Anda di halaman 1dari 12

UJIAN PRAKTIK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM


KARDIOVASKULAR – GAGAL JANTUNG

Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I yang
diampu oleh Ibu Yulida S.Kep,Ners., M.Kes

Disusun oleh

Fadia Nugraha
P17320119056
II B

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG


POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

2020
KASUS 2

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG

Tn H, 50 tahun. dirawat di Rumah Sakit Waluya Kanggo Sadaya Bandung. Sejak 2 minggu
sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami bengkak pada kaki dan perut disertai sesak nafas
terutama saat beraktifitas dan tidur terlentang. Sesak berkurang jika duduk atau tidur
menggunakan lebih dari 3 bantal.

Terpasang dower cateter, infuse dan oksigen canule nasal.

Tanda-tanda vital : Temp 37oC, Pulse 90 x/mnt, RR 32 x/menit, TD : 110/70 mmHg. JVP 5 + 3
cm H2O, tampak iktus kordis bergeser ke kiri, bunyi jantung S1 dan S2 reguler, mur-mur sistolik
(+), ronhi (+/+).

Diagnosa Medis: Decompensatio Cordis

Therapi :

Furosemid 1 x 40 mg,

KSR 1 X 600 mg per oral,

Oksigen 3 liter/mnt nasal canula.

NaCl 0,9% 10 tts /menit.


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. R DENGAN GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULAR – GAGAL JANTUNG DI RSUD KOTA BANDUNG

I. PENGKAJIAN

A. Pengumpulan data
1. Identitas
a. Identitas pasien/klien
Nama : Tn. H

Tgl lahir/ umur : Bandung, 12 Januari 1970 / 50 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status Perkawinan : Kawin

Alamat : JL. Laswi No. 123 Kota Bandung

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Wiraswasta

Golongan darah :B

Diagnosa medis : Decompensatio Cordis

No. Reg : 0407140001

Tanggal masuk RS : 14 September 2020

Tanggal pengkajian : 15 – 16 September 2020

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Ny. J

Umur :45 tahun

Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : JL. Laswi No. 123 Kota Bandung

Hubungan keluarga : Istri

2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengeluh sesak nafas.

b. Riwayat kesehatan sekarang


Sejak 2 minggu sebelum masuk RS pasien mengalami bengkak pada kaki dan perut
disertai sesak nafas terutama saat beraktivitas dan tidur terlentang. Sesak nafas
berkurang jika duduk atau tidur menggunakan lebih dari tiga bantal. Sesak nafas
yang dirasakan seperti tertimpa benda berat di bagian dada. Sesak nafas yang
dirasakan tidak beraturan.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan bahwa ia memiliki riwayat penyakit jantung sejak 1 tahun yang
lalu.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan bahwa Riwayat penyakit jantungnya ini diturunkan dari ayahnya.

3. Pemeriksaan fisik (Head to toe)


a. Penampilan umum : pasien tampak lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
- Suhu : 37oC
- Nadi : 90x/menit
- RR : 32x/menit
- TD : 110/70 mmHg
d. Sistem Pernapasan
Tidak terdapat sianosis di hidung dan mulut, hidung simetris, jalan nafas paten, tidak
ada pernapasan cuping hidung, hidung berwarna sama dengan kulit sekitar.
konjungtiva anemis, sklera putih, tidak ada nyeri tekan di daerah mata. Memakai
memakai alat bantu nafas. Mukosa bibir kering, pucat, gigi putih, tidak ada
pembesaran tonsil, tidak ada pembesaran kelenjar tiroi, JVP 5+3, dada simetris,
ekspansi paru simetris, Taktil fremitus simetris, adanya ronchi pada kanan paru. Irama
nafas cepat dan dangkal. Terdapat otot aksesorius saat bernafas.
e. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva anemis, pasien terlihat pucat, tidak ada pembesaran vena jugularis
mukosa kering, S1 dan S2 irama jantung reguler, ada bunyi tambahan S3 dan S4
Murmur, CRT kembali dalam kuran dari tiga detik, tidak sianosis pada dasar kuku,
bengkak pada kaki dan perut.
f. Sistem Pencernaan
Konjungtiva anemis, mata cowong, bibir kering, tidak ada pembesaran hepar. tidak,
perkusi hepar dullnes, daerah lambung timpani, ginjal dulnees, tidak ada asites, limfa
tidak teraba.
g. Sistem Perkemihan
Tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih, tidak teraba pembesaran ginjal, tidak
terdapat edema. Tidak ada gangguan pada sistem perkemihan
h. Sistem Endokrin
Tidak teraba pembessaran kelenjar limfe dan kelenjar tiroid.
i. Sistem Muskuloskeletal
Pasien kelelahan dan kekuatan otot lemah, lemas
j. Sistem Integumen
Turgor kulit buruk dan kering , mukosa bibir kering, tekstur rambut halus dan kuku
bersih, akral hangat
k. Wicara dan THT
Mampu berbicara jelas, mampu mendengar jelas pada jarak 30 cm terbukti saat
perawat bertanya pasien merespon untuk menjawab.
l. Sistem Neurologis
Nyeri pada perut kiri bagian bawah.
m. Sistem Reproduksi
Tidak terdapat masalah pada sistem reproduksi.

B. Analisa data

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1 DS: Peningkatan beban kerja Gangguan
Pasien mengeluh jantung pertukaran gas
sesak nafas terutama

saat beraktivitas dan
tidur terlentang. Peningkatan kekuatan
kontraksi ventrikel kiri
DO :
- Pasien tampak ↓

lemah Peningkatan LVEDV


- Respirasi : 32x / (volume ventrikel kiri saat
menit akhir diastolic)
- Bunyi nafas

ronkhi
- Terpasang nasal Peningkatan preload
kanul

Peningkatan LA preload

Peningkatan tekanan kapiler


pulmoner

Edema pulmoner


Gangguan pertukaran gas
2 DS: Peningkatan tekanan kapiler Gangguan
Pasien mengeluh pulmoner intergritas jaringan
bengkak di kaki dan

perut
Edema pulmoner
DO:
- Eddema derajat ↓

III Peningkatan RA preload

Penurunan aliran balik


sistemik

edema ekstremitas

Gangguan intergritas
jaringan
3 DS: Peningkatan beban kerja Intoleransi aktivitas
Pasien mengeluh jantung

sesak nafas terutama ↓


saat beraktivitas dan Peningkatan kekuatan
tidur terlentang. kontraksi ventrikel kiri

