Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Penyajian Makanan”

Disusun Oleh :
Nama : Rosmawati
NIM : PO7224222 2123
Kelas : 1 A Kebidanan

Dosen Pengampu: Zulya Erda, M.Si

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
TANJUNGPINANG
TA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga Penulis bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Penyajian Makanan”. Makalah ini dibuat dengan tujuan
untuk memenuhi tugas Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Selain itu, penyusunan makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan khususnya kepada penulis sendiri dan pembaca. Penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Zulya Erda selaku instruktur mata kuliah Gizi
dalam Kesehatan Reproduksi. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan Penulis
yang berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu, Penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini, dikarenakan pengetahuan Penulis yang sangat terbatas.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini, guna untuk menyusun makalah yang akan datang.

Tanjungpinang, April 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 3


2.1 Pengertian Menyajikan Makanan ............................................... 3
2.2 Syarat-Syarat Menyajikan Makanan .......................................... 3
2.3 Teknik Menyajikan Makanan ..................................................... 4
2.4 Prinsip Penyajian Makanan ........................................................ 5
2.5 Jenis Makanan dalam Satu Porsi Makan .................................... 5

BAB III PENUTUP ............................................................................. 8


3.1 Kesimpulan ................................................................................. 8
3.2 Saran .......................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk keberlangsungan hidup dan sebagai
sumber energi utuk menjalankan aktivitas fisik maupun biologis dalam kehidupan sehari hari.
Makanan yang dikonsumsi oleh tubuh harus sehat dalam arti memiliki nilai gizi yang optimal
yang lengkap. Selain itu makanan yang akan dimasukkan kedalama tubuh kita harus murni,
bersih dan utuh dalam arti tidak mengandung bahan pencemar serta harus memenuhi syarat
hygine dan sanitasinya.
Penampilan makan yang disajikan sangat mempengaruhi indra penglihatan. Indra
penglihatan sangat peka terhadap warna makanan, bentuk makanan, tekstur makanan, cara
penyajian makanan, serta besarnya porsi makanan, yang disajikan. Kombinasi warna yang
menarik, tekstur yang baik, perpaduan yang baik antara bentuk makanan, dan cara penyajian
yang baik dari makanan serta besar porsi makanan yang disajikan, sangat mempengaruhi
selera makan dan mampu membuat seseorang menikmaati makanan yang disajikan.
Cara penyajian makanan juga merupakan faktor yang perlu mendapat perhatian dan
mempertahankan penampilan dari makanan yang disajikan. Penyajian makanan berkaitan
dengan peralatan yang digunakan, serta sikap petugas yang menyajikan makanan termasuk
keberhasilan kebersihan peralatan makanan maupun kebersihan petugas yang menyajikan
makanan. Apabila penyajian makanan dilakukan dengan tidak baik seluruh upaya yang telah
dilakukan guna menampil makanan dengan cita rasa yang tinggi akan tidak berati. Pada
pelayanan gizi rumah sakit petugas penyaji sangat mendapat sorotan, karena sangat
berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1) Apa pengertian dari menyajikan makanan?
2) Apa saja syarat-syarat menyajikan makanan?
3) Bagaimana teknik menyajikan makanan?
4) Bagaimana prinsip penyajian makanan?
5) Apa saja jenis makanan yang terhidang dalam penyajian makanan?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, adalah:
1) Untuk mengetahui mengenai pengertian dari menyajikan makanan
2) Untuk mengetahui mengenai apa saja syarat-syarat menyajikan makanan
3) Untuk mengetahui mengenai bagaimana teknik menyajikan makanan
4) Untuk mengetahui mengenai bagaimana prinsip penyajian makanan
5) Untuk mengetahui mengenai apa saja jenis makanan yang terhidang dalam penyajian
makanan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Menyajikan Makanan


Menyajikan makanan berarti menampilkan hidangan yang siap untuk dikonsumsi.
Menyajikan makan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Makanan apa yang akan
disajikan sesuai pula dengan waktu penyajiannya (timing), serta sesuai dengan acaranya
ataupun kesempatannya. Dalam menyajikan makanan perlu diperhatikan:
1. Timing, waktu penyajian, pagi, siang, malam, atau untuk waktu selingan.
2. Acara tertentu yang mengharuskan kita menyajikan makana tertentu sebagai
simbol darisuatu acara.
3. Komposisi makanan yang memenuhi unsur gizi.
4. Mutu organoleptik dari makanan yang dilihat dari bentuk, aroma, cita rasa,
warna dantekstur makanan.
5. Variasi dari mutu organoleptik tersebut.
6. Suhu makanan (panas atau dingin).
7. Kecepatan dalam menyajikan.
8. Kebersihat atau food hygiene dari makanan yang akan disajikan.
9. Estetika dari makanan berupa daya tarik yang bisa diperoleh dari garnish.

2.2 Syarat-Syarat Menyajikan Makanan


Menyajikan makanan sesuai dengan standar penyajian yang ditetapkan dan sesuai
dengan jenis makanannya. Untuk memenuhi penyajian yang baik harus menjalankan
beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Seluruh jenis makanan panas harus disajikan dengan piring/tempat penyajian
yang panas,dan jenis makanan dingin, disajikan dalam piring/tempat penyajian
yang dingin.
2. Semua jenis makanan diolah sesegera mungkin (a’la minute) dan harus segera
disajikan sesaat setelah diolah, terutama untuk hidangan panas.
3. Semua jenis hidangan yang telah siap dimasak harus ditempatkan ditempat
pemanas makanan (bain marie) agar kondisi panasnya tetap dipertahamkan
sebelumdiporsikan/disajikan.

3
4. Semua makanan panas harus disajikan dalam keadaan tertutup, dan makanan
dingin tidakperlu ditutup kecuali penyajiannya ke kamar atau tempatnya terlalu
jauh dengan tempat pengolahan.
5. Semua makanan dingin harus disimpan di tempat ruang pendingin sebelum
disajikan.
Menurut Permenkes persyaratan penyajian makanan adalah sebagai berikut:
1. Harus terhindar dari pencemaran
2. Peralatan untuk penyajian harus terjaga kebersihannya
3. Harus diwadahi dan dijamah dengan peralatan bersih
4. Penyajian dilakukan dengan perilaku yang sehat dan pakaian yang bersih
5. Penyajian makanan harus memenuhi persyaratan berikut:

a. Ditempat yang bersih

b. Meja di tutup dengan kain putih atau plastik

c. Asbak tempat abu rokok setiap saat dibersihkan

d. Peralatan makan dan minum yang telah di pakai paling lambat 5 menit
sudah dicuci

2.3 Teknik Menyajikan Makanan


Teknik penyajian makanan perlu diperhatikan, untuk menetapkan dan
menyeragamkan presentasi dan pengaturan makanan agar tetap menarik. Seluruh jenis
makanan harus dapat disajikan dalam keadaan menarik. Dalam hal ini pengaturan makanan
dapat memanfaatkan komposisi makanan tersebut, terutama dari bentuk, tekstur dan warna
makanan. Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam teknik penyajian makanan
adalah sebagai berikut:
1. Makanan utama seperti daging harus diletakkan di piring bagian bawah, tempat
untuk makanan. Apabila ada simbol atau logo, maka makanan diletakkan di
bawah simbol atau logo yang terdapat pada piring tersebut.
2. Makanan pengiring seperti sayuran, diletakkan di atas sebelah kiri dari makanan
utama.
3. Saos diletakkan dipiring atau dipisahkan pada tempat saos.

4
4. Setiap penyajian makanan harus dihias (garnish) dengan bahan dan warna yang
serasi dan bahan tersebut dapat dimakan.
5. Menyajikan makanan dipiring lodor, misalnya untuk meja prasmanan, penyajian
harus tetap menarik dengan tetap dihias dan makanan utama dipisahkan dengan
makananpengiring dan saosnya.
6. Sebelum penyajian, makanan harus diperiksa kembali terutama kebersihan dan
peralatannya.

2.4 Prinsip Penyajian Makanan


1. Prinsip wadah artinya jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan
diusahakan tertutup.
2. Prinsip kadar air artinya penempatan makanan yang mengandung kadar air
tinggi daru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah
makanan cepat rusak.
3. Prinsip edible part artinya setiap bahan yang disajikan dalam penyajian adalah
merupakan bahan makanan yang dapat dimakan. Hindari pemakaian bahan yang
membahayakan kesehatan.
4. Prinsip pemisahan artinya makanan yang tidak ditempatkan dalam wadah seperti
makanan dalam kotak atau rantang harus dipisahkan setiap jenis makanan agar
tidak saling bercampur.
5. Prinsip panas yaitu setiap penyajian yang disajikan panas, diusahakan tetap
dalamkeadaan panas.
6. Prinsip alat bersih artinya peralatan yang digunakan harus bersih dan dalam
keadaan baik.
7. Prinsip handling artinya setiap penanganan makanan maupun alat makan tidak
kontak langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dan bibir.

2.5 Jenis Makanan dalam Satu Porsi Makan


Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman jenis
pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi semakin mudah
untuk memenuhi kebutuhan gizi, semakin mudah tubuh memperoleh berbagai zat yang
bermanfaat bagi kesehatan. Selain menerapkan keanekaragaman makanan dan minuman

5
juga perlu memperhatikan keamanan pangan yang berarti makanan atau minuman itu harus
bebas dari cemaran yang membahayakan kehatan.
Cara menerapkan yaitu dengan mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hari yang
terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman.
Mengkonsumsi lebih dari 1 jenis untuk setiap kelompok makanan setiap kali makan akan
lebih baik.

1. Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat, yaitu padi-padian atau serealia,


seperti beras, jagung, dan gandum; sagu; umbi-umbian seperti ubi, singkong,
dan talas; serta hasil olahannya seperti tepung-tepungan, mi, roti, makaroni,
havermout, dan bihun.

6
2. Sumber protein, yaitu sumber protein hewani, seperti daging, ayam, telur, susu,
dan keju; serta sumber protein nabati sepeerti kacang-kacangan berupa kacang
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo; serta hasil
olahannya seperti tempe, tahu, susu kedelai, dan oncom.

3. Sumber zat pengatur, berupa sayuran dan buah. Sayuran diutamakan berwarna hijau
dan kuning jingga, seperti bayam, daun singkong, daun katuk, kangkung, wortel, dan
tomat; serta sayur kacang-kacangan, seperti kacang panjang, buncis, dan kecipir.
Buah- buahan diutamakan yang berwarna kuning jingga, kaya serat dan yang berasa
asam, seperti pepaya, mangga, nanas, nangka, nangka masak, jambu biji, apel, sirsak
dan jeruk.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teknik penyajian makanan perlu diperhatikan, untuk menetapkan dan
menyeragamkan presentasi dan pengaturan makanan agar tetap menarik. Seluruh jenis
makanan harus dapat disajikan dalam keadaan menarik. Dalam hal ini pengaturan makanan
dapat memanfaatkan komposisi makanan tersebut, terutama dari bentuk, tekstur dan warna
makanan.

3.2 Saran
Diharapkan kepada mahasiswa kesehatan khususnya mahasiswa kebidanan agar
dapat memahami materi yang dibahas didalam makalah ini. Supaya lebih tau mengenai
penyajian makanan yang sehat dan baik untuk dikonsumsi. Dan mungkin nanti bisa
diaplikasikan pada saat memberikan penkes mengenai tema yang berkaitan dengan
makalah tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.

Dewi, A.B.F.K., Pujiastuti, N., Fajar, I., 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan, Edisi
Pertama, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA,
Jakarta, hal. 24-26

Anda mungkin juga menyukai