Anda di halaman 1dari 11

1

MODUL PERKULIAHAN

U002100010 – Pendidikan Anti


Korupsi dan ETIK UMB

Peranan Mahasiswa Dalam Pencegahan


Korupsi

Abstrak Sub-CPMK 7

Semangat yang berkobar terpatri Mahasiswa mampu memahami dirinya


dalam diri mahasiswa, semangat dan berperan aktif sebagai bagian dari
yang mendasari perbuatan untuk komponen pencegahan korupsi
melakukan perubahan-perubahan
atas keadaan yang dianggapnya
tidak adil. Mimpi-mimpi besar akan
bangsanya. Intuisi dan hati
kecilnya akan selalu menyerukan
idealisme. Mahasiswa tahu, ia
harus berbuat sesuatu untuk
masyarakat, bangsa dan
negaranya

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

ISLAHULBEN, SE., MMr


Ekonomi dan Bisnis Manajemen
15
Pendahuluan
Dengan meningkatnya kesadaran akan efek buruk korupsi pada pembangunan, strategi
untuk melawannya sekarang menjadi prioritas utama dalam kebijakan di seluruh dunia.
Salah satu upaya pencegahan korupsi adalah dengan menanamkan generasi muda
melalui pendidikan yang berkarakter anti korupsi.
Pendidikan tidak dapat mengabaikan realitas kehidupan global yang telah digambarkan
sebagai perubahan kehidupan, penuh paradoks dan ketidakpastian. Oleh karena itu,
pendidikan dimaksudkan agar generasi penerus memiliki wawasan kesadaran sebagai
bangsa, memiliki pola pikir, dan sikap, yang tercermin dalam perilaku anti korupsi.
Pada akhir Pemerintahan Orde Baru pada tahun 1998, ditambah dengan berbagai
kerentanan, Indonesia memasuki era reformasi. Tetapi di era reformasi, masalah serius
telah bergerak maju dalam memberantas korupsi. Dengan banyaknya siswa yang
memiliki Pendidikan Tinggi dan meningkatnya indeks pengembangan sumber daya
manusia, pengurangan korupsi telah diharapkan. Secara filosofis, manusia pada
dasarnya adalah makhluk pembelajar. Pendidikan akan membantu orang untuk
memberdayakan kemampuan mereka secara bertahap. UNESCO menegaskan bahwa
melalui pendidikan, setiap orang dapat belajar untuk belajar, belajar untuk hidup bersama
dan belajar untuk memiliki identitas. Pendidikan adalah proses humanisasi dan melalui
pendidikan, manusia memproses untuk menjadi orang yang sempurna. Melalui
pendidikan, setiap warga negara terus beradaptasi dengan lingkungannya. Pendidikan
dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, akan bekerja sama dalam membentuk
niat perilaku, termasuk antikorupsi. Materi antikorupsi harus memberikan sinergi yang
seimbang antara ketiga aspek tersebut, sehingga benar-benar dapat berfungsi untuk
memperkuat potensi perilaku anti korupsi.

Menurut Sugono (2008), ada beberapa definisi nilai yang harus tercermin dalam orang
berpendidikan yang melawan korupsi :
1. Kejujuran yang dapat didefinisikan sebagai memiliki hati yang jujur tidak
berbohong, dan tidak menipu. Kejujuran adalah salah satu karakteristik yang
sangat penting dalam hidup, tanpa kejujuran, seorang siswa tidak dapat dipercaya
dalam kehidupan sosialnya. Nilai kejujuran dalam kehidupan kampus yang
diwarnai dengan budaya akademik sangat dibutuhkan. Jika seorang siswa tidak
pernah menipu atau berbohong, maka siswa tertentu itu dapat menjadi pejabat
yang akan menghindari korupsi. Prinsip kejujuran harus dijunjung tinggi oleh

2021 Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
2 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
setiap siswa sejak zaman pendidikan untuk menumbuhkan dan membentuk
akhlak mulia pada setiap siswa, untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi .
2. Kekhawatiran yang berarti menginded, perhatikan dan pikiran. Nilai kepedulian
sangat penting bagi seorang mahasiswa di kampus dan masyarakat yang tinggal.
Sebagai pemimpin masa depan, seorang mahasiswa perlu memiliki rasa
kepedulian terhadap lingkungan, baik lingkungan di kampus maupun di luar
kampus. Seorang siswa diminta untuk merawat proses pembelajaran serta
mengelola sumber daya di kampus secara efektif dan efisien. Mahasiswa juga
dituntut untuk peduli terhadap lingkungan di luar kampus, seperti kualitas produk
ilmiah yang dihasilkan dan kondisi lain yang mereka amati sedang dikembangkan,
termasuk korupsi. Ini akan sangat berguna bagi siswa untuk mengembangkan
karir dan reputasi mereka di masa depan.
3. Kemandirian dapat didefinisikan sebagai proses untuk mematangkan diri dengan
tidak bergantung pada orang lain untuk melakukan pekerjaan dan tanggung
jawab. Penting bagi masa depan siswa, untuk mengelola kehidupan mereka
sendiri, dan untuk mengelola mereka yang berada di bawah tanggung jawab
mereka. Seseorang yang tidak mandiri kemungkinan tidak akan mengelola orang
lain.
4. Disiplin didefinisikan sebagai ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan. Dengan
kehidupan yang disiplin, siswa dapat mencapai tujuan hidup mereka dalam waktu
yang lebih efisien. Kebiasaan negatif cenderung mengarah pada tindakan
kriminalitas, termasuk korupsi.
5. Tanggung jawab adalah kewajiban untuk menanggung segalanya. Seseorang
yang melakukan sesuatu yang tidak mematuhi aturan dapat dituntut, disalahkan
dan dituntut. Siswa yang memiliki rasa tanggung jawab akan memiliki
kecenderungan untuk menyelesaikan tugas dengan lebih baik. Tanggung jawab
adalah menerima konsekuensi dari suatu tindakan, baik sengaja atau tidak.
Tanggung jawab ini merupakan perwujudan kesadaran akan kewajiban untuk
menerima dan menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan. Tanggung
jawab juga melibatkan dedikasi dan pengorbanan.
6. Prisip – prinsip kehidupan sederhana, yang merupakan gaya hidup yang tidak
boros, untuk hidup sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan seseorang. Prinsip
hidup sederhana adalah parameter penting dalam hubungan dengan orang lain.
Hidup sederhana akan mengatasi masalah ketidaksetaraan sosial, seperti iri,
cemburu, keserakahan, keegoisan, dan sikap negatif lainnya. Prinsip hidup
sederhana juga dapat menghindari keinginan yang berlebihan, termasuk korupsi

2021 Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
3 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dengan demikian, nilai-nilai di atas dapat dimasukkan dalam materi pendidikan untuk
meningkatkan persepsi antikorupsi di kalangan mahasiswa. Nilai-nilai tersebut dijadikan
acuan dalam pengembangan pendidikan antikorupsi, dengan tujuan membentuk warga
negara dengan karakteristik antikorupsi.
Upaya pemberantasan korupsi masih menemui jalan berliku. Langkah-langkah yang
harus dilakukan antara lain pemeriksaan terhadap permasalahan yang dihadapi
masyarakat, kajian terhadap impuls individu yang mengarah pada perilaku koruptif,
peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hukum, serta menindak orang-orang yang
dikorupsi melalui penegakan hukum. Pemerintah bersama rakyat harus berani melakukan
pembersihan petugas yang tidak jujur di tubuh birokrasi pemerintahan.
Pencegahan korupsi dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor moral manusia,
sebagai pengawas upaya antikorupsi. Cara moralistik dapat dilakukan melalui
pembangunan pikiran dan moral individu, melalui pendidikan antikorupsi dan konseling di
bidang agama, etika, dan hukum. Itu semua bertujuan untuk menumbuhkan moral
individu sehingga seseorang tidak rentan untuk terlibat dalam korupsi dan
penyalahgunaan wewenang mereka, di mana pun mereka bekerja atau bertugas .
Korupsi didukung oleh peluang yang berasal dari beberapa aspek, seperti peluang yang
muncul dari lingkungan atau organisasi yang cenderung berpihak pada tindakan korupsi.
Peluang muncul dari aspek politik seperti kecurangan untuk terlibat dalam politik uang
dengan tujuan tertentu. Aspek hukum juga dapat mendukung terjadinya korupsi, seperti
lemahnya undang-undang dan penegakan hukum. Aspek ekonomi, seperti pendapatan
rendah, menjadi alasan bagi seseorang untuk melakukan korupsi.
Dengan demikian, salah satu cara preventif untuk melawan korupsi adalah dengan
memberikan antikorupsi pendidikan kepada masyarakat, termasuk mahasiswa.
Pendidikan antikorupsi adalah pendidikan yang berkesinambungan budidaya budaya
yang mulia dan dapat menumbuhkan karakter yang antusias dan bertanggung jawab:
yang jujur, peduli, disiplin dan sederhana. Dengan meningkatkan pendidikan, akan
meningkatkan orang yang pada akhirnya akan memperbaiki bangsa, untuk menjadi
bangsa yang bebas korupsi

Mahasiswa dan sejarah perjuangannya

Mahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat yang unik. Jumlahnya tidak banyak,
namun sejarah menunjukkan bahwa dinamika bangsa ini tidak lepas dari peran

2021 Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
4 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
mahasiswa. Walaupun jaman terus bergerak dan berubah, namun tetap ada yang tidak
berubah dari mahasiswa, yaitu semangat dan idealisme.
Semangat-semangat yang berkobar terpatri dalam diri mahasiswa, semangat yang
mendasari perbuatan untuk melakukan perubahan-perubahan atas keadaan yang
dianggapnya tidak adil. Mimpi-mimpi besar akan bangsanya. Intuisi dan hati kecilnya akan
selalu menyerukan idealisme. Mahasiswa tahu, ia harus berbuat sesuatu untuk
masyarakat, bangsa dan negaranya.
Sejarah mencatat dengan tinta emas, perjuangan mahasiswa dalam memerangi ketidak
adilan. Sejarah juga mencatat bahwa perjuangan bangsa Indonesia tidak bisa lepas dari
mahasiswa dan dari pergerakan mahasiswa akan muncul tokoh dan pemimpin bangsa.
Apabila kita menengok ke belakang, ke sejarah perjuangan bangsa, kebangkitan bangsa
Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda dimotori oleh para mahasiswa kedokteran
STOVIA. Demikian juga dengan Soekarno, sang Proklamator Kemerdekaan RI
merupakan tokoh pergerakan mahasiswa. Ketika pemerintahan bung Karno labil, karena
situasi politik yang memanas pada tahun 1966, mahasiswa tampil ke depan memberikan
semangat bagi pelaksanaan tritura yang akhirnya melahirkan orde baru. Demikian pula,
seiring dengan merebaknya penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan oleh orde baru,
mahasiswa memelopori perubahan yang kemudian melahirkan jaman reformasi.
Demikianlah perjuangan mahasiswa dalam memperjuangkan idealismenya, untuk
memerangi ketidakadilan. Namun demikian, perjuangan mahasiswa belumlah berakhir. Di
masa sekarang ini, mahasiswa dihadapkan pada tantangan yang tidak kalah besar
dibandingkan dengan kondisi masa lampau. Kondisi yang membuat Bangsa Indonesia
terpuruk, yaitu masalah korupsi yang merebak di seluruh bangsa ini. Mahasiswa harus
berpandangan bahwa korupsi adalah musuh utama bangsa Indonesia dan harus
diperangi.
Dalam seni perang, terdapat ungkapan “untuk memenangi peperangan harus mengenal
lawan dan mengenali diri sendiri”. Untuk itu, mahasiswa harus mengetahui apa itu
korupsi. Banyak sekali definisi mengenai korupsi, namun demikian pengertian korupsi
menurut hukum positif (UU No 31 Tahun 1999 jo UU No.20 tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi) adalah perbuatan setiap orang baik
pemerintahan maupun swasta yang melanggar hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara.
Penyebab terjadinya korupsi bermacam-macam dan banyak ahli mengklasifiksikan
penyebab terjadinya korupsi. Salah satunya Boni Hargen, yang membagi penyebab
terjadinya korupsi menjadi 3 wilayah (media online 2003), yaitu:

2021 Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
5 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Wilayah Individu, dikenal sebagai aspek manusia yang menyangkut moralitas
personal serta kondisi situasional seperti peluang terjadinya korupsi termasuk di
dalamnya adalah faktor kemiskinan.
- Wilayah Sistem, dikenal sebagai aspek institusi/administrasi. Korupsi dianggap
sebagai konsekuensi dari kerja sistem yang tidak efektif.Mekanisme kontrol yang
lemah dan kerapuhan sebuah sistem memberi peluang terjadinya korupsi.
- Wilayah Irisan antara Individu dan Sistem, dikenal dengan aspek sosial budaya,
yang meliputi hubungan antara politisi, unsur pemerintah dan organisasi non
pemerintah. Selain itu meliputi juga kultur masyarakat yang cenderung permisif
dan kurang perduli dengan hal-hal yang tidak terpuji. Disamping itu terjadinya
pergeseran nilai, logika, sosial, dan ekonomi yang ada dalam masyarakat

Adapun dampak dari korupsi bagi bangsa Indonesia sangat besar dan komplek. Menurut
Soejono Karni, beberapa dampak korupsi adalah :
a. Rusaknya sistem tatanan masyarakat
b. Ekonomi biaya tinggi dan sulit melakukan efisiensi
c. Munculnya berbagai masalah sosial di masyarakat
d. Penderitaan sebagian besar masyarakat di sektor ekonomi, administrasi, politik,
maupun hukum.
e. Yang pada akhirnya menimbulkan sikap frustasi, ketidakpercayaan, apatis
terhadap pemerintah yang berdampak kontraproduktif terhadap pembangunan

Strategi Pemberantasan Korupsi


Upaya memerangi korupsi bukanlah hal yang mudah. Dari pengalaman negara-negara
lain yang dinilai sukses memerangi korupsi, segenap elemen bangsa dan masyarakat
harus dilibatkan dalam upaya memerangi korupsi melalui cara-cara yang simultan.

Upaya pemberantasan korupsi meliputi beberapa prinsip


a. Memahami hal-hal yang menjadi penyebab korupsi
b. Upaya pencegahan, investigasi, serta edukasi dilakukan secara bersamaan
c. Tindakan diarahkan terhadap suatu kegiatan dari hulu sampai hilir (mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan aspek kuratifnya) dan meliputi
berbagai elemen.

Sebagaimana Hongkong dengan ICAC-nya, maka strategi yang perlu dikembangkan


adalah strategi memerangi korupsi dengan pendekatan tiga pilar yaitu :

2021 Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Preventif
Adalah strategi upaya pencegahan korupsi melalui perbaikan system dan
prosedur dengan membangun budaya organisasi yang mengedepankan prinsip-
prinsip fairness, transparency, accountability & responsibility yang mampu
mendorong setiap individu untuk melaporkan segala bentuk korupsi yang terjadi.
- Investigative
Upaya upaya memerangi korupsi melalui deteksi, investigasi dan penegakan
hukum terhadap para pelaku korupsi.
- Edukatif
Upaya pemberantasan korupsi dengan mendorong masyarakat untuk berperan
serta memerangi korupsi dengan sesuai dengan kapasitas dan kewenangan
masing-masing. Kepada masyarakat perlu ditanamkan nilai-nilai kejujuran
(integrity) serta kebencian terhadap korupsi melalui pesan-pesan moral.

Mahasiswa dan Potensi yang dimilikinya


Selain mengenal karakteristik korupsi, pengenalan diri diperlukan untuk menentukan
strategi yang efektif yang akan digunakan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut,
mahasiswa harus menyadari siapa dirinya, dan kekuatan dan kemampuan apa yang
dimilikinya yang dapat digunakan untuk menghadapi peperangan melawan korupsi.
Apabila kita menilik ke dalam untuk mengetahui apa hakekat dari mahasiswa, maka kita
akan mengetahui bahwa mahasiswa mempunyai banyak sekali sisi. Disatu sisi
mahasiswa merupakan peserta didik, dimana mahasiswa diproyeksikan menjadi birokrat,
teknokrat, pengusaha, dan berbagai profesi lainnya. Dalam hal ini mahasiswa dituntut
untuk memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual.
Hal tersebut disebabkan kecerdasan intelektual tidak dapat mencegah orang untuk
menjadi serakah, egois, dan bersikap negatif lainnya.
Dengan berbekal hal-hal tersebut, mahasiswa akan dapat menjadi agen pembaharu yang
handal, yang menggantikan peran-peran pendahulunya di masa yang akan datang akan
dapat melakukan perbaikan terhadap kondisi yang ada kearah yang lebih baik.
Di sisi lain, mahasiswa juga dituntut berperan untuk melakukan kontrol sosial terhadap
penyimpangan yang terjadi terhadap sistem, norma, dan nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat. Selain itu, Mahasiswa juga dapat berperan dalam mempengaruhi kebijakan
publik dari pemerintah.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk mempengaruhi keputusan
politik adalah dengan melakukan penyebaran informasi/tanggapan atas kebijakan
pemerintah dengan melakukan membangun opini public, jumpa pers, diskusi terbuka

2021 Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
7 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
dengan pihak-pihak yang berkompeten. Selain itu, mahasiswa juga menyampaikan
tuntutan dengan melakukan demonstrasi dan pengerahan massa dalam jumlah besar. Di
samping itu, mahasiswa mempunyai jaringan yang luas, baik antar mahasiswa maupun
dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat sehingga apabila dikoordinasikan
dengan baik akan menjadi kekuatan yang sangat besar untuk menekan pemerintah.

Peran Mahasiswa dalam Masyarakat dan penentuan kebijakan publik.


Mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat, mahasiswa merupakan faktor pendorong
dan pemberi semangat sekaligus memberikan contoh dalam menerapkan perilaku terpuji.
Peran mahasiswa dalam masyarakat secara garis besar dapat digolongkan menjadi
peran sebagai kontrol sosial dan peran sebagai pembaharu yang diharapkan mampu
melakukan pembaharuan terhadap sistem yang ada. Salah satu contoh yang paling
fenomenal adalah peristiwa turunnya orde baru dimana sebelumnya di dahului oleh
adanya aksi mahasiswa yang masif di seluruh Indonesia. Sebagai kontrol sosial,
mahasiswa dapat melakukan peran preventif terhadap korupsi dengan membantu
masyarakat dalam mewujudkan ketentuan dan peraturan yang adil dan berpihak pada
rakyat banyak, sekaligus mengkritisi peraturan yang
tidak adil dan tidak berpihak pada masyarakat. Kontrol terhadap kebijakan pemerintah
tersebut perlu dilakukan karena banyak sekali peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang hanya berpihak pada golongan tertentu saja dan tidak berpihak pada
kepentingan masyarakat banyak. Kontrol tersebut bisa berupa tekanan berupa
demonstrasi ataupun dialog dengan pemerintah maupun pihak legislatif. Mahasiswa juga
dapat melakukan peran edukatif dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada
masyarakat baik pada saat melakukan kuliah kerja lapangan atau kesempatan yang lain
mengenai masalah korupsi dan mendorong masyarakat berani melaporkan adanya
korupsi yang ditemuinya pada pihak yang
berwenang. Selain itu, mahasiswa juga dapat melakukan strategi investigatif dengan
melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam upaya penegakan hukum terhadap
pelaku korupsi serta melakukan tekanan kepada aparat penegak hukum untuk bertindak
tegas terhadap pelaku tindak pidana korupsi. Tekanan tersebut bisa berupa demonstrasi
ataupun pembentukan opini publik.
Dengan kekuatan yang dimilikinya berupa semangat dalam menyuarakan dan
memperjuangkan nilai-nilai kebenaran serta keberanian dalam menentang segala bentuk
ketidak adilan, mahasiswa menempati posisi yang penting dalam upaya pemberantasan
korupsi di Indonesia. Kekuatan tersebut bagaikan pisau yang bermata dua, di satu sisi,
mahasiswa mampu mendorong dan menggerakkan masyarakat untuk bertindak atas

2021 Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
8 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
ketidakadilan sistem termasuk didalamnya tindakan penyelewengan jabatan dan korupsi.
Sedangkan di sisi yang lain, mahasiswa merupakan faktor penekan bagi penegakan
hukum bagi pelaku korupsi serta pengawal bagi terciptanya kebijakan publik yang
berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak.

Peran Mahasiswa dalam pemberantasan korupsi


- Peran Mahasiswa dalam lingkungan kampus
Untuk dapat berperan berperan secara optimal dalam pemberantasan korupsi
adalah pembenahan terhadap diri dan kampusnya. Dengan kata lain, mahasiswa
harus mendemonstrasikan bahwa diri dan kampusnya harus bersih dan jauh dari
perbuatan korupsi. Untuk mewujudkan hal tersebut, upaya pemberantasan korupsi
dimulai dari awal masuk perkuliahan. Pada masa ini merupakan masa penerimaan
mahasiswa, dimana mahasiswa diharapkan mengkritisi kebijakan internal kampus
dan sekaligus melakukan pressure kepada pemerintah agar undang-undang yang
mengatur pendidikan tidak memberikan peluang terjadinya korupsi. Di samping itu,
mahasiswa melakukan kontrol terhadap jalannya penerimaan mahasiswa baru
dan melaporkan kepada pihak-pihak yang berwenang atas penyelewengan yang
ada. Selain itu, mahasiswa juga melakukan upaya edukasi terhadap rekan-
rekannya ataupun calon mahasiswa untuk menghindari adanya praktik-praktik
yang tidak sehat dalam proses penerimaan mahasiswa.
- Pada proses perkuliahan
Dalam masa ini, perlu penekanan terhadap moralitas mahasiswa dalam
berkompetisi untuk memperoleh nilai yang setinggi-tingginya, tanpa melalui cara-
cara yang curang. Upaya preventif yang dapat dilakukan adalah dengan jalan
membentengi diri dari rasa malas belajar. Hal krusial lain dalam masa ini adalah
masalah penggunaan dana yang ada dilingkungan kampus. Untuk itu diperlukan
upaya investigatif berupa melakukan kajian kritis terhadap laporan-laporan
pertanggungjawaban realisasi penerimaan dan pengeluarannya. Sedangkan
upaya edukatif penumbuhan sikap anti korupsi dapat dilakukan melalui media
berupa seminar, diskusi, dialog. Selain itu media berupa lomba-lomba karya ilmiah
pemberantasan korupsi ataupun melalui bahasa seni baik lukisan, drama, dan
lain-lain juga dapat dimanfaatkan juga.
- Pada tahap akhir perkuliahan
Pada masa ini mahasiswa memperoleh gelar kesarjanaan sebagai tanda akhir
proses belajar secara formal. Mahasiswa harus memahami bahwa gelar

2021 Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
9 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
kesarjanaan yang diemban memiliki konsekuensi berupa tanggung jawab moral
sehingga perlu dihindari upaya-upaya melalui jalan pintas.

2021 Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
10 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Imam Suyudi (Penyunting), 2003. Melawan korupsi disektor Publik. Bandung: Sawarung.
Wijayanto dan Ridwan Zachrie (Ed), 2009. Korupsi Mengorupsi Indonersia, Sebab,
Akibar, dan Prospek Pemberantasan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rudi Hantoro dan Siti Muslifah, tt,. Seri Pendidikan Anti Korupsi. Yogyakarta: Genius
Publisher
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2011. Pendidikan Anti-Korupsi Untuk
Perguruan Tinggi.
Persson A, Rothstein B and Teorell J 2010 The failure of Anti-Corruption Policies A
Theoretical Mischaracterization of the Problem QoG Work. Pap. Ser 19
Gerring J and Thacker S C 2005 Do Neoliberal Policies Deter Political Corruption? Int.
Organ.
UNDP. (2015). Human Development Reports. United Nations. (2004). The Global
Program Against Corruption: United Nations Anti-Corruption Toolkit, Vienna, UNODC
Werner, S. (1983). New Directions in the Study of Administrative Corruption. Public
Administration Review, 43 (2), 146-154.

Sumber Internet :
http://wawasanfadhitya.blogspot.com/2012/08/upaya-pemberantasan-korupsi-di-
indonesia.html

http://acch.kpk.go.id/6-strategi-pencegahan-dan-pemberantasan-korupsi
http://www.anehdidunia.com/2012/09/cara-brutal-memberantas-korupsi-di.html

http://soloraya.net/blog

http://www.kpk.go.id/modules/edito/content_faq.php?id=15

http://onniesandi.blogspot.com/2012

http://idiesta.blogspot.com/2012/09/penyebab-korupsi-di-indonesia.html

http://www.suarapembaruan.com/News/2003/11/03/index.html

2021 Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
11 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai