organisasi atau bentuk layanan lainnya yang perlu diketahui oleh khalayak umum.
15
28
3.2.2 Poster
Poster adalah suatu media publikasi yang memadukan antara tulisan, gambar,
atau kombinasi keduanya dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada
khalayak. Poster juga merupakan salah satu bentuk seni grafis dua dimensi yang
memadukan antara huruf, angka, dan gambar pada media kertas yang besar. Umunya
ditempelkan di bidang dengan permukaan yang rata, seperti dinding atau papan, di
pusat-pusat keramaian, dan strategis, seperti di kawasan sekolah, pasar, perkantoran,
fasilitas kesehatan dan lainnya.
17
28
4.1.12 Melakukan konfirmasi dengan pihak pengurus TK Bukit Raya Indah Palangka
Raya melalui pertemuan tatap muka tentang pelaksanaan penyuluhan satu hari
sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.13 Mengantarkan surat izin untuk melakukan penyuluhan kepada pihak pengurus
TK Bukit Raya Indah Palangka Raya satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
penyuluhan.
4.3.2.3 Banyak peserta yang tidak dapat hadir berjumlah 14 orang dari 40 siswa(i) TK
Bukit Raya Indah Palangka Raya dan yang dapat hadir berjumlah 26 siswa(i)
untuk mengikuti penyuluhan.
4.3.2.4 Peserta berperan aktif bertanya selama kegiatan penyuluhan berlangsung,
4.3.3 Evaluasi Hasil
Semua siswa yang mengikuti penyuluhan di TK Bukit Raya Indah Palangka
Raya dapat memahami dari apa yang telah disampaikan oleh penyuluh dan
dapat mengetahui tentang isi piringku.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat zat yang dibutuhkan oleh
tubuh. Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang, yaitu makanan yang sarat
gizi dan baik dikonsumsi oleh tubuh. Mengetahui hubungan antara makanan yang
dikonsumsi dan dampaknya bagi kesehatan penting untuk dipahami, agar para pekerja
kantoran dapat memilih makanan sehat yang dibutuhkanoleh tubuh.
Fungsi makanan bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, tetapi
lebih utama adalah untuk mendapatkan tenaga, mendapatkan zat-zat pembangun bagi
sel-sel tubuh, mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk
menjamin kelancaran segala macam proses yang terjadi di dalam tubuh. Untuk itu,
makanan yang dikonsumsi setiap hari hendaknya mengandung unsur-unsur penghasil
tenaga, pembangun sel-sel, dan mengatur segala macam proses dalam tubuh
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Penulis
Saran bagi penulis, penulis lebih kreatif dalam membuat dan mengembangkan
serta mendalami materi mengenai isi piringku ini sehingga saat pembuatan materi
berikutnya penulis mampu memenuhi standar kompetensi yang telah diharapkan.
20
28
3.1.7.5. Tempat
Seting Tempat :
Keterangan :
: Penyaji
: Peserta
: Fasilitator
: Dokumentasi
3.1.7.6. Evaluasi
1. Rencana Evaluasi
Setelah diberikan penyuluhan kepada peserta, kiranya peserta dapat mengetahui
dan memahami tentang isi piringku yang meliputi gizi seimbang, makanan sehat yang
mengandung vitamin yang baik untuk pertumbuhan pada anak usia dini.
Penyuluh
28
Gambar 2 : Penyaji menjelaskan materi dan menjawab pertanyaan para peserta siswa(i) di
TK Bukit Raya Indah Palangka Raya Tahun 2019.
28
DAFTAR PUSTAKA