0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan keluarga, masyarakat, dan kampus. Secara garis besar, peran mahasiswa di keluarga adalah mengamati praktik keluarga dan menanamkan kesadaran akan pentingnya menghindari korupsi. Di masyarakat, peran mahasiswa adalah mengamati pelayanan publik dan mendeteksi tindakan korupsi. Di kampus, peran mahasiswa adal
Dokumen tersebut membahas peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan keluarga, masyarakat, dan kampus. Secara garis besar, peran mahasiswa di keluarga adalah mengamati praktik keluarga dan menanamkan kesadaran akan pentingnya menghindari korupsi. Di masyarakat, peran mahasiswa adalah mengamati pelayanan publik dan mendeteksi tindakan korupsi. Di kampus, peran mahasiswa adal
Dokumen tersebut membahas peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan keluarga, masyarakat, dan kampus. Secara garis besar, peran mahasiswa di keluarga adalah mengamati praktik keluarga dan menanamkan kesadaran akan pentingnya menghindari korupsi. Di masyarakat, peran mahasiswa adalah mengamati pelayanan publik dan mendeteksi tindakan korupsi. Di kampus, peran mahasiswa adal
Disusun Oleh : Nama : Rosmawati NIM : PO7224222 2123 Kelas : 1 A Kebidanan
Dosen Pengampu: Melly Damayanti,M.Keb
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN TANJUNGPINANG TA 2023/2024 1. Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi dalam Keluarga Peran mahasiswa dilingkungan keluarga ialah mengamati apa yang dilakukan anggota keluarga, misalnya tingkat ketaatan seorang anggota keluarga terhadap aturan/tata tertib yang berlaku. Substansi dari dilarangnya aturan/tata tertib adalah dirugikannya orang lain karena haknya terampas. Terampasnya hak orang lain merupakan cikal bakal dari tindakan korupsi. Hal yang perlu diamati oleh seorang mahasiswa dalam keluarganya ialah: a. Apakah dalam mengendarai kendaraan bermotor bersama ayahnya atau anggota keluarga lain, peraturan lalu lintas dipatuhi? Misalnya, tidak berbelok/berputar ditempat dimana ada tanda larangan berputar/berbelok, tidak menghentikan kendaraan melewati batas marka jalan tanda berhenti disaat lampu lalu lintas berwarna merah, tidak memarkir/menghentikan kendaraan di tempat dimana terdapat tanda dilarang parkir/berhenti, dan lain sebagainya b. Apakah ketika berboncengan motor bersama kakaknya atau anggota keluarga lainnya, tidak menjalankan motornya di atas pedestrian dan mengambil hak penjalan kaki? Tidak mengendarai motor berlawanan arah? Tidak mengendarai motor melebihi kapasitas (misalnya satu motor berpenumpang 3 atau bahkan 4 orang? Dan sebagainya) c. Apakah penghasilan orang tua tidak berasal dari tindak korupsi? Apakah orang tua tidak menyalahgunakan fasilitas kantor yang menjadi haknya? d. Apakah ada diantara anggota keluarga yang menggunakan produk-produk bajakan (lagu, film, software, tas, sepatu, dan lain-lain)
2. Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi dalam Masyarakat
Hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa atau sekelompok mahasiswa dilingkungan masyarakat ialah mengamati lingkungan msyarakat tersebut, seperti mengamati: a. Apakah kantor-kantor pemerintah menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakat dengan sewajarnya, misalnya pembuatan KTP, SIM, KK, laporan kehilangan, pelayanan pajak dan lain-lain. Adakah biaya yang diperlukan untuk pembuatan surat-surat atau dokumen tersebut? Wajarkah jumlah biaya dan apakah jumlah biaya tersebut resmi diumumkan secara transfaran sehingga masyarakat umum tahu? b. Apakah infrastruktur kota bagi pelayanan publik sudah memadai? Misalnya, kondisi jalan, penerangan terutama di waktu malam, ketersediaan fasilitas umum, rambu- rambu penyebrangan jalan dan lain-lain. c. Apakah pelayanan punlik untuk masyarakat miskin sudah memadai? Misalnya, pembagian kompor gas, bantuan langsung tunai (BLT), dan lain-lain. d. Apakah akses publik kepada berbagai informasi mudah didapatkan?
3. Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi dalam Lingkungan Kampus
Peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi dilingkungan kampus dapat dibagi kedalam dua wilayah, yaitu: untuk individu mahasiwanya sendiri, dan untuk komunitas mahasiswa. Untuk konteks individu, seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar dirinya sendiri tidak berperilaku korupsi dan koruptif. Sedangkan untuk konteks komunitas, seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar rekan-rekannya sesama mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan dikampus tidak berprilaku koruptif dan tidak korupsi. Berbagai bentuk kegiatan dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada komunitas mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan. Kegiatan kampanye, sosialisasi, seminar, pelatihan, kaderisasi, dan lain-lain dapat dilakukan untuk menumbuhkan budaya anti korupsi. Kegiatan kampanye ujian bersih atau anti mencontek misalnya, dapat dilakukan untuk menumbuhkan antara lain nilai-nilai kerja keras, kejujuran, tanggung jawab dan kemandirian. Kantin jujur adalah contoh lain yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab.