Oleh:
Galang Prasetyo Adi
NPM. 112170034
FAKULTAS KEDOKTERAN
CIREBON
2016
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah ini. Penulisan karya tulis
ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati
Cirebon. Saya menyadari sangat sulit bagi saya untuk menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Bersama ini saya
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Rochanda Wiradinata, MP selaku Rektor Universitas Swadaya
Gunung Jati Cirebon yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menuntut ilmu di Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
2. Dr. H. Affandi., dr., Sp.A selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Swadaya Gunung Jati Cirebon yang telah memberikan sarana prasarana kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
3. dr. Nurbaiti, Sp. PA, M. Kes selaku dosen pembimbing 1 yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
4. Uswatun Khasanah, S.Pd.,M.Pd selaku dosen Pembimbing 2 yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
5. Ibunda Chasanah, Ayahanda Eko Suhatyanto, dan adik tercinta, Maratus
Sholekhah yang senantiasa memberikan dukungan moral maupun material.
6. Asyifa Tsulus Sandi tercinta yang senantiasa memberikan dukungan, nasehat,
menemani dan membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
7. Para sahabat, Keluarga Besar Cordis 2012, serta orang yang saya sayang yang
selalu memberi dukungan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
8. Serta pihak lain yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu atas bantuannya
secara langsung maupun tidak langsung sehingga karya tulis ilmiah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Akhir kata, kami berharap Allah SWT. berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................... 3
1.3 ` Tujuan Penelitian .............................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 4
1.5 Orisinilitas .......................................................................................................... 5
Halaman
Halaman
BB Berat Badan
DM Diabetes Melitus
TB Tinggi Badan
Lampiran 7 : Dokumentasi
ABSTRAK
Latar Belakang : Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), sekitar
347 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes. Peningkatan berat badan dan obesitas
merupakan penyumbang utama dalam peningkatan kadar gula, selain dari riwayat penyakit
keluarga dan pola makan. Di kota Cirebon sendiri menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
terdapat 29,9% prevalensi diabetes melitus yang terdiagnosa oleh dokter.
Tujuan :Untuk mengetahui hubungan antara obesitas, riwayat penyakit keluarga, dan pola
makan dengan diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kejaksan Kota Cirebon
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
menggunakan studi cross sectional. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling (non random sampling) sebanyak 70 responden. Penelitian ini
menggunakan teknik pembagian kuesioner dan menggunakan uji statistik spearman.
Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna anatara
obesitas (p value = 0,002, Signifikansi = -0,365), riwayat penyakit keluarga (p value = 0,002,
Signifikansi = +0,371), dan pola makan (p value = 0,011, Signifikansi = +0,303) terhadap
diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kejaksan Kota Cirebon
Simpulan : Ada hubungan antara obesitas, riwayat penyakit keluarga, dan pola makan
dengan diabetes melitus tipe 2
Kata Kunci : Obesitas, Riwayat Penyakit Keluarga, Pola Makan, Diabetes Melitus Tipe 2
THE CORRELATION AMONG OBESITY, FAMILY HISTORY OF
DISEASE, AND DIETARY HABIT WITH UNCONTROL DIABETES
MELITUS TIPE 2 IN PUSKESMAS KEJAKSAN CIREBON
ABSTRACT
Background : Based on the data from World Health Organization (WHO), about by 347
million people worldwide suffering from diabetes. An increase in weight and obesity are to
major in ele1vated le1vels of sugar, apart from family history disease and dietary habit. In
Cirebon city according to statistics are 29,9% pre1valence of diabetes mellitus diagnosis by
doctor.
Objective : To analyze the correlation between obesity, family history of disease, and dietary
habit with diabetes me1litus type 2 in Puskesmas Kejaksan Cirebon
Methods : This study used a cross sectional. The way the1 sample used technique purposive
sampling (non random sampling) as many as 70 respondents. This research technique using
of questionnaire and used statistical test spearman.
Result : The results showed a significant The Correlation between obesity (p value = 0,002,
Signifikansi = -0,365), family history of disease (p value = 0,002, Signifikansi = +0,371),
and dietary habit (p value = 0,011, Signifikansi = +0,303) with diabetes melitus tipe 2 in
Puskesmas Kejaksan Kota Cirebon
Conclusion : There was correlation between obesity, family history of disease, and dietary
habit with diabetes me1litus type 2
Keywords : Obesity, Family history of disease, Dietary habit, Diabetes Melitus Type2
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), sekitar 347 juta
orang di seluruh dunia menderita diabetes, dan diperkirakan bahwa kematian
akibat diabetes akan meningkat dua pertiga kali antara tahun 2008 dan 2030.
Beban diabetes meningkat secara global, khususnya di negara-negara berkembang
(WHO, 2012). Pada tahun 2011, Indonesia menempati urutan ke-10 jumlah
penderita DM terbanyak di dunia dengan jumlah 7,3 juta orang dan jika hal ini
berlanjut diperkirakan pada tahun 2030 penderita DM dapat mencapai 11.8 juta
orang. Orang dengan DM memiliki peningkatan risiko mengembangkan sejumlah
masalah kesehatan akibat komplikasi akut maupun kronik (1).
Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi masalah kesehatan
masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal. Salah satu PTM yang
menyita banyak perhatian adalah Diabetes Melitus (DM). Di Indonesia DM
merupakan ancaman serius bagi pembangunan kesehatan (2).
Global status report on World Health Organization (WHO) tahun 2010
melaporkan bahwa 60% penyebab kematian semua umur di dunia adalah karena
PTM. DM menduduki peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian. Sekitar 1,3 juta
orang meninggal akibat diabetes dan 4 persen meninggal sebelum usia 70 tahun.
Pada Tahun 2030 diperkirakan DM menempati urutan ke-7 penyebab kematian
dunia. Sedangkan untuk di Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 akan
(2).
memiliki penyandang DM (diabetisi) sebanyak 21,3 juta jiwa Prevalensi DM
di Indonesia sebesar 1,5 persen. DM berdasarkan diagnosis atau gejala sebesar 2,1
persen (3).
Peningkatan berat badan dan obesitas merupakan penyumbang utama dalam
perkembangan kadar gula darah sehingga dapat menyebabkan diabetes melitus.
Orang-orang dengan IMT lebih dapat menyebabkan sensitifitas insulin menurun.
(4)
. Di Asia Tenggara, hampir 71 juta diperkirakan hidup dengan diabetes pada
tahun 2010 dan jumlah yang sama memiliki gangguan toleransi glukosa. Diabetes
mempengaruhi kelompok usia muda di negara berpenghasilan menengah
kebawah dan dengan demikian berdampak pada tahun hidup produktif. Jika tidak
terkendali, beban diabetes akan berlipat ganda 2030 (4).
Hasil penelitian John S Kekenusa, Budi T Ratag, Gloria Wuwungan di
Universitas Sam Ratulangi Manado menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara riwayat keluarga menderita DM dengan kejadian DM Tipe 2 (p=0,000)
dengan nilai Odds Ratio sebesar 4,7. Hal ini berarti bahwa orang yang memiliki
riwayat keluarga menderita DM, berisiko 5 kali lebih besar terkena DM Tipe 2
dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki riwayat keluarga menderita DM.
Kondisi ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono
(2011) pada 30 pasien rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.
Kariadi Semarang, dimana riwayat keluarga menderita DM merupakan faktor
risiko terjadinya DM Tipe 2 yang bermakna secara statistik dan memiliki
pengaruh terhadap kejadian DM Tipe 2 sebesar 75% (5).
Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan penyakit multifaktorial dengan
komponen genetik dan lingkungan yang memberikan kontribusi sama kuatnya
terhadap proses timbulnya penyakit tersebut. Sebagian faktor ini dapat
dimodifikasi melalui perubahan gaya hidup, sementara sebagian lainnya tidakn
dapat diubah .Faktor-faktor yang berhubungan dengan DM Tipe 2 antara lain
umur, riwayat keluarga menderita DM, berat badan berlebih, kurangnya aktifitas
fisik, dan diet tidak sehat. Umur dan riwayat keluarga menderita DM termasuk
dalam faktor yang tidak dapat dimodifikasi/diubah namun memiliki hubungan
yang erat dengan kejadian DM Tipe 2, sehingga dengan mengetahui kedua faktor
ini, orang yang berisiko menderita DM Tipe 2 dapat melakukan pencegahan
dengan mengendalikan faktor lain yang berhubungan dengan kejadian DM Tipe 2
(6)
.
Pola Makan
HDL > 35 mg/dl Trigliserida >
Karbohidrat
200 mg/dl
Obesitas
Kolesterol
FFA
Fungsi sel
Pankreas Asam lemak
Terganggu dalam darah
Obesitas
Pola Makan
2.7 Hipotesis
Ruang lingkup penelitian ini mencakup dua bidang keilmuan yaitu Ilmu
Penyakit Dalam dan Ilmu Gizi.
3.4.1 Populasi
a. Populasi Target
Populasi target dalam penelitian ini adalah pasien yang menderita diabetes
melitus tipe 2 di Kota Cirebon.
b. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien yang menderita
diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kejaksan Kota Cirebon pada bulan
Januari - Maret 2016.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang memenuhi
kriteria penelitian. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive
sampling dimana responden yang dipilih dalam populasi terjangkau yang
mempunyai pertimbangan tertentu yang dibuat peneliti sendiri berdasarkan
ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (24) .
Cara menentukan ukuran sampelnya dengan rumus sebagai berikut:
N
n=
1+N (d2 )
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
d = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0,05)
Jumlah Populasi sebanyak 85 orang maka didapatkan :
N
n=
1 + N (d2 )
n= 85
1+60(0,05)2
n = 70
jadi n = 70 orang
Jenis data dalam penelitian yang diambil adalah data primer dan data
sekunder. Data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner
untuk mengetahui adanya hubungan antara obesitas, riwayat penyakit
keluarga, dan pola makan dengan angka kejadian diabetes mellitus.
Kuesioner ini diberikan pada sampel penelitian, yaitu penderita DM tipe 2.
Data sekunder adalah catatan medik yang ada di puskesmas Kejaksan kota
Cirebon.
Pengumpulan
data
Meminta data
pasien DM tipe
2
Pembagian kuesioner
dan pengisisn oleh
responden
Menetukan
sampel data
Melakukan
Pembuatan pengukuran GDS
kuesioner dan IMT
k b2
r11 1
k 1 t2
t2 = varians total
c. Processing
Processing dalah memproses data dengan menggunakan computer atau
secara manual agar dapat dianalisis.
d. Tabulating
Tabulating yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang diteliti agar
memudahkan analisis data.
e. Entry
Entry yaitu kegiatan memasukkan hasil jawaban pada program
pengolahan data.
f. Cleaning
Memeriksa kembali apakah ada kesalahan data sehingga data benar-
benar siap untuk dianalisis.
Analisa data dalam penelitian ini melalui 2 tahap, yaitu analisa univariat
dan analisa bivariate.
1. Analisa Univariat
Analisa Univariat untuk menggambarkan sampel penelitian dari
semua variabel penelitian yaitu obesitas, riwayat penyakit keluarga, dan
pola makan. Sedangkan variabel dependent yaitu diabetes melitus tipe 2
tidak terkontrol.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat untuk menghubungankan antara variable bebas, yaitu
obesitas, riwayat penyakit keluarga, dan pola makan dengan variable
terikat yaitu diabetes melitus tipe 2 tidak terkontrol.
Analisis bivariat dalam penelitian ini dilakukan dengan terlebih
dahulu menghitung normalitas data hasil penelitian. Jika data berdistribusi
normal, maka analisis data bivariat dilakukan dengan uji korelasi pearson.
Jika data tidak berdistribusi normal, maka analisis bivariat dilakukan
dengan uji korelasi spearman.
3.11 Etika Penelitian
Okt 2015
Juni2015
Mar2016
Feb 2016
April201
Jan 2016
Juli2015
Sep2015
Agt2015
6
No Kegiatan
1 Penyusunan
Proposal
2 Ujian
proposal
3 Penyusunan
Instrumen
4 Persiapan
ke lapangan
5 Persiapan
ke lapangan
6 Analisis
data
7 Penyusunan
skripsi
8 Ujian
skripsi
.
Tabel 10 Hubungan Antara Riwayat Penyakit Keluarga Dengan
Diabetes Melitus Tipe 2
1. IDF. One adult in ten will have diabetes by 2030. 5th edition Diabetes Atlas.;
2011.
6. Sudoyo ABSAAMSSS. Buku AjarIlmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2009.
10. Goldstein BJdDMW. Type-2 Diabetes: Principles and Practice. New York:
Informa Healthcare; 2008.
11. Eckman AS. nlm.nih.gov. [Online].; 2011 [cited 2015 July 6. Available from:
http://nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000305.htm.
12. Gill GjPGW. Difficult Diabetes. London: Blackwell Science Ltd.; 2001.
13. Storck s. nlm.nih.gov. [Online].; 2011 [cited 2015 July 6. Available from:
http://nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000896.htm.
14. Donna D. Ignativicius MaMLW. Medical Surgical Nursing. 7th ed.; 2013.
17. Sujaya IN. Pola Konsumsi Makanan Tradisional bali sebagai faktor Risiko
Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan. Jurnal Skala Husada. 2009; 6.
18. Kemenkes. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI; 2010.
19. Kaban S. Diabetes Tipe 2 di Kota Sibolga Tahun 2005. Majalah Kedokteran
Nusantara. 2007 juny; 40.
20. Pusparini.. Obesitas Sentral, Sindroma Metabolik dan Diabetes Melitus Tipe Dua.
Universa Medicina. 2007.
22. Praet SFEdLJCvL. Exercise Therapy in Type 2 diabetes. Springer Acta Diabetol.
2009; 46.
23. Tabassum Rd. Evaluation of DOK5 as a susceptibility gene for type 2 diabetes
and obesity in North Indian popilation. Biomed Central Medical Genetics. 2010;
11.
Dengan hormat,
Peneliti,
Galang Prasetyo
Adi
Lampiran 3. Persetujuan Menjadi Responden
Mengetahui, Cirebon,
2016, jam :
Pelaksana Penelitian Responden
KUESIONER PENELITIAN
No. Responden :
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Usia :
3. Alamat :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Kadar GDS :
B. KEBIASAAN POLA MAKAN
Petunjuk : tuliskan semua jenis maknan yang di konsumsi bapak/ibu berikut waktu
makan dan ukuran jumlahnya (dalam berat/gram atau ukuran rumah tangga) selama 1
x 24 jam yang lalu.
Jenis
masakan Ukuran Hasil recall 24 Jam
Waktu Lemak
/ Berat Energi KH Gula
minuman URT Jenuh
(gram) (Kalori) (gram) (gram)
(gram)
PAGI Pukul :
Selingan
Pagi, Pukul:
Siang, Pukul :
Selingan
sore, Pukul :
Sore / Malam
, Pukul :
Selingan
Malam,
Pukul :
Total
Lampiran 5. Output Data Statistik
Explore
Normalitas
Descriptives
Median 2.00
Variance .080
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 0
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
DM_TIPE_2 .534 70 .000 .314 70 .000
RIWAYAT_KELUARGA .449 70 .000 .566 70 .000
POLA_MAKAN .470 70 .000 .532 70 .000
OBESITAS .256 70 .000 .794 70 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Nonparametric Correlations
Correlations
POLA_MAKA RIWAYAT_KE
OBESITAS N DM_TIPE_2 LUARGA
Spearman's rho OBESITAS Correlation Coefficient 1.000 -.380** -.365** -.257*
Sig. (2-tailed) . .001 .002 .032
N 70 70 70 70
POLA_MAKAN Correlation Coefficient -.380** 1.000 .303* .674**
Sig. (2-tailed) .001 . .011 .000
N 70 70 70 70
DM_TIPE_2 Correlation Coefficient -.365** .303* 1.000 .371**
Sig. (2-tailed) .002 .011 . .002
N 70 70 70 70
RIWAYAT_KEL Correlation Coefficient -.257* .674** .371** 1.000
UARGA
Sig. (2-tailed) .032 .000 .002 .
N 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 6. Master Tabel Data
POLA
OBESITAS MAKAN
RT OBESITAS
146
1 Ny. S 66 04/04 64 30.02 II 3 0 1 1 0 0 1 0 44 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
155
2 Ny. Y 47 02/06 69 28.72 I 2 1 1 1 1 0 1 1 78 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
145
3 Ny. S 56 04/04 64 30.43 II 3 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
160
4 Tn. A 61 03/01 70 27.34 I 2 1 1 0 1 0 1 1 67 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
148
5 Ny. K 62 01/05 62 28.30 I 2 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
161
6 Tn. D 58 02/10 70 27.00 I 2 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
149
7 Ny.N 51 01/01 56 25.22 I 2 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
160
8 Tn. S 60 02/07 69 26.95 I 2 1 1 1 1 0 1 1 78 PATUH
RT TIDAK TIDAK
145
9 Ny. S 59 02/09 49 23.30 OBESITAS 1 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT TIDAK TIDAK
155
10 Ny. C 52 01/10 60 24.97 OBESITAS 1 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
159
11 Tn. S 60 03/08 65 25.71 I 2 1 1 1 1 0 1 1 78 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
150
12 Ny. S 60 07/01 62 27.55 I 2 1 1 0 1 1 1 0 67 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
155
13 Tn. H 65 03/03 70 29.13 I 2 1 1 1 1 0 1 1 78 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
156
14 Tn. N 61 02/03 64 26.29 I 2 1 1 1 1 0 1 1 78 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
152
15 Ny. S 57 06/01 69 29.86 I 2 1 1 0 1 0 1 1 67 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
163
16 Tn. S 43 03/01 70 26.34 I 2 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
150
17 Ny. U 51 04/01 62 27.55 I 2 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT TIDAK TIDAK
145
18 Ny. D 55 01/04 52 24.73 OBESITAS 1 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT TIDAK TIDAK
165
19 Tn. A 57 02/11 68 24.97 OBESITAS 1 1 1 0 1 1 1 0 67 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
154
20 Ny. A 68 04/09 62 26.14 I 2 1 1 0 1 1 1 1 78 PATUH
RT TIDAK TIDAK
162
21 Tn. A 75 04/09 60 22.86 OBESITAS 1 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
160
22 Tn. I 49 03/08 65 25.39 I 2 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT TIDAK TIDAK
155
23 Tn. T 68 02/08 59 24.55 OBESITAS 1 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
162
24 Tn. M 63 01/06 68 25.91 I 2 1 1 1 1 0 1 1 78 PATUH
RT TIDAK TIDAK
160
25 Tn. D 64 07/01 50 19.53 OBESITAS 1 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
147
26 Ny. M 66 04/01 55 25.45 I 2 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT TIDAK
153
27 Tn. P 65 04/01 53 22.64 OBESITAS 1 1 1 0 1 0 1 0 44 PATUH
RT TIDAK TIDAK
148
28 TN. K 62 05/01 49 22.37 OBESITAS 1 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
160
29 Tn. U 64 06/01 65 25.39 I 2 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT OBESITAS
142
30 Ny. U 66 01/11 52 25.78 I 2 0 1 0 0 0 1 0 33 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
153
31 Ny. W 52 01/11 60 25.63 I 2 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT TIDAK TIDAK
169
32 Ny. W 50 02/11 67 23.45 OBESITAS 1 0 1 1 0 0 1 1 56 PATUH
RT TIDAK TIDAK
151
33 Ny. R 19 02/11 52 22.80 OBESITAS 1 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
155
34 Ny. J 62 02/11 65 27.05 I 2 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT OBESITAS
142
35 Ny. S 58 02/11 62 30.74 II 3 0 1 0 0 0 1 1 44 PATUH
RT OBESITAS
154
36 Ny. S 56 03/11 80 33.73 II 3 0 1 1 0 0 1 1 44 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
145
37 Ny. D 63 03/09 54 25.63 I 2 0 1 1 1 1 0 0 56 PATUH
RT OBESITAS
141
38 Ny. T 56 01/09 55 27.66 I 2 0 1 1 0 0 1 1 44 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
145
39 Ny. K 60 02/10 63 29.96 II 3 0 1 1 0 0 1 1 56 PATUH
RT OBESITAS
151
40 Ny. S 55 02/10 74 32.45 II 3 0 0 0 0 0 1 1 33 PATUH
RT TIDAK TIDAK
155
41 Ny. A 37 02/10 52 21.64 OBESITAS 1 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT OBESITAS
156
42 Ny. C 47 02/01 84 34.51 II 3 0 1 0 0 0 1 0 33 PATUH
RT TIDAK TIDAK
160
43 Tn. M 47 02/10 57 22.26 OBESITAS 1 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT TIDAK TIDAK
156
44 Ny. R 57 02/11 60 24.65 OBESITAS 1 0 1 1 0 0 1 1 56 PATUH
RT OBESITAS
150
45 Ny. A 63 02/11 69 30.66 II 3 0 0 0 1 1 1 0 44 PATUH
RT TIDAK TIDAK
157
46 Tn. P 69 02/11 60 24.34 OBESITAS 1 1 1 1 1 0 1 0 56 PATUH
RT TIDAK TIDAK
155
47 Ny. K 59 02/11 57 23.72 OBESITAS 1 1 1 1 1 0 1 1 78 PATUH
RT OBESITAS
150
48 Ny. O 55 03/10 60 26.66 I 2 0 0 0 1 0 1 0 33 PATUH
RT TIDAK TIDAK
143
49 Ny. D 54 03/10 48 23.47 OBESITAS 1 0 1 1 1 1 0 0 56 PATUH
RT TIDAK TIDAK
147
50 Ny. C 56 02/11 47 21.75 OBESITAS 1 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT TIDAK TIDAK
167
51 Tn. A 56 02/11 58 20.79 OBESITAS 1 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT 01/ OBESITAS
154
52 Tn.Y 64 11 90 37.94 II 3 0 1 0 0 0 1 0 33 PATUH
RT OBESITAS
155
53 Ny.T 64 01/08 70 29.13 I 2 0 1 0 1 0 1 0 44 PATUH
RT OBESITAS
149
54 Ny. D 48 03/11 80 36.03 II 3 0 1 1 0 0 1 1 44 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
160
55 Tn. S 65 02/11 67 26.17 I 2 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT TIDAK TIDAK
160
56 Tn. B 67 01/11 55 21.48 OBESITAS 1 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
140
57 Ny. M 63 03/11 54 27.55 I 2 1 1 0 1 1 1 1 78 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
155
58 Tn. J 56 03/11 65 27.05 I 2 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
153
59 Ny. K 60 03/09 60 25.63 I 2 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
RT OBESITAS
158
60 Ny. S 47 01/02 72 28.84 I 2 0 1 0 1 0 0 0 33 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
160
61 Tn. S 65 03/02 72 28.12 I 2 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT TIDAK
147
62 Ny. J 61 03/01 50 23.13 OBESITAS 1 0 1 1 1 1 0 0 44 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
145
63 Ny. T 63 05/02 62 28.50 I 2 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT TIDAK
149
64 Ny. N 47 05/02 49 22.07 OBESITAS 1 0 1 0 1 0 0 0 33 PATUH
RT TIDAK TIDAK
146
65 Ny. J 63 04/02 42 19.70 OBESITAS 1 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT TIDAK TIDAK
146
66 Tn. A 78 04/02 36 16.88 OBESITAS 1 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT TIDAK TIDAK
153
67 Ny. S 64 02/02 50 21.35 OBESITAS 1 0 1 1 1 1 0 0 56 PATUH
RT OBESITAS
148
68 Ny. S 51 02/02 61 27.84 I 2 1 1 0 1 0 1 0 44 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
145
69 Ny. M 63 02/02 67 31.86 II 3 1 1 0 1 0 1 0 56 PATUH
RT OBESITAS TIDAK
142
70 Ny. S 56 01/02 58 28.76 I 2 1 1 1 1 1 1 1 89 PATUH
DM
TIPE RIWAYAT
2 KELUARGA