DO :
- Pasien tampak Depan

lemah ↓
- Respirasi : 32x / Penurunan perfusi organ
menit sistemik

Penurunan TD sistemik

Intoleransi aktivitas

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pertukaran gas b.d peningkatan tekanan pulmoner d.d pasien mengeluh sesak
nafas, RR : 32 x / menit, suara ronchi (+/+)
2. Gangguan intergritas jaringan b.d penurunan aliran balik sistemik d.d pasien mengeluh
bengkak di kaki dan perut, edema derajat III
3. Intoleransi aktivitas b.d penurunan perfusi organ sistemik d.d kelemahan, kelelahan dan
sesak nafas terutama saat beraktifitas dan tidur terlentang.
III. INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSIS
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Gangguan Setelah dilakukan 1. Auskultasi bunyi 1. Menyatakan
pertukaran gas tindakan keperawatan nafas adanya kongesti
berhubungan selama 2 x 24 jam paru
dengan peningkatan diharapkan pasien 2. Anjurkan nafas 2. Memudahkan
tekanan pulmoner menunjukan dalam aliran O2 masuk
ditandai dengan perbaikan oksigenasi ke dalam paru
pasien mengeluh yang adekuat dengan secara adekuat
sesak nafas, RR : 32 Kriteria Hasil : 3. Pertahankan duduk 3. Memudahkan
x / menit, suara dan tirah baring aliran O2 masuk
1. Frekuensi
ronchi (+/+) dengan posisi semi ke dalam paru
pernafasan dalam
fowler atau fowler secara adekuat
batas normal
4. Kolaborasi 4. Meningkatkan
pemberian O2 konsentrasi 02
sesuai indikasi alveolus yang
dapat
memperbaiki atau
menurunkan
hipoksia jaringan
2. Gangguan Setelah dilakukan 1. Catat adanya edema 1. Kulit beresiko
intergritas jaringan tindakan keperawatan karena kelebihan
berhubungan selama 2 x 24 jam volume cairan
dengan penurunan diharapkan pasien 2. Ubah posisi 2. Memperbaiki
aliran balik sistemik menunjukan sesering mungkin, sirkulasi darah
ditandai dengan perbaikan jaringan bantu Latihan gerak
pasien mengeluh dengan Kriteria aktif/pasif
bengkak di kaki dan Hasil : 3. Berikan perawatan 3. Mengurangi
perut, edema derajat kulit keruskan kulit
1. Edema berada di
III 4. Kolaborasi berikan 4. Menurunkan
derajat I tekanan alternatif tekanan pada kulit
dapat
memperbaiki
sirkulasi
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1. Kaji tekanan 1. Gambaran
b.d penurunan tindakan darah, nadi dan umum untuk
perfusi organ keperawatan selama 2 pernafasan . mengetahui
sistemik d.d x 24 jam diharapkan upaya kerja
kelemahan, aktivitas sehari - hari jantung dan
kelelahan dan sesak terpenuhi dan paru untuk
nafas terutama saat meningkatnya membawa
beraktifitas dan tidur kemampuan jumlah oksigen
terlentang. beraktivitas, dengan ke jaringan.
Kriteria hasil : 2. Kaji dan catat 2. Respon tubuh
- Pasien frekuensi jantung, pasien terhadap
menunjukan irama dan aktivitas dapat
kemampuan perubahan mengindikasika
beraktivitas tekanan darah n adanya
tanpa gejala- selama dan penurunan
gejala yang sesudah oksigen
berat. beraktivitas. miokard.
- Pasien tidak 3. Monitor aktivitas 3. Monitor
mengeluh lemah dan mobilisasi aktivitas dan
- Pasien tampak pasien. mobilisasi
segar dan tidak pasien dapat
lemah. mengetahui
sejauh mana
pasien mampu
melakukan
aktivitas dan
memobilisasi
secara mandiri.
4. Pertahankan 4. Posisi tirah
pasien pada posisi baring dapat
tirah baring menurunkan
sementara saat kerja miokard
sakit akut. atau konsumsi
oksigen.
5. Tingkatkan 5. Aktivitas sedikit
aktivitas secara demi sedikit
bertahap. dapat dilakukan
untuk
meningkatkan
proses
penyembuhan
secara bertahap.
6. Bantu dalam 6. Aktivitas dapat
pemenuhan terpenuhi
aktivitas sehari- dengan bantuan
hari. keluarga dan
perawat.
7. Kolaborasi 7. Pemberian gizi
dengan ahli gizi sesuai
untuk kebutuhan dapat
menentukan memenuhi
jumlah kalori dan energi dalam
nutrisi yang di tubuh untuk
butuhkan pasien. digunakan
dalam
beraktivitas.

IV. EVALUASI SUMATIF (CATATAN PERKEMBANGAN)


TANGGAL/ NO.
EVALUASI PARAF
WAKTU D(x)
16 September 1 S : Pasien merasa sesak berkurang
2020
O : RR : 32 x / menit, suara ronci (-/-)
22.35
A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Fadia

16 September 2 S : Pasien mengatakan bengkaknya berkurang


2020
O : Edema berada di derajat I
22.40
A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
Fadia

16 September 3 S : Pasien mengatakan mampu beraktivitas tanpa


2020 merasakan kelelahan.

23.00 O : Pasien menunjukan kemampuan beraktivitas tanpa


gejala- gejala yang berat.

A : Masalah teratasi
Fadia
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai