Anda di halaman 1dari 7

Peran dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi

Di Lingkungan Kampus
Dosen : Ns. Junytha Rondonuwu, M.Kep.

- Talya Valensia 018031


- Devita Makawekes 018006
- Marta Manambe 018017
- Cerin Rampisela 018004
- Indra Manengkey 018012
- Musfika Rahayu 018020
- Gledis Manondo 018010
- Yandi Amar 018034
- Raldiano Paendong 018026
- Christy Powa 016012
- Sarmita Sumampouw 017016
Korupsi adalah kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang berdampak sangat luar biasa. Pada
dasarnya korupsi berdampak buruk pada seluruh sendi kehidupan manusia. Korupsi merupakan salah satu faktor
penyebab utama tidak tercapainya keadilan dan kemakmuran suatu bangsa.
Peran penting mahasiswa tidak dapat dilepaskan dari karakteristik yang mereka miliki, yaitu :
intelektualitas, jiwa muda dan idealisme. Dengan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa muda yang penuh
semangat, dan idealisme yang murni telah terbukti bahwa mahasiswa selalu mengambil peran penting dalam
sejarah perjalanan bangsa ini. Dalam beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti bahwa
mahasiswa berperan sangat penting sebagai agen perubahan (agent of change).
Dalam konteks gerakan anti-korupsi mahasiswa juga diharapkan dapat tampil di depan menjadi motor
penggerak. Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yag mereka miliki, yaitu : intelegensia, kemampuan
berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. Dengan kompetensi yang mereka miliki tersebut
mahasiswa diharapkan (KementerianPendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
2013b)
a. Mampu menjadi agen perubahan
b. Mampu menyuarakan kepentingan rakyat
c. Mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif
d. Mampu menjadi watch dog (anjing penjaga), lembaga - lembaga negara dan penegak hukum
 Peranan Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi Di Lingkungan Kampus

Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan kampus dapat dibagi ke dalam dua wilayah, yaitu :

- Untuk individu mahasiswanya sendiri, Seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar dirinya sendiri
tidak berprilaku koruptif dan tidak korupsi

- Untuk komunitas mahasiswanya, Seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar rekan-rekannya sesama
mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di kampus tidak berprilaku koruptif dan tidak korupsi.

 Menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus.


Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu menanamkan kepada diri mereka sendiri bahwa
mereka tidak boleh melakukan tindakan korupsi walaupun itu hanya tindakan sederhana, misalnya terlambat datang ke
kampus, menitipkan absen kepada teman jika tidak masuk atau memberikan uang suap kepada para pihak pengurus beasiswa
dan macam-macam tindakan lainnya. Memang hal tersebut kelihatan sepele tetapi berdampak fatal pada pola pikir dan
dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan bahkan yang lebih parah adalah menjadi sebuah karakter.
Jadi posisi mahasiswa di sini adalah sebagai pengontrol kebijakan internal universitas.
Mahasiswa selain sebagai agen perubahan juga bertindak sebagai agen pengontrol dalam pemerintahan.
Kebijakan pemerintah sangat perlu untuk dikontrol dan dikritisi jika dirasa kebijakan tersebut tidak memberikan dampak
positif pada keadilan dan kesejahteraan masyarakat dan semakin memperburuk kondisi masyarakat. Misalnya dengan
melakukan demo untuk menekan pemerintah atau melakukan jajak pendapat untuk memperoleh hasil negosiasi yang
terbaik.

1. Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial terkait dengan kepentingan publik.

2. Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh.

3. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa hingga ke tingkat pusat/nasional.

4. Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang penyelenggaraan peme-rintahan negara dan aspek-aspek
hukumnya.

5. Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktif dalam setiap pengambilan keputusan
untuk kepentingan masyarakat luas.
 Hambatan dalam Penerapan Pendidikan Anti Korups di Lingkungan Kampus

 Minimnya role-models atau pemimpin yang dapat dijadikan panutan dan kurangnya political-will dari pemerintah untuk
mengurangi korupsi.

 Penegakan hukum yang tidak konsisten dan cenderung setengah setengah.

 Karena beberapa perilaku sosial yang terlalu toleran terhadap korupsi.

 Struktur birokrasi yang berorientasi ke atas, termasuk perbaikan birokrasi yang cenderung terjebak perbaikan renumerasi tanpa
membenahi struktur dan kultur.

 Peraturan perundang-undangan hanya sekedar menjadi huruf mati yang tidak pernah memiliki roh sama sekali.

 Kurang optimalnya fungsi komponen-komponen pengawas atau pengontrol, sehingga tidak ada check and balance.

 Banyaknya celah/lubang-lubang yang dapat dimasuki tindakan korupsi

 pada sistem politik dan sistem administrasi Indonesia.

 Kesulitan dalam menempatkan atau merumuskan perkara, sehingga dari contoh-contoh kasus yang terjadi para pelaku korupsi
begitu gampang mengelak dari tuduhan yang diajukan oleh jaksa.

 Taktik-taktik koruptor untuk mengelabui aparat pemeriksa dan masyarakat yang semakin canggih.

 Kurang kokohnya landasan moral untuk mengendalikan diri dalam

 menjalankan amanah yang diemban.


• Pentingnya Peran Mahasiswa
Mengapa harus mahasiswa? Karena mahasiwa adalah elemen masyarakat yang paling idealis dan memiliki
semangat yang sangat tinggi dalam memperjuangkan sesuatu. Selama ini mahasiswa dipandang bisa cukup
signifikan dalam mempengaruhi perubahan kebijakan atau struktur pemerintahan. Di sisi lain mahasiswa juga
bisa mempengaruhi lapisan masyarakat lainnya untuk menuntut hak mereka yang selama ini kurang diperhatikan
oleh pemerintah. Peran mahasiswa bisa dilihat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan mengenai kebangkitan
bangsa
Hak Mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan tindak pidana korupsi
1. Hak untuk memperoleh layanan dalam mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan
telah tindak pidana korupsi kepada penegak hukum

2. Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada penegak hukum yang menangani
perkara tindak pidana korupsi

3. Hak memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporan yg di berikan kepada penegak hukum waktu
paling lama 30 hari

4. Hak untuk memperoleh perlindungan hukum

5. Penghargaan pemerintah kepada mayarakat


TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai