SKRIPSI
Oleh
SKRIPSI
Oleh
ii
Universitas Sumatera Utara
Pernyataan Keaslian Skripsi
Overweight dan Obesitas di Lady’s Centre Medan Tahun 2020” beserta seluruh
isinya adalah benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau
iii
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
iv
Universitas Sumatera Utara
Abstract
v
Universitas Sumatera Utara
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan
Image, Pengetahuan Gizi, dan Pola Makan Wanita Overweight dan Obesitas
di Lady’s Centre Medan Tahun 2020”. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis
1. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yudistina, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
3. Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian, M.Si., selaku Ketua Departemen Gizi
4. Dr. Dra. Jumirah, Apt., M.Kes., selaku Dosen Penguji I dan Ernawati
Sumatera Utara.
vi
Universitas Sumatera Utara
6. Siska Herly Juliana Sianturi, S.E., selaku owner Lady’s Centre Medan yang
semangat, fasilitas, serta doa yang selalu diberikan kepada penulis dalam
menyelesaikan pendidikan.
8. Saudara kandung penulis, Muhammad Iqbal Syam Lubis, atas kasih sayang,
Cynthia Sormin, Saralita Meliala, dan Yesica Ginting terima kasih atas
semangat, hiburan, bantuan, pendapat serta saran dalam pengerjaan skripsi ini.
10. Keluarga besar Gizi Kesehatan Masyarakat angkatan 2017 dan 2018 untuk
11. Semua pihak yang telah membantu, baik bantuan dukungan, saran, doa,
sebab itu, peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, peneliti
berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat
bagi pembaca.
vii
Universitas Sumatera Utara
Daftar Isi
Halaman
Halaman Persetujuan i
Halaman Penetapan Tim Penguji ii
Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi iii
Abstrak iv
Abstract v
Kata Pengantar vi
Daftar Isi viii
Daftar Tabel x
Daftar Gambar xi
Daftar Lampiran xii
Daftar Istilah xiii
Riwayat Hidup xiv
Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 5
Tujuan Penelitian 5
Tujuan umum 5
Tujuan khusus 5
Manfaat Penelitian 5
Tinjauan Pustaka 7
Overweight dan Obesitas 7
Faktor penyebab overweight 7
Penggolongan timbulnya overweight berdasarkan umur 8
Faktor risiko obesitas 9
Perkembangan obesitas pada wanita dewasa 11
Dampak obesitas 11
Pengukuran overweight dan obesitas 12
Body Image 13
Respon body image 13
Kaitan body image dengan status gizi overweight dan obesitas 14
Pengukuran body image 15
Pengetahuan Gizi 16
Kaitan pengetahuan gizi dengan status gizi overweight
dan obesitas 17
Pengukuran pengetahuan gizi 17
Pola Makan 18
Kebutuhan gizi orang dewasa 19
Kaitan pola makan dengan status gizi overweight dan obesitas 21
Pengukuran pola makan 22
viii
Universitas Sumatera Utara
Landasan Teori 24
Kerangka Konsep 24
Metode Penelitian 26
Jenis Penelitian 26
Lokasi dan Waktu Penelitian 26
Populasi dan Sampel 26
Variabel dan Definisi Operasional 26
Metode Pengumpulan Data 28
Metode Pengukuran 29
Metode Analisis Data 32
Hasil Penelitian 34
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 34
Visi dan Misi 35
Karakteristik Responden 35
Body Image 37
Pengetahuan Gizi 38
Pola Makan 38
Distribusi Variabel Dependen dengan Variabel Independen 40
Pembahasan 45
Overweight dan Obesitas 45
Body Image 46
Pengetahuan Gizi 49
Pola Makan 52
Keterbatasan Penelitian 59
Daftar Pustaka 62
Lampiran 69
ix
Universitas Sumatera Utara
Daftar Tabel
No Judul Halaman
x
Universitas Sumatera Utara
Daftar Gambar
No Judul Halaman
2 Landasan teori 24
3 Kerangka konsep 24
4 Body image 30
xi
Universitas Sumatera Utara
Daftar Lampiran
1 Kuesioner Penelitian 69
2 Master Data 73
3 Output SPSS 78
xii
Universitas Sumatera Utara
Daftar Istilah
xiii
Universitas Sumatera Utara
Riwayat Hidup
Pematang Siantar pada tanggal 04 Maret 1998. Penulis beragama Islam, anak
pertama dari dua bersaudara dari pasangan Rahmat Lubis dan Rimadhani Lubis.
Utara.
xiv
Universitas Sumatera Utara
Pendahuluan
Latar Belakang
kelebihan berat badan menempati urutan kelima dari risiko penyebab kematian
global. Hal ini ditunjukkan dari setiap tahun 2,8 juta orang dewasa meninggal
karena obesitas. Oleh karena itu, obesitas menjadi masalah epidemiologi yang
menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dunia (Adriani & Wijatmadi,
2012).
Berdasarkan data WHO tahun 2014, jumlah orang dewasa usia diatas 18
tahun yang mengalami kelebihan berat badan lebih dari 1,9 miliar orang dan yang
mengalami obesitas 600 juta orang dengan rata-rata Indeks Massa Tubuh (IMT)
RI, 2018).
bahwa proporsi berat badan lebih pada dewasa usia diatas 18 tahun meningkat
dari tahun 2007 sebagai berikut 8,6% (Riskesdas 2007), 11,5% (Riskesdas 2013),
dan 13,6% (Riskesdas 2018). Kemudian proporsi obesitas pada dewasa usia diatas
18 tahun juga meningkat dari tahun 2007 sebagai berikut 10,5% (Riskesdas 2007),
14,8% (Riskesdas 2013), 21,8% (Riskesdas 2018). Proporsi kelebihan berat badan
tertinggi pada dewasa usia diatas 18 tahun berada di Provinsi Sulawesi Utara
1
Universitas Sumatera Utara
2
(16,3%) dan proporsi kelebihan berat badan terendah pada dewasa usia diatas 18
tahun berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (8,8%). Proporsi obesitas tertinggi
pada dewasa usia diatas 18 tahun juga berada di Provinsi Sulawesi Utara (30,2%)
dan proporsi obesitas terendah pada dewasa usia diatas 18 tahun juga berada di
Provinsi Nusa Tenggara Timur (10,3%). Kelebihan berat badan dan obesitas lebih
banyak dialami oleh perempuan dibandingkan dengan laki laki sebagai berikut
perempuan dengan berat badan lebih (15,1%) dan laki-laki dengan berat badan
seseorang yang melebihi berat badan normal (Hastuti, 2018). Seseorang yang
Metode yang paling banyak digunakan untuk mengetahui status gizi orang
dewasa adalah dengan menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT) seseorang yang
diperoleh dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan
Seseorang dapat dikatakan mengalami overweight jika hasil IMT > 25 – 29,9,
obesitas I jika hasil IMT 30 – 34,9, obesitas II jika hasil IMT 35 – 39,9, dan
berlebihan. Gangguan emosi ini merupakan body image negatif yang banyak
terjadi pada wanita yang menderita overweight dan obesitas. Wanita dengan status
image yang lebih besar dibanding perempuan dengan status berat badan normal
tidak nyaman dalam pergaulan sosial dapat menyebabkan dua pola makan
abnormal yang dapat menjadi pencetus terjadinya obesitas, yaitu makan dalam
jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada
kandungan gizi dalam bahan makanan (Surajiyao, 2007). Hasil penelitian yang
instalasi gizi RSUD. Dr. Soetomo juga menunjukkan bahwa semakin tinggi
yang mengalami overweight dan obesitas lebih responsif terhadap isyarat lapar
eksternal, seperti rasa dan bau makanan atau saatnya waktu makan dibanding
orang yang memiliki berat badan normal. Orang yang gemuk cenderung makan
bila ia merasa ingin makan, bukan merasa saat ia lapar. Pola makan yang berlebih
inilah yang menyebabkan seseorang yang sudah gemuk sulit keluar dari
kegemukan, jika seseorang tidak memiliki kontrol dan motivasi diri yang kuat
Menurut Ilfa (2010), kategori usia dewasa awal dari usia 18 – 40 tahun,
dewasa madya dari usia 41 – 60 tahun, dan dewasa lanjut > 60 tahun. Berdasarkan
termasuk kategori usia dewasa, yaitu dari usia 18 – 60 tahun. Empat puluh dua
wanita dewasa diantaranya mengalami overweight dan obesitas. Hal ini dapat
merasa bentuk, ukuran, dan penampilan tubuhnya kurang menarik karena selalu
merasa gemuk. Ketidakpuasan pada body image ini dapat mempengaruhi pola
mengalami stres di masa yang akan datang. Pola makan yang tidak dijaga inilah
yang menyebabkan seseorang yang sudah gemuk sulit keluar dari kegemukan.
tentang “Gambaran Body Image, Pengetahuan Gizi, dan Pola Makan Wanita
Perumusan Masalah
yang akan dilakukan adalah “Bagaimana gambaran body image, pengetahuan gizi,
dan pola makan wanita overweight dan obesitas di Lady’s Centre Medan?”
Tujuan Penelitian
gizi, dan pola makan wanita overweight dan obesitas di Lady’s Centre Medan.
Medan.
Manfaat Penelitian
2. Untuk dapat meningkatkan pengetahuan gizi dan pola makan seimbang pada
Menurut Astawan dan Leomitro (2009) overweight atau berat badan lebih
adalah keadaan berat badan seseorang yang sudah melebihi normal, namun belum
risiko menderita obesitas jika tidak memiliki kontrol dan motivasi diri yang kuat
untuk mengurangi berat badan. Jika dinilai berdasarkan Indeks Masa Tubuh
Obesitas (obesity) berasal dari bahasa latin yaitu “ob” yang berarti “akibat
dari” dan “esum” artinya “makan”. Oleh karena itu, obesitas dapat diartikan
“akibat dari pola makan yang berlebihan (Adams dkk., 2002; Syarif, 2003).
Menurut WHO (2015), obesitas adalah kejadian akumulasi lemak yang abnormal
80% anak memiliki risiko overweight. Bila salah satu orang tuanya mengalami
overweight, maka 40% anak memiliki risiko overweight. Jika kedua orang tuanya
7
Universitas Sumatera Utara
8
makanan yang mengandung kalori atau kolesterol tinggi yang dapat menyebabkan
berbeda-beda dalam mengatasi perilaku stress, cemas, dan takut, misalnya dengan
buru, menghindari makan pagi, dan kebiasaan makan makanan ringan dapat
menyebabkan penumpukan lemak atau kelebihan kalori yang akan menjadi faktor
penyebab overweight.
bahwa dari jumlah bayi usia enam bulan pertama yang menderita kegemukan,
lebih dari sepertiga menjadi lebih gemuk pada usia dewasa. Oleh karena itu,
tubuh seseorang mulai usia dua tahun sampai usia remaja. Faktor pola makan
yang salah dan kurangnya aktifitas fisik menjadi penyebab timbulnya kegemukan
pada masa dewasa karena sudah gemuk dari masa kanak-kanak. Pada usia 20 – 30
asupan kalori akan terjadi penumpukan energi dalam tubuh dan menyebabkan
mengalami kenaikan berat badan karena pada masa tersebut kebanyakan orang
pada responden usia > 40 tahun (53,0%) dibandingkan dengan responden yang
berumur ≤ 40 (37,2%). Dapat diketahui bahwa responden dengan usia > 40 tahun
Jenis kelamin. Obesitas dapat terjadi pada pria maupun wanita, tetapi
(2012) juga obesitas lebih banyak ditemukan pada wanita karena metabolisme
Penelitian yang dilakukan oleh Siltonga (2008) mengenai pola makan dan
aktivitas fisik pada orang dewasa yang mengalami obesitas dari keluarga miskin
laki-laki 0%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
dialami oleh seseorang yang memiliki tingkat ekonomi tinggi karena semakin
perubahan pola hidup akan memegang peranan yang penting dalam penanganan
proporsi obesitas lebih tinggi pada pegawai staf (55,2%) dibandingkan dengan
non staf (39,6%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pegawai staf memiliki
tingkat pendapatan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang non staf.
wanita mulai mengalami kenaikan berat bada berlebih setelah masa pubertas.
Kehamilan. Beberapa kasus pada wanita, berat badan dapat naik hingga
lebih 50 kg pada masa kehamilan. Wanita dengan status nullipara akan mengalami
kenaikan berat badan lebih besar dibandingkan dengan wanita dengan status
primapara karena wanita dengan status nullipara akan mengalami kenaikan berat
remaja, dan dewasa muda yang mengalami obesitas dapat berpengaruh pada
adalah gangguan citra tubuh. Gangguan citra tubuh tersebut dapat menyebabkan
rasa tidak puas pada dirinya, rasa kurang percaya diri, merasa dijauhkan, hingga
dapat menyebabkan seseorang depresi. Perasaan ini lah yang dapat menyebabkan
mendengkur saat tidur, dan sering mengantuk pada siang hari (Santrock, 2002).
seseorang dapat dilakukan dengan pengukuran Body Mass Index (BMI) atau
Indeks Massa Tubuh (IMT). Nilai IMT dapat dihitung dengan rumus (Waspadji
dkk, 2003):
( )
( )
Pengukuran dengan IMT juga merupakan bagian dari penentuan status gizi
seseorang. Berikut kategori status gizi berdasarkan nilai IMT menurut WHO
tahun 2004.
Tabel 1
Body Image
bagaimana harapan terhadap bentuk dan ukuran tubuh yang diinginkan. Apabila
harapan tersebut tidak sesuai dengan bentuk dan ukuran tubuh aktualnya, maka
Respon body image. Menurut Tadabbur (2008) respon body image terdiri
dari:
Body image positif. Seseorang yang memiliki body image positif akan
merasa bentuk, ukuran, dan penampilan tubuhnya cantik dan menarik, walaupun
tidak sesuai dengan kenyataannya. Ciri-ciri seseorang yang memiliki body image
masalah yang dihadapi, penuh harap dan yakin dapat meraih kehidupan yang lebih
baik, segera bangkit dari kegagalan dan tidak larut dalam duka berkepanjangan,
tidak ada hal yang tidak mungkin, dan penuh percaya diri.
bentuk dan ukuran tubuhnya sudah ideal. Body image merupakan akibat dari
lingkungan, orang lain, atau pengalaman masa lalu. Ciri-ciri seseorang yang
memiliki body image negatif yaitu merasa rendah diri artinya menganggap dirinya
tidak berguna dan tidak berarti ditengah masyarakat, merasa keberadaannya tidak
dibutuhkan oleh masyarakat dan lingkungan, merasa tidak pantas atau tidak
berhak memiliki atau mendapatkan sesuatu, merasa dibenci dan tidak disukai oleh
lingkungan dan orang sekitar, merasa tidak mampu dan selalu khawatir
semangat hidup, tidak berani memulai sesuatu hal yang baru, dan selalu khawatir
Kaitan body image dengan status gizi overweight dan obesitas. Apa
Banyak orang yang melampiaskan emosinya dengan makan. Salah satu bentuk
gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif yang bisa menyebabkan
seseorang yang memiliki body image negatif dapat mengalami stres di masa yang
akan datang yang merupakan efek utama kesehatan psikososial. Stres yang
penyakit lain seperti asma (Insel, 1997). Gangguan ini banyak dialami oleh wanita
Makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan dimalam hari
(sindroma makan pada malam hari) merupakan 2 pola makan abnormal yang bisa
menjadi penyebab obesitas. Kedua pola makan ini dipicu oleh stress dan
dalam
kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya jumlah kalori yang
dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, dimana
berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang
Menurut Laus (2013), kelompok yang memiliki status gizi lebih dan
obesitas memiliki ketidakpuasan body image lebih tinggi. Sejalan dengan hasil
penelitian Dieny (2013) bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan body image maka
status gizinya semakin rendah, hal ini menunjukkan ada hubungan antara body
pengukuran body image atau persepsi tubuh dapat menggunakan kuesioner yang
terdiri dari pertanyaan mengenai bentuk tubuhnya, bentuk tubuh ideal, dan bentuk
persatu. Jenis persepsi tubuh diukur dengan membandingkan status gizi aktual
dengan bentuk tubuh aktualnya. Apabila berbeda, hal ini dapat dikatakan sebagai
persepsi tubuh negatif. Sebaliknya, apabila status gizi aktual sama dengan bentuk
Hasil persepsi tubuh baik negatif atau positif diolah secara deskriptif melihat
rataan, sehingga didapatkan hasil secara umum mengenai persepsi body image.
dapat menggunakan Figure Rating Scale (FRS). FRS terdiri dari sembilan skema
gambar yang memiliki interval dari sangat kurus dengan skor 1 sampai sangat
gemuk dengan skor 9. Skala tersebut digunakan untuk mengukur persepsi tubuh.
Dalam penelitian ini, wanita dewasa yang menderita overweight dan obesitas
kategori bentuk tubuh berdasarkan nomor gambar yaitu gambar 1 dan 2 kategori
Pengetahuan Gizi
mengenai makanan dan zat gizi, sumber-sumber zat gizi pada makanan, makanan
yang baik agar zat gizi dalam makanan tidak hilang, serta cara hidup sehat.
dalam pemilihan makanan yang akan berpengaruh pada keadaan gizi yang
semua kebutuhan zat gizi untuk fungsi normal tubuh. Pemilihan bahan makanan
gizi baik bila tubuh memperoleh cukup zat gizi yang dibutuhkan. Status gizi
kurang bila tubuh kurang memperoleh satu atau lebih zat gizi essensial.
Sedangkan status gizi lebih bila tubuh memperoleh zat gizi yang berlebihan,
pengetahuan gizi cenderung memiliki gaya hidup dan pola makan yang buruk,
begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian Jaminah dan Mamudiono (2018) pada
ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan kejadian obesitas pada karyawan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
pengetahuan dibagi menjadi dua jenis yaitu pertanyaan subjektif (misalnya jenis
disukai dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah dan penilaian lebih
cepat. Nilai nol jika responden menjawab salah dan nilai satu jika responden
karena itu uji analisa data secara statistik dimana hasil pengolahan data hanya
Keterangan :
P = Persentase
Selanjutnya, hasil dari persentase ini akan dibagi menjadi tiga kategori
yaitu baik (mampu menjawab dengan benar > 75%), cukup (mampu menjawab
dengan benar 60 – 75%), dan kurang (mampu menjawab dengan benar < 60%)
(Arikunto, 2010).
Pola Makan
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan
Status gizi tergantung dari tingkat konsumsi yang ditentukan oleh kualitas
dan kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukkan adanya semua zat gizi
Konsumsi yang menghasilkan kesehatan gizi yang baik dan dalam jumlah lebih
disebut sebagai konsumsi berlebih yang dapat mengakibatkan keadaan gizi lebih
karbohidrat, protein, dan lemak. Terdapat juga kandungan organik lain seperti
kelebihan energi apabila konsumsi energi melebihi dari energi yang dikeluarkan,
sehingga diubah menjadi lemak tubuh yang menyebabkan berat badan berlebih
beda bergantung pada umur, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, dan
aktivitas fisik.
Kecukupan Gizi (AKG). Kebutuhan energi pada usia dewasa menurun sesuai
melalui makanan kurang dari energi yang dikeluarkan, sehingga berat badan
energi yaitu apabila konsumsi energi melalui makanan lebih dari energi yang
dikeluarkan, sehingga akan diubah menjadi lemak tubuh yang dapat menyebabkan
total kebutuhan energi, terutama dalam bentuk karbohidrat kompleks seperti yang
terdapat dalam padia-padian (beras, jagung, gandum, dan hasil olahannya seperti
kebutuhan energi total atau paling banyak 4 – 5 sendok sehari (Almatsier dkk,
2013).
melalui urin, feses, kulit dan rambut, serta untuk mengganti sel-sel yang rusak.
Sumber protein yang dianjurkan protein dari makanan nabati seperti tahu, tempe
tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, susu tanpa lemak (skim) serta mengurangi
kebutuhan serat per hari yaitu sekitar 25 gram. Sayangnya, kebutuhan serat ini
kerap kali tak terpenuhi dengan baik. Konsumsi serat rata-rata hanya sekitar 15
gram serat setiap harinya. Serat diperlukan agar buang air besar menjadi lancar,
sehingga tidak mengalami sembelit. Serat akan menghambat penyerapan gula dan
2014).
kebutuhan rata-rata zat gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi hampir
semua orang dengan karakteristik tertentu yang meliputi umur, jenis kelamin,
tingkat aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis, untuk hidup sehat. AKG digunakan
Tabel 2
Kelompok Umur
Jenis Zat Gizi
19 – 29 tahun 30 – 49 tahun
Energi 2250 2150
Karbohidrat (gr) 360 340
Protein (gr) 60 60
Lemak (gr) 65 60
Serat (gr) 32 30
Sumber : Kementerian Kesehatan RI 2019
Kaitan pola makan dengan status gizi overweight dan obesitas. Pola
makan pada orang dewasa perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi status
gizinya. Jika kekurangan asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, maka tubuh
akan lemas karena kekurangan energi, daya tahan tubuh menurun sehingga mudah
sakit, serta dapat menyebabkan menderita gizi kurang. Sebaliknya jika asupan
karbohidrat sederhana, tinggi lemak, dan rendah serat merupakan pola makan
makan kurang baik sebesar 62 persen. Sebagian besar pola konsumsi terhadap
sayuran dan buah masih kurang. Kemudian frekuensi konsumsi terhadap makanan
pokok dan lauk pauk juga kurang baik. Mereka juga cenderung mengkonsumsi
makanan siap saji yang mengandung tinggi karbohidrat dan lemak atau tinggi
kalori. Sehingga didapatkan data status gizi pegawai bahwa 50 persen mengalami
obesitas.
STAR Busana dan PLS Ervina Medan menggambarkan bahwa pola makan
karyawan masih kurang baik karena setiap hari karyawan selalu mengkonsumsi
makanan dan minuman yang mengandung tinggi kalori, energi, garam dan gula.
Umumnya mereka mengkonsumsi roti, keripik, bakso, gorengan, teh manis, kopi,
penelitian tersebut dapat dilihat bahwa pola makan karyawan yang tidak
dapat digunakan untuk menilai konsumsi makan, yaitu metode ingatan 24 jam,
keenam metode tersebut, penelitian ini menggunakan metode food recall 24 jam.
Metode food recall 24 jam adalah metode untuk menilai konsumsi pangan
seseorang dengan cara mengingat-ngingat pangan apa saja yang dikonsumsi pada
kurun waktu 24 jam yang lalu (Siagian, 2010). Dengan metode ini akan diketahui
ukuran porsi makanan berdasarkan Ukuran Rumah Tangga (URT). Data food
recall 24 jam yang diperoleh adalah data kuantitatif. Oleh karena itu, data
menggunakan alat ukur rumah tangga (sendok, piring, gelas, dan lainnya) yang
dilaksanakan serta tidak membebani responden, biaya relatif murah karena tidak
memerlukan peralatan khusus dan tempat yang luas, cepat pelaksananya sehingga
dapat mencakup banyak responden, dapat digunakan untuk responden yang buta
bila hanya dilakukan satu hari, ketepatannya tergantung pada daya ingat
konsumsinya lebih banyak (The flat slape syndrome), serta butuh tenaga atau
petugas yang terlatih dan terampil dalam menggunakan alat-alat bantu URT.
Landasan Teori
2. Zarei (2014) menjelaskan bahwa jenis kelamin, body image, status merokok,
Pengetahuan
Overweight/
Obesitas
1. Jenis Kelamin
2. Pola Konsumsi
3. Body Image
4. Status Merokok
5. Alkohol
6. Aktivitas Fisik
Kerangka Konsep
Body Image
Overweight /
Pengetahuan Gizi
Obesitas
Pola Makan
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa body image, pengetahuan gizi,
dan pola makan merupakan variabel independen dimana variabel yang dapat
(variabel dependen).
Jenis Penelitian
melihat gambaran body image, pengetahuan gizi, dan pola makan wanita yang
sectional yaitu pengumpulan data dilakukan pada satu saat atau periode tertentu
Medan. Pemilihan lokasi ini dengan alasan berdasarkan survei pendahuluan yang
Fitness Medan yang memiliki status gizi overweight dan obesitas berjumlah 52
orang.
orang.
26
Universitas Sumatera Utara
27
badan seseorang yang sudah melebihi normal, namun belum sampai kategori
Body image. Body image adalah pikiran, perasaan, dan persepsi wanita
overweight atau obesitas di Lady’s Centre Medan terhadap bentuk dan ukuran
makanan dan zat gizi, sumber-sumber zat gizi pada makanan, makanan aman
baik agar zat gizi dalam makanan tidak hilang, serta cara hidup sehat.
kecukupan lemak dan serat dari makanan yang dimakan oleh wanita overweight
dikonsumsi wanita overweight dan obesitas di Lady’s Centre Medan dalam sehari
yang kemudian disesuaikan dengan tabel kecukupan energi yang dianjurkan bagi
orang Indonesia.
dikonsumsi wanita overweight dan obesitas di Lady’s Centre Medan dalam sehari
yang kemudian disesuaikan dengan tabel kecukupan protein yang dianjurkan bagi
orang Indonesia.
dikonsumsi wanita overweight dan obesitas di Lady’s Centre Medan dalam sehari
yang kemudian disesuaikan dengan tabel kecukupan lemak yang dianjurkan bagi
orang Indonesia.
wanita overweight dan obesitas di Lady’s Centre Medan dalam sehari yang
kemudian disesuaikan dengan tabel kecukupan lemak yang dianjurkan bagi orang
Indonesia.
Data primer. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1. Data karakteristik individu (nama, tempat dan tanggal lahir, usia) diperoleh
2. Data antropometri responden meliputi berat badan dan tinggi badan yang
untuk mengukur berat badan yaitu timbangan injak dan alat ukur yang
2x24 jam.
Fitness Medan.
Metode Pengukuran
menggunakan Figure Rating Scale (FRS). FRS terdiri dari sembilan skema
gambar yang memiliki interval dari sangat kurus dengan skor 1 sampai sangat
gemuk dengan skor 9. Skala tersebut digunakan untuk mengukur persepsi tubuh.
Dalam penelitian ini, wanita dewasa yang mengalami overweight dan obesitas
pertanyaan mengenai persepsi tubuh saat ini, persepsi bentuk tubuh ideal, dan
nomor gambar yaitu gambar 1 dan 2 kategori kurus, gambar 3 dan 4 kategori
Body image diukur dengan membandingkan status gizi aktual terhadap bentuk
tubuh aktualnya.
a. Negatif, apabila bentuk tubuh aktual tidak sesuai dengan status gizi aktual
diberi kategori 1.
b. Positif, apabila bentuk tubuh aktual sesuai dengan status gizi aktual diberi
kategori 2.
kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan. Nilai nol jika responden
menjawab salah dan nilai satu jika responden menjawab benar. Penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif, oleh karena itu uji analisa data secara
statistik dimana hasil pengolahan data hanya berupa uji proporsi. Uji proporsi
Keterangan :
P = Persentase
Selanjutnya, hasil dari persentase ini akan dibagi menjadi tiga kategori
yaitu baik (mampu menjawab dengan benar >75%), cukup (mampu menjawab
(Arikunto, 2010).
formulir food recall 2x24 jam. Pengukuran dilakukan 2 kali wawancara dalam
waktu yang berbeda. Wawancara pertama dilakukan pada hari Senin dengan
recall 24 jam yang lalu tepatnya di hari Minggu atau hari libur. Kemudian
wawancara kedua dilakukan pada hari Rabu dengan recall 24 jam yang lalu
1. Lengkap : Apabila terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah
buahan
2. Tidak Lengkap : Apabila hanya terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau
( )
dan serat diketahui kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu (WNPG,
2004) :
kebenaran data yang telah diperoleh atau dikumpulkan. Pada tahap ini peneliti
jawabannya konsisten).
pada kuesioner.
telah disediakan agar mudah dijumlahkan, disusun, dan ditata untuk disajikan dan
dianalisis.
Cleaning data. Cleaning data adalah pemeriksaan pada setiap data yang
memasukkan data.
Data analysis. Data analysis adalah seluruh data yang telah dimasukkan
tabulasi silang.
Lady’s Centre Medan merupakan salah satu tempat senam dan fitnes
khusus wanita yang berlokasi di Kota Medan. Lady’s Centre Medan berdiri sejak
tanggal 31 Mei 2009. Awalnya Lady’s Centre Medan hanya mengontrak dua ruko
sampai akhirnya pada tahun 2015 menempati tiga ruko milik sendiri karena
antusias dan respon positif dari ibu-ibu yang menjadi anggota Lady’s Centre
Medan. Lady’s Centre Medan buka setiap hari Senin sampai dengan Sabtu, mulai
pukul 08.15 s/d 18.00 WIB. Terletak di Jalan Karya Kasih No. 64, Kelurahan
strategis dan mudah dijangkau karena berada di pinggir jalan besar Jalan Karya
Kasih. Lady’s Centre Medan menempati tiga ruko yang terdiri dari dua lantai.
Lantai pertama merupakan butik dan salon Lady’s Centre Medan, kemudian lantai
kedua merupakan tempat senam dan fitnes Lady’s Centre Medan. Lady’s Centre
Medan menyediakan kelas body balance, body combat, body language, senam
aerobic, yoga, dan zumba. Ladys Centre Medan juga menyediakan fasilitas gym,
sauna, serta tempat pemandian air panas dan dingin. Biayanya juga bervariasi,
persesi.
34
Universitas Sumatera Utara
35
Lady’s Centre Medan mempunyai visi “Mens Sana in Corpore Sano” yang
berarti “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Adapun misinya
yaitu “Ibu-ibu harus bisa membagi waktu dengan kegiatan lain seperti
berolahraga.” Selain mempunyai visi dan misi, Lady’s Centre Medan juga
mempunyai motto yaitu “Sehat lahir batin”, maka dari itu disetiap bulan pada hari
Kamis atau Minggu diadakan satu kali pengajian di Lady’s Centre Medan.
Karakteristik Responden
Tabel 3
Umur n %
Dewasa Awal 26 – 35 Tahun 30 57,7
Dewasa Akhir 35 – 45 Tahun 22 42,3
Pekerjaan
IRT 24 46,2
Pegawai Swasta 7 13,4
Dosen/PNS/Guru 10 19,1
Wiraswasta 11 21,3
IMT (Indeks Massa Tubuh)
25 – 29,9 Berat Badan Berlebih (overweight) 37 71,2
30 – 34,9 Obesitas 15 28,8
Lama Keanggotaan
1 tahun 3 5,8
2 tahun 12 23,1
3 tahun 26 50,0
4 tahun 3 5,8
5 tahun 8 15,4
Dari tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar umur wanita
yang mengalami overweight dan obesitas di Lady’s Centre Medan berada pada
kategori umur dewasa awal (26 – 35 tahun) yaitu sebanyak 30 orang (57,7%) dan
sisanya berada pada kategori dewasa akhir (35 – 45 tahun) yaitu sebanyak 22
orang (42,3%). Sebagian besar responden adalah seorang ibu rumah tangga
sebanyak 24 orang (46,2%) dan paling sedikit adalah seorang dosen sebanyak 2
orang (3,8%) dan PNS sebanyak 2 orang (3,8%). Distribusi status gizi responden
Lady’s Centre Medan sebagian besar sudah tergabung dalam komunitas itu
responden (23,1) dan yang paling lama adalam 5 tahun sejak berdirinya Lady’s
Body Image
Tabel 4
nomor 3 dan 4 sebagai bentuk tubuh ideal, 42 orang (80,8%) memilih gambar
nomor 3 dan 4 sebagai bentuk tubuh yang diharapkan responden dan 29 orang
(55,8%) memilih gambar nomor 5 dan 6 sebagai bentuk tubuh responden saat ini.
Tabel 5
Scale (FRS), diketahui bahwa 26 orang atau 50% memiliki persepsi body image
positif artinya status gizinya sesuai dengan bentuk tubuh aktualnya dan 26 orang
atau 50% memiliki persepsi body image negatif artinya status gizinya tidak sesuai
Pengetahuan Gizi
Tabel 6
Pengetahuan Gizi n %
Baik 1 1,9
Cukup 15 28,8
Kurang 36 69,3
Total 52 100,0
Pola Makan
besar pada kategori tidak lengkap yaitu sebanyak 50 orang (96,2%). Untuk
Tabel 7
Jenis Makanan n %
Lengkap 2 3,8
Tidak Lengkap 50 96,2
Total 52 100,0
Tabel 8
Tingkat Konsumsi n %
Energi
Lebih 1 1,9
Baik 11 21,2
Kurang 40 76,9
Protein
Lebih 13 25,0
Baik 16 30,8
Kurang 23 44,2
Lemak
Lebih 6 11,5
Baik 13 25,1
Kurang 33 44,2
Karbohidrat
Lebih 1 1,9
Baik 6 11,6
Kurang 45 86,5
Serat
Lebih 0 0,0
Baik 0 0,0
Kurang 52 100
dengan body image positif sebesar 59,5% dan negatif sebesar 40,5%. Wanita yang
mengalami obesitas dengan body image positif sebesar 26,7% dan negatif sebesar
Prevalence ratio indeks massa tubuh dengan body image adalah 0,682.
Tabel 9
pengetahuan gizi cukup sebanyak 10 orang atau 27%, dan tidak ada yang
dengan pengetahuan gizi kurang sebanyak 9 orang atau 60,0%, pengetahuan gizi
cukup sebanyak 5 orang atau 33,3%, dan pengetahuan gizi baik sebanyak 1 orang
atau 6,7%.
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 12
(40,0%).
Tabel 13
tidak ada yang cukup mengonsumsi karbohidrat. Wanita yang mengalami obesitas
(93,3%), cukup mengonsumsi karbohidrat sebanyak 1 orang (6,7%) dan tidak ada
Tabel 14
Tabel 15
atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. BMI lebih besar dari atau
sama dengan 25 adalah overweight BMI lebih besar dari atau sama dengan 30
adalah obesitas (WHO, 2015). Obesitas adalah peningkatan lemak tubuh yang
terjadi kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Obesitas
disebabkan oleh karena interaksi antara 9 faktor genetik dan faktor lingkungan,
antara lain aktivitas fisik, gaya hidup, sosial ekonomi dan nutrisional yaitu
perilaku makan dan pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi (Sumbono,
2016).
badan yang berlebih, seperti penelitian Hendra et al. (2016) yang mengatakan
faktor psikis, lingkungan, individu, serta biologis yang dapat memengaruhi asupan
45
Universitas Sumatera Utara
46
Body Image
ataupun aspek-aspek lain dari tubuh yang berhubungan dengan penampilan fisik
berlaku dimana orang tersebut berada (Fristy, 2015). Dalam penelitian Cash dan
bermata besar, dan berkulit putih. Karakteristik fisik yang paling menonjol dari
model ini adalah mereka yang sangat kurus dan paparan model majalah tersebut
Iklan televisi juga merupakan salah satu faktor yang membetuk kriteria
dagang. Secara tidak sadar, para wanita yang menyaksikan tayangan iklan
seseorang dalam iklan tersebut sebagai tolak ukur wanita cantik. Anggota Lady’s
mendapat informasi terbaru, baik dalam majalah, televisi, maupun media sosial.
mengalami overweight dan obesitas di Lady’s Centre Medan yang memiliki body
image positif dengan yang memiliki body image negatif memiliki perbandingan
kepercayaan diri seseorang terhadap tubuhnya, maka semakin positif harga diri
yang dimilikinya karena body image yang positif meningkatkan nilai diri,
kepercayaan diri, serta mempertegas jati diri terhadap dirinya sendiri maupun
orang lain yang akan memengaruhi harga diri. Inilah mengapa wanita yang
memperbaiki tampilan diri mereka. Bentuk tubuh merupakan suatu simbol dari
diri seorang individu, karena dalam hal tersebut individu dinilai oleh orang lain
dan dinilai oleh dirinya sendiri. Selanjutnya bentuk tubuh serta penampilan baik
dan buruk dapat mendatangkan perasaan senang atau tidak senang terhadap
Dari hasil penelitian tentang body image reponden juga didapati bahwa
prevalence ratio indeks massa tubuh anggota yang memiliki body image negative
memiliki peliang untuk terkena overweight/obesitas 0,682 atau 0,68 kali lebih
besar dibandingkan dengan yang memiliki body image positif. Hal ini sejalan
alasan perhatian sehubungan dengan konsistensi asosiasi antara fenomena ini dan
perkembangan gangguan makan, depresi, harga diri rendah, dan persepsi kualitas
Standar kecantikan yang sering sekali dilihat oleh para wanita melalui
media sosial mungkin dapat berbeda satu dengan yang lain. Namun, secara tidak
sadar memori mereka merekam bentuk tubuh yang ideal yang sesuai dengan umur
mereka dan sering sekali membandingkan dengan bentuk tubuh individu yang
sesungguhnya yang sangat jauh dari harapan mereka. Trend yang berlaku di
terhadap kegemukan dan kewaspadaan akan berat badan yang sering sekali di
kritik oleh keluarga sempat menuntun mereka dalam melakukan program diet
dalam proses yang cepat sehingga menyebabkan banyak orang tergiur dan kurang
selektif dalam memilih produk tersebut. Banyak yang berpendapat bahwa orang
main dengan penampilannya dan kesulitan mengendalikan diri terutama dalam hal
wanita dengan status gizi overweight memiliki body image yang positif, hal ini
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu dari segi fisik, maupun
terdapat responden dengan status gizi normal memiliki body image negatif, hal ini
menilai ukuran tubuhnya lebih besar dari ukuran sebenarnya. Kepercayaan diri
dapat dibentuk melalui pengalaman yang pernah dilakukan individu baik dalam
lingkungan Lady’s Centre Medan dan sehari-hari dan diwujudkan dalam tingkah
laku. Alasan para anggota Lady’s Centre Medan bergabung dalam satu tim senam
dan gym khusus wanita dikarenakan sebagai wadah konsultasi sesama anggota,
meningkatkan rasa percaya diri, saling mensupport dalam upaya membuat tubuh
menjadi lebih sehat, dan menurunkan berat badan. Hal ini sesuai dengan yang
orangtua. Salah satu peran dari teman sebaya yaitu berupa pemberian dukungan
sosial. Dukungan sosial dari teman sebaya yaitu dukungan yang diterima dari
teman sebaya berupa bantuan baik secara verbal maupun non verbal. Dukungan
Pengetahuan Gizi
Lady’s Centre Medan memiliki pengetahuan yang kurang mengenai PUGS yaitu
sebesar 69,3%. Salah satu yang penyebabnya adalah tidak pernah mendapatkan
informasi dan pemahaman yang tepat mengenai gizi seimbang. Hal ini sesuai
dengan jawaban responden KY untuk program diet yang mereka lakukan setiap
hari nya hanya berdasarkan cara-cara dari youtube yang mereka tonton, dan untuk
kecukupan nutrisi nya sendiri mereka tidak pernah tahu, karena anggota Lady’s
Centre Medan tidak ada yang bergerak dalam bidang tersebut. Berdasarkan hasil
tanya jawab tersebut para anggota tidak pernah mendapatkan penyuluhan dan
informasi yang mendetail mengenai kecukupan konsumsi nutrisi dari pihak yang
Tidak adanya wadah tersebut, menimbulkan informasi yang muncul dari mulut ke
mulut antar anggota Lady’s Centre Medan, misalnya mereka hanya mempercayai
bila memakan nasi, lauk, dan sayur saja sudah cukup, namun untuk takaran dan
berapa banyak jumlah yang di konsumsi masih sangat minim mereka ketahui.
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) pilar yang pada dasarnya
merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar
dan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur. Dalam
Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) ada empat lapis berurutan dari bawah ke atas dan
semakin ke atas semakin kecil. Empat lapis artinya gizi seimbang didasarkan
pada prinsip 4 pilar yaitu beragam pangan, aktifitas fisik, kebersihan diri dan
semakin kecil berarti pangan pada lapis paling atas yaitu gula, garam, dan
yang menunjukkan sajian makanan dan minuman pada setiap kali makan
(misal sarapan, makan siang dan makan malam). Visual Piring Makanku ini
menggambarkan anjuran makan sehat dimana separoh (50%) dari total jumlah
makanan setiap kali makan adalah sayur dan buah, dan separoh (50%) lagi
makan bahwa porsi sayuran harus lebih banyak dari porsi buah, dan porsi
makanan pokok lebih banyak dari porsi lauk-pauk. Piring makanku juga
masih kurang. Aktivitas fisik bermanfaat bagi setiap orang karena dapat
fungsi jantung, paru-paru dan otot, serta memperlambat proses penuaan. Olah
raga harus dilakukan secara teratur. Macam dan frekuensi olah raga berbeda
menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan kondisi kesehatan. Aktivitas
fisik dan olahraga secara teratur dan cukup, dapat membantu mempertahankan
derajat kesehatan yang optimal bagi yang bersangkutan. Hanya saja pengetahuan
tentang frekuensi dan durasi olah raga ataupun aktifitas fisik yang ideal mereka
dengan durasi minimal lebih dari 30 menit (Depkes, 2003). Anggota Lady’s
Centre Medan setiap harinya selalu membawa kendaraan sendiri atau ada yang
diantar jemput oleh supir pribadinya sehingga aktivitas fisiknya cukup minim.
gizi tinggi akan lebih banyak mempertimbangkan nilai gizi makanan tersebut.
kurang, sehingga menyebabkan terjadinya gizi lebih. Penelitian ini sejalan dengan
tubuh yang ideal dan menjaga kesehatan tubuh. Dalam menangani overweight dan
informasi dari media massa merupakan hal penting yang harus ditanamkan kepada
Pola Makan
Upaya yang paling sering dilakukan oleh wanita yang memiliki kelebihan
berat badan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal adalah diet. Diet
tersebut diatur sedemikian rupa, sehingga makanan yang masuk ke dalam tubuh
diderita, dan alasan kesehatan (Huteri, 2012). Diet sangat akrab di kalangan kaum
Keinginan untuk mengubah penampilan dan bentuk tubuh bermula dari rasa tidak
puas diri, misalnya seperti masalah berat badan yang berlebihan sehingga tidak
indah dilihat dalam hal berpakaian. Masalah fisik tersebut untuk sebagian wanita
dianggap sebagai masalah besar, mereka bahkan ada yang sampai minder atau
tidak percaya diri. Dampaknya mereka mengonsumsi obat diet demi mendapatkan
tubuh yang ideal. Berat badan adalah masalah pria dan wanita. Namun jika
dibandingkan dengan pria, wanita lebih sering memandang dirinya memiliki berat
badan yang berlebihan, ini karena keinginan wanita untuk tampil menarik lebih
energi, protein, karbohidrat, dan lemak. Hasil recall menunjukkan bahwa tingkat
konsumsi energi (TKE) responden masih lebih banyak dalam kategori kurang
padahal energi merupakan zat yang sangat esensial bagi manusia dalam
pertumbuhan, dan pengaturan suhu (Hardinsyah, dkk, 2012). Hal ini dikarenakan
sarapan nasi ke dalam bentuk ubi, kentang, ataupun jagung, dan selalu makan
energi yang kurang karena harus berbagi lagi dengan porsi yang sedikit. Menurut
FAO (2011) komposisi diet juga dapat mempengaruhi kemampuan untuk menjaga
protein seperti susu dan untuk mengurangi nafsu makan. Hal ini perlu menjadi
diare, penyakit yang membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah (HIV/AIDS
dapat membuat penderita lupa untuk makan dan berbagai penyakit lainnya.
kurang ini dikarenakan banyaknya anggota Lady’s Centre Medan yang melakukan
diet karbo untuk mengoptimalkan usaha mereka memperoleh tubuh yang ideal.
mengurangi berat badan, maka biasanya metabolisme kita ikut melambat tanpa
sumber energi yang primer untuk aktivitas tubuh sehingga pemenuhan kebutuhan
kebutuhan karbohidrat menurut WHO/FAO berkisar antara 55% hingga 75% dari
total konsumsi energi yang berasal dari beragam makanan, diutamakan dari
karbohidrat kompleks dan sekitar 10% dari karbohidrat sederhana (Hardinsyah &
Supariasa, 2016).
51,9%. Anggota Lady’s Centre Medan sengaja mengurangi konsumsi lemak sejak
banyaknya konsumsi junk food yang mudah sekali di dapati di Kota Medan.
Namun, konsumsi lemak yang kurang di dalam tubuh juga bisa mengakibatkan
tubuh, menganggu fungsi sel, melemahkan sel imun, dan meningkatkan risiko
kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung dan sebagainya)
dengan karbohidrat atau protein. Setelah makan, lemak dikirim kejaringan adiposa
buahan yang tidak mengandung lemak jenuh seperti alpukat, memakan kacang-
kacangan, dll.
100%. Sekitar 70% sel yang membentuk sistem kekebalan tubuh berada di saluran
pencernaan. Agar sistem kekebalan tubuh dan sistem pencernaan dapat bekerja
dengan baik, pastikan bahwa kebutuhan serat terpenuhi dengan baik. Tidak hanya
berdampak terhadap sistem kekebalan tubuh, kurang asupan serat juga dapat
menyebabkan beberapa jenis keluhan dan penyakit seperti sembelit, gula darah
tidak stabil, peningkatan kadar kolesterol, penyakit jantung, mudah lelah, bahkan
dapat menyebabkan kenaikan berat badan karena cepat merasa lapar. Sebaiknya
para anggota Lady’s Centre Medan mengonsumsi makanan yang tinggi serat,
utuh, sayuran berdaun hijau, wortel, labu, kentang, jagung, dan kacang panjang.
Selain itu, konsumsi buah kaya serat seperti pir, stroberi, jeruk, mangga, pisang,
dan apel.
badan adalah untuk memiliki penampilan yang lebih menarik dan lebih cantik,
42% responden memiliki tujuan berdiet adalah untuk mencegah kenaikan berat
badan, dan hanya 17% memiliki tujuan untuk lebih sehat (Yosephin, 2012). Pola
makan yang baik mengandung makanan sumber energi, sumber zat pembangun,
dan sumber zat pengatur, karena semua zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan
dimakan dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan. Dengan pola makan
2011).
agar tidak terjadi penumpukkan lemak dalam tubuh (Prima, Andayani, &
Abdullah, 2018). Proses menua yang dialami oleh seseorang dimulai dengan
secara progresif, proses penuaan terjadi sejak usia 40 tahun yang ditandai dengan
metabolisme basal juga terjadi bersamaan dengan peningkatan lemak dalam tubuh
Masdar, & Diana, 2015). Jumlah otot yang lebih sedikit maka energi yang
fisik maka akan meningkatkan risiko kejadian obesitas (Diana, Yuliana, Yasmin,
energi paling banyak dalam makanan sehingga apabila protein, lemak, dan
karbohidrat tidak menunjukkan hasil yang signifikan, maka begitu pula dengan
total energi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh
pengumpulan data dengan melakukan food recall 2x24 jam. Dari penelitian
AKG.
Alasan para anggota bergabung dalam Lady’s Centre Medan adalah upaya
berat badan dan membuat tubuh menjadi lebih sehat. Oleh karena itu, overweight
dan obesitas sudah muncul terlebih dahulu, sebelum mereka tergabung dalam satu
ungkapkan oleh responden KP, LYS, dan Al terjadi setelah mereka menikah,
melahirkan anak dan berhenti dari pekerjaan awal mereka untuk menjadi ibu
rumah tangga. Karena banyaknya waktu yang di habiskan mereka di rumah serta
meningkatnya skill dalam memasak, mendukung mereka untuk banyak santai dan
mengkonsumsi berbagai makanan yang tersedia. Hal ini sejalan dengan penelitian
orang dapat bervariasi dan menu makanan dapat dipilih dari ratusan makanan
yang berbeda, namun setiap orang tetap membutuhkan nutrisi yang sama dan
dalam proporsi yang kira-kira sama pula. Dua fungsi dasar nutrisi adalah untuk
menyediakan dan memelihara struktur dasar tubuh kita dan untuk memasok energi
diketahui bahwan jenis makanan yang di konsumsi oleh anggota Lady’s Centre
Medan masih tidak lengkap, dan hanya mewakili makanan pokok yang diganti
dalam bentuk ubu dan umbi-umbian, serta menghindari konsumsi susu dan telur
mencari alternatif zat gizi yang dapat menggantikan karbohidrat, yaitu lemak dan
yang cukup, lemak tubuh akan terpakai dan protein yang seharusnya digunakan
Keterbatasan Penelitian
Kesimpulan
1. Jumlah wanita overweight dan obesitas di Lady’s Centre yang memiliki body
image positif dan negatif memiliki jumlah yang sama. Artinya anggota yang
memiliki rasa puas terhadap kondisi tubuhnya (adanya rasa percaya diri dan
penerimaan jati diri yang tinggi ) memiliki jumlah yang sama dengan anggota
yang memiliki rasa tidak puas/ malu terhadap kondisi tubuhnya (adanya rasa
dirinya tidak berguna dan harga diri yang rendah) di Lady’s Centre Medan.
Saran
60
Universitas Sumatera Utara
61
maupun ahli gizi kepada anggota Lady’s Centre Medan untuk dapat
meningkatkan body image positif, pengetahuan gizi, dan pola makan yang
sehat.
2. Diharapkan kepada anggota Lady’s Centre Medan dan Masyarakat untuk tetap
ekonomi, faktor sosial, kepribadian, gaya hidup, dan dukungan teman sebaya.
Adinda, D. (2017). Gambaran kebiasaan makan, aktivitas fisik, body image, dan
status gizi remaja putri di SMK Negeri 2 Sibolga (Skripsi, Universitas
Sumatera Utara). Diakses dari http://repository.usu.ac.id/handle/
123456789/65862
Adriani dan Wirjatmadi. (2012). Peranan gizi dalam siklus kehidupan. Jakarta:
Kencana.
Almatsier, S. (2013). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Banudi, L, Ischak, W. I., Koro, S., & Leksono, P. (2018). Faktor stress dan pola
makan pada guru obesitas di SMA Kota Kendari. Jurnal Kesehatan
Manarang, 4(1), 9.
Bella, M. E. (2019). Asupan zat gizi makro pada remaja overweight studi kasus
pada siswa kelas X dan XI di SMAN 4 Kota Kupang (Skripsi, Poli Teknik
Kesehatan). Diakses dari http://repository.poltekeskupang.ac.id/
1699/1/KTI%20MARISSA.pdf
62
Universitas Sumatera Utara
63
Buxton, B. K. (2008). Body Image And Women: How Does Obesity Fit Into The
Picture. Diakses dari http://search.proquest.com
Cakrawati, Mustika, N. H., & Dewi. (2012). Bahan pangan, gizi, dan kesehatan.
Bandung: Alfabeta.
Cash, F., Thomas, & Smolak, L. (2011). Body image: a handbook of science,
practice, and prevention. New York, USA: Guilford Press.
Deni. (2009). Hubungan pengetahuan dan asupan zat gisi dengan status gizi
mahasiswa di asrama Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan Masyarakat
UNAND, 5(1).
Depkes. (2003). 13 Pesan dasar gizi seimbang. Panduan untuk petugas. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Devi, N. (2010). Nutrition and food. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.
Dewi. (2012). Laporan Tutorial Blok 3-4. LBM 2: Aku Tak Secantik Dulu Lagi.
Diakses dari: dokumen.tips/documents/laporan-lbm-2-1.html
Diana, R., Yuliana, I., Yasmin, G., & Hardinsyah. (2013). Faktor risiko
kegemukan pada wanita dewasa Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan, 8(1),
1–8.
Dulskiene, V., Kuciene, R., Medzioniene, J., & Benetis, R. (2014). Association
between obesity and high blood pressure among lithuanian adolescents: a
cross-sectional study. Ital J Pediatr, 40(102).
Febriyanti, N. K., Adiputra, I. N., & Sutadarma. (2015). Hubungan indeks massa
tubuh dan aktivitas fisik terhadap daya tahan kardiovaskular pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Skripsi,
Universitas Udayana). Diakses dari https://repositori.unud.ac.id/protected/
storage/upload/penelitianSimdos/fee5c0f4dfa008f774df686bf348b408.pdf
Ferrari, E. P., Petroski, L. E., & Silva, D. A. S. (2013). Prevalence of body image
dissatisfaction and associated factors among physical education students.
Trends Psychiatry Psychother, 35(2), 119-127.
Food and Agricultural Organization of The United Nations. (2011). State of the
World’s Forests 2011. Food and Agriculture Organization of United
Nations, Roma (IT). Diakses dari http://fao.co
Fitriah, J. N. (2007). Hubungan asupan zat gizi, aktivitas fisik dengan status gizi
pada peserta senam aerobic (Skripsi, Universitas Dipanegara). Diakses
dari http://eprints.undip.ac.id/26110/1/82_Juni__Norma__Fitriah_
G2C205069_A.pdf
Fristy. (2015). Citra diri pada remaja putri yang mengalami kecenderungan body
dysmorphic (Skripsi yang tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma.
Germov, J., Williams, L. (2005). A sociology of food and nutrition: The social
appetite. Victoria, UK: Oxford University Press.
Hardiansyah, A. (2012) Jenis pangan sarapan dan perannya dalam asupan gizi.
Bogor: Gizi dan Pangan Institute Pertanian Bogor.
Hardinsyah & Supariasa, I. D. N. (2016). Ilmu gizi teori dan aplikasi. Jakarta:
EGC.
Hardianah, H. R., Siyoto, S., & Peristowati, Y. (2013). Gizi, pemantapan gizi,
diet, dan obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Lestari, D. W. (2014). Penerimaan diri dan strategi coping pada remaja korban
perceraian orang tua. eJournal Psikologi, 2(1).
Lubis, R. U. (2016). Hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan obesitas
pada guru SMP Negeri 3 Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 (Skripsi, Universitas Sumatera
Utara). Diakses dari http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/62480
Nadimin. (2011). Pola makan, aktivitas fisik, dan status gizi pegawai dinas
kesehatan Sulawesi Selatan. Jurnal Media Gizi Pangan, 11(1), 4.
Nath, T. N. (2013). The macronutrients status of long term tea cultivated soils in
dibugrah and sivasgar districts of assam. India International Journal of
Scientific Research, 2(1).
Prima, T. A., Andayani, H., & Abdullah, M. N. (2018). Hubungan konsumsi junk
food dan aktivitas fisik terhadap obesitas remaja di Banda Aceh. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis, 4(1), 28–35.
Rukmini. (2009). Hari kanker sedunia: krisi kanker global dilawan gizi seimbang.
Jakarta: Swadaya.
Silitonga, N. (2008). Pola makan dan aktivitas fisik pada orang dewasa yang
mengalami obesitas dari keluarga miskin di Desa Marindal II Kecamatan
Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008 (Skripsi, Univeristas
Sumatera Utara). Diakses dari http://repository.usu.ac.id/
handle/123456789/14646
Sudargo, Toto, L. M., Harrt, F., Rosiyani, F., Kusmayanti, & Aini, N. (2016).
Pola makan dan obesitas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sumarsono, R. B. (2016). Persepsi body image, healthy eating index dan status
gizi mahasiswi Departemen Gizi Masyarakat IPB. Diakses dari
http://docplayer.info/74371087-Persepsi-body-image-healthy-eating-
index-dan-status-gizi-mahasiswi-departemen-gizi-masyarakat-ipb-rina-
budiarti-sumarsono.html
Sundari, E., Masdar, H., & Rosdiana, D. (2015). Angka kejadian obesitas sentral
pada masyarakat Kota Pekanbaru. JOM FK, 2(2).
Widianti, W., & Tafal, Z. (2013). Aktivitas fisik, stres, dan obesitas pada pegawai
negeri sipil. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8(7), 334-335.
Zahra & Aklima, M. (2012). Gambaran pola makan, aktifitas fisik dan status gizi
pada karyawan Ud Alfa Star Busana dan Pls Ervina Medan Tahun 2012.
Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.
KUESIONER PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
Nama :
Tempat, tanggal lahir :
Umur : tahun
Pekerjaan :
BB : kg
TB : cm
IMT : kg/m2 (Diisi oleh peneliti)
Status gizi : (Diisi oleh peneliti)
< 18,5 Kurus (underweight)
18,5 – 24,9 Berat badan normal
25 – 29,9 Berat badan berlebih (overweight)
30 – 34,9 Obesitas – kelas 1
35 – 39,9 Obesitas – kelas 2
≥ 40 Obesitas – kelas 3 (obesitas morbid)
B. Body Image
Figure Rating Scale (FRS)
Pilihlah salah satu nomor pada gambar di atas untuk menjawab pertanyaan
dibawah ini
1. Menurut Anda, bentuk tubuh yang ideal ada pada no ......
2. Bentuk tubuh yang Anda harapkan ada pada no …...
3. Menurut Anda, bentuk tubuh Anda saat ini ada pada no ......
a. Nampan makananku
b. Prinsip Gizi Seimbang
c. Tumpeng Gizi Seimbang
d. Piringku
2. Dalam gizi seimbang, berpakah prinsip/pilar yang dianut?
a. 5 prinsip
b. 4 prinsip
c. 3 prinsip
d. 2 prinsip
3. Ada berapakah pesan gizi seimbang?
a. 10 pesan
b. 4 pesan
c. 13 pesan
d. 5 pesan
4. Makanan yang bergizi seimbang terdiri dari...
a. Nasi, sayuran, buah-buahan, lauk nabati, lauk hewani
b. Nasi, sayuran, lauk nabati, buah-buahan, susu
c. Nasi, sayuran, lauk hewani, buah-buahan, susu
d. Nasi, sayuran, lauk nabati, lauk hewani, susu
5. Kelompok makanan berikut ini yang dapat dijadikan sebagai sumber karbohidrat
adalah...
a. Roti, mie, singkong, nasi, bihun
b. Singkong, nasi, bihun, telur, ikan
c. Roti, nasi, bihun, daging, telur
d. Ubi, nasi, pisang, madu
6. Menurut Anda, manakah makanan dibawah ini yang merupakan sumber protein?
a. Daging, tempe, kacang
b. Margarin, kacang, keju
c. Telur, ayam, santan
d. Daging, bihun, santan
7. Menurut Anda, manakah makanan dibawah ini yang merupakan sumber lemak?
a. Daging, santan, kacang
b. Mie, keju, mentega
c. Mentega, minyak, santan
d. Bayam, bihun, santan
8. Menurut Anda, manakah makanan dibawah ini yang merupakan sumber serat?
a. Alpukat, brokoli, pear
b. Bayam, ikan, telur
c. Brokoli, bayam, mie
d. Sawi, kacang, daging
9. Diantara penyakit berikut, penyakit manakah yang terkait dengan tingginya
konsumsi lemak?
a. Obesitas/kegemukan
b. Anemia
c. Konstipasi
d. Osteoporis
10. Diantara penyakit berikut, penyakit manakah yang terkait dengan tingginya
konsumsi gula?
a. Hepatitis
b. Diabetes melitus
c. Kanker
d. Asam urat
11. Diantara penyakit berikut, penyakit manakah yang terkait dengan tingginya
konsumsi garam?
a. Diare
b. Hipertensi
c. Asam urat
d. Hepatitis
12. Diantara masalah kesehatan berikut, manakah yang terkait dengan rendahnya
konsumsi serat?
a. Diare
b. Osteoporosis
c. Anemia
d. Konstipasi
13. Sebaiknya minimal berapa kali kita harus mengonsumsi sayur perhari?
a. 1 kali sehari
b. 2 kali sehari
c. 3 kali sehari
d. Tidak pernah
14. Sebaiknya minimal berapa kali kita harus mengonsumsi buah dalam sehari?
a. 1 kali sehari
b. 2 kali sehari
c. 3 kali sehari
d. Tidak pernah
15. Berapa anjuran konsumsi gula dalam sehari?
a. 4 sendok makan
b. 5 sendok makan
c. 6 sendok makan
d. 7 sendok makan
16. Berapakah kali anjuran maksimal konsumsi garam dalam sehari?
a. 1 sendok teh
b. 2 sendok teh
c. 3 sendok teh
d. 4 sendok teh
17. Berapakah anjuran konsumsi air putih dalam sehari?
a. 4 gelas
b. 6 gelas
c. 8 gelas
d. 10 gelas
18. Berapakah anjuran maksimal konsumsi minyak dalam sehari?
a. 2 sendok makan
b. 3 sendok makan
c. 4 sendok makan
d. 5 sendok makan
19. Menurut Anda, sebaiknya berapa kali kita harus berolahraga dalam satu minggu?
a. 1-2 kali
b. 2-3 kali
c. 3-5 kali
d. Tidal perlu
20. Menurut Anda, sebaiknya berapa lama kita dianjurkan untuk menimbang berat
badan?
a. Setiap hari
b. 1 minggu sekali
c. 1 bulan sekali
d. Tidak perlu
Hari, tanggal :
Recall : Hari ke-2
NAMA
WAKTU NAMA BERAT
BAHAN URT
MAKAN MASAKAN (gram)
MAKANAN
PAGI
SNACK
PAGI
SIANG
SNACK
SORE
MALAM
P P P P P P P P P P P P
Nama U Pekerjaan BB TB IMT SG BI 1 BI 2 BI 3 BI P
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4
SD 41 Guru 77 175 25,14 3 2 2 3 2 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
SMM 41 Pegawai Swasta 57,7 151 25,3 3 4 4 5 3 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Su 37 IRT 74,5 149 49,93 6 6 5 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0
CS 26 IRT 61 153 26,06 3 3 4 6 3 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
KY 38 Wiraswasta 80 155 33,2 4 3 3 7 4 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
KS 26 Wiraswasta 85 165 31,22 4 4 4 8 4 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
AN 26 Wiraswasta 80 163 30,11 4 4 4 8 4 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
CM 26 IRT 68 158 27,24 3 4 4 5 3 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Al 26 Wiraswasta 87 161 33,56 4 4 5 6 3 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Sh 32 Dosen 61 155 25,39 3 3 3 5 3 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1
FAS 28 Guru 63 155 28,3 3 4 4 6 3 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
SK 31 Guru Swasta 65,5 158 26,24 3 4 4 6 3 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
VA 28 Dosen 64,5 152 27,81 3 4 4 5 3 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
MN 26 IRT 75 153 32,04 4 4 4 7 4 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Ra 34 Karyawan 66 150 29,33 3 3 3 4 2 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1
LYS 30 Karyawan 80 162 30,67 4 3 3 3 2 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1
DL 35 IRT 67,1 154 28,33 3 3 3 6 3 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1
SFY 27 Pegawai Swasta 76,2 155 31,72 4 4 4 6 3 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
NG 33 Guru 67 159 26,5 3 3 3 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Ya 45 IRT 50 151 25,61 3 4 4 4 2 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1
NE 29 IRT 66,6 154 28,08 3 4 4 4 2 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
HAS 45 IRT 69,3 159 27,45 3 3 3 4 2 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
Er 39 Wiraswasta 67 157 27,18 3 4 3 4 2 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
Ha 35 Karyawan Swasta 69 159 27,46 3 2 2 3 2 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
KP 39 IRT 75,4 158 30,39 4 4 4 4 2 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
De 42 IRT 68 152 29,43 3 4 4 7 4 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1
ML 45 Pegawai Swasta 68 157 27,59 3 3 4 5 3 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
ASW 45 IRT 66 158 26,44 3 4 4 6 3 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0
SD 32 IRT 66 160 25,78 3 5 3 5 3 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
DW 39 IRT 67 160 26,17 3 4 4 6 3 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0
ZK 27 IRT 62 156 25,48 3 3 4 5 3 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
Na 34 Karyawan Swasta 64,4 151 28,39 3 4 3 6 3 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
Li 40 Wiraswasta 65 150 28,89 3 4 4 4 2 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
CL 38 IRT 72 168 25,51 3 3 3 5 3 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
73
Universitas Sumatera Utara
Di 28 Guru 65 158 26,04 3 3 3 6 3 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
MI 29 IRT 67 155 27,89 3 4 4 6 3 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
FWM 26 Wiraswasta 68 160 26,56 3 5 4 6 3 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
IES 34 PNS 90 166 32,66 4 2 3 5 3 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0
In 32 Wiraswasta 88 162 33,74 4 3 4 6 3 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Ha 45 IRT 70 158 28,04 3 4 2 6 3 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
De 40 IRT 74,5 163 28,04 3 4 4 7 4 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
ESR 45 IRT 65 159 25,71 3 3 2 3 2 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
Ma 45 Wiraswasta 76,4 162 29,11 3 2 2 5 3 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
ES 36 Wiraswasta 75 158 30,04 4 4 5 6 3 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0
De 32 Wiraswasta 68 164 25,28 3 4 5 6 3 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
He 45 IRT 72,5 155 30,18 4 4 4 6 3 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Fi 26 PNS 74 150 32,8 4 4 4 5 3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
Fik 26 IRT 65 155 27,05 3 3 3 6 3 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
Fit 43 Guru 89 152 38,72 5 6 6 7 4 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
Ev 33 IRT 68,6 161 26,46 3 3 3 4 2 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0
El 40 IRT 62 157 25,31 3 2 3 4 2 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
DS 30 IRT 64 160 25 3 4 4 7 4 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1
P P P P P P % Kat Kat
P E P L K ER PR LR KR Kat BI Kat PR Kat LR Kat KR Kat Umur
14 15 16 17 18 19 P P ER
20
0 1 1 1 0 0 0 1011,7 18,8 48,4 130,1 47 31 81 38 60 1 1 1 1 2 1 2
0 1 1 1 0 0 0 1454,1 63,3 44,2 202,1 68 106 74 59 55 1 2 1 2 1 1 2
1 1 1 1 0 0 1 2067,9 123,9 85,5 199,5 96 207 143 59 50 1 1 2 3 3 1 2
1 0 0 1 1 0 0 1393,7 61 62,6 138,5 62 102 96 39 70 2 2 1 2 2 1 1
0 1 0 1 0 0 0 1818,8 50 82,8 211,8 85 83 138 62 55 1 2 2 2 3 1 2
0 1 0 1 0 0 0 1189,3 51,4 50,2 135,4 53 86 77 38 55 1 2 1 2 1 1 1
0 1 1 0 0 1 1 1735,8 59,7 81 182,5 77 100 125 51 70 2 2 1 2 3 1 1
0 1 1 1 0 0 0 1608,6 58,1 51,9 218,1 72 97 80 61 60 1 2 1 2 1 1 1
0 1 1 1 0 0 0 1644 89,2 74,8 152,4 73 149 115 42 60 1 1 1 3 3 1 1
1 0 1 1 0 0 0 1046,4 26,6 44,8 136,3 49 44 75 40 45 1 2 1 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 0 1055,1 45,9 40,7 125,5 47 77 63 35 65 2 2 1 1 1 1 1
0 1 1 0 0 1 1 1258,2 42,9 58,6 141,1 59 72 98 42 60 1 2 1 1 2 1 1
1 1 0 1 0 0 1 1181,9 49,8 59,4 118,2 55 83 99 35 65 2 2 1 2 2 1 1
0 0 0 1 0 0 0 2233,2 97,9 91,4 249,7 99 163 141 69 50 1 2 2 3 3 1 1
1 1 1 1 1 0 1 777,2 46,1 16,5 110,5 36 77 28 33 70 2 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1103,3 57,8 33 142,8 51 96 55 42 70 2 1 1 2 1 1 1
1 1 1 1 0 0 1 1218,8 51,8 34,4 174,2 57 86 57 51 55 1 2 1 2 1 1 1
0 1 1 1 0 0 0 1131,8 67,5 42,4 107,9 50 113 65 30 40 1 1 1 3 1 1 1
74
Universitas Sumatera Utara
0 1 1 1 0 0 0 1492 61,2 60,2 165,8 69 102 100 49 65 2 1 1 2 2 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1511,7 44,3 77,9 160,3 70 74 130 47 45 1 1 1 1 3 1 2
0 1 0 0 0 1 0 937,2 52,4 24,3 126,3 44 87 41 37 50 1 1 1 2 1 1 1
0 1 1 1 0 0 0 1215,3 45,4 51 140,9 57 76 85 41 55 1 1 1 1 2 1 2
1 1 1 0 0 1 1 901,9 34,2 16 154,1 42 57 27 45 65 2 1 1 1 1 1 2
1 1 1 0 0 0 1 1271 44,5 29,8 202,3 59 74 50 60 60 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 0 1 1 1297,5 29,9 49,7 185,3 60 50 81 55 70 2 1 1 1 2 1 2
0 1 1 1 0 1 0 1098,5 31,4 64,5 108,4 51 52 108 32 50 1 1 1 1 2 1 2
0 0 0 0 0 1 1 995,4 30,4 27,6 156,8 46 51 46 46 60 1 2 1 1 1 1 2
0 1 1 1 0 0 0 1848,3 80,2 70,7 219,1 86 134 118 64 50 1 2 2 3 3 1 2
0 1 1 1 0 1 0 963,5 35 23,2 152,4 45 58 39 45 55 1 2 1 1 1 1 1
0 1 1 0 0 0 0 986,2 48,1 20,1 150,6 46 80 33,5 44 45 1 2 1 1 1 1 2
0 1 1 1 0 1 0 1436 63,4 68,4 139,5 64 106 105 39 55 1 2 1 2 2 1 1
0 1 0 1 0 1 1 1017,3 47,9 29,4 138 47 80 49 41 65 2 2 1 1 1 1 1
1 1 1 0 0 0 1 1082 52,8 43,2 117,7 50 88 72 35 50 1 1 1 2 1 1 2
1 1 1 1 1 1 0 1700,6 76,4 62,5 215,3 79 127 104 63 75 2 2 1 3 2 1 2
0 1 1 1 0 0 0 1352 68,5 47,5 159,8 60 114 73 44 55 1 2 1 3 1 1 1
0 0 0 0 0 1 0 1395,6 81,8 46,1 156,8 62 136 71 44 35 1 2 1 3 1 1 1
0 1 1 1 0 0 1 905,7 32,7 41,2 101,4 40 55 63 28 60 1 2 1 1 1 1 1
0 1 0 1 0 0 0 1959,2 93 64,3 250,2 91 155 104 74 45 1 1 2 3 2 1 1
1 1 1 1 0 1 0 618,7 18,3 7,9 121,2 29 31 13 36 70 2 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 0 1 0 1407,6 35 25,6 262,2 66 58 43 77 55 1 2 1 1 1 1 2
0 1 0 1 0 0 0 1252,9 37,2 45,2 176,7 58 62 75 52 55 1 1 1 1 1 1 2
0 1 0 0 1 1 1 973 41,1 33,7 135,5 45 69 56 40 60 1 1 1 1 1 1 2
1 1 1 1 0 0 1 959,9 37,2 38 120,6 45 62 63 36 65 2 2 1 1 1 1 2
0 1 1 0 0 0 1 1412,2 31 48,9 214,1 66 52 82 63 50 1 1 1 1 2 1 2
0 1 1 1 0 0 0 1309,9 66,9 58,8 131 61 112 98 39 60 1 2 1 3 2 1 1
0 0 0 0 0 0 0 1946,9 50,3 70,6 278,6 91 84 118 82 45 1 1 2 2 3 2 2
1 1 1 1 0 1 0 1639,3 68,1 74,8 179,9 73 114 115 50 80 3 1 1 3 3 1 1
0 1 1 1 0 1 1 1547,9 39,3 46,1 239,1 69 67 71 66 70 2 2 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 0 1342,7 50,3 33,7 208,6 63 84 56 61 70 2 1 1 2 1 1 2
0 1 1 1 0 0 0 2872,1 113,7 81,4 404,7 134 190 136 119 50 1 1 3 3 3 3 1
1 1 1 1 0 0 0 1636,4 66,1 51,8 208,3 76 110 86 61 60 1 1 1 2 2 1 2
0 1 0 1 0 0 0 1764,1 67 53,3 241,4 82 112 89 71 50 1 1 2 3 2 1 1
75
Universitas Sumatera Utara
Keterangan :
SG : Status gizi U : Umur BI : Bentuk tubuh responden IMT :
Indeks Massa Tubuh
1 : Kurus BB : Berat badan 1 : Kurus 1 :
Kurus
2 : Berat badan normal TB : Tinggi badan 2 : Normal 2 :
Normal
3 : Overweight BI I : Bentuk tubuh ideal 3 : Overweight 3 :
Overweight
4 : Obesitas kelas I BI II : Bentuk tubuh yang diharapkan 4 : Obesitas 4 :
Obesitas
5 : Obesitas kelas II BI III : Bentuk tubuh saat ini
6 : Obesitas kelas III
P1 – P 20 : Pertanyaan mengenai PUGS %P : Persentase pengetahuan KatBI :
Kategori body image
1 : Benar KatP : Kategori pengetahuan 1 :
Negatif
0 : Salah 1 : Kurang 2 :
Positif
E : Energi ER : Energi responden 2 : Cukup
P : Protein PR : Protein responden 3 : Baik
L : Lemak LR : Lemak responden
K : Karbohidrat KR : Karbohidrat responden
KatER : Kategori energi responden
1 : Kurang
2 : Baik
3 : Lebih
KatPR : Kategori protein responden
76
Universitas Sumatera Utara
1 : Kurang
2 : Baik
3 : Lebih
KatLR : Kategori lemak responden
1 : Kurang
2 : Baik
3 : Lebih
KatKR : Kategori karbohidrat responden
1 : Kurang
2 : Baik
3 : Lebih
KatUmur : Kategori umur responden
1 : Dewasa awal
2 : Dewasa akhir
77
Universitas Sumatera Utara
78
Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 26,00 9 17,3 17,3 17,3
27,00 2 3,8 3,8 21,2
28,00 3 5,8 5,8 26,9
29,00 2 3,8 3,8 30,8
30,00 2 3,8 3,8 34,6
31,00 1 1,9 1,9 36,5
32,00 4 7,7 7,7 44,2
33,00 2 3,8 3,8 48,1
34,00 3 5,8 5,8 53,8
35,00 2 3,8 3,8 57,7
36,00 1 1,9 1,9 59,6
37,00 1 1,9 1,9 61,5
38,00 2 3,8 3,8 65,4
39,00 3 5,8 5,8 71,2
40,00 3 5,8 5,8 76,9
41,00 2 3,8 3,8 80,8
42,00 1 1,9 1,9 82,7
43,00 1 1,9 1,9 84,6
45,00 8 15,4 15,4 100,0
Total 52 100,0 100,0
Berat Badan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 50,00 1 1,9 1,9 1,9
57,70 1 1,9 1,9 3,8
61,00 2 3,8 3,8 7,7
62,00 2 3,8 3,8 11,5
63,00 1 1,9 1,9 13,5
64,00 1 1,9 1,9 15,4
64,40 1 1,9 1,9 17,3
64,50 1 1,9 1,9 19,2
65,00 4 7,7 7,7 26,9
65,50 1 1,9 1,9 28,8
66,00 3 5,8 5,8 34,6
66,60 1 1,9 1,9 36,5
67,00 4 7,7 7,7 44,2
Tinggi Badan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 149,20 1 1,9 1,9 1,9
150,00 2 3,8 3,8 5,8
150,20 1 1,9 1,9 7,7
150,50 1 1,9 1,9 9,6
150,60 1 1,9 1,9 11,5
151,00 1 1,9 1,9 13,5
151,60 1 1,9 1,9 15,4
152,00 1 1,9 1,9 17,3
152,30 1 1,9 1,9 19,2
153,00 2 3,8 3,8 23,1
153,90 1 1,9 1,9 25,0
154,00 1 1,9 1,9 26,9
155,00 7 13,5 13,5 40,4
156,00 1 1,9 1,9 42,3
156,50 1 1,9 1,9 44,2
157,00 2 3,8 3,8 48,1
157,50 1 1,9 1,9 50,0
158,00 6 11,5 11,5 61,5
158,50 1 1,9 1,9 63,5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 25,00 1 1,9 1,9 1,9
25,14 1 1,9 1,9 3,8
25,28 1 1,9 1,9 5,8
25,30 1 1,9 1,9 7,7
25,31 1 1,9 1,9 9,6
25,39 1 1,9 1,9 11,5
25,48 1 1,9 1,9 13,5
25,51 1 1,9 1,9 15,4
25,61 1 1,9 1,9 17,3
25,71 1 1,9 1,9 19,2
25,78 1 1,9 1,9 21,2
26,04 1 1,9 1,9 23,1
26,06 1 1,9 1,9 25,0
26,17 1 1,9 1,9 26,9
26,24 1 1,9 1,9 28,8
26,44 1 1,9 1,9 30,8
26,46 1 1,9 1,9 32,7
26,50 1 1,9 1,9 34,6
26,56 1 1,9 1,9 36,5
27,05 1 1,9 1,9 38,5
27,18 1 1,9 1,9 40,4
27,24 1 1,9 1,9 42,3
27,45 1 1,9 1,9 44,2
27,46 1 1,9 1,9 46,2
27,59 1 1,9 1,9 48,1
27,81 1 1,9 1,9 50,0
27,89 1 1,9 1,9 51,9
28,04 2 3,8 3,8 55,8
Pekerjaan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Dosen 2 3,8 3,8 3,8
Guru 5 9,6 9,6 13,5
Guru Swasta 1 1,9 1,9 15,4
IRT 24 46,2 46,2 61,5
Karyawan 2 3,8 3,8 65,4
Karyawan Swasta 2 3,8 3,8 69,2
Pegawai Swasta 3 5,8 5,8 75,0
PNS 2 3,8 3,8 78,8
Wiraswasta 11 21,2 21,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
Status Gizi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 25 - 29,9 Berat Badan
Berlebih (overweight) 37 71,2 71,2 71,2
30 - 34,9 Obesitas Kelas I 13 25,0 25,0 96,2
35 - 39,9 Obesitas Kelas II
1 1,9 1,9 98,1
>= Obesitas Kelas III
(Obesitas Morbid) 1 1,9 1,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
Menurut anda, apakah bentuk tubuh yang ideal ada pada nomor?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2,00 5 9,6 9,6 9,6
3,00 16 30,8 30,8 40,4
4,00 27 51,9 51,9 92,3
5,00 2 3,8 3,8 96,2
6,00 2 3,8 3,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2,00 5 9,6 9,6 9,6
3,00 16 30,8 30,8 40,4
4,00 26 50,0 50,0 90,4
5,00 4 7,7 7,7 98,1
6,00 1 1,9 1,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1,00 1 1,9 1,9 1,9
2,00 1 1,9 1,9 3,8
3,00 4 7,7 7,7 11,5
4,00 9 17,3 17,3 28,8
5,00 11 21,2 21,2 50,0
6,00 18 34,6 34,6 84,6
7,00 6 11,5 11,5 96,2
8,00 2 3,8 3,8 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KURUS 2 3,8 3,8 3,8
NORMAL 13 25,0 25,0 28,8
OVERWEIGHT 29 55,8 55,8 84,6
OBESITAS 8 15,4 15,4 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 43 82,7 82,7 82,7
Benar 9 17,3 17,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 36 69,2 69,2 69,2
Benar 16 30,8 30,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 40 76,9 76,9 76,9
Benar 12 23,1 23,1 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 30 57,7 57,7 57,7
Benar 22 42,3 42,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
Kelompok makanan berikut ini yang dapat dijadikan sebagai sumber karbohidrat adalah?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 11 21,2 21,2 21,2
Benar 41 78,8 78,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
Menurut anda, manakah makanan dibawah ini yang merupakan sumber protein?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 18 34,6 34,6 34,6
Benar 34 65,4 65,4 100,0
Total 52 100,0 100,0
Menurut anda, manakah makanan dibawah ini yang merupakan sumber lemak?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 12 23,1 23,1 23,1
Benar 40 76,9 76,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
Menurut anda, manakah makanan dibawah ini yang merupakan sumber serat?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 15 28,8 28,8 28,8
Benar 37 71,2 71,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
Diantara penyakit berikut, penyakit manakah yang terkait dengan tingginya konsumsi lemak?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 2 3,8 3,8 3,8
Benar 50 96,2 96,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
Diantara penyakit berikut, penyakit manakah yang terkait dengan tingginya konsumsi gula?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 1 1,9 1,9 1,9
Benar 51 98,1 98,1 100,0
Diantara penyakit berikut, penyakit manakah yang terkait dengan tingginya konsumsi garam?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 4 7,7 7,7 7,7
Benar 48 92,3 92,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
Diantara masalah kesehatan berikut, manakah yang terkait dengan rendahnya konsumsi serat?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 19 36,5 36,5 36,5
Benar 33 63,5 63,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 25 48,1 48,1 48,1
Benar 27 51,9 51,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
Sebaiknya minimal berapa kali kita harus konsumsi buah dalam sehari?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 33 63,5 63,5 63,5
Benar 19 36,5 36,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 7 13,5 13,5 13,5
Benar 45 86,5 86,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 17 32,7 32,7 32,7
Benar 35 67,3 67,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 13 25,0 25,0 25,0
Benar 39 75,0 75,0 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 47 90,4 90,4 90,4
Benar 5 9,6 9,6 100,0
Total 52 100,0 100,0
Menurut anda, sebaiknya berapa kali kita harus berolahraga dalam satu minggu?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 32 61,5 61,5 61,5
Benar 20 38,5 38,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
Menurut anda, sebaiknya berapa lama kita dianjurkan untuk menimbang berat badan?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 34 65,4 65,4 65,4
Benar 18 34,6 34,6 100,0
Total 52 100,0 100,0
Persentase Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 35,00 1 1,9 1,9 1,9
40,00 1 1,9 1,9 3,8
45,00 5 9,6 9,6 13,5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 618,70 1 1,9 1,9 1,9
777,20 1 1,9 1,9 3,8
901,90 1 1,9 1,9 5,8
905,70 1 1,9 1,9 7,7
937,20 1 1,9 1,9 9,6
959,90 1 1,9 1,9 11,5
963,50 1 1,9 1,9 13,5
973,00 1 1,9 1,9 15,4
986,20 1 1,9 1,9 17,3
995,40 1 1,9 1,9 19,2
1011,70 1 1,9 1,9 21,2
1017,30 1 1,9 1,9 23,1
1046,40 1 1,9 1,9 25,0
1055,10 1 1,9 1,9 26,9
1082,00 1 1,9 1,9 28,8
1098,50 1 1,9 1,9 30,8
1103,30 1 1,9 1,9 32,7
1131,80 1 1,9 1,9 34,6
1181,90 1 1,9 1,9 36,5
1189,30 1 1,9 1,9 38,5
1215,30 1 1,9 1,9 40,4
1218,80 1 1,9 1,9 42,3
1252,90 1 1,9 1,9 44,2
1258,20 1 1,9 1,9 46,2
1271,00 1 1,9 1,9 48,1
1297,50 1 1,9 1,9 50,0
1309,90 1 1,9 1,9 51,9
1342,70 1 1,9 1,9 53,8
1352,00 1 1,9 1,9 55,8
1393,70 1 1,9 1,9 57,7
1395,60 1 1,9 1,9 59,6
1407,60 1 1,9 1,9 61,5
1412,20 1 1,9 1,9 63,5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18,30 1 1,9 1,9 1,9
18,80 1 1,9 1,9 3,8
26,60 1 1,9 1,9 5,8
29,90 1 1,9 1,9 7,7
30,40 1 1,9 1,9 9,6
31,00 1 1,9 1,9 11,5
31,40 1 1,9 1,9 13,5
32,70 1 1,9 1,9 15,4
34,20 1 1,9 1,9 17,3
35,00 2 3,8 3,8 21,2
37,20 2 3,8 3,8 25,0
39,30 1 1,9 1,9 26,9
41,10 1 1,9 1,9 28,8
42,90 1 1,9 1,9 30,8
44,30 1 1,9 1,9 32,7
44,50 1 1,9 1,9 34,6
45,40 1 1,9 1,9 36,5
45,90 1 1,9 1,9 38,5
46,10 1 1,9 1,9 40,4
47,90 1 1,9 1,9 42,3
48,10 1 1,9 1,9 44,2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 7,90 1 1,9 1,9 1,9
16,00 1 1,9 1,9 3,8
16,50 1 1,9 1,9 5,8
20,10 1 1,9 1,9 7,7
23,20 1 1,9 1,9 9,6
24,30 1 1,9 1,9 11,5
25,60 1 1,9 1,9 13,5
27,60 1 1,9 1,9 15,4
29,40 1 1,9 1,9 17,3
29,80 1 1,9 1,9 19,2
33,00 1 1,9 1,9 21,2
33,70 2 3,8 3,8 25,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 101,40 1 1,9 1,9 1,9
107,90 1 1,9 1,9 3,8
108,40 1 1,9 1,9 5,8
110,50 1 1,9 1,9 7,7
117,70 1 1,9 1,9 9,6
118,20 1 1,9 1,9 11,5
120,60 1 1,9 1,9 13,5
121,20 1 1,9 1,9 15,4
125,50 1 1,9 1,9 17,3
126,30 1 1,9 1,9 19,2
130,10 1 1,9 1,9 21,2
131,00 1 1,9 1,9 23,1
135,40 1 1,9 1,9 25,0
135,50 1 1,9 1,9 26,9
136,30 1 1,9 1,9 28,8
138,00 1 1,9 1,9 30,8
138,50 1 1,9 1,9 32,7
139,50 1 1,9 1,9 34,6
140,90 1 1,9 1,9 36,5
141,10 1 1,9 1,9 38,5
142,80 1 1,9 1,9 40,4
150,60 1 1,9 1,9 42,3
152,40 2 3,8 3,8 46,2
154,10 1 1,9 1,9 48,1
156,80 2 3,8 3,8 51,9
159,80 1 1,9 1,9 53,8
160,30 1 1,9 1,9 55,8
165,80 1 1,9 1,9 57,7
174,20 1 1,9 1,9 59,6
176,70 1 1,9 1,9 61,5
179,90 1 1,9 1,9 63,5
182,50 1 1,9 1,9 65,4
185,30 1 1,9 1,9 67,3
199,50 1 1,9 1,9 69,2
202,10 1 1,9 1,9 71,2
202,30 1 1,9 1,9 73,1
208,30 1 1,9 1,9 75,0
208,60 1 1,9 1,9 76,9
211,80 1 1,9 1,9 78,8
214,10 1 1,9 1,9 80,8
215,30 1 1,9 1,9 82,7
218,10 1 1,9 1,9 84,6
219,10 1 1,9 1,9 86,5
Energi Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 29,00 1 1,9 1,9 1,9
36,00 1 1,9 1,9 3,8
40,00 1 1,9 1,9 5,8
42,00 1 1,9 1,9 7,7
44,00 1 1,9 1,9 9,6
45,00 3 5,8 5,8 15,4
46,00 2 3,8 3,8 19,2
47,00 3 5,8 5,8 25,0
49,00 1 1,9 1,9 26,9
50,00 2 3,8 3,8 30,8
51,00 2 3,8 3,8 34,6
53,00 1 1,9 1,9 36,5
55,00 1 1,9 1,9 38,5
57,00 2 3,8 3,8 42,3
58,00 1 1,9 1,9 44,2
59,00 2 3,8 3,8 48,1
60,00 2 3,8 3,8 51,9
61,00 1 1,9 1,9 53,8
62,00 2 3,8 3,8 57,7
63,00 1 1,9 1,9 59,6
64,00 1 1,9 1,9 61,5
66,00 2 3,8 3,8 65,4
68,00 1 1,9 1,9 67,3
69,00 2 3,8 3,8 71,2
70,00 1 1,9 1,9 73,1
72,00 1 1,9 1,9 75,0
73,00 2 3,8 3,8 78,8
76,00 1 1,9 1,9 80,8
77,00 1 1,9 1,9 82,7
79,00 1 1,9 1,9 84,6
82,00 1 1,9 1,9 86,5
85,00 1 1,9 1,9 88,5
86,00 1 1,9 1,9 90,4
Protein Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 31,00 2 3,8 3,8 3,8
44,00 1 1,9 1,9 5,8
50,00 1 1,9 1,9 7,7
51,00 1 1,9 1,9 9,6
52,00 2 3,8 3,8 13,5
55,00 1 1,9 1,9 15,4
57,00 1 1,9 1,9 17,3
58,00 2 3,8 3,8 21,2
62,00 2 3,8 3,8 25,0
67,00 1 1,9 1,9 26,9
69,00 1 1,9 1,9 28,8
72,00 1 1,9 1,9 30,8
74,00 2 3,8 3,8 34,6
76,00 1 1,9 1,9 36,5
77,00 2 3,8 3,8 40,4
80,00 2 3,8 3,8 44,2
83,00 2 3,8 3,8 48,1
84,00 2 3,8 3,8 51,9
86,00 2 3,8 3,8 55,8
87,00 1 1,9 1,9 57,7
88,00 1 1,9 1,9 59,6
96,00 1 1,9 1,9 61,5
97,00 1 1,9 1,9 63,5
100,00 1 1,9 1,9 65,4
102,00 2 3,8 3,8 69,2
106,00 2 3,8 3,8 73,1
110,00 1 1,9 1,9 75,0
112,00 2 3,8 3,8 78,8
113,00 1 1,9 1,9 80,8
114,00 2 3,8 3,8 84,6
127,00 1 1,9 1,9 86,5
134,00 1 1,9 1,9 88,5
136,00 1 1,9 1,9 90,4
149,00 1 1,9 1,9 92,3
155,00 1 1,9 1,9 94,2
163,00 1 1,9 1,9 96,2
Lemak Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 13,00 1 1,9 1,9 1,9
27,00 1 1,9 1,9 3,8
28,00 1 1,9 1,9 5,8
33,50 1 1,9 1,9 7,7
39,00 1 1,9 1,9 9,6
41,00 1 1,9 1,9 11,5
43,00 1 1,9 1,9 13,5
46,00 1 1,9 1,9 15,4
49,00 1 1,9 1,9 17,3
50,00 1 1,9 1,9 19,2
55,00 1 1,9 1,9 21,2
56,00 2 3,8 3,8 25,0
57,00 1 1,9 1,9 26,9
63,00 3 5,8 5,8 32,7
65,00 1 1,9 1,9 34,6
71,00 2 3,8 3,8 38,5
72,00 1 1,9 1,9 40,4
73,00 1 1,9 1,9 42,3
74,00 1 1,9 1,9 44,2
75,00 2 3,8 3,8 48,1
77,00 1 1,9 1,9 50,0
80,00 1 1,9 1,9 51,9
81,00 2 3,8 3,8 55,8
82,00 1 1,9 1,9 57,7
85,00 1 1,9 1,9 59,6
86,00 1 1,9 1,9 61,5
89,00 1 1,9 1,9 63,5
96,00 1 1,9 1,9 65,4
98,00 2 3,8 3,8 69,2
99,00 1 1,9 1,9 71,2
100,00 1 1,9 1,9 73,1
104,00 2 3,8 3,8 76,9
105,00 1 1,9 1,9 78,8
108,00 1 1,9 1,9 80,8
115,00 2 3,8 3,8 84,6
118,00 2 3,8 3,8 88,5
125,00 1 1,9 1,9 90,4
130,00 1 1,9 1,9 92,3
Karbohidrat Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 28,00 1 1,9 1,9 1,9
30,00 1 1,9 1,9 3,8
32,00 1 1,9 1,9 5,8
33,00 1 1,9 1,9 7,7
35,00 3 5,8 5,8 13,5
36,00 2 3,8 3,8 17,3
37,00 1 1,9 1,9 19,2
38,00 2 3,8 3,8 23,1
39,00 3 5,8 5,8 28,8
40,00 2 3,8 3,8 32,7
41,00 2 3,8 3,8 36,5
42,00 3 5,8 5,8 42,3
44,00 3 5,8 5,8 48,1
45,00 2 3,8 3,8 51,9
46,00 1 1,9 1,9 53,8
47,00 1 1,9 1,9 55,8
49,00 1 1,9 1,9 57,7
50,00 1 1,9 1,9 59,6
51,00 2 3,8 3,8 63,5
52,00 1 1,9 1,9 65,4
55,00 1 1,9 1,9 67,3
59,00 2 3,8 3,8 71,2
60,00 1 1,9 1,9 73,1
61,00 3 5,8 5,8 78,8
62,00 1 1,9 1,9 80,8
63,00 2 3,8 3,8 84,6
64,00 1 1,9 1,9 86,5
66,00 1 1,9 1,9 88,5
69,00 1 1,9 1,9 90,4
71,00 1 1,9 1,9 92,3
74,00 1 1,9 1,9 94,2
77,00 1 1,9 1,9 96,2
82,00 1 1,9 1,9 98,1
119,00 1 1,9 1,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
KATEGORI PENGETAHUAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KURANG 36 69,2 69,2 69,2
CUKUP 15 28,8 28,8 98,1
BAIK 1 1,9 1,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid NEGATIF 26 50,0 50,0 50,0
POSITIF 26 50,0 50,0 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KURANG 44 84,6 84,6 84,6
BAIK 7 13,5 13,5 98,1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KURANG 23 44,2 44,2 44,2
BAIK 16 30,8 30,8 75,0
LEBIH 13 25,0 25,0 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KURANG 27 51,9 51,9 51,9
BAIK 15 28,8 28,8 80,8
LEBIH 10 19,2 19,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KURANG 50 96,2 96,2 96,2
BAIK 1 1,9 1,9 98,1
LEBIH 1 1,9 1,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid DEWASA AWAL
26-35 TAHUN 30 57,7 57,7 57,7
DEWASA AKHIR
46-55 TAHUN 22 42,3 42,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
Crosstab
Crosstab
Status Gizi
Berat Badan
Berlebih
(overweight) Obesitas Total
PERBANDINGAN NEGATIF Count 15 11 26
STATUS GIZI DENGAN % within Status Gizi 40.5% 73.3% 50.0%
BENTUK TUBUH POSITIF Count 22 4 26
AKTUAL % within Status Gizi 59.5% 26.7% 50.0%
Total Count 37 15 52
% within Status Gizi 100.0% 100.0% 100.0%
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for .248 .066 .927
PERBANDINGAN STATUS
GIZI DENGAN BENTUK
TUBUH AKTUAL (NEGATIF /
POSITIF)
For cohort Status Gizi = Berat .682 .472 .985
Badan Berlebih (overweight)
For cohort Status Gizi = 2.750 1.005 7.528
Obesitas
N of Valid Cases 52
Crosstab
Status Gizi
Berat Badan
Berlebih
(overweight) Obesitas Total
KATEGORI KURANG Count 27 9 36
PENGETAHUAN % within Status Gizi 73.0% 60.0% 69.2%
CUKUP Count 10 5 15
Risk Estimate
Value
a
Odds Ratio for KATEGORI
PENGETAHUAN (KURANG /
CUKUP)
a. Risk Estimate statistics cannot be computed.
They are only computed for a 2*2 table
without empty cells.
Crosstab
Status Gizi
Berat Badan
Berlebih
(overweight) Obesitas Total
KATEGORI ENERGI KURANG Count 34 10 44
RESPONDEN % within Status Gizi 91.9% 66.7% 84.6%
BAIK Count 2 5 7
% within Status Gizi 5.4% 33.3% 13.5%
LEBIH Count 1 0 1
% within Status Gizi 2.7% 0.0% 1.9%
Total Count 37 15 52
% within Status Gizi 100.0% 100.0% 100.0%
Risk Estimate
Value
a
Odds Ratio for KATEGORI
ENERGI RESPONDEN
(KURANG / BAIK)
a. Risk Estimate statistics cannot be computed.
They are only computed for a 2*2 table
without empty cells.
Crosstab
Status Gizi
Berat Badan
Berlebih
(overweight) Obesitas Total
KATEGORI PROTEIN KURANG Count 20 3 23
RESPONDEN % within Status Gizi 54.1% 20.0% 44.2%
BAIK Count 10 6 16
% within Status Gizi 27.0% 40.0% 30.8%
LEBIH Count 7 6 13
% within Status Gizi 18.9% 40.0% 25.0%
Total Count 37 15 52
% within Status Gizi 100.0% 100.0% 100.0%
Risk Estimate
Value
a
Odds Ratio for KATEGORI
PROTEIN RESPONDEN
(KURANG / BAIK)
a. Risk Estimate statistics cannot be computed.
They are only computed for a 2*2 table
without empty cells.
Crosstab
Status Gizi
Berat Badan
Berlebih
(overweight) Obesitas Total
KATEGORI LEMAK KURANG Count 22 5 27
RESPONDEN % within Status Gizi 59.5% 33.3% 51.9%
BAIK Count 12 3 15
% within Status Gizi 32.4% 20.0% 28.8%
LEBIH Count 3 7 10
% within Status Gizi 8.1% 46.7% 19.2%
Total Count 37 15 52
Risk Estimate
Value
a
Odds Ratio for KATEGORI
LEMAK RESPONDEN
(KURANG / BAIK)
a. Risk Estimate statistics cannot be computed.
They are only computed for a 2*2 table
without empty cells.
Crosstab
Status Gizi
Berat Badan
Berlebih
(overweight) Obesitas Total
KATEGORI KURANG Count 36 14 50
KARBOHIDRAT % within Status Gizi 97.3% 93.3% 96.2%
RESPONDEN BAIK Count 0 1 1
% within Status Gizi 0.0% 6.7% 1.9%
LEBIH Count 1 0 1
% within Status Gizi 2.7% 0.0% 1.9%
Total Count 37 15 52
% within Status Gizi 100.0% 100.0% 100.0%
Risk Estimate
Value
a
Odds Ratio for KATEGORI
KARBOHIDRAT
RESPONDEN (KURANG /
BAIK)
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Kategori Serat .a
(KURANG / .)
a. No statistics are computed because Kategori
Serat is a constant.
Lampiran 4. Dokumentasi