Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK USIA DINI TENTANG


MAKANAN SEHAT (ISI PIRINGKU) DI TK BUKIT RAYA INDAH
PALANGKA RAYA

Di Susun Oleh :
Mahasiswa Kelompok 5
Tingkat II A
1.Purnadi Nakalelu (2018.C.10a.0946)
2.Teguh Saputra (2018.C.10a.0947)
3.Viona Rizky Febriasesa (2018.C.10a.0949)
4.Wahyu (2018.C.10a.0950)
5.Wila Hakiki (2018.C.10a.0951)
6.Wuci Lisan Zena (2018.C.10a.0954)
7.Wulandari (2018.C.10a.0955)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN
2019/2020
LAPORAN KEGIATAN
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK USIA DINI TENTANG
MAKANAN SEHAT (ISI PIRINGKU) DI TK BUKIT RAYA INDAH
PALANGKA RAYA

Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi


Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II
Program Studi S-1 Keperawatan

Di Susun Oleh :
Mahasiswa Kelompok 5
Tingkat II A
1.Purnadi Nakalelu (2018.C.10a.0946)
2.Teguh Saputra (2018.C.10a.0947)
3.Viona Rizky Febriasesa (2018.C.10a.0949)
4.Wahyu (2018.C.10a.0950)
5.Wila Hakiki (2018.C.10a.0951)
6.Wuci Lisan Zena (2018.C.10a.0954)
7.Wulandari (2018.C.10a.0955)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN
2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kegiatan pendidikan kesehatan, kami yang bertanda tangan di


bawah ini :
Nama : 1. Purnadi Nakalelu (2018.C.10a.0946)
2. Teguh Saputra (2018.C.10a.0947)
3. Viona Rizky Febriasesa (2018.C.10a.0949)
4. Wahyu (2018.C.10a.0950)
5. Wila Hakiki (2018.C.10a.0951)
6. Wuci Lisan Zena (2018.C.10a.0954)
7. Wulandari (2018.C.10a.0955)
Program Studi : S-1 Keperawatan
Tingkat : II A
Judul : Pendidikan kesehatan pada anak usia dini tentang Isi Piringku di
Tk Bukit Raya Indah Palangka Raya
.

Telah menyelesaikan laporan kegiatan sebagai persyaratan untuk


menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan
II Pada Program Studi S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka
Harap Palangka Raya.

Laporan kegiatan ini di setujui pada tanggal 13 November 2019

PEMBIMBING PAKTIK PENYULUHAN

Menyetujui
Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan Pembimbing

Meilitha Carolina, Ners., M.Kep. Takesi Arisandy, Ners.,M.Kep

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan
tentang Isi Piringku di Tk Bukit Raya Indah. Laporan ini disusun guna
melengkapi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II.
Laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu , kami
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya atas dukungannya kepada penulis dalam menuntut ilmu
keperawatan dan perkembanganya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners STIKes
Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Yelstria Ulina Tarigan, S.Kep., Ners selaku Penanggung Jawab Mata
Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II.
4. Bapak Takeshi Arisandi, Ners., M.Kep dan Bapak Efri Dulie, S.Kep., Ners
selaku Dosen Pembimbing Kelompok 5 Mata Kuliah Promosi Kesehatan Dan
Pendidikan Kesehataan II.
5. Secara khusus kepada Kepala sekolah Tk Bukit Raya Indah Palangka Raya
yang telah memberikan ijin tempat.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan ini dapat mencapai
sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palangkaraya, 13 November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan...............................................................................................3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................4


2.1 Makanan Sehat....................................................................................................4
2.1.2 Fungsi Makanan Bagi Tubuh..............................................................................4
2.1.3 Ciri-ciri Makanan Sehat dan Makanan tidak sehat..............................................5
2.1.4 Jenis Makanan Sehat dan Serasi..........................................................................6
2.1.5 Pengertian Pola Makan........................................................................................8
2.1.7 Pola Konsumsi Makan.......................................................................................12

BAB 3 METODE DAN MEDIA PENYULUHAN..................................................15


3.1 Metode................................................................................................................15
3.2 Media..................................................................................................................15

BAB 4 LAPORAN HASIL KEGIATAN................................................................17


4.1 Tahap Persiapan.................................................................................................17
4.2 Tahap Pelaksanaan............................................................................................18
4.3 Tahap Evaluasi..................................................................................................18

BAB 5 PENUTUP......................................................................................................20
5.1 Kesimpulan........................................................................................................20
5.2 Saran..................................................................................................................20

LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN........................................................27


DAFTAR PUSTAKA................................................................................................30

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makanan merupakan kebutuhan manusia sehari-hari. Tanpa makanan manusia
tidak mendapatkan asupan energi untuk mengerjakan aktivitas yang dilakukan. Makanan
tidak cukup hanya sehat namun juga harus memenuhi gizi seimbang yaitu makanan yang
cukup mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin sesuai kebutuhan.

Pada masa perkembangan anak usia balita hingga sekolah sangat penting untuk
memberikan makanan sehat. Makanan yang dikonsumsi oleh anak hendaknya
merupakan jenis makanan yang higienis karena usia anak balita hingga sekolah rentan
terhadap penyakit. Pemilihan dan penyediaan makanan kepada anak tergantung dari
pemahaman tentang pengetahuan makanan. Pengetahuan merupakan hasil dari proses
penginderaan terhadap suatu objek. Makanan sehat terdiri dari makanan yang higienis,
bergizi dan berkecukupan. Sehingga yang dijelaskan dengan makanan higienis tidak
mengandung kuman penyakit atau zat yang dapat membahayakan kesehatan. Makanan
yang berkecukupan adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia
dan kondisi tertentu.
Kelompok usia dini hingga 6 tahun merupakan usia dimana anak sudah dapat
mengenal rasa makanan. Anak- anak tersebut menjadi peka dengan rasa makanan yang
disukai dan cenderung memilih tidak makan selain makanan yang disukai. Sehingga peran
keluarga sangat penting dalam menyajikan makanan di rumah Usia anak sekolah 6-12
tahun merupakan usia dimana anak sudah mengenal variasi rasa dan bentuk makanan.
Anak usia tersebut cenderung untuk bosan dengan makanan rumah dan jajan diluar karena
bentuk yang menarik, rasa yang beragam, kemasan yang lucu dan tak jarang terdapat
hadiah. Sehingga anak-anak jarang konsumsi buah dan sayur.

Menurut WHO (2019) gizi adalah asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan
gizi tubuh. Gizi baik adalah keseimbangan antara asupan makanan dan aktifitas fisik.
Kurang gizi dapat menyebabkan kekebalan tubuh berkurang. Peningkatan kerentanan
terhadap penyakit, gangguan perkembangan fisik dan mental,serta mengurangi
produktivitas. Untuk mengatasi masalah gizi buruk dibutuhkan ilmu pengetahuan mengenai
1
2

ini. Oleh sebab itu WHO mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari proses yang
terjadi pada organisme hidup. Proses tersebut mencakup pengambilan dan pengolahan zat
padat dan cair dari makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan,
berfungsinya organ tubuh dan menghasilkan energi.
Menurut Tabel RISKESDAS (2013) menyatakan bahwa kecenderungan proporsi
kurang makan sayur dan buah >5 porsi dalam seminggu mencapai 90,5% untuk daerah
Jawa Timur tahun 2013 dan konsumsi karbohidrat dan protein sebesar 13,5%. Dilihat
dari angka riset diatas berarti pola konsumsi anak belum baik dan pengetahuan
makanan untuk anak kurang. Saat ini upaya meningkatkan pengenalan makanan sehat
selain peran orang tua adalah dilakukan disekolah. Di TK (Taman Kanak-Kanak)
sudah menerapkan dengan Sentra Cooking yaitu anak di perkenalkan berbagai bentuk
bahan mentah dan diolah sendiri menjadi makanan yang biasa di santap. Anak–anak
membawa bahan mentah sesuai dengan tema pada minggu belajar yang nantinya setiap
anak akan mencoba membuat hidangan dari bahan yang sudah dibawa.
Fenomena yang didapat di TK Bukit Raya Indah yaitu kurangnya pengetahuan
tentang makanan sehat dan kebiasaan mengkonsumsi makanan instan berdampak
ketidaksukaan anak mengkomsumsi makanan yang sehat atau anak mempunyai
kecenderungan mengkonsumsi makanan yang serba menarik dan banyak mengandung
warna serta bahan makanan tertentu, dan peran orang tua membiasakan anak untuk
makanan sehat masih kurang.

1.2 Rumusan Masalah


Menjelaskan konsep makanan yang sehat dan menjelaskan tentang fungsi
makanan yang ada dalam isi piring ku untuk anak usia dini sehingga mereka
mengetahui tentang makanan yang memenuhi standar gizi yang sesuai dengan anak
usia dini.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pentingnya pengatahuan tentang makanan sehat yang
3

mempengaruhi pertumbuhan pada anak usia dini.


1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mampu memahami tentang pengertian makanan sehat
1.3.2.2 Mampu memahami fungsi makanan sehat
1.3.2.3 Mampu mengetahui ciri-ciri makanan sehat dan tidak sehat
1.3.2.4 Mampu mengetahui jenis makanan sehat dan serasi
1.3.2.5 Mampu memahami pengertian pola makan
1.3.2.6 Mampu mengetahui tentang pola makan sehat sesuai gizi seimbang.

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang isi piringku atau
makanan sehat sehingga kami memahami pentingnya makanan sehat.
1.4.2 Bagi Anak Usia Dini dan Orang Tua
Anak usia dini dan orang tua dapat mengetahui tentang pengertian dan fungsi
makanan sehat bagi kesehatan mereka sendiri. Sehingga Mereka dapat memberitahu
kepada teman-teman mereka yang tidak mengetahui tentang fungsi makanan sehat
dan pola makan sehat bagi kesehatan.
1.4.3 Bagi Pembaca
Agar pembaca dapat menambah pengetahui tentang makanan sehat, fungsi
makanan sehat, ciri-ciri makanan sehat dan pola makanan sehat bagi kesehatan.
1.4.4 Bagi Institusi
Memberikan masukan bagi pengembangan institusi dan mahasiswa
keperawatan tentang konsep makanan sehat dalam isi piringku.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Makanan Sehat


2.1.1 Pengertian Makanan Sehat
Pengertian makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat zat yang
dibutuhkan oleh tubuh. Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang, yaitu
makanan yang bergizi dan baik dikonsumsi oleh tubuh. Mengetahui hubungan antara
makanan yang dikonsumsi dan dampaknya bagi kesehatan penting untuk dipahami,
agar para pekerja kantoran dapat memilih makanan sehat yang dibutuhkan oleh
tubuh.
Makanan dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Setiap
aktivitas yang remaja lakukan dapat terjadi karena energi yang ada dalam tubuh
mereka. Makanan yang remaja konsumsi sehari-hari memberi energi bagi tubuh
untuk beraktivitas, baik berjalan, berlari, berpikir, dan aktivitas apapun yang mereka
lakukan tiap hari.
Makanan yang sehat merupakan makanan yang tepat untuk menambah nutrisi
bagi tubuh kita, yang didalamnya terkandung zat – zat gizi. Zat – zat gizi tersebut
yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air (Hardani,2012).

2.1.2 Fungsi Makanan Bagi Tubuh


Fungsi makanan bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, tetapi
lebih utama adalah untuk mendapatkan tenaga, mendapatkan zat-zat pembangun bagi
sel-sel tubuh, mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk
menjamin kelancaran segala macam proses yang terjadi di dalam tubuh. Untuk itu,
makanan yang dikonsumsi setiap hari hendaknya mengandung unsur-unsur penghasil
tenaga, pembangun sel-sel, dan mengatur segala macam proses dalam tubuh. Sesuai
dengan kegunaannya, maka makanan yang masuk ke dalam tubuh dapat
dikelompokkan sebagai berikut:

a. Makanan sebagai sumber tenaga terutama yang mengandung hidrat arang.


b. Makanan sebagai sumber zat pembangun, digunakan sebagai pembentukan sel-sel
4
5

jaringan tubuh yang baru, pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan zat
kekebalan atau antibodi.
c. Makanan sebagai sumber zat pengatur, mutlak diperlukan walaupun sangat sedikit.

2.1.3 Ciri-ciri Makanan Sehat dan Makanan tidak sehat


2.1.3.1 Ciri-ciri makanan sehat
1) Tidak banyak mengandung lemak-lemak hewani.
2) Rendah garam dan MSG, penggunaan penyedap rasa yang banyak beredar di
pasaran membuat makanan terasa lebih gurih dan nikmat, tapi bukan berarti
menjadi lebih sehat.
3) Banyak mengandung sayuran atau serat.
4) Tidak/sedikit menggunakan bahan pengawet. Setiap bahan makanan yang
dikemasa umumnya mengandung bahan pengawet, seperti bumbu kaldu,
makanan kaleng dsb.
5) Menggunakan sedikit minyak goreng,
6) Tidak bersantan.
7) Tidak terlalu pedas.
8) Dimasak matang, jadi tidak setengah matang atau terlalu lama matang.
2.1.3.2 Ciri-ciri makanan tidak sehat
1) Mengandung Formalin
Formalin adalah larutan formaldehida dalam air dan dilarang digunakan
dalam pangan sebagai pengawet. Formalin ini digunakan pada industri
plastik, anti busa, bahan konstruksi, kertas, karpet, textile, cat, mebel, dan
pengawet. Formalin dapat menyebabkan kanker. Sekitar 2 sendok makan
formalin dapat menyebabkan kematian.

2) Warna mencolok
Jajanan yang penuh warna mencolok biasanya sangat menarik bagi anak-
anak. Padahal, warna mencolok bisa jadi tanda jajanan tersebut
mengenakan zat perwarna terlalu banyak. Zat pewarna yang digunakan
juga belum tentu menggunakan pewarna makanan, melainkan pewarna
6

tekstil. Biasanya, warna makanan tak juga hilang dari jari tangan meski
sudah mencuci tangan.
3) Berbau tak sedap
Jajanan yang tidak sehat juga bisa ditandai dari aromanya. Hindari jajanan
yang sudah berbau asam, busuk, dan sudah tengik. Bisa jadi jajanan
tersebut sudah kadaluwarsa.

2.1.4 Jenis Makanan Sehat dan Serasi


2.1.4.1 Protein dan Lemak
Kombinasi kedua jenis makanan ini menjadi serasi selama tidak diberi
tambahan lemak. Misalnya, daging dan kacang-kacangan adalah dua jenis
makanan yang memiliki kombinasi protein dan lemak. Unsur lemak yang
terkandung di dalam kedua makanan ini berfungsi untuk melambatkan proses
pencernaan agar protein punya cukup waktu untuk berinteraksi dengan asam
lambung. Tetapi jika lemak yang sudah ada ini ditambah dengan lemak lain,
misalnya daging digoreng dengan minyak, secara otomatis lemak yang
terkandung dalam minyak akan memberi tambahan lemak pada daging, maka,
maka lemak itu bisa mengakibatkan proses pencernaan di dalam lambung
menjadi tidak sempurna.
Contoh makanan dengan kombinasi Protein dan Lemak adalah:
1) Daging (ayam, sapi, ikan) yang dipanggang, dibakar, direbus atau dikukus.
2) Kacang-kacangan yang disangrai, direbus atau dikukus.
2.1.4.2 Pati dan Lemak
Seperti halnya pada makanan yang mengandung protein dan lemak, pati dan
lemak akan menjadi kombinasi makanan yang serasi selama tidak diberi
tambahan lemak dalam mengolahnya. Misalnya Ubi atau ketela, jangan
ditambahi santan kental seperti ketika kita membuat kolak. Gunakan lemak
sekedarnya saja sebagai penambah cita rasa.
Contoh makanan dengan kombinasi Pati dan Lemak adalah:
1) Roti dengan sedikit mentega
2) Kentang tumbuk dengan sedikit krim
3) Nasi ditanak dengan sedikit minyak kelapa
7

4) Kentang goreng (protein dan lemak yang terkandung di dalam kentang


sangat rendah sehingga aman jika digoreng dengan minyak tak jenuh dan
baru, bukan minyak yang bekas dipakai).
2.1.4.3 Gula dan Asam
Kombinasi ini banyak terdapat pada buah-buahan yang segar dan yogurt
murni.
Contoh makanan dengan kombinasi Gula dan Asam adalah:
1) Yogurt murni + madu murni.
2) Yogurt murni + buah manis.
3) Buah asam + buah manis.
4) Saus asam-manis.
2.1.4.4 Lemak Nabati dan Protein Nabati
Lemak dan protein pada nabati cenderung rendah, jadi aman apabila
mengkombinasikan makanan yang sama-sama mengandung protein nabati.
Karena proses pencernaannya tidak seberat ketika kita mengkonsumsi protein
hewani. Justru jika kita mengkombinasikan kedua jenis makanan ini, hal ini
akan saling mendukung sehingga melengkapi kandungan asam amino pada
kedua jenis makanan tersebut. Satu yang perlu diingat ketika
mengkombinasikan makanan ini adalah menghindari cara mengolahnya
dengan tidak menambah lemak yang berlebihan.
Contoh makanan dengan kombinasi Protein Nabati dengan Protein Hewani
adalah:
1) Nasi merah + tempe
2) Nasi + perkedel kacang merah
3) Sup isi aneka biji-bijian dan polong-polongan.
8

2.1.5 Pengertian Pola Makan


Pola makan diartikan sebagai cara atau usaha dalam mengatur kegiatan makan
untuk memenuhi kebutuhan tubuh untuk menjadi lebih baik. Sedangkan menurut
Depkes RI (2012), pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah
dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status
nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.

2.1.6 Pola Makan Sehat Sesuai Gizi Seimbang


Menurut Depkes RI (2012), Pengertian pola makan adalah suatu cara atau
usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan gambaran informasi
meliputi mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu
kesembuhan penyakit.
Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan
dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi
seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta
pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2010). Ilmuwan memperkirakan 75%
kanker bisa dicegah melalui diet yang lebih baik. Konsumsi makanan yang salah
dapat membuat tubuh kekurangan nutrisi-nutrisi vital yang diperlukan agar tubuh
dapat bekerja dengan baik. Kunci menuju kesehatan yang baik adalah diet yang
seimbang dan bervariasi (Weekes, 2012).
Gizi berasal dari bahasa Arab “Al-Gizal” yang artinya makanan dan
manfaatnya untuk kesehatan. Dapat juga diartikan sari makanan yang bermanfaat
untuk kesehatan. Yang dimaksud dengan seimbang adalah keseimbangan antara
asupan dan kebutuhan zat gizi, antara kelompok pangan sumber tenaga, sumber
pembangunan (lauk pauk) dan sumber zat.
Pengatur (sayuran dan buah) serta keseimbangan antar waktu makan (pagi,
siang dan malam). Gizi seimbang adalah pola makan yang seimbang antar zat gizi
yang diperoleh dari aneka ragam makanan dengan memenuhi kebutuhan zat gizi
untuk hidup sehat, cerdas dan produktif.
Pada tahun 2014, pesan tentang pola makan sehat yang memenuhi gizi
seimbang tertuang antara lain :
9

2.1.6.1 Biasakan makan 3 kali sehari


2.1.6.2 Perbanyak mengonsumsi makanan kaya protein seperti ikan, telur, susu tempe
dan tahu.
2.1.6.3 Perbanyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
2.1.6.4 Batasi mengonsumsi makanan selingan yang terlalu manis,asin dan berlemak.
2.1.6.5 Minumlah air sesuai kebutuhan.
2.1.6.6 Biasakan bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik setiap hari.

Pedoman gizi seimbang dirangkum dalam 10 pesan umum gizi seimbang


(Kemenkes RI, 2014).

1) Makanan beranekaragam
Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman
jenis pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi
semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi. Bahkan semakin beragam
pangan yang dikonsumsi semakin mudah tubuh memperoleh berbagai zat lainnya
yang bermanfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu konsumsi anekaragam pangan
merupakan salah satu anjuran penting dalam mewujudkan gizi seimbang
(Kemenkes RI, 2014).
Cara menerapkan pesan ini adalah dengan mengonsumsi lima kelompok pangan
setiap hari atau setiap kali makan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah
makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman. Mengonsumsi
lebih dari satu jenis untuk setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk,
sayuran dan buah-buahan) setiap kali makan akan lebih baik (Kemenkes RI,
2014).
2) Mengonsumsi sayur dan cukup buah-buahan
Secara umum sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin,
mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam
sayuran dan buah-buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa
jahat dalam tubuh. Berbeda dengan sayuran, buah-buahan juga menyediakan
karbohidrat terutama berupa fruktosa dan glukosa. Sayur tertentu juga
menyediakan karbohidrat, seperti wortel dan kentang sayur. Sementara buah
10

tertentu juga menyediakan lemak tidak jenuh seperti buah alpukat dan buah merah.
Oleh karena itu, konsumsi sayuran dan buah- buahan merupakan salah satu bagian
penting dalam mewujudkan Gizi Seimbang (Kemenkes RI, 2014).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran
dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 g perorang perhari, yang terdiri
dari 250 g sayur (setara dengan 2 ½ porsi atau 2 ½ gelas sayur setelah dimasak
dan ditiriskan) dan 150 g buah, (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran
sedang atau 1 ½ potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang).
Bagi orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 g
perorang perhari bagi anak balita dan anak usia sekolah,
dan 400-600 g perorang perhari bagi remaja dan orang dewasa. Sekitar dua-pertiga
dari jumlah anjuran konsumsi sayuran dan buah- buahan tersebut adalah porsi.
3) Mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan pangan sumber protein
nabati. Kelompok pangan lauk pauk sumber protein hewani meliputi daging
ruminansia (daging sapi, daging kambing, daging rusa dll), daging unggas (daging
ayam, daging bebek dll), ikan termasuk seafood, telur dan susu serta hasil olahnya.
Kelompok Pangan lauk pauk sumber protein nabati meliputi kacang-kacangan dan
hasil olahnya seperti kedele, tahu, tempe, kacang hijau, kacang tanah, kacang
merah, kacang hitam, kacang tolo dan lain-lain (Kemenkes RI, 2014).
Kebutuhan pangan hewani 2-4 porsi, setara dengan 70-140 g (2-4 potong) daging
sapi ukuran sedang; atau 80-160 g (2-4 potong) daging ayam ukuran sedang; atau
80-160 g (2-4 potong) ikan ukuran sedang sehari. Kebutuhan pangan protein
nabati 2-4 porsi sehari, setara dengan 100-200 g (4-8 potong) tempe ukuran
sedang; atau 200-400 g (4-8 potong) tahu ukuran sedang. Susu sebagai bagian dari
pangan hewani yang dikonsumsi berupa minuman dianjurkan terutama bagi ibu
hamil, ibu menyusui serta anak-anak setelah usia satu tahun (Almatsier, 2010;
Kemenkes RI, 2014).
4) Mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
Makanan pokok adalah pangan mengandung karbohidrat yang sering dikonsumsi
atau telah menjadi bagian dari budaya makan berbagai etnik di Indonesia sejak
11

lama. Contoh pangan karbohidrat adalah beras, jagung, singkong, ubi, talas, garut,
sorgum, jewawut, sagu dan produk olahannya. Disamping mengandung
karbohidrat, dalam makanan pokok biasanya juga terkandung antara lain vitamin
B1 (tiamin), B2 (riboflavin) dan beberapa mineral. Mineral dari makanan pokok
ini biasanya mempunyai mutu biologis atau penyerapan oleh tubuh yang rendah.
Sereal utuh seperti jagung, beras merah, beras hitam, atau biji-bijian yang tidak
disosoh dalam penggilingannya mengandung serat yang tinggi. Serat ini penting
untuk melancarkan buang air besar dan pengendalian kolesterol darah. Selain itu
serealia tersebut juga memilki karbohidrat yang lambat diubah menjadi gula darah
sehingga turut mencegah gula darah tinggi. (Kemenkes RI, 2014).
5) Mengonsumsi pangan manis, asin dan berlemak
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 (2013), tentang Pencantuman Informasi
Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan
dan Pangan Siap Saji menyebutkan bahwa konsumsi gula lebih dari 50 g (4 sendok
makan), natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh) dan lemak/minyak total lebih
dari 67 g (5 sendok makan) per orang per hari akan meningkatkan risiko
hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
6) Membiasakan sarapan
Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi
sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan
gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif (Pergizi Pangan
Indonesia, 2013). Dampak buruk dari prilaku tidak sarapan adalah meningkatkan
resiko berbagai penyakit tidak menular dan malnutrisi. Kebiasaan tidak sarapan
menjadi salah satu faktor yang berkaitan dengan overweight dan obesitas pada
anak usia 7-17 tahun dan pada orang dewasa (Smetanina et al., 2015; Wuenstelet
al., 2015). Bagi remaja dan orang dewasa sarapan yang cukup terbukti dapat
mencegah kegemukan (Ho et al., 2015).
7) Meminum air putih yang cukup dan aman
Pemenuhan kebutuhan air tubuh dilakukan melalui konsumsi makanan dan
minuman. Sebagian besar air yang dibutuhkan tubuh dilakukan melalui minuman
yaitu sekitar dua liter atau delapan gelas sehari bagi remaja dan dewasa yang
12

melakukan kegiatan ringan pada kondisi temperatur harian di kantor/rumah tropis


(Kemenkes RI, 2014).
8) Membaca label pada kemasan pangan
Label adalah keterangan tentang isi, jenis, komposisi zat gizi, tanggal kadaluwarsa
dan keterangan penting lain yang dicantumkan pada kemasan.

2.1.7 Pola Konsumsi Makan


Dalam artikel Pedoman Umum Gizi Seimbang Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia yang dikeluarkan pada tanggal 27 April 2009, dijelaskan bahwa
kebutuhan gizi seseorang bergantung kepada:

2.1.7.1 Golongan umur


2.1.7.2 Jenis kelamin
2.1.7.3 Berat badan dan tinggi badan
2.1.7.4 Aktivitas sehari-hari
2.1.7.5 Berikut anjuran jumlah porsi makanan memenuhi gizi seimbang usia 3-5
tahun.

Usia 3-5 tahun: 1400 kal


Bahan makanan Jml porsi Pagi Selingan Siang Selingan Sore
atau penukar (p) pagi sore
Nasi 3 1 1 1
Sayur 2 ¾ ¾ ½
Buah 2½ ½ 2
Tempe 2 1 1
Daging 3 1 1 1
Minyak 2 ½ ¾ ¾
Gula 2 1 1
Susu 1 1
Total sehari 1400 293,75 75 381,25 275 375
13

Patokan porsi yang digunakan:


1. Nasi 1 porsi= 3/4 gls=100 g=175 kal
2. Sayur 1 porsi= 1 gls=100 g=25 kal
3. Buah 1 porsi=1-2 bh=50-190 g=50 kal
4. Tempe 1 porsi= 2 ptg sdg=50 g=75 kal
5. Daging 1 porsi= 1 ptg sdg= 35 g=75 kal
6. Minyak 1 porsi= 1 sdt=5 g=50 kal
7. Gula 1 porsi= 1 sdm=13 g=50 kal
8. Susu bubuk (tanpa lemak) 1 porsi=4 sdm=20 g=75 kal

Mengatasi susah makan anak


Susah makan merupakan problem yang dihadapi oleh hampir semua ibu- ibu.
Terkadang anak menolak makanan yang diberikan tanpa tahu apa penyebabnya.
Susah makan dapat pula terjadi karena pemberian makan kepada anak sudah salah
sejak awal. Misalnya anak terlalu lama diberi ASI dan pengenalan M-ASI terlambat,
tidak dikenalkan beragam bahan pangan, terlalu banyak diberi susu formula atau
banyak diberi makanan jajanan. Mengatasi susah makan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah memberikan suasana makan yang nyaman dan
menyenangkan, perhatikan pula hal-hal berikut:

- Ajakan makan harus disampaikan dengan penuh kasih saying. Lebih ideal jika
disertai dengan menanamkan pemahaman tentang arti makanan.
14

- Coba dengan menambahkan hal-hal menyenangkan seperti sambil menonton


TV, mendengarkan music atau bermain tetapi usahakan anak tetap duduk dan
sambil berkomunikasi.
- Coba ajak makan bersama temannya.

- Ajak makan bersama seluruh anggota keluarga dan duduk bersama di meja
makan. Biarkan anak makan sendiri dengan alat makan yang sama dengan
anggota keluarga yang lain.
- Buat jadwal makan secara teratur sehingga lama kelamaan anak akan kenal dan
tahu waktunya makan.
BAB 3

METODE DAN MEDIA PENYULUHAN

3.1 Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Isi
Piringku di TK Bukit Raya Indah Palangka Raya oleh Mahasiswa STIKes Eka Harap
Palangka Raya.

3.1.1 Menjelaskan Sambil Bermain


Belajar sambil bermain adalah metode belajar paling efektif. Melalui metode ini
siswa menjadi lebih kreatif dan aktif, mereka menjadi lebih senang mengikuti
pelajaran serta tidak mudah bosan. Tidak hanya itu siswa juga bisa memperoleh
beberapa keterampilan tambahan di luar materi yang diajarkan. Dengan permainan
bisa menjadi salah satu faktor penguat memori. Pada saat bermain, tanpa disadari
siswa banyak berinteraksi dengan materi yang sedang di ajarkan, hal ini bisa menjadi
salah satu faktor yang membuat mereka mudah mengingat materi yang telah
disampaikan tersebut.

3.1.2 Tanya Jawab


Metode tanya jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara penyaji materi
mengajukan pertanyaan dan peserta menjawab. Dalam metode tanya jawab terdapat
kelemahan dan kelebihan, sehingga seorang penyaji materi benar-benar harus
memperhatikan kesesuaian materi pelajaran dengan metode yang akan digunakan.

3.2 Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan tentang Isi Piringku di TK
Bukit Indah Palangka Raya oleh Mahasiswa STIKes Eka Harap Palangka Raya.

3.2.1 Leaflet
Leaflet adalah salah satu bentuk publikasi singkat yang mana biasanya
berbentuk selebaran yang berisi keterangan atau informasi tentang sebuah, produk,
organisasi atau bentuk layanan lainnya yang perlu diketahui oleh khalayak umum.

15
28

3.2.2 Poster
Poster adalah suatu media publikasi yang memadukan antara tulisan, gambar,
atau kombinasi keduanya dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada
khalayak. Poster juga merupakan salah satu bentuk seni grafis dua dimensi yang
memadukan antara huruf, angka, dan gambar pada media kertas yang besar. Umunya
ditempelkan di bidang dengan permukaan yang rata, seperti dinding atau papan, di
pusat-pusat keramaian, dan strategis, seperti di kawasan sekolah, pasar, perkantoran,
fasilitas kesehatan dan lainnya.

3.2.3 Alat Peraga


Alat peraga pendidikan adalah alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga
dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan
efisien (Sudjana, 2009).
Alat peraga pendidikan sebagai instrumen, audio, dan visual yang digunakan
untuk membantu proses prmbelajaran menjadi lebih menarik dan mendorong minat
siswa dalam mendalami suatu materi (Faizal, 2010).
BAB 4

LAPORAN HASIL KEGIATAN

4.1 Tahap Persiapan


Adapun tugas yang dilakukan oleh Mahasiswa (i) dalam tahap persiapan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi :
4.1.1 Melakukan survei untuk mencari tempat yang akan di lakukan penyuluhan
lima hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.2 Melakukan konsultasi persiapan untuk mengajukan judul proposal empat hari
sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.3 Melakukan konsultasi untuk mengajukan proposal kepada dosen pembimbing
tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.4 Melakukan revisi proposal yang sudah di koreksi oleh dosen pembimbing.
4.1.5 Melakukan konsultasi proposal yang sudah di perbaiki sampai dengan di
setujui oleh dosen pembimbing.
4.1.6 Melakukan persiapan bahan dan alat yang akan digunakan dalam penyuluhan
tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.7 Melakukan persiapan media banner, dan leaflet yang akan di gunakan dalam
penyuluhan tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.8 Menyiapkan surat permohonan untuk dilakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di TK Bukit Raya Indah Palangka Raya dalam rangka kegiatan
pengabdian masyarakat STIKes Eka Harap.
4.1.9 Menyiapkan surat tugas dosen untuk dilakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di TK Bukit Raya Indah Palangka Raya dalam rangka kegiatan
pengabdian masyarakat STIKes Eka Harap.
4.1.10 Menyiapkan surat tugas mahasiswa untuk di lakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di TK Bukit Raya Indah Palangka Raya dalam rangka kegiatan
pengabdian masyarakat STIKes Eka Harap.
4.1.11 Melakukan role play satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.

17
28

4.1.12 Melakukan konfirmasi dengan pihak pengurus TK Bukit Raya Indah Palangka
Raya melalui pertemuan tatap muka tentang pelaksanaan penyuluhan satu hari
sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.13 Mengantarkan surat izin untuk melakukan penyuluhan kepada pihak pengurus
TK Bukit Raya Indah Palangka Raya satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
penyuluhan.

4.2 Tahap Pelaksanaan


Adapun tugas yang dilakukan oleh tim dosen dalam tahap pelaksanan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi:
4.2.1 Penyuluhan dilakukan pada pukul 07.00 WIB sampai dengan selesai di TK
Bukit Raya Indah Palangka Raya.
4.2.2 Peserta yang hadir berjumlah 26 orang dari 40 siswa(i) TK Bukit Raya Indah
Palangka Raya.
4.2.3 Setting tempat sesuai dengan rencana yang dilakukan di Ruangan TK Bukit
Raya Indah Palangka Raya.
4.2.4 Peran mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan pada
kegiatan penyuluhan.
4.2.5 Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti oleh siswa(i) TK
Bukit Raya Indah Palangka Raya.

4.3 Tahap Evaluasi


4.3.1 Evaluasi Struktur
4.3.1.1 Setting tempat dan alat sesuai dengan perencanaan.
4.3.1.2 Surat menyurat kegiatan sesuai dengan perencanaan.
4.3.1.3 Peran dan fungsi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam
perencanaan.
4.3.2 Evaluasi Proses
4.3.2.1 Penyuluhan dilakukan pada pukul 07.00 WIB sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
4.3.2.2 Selama penyuluhan peserta bisa mengikuti kegiatan penyuluhan dengan baik.
28

4.3.2.3 Banyak peserta yang tidak dapat hadir berjumlah 14 orang dari 40 siswa(i) TK
Bukit Raya Indah Palangka Raya dan yang dapat hadir berjumlah 26 siswa(i)
untuk mengikuti penyuluhan.
4.3.2.4 Peserta berperan aktif bertanya selama kegiatan penyuluhan berlangsung,
4.3.3 Evaluasi Hasil
Semua siswa yang mengikuti penyuluhan di TK Bukit Raya Indah Palangka
Raya dapat memahami dari apa yang telah disampaikan oleh penyuluh dan
dapat mengetahui tentang isi piringku.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat zat yang dibutuhkan oleh
tubuh. Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang, yaitu makanan yang sarat
gizi dan baik dikonsumsi oleh tubuh. Mengetahui hubungan antara makanan yang
dikonsumsi dan dampaknya bagi kesehatan penting untuk dipahami, agar para pekerja
kantoran dapat memilih makanan sehat yang dibutuhkanoleh tubuh.
Fungsi makanan bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, tetapi
lebih utama adalah untuk mendapatkan tenaga, mendapatkan zat-zat pembangun bagi
sel-sel tubuh, mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk
menjamin kelancaran segala macam proses yang terjadi di dalam tubuh. Untuk itu,
makanan yang dikonsumsi setiap hari hendaknya mengandung unsur-unsur penghasil
tenaga, pembangun sel-sel, dan mengatur segala macam proses dalam tubuh

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Penulis
Saran bagi penulis, penulis lebih kreatif dalam membuat dan mengembangkan
serta mendalami materi mengenai isi piringku ini sehingga saat pembuatan materi
berikutnya penulis mampu memenuhi standar kompetensi yang telah diharapkan.

5.2.2 Bagi Anak Usia Dini


Saran yang diharapkan pada anak usia dini di TK Bukit Raya Indah ialah,
murid-murid dapat mengerti dan menerapkan perilaku hidup sehat tentang isi
piringku secara mandiri untuk diri mereka sendiri sehingga mereka bisa terhindar dari
penyakit yang disebabkan dari perilaku hidup yang tidak sehat.

20
28

5.2.3 Bagi Pembaca


Saran bagi para pembaca, pembaca mampu menerima dan memahami isi dari
materi ini sehingga mereka mampu menerapkan tentang isi piringku pada diri mereka
masing-masing dan para pembaca mampu untuk mengembangkan isi dari materi ini
sehingga kedepannya materi ini berguna bagi pembaca maupu masyarakat.

5.2.4 Bagi Institusi


Saran bagi institusi,institusi pendidikan hendaknya mampu memperbanyak
literatur berupa proposal dan memperbanyak referensi diperpustakaan mengenai
promosi kesehatan.
28

SATUAN ACARA PENYULUHAN

3.1. Satuan Acara Penyuluhan


Topik : Isi Piringku
Sub pokok pembahasan : -
Hari/tanggal : Jum’at, 08 November 2019
Waktu : Pukul 07:00 - selesai
Sasaran : Anak usia dini dan orang tua
Tempat : TK Bukit Raya Indah Palangka Raya

3.1.1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami
dan menerapkan tentang isi piringku atau gizi seimbang.

3.1.2. Tujuan instruksional khusus


Setelah mengikuti penyuluhan tentang Isi Piringku peserta diharapkan dapat
mengetahui :
3.1.2.1. Mampu memahami tentang pengertian makanan sehat
3.1.2.2. Mampu memahami fungsi makanan sehat
3.1.2.3. Mampu Mengetahui ciri-ciri makanan sehat dan tidak sehat
3.1.2.4. Mampu mengetahui jenis makanan sehat dan serasi
3.1.2.5. Mampu memahami pengertian pola makan
3.1.2.6. Mampu mengetahui tentang pola makan sehat sesuai gizi seimbang

3.1.3. Materi Terlampir


3.1.3.1. Pengertian makana sehat
3.1.3.2. Fungsi makanan sehat
3.1.3.3. Ciri-ciri makanan sehat dan tidak sehat
3.1.3.4. Jenis makakan sehat dan serasi
3.1.3.5. Pengertian pola makan
3.1.3.5. Pola makan sehat sesuai gizi seimbang
28

3.1.4. Definisi Metode


Metode berasal dari bahasa Yunnani yaitu ’’Methodos” yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode yang
menyangkut masalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu
yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tugas, atau
bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
3.1.4.1. Metode Penyuluhan
1. Belajar sambil bermain : Adalah suatu cara pendidikan kesehatan dimana kita
menerangkan atau menjelaskan sesuatu dengan metode
ini siswa menjadi lebih kreatif dan aktif, dan mereka
menjadi lebih senang mengikuti pelajaran dan tidak
mudah bosan.
2. Tanya jawab : Adalah cara penyajian bahan pelajaran dalam proses
pembelajaran yang berbentuk pertanyaan yang harus di
jawab.

3.1.5 Media Penyuluhan


1. Leaflet
2. Poster
3. Kertas gambar
28

3.1.6. Kegiatan Penyuluhan


No Acara Waktu Langkah kerja Respon peserta
1 Pembukaan 5 menit a) Mengucapkan salam a) Membalas
b)Melakukan perkenalan salam
dengan peserta b) Mendengarka
penyuluhan n
c) Menjelaskan waktu dan c) Mendengarkan
tujuan penyuluhan yang
hendak dicapai

2 Penyampaian 10 menit a) Menjelaskan materi


Materi b) Memberikan a) Menyimak
kesempatan untuk b) Bertanya dan
bertanya dan menjawab menjawab
pertanyaan tentang c) Menjawab
materi
c) Memberikan beberapa
pertanyaan sebagai
umpan balik

3 Penutup 5 menit a) Mengakhiri pertemuan


dan mengucapkan a) Menjawab dan
salam membalas
salam

3.1.7 Tugas Pengorganisasian


28

3.1.7.1. Moderator : Teguh Saputra


Tugas dan tanggung jawab Moderator yaitu :
1) Membuka acara penyuluhan
2) Memperkenalkan anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4) Menjelaskan kontrak waktu presentasi
5) Mengatur jalannya diskusi

3.1.7.2. Leader : Wulandari dan Viona Rizky Febriasesa


Tugas dan tanggung jawab Leader adalah :
1) Menyampaikan materi penyuluhan
2) Mengevaluasi materi yang disampaikan
3) Mengucapkan salam penutup

3.1.7.3. Fasilitator : Wila Hakiki dan Wuci Lisan Zena


Tugas dan tanggung jawab Fasilitator yaitu :
1) Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3) Mengedarkan leaflet kepada orang tua anak
4) Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan
kesehatan

3.1.7.4. Dokumentasi : Wahyu dan Purnadi Nakalelu


Tugas : Mendokumentasikan seluruh kegiatan.
28

3.1.7.5. Tempat
Seting Tempat :

Keterangan :

: Moderator dan Leader

: Penyaji
: Peserta

: Fasilitator

: Dokumentasi

3.1.7.6. Evaluasi
1. Rencana Evaluasi
Setelah diberikan penyuluhan kepada peserta, kiranya peserta dapat mengetahui
dan memahami tentang isi piringku yang meliputi gizi seimbang, makanan sehat yang
mengandung vitamin yang baik untuk pertumbuhan pada anak usia dini.

Palangka Raya, 08 November 2019

Penyuluh
28

LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1 : Moderator membuka acara penyuluhan dan memberitahukan topik yang


akan disampaikan kepada siswa(i) di TK Bukit Raya Indah Palangka Raya
Tahun 2019.

Gambar 2 : Penyaji menjelaskan materi dan menjawab pertanyaan para peserta siswa(i) di
TK Bukit Raya Indah Palangka Raya Tahun 2019.
28

Gambar 3 : Memberikan contoh makanan sehat untuk dikonsumsi kepada para


peserta siswa(i) di TK Bukit Indah Palangka Raya Tahun 2019.

Gambar 4 : Membagikan kertas gambar buah-buahan,sayur-sayuran dan lauk pauk


untuk mewarnai oleh para peserta siswa(i) di TK Bukit Indah Palangka
Raya Tahun 2019.
28

Gambar 5 : Para peserta dan mahasiswa melakukan kegiatan dengan bernyanyi


bersama-sama di TK Bukit Indah Palangka Raya Tahun 2019.

Gambar 6 : Foto bersama dengan Kepala sekolah,Guru-guru dan peserta didik di TK


Bukit Indah Palangka Raya Tahun 2019.
28

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier.(2010).Menu Seimbang. Corp Circle corp.


Depkes RI.(2012).Pola Makan, Cara dan Usaha Mengatur Jumlah dan Jenis
Makanan. Jakarta.
Hardani.(2012).Makanan Sehat. Cetakan Rapha Publishing, Yogyakarta.
Kemenkes RI.(2014).Pedoman Gizi Seimbang.Jakarta:Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
Riskesdes.(2013).Proporsi Kurang Makan Sayur Dan Buah. Jakarta:Gramedia.
Smetanina,Wuenstelet,Ho.(2015).Pengaruh Terhadap Kebiasaan Tidak Sarapan.
Ed.8. Vol.2.jakarta: EGC.
Weekes.(2012).Diet Yang Seimbang dan Bervariasi. Jakarta:Gramedia Pustaka
Utama.
Who Health Organitation.(2019).Gizi, Asupan Makanan.

Anda mungkin juga menyukai