Anda di halaman 1dari 30

Laporan Hari : Selasa

MK. Manajemen Catering Tanggal : 11 Oktober 2022

CATERING SEHAT

Disusun oleh :
Kelompok 3
Aisyah Nadiah Putri (P032013411044)
Badzlina Farahiyati JF (P032013411049)
Dwiyanti Butar-Butar (P032013411053)
Helza Mutiarahma (P032013411058)
Laila Putri Fatma Sari (P032013411062)
Nindy Shalshabilla Putri (P032013411067)
Rahma Utari (P032013411071)
Syahara Arianingsih (P032013411075)
Vivi Aulia (P032013411080)

DIII Gizi TK. 2B

Dosen Pengampu:
Roziana, SST, M.Gz
Hesti Atasasih, SP, MKM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN GIZI
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Makalah Catering Sehat ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Maksud dan tujuan penyusunan ini adalah
untuk melengkapi tugas dalam mata kuliah Teknologi Pengembangan Produk Pangan.
Adapun penyusunan Makalah Catering Sehat ini berdasarkan sumber yang telah
kami baca dan pembelajaran yang telah dilakukan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan proposal ini. Demikian kata pengantar ini kami buat,
semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada
umumnya.

Pekanbaru, 11 Oktober 2022

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
1.1 Latar Belakang........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................4
1.3 Tujuan Praktikum....................................................................................4
1.4 Manfaat Praktikum..................................................................................4
1.5 Sasaran.....................................................................................................4
1.6 Bentuk Usaha..........................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................6
2.1 Catering...................................................................................................6
2.2 Ruang Lingkup Kerja Catering...............................................................7
2.3 Nilai Gizi.................................................................................................8
2.4 Marketing Mix Catering..........................................................................9
2.5 Marketing Cycle Catering.....................................................................12
BAB III METODOLOGI...................................................................................................13
3.1 Waktu dan Tempat................................................................................14
3.2 Alat........................................................................................................14
3.3 Bahan.....................................................................................................14
3.4 Prosedur Kerja.......................................................................................15
3.4.1 Cumi Crispy Asam Manis............................................................15
3.4.2 Perkedel tahu................................................................................15
3.4.3 Sayur capcay................................................................................16
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................16
4.1 Kesimpulan............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi.
Pada kondisi masyarakat saat ini sungguh sebuah dilema kehidupan yang tetap
dijalani oleh setiap lapisan masyarakat. Lapangan pekerjaan yang sulit menjadi
harapan bagi sebagian orang untuk mendapatkannya dan terkadang harus
bersaing untuk mendapatkannya. Disini perlu sebuah kreatifitas atau ide untuk
mencari peluang bahkan menciptakan lapangan pekerjaan (JobCreator).
Sebuah kemestian bagi setiap individu maupun instansi untuk dapat
menciptakan lapangan pekerjaan untuk menciptakan sebuah tatanan kehidupan
yang seimbang. Untuk itulah kami disini sebagai bagian dari pelaku
masyarakat merupakan generasi muda yang mencoba untuk berbuat dan
berfikir kreatif dalam meciptakan peluang usaha untuk mencari sumber-
sumber penghasilan yang sedikit banyak dapat membantu kehidupan kami
maupun orang lain. Disisi lain saat ini setiap orang disibukkan oleh aktifitas
yang menyita waktu, terkadang kesibukan tersebut menyebabkan orang lupa
dengan kebutuhan pokok. Aktifitas yang dilakukan juga bermacam-macam ada
yang bekerja rutin sebagai pegawai swasta atau negeri, kuliah, sekolah, bahkan
aktifitas yang melibatkan beberapa orang seperti seminar, syukuran, pesta dan
lain-lain.
Melihat kondisi saat ini maka kami memilki ide untuk menciptakan
peluang usaha dibidang kuliner yang menjadi kebutuhan pokok setiap orang.
Maka dengan landasan diatas kami bentuk usahan yang bernama “Catering
Sehat”. Catering sehat merupakan usaha yang bergerak dibidang makanan.
Awal mula didirikannnya catering sehat ini ketika melihat hasil dari pengisian
google form, dimana para responden menginginkan catering yang sehat tetapi
dengan harga terjangkau. Catering sehat ini memperkenalkan bagaimana bisa
menikmati makanan enak setiap hari tentunya dengan gizi seimbang. Catering
sehat dipromosikan menggunakan medi sosial yaitu Instagram, Whatsapp, dan
Youtube.

1
Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal
potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta
mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Kewirausahaan
merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu
terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu
membawa bisnis terus bertumbuh serta memiliki nilai. (Saragih, 2017)
Kemampuan berwirausaha di dasari atas sebuah kepentingan membaca
peluang untuk pengembangan sebuah usaha, tersedianya cukup waktu untuk
mengimprofisasikan kreatifitas usahanya, dan dorongan yang kuat dalam
menguasai pasar. Sehingga dalam hal ini diperlukan konsep-konsep dasar
berwirausaha agar tidak terjebak dalam kemacetan improfisasi. (Alfianto,
2012)

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa
masalah berikut ini :
1. Bagaimana menyajikan sarapan yang sehat dan tepat?
2. Bagaimana menyajikan sarapan yang praktis untuk dibuat bekal?

1.3 Tujuan Praktikum


1. Membuat kemudahan dalam melayani kebutuhan pokok yang sehat dan
tepat guna
2. Menyajikan sarapan yang praktis untuk dibawa dan dinikmati

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari program ini adalah :
1. Menambah wawasan dan pengalaman dalam hal wirausaha kepada para
anggota.
2. Memberi profit kepada para anggota yang nantinya dapat dimanfaatkan
untuk menambah uang saku ataupun investasi masa depan.
3. Memberikan sajian sarapan di kalangan mahasiswa maupun pelajar yang
sehat dan tepat waktu.

2
4. Memberi kemudahan menikmati sarapan dengan kemasan yang praktis dan
mudah untuk di bawa ke kampus maupun sekolah

1.5 Sasaran
Untuk semua kalangan masyarakat, baik mahasiswa, instansi pemerintah, dll.

1.6 Bentuk Usaha


Bentuk usaha Catering Sehat adalah usaha kuliner, pelayanan yang kami
berikan diantaranya adalah Nasi Kotak/Nasi Bento.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Katering
Katering berasal dari bahasa Inggris catering, yang artinya melayani
kebutuhan untuk pesta. Berdasarkan artinya tersebut, biasanya katering
memang diperuntukan untuk penyediaan makanan dalam pesta, seperti
pernikahan, ulang tahun, ataupun pesta perayaan lainnya.
Katering merupakan salah satu bentuk usaha dari industri jasa, dimana
produk utamanya adalah penjualan makanan dan minuman dengan pelayanan
jasa lainnya yang berorientasi pada kepuasan konsumen. Pada pengelolaan
usahanya, katering menangani penyediaan makanan dan minuman di tempat
dimana produk usaha itu diselenggarakan (In-side catering) atau produk
makanan dan minuman di bawa ke luar tempat produksinya (out-side catering).
Penanganan tersebut mencakup dua aspek yaitu aspek pertama berkaitan
dengan penyediaan makanan dan minuman yang memenuhi harapan konsumen
seperti kualitas produk dilihat dari sisi organoleptik dan visual, keamanan ,
kenyamanan, jumlah yang sesuai dengan pesanan, ketepatan waktu, dan harga
yang relatif terjangkau bagi konsumennya. Aspek kedua berkaitan dengan
penjualan makanan dan minuman produk usaha katering. (Maros & Juniar,
2016)
Sebagai suatu usaha yang menyelenggarakan makanan maka ada dua
sifat yang ada pada katering yakni:
1. Penyelenggara makanan yang bersifat komersial. Memperoleh keuntungan
adalah tujuan utamanya. Usaha jasa boga yang tergolong dalam kategori ini
adalah restoran, kantin, kafetaria, warung makan, catering yang melayani
untuk pesta, pertemuan-pertemuan, jamuan makan, pusat jajanan, dll.
2. Penyelenggara makanan yang bersifat non-komersial. Tidak bertujuan untuk
mencari keuntungan. Usaha jasa boga yang tergolong pada kategori ini
adalah penyelenggara makanan institusi (rumah sakit, asrama, panti asuhan,
lembaga pemasyarakatan, dll).

4
2.2 Ruang Lingkup Kerja Katering
1. Persiapan awal
Persiapan awal untuk memulai usaha katering berarti meninjau
kemampuan yang kita miliki, yaitu:
a. dari segi keuangan
b. dari segi pengetahuan dan kemampuan mengelola usaha katering.
2. Penetapan harga yang bersaing (kalkulasi harga)
Sebelum menentukan berapa biaya pemesanan katering yang akan kita
minta kepada pihak pemesan, buatlah kalkulasi harga terlebih dahulu dengan
mempertimbangkan harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan-peruasahaan
lain.
3. Penyediaan peralatan masak dan meja jamuan
Peralatan masak bisa digunakan peralatan dapur yang ada dan biasanya
dipergunakan sehari-hari. Namun bisa juga membeli peralatan masak yang
lebih lengkap sesuai dengan kondisi keuangan. Peralatan yang diperlukan
untuk menghidangkan makanan diatas meja jamuan sebaiknya seragam dan
sewarna agar kesannya rapi, anggun dan manis.
4. Tenaga terampil
Untuk mengelola dan mengembangkan usaha katering diperlukan
bantuan sejumlah tenaga kerja. Tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga-
tenaga ahli yang terampil dan mempunyai latar belakang pendidikan dalam
bidang tata boga. Tenaga kerja yang diperlukan adalah juru masak dan
pramusaji (waiter/waitress).
5. Penetapan cara berbelanja dan penilaian bahan yang baik
Setelah menerima pesanan katering, maka hal yang dilakukan selanjutnya
adalah menyusun daftar bahan-bahan yang diperlukan. Daftar ini kemudian
dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu daftar bahan yang tahan lama, daftar bahan
untuk lauk pauk yang bisa disimpan di freezer, dan daftar bahan yang terakhir
dimasak. Jumlah bahan yang harus dibeli sebaiknya sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan jumlah pesanan, jangan kurang jangan pula terlalu berlebih.

5
6. Penetapan cara memasak khusus untuk katering
Utuk menghemat waktu dan tenaga, sebaiknya kegiatan masak- memasak
dimulai beberapa hari sebelum penyelenggaran jamuan makan, dan dilakukan
secara bertahap menurut jenis bahan dan masakannya. Misalnya bumbu-bumbu
bisa dibuat paling awal, lauk pauk yang tahan lama bisa dibuat 2-3 hari
sebelum jamuan makan diadakan, dan sebagainya
7. Penetapan menata meja dan melayani jamuan
Cara menghidangkan makanan dan melayani tamu untuk berbagai
jamuan tidak sama satu dengan yang lain. Pengetahuan tentang hal ini harus
dikuasai oleh pengelola katering, terutama para pramusaji.
8. Pelayanan pesanan makanan dalam kemasan
Selain melayani pemsanan makanan yang harus ditata di meja jamuan,
katering juga diminta melayani pemesanan makanan dalam kemasan. Hal-hal
yang harus diperhatikan untuk melayani pemesanan makanan dalam kemasan:
(Fitria, 2013)
a. Bentuk kemasan;
b. Jenis makanan yang bisa disiapkan dalam kemasan;
c. Susunan menu; dan
d. Transportasi.

2.3 Manajemen Operasional


Manajemen kontrol operasional katering diperlukan karena kebijakan dan
prosedur juga diperlukan untuk memastikan standar pengadaan produksi dan
penyajian yang konsisten dalam operasional bisnis makanan dan minuman.
Manajemen kontrol operasional katering merupakan fungsi yang dilakukan
dalam sebuah operasional layanan makanan untuk memastikan bahwa produk
makanan dan minuman memenuhi persyaratan sehingga memperoleh standar
kualitas seefisien mungkin. Tindakan ini bertujuan menghasilkan produk
makanan dan minuman yang sesuai dengan resep standar (Fitriani & Roziana,
2022).

6
2.3.1 Manajemen Kontrol Pengadaan
2.3.1.1 Sifat Pembelian
2.3.1.2 Arus Aktivitas Pembelian
1. Menu
Menu andalan catering sehat adalah nasi dengan lauk hewani cumi
crispy asam manis, lauk nabati perkedel tahu, sayur capcay, dan buah jeruk.
2. Spesifikasi Standar Kualitas
Jenis Bahan Bahan Makanan Spesifikasi Bahan Harga
Makanan Makanan
Karbohidrat Beras BPOM, kering, Rp. 230.000/ kg
berwarna putih,
berupa butiran,
tidak apek, tidak
berserangga,
bermerektopikoki,
berat 20 kg,

Jagung Segar, berwarna


kuning cerah,
berbiji rata dan
utuh, tidak busuk,
tidak kering, tidak
terdapat bekas
gigitan serangga
dan hewan
lainnya, berat
125-500
gram/tongkol.
Tepung terigu Bermerek sasa, Rp. 6.000/bgs
kemasan tidak
terbuka, exp
masih berlaku,
ber BPOM,
berlogo halal dan
beratnya 210
gram/bungkus.
Tepung maizena Bermerek logo Rp. 2.500/bgs
mas, kemasan tidak
terbuka, exp masih
berlaku, ber BPOM,
berlogo halal dan
beratnya 100
gram/bungkus.
Protein Hewani Cumi-cumi ekstur cumi-cumi Rp. 80.000/kg
kenyal, padat,

7
tidak berlendir,
segar, warna kulit
putih, terdapat
bercak merah
kecoklatan, tidak
amis atau anyir,
berat 100 gram 1
ons 1 ekor.
Protein Nabati Tahu Putih, berbentuk Rp. 6000/bgs
persegi, segar,
tidak mudah
hancur, padat,
bersih, tidak
berformalin atau
boraks, tidak
berlendir, kedelai
murni, tidak
beraroma obat,
berat 50 gram per
biji.
Sayuran Wortel Segar, berwarna Rp. 16.000/kg
oren, tidak busuk,
tidak layu, berat
125-175 gram.
Kembang kol Segar, kuntung Rp. 20.900/kg
bunganya
berwarna putuh
tanpa bintik-
bintik, batangnya
masih segar dan
keras, berdaun
hijau cerah, dan
tidak layu, tidak
berbau, berat 450-
550 gram.
Buncis Segar, berbentuk Rp.11.000/kg
panjang lonjong,
berwarna hijau,
tidak layu, tidak
busuk, berat 10
gram/biji
Bumbu Bawang merah Tidak basah, Rp. 21.000/kg
warna kulit tidak
menghitam, tidak
busuk dan berat
6-8 gr/biji.
Bawang putih Tidak basah, warna Rp. 20.000/kg
kulit tidak

8
menghitam, tidak
busuk dan berat 6-
8 gr/biji.
Bawang bombay Kulit masih licin Rp. 16.500/kg
dan berkilau,
tidak lembek,
tidak busuk, tidak
bertunas, utuh
atau tidak
terkelupas dn
beratnya 150
gr/biji.
Cabe merah Berwarna merah Rp. 60.000/kg
segar, tekstur
halus dan tidak
kriput, berbentuk
lurus tidak kering,
tidak lembek, dan
berat 17-18 gr.
Lada Bermerek ladaku, Rp. 1000/bgs
kemasan tidak
terbuka, exp masih
berlaku, ber BPOM,
berlogo halal dan
beratnya 7
gram/bungkus.
Garam Bermerek dolpin, Rp. 10.000/kg
kemasan tidak
terbuka, exp masih
berlaku, ber BPOM,
berlogo halal dan
beratnya 1 kg.
Daun bawang Segar, tekstur nya Rp. 20.000/kg
kaku dan kokoh,
warna daun hijau
terang dan umbi
putih segar, tidak
berlendir dan
berat 14-15 gr.
Gula Warna kuning Rp. 12.000/kg
gading,
bertekstur kasar,
tidak
berair/basah, dan
tidak
menggumpal
Jeruk nipis Teksturnya Rp. 9000/kg
empuk, kulit licin

9
mengkilat,
berwarna hijau
kekuningan dan
berat 100
gram/biji
Saus sambal Bermerek Rp. 7.500/btl
Indofood, botol
nya utuh dan
berat 140 ml
Saus tomat Bermerk Abc, Rp. 5.800/btl
botol nya utuh
dan berat 135 ml
Buah Jeruk manis Barang baru, kulit Rp. 16.500/kg
mengkilat, tidak
lembek, tidak
berbau, warna
kulit masih cerah
dan berat 100
gram/buah

3. Jumlah yang dibutuhkan


Nama Bahan Makanan Ukuran Isi Harga Satuan Biaya

Beras 62.5 gr 1000 Rp.14.000 Rp.875


Cumi-cumi 40 gr 250 Rp.20.000 Rp.3.200
Tepung terigu 60 gr 1000 Rp.12.000 Rp.720
Tahu 40 gr 400 Rp.5.000 Rp.500
Wortel 55 gr 1000 Rp.12.000 Rp.660
Buncis 50 gr 500 Rp.5.000 Rp.500
Kembang kol 50 gr 500 Rp.7.500 Rp.750
Jagung muda 45 gr 200 Rp.2.000 Rp.900
Tepung meizena 15 gr 150 Rp.4.000 Rp.400
Jeruk 100 gr 1000 Rp.16.000 Rp.1.600
Bumbu 10%
Sub Total Rp.10.200 + 10 % = Rp. 11.220
TOTAL Rp.11.220 x 50 = 561.000

2.3.1.3 Tujuan Pembelian


1. Pemilihan Pemasok

10
Katering sehat menggunakan sistem pemasokan rekanan dimana kami
menerima stok bahan makanan dengan memberikan spesifikasi bahan
makanan yang sudah catering kami rencanakan.

11
2.3.2 Manajemen Kontrol Produksi
1. Standar Resep
KARTU STANDAR RESEP
Nama Masakan : Nasi + Cumi Crispy Asam ManisCara
+ Masak : Nama Masakan : Nasi + Cumi Crispy Asam Manis
Perkedel Tahu + Capcay + Jeruk 1. Nasi : ditanak + Perkedel Tahu + Capcay + Jeruk
Jumlah Porsi : 50 pack 2. Cumi crispy asam manis : digoreng
Jumlah Porsi : 50 pack
Ukuran Porsi : 275 gr dan ditumis Ukuran Porsi : 275 gr
3. Perkedel tahu : digoreng Harga/Porsi : Rp. 15.000
4. Capcay : ditumis Tanggal : 7 Oktober 2022
Waktu Persiapan : 1 jam 15 menit
Waktu Memasak : 2 jam 30 menit
Total Waktu Memasak : 3 jam 45 menit
Komoditi Kebutuhan (gr) URT Waste U
%sable Weight Metode Qty Harga Total Cost
Bahan Spesifikasi Jumlah

Beras 25 gls 3.125 25 gls 0 3.125 Ditanak


gr di dalam rice 3,125 kg Rp. 11.500/kg Rp. 35.937,5
cooker

Cumi Asam Manis

1
Cumi 75 ptg 3.750 75 ptg - 3.750 Diiris
gr kecil kemudian 3,75 kg Rp. 80.000/kg Rp. 300.000
dicampur dengan
adonan tepung
bumbu basah dan
tepung bumbu
kering kemudian
digoreng
Tepung terigu 100 sdm 1.000 100 sdm 0 1.000 Dicampur
gr di adonan cumi1 kg Rp. 28.500/kg Rp. 28.500
Mentega 25 sdm 250 25 sdm 0 250 gr
Untuk menumis bumbu 0,25 kg Rp.30.000/kg Rp.7.500
Daun bawang 50 sdm 332,5 50 sdm 33% 250 gr
Dicampur saat menumis0,332 kg Rp.20.000/kg Rp.6.640
bumbu
Bawang Bombay 12,5 bh 2.062,5 12,5 bh 10% 1.875 Dicampur
gr saat menumis2,062kg Rp.16.500/kg Rp.34.023
bumbu
Jeruk nipis 25 bh 930 25 bh 24% 750 gr
Diperas saat memarinasi 0,93 kg Rp.9.000/kg Rp.8.370
cumi
Garam 50 sdt 250 50 sdt 0 250 gr
Dicampur saat menumis 0,25 kg Rp.10.000/kg Rp.2.500
bumbu
Lada 25 sdt 125 25 sdt 0 125 gr
Dicampur saat menumis0,125 kg Rp.142.000/kg Rp.17.750
bumbu
Gula 50 sdt 250 50 sdt 0 250 gr
Dicampur saat menumis 0,25 kg Rp.12.000/kg Rp.3.000

2
bumbu
Saos tomat 50 sdm 500 50 sdm 0 500 gr
Dicampur saat menumis 0,5 kg
bumbu
Saos sambal 50 sdm 500 50 sdm 0 500 gr
Dicampur saat menumis 0,5 kg
bumbu
Bawang merah 50 siung 330 50 siung 10% 300 gr
Dicampur saat menumis 0,33 kg Rp.21.000/kg Rp.6.930
bumbu
Bawang putih 25 siung 168 25 siung 12%150 gr Dicampur saat menumis0,168 kg Rp.20.000/kg Rp.3.360
bumbu
Cabai merah 150 bh 2.932,5 150 bh 15% 2.550 Dicampur
gr saat menumis2,932 kg Rp.60.000/kg Rp.175.920
keriting bumbu
Perkedel Tahu
Tahu 50 bh kcl 2.750 50 bh kcl 0 2.750 Bahan
gr utama dan 2,75 kg Rp.6.000/kg Rp.16.500
dicampur di
adonan dan
digoreng
Wortel 50 sdm 550 50 sdm 10% 500 gr
Dicampur di adonan tahu0,55 kg Rp.16.000/kg Rp.8.800
Cabai merah 50 bh 977,5 50 bh 15% 850 gr
Dicampur di adonan tahu
0,977 kg Rp.60.000/kg Rp.58.620
keriting
Tepung terigu 50 sdm 500 50 sdm 0 500 gr
Dicampur di adonan tahu0,5 kg Rp. 28.500/kg Rp. 14.250

