Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 3

UPYA PEMBERANTAS KORUPSI

NAMA-NAMA KELOMPOK
1 INDRA. W. N. NALLE
2. IRNA FAY
3.JIFRAINDISA. N. LIU
4. KARMI. S. TIUMATE
5.MARGARITHA HALLA
6. MARIA. I. H. BRIA
A. KETERLIBATAN MAHASISWA

Dalam sejarah tercatat bahwa mahasiswa mempunyai peran penting


dalam menentukan perjalanan bangsa Indonesia. Dengan idealisme, semangat muda
dan kemampuan intelektual tinggi yang dimilikinya mahasiswa mampu berperan
sebagai agen perubahan . Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di
lingkungan kampus tidak bisa dilepaskan dari status mahasiswa sebagai peserta didik
yang mempunyai kewajiban ikut menjalankan visi dan misi kampusnya.
Sedangkan keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di masyarakat dan di
tingkat lokal/nasional terkait dengan status mahasiswa sebagai seorang warga negara
yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat lainnya.
B.DI LINGKUNGAN KELUARGA

Internalisasi karakter anti korupsi di dalam diri mahasiswa dapat dimulai dari lingkungan

keluarga.dalam keluarga dapat terlihat ketaatan tiap-tiap anggota keluarga dalam

menjalankan hak dan kewajibannya secara penuh tanggung jawab . Keluarga dalam hal

ini harus mendukung dan memfasilitasi sistem yang sudah ada sehingga individu

tidak terbiasa untuk melakukan pelanggaran. Sebaliknya seringnya anggota keluarga

melakukan pelanggaran peraturan yang ada dalam keluarga, bahkan sambil mengambil

hak anggota keluarga yang lain, kondisi ini dapat menjadi jalan tumbuhnya perilaku

korup di dalam keluarga

Upaya pencegahannya yaitu :

 Menghargai kejujuran dalam kehidupan

 Penerapan nilai-nilai religius di lingkungan terdekat, termasuk dalam aktivitas ibadah.

 Pemberian bantuan tanpa pamrih dan atas kesadaran sendiri


LANJUTAN…
 Mempunyai komitmen tinggi termasuk menaati aturan
 Berani mengatakan yang benar dan jujur.

C.DI LINGKUNGAN KAMPUS

Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan antikorupsi di lingkungan kampus dapat


dibagi ke dalam dua wilayah, yaitu: untuk individu mahasiswanya sendiri, dan
untuk komunitas mahasiswa Untuk konteks individu, seorang mahasiswa
diharapkan dapat mencegah agar dirinya sendiri tidak berperilaku koruptif dan
tidak korupsi. Sedangkan untuk konteks komunitas, seorang mahasiswa
diharapkan dapat mencegah agar rekan-rekannya sesama mahasiswa dan
organisasi kemahasiswaan di kampus tidak erperilaku koruptif dan tidak korupsi.
Agar seorang mahasiswa dapat berperan dengan baik dalam gerakan anti-korupsi maka
pertama-pertama mahasiswa tersebut harus berperilaku antikoruptif dan tidak
korupsi dalam berbagai tingkan
Upaya pencagahan korupsi di lingkungan kampus yaitu:
 Kegiatan kampanye
 Kegiatan sosialisasi
 Kegiatan seminar
 Kegiatan pelatihan
 Kegiatan kederisasi

Hambatan dalam penerapan Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi di lingkungan kampus :
 Minimnya role-models atau pemimpin yang dapat dijadikan panutan dan
kurangnya political-will dari pemerintah untuk mengurangi korupsi.
 Penegakan hukum yang tidak konsisten dan cenderung setengah-setengah.
LANJUTAN…
 Karena beberapa perilaku sosial yang terlalu toleran terhadap korupsi
 Struktur birokrasi yang berorientasi ke atas, termasuk perbaikan birokrasi
yang cenderung terjebak perbaikan renumerasi tanpa membenahi
struktur dan kultur.
 Peraturan perundang-undangan hanya sekadar menjadi huruf mati yang
tidak pernah memiliki roh sama sekali.
 Kurang optimalnya fungsi komponen-komponen pengawas atau
pengontrol, sehingga tidak ada check and balance.
 Banyaknya celah/lubang-lubang yang dapat dimasuki tindakan korupsi
pada sistem politik dan sistem administrasi Indonesia.
D. DI MASYARAKAT SEKITRA

Mahasiswa dapat melakukan gerakan antikorupsi dan menanamkan nilai

nilai antikorupsi di masyarakat sekitar. Mahasiswa dapat berperan

sebagai pengamat di lingkungannya, mahasiswa juga bias berkontribusi

dalam strategi perbaikan sistem yaitu memantau melakukan kajian

dan penelitian terhadap layanan seperti berikut:


 Apakah kantor-kantor pemerintah menjalankan fungsi pelayanan

kepada masyarakatnya dengan sewajarnya: pembuatan KTP, SIM, KK, laporan

kehilangan, pelayanan pajak? Adakah biaya yang diperlukan untuk pembuatan

surat-surat atau dokumen tersebut? Wajarkah jumlah biaya dan apakah jumlah

biaya tersebut resmi diumumkan secara transparan sehingga masyarakat umum

tahu?
LANJUTAN…
 Apakah infrastruktur kota bagi pelayanan publik sudah memadai? Misalnya:
kondisijalan,
penerangan terutama di waktu malam, ketersediaan fasilitas umum, ramburambu 
penyeberangan jalan, dsb.

Upaya pencegahannya yaitu:


 Tidak melakukan suap
 Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya korupsi
 Menghimbau agar masyarakat ikut serta dalam menindaklanjuti dalam
pemberantasan korupsi yang terjadi dilingkungan sekitar.

E. DI TINGKAT LOKAL DAN NASIOANAL


Dalam konteks nasional, keterlibatan seorang mahasiswa dalam gerakan anti
korupsi bertujuan agar dapat mencegah terjadinya perilaku koruptif
Berawal dari kegiatan-kegiatan yang terorganisir dari dalam kampus, mahasiswa
dapat menyebarkan perilaku anti korupsi kepada masyarakat luas, dimulai dari
masyarakat yang berada di sekitar kampus kemudian akan meluas ke lingkup
yang lebih luas. Kegiatankegiatan anti korupsi yang dirancang dan dilaksanakan
secara bersama dan berkesinambungan oleh mahasiswa dari berbagai Perguruan
Tinggi akan mampu membangunkan kesadaran masyarakat akan buruknya
korupsi yang terjadi di suatu negara.mahasiswa selain sebagai agen perubahan
juga bertindak sebagai agen pengontrol dalam pemerintahan. Kebijakan
pemerintah sangat perlu untuk dikontrol dan dikritisi jika dirasa kebijakan
tersebut tidak memberikan dampak positif pada keadilan dan kesejahteraan
masyarakat dan semakin memperburuk kondisi masyarakat.
Upaya pencegahannya yaitu :
 melakukan demo untuk menekan pemerintah atau melakukan jajak pendapat untuk memperoleh
hasil negosiasi yang terbaik.
LANJUTAN…
 Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial
terkait dengan kepentingan publik.
 bersikap apatis dan acuh tak acuh.
 Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa
hingga ke tingkat pusat/nasional.
 Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang
penyelenggaraan pemerintahan negara dan aspek-aspek hukumnya.
 Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktif
dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat lu

Anda mungkin juga menyukai