Anda di halaman 1dari 5

B.

Peran Mahasiswa sebagai agent of change dalam gerakan antikorupsi di Lingkungan


Masyarakat sekitar / Nasional

PERAN KEGIATAN YANG DI LAKUKAN


Inisiator 1. Mahasiswa membuat lembaga atau organisasi penggerak anti
korupsi antar kampus yang kekuatannya mencakup nasional.
2. Mahasiswa dengan kompetensi yang dimilikinya dapat
menjadi pemimpin (leader) dalam gerakan massa anti korupsi
baik yang bersifat lokal maupun nasional.
3. Memuat sebuah rencana penyuluhan yang melibatkan
masyarakat luas apa pentingnya kejujuran dan apa dampak
sebuah tindahan koruptif.
4.
Edukator 1. Mahasiswa sebagai kaum intelektual tentu mempunya
tanggung jawab untuk mencerdaskan masyarakat apa
pentingnya anti korupsi dan dampak apa yang terjadi bila anti
korupsi tidak di tegakkan.
2. Kegiatan-kegiatan anti korupsi yang direncanakan dan
dilaksanakan secara bersama dan berkesinambungan oleh
mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi akan mampu
mengembangkan kesadaran masyarakat akan buruknya
korupsi yang terjadi di suatu Negara.
3. Melaksanakan penyuluhan terhadap masyarakat luas untuk
memberikan edukasi dan informasi tentang anti korupsi.
4.
Motivator 1. Membudayakan gerakan antikorupsi pada kalangan
masyarakat dan nasional.
2. Menjadi pembicara dalam gerakan anti korupsi dalam
masyarakat
3. Menjadi dan membuat gerakan anti korupsi bisa melalui tatap
muka atau tatap maya, seperti menjadi pembicara di suatu
forum, atau membagikan video anti korupsi di berbagai sosial
media agar banyak masyarakat yang melihat.
4. Membuat benner, leaflet, lukisan, jural, yang memotifasi
masyarakat apa pentingnya kejujuran dan apa dampak dan
ketidak baikannya tindakan korupsi
Implementator 1. Menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah
2. Ikut dalam mensosialisasikan pentingnya pembangunan
kesadaran masyarakat
3. Melaporkan apabila menjumpai adanya tindakan korupsi
4. Ikut mendeteksi ada tidaknya tindakan korupsi
5. Membantu tim investigasi untuk memastikan ada tidaknya
tindakan konrupsi

DAFTAR PUSTAKA

Anang,S. 2016. Anti Corruption Clearing House. Membangun Budaya, Melahirkan Generasi
Anti Korupsi. https://acch.kpk.go.id/id/artikel/amatan/membangun-budaya-
melahirkan-generasi-antikorupsi. Di akses pada 31 – Agustus – 2020

Faisal Arief Kamil, dkk. 2013. Menatap Indonesia Dari Kampus Bulaksumur. Yogyakarta :
BEM KM UGM. Ebook : https://books.google.co.id/books?id=xfjGDwAA
QBAJ&pg=PA207&dq=Peran+Mahasiswa+sebagai+agent+of+change+dalam+gerakan+antiko
rupsi+di+Lingkungan+Masyarakat+sekitar+/
+Nasional&hl=jv&sa=X&ved=2ahUKEwiA_OnwuMTrAhUBlEsFHdkWAFgQ6AEwAHoECAEQAg
#v=onepage&q=Peran%20Mahasiswa%20sebagai%20agent%20of%20change%20dalam
%20gerakan%20antikorupsi%20di%20Lingkungan%20Masyarakat%20sekitar%20%2F
%20Nasional&f=false. Di akses pada 31 – Agustus – 2020

Rahmat,K, dkk. 2018. PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI


DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI. Ejurnal :
https://docplayer.info/71101804-Peran-mahasiswa-dalam-gerakan-anti-korupsi-
dengan-tatanan-pendidikan-anti-korupsi.html. Di akses pada 31 – Agustus – 2020
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Mahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat yang unik. Jumlahnya tidak banyak,
namun sejarah menunjukan bahwa dinamika bangsa ini tidak lepas dari peran mahasiswa.
Walaupun jaman terus bergerak dan berubah, namun tetap ada yang tidak beruban dark
mahasiswa, yaitu semangat dan idealisme.

Semangat-semangat yang berkobar terpatri dalam diri mahasiswa, semangat yang


mendasari perbuatan untuk melakukan perubahan-perubahan atas keadaan yang dianggapnya
tidak adil. Mimpi-mimpi besar akan bangsanya. Intuisi dan hati kecilnya akan selalu
menyerukan idealisme. Mahasiswa tahu, ia harus berbuat sesuatu untuk masyarakat, bangsa
dan negaranya.

Mahasiswa, sebagai agen perubahan, diharapkan mampu ikut serta mengatasi


permasalahan bangsa ini terutama dalam hal korupsi. Sebagai bagian dari elemen masyarakat
yang berkarakter intelek, jiwa muda, dan idealis, mahasiswa harus mengambil fungsi dan
perannya dalam upaya menanggulangi masalah korupsi. Dalam konteks gerakan anti-korupsi
mahasiswa juga diharapkan dapat tampil di depan menjadi motor penggerak. Mahasiswa
didukung oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu: intelegensi, kemampuan berpikir
kritis, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. Dengan kompetensi yang mereka miliki
tersebut mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan, mampu menyuarakan
kepentingan rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mampu
menjadi watch dog lembaga-lembaga negara dan penegak hukum (Wibowo dan Puspito,
2011).

Dengan bekal sebagai manusia terdidik, mahasiswa diharapkan mampu mengubah


kebiasaan hidupnya dengan menanamkan nilai nilai antikorupsi. Nilai nilai yang dimaksud
adalah kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras,
kesederhanaan, keberanian, dan keadilan. Penanaman nilai nilai tersebut diharapkan mampu
memberikan dampak yang baik yaitu terbebasnya masyarakat dari masalah korupsi.
Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa sehingga apabila nilai – nilai antikorupsi
sudah tertanam sejak awal maka memutus rantai "budaya" korupsi yang telah lahir sejak
lama.
Menurut Wibowo dan Puspito (2011), keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti
korupsi dapat dibedakan menjadi empat wilayah, yaitu di lingkungan keluarga, lingkungan
kampus, masyarakat sekitar, dan tingkat lokal/nasional. Lingkungan keluarga dipercaya dapat
menjadi tolok ukur yang pertama dan utama bagi mahasiswa untuk menguji apakah proses
internalisasi antikorupsi di dalam diri mereka sudah terjadi. Keterlibatan mahasiswa dalam
gerakan antikorupsi di lingkungan kampus tidak bisa dilepaskan dari status mahasiswa
sebagai peserta didik yang mempunyai kewajiban ikut menjalankan visi dan misi kampusnya.
Sedangkan keterlibatan mahasiswa dalam gerakan antikorupsi di masyarakat dan di tingkat
lokal/nasional terkait dengan status mahasiswa sebagai seorang warga negara yang
mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat lainnya.

Hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa dalam melakukan peran gerakan
antikorupsi adalah sikap idealis dan kritis yang ada sejak mahasiswa harus selalu dijaga dan
dibawa pasca lulus dari dunia kampus. Seminar, lokakarya, pamflet - pamflet, dan sarana
gerakan antikorupsi lainnya diharapkan selalu membekas dalam diri mahasiswa. Dengan
demikian, karakter antikorupsi tak akan luntur dan bahkan akan diwariskan ke generasi
berikutnya. Dengan terbebasnya bangsa ini dari korupsi maka pembangunan bangsa ini dapat
berjalan dengan lancar serta membawa bangsa ini kepada kejayaan dan kesejahteraan.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu agent of change ?


2. Apa itu mahasiwa sebagai inisiator ?
3. Apa itu mahasiwa sebagai edukator ?
4. Apa itu mahasiswa sebagai motivator ?
5. Apa itu mahasiwa sebagai implementator ?
6. Bagaimana Peran Mahasiswa sebagai agent of change dalam gerakan antikorupsi di
Lingkungan Keluarga
7. Bagaimana Peran Mahasiswa sebagai agent of change dalam gerakan antikorupsi di
Lingkungan lingkungan kampus
8. Bagaimana Peran Mahasiswa sebagai agent of change dalam gerakan antikorupsi di
Lingkungan masyarakat sekitar/nasional
9. Bagaimana Peran Mahasiswa sebagai agent of change dalam gerakan antikorupsi di
Lingkungan masyarakat Internasional

1.3 tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu itu agent of change.
2. Untuk mengetahui apa itu mahasiwa sebagai inisiator
3. Untuk mengetahui apa itu mahasiwa sebagai edukator
4. Untuk mengetahui apa itu mahasiwa sebagaimotivator
5. Untuk mengetahui apa itu mahasiwa sebagai implementator
6. Untuk mengetahui bagaimana Peran Mahasiswa sebagai agent of change dalam gerakan
antikorupsi di Lingkungan Keluarga
7. Untuk mengetahui bagaimana Peran Mahasiswa sebagai agent of change dalam gerakan
antikorupsi di Lingkungan Kampus
8. Untuk mengetahui bagaimana Peran Mahasiswa sebagai agent of change dalam gerakan
antikorupsi di Lingkungan Masyarakat sekitar/ Nasional
9. Untuk mengetahui bagaimana Peran Mahasiswa sebagai agent of change dalam gerakan
antikorupsi di Lingkungan Masyarakat Internasional

1.4 manfaat
1. untuk menambah wawasan mahasiswa tentang antikorupsi
2. Sebagai bahan ajar mahasiswa di pelajaran pendidikan budaya anti korupsi
3. Sebagai bahan reverensi untuk pembelajaran
4. Menambah daftar reverensi untuk mahasiswa poltekkes kemenkes bandung

Anda mungkin juga menyukai