3
Daun bawang 50 sdm 332,5 50 sdm 33% 250 gr
Dicampur di adonan tahu
0,332 kg Rp.20.000/kg Rp.6.640
Bawang merah 50 siung 330 50 siung 10% 300 gr
Dicampur di adonan tahu0,33 kg Rp.21.000/kg Rp.6.930
Bawang putih 50 siung 336 25 siung 12% 300 gr
Dicampur di adonan tahu
0,336 kg Rp.20.000/kg Rp.6.720
Garam 50 sdt 250 50 sdt 0 250 gr
Dicampur di adonan tahu0,25 kg Rp.10.000/kg Rp. 2.500
Lada 25 sdt 125 25 sdt 0 125 gr
Dicampur di adonan tahu
0,125 kg Rp.142.000/kg Rp.17.750

Capcay
Wortel 75 sdm 1.237,5 75 sdm 10% 1.125Dicampur saat menumis1,236 kg Rp.16.000/kg Rp.19.776
capcay
Kembang kol 75 sdm 1.608,7 75 sdm 43% 1.125 Dicampur
gr saat menumis1,608 kg Rp.20.900/kg Rp.33.607
capcay
Jagung Muda 75 sdm 1.125 75 sdm 0 1.125 Dicampur
gr saat menumis1,125 kg Rp.5.000/kg Rp.5.625
capcay
Buncis 50 sdm 550 50 sdm 10% 500 gr
Dicampur saat menumis 0,5 kg Rp.11.000/kg Rp.5.500
capcay
Tepung Maizena 25 sdm 250 25 sdm 0 250 gr
Dicampur saat menumis 0,25 kg Rp.25.000/kg Rp.6.250
capcay
Cabe Merah 50 bh 977,5 50 bh 15% 850 gr
Dicampur saat menumis0,977 kg Rp.60.000/kg Rp.58.620
Keriting capcay
Bawang Merah 50 siung 330 50 siung 10% 300 gr
Dicampur saat menumis 0,33 kg Rp.21.000/kg Rp.6.930

4
capcay
Bawang Putih 50 siung 336 25 siung 12% 300 gr
Dicampur saat menumis0,336 kg Rp.20.000/kg Rp.6.720
capcay
Garam 50 sdt 250 50 sdt 0 250 gr
Dicampur saat menumis 0,25 kg Rp.10.000/kg Rp. 2.500
capcay
Lada 25 sdt 125 25 sdt 0 125 gr
Dicampur saat menumis0,125 kg Rp.142.000/kg Rp.17.750
capcay

Jeruk 50 bh 640 50 bh 28% 500 gr


Disajikan 0,64 kg Rp. 16.500/kg Rp. 10.560

5
2.3.3 Manajemen Kontrol Penyajian
1. Jenis Kemasan
Katering sehat kami memilih kemasan bento box, di mana kemasan
bento ini merupakan kemasan praktis dan memiliki tutup. Kemasan bento
kami berupa kotak atau nampan segi empat terbuat dari bahan plastik model
sekat atau pemisah untuk beberapa jenis makanan.
2. Distribusi dan Pelayanan Makanan
Katering sehat kami menggunakan metode sentralisasi di mana
metode ini merupakan distribusi makanan dimana pemorsian (pembagian)
makanan dilakukan pada satu tempat secara lengkap untuk setiap konsumen
pada ruang produksi atau pengolahan makanan. Yang dimaksud lengkap
disini adalah lengkap pola menunya bagi setiap konsumen tergantung dari
kebijakan masing-masing konsumen, yaitu terdiri dari makanan pokok, lauk
hewani, lauk nabati, sayur dan buah. Sistem ini diterapkan pada insitusi
yang memilki tenaga terbatas namun memiliki sarana prasarana yang cukup
seperti ruang produksi yang luas. (Wayansari, Anwar, & Amri, 2018)
Kelebihan sistem sentralisasi yaitu:
1. Tidak banyak dibutuhkan alat-alat distribusi besar.
2. Tidak membutuhkan pantry.
3. Masalah sampah atau waste diruangan dapat ditekan karena makanan
diporsikan di ruang produksi makanan secara terpusat.
4. Pengawasan terhadap proses produksi maupun distribusi lebih intensif.
5. Proses ditribusi yang dilakukan tidak mengganggu klien atau pasien
akibat dari kegaduhan, suara bising peralatan maupun bau makanan
yang muncul karena ruang produksi dan distribusi jauh dari jangkauan
klien.
6. Makanan dapat langsung disalurkan ke klien atau pasien karena sudah
langsung diporsikan untuk masing-masing pasien.
3. Cara Pelayanan Makanan
Katering kami menggunakan sistem pelayanan makanan carry out
service di mana tamu datang untuk membeli makanan yang telah siap atau
disiapkan terlebih dahulu, dibungkus dalam box (kotak) untuk dibawa pergi.

1
Jadi makanan tidak dinikmati di tempat itu; dibawa pulang untuk dinikmati
(Tangian, 2019).

2.4 Marketing Mix Catering


1. Tempat/Place
Dalam kombinasi strategi pemasaran yang mencakup empat komponen
pemasaraan salah satunya adalah unsur tempat atau dalam beberapa buku
banyak disebutkan banyak disebutkan sebagai salah satu aspek distribusi.
Dalam bukunya Hurriyati menjelaskan untuk produk industri place diartikan
sebagai saluaran distribusi, sedangkan untuk produksi jasa place diartikan
sebagai tempat pelayanan jasa. Pada katering sehat ini bertempat di jalan melur
no 103 harjosari kota pekanbaru.
2. Produk
Salah satu komponen strategi pemasaran yang penting adalah produk.
Dimana produk ini merupakan sesuatuyang dapat ditawarkan kepasar untuk
mendapatkan untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk dari catering sehat ini tediri dari
makanan yang bernilai gizi tinggi, salah satunya adalah manu nasi + cumi asam
manis + perkedel tahu + sayur capcai, dan dilengkapi dengan buah jeruk.

2. Harga/Price
Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga merupakan faktor
penting dalam menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah
perusahaan. Dari keempat faktor yang menentukan marketing mix, harga
merupakan satu-satunya unsur yang memberikan pemasukan atau pendapatan

2
bagi perusahaan. Pada usaha catering sehat ini, harga yang kami tetapkan untuk
setiap produknya adalah Rp.15.000,-
3. Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix terakhir. Promosi
merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau suatu organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Bentuk promosi pada catering sehat
ini adalah dengan cara mempromosikan di sosial media dan juga menggunakan
poster. Berikut contoh poster catering sehat :

4. People
Menurut Nirwana (2004;48) people adalah orang yang memiliki andil
dalam memberikan atau menunjukkan pelayanan yang diberikan kepada
konsumen selama melakukan pembelian barang. Sedangkan menurut Ratih
(2005;62) menyatakan people adalah: “ semua pelaku yang memainkan
peranan dalam penyajian jasa ataupun produk sehingga dapat mempengaruhi
pembelian”. Selain itu customer juga menjadi people yang mempengaruhi
dalam bisnis ini
Pada usaha catering terdapat 9 orang yang menjadi orang/people dalam
menegakkan usaha ini dengan posisinya masing-masing yaitu :
a. Direktur : Badzlina Farahiyati JF
b. Manager : Syahara Arianingsih
c. Kepala dapur : Laila Putri Fatmasari

3
d. Divisi Persiapan : Dwiyanti Butar-butar & Helza Mutiarahma
e. Divisi pengolahan : Vivi Aulia & Rahma Utari
f. Divisi distributor : Aisyah Nadiah Putri A & Nindy Salsabila Putri
5. Process
 Proses disini adalah mencakup bagaimana cara perusahaan melayani
permintaan tiap konsumennya. Mulai dari konsumen tersebut memesan (order)
hingga akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jadi process
ini dimulai dari bagaimana konsumen mengetahui produk Anda baik itu dari
media sosial, digital ads, blog, atau media lainnya. Ketika konsumen tertarik
membeli produk Anda, ia harus melakukan order. Proses ini terus berlangsung
sampai konsumen menggunakan barang atau layanan yang dibelinya.
Pada usaha catering ini, proses konsumen mengetahui usaha catering ini
melalui social media dan poster, apabila pelanggan tertarik maka ia dapat
memesannya melalui no hp dan media social. Selain itu catering kami juga bisa
dikunjungi apabila ingin memesan secara langsung. Untuk proses barang
sampai ke konsumen itu bisa dilakukan dengan pengantaran oleh pemilik ke
konsumen dan bisa juga konsumen menjemput langsung ke tempat catering.
6. Physical Evidence
Menurut Nirwana (2004), fasilitas pendukung merupakan bagian dari
pemasaran jasa yang memiliki peranan cukup penting. Karena jasa yang
disampaikan kepada pelanggan tidak jarang memerlukan fasilitas pendukung di
dalam penyampaian. Hal ini akan semakin memperkuat keberadaan dari jasa
tersebut. Para pemasar dalam menciptakan layanan berkualitas perlu
memperhatikan elemen layanan fisik sebagai berikut : Prasarana yang
berkaitan dengan layanan pelanggan juga harus diperhatikan.
Pada usaha catering kami ini memiliki fasilitas pendukung yang dapat
menciptakan layanan berkualitas dari segi tempat kemasan produknya yang
sangat bagus, bersih, tidak kotor, tempat lokasi yang strategis, bersih, nyaman
dan juga untuk setiap menu yang akan di sajikan terdapat nilai gizinya.

4
2.5 Marketing Cycle Catering
m
p
siK
d
g
e
P
n
a k
ultB
ro y jI
b
LcD
F

Operasi jasa makanan berkaitan dengan: (Cracknell, 2003)


a. Kebutuhan konsumen dan potensi pasar di berbagai sektor industri jasa
makanan.
b. Perumusan kebijakan dan tujuan bisnis yang akan memandu pilihan metode
operasional yang akan digunakan.
c. Interpretasi permintaan untuk membuat keputusan tentang jangkauan dan jenis
makanan dan minuman yang akan disediakan, serta layanan lainnya, dan
tingkat layanan dan harga yang akan dikenakan.
d. Perencanaan dan desain fasilitas yang diperlukan untuk operasi produk serta
pabrik dan peralatan yang dibutuhkan.
e. Organisasi penyediaan makanan dan minuman dan persyaratan pembelian
lainnya untuk memenuhi kebutuhan produksi makanan, penyediaan minuman
dan metode pelayanan yang digunakan.
f. Pengetahuan tentang persyaratan operasional dan manajemen untuk produksi
Makanan atau minuman proses dan metode penyediaan dan layanan serta
pengambilan keputusan tentang kelayakan berbagai proses dan metode,
bersama dengan kebutuhan manajemen dan staf untuk memenuhi persyaratan
operasi.

5
g. Pengendalian biaya yang terkait dengan operasi produksi makanan, penyediaan
produk dan jasa lainnya dan pengendalian pendapatan.
h. Pemantauan kepuasan konsumen untuk terus memeriksa sejauh mana operasi
memenuhi kebutuhan pelanggan dan mencapai kepuasan pelanggan

6
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : Jum’at, 07 Oktober2022
Waktu : 16.00 – 19.30
Tempat : Rumah Produksi

3.2 Alat
 Pisau
 Kompor
 Wajan
 Spatula
 Talenan
 Piring
 Baskom
 Sendok dan Garpu
 Piring
 Kain lap

3.3 Bahan
 Nasi putih 125 gr
 Cumi-cumi 40 gr
 Tepung Terigu 10 gr
 Tahu 40 gr
 Wortel 25 gr
 Tepung Terigu 50 gr
 Buncis 50 gr
 Wortel 30 gr
 Kembang kol 50 gr
 Jagung muda 45 gr

7
 Tepung Meizena 15 gr
 Jeruk 100 gr

3.4 Prosedur Kerja


Cumi Crispy Asam Manis

Bersihkan cumi-cumi

Iris bawang merah, bawang putih, bawang


Bombay, daun bawang, seledri, cabe merah

Setelah cumi dibersihkan, baluri dengan tepung terigu

Tumis semua bawang-bawang dan irisan cabe


yang digunakan

Tambahkan saos dan air perlahan lahan

Tambahkan daun seledri

Masukan cumi, aduk perlahan hingga harum

Cumi crispy asam manis siap disajikan

Perkedel tahu

Bersihkan tahu lalu tiriskan

Iris daun bawang, seledri, wortel dan cabe


merah

Haluskan tahu hingga rata semua

8
Setelah tahu dihaluskan, tambahkan tepung
terigu, aduk rata

Tambahkan irisan daun bawang, seledri, wortel dan cabe merah, aduk rata

Bulat-bulatkan tahu, lalu goreng hingga


matang
Sayur capcay

Bersihkan buncis, wortel, kembang kol, jagung muda

v
Potong-potong sayuran

Iris bawang merah, bawang putih, daun sup, seledri dan cabe merah

Tumis bawang merah, bawang putih, daun sup, seledri, dan cabe merah

Tambahkan sayuran satu-persatu

Tambahkan air, dan tepung maizena perlahan

Aduk hingga rata dan matang

Jika sudah matang, sayur capcay siap disajikan

9
BAB IV
PENUTUP

BAB I
BAB II
4.1 Kesimpulan
Harapannya catering sehat ini dapat diterima oleh masyarakat luas karena
mengusung produk sehat dan praktis. Harga yang ditawarkan pun sangat
terjangkau dengan mutu dan rasa yang terjamin. Meski demikian, inovasi-inovasi
baru harus terus dikembangkan, agar tidak tersaingi dan tersingkirkan dari pasar
bisnis.

10
DAFTAR PUSTAKA

Cracknell, A. (2003) ‘The Catering Cycle Comparison Of Traditional And Systems


Approache’, pp. 1–14.
Hurriyati,. (2005) Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.
Kasmir. (2004) Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media Group.
Swasta, Irawan. (2004) Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Prenada Media
Group.

11

Anda mungkin juga menyukai