Anda di halaman 1dari 9

PERANAN MAHASISWA DALAM

MEMBERANTAS KORUPSI

Di susun oleh
Kelompok I :

1. ANDRY RUSANDI
2. EKA HERAWATI
3. EKA SETIAWATI
4. NUR KHALIESA
Kasus korupsi di Indonesia memang cukup
memprihatinkan, namun seiring berjalannya waktu, usaha
untuk memberantas korupsi terus dilakukan salah satu
caranya adalah melibatkan mahasiswa. Mahasiswa
merupakan bagian dari masyarakat, mahasiswa bagian dari
contoh dalam menerapkan perilaku terpuji. Peran
mahasiswa dalam pemberantasan korupsi diharapkan
memiliki kemampuan interpersonal yang lebih tinggi
sehingga memiliki moral, rasa peduli dan rasa
bertanggung jawab untuk turut memajukan Negara
Indonesia dengan memberantas korupsi.
 Peran Mahasiswa
Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia tercatat
bahwa mahasiswa mempunyai peranan yang sangat penting.
Peranan tersebut tercatat dalam peristiwa-peristiwa besar yang
dimulai dari Kebangkitan Nasional tahun 1908, Sumpah
Pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan NKRI tahun
1945, lahirnya Orde Baru tahun 1996, dan Reformasi tahun
1998. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam peristiwa-peristiwa
besar tersebut mahasiswa tampil di depan sebagai motor
penggerak dengan berbagai gagasan, semangat dan idealisme
yang mereka miliki.
  Dalam konteks gerakan anti-korupsi
mahasiswa juga diharapkan dapat tampil di
depan menjadi motor penggerak. Mahasiswa
didukung oleh kompetensi dasar yang mereka
miliki, yaitu: intelegensia, kemampuan berpikir
kritis, dan keberanian untuk menyatakan
kebenaran. Dengan kompetensi yang mereka
miliki tersebut mahasiswa diharapkan mampu
menjadi agen perubahan, mampu menyuarakan
kepentingan rakyat, mampu mengkritisi
kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mampu
menjadi watch dog lembaga-lembaga negara
dan penegak hukum.
Keterlibatan Mahasiswa
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi empat wilayah, yaitu:

01 Lingkungan keluarga

02 Lingkungan kampus

03 Masyarakat sekitar

04 Tingkat lokal/nasional
1. Di Lingkungan Keluarga 2. Di Lingkungan Kampus

● Pelajaran yang dapat diambil dari ● Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan


lingkungan keluarga ini adalah tingkat anti-korupsi di lingkungan kampus dapat
ketaatan seseorang terhadap aturan/tata dibagi ke dalam dua wilayah, yaitu:
tertib yang berlaku. Substansi dari untuk individu mahasiswanya sendiri,
dilanggarnya aturan/tata tertib adalah dan untuk komunitas mahasiswa. Untuk
dirugikannya orang lain karena haknya konteks individu, seorang mahasiswa
terampas. Terampasnya hak orang lain diharapkan dapat mencegah agar dirinya
merupakan cikal bakal dari tindakan sendiri tidak berperilaku koruptif dan
korupsi. tidak korupsi. Sedangkan untuk konteks
komunitas, seorang mahasiswa
diharapkan dapat mencegah agar rekan-
rekannya sesama mahasiswa dan
organisasi kemahasiswaan di kampus
tidak berperilaku koruptif dan tidak
3. Di Masyarakat Sekitar 4. Di Tingkat Lokal Dan Nasional

● Peran mahasiswa sebagai control social ● Berawal dari kegiatan-kegiatan yang


harus melakukan peran preventif terorganisir dari dalam kampus,
terhadap korupsi dengan membantu mahasiswa dapat menyebarkan perilaku
masyarakat dalam mewujudkan anti korupsi kepada masyarakat luas,
peraturan yang adil dan berpihak dimulai dari masyarakat yang berada di
terhadap rakyat, serta mahasiswa juga sekitar kampus kemudian akan meluas ke
harus berpikir kritis guna mengkritisi lingkup yang lebih luas. Kegiatan-
kebijakan dan aturan yang tidak adil atau kegiatan anti korupsi yang dirancang dan
tidak berpihak kepada rakyat. dilaksanakan secara bersama dan
berkesinambungan oleh mahasiswa dari
berbagai Perguruan Tinggi akan mampu
membangunkan kesadaran masyarakat
akan buruknya korupsi yang terjadi di
suatu negara.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai