Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN MINUM AIR REBUSAN DAUN SALAM UNTUK MASALAH

NYERI GOUT ARTHRITIS PADA ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAPANE KABUPATEN POSO

NAMA : MOHAMAD NOVAL S


NIM : P00220217028

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PALU
PRODI D-III KEPERAWATAN POSO
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gout Arthitis atau yang sering orang awam katakan asam urat merupakan
pembentukan kristal pada persendian, akibat tingginya kadar asam urat dalam
darah yang sering terjadi pada usia lanjut. Asam urat merupakan sisa dari sel-sel
tubuh yang mati, sehigga sel-sel tubuh yang mati melepas purin dan asam urat
menumpuk di persendian yang membentuk garam urat (monosodium urate).
Penumpukan kristal tersebut mengakibatkan kerusakan pada daerah persendian
sehingga dapat menimbulkan nyeri
Asupan purin adalah mengkonsumsi
makanan yang mengandung purin. Asupan
purin dapat mempengaruhi terjadinya Gout
Arthtritis (Asam Urat) dan akan bertambah
berat apabila disertai dengan pola konsumsi
yang tidak seimbang. Adapun jenis-jenis
makanan dengan kandungan purin tinggi
seperti jeroan, daging sapi, ikan sarden,
daging bebek, ikan laut, kerang, daging
ayam, udang, kacang-kacangan, tempe,
jamur, tapai dan tahun, juga pada beberapa
sayuran seperti kacang-kacangan, daun
singkong, kangkung, kembang kol, dan
bayam (Festi, P, Rosdiyatul, dkk, 2014).
Data World Heatlh Oraganization (2018), penderita Asam Urat
sekitar 1370, akan terus meningkat pada tahun 2020. Kejadian
Asam Urat akan terus meningkat pada Negara maju maupun
Negara berkembang (World Health Organization, 2018).

Penderita Asam Urat di Indonesia sebanyak 11,9% (Ning Sri


Rahayu, 2016). Hasil data Rikesdas tahun 2018, mengatakan
bahwa prevalensi penyakit sendi pada lansia di Sulawesi
Tengah sebanyak 7,72% (Sulawesi Tengah, 2018).

Data yang di peroleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Poso


tahun 2018 jumlah penderita Gout Arthritis 2.112. Jumlah
penderita Gout Arthritis terbanyak untuk Kabupaten Poso
terdapat di Puskesmas Mapane, Kecamatan Poso Pesisir di
tahun 2017 jumlah 613 penderita dan di tahun 2018 jumlah
penderita Gout Arthitis di Puskesmas Mapane meningkat
sebanyak 652 penderita (Dinas Kesehatan Kabupaten Poso,
2019).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teori Penyakit Gout Arthitis


 Pengertian

Gout Arthitis merupakan penyakit metabolic yang di


sebabkan oleh kelebihan kadar senyawa urat di dalam
tubuh, baik karna produksi berlebih, eliminasi yang jarang,
atau peningkatan asupan purin.
 Etiologi

Gangguan metabolic dengan meningkatnya kosentrasi


asam urat ini di timbulkan dari penimbunan kristal di sendi
oleh monosodium urat (MSU, gout) dan kalsium pirofosfat
dihidrat (CPPD, pseudogout) dan pada tahap yang lebih
lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi.
Faktor predisposisi terjadinya penyakit gout yaitu, umur,
jenis kelamin lebih sering terjadi pada pria, iklim, herediter,
dan keadaan-keadaan yang menyebabkan timbulnya
hiperurikemia. (Misdiarly, 2016).
Patofisiologi
Penyakit Gout Arthitis merupakan gangguan
metabolisme asam urat yang memuncak dengan
terjadinya endapan garam monosodium urat dalam
sendi dan akhirnya dalam jaringan subkutan.
 Manifestasi klinis
Manifestasi gout terjadi dalam empat tahap :
• Hiperurisemia Asimtomatik
• Arthritis gout akut
• Interkritis
• Gout tingkat lanjut
 Komplikasi
Penyakit Ginjal dapat terjadi pada pasien Gout Arthitis
yang tidak di tangani.
B. Konsep Teori Menua

Menua atau menjadi tua adalah suatu yang terjadi


dalam kehidupan manusia. Menua didefinisikan
sebagai penurunan, kelemahan, meningkatnya
kerentanan terhadap berbagai penyakit dan
perubahan lingkungan, hilangnya mobilitas dan
ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait
dengan usia. Dengan bertambahnya usia, perusakan
dan pembentukan tulang melambat. Hal ini terjadi
karena penurunan hormon esterogen pada wanita,
vitamin D, dan beberapa hormon lain.
C. Konsep Teori Nyeri
 Pengertian
Nyeri adalah pengalaman pribadi, subyektif, yang
dipengaruhi oleh budaya, persepsi seseorang,
perhatian dan variabel-variabel psikologis lain, Nyeri
sendi pada penderita Artitis Gout terjadi karena
adanya endapan kristal monosodium urat yang
terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari
tingginya kadar Artitis Gout didalam darah .
 Fisiologi Nyeri
Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi
untuk menerima rangsang nyeri. Reseptor nyeri
disebut juga nocireseptor, secara anatomis reseptor
nyeri (nociseptor) ada yang bermielien dan ada juga
yang tidak bermielien dari syaraf perifer.
 Klasifikasi Nyeri
• Nyeri berdasarkan durasi
• Nyeri berdasarkan asal
• Nyeri berdasarkan lokasi
 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Respon Nyeri
• Usia
• Jenis kelamin
• Kebudayaan
• Makna nyeri
• Perhatian
• Ansietas
D. Daun Salam (Syzgium polyanthum)
 Pengertian
Tanaman salam memiliki nama latin Eugenia polyantha Wight dan
nama ilmiah Syzygium polyantha Wight (Tersono, 2006). Pohon salam
memiliki banyak manfaat bagi masyarakat mulai dari
batang, kulit batang, daun salam, dan buah salam. Daun
salam merupakan bagian yang paling banyak
dimanfaatkan mansyarakat.

 Sifat kimia dan efek farmakologis


Daun salam memiliki bau yang wangi sehingga banyak
masyarakat yang menggunakan sebagai bahan penyedap
masakan. Selain untuk pengobatan daun salam juga
dapat digunakan sebagai tanaman herbal.

 Manfaat daun salam untuk kesehatan


mengatasi gangguan asam urat, kolesterol, radang,
lambung, diare, dan masih banyak lagi.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan adalah studi kasus

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2020, di
Kelurahan Kasiguncu Wilayah kerja Puskesmas Mapane,
Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, selama 7 hari.

C. Subjek Study Kasus


Subyek penelitian pasien Gout Arthritis yang mengalami Nyeri
dan bersedia menjadi pasien atau responden.

D. Fokus Study
Fokus studi dalam kasus ini yaitu untuk menggambarkan
Penerapan Pemberian Air Rebusan Daun Salam terhadap
Penurunan Nyeri
E. Definisi Operasional
Asuhan Keperawatan
Pemberian Air Rebusan Daun Salam
Lansia
Gout Arthitis

F. P engumpulan Data
 Wawancara
 Observasi dan pemeriksaan fisik
 Study dokumentsi dan angket

G. Analisa Data
 Pengumpulan Data
 Mereduksi data dengan membuat koding dan kategori
 Penyajian Data
 Kesimpulan

H. Etika Penelitian
 Prinsip Autonomi
 Prinsip benefisiens dan nonmalefisien
 Prinsip justices
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai