Disusun oleh :
Dosen Pengajar
Hesty Asasih Sp. MKM
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat.
Tidak lupa, Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Gizi Kuliner dengan judul “TEKNIK
PENGOLAHAN DALAM KULINER”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya kepada Dosen mata
kuliah Gizi Kuliner kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini yaitu Ibu Hesty
Asasih Sp. MKM.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Pangan, Pengolahan Bahan Pangan serta Mekanisme dan Teknik
pengolahan.
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer dari kehidupan manusia. Tanpa adanya
makanan, manusia tidak mungkin bertahan hidup. Pada zaman primitif, manusia memakan
sesuatu yang memang bisa dimakan dan hanya diolah dengan sangat sederhana, namun karena
kemajuan zaman, manusia mendapat hasrat untuk mendapat cita rasa yang lebih dari makanan
yang disantapnya. Karena itulah, dalam pengolahan makanan, manusia melakukan banyak
inovasi, seperti menemukan bumbu, bahan makanan yang baru, maupun cara pengolahannya.
Mahluk hidup membutuhkan makanan untuk dapat bertahan hidup. Oleh karena itu
diperlukan adanya pengolahan makanan yang tepat. Pengolahan makanan adalah kumpulan
metode dan teknik yang digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau
mengubah makanan menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau hewan di rumah atau
oleh industri pengolahan makanan. Proses pengolahan makanan biasanya dilakukan seminimal
mungkin atau sesuai kebutuhan. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan hilangnya
kandungan gizi dalam makanan tersebut.
Makalah ini akan membahas mengenai proses pengolahan makanan berupa ice cream,
yang disertai dengan teknologi mekanisnya. Es krim merupakan makanan yang digemari oleh
semua masyarakat dari anak-anak hingga orang dewasa. Banyak fakta menyebutkan bahwa es
krim meru-pakan salah satu makanan bernilai gizi tinggi. Nilai gizi es krim sangat tergantung
pada nilai gizi bahan bakunya. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah
lemak susu, padatan susu tanpa lemak (skim), gula pasir, bahan penstabil, pengemulsi, dan
pencita rasa.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Pangan, Pengolahan Bahan Pangan serta Mekanisme dan Teknik
pengolahan.
Bahan pangan yaitu sumber bahan makanan yang bisanya berasal dari tumbuhan dan
hewan. Bahan makanan itu bisa dimakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan.
Menurut kamus besar bahasa indonesia Pengertian Bahan makanan adalah bahan yg dapat
dijadikan makanan, seperti beras, terigu, jagung, dan ubi, daging dan lain-lain.
1. Persiapan Bahan Makanan/Pangan yaitu menyiapkan semua bahan makanan yang diperlukan
sebelum dilakukan pengolahan
Teknik dasar pengolahan makanan adalah mengolah bahan makanan dengan berbagai macam
teknik atau cara. Teknik dasar pengolahan makanan dibedakan menjadi 3 yaitu:
Teknik pengolahan makanan panas basah adalah mengolahan makanan dengan bantuan
cairan. Cairan tersebut dapat berupa kaldu ( stock ), air, susu, santan dan bahan lainnya. Teknik
pengolahan makanan panas basah ini memiliki berbagai cara di antaranya:
A. Teknik Boiling
Boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih.
Syarat:
1.Cairan harus mendidih
2. Alat perebus disesuaikan dengan cairan dan jumlah bahan makanan yang akan diolah.
3. Alat perebus harus ditutup agar menghemat energi.
4. Buih yang ada diatas permukaan harus dibuang untuk mencegah bersatunya kembali dalam
cairan sehingga mempengaruhi mutu makanan.
Teknik boiling dapat dilakukan pada beberapa bahan makanan seperti daging segar, daging awet,
telur, pasta, sayuran, dan tulang.
B. Teknik Poaching
Poaching adalah merebus bahan makanan dibawah titik didih dalam menggunakan cairan
yang terbatas jumlahnya. Proses poaching berlangsung sedikit lama dan suhu dalam air berkisar
83 – 95 derajat celcius.
Syarat:
Teknik dasar pengolahan poaching, dapat dilakukan untuk mengolah berbagai jenis makanan
seperti daging, unggas,, ikan, buah-buahan, dan sayur.
C. Teknik Braising
Teknik merebus bahan makanan dengan cairan sedikit, kira-kira setengah dari bahan
yang akan direbus dalam panci penutup dan api kecil secara perlahan-lahan.
D. Teknik Stewing
Stewing ( menggulai ) adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis
bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dengan api sedang. Pada proses stewing
ini, cairan yang dipakai yaitu susu, santan, dan kaldu. Cairan dapat dikentalkan sebelum atau
selama proses stewing berlangsung. Dalam pemberian garam, sebaiknya dimasukkan pada akhir
stewing, karena dalam daging dan sayur sudah terkandung garam.
E. Teknik Steaming
Teknik Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Teknik ini
bisa dikenal dengan mengukus. Bahan makanan diletakkan pada steamer atau pengukus,
kemudian uap air panas akan mengalir le sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus.
Syarat :
1. Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu diatas air hingga mendidih dan mengeluarkan
uap.
2. Kapasitas alat pengukus harus disesuaikan dengan jumlah bahan yang dikukus.
3. Makanan harus dibungkus apabila tidak membutuhkan sentuhan uap air langsung.
4. Air untuk mengukus harus mencukupi. Jika air kukusan habis, makanan yang dikukus akan
beraroma hangus.
5. Untuk hasil yang baik, waktu pengukusan harus tepat.
2. Teknik Pengolahan Panas Kering(Dry Heat Cooking)
Teknik pengolahan panas kering adalah mengolah makanan tanpa bantuan cairan.
Misalnya roasting, baking, dan grilling. Teknik pengolahan panas kering dibagi menjadi:
1. Deep frying
Deep frying adalah mengolah makanan dengan menggoreng menggunakan minyak dalam
jumlah banyak. Pada teknik ini yang digoreng betul-betul tenggelam dalam minyak dan
meperoleh hasil yang krispi atau kering.
Terdapat 4 cara style deep fat frying yang populer, yaitu:
1. Cara Perancis(A’la Fraincaise, French Style)
a. Bahan makanan di marinade lalu dilapisi dengan tepung terigu atau maizena.
b. Lalu goreng dalam minyak banyak dan panas.
2. Shallow Frying
Shallow Frying adalah proses mengoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak
goreng yang sedikit.
Syarat :
1. Dalam menggoreng, menggunakan minyak goreng berbentuk cairan: minyak kelapa, minyak
salad, minyak jagung, atau minyak zaitun.
2. Selama proses menggoreng, menggunakan minyak yang sedikit.
3. Saat menggoreng, pastikan minyak telah panas sesuai suhu yang diinginkan.
4. Proses menggoreng dilakukan dengan cepat.
Terdapat 2 cara dalam pengolahan shallow frying, yaitu
Pan frying merupakan cara menggoreng dengan minyak sedikit dan mempergunakan
frying pan. Contoh Makanan yang dimasak dengan cara ini, antara lain telur mata sapi,
daging, ommelet scrambled eggs, serta unggas yang lunak dan dipotong tipis.
Sauteing adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan sedikit minyak sambil
diaduk dan dilakakukan sacara cepat. Teknik ini sering dilakukan pada masakan cina, dan
dipakai sebagai teknik penyelesaian pada sayuran kontinental. Pada pengolahan sayuran
Indonesia disebut oseng-oseng (tumisan). Bahan makanan yang dimasak dengan cara ini,
antara lain onion chopped (bawang bombay cincang),daging, sayuran, dan bumbu.
3. Roasting
Roasting adalah teknik mengolah bahan makanan dengan cara memanggang bahan
makanan dalam bentuk besar didalam oven. Waktu meroasting sumber panas berasal dari seluruh
arah oven. Selama proses meroasting berjalan, harus disiram lemak berulang kali untuk
memelihara kelembutan daging dan unggas tersebut.
Syarat:
1. Pada saat pengolahan harus dibolak-balik agar matangnya merata.
2. Daging jenis lain jangan sering dibolak-balik untuk mencegah pengerutan.
3. Jika pada saat meroasting makanan menjadi kering, perlu dibasahi permukaannya dengan
lemak atau cairan lemak yang keluar dari makanan tersebut.
4. Daging ditusuk dengan alat pengukur tingkat kematangan daging untuk mengetahui tingkat
kematangan daging.
5. Daging utuh tidak berlemak, perlu dilarding.
4. Baking
Baking adalah pengolahan bahan makanan didalam oven dengan panas dari segala arah.
Dalam teknik baking ini ada yang menggunakan loyang yang berisi air didalam oven, yaitu
bahan makanan diletakkan dalam loyang. Contoh : puding karamel, hot puding franfrurt.
Syarat :
1. Sebelum bahan dimasukkan, oven dipanaskan sesuai suhu yang dibutuhkan.
2. Makanan didalam oven harus diletakkan dengan posisi yang tepat.
3. Selama proses baking, suhu harus terus diperiksa.
4. Kualitas makanan akan bergantung pada penanganan selama proses baking.
5. Sebelum diangkat dari oven, periksa kembali makanan.
Penerapan teknik dasar baking dajpat dilakukan pada berbagai bahan makanan,
diaantaranya kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran.
5. Grilling
Grilling adalah teknik mengolah makanan diatas lempengan besi panas (gridle) atau
diatas pan dadar (teflon) yang diletakkan diatas perapian. Suhu yang dibutuhkan untuk grill
sekitar 292 ◦c. Grill juga dapat dilakukan diatas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat
bantu lainnya. Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan
diolah maupun pada alat yang digunakan.
Syarat :
1. Memilih bagian daging yang berkualitas dan empuk. Daging direndam dengan bumbu
(dimarinade) sebelum digrill.
2. Kemudian mengolesi permukaan gridle dan bahan makanan dengan minyak goreng untuk
menghindari lengket.
3. Pergunakan jepitan untuk membalik makanan.
Penerapan teknik dasar grilling dapat dilakukan pada berbagai bahan makanan diantaranya
daging, daging cincang,ikan, dan ayam.
2. Agar makanan mudah dicerna oleh tubuh, karena tidak semua bahan paangan bisa di
konsumsi dalam keadaan mentah. Misalnya, telur akan lebih baik dicernakan oleh tubuh jika
dimakan setengah masak dari pada mentah. Memperbaiki aroma, warna, bentuk, dan tekstur
bahan makanan.
perlu diperhatikan :
2 Acara tertentu yang mengharuskan kita menyajikan makanan tertentu sebagi simbol dari suatu
acara.
4 Mutu organoleptik dari makanan yang dilihat dari bentuk, aroma, cita rasa, warna dan tekstur
makanan.
9 Estetika dari makanan berupa daya tarik yang bisa diperoleh dari garnish.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian mengolah atau memasak adalah menghantarkan panas ke dalam makanan atau proses
pemanasan bahan makanan. Adapun fungsi dari pemanasan tersebut untuk meningkatkan rasa,
mempermudah pencernaan, memperbaiki tekstur, meningkatkan penampilan dan mematikan
bakteri.
Proses pengolahan makanan biasanya dilakukan seminimal mungkin atau sesuai kebutuhan. Hal
tersebut dilakukan untuk meminimalkan hilangnya kandungan gizi dalam makanan tersebut.
Sebagai contoh dalam pengolahan es cream.
3.2 Saran
Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis memohon adanya kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.