DRAF PROPOSAL
OLEH:
NIM : 10200119026
2022
BAB I
PENDAHULUAN
yang tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Manusia dan kelompok sosial
yang hidup dalam persaingan memperebutkan tanah dan sumber daya alam untuk
menipu, dan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
korupsi bukan konsep yang sederhana. Korupsi merupakan konsep yang kompleks,
korupsi terhampar luas di hadapan para calon koruptor, terlebih lagi banyak tersedia
1
Mansur Semma, Negara dan Korupsi.“Pemberantasan Korupsi di Indonesia” (Jakarta,
2020) h. 12.
1
2
Terdapat keyakinan bahwa generasi sekarang ini adalah generasi yang lahir,
tumbuh, dan berkembang di dalam sistem dan budaya yang korup. Hal ini berakibat
pada upaya pendidikan yang diberikan oleh lembaga sekolah. Efektifitas pelajar
antikorupsi dimasyarakat. Untuk dapat berperan aktif, pelajar perlu dibekali dengan
dalam tatanan kehidupan suatu bangsa. Pelajar merupakan tulang punggung suatu
bangsa yang dibahunya terdapat harapan-harapan akan masa depan yang lebih baik.
Pelajar sangat identik dengan perubahan dan bahkan kerap menjadi motor bagi
sejarah kehidupan bangsa Indonesia sendiri baik itu di era penjajahan maupun di
era kemerdekaan. Generasi muda memiliki suatu potensi sebagai agen perubahan
atau agent of change. Potensi agent of change ini terlihat dalam idealisme dan
menolak korupsi tidak akan pernah terwujud jika generasi sekarang yang masih
memiliki hati nurani tidak mau dan mampu membina generasi muda untuk
2
Eko Handayono, Pendidikan Antikorupsi (Semarang, 2009) h. 16
3
Eko Handoyo, Pendidikan Antikorupsi Edisi Revisi, (Semarang, 2013) h. 2.
3
dan sekarang sesuai dengan tuntutan, perkembangan dan kebutuhan bangsa. Nilai
yang dimaksudkan di sini adalah sesuatu yang menarik, sesuatu yang dicari, sesuatu
yang menyenangkan, sesuatu yang disukai atau sesuatu yang baik. Nilai-nilai
Antikorupsi merupakan sikap tidak setuju, tidak suka, dan tidak senang
terhadap tindakan korupsi. Antikorupsi merupakan sikap yang dapat mencegah dan
tindak korupsi serta berupaya untuk menyelamatkan uang dan aset negara.
memberikan informasi bagi peserta didik atau pelajar mengenai korupsi. Seperti
yang kita ketahui bahwa pelajar adalah salah satu bagian penting dari masyarakat
yang merupakan pewaris masa depan, maka dari itu dengan di adakannya
Takalar.
lahir melalui sektor pendidikan adalah manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai
4
Rohmad, Pengelolaan Karakter Antikorupsi “Kerja Keras dan Tanggung jawab pada
Satuan Pendidikan” (Makassar, 2018) h. 14.
4
serta dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Sekolah sebagai
spiritual dan moral kepada generasi muda khususnya pelajar. Pendidikan harus
dijadikan sebagai pilar paling depan untuk mencegah korupsi dalam rangka
menciptakan pemerintahan yang bersih dan baik untuk masa yang akan datang.6
akan mampu membuat pelajar mengenal lebih dini hal-hal yang berkenaan dengan
korupsi termasuk sanksi yang akan diterimanya kalau melakukan korupsi. Dengan
demikian akan tercipta generasi yang memahami bahaya korupsi dan bentuk
korupsi serta mengetahui sanksi yang akan diterimanya jika melakukan korupsi.
5
Agus Wibowo, Strategi Internalisasi Pendidikan Antikorupsi Disekolah (Yogyakarta,
2013) h. 10.
6
Agus Wibowo, Strategi Internalisasi Pendidikan Antikorupsi Disekolah (Yogyakarta,
2013) h. 34
5
Melalui pendidikan antikorupsi ini, diharapkan akan lahir generasi tanpa korupsi
sehingga dimasa yang akan datang tercipta Indonesia yang bebas dari korupsi.
Upaya yang dapat dilakukan untuk penanaman pola pikir, sikap dan perilaku
antikorupsi yaitu melalui pembelajaran anti korupsi yang harus ditanamkan dalam
Pembelajaran anti korupsi adalah usaha sadar dan sistematis yang diberikan kepada
berkembangnya korupsi.
Untuk itu saya selaku peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang,
dusturiyah.
1. Fokus Penelitian
b. Pelajar
d. Siyasah Dusturiyah
2. Deksripsi Fokus
1) Pengertian Pendidikan
manusia baik dibagian rohani maupun jasmani. Pendidikan adalah suatu proses
6
pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam
Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
korupsi dapat dihilangkan dengan cara melakukan perbaikan sistem (hukum dan
korupsi diartikan dari gabungan dua definisi yakni “Pendidikan” dan “Anti
Korupsi” yakni sebuah usaha yang dilakukan dalam metode pendidikan untuk
memperbaiki moral pelajar agar menjauhi segala hal yang berkaitan dengan
perbuatan tercela menjauhkan diri dari segala bentuk perilaku korupsi, dan
c. Pelajar
dan peserta didik. Semuanya mengandung makna anak yang sedang berburu
(belajar bersekolah dan kuliah). Pelajar adalah seorang anak yang sedang
sekolah. Pelajar itu bermacam macam dalam arti ada pelajar SD atau sekolah dasar,
ada Pelajar SMP atau Sekolah Menengah Pertama dan Pelajar SMA atau Sekolah
peserta didik, Aparatur Sipil Negara, Aparatur Pemerintah Desa dan masyarakat
peserta didik atau kaum pelajar sehingga memiliki karakter anti korupsi sehingga
dapat tercapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-
e. Siyasah Dusturiyah
Dusturiyah berasal dari bahasa Persia yang berarti dusturi. Semula artinya
adalah seseorang yang memiliki otoritas, baik dalam bidang politik maupun agama.
8
Menurut istilah, dusturiyah berarti kumpulan kaedah yang mengatur dasar dan
hubungan kerja sama antara sesama anggota masyarakat dalam sebuah Negara baik
konsep-konsep konstitusi, legislasi, lembaga demokrasi dan syura, lebih luas lagi
bahwa siyasah dusturiyah membahas konsep negara hukum dalam siyasah dan
hubungan symbiotic antara pemerintah dan warga negara serta hak-hak yang wajib
dan Sunnah) dan prinsip jalb al-mashalih wa dar al-mafasid (mengambil maslahat
C. Rumusan masalah
syiasya dusturiyah ?
9
1. Skripsi yang ditulis oleh Adityo Putranto yang berjudul Konsep Pendidikan
pandang sebagai salah satu strategi paling efektif dalam menangani perilaku
pada dasarnya dapat merujuk pada pendidikan anti korupsi yang bersifat
10
formal di sekolah, namun karena otoritas yang dimiliki dan kultur yang
4. Jurnal yang ditulis oleh Haris Mudjiman yang berjudul “Metode pendidikan
Anti Korupsi Pada Kaum Pelajar” lebih mengarah kepada tingkat kejujuran
5. Skripsi yang ditulis oleh Ari Himawan yang berjudul Bentuk Integrasi
ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan bagi guru dan masyarakat, dalam
a. Tujuan Penelitian
b. Kegunaan Penelitian
sisi, yaitu :
1. Kegunaan Teoretis
2. Kegunaan Praktis
Kecamatan Pattallassang.
korupsi dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah dan kondisi para pelajar di
Kabupaten Takalar. Serta dapat memberikan masukan bagi para pembuat kebijakan
dalam mendukung terwujudnya pendidikan anti korupsi yang lebih tepat dan lebih
baik
3. Kegunaan Akademis
a) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber literatur bagi Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar khususnya program studi Hukum Tata Negara dan
khususnya bagi pelajar Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar
c) Sebagai salah satu persyaratan dalam meraih gelar Sarjana Hukum pada
mewujudkan proses belajar mengajar yang kritis terhadap nilai-nilai anti korupsi.
korupsi.1
secara terus menerus dan sistematis, agar manusia tersebut menjadi pribadi yang
sempurna lahir dan batin. Karena itu jika pendidikan menghasilkan pribadi-pribadi
pendidikan itu gagal. Kegagalan dapat disebabkan karena adanya kesalahan dalam
Pendidikan anti korupsi merupakan salah satu bagian yang penting dalam
pembentukan karakter anak yang memiliki integritas tinggi. Hal ini sesuai dengan
1
Prasetyo Yogi, Pendidikan Anti Korupsi sebagai Upaya Preventif Pencegahan Korupsi.
(Ponorogo, 2013) h. 128.
2
Dharma Kesuma, Pendidikan Anti Korupsi untuk Sekolah dan Perguruan Tinggi (Balai
Pustaka, Jakarta, 2017) h. 121.
13
14
norma yang ada di UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Sekolah akan menjadi tempat latihan bagi anak didik
untuk memiliki nilai-nilai anti korupsi. Sekolah tidak hanya sebagai tempat
memiliki moral yang tinggi, hal ini merupakan upaya preventif yang dilakukan
hari.3
dari pendidikan antikorupsi adalah pelajar menghayati, memahami nilai moral, dan
membentuk perilaku hingga nilai- nilai tersebut terbentuk secara internal melalui
menurut berada pada tahap formal operations, saat dimana pelajar memiliki
akan mampu membuat pelajar mengenal lebih dini hal-hal yang berkenaan dengan
2017) h.224
15
korupsi termasuk sanksi yang akan diterimanya kalau melakukan korupsi. Dengan
demikian akan tercipta generasi yang memahami bahaya korupsi dan bentuk
korupsi serta mengetahui sanksi yang akan diterimanya jika melakukan korupsi.
Melalui pendidikan antikorupsi ini, diharapkan akan lahir generasi tanpa korupsi
sehingga dimasa yang akan datang tercipta Indonesia yang bebas dari korupsi
bermartabat dan bebas korupsi. Melaui pendidikan anti korupsi ini diharapkan
masyarakat menjadi masyarakat yang anti korupsi. Nilai-nilai yang diangkat dalam
a. Tanggung Jawab
terbiasa berperilaku bertanggung jawab. Seorang belum dapat memimpin orang lain
kalau belum dapat memimpin dirinya sendiri. Menjadi seroang pemimpin tidaklah
mudah, karena memiliki tanggung jawab yang besar terhadap rakyatnya. Bukan
atasannya, dan yang paling utama adalah tanggung jawab kepada Tuhan. Seorang
pemimpin adalah orang yang pertama kali mengerjakan tugas dan orang yang
4
Karsona dan Agus Mulya, “Pengertian Korupsi dalam Pendidikan Anti Korupsi untuk
pelajar dan Perguruan Tinggi” (Jakarta, 2013) h. 14
16
b. Disiplin
Disiplin adalah salah satu faktor menuju kesuksesan, sebab seorang yang
disiplin akan memiliki sifat yang teguh dalam memegang prinsip, pantang mundur
dalam kebenaran dan akan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Cara
untuk menjadi orang yang disiplin adalah dengan latihan. Karena kedisiplinan
c. Jujur
Jujur dimulai dari lingkungan terdekat. Mulai dari diri sendiri, keluarga,
kelas, sekolah, dan tempat tinggal. Pribadi jujur berawal dari keluarga yang jujur.
masyarakat jujur. Masyarakat jujur membentuk bangsa jujur. Ciri orang yang jujur
yaitu memiliki ketulusan. Ketulusan dibuktikan dengan kerja yang tidak didasarkan
dari berapa uang yang didapat. Ketulusan lebih kepada pengabdian atau
pengorbanan diri.5
d. Sederhana
didasari oleh suatu sikap mental yang rendah hati, berjiwa sosial dan tidak
sombong. Orang yang sederhana adalah yang sanggup membawa diri sesuai dengan
kawan, jujur, disiplin, hemat dan tidak bergaya hidup mewah. Bila seseorang dapat
e. Kerja Keras
menjadi pemicu semangat kita untuk selalu melakukan suatu hal atau pekerjaan.
Sifat pekerja keras akan timbul dari sosok yang mempunyai motivasi tinggi untuk
berubah, pantang menyerah dalam segala keadaan. Pribadi yang pekerja keras dapat
tinggi, dan sepenuh hati. Melalui hal ini akan mampu menahan beban berat,
f. Mandiri
kehidupan yang dijalani, dimana dia akan belajar untuk bersikap mandiri dalam
berpikir dan bertindak sendiri. Dengan kemandirian, seorang dapat memilih jalan
g. Adil
Seseorang yang memiliki sifat adil akan menekankan pengambilan
keputusan melalui pertimbangan untuk menghindari dari sikap cenderung pada satu
hal, dan mencari keputusan yang paling tepat. memiliki sifat adil akan bertindak
18
h. Berani
mimpi- mimpi dan mengubah kenyataan hidup. Keberanian bisa menjadi sesuatu
yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin. Keberanian bisa menjadikan sikap
negatif menjadi sikap positif, lemah menjadi semangat, miskin menjadi kaya, gagal
menjadi sukses. Dan dengan keberanian juga, kejahatan akan dapat dicegah dan
dihalangi.
i. Perduli
kekurangnyamanan yang dialami dapat dihadapi. Segala keadaan senang atau sedih
dapat ditanggung bersama, keterbatasan pun dicarikan solusinya. Rasa senasib dan
sepenanggungan dapat menghilangkan sifat egois dalam berpikir dan bersikap. Dan
akan menjadi sebuah pelajaran kehidupan bagi anak agar mampu lebih dewasa
dalam menjalani hidup. Anak perlu belajar tenggang rasa, empati, mengenal dan
6
Tiurma Manurung dan Rosida. Sosiotektonologi “Pendidikan Antikorupsi Sebagai Satuan
Pembelajaran Berkarakter Dan Humanistik” (Jakarta, 2012) h.54
19
intelektual, emosional, spiritual, maupun moral. Dalam situasi bangsa dan negara
pelajar yang unggul, sekaligus juga diharapkan pada saatnya nanti ketika menjadi
8
Maria Montessori, Pendidikan Antikorupsi Sebagai Pendidikan Karakter Di Sekolah,
(Padang 2002) hal. 293.
20
generasi di bawahnya.
kabupaten Takalar :
perkataan, sikap, dan perilaku dari orang-orang terdekat harus dapat menjadi
contoh keteladanan bagi siswa atau anak. Jika tidak, maka anak-anak akan
bertindak tanpa arah dan bahkan dapat menyimpang dari nilai dan norma yang
keluarga dengan latar belakang status, kedudukan, dan lapisan yang beraneka
ragam. Gaya hidup siswa-siswa dari golongan kaya bukan tidak mungkin akan
bawahnya. Hal ini jika tidak dikendalikan akan dapat menimbulkan suasana
pergaulan yang tidak sehat dan kondisi ini akan dapat merusak nilai-nilai moral.
21
d. Sekolah belum dapat menerapkan aturan secara jelas, tegas, dan konsisten. Jika
sekolah tidak menerapkan aturan secara tegas, kondisi seperti ini akan
memupuk nilai-nilai ketaatan pada diri siswa, sekolah harus menerapkan aturan
secara konsisten. Bagi mereka yang salah harus segera ditindak sesuai dengan
tingkat kesalahannya
e. Pelajar mempunyai bobot tanggung jawab yang lebih besar daripada siswa-
pekerjaan rumah yang makin banyak, dan keterlibatannya dalam kegiatan OSIS.
1. Pengertian Pelajar
undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Dengan demikian peserta didik adalah orang yang mempunyai pilihan untuk
pendidikan Nasional. Menurut Abu Ahmadi peserta didik adalah sosok manusia
tidak tergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang
menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan
peserta didik merupakan salah satu input yang ikut menentukan keberhasilan
proses pendidikan.3 Tanpa adanya peserta didik, sesungguhnya tidak akan terjadi
pengajaran dan bukan guru, guru hanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada
10
Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen & Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas,
(Bandung: Permana, 2006), h. 65.
11
Sahid, Pengaruh Pendidikan Antikorupsi Terhadap Akhlak Pelajar Kelas Xi Sma
Muhammadiyah 4 Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015, Lembaga Penelitian, (Universitas
Muhammadiyah Surakarta 2015).
23
dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan
baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh
pendidiknya.12
Pada tahap awal model ini, guru dapat mengajukan pertanyaan atau
menggali informasi yang dimiliki pelajar. Pertanyaan itu misalnya apakah anak-
anak tahu apa itu korupsi, perilaku manakah yang termasuk korupsi, undang-
undang apa saja yang mengatur tentang pemberantasan korupsi, apakah ada
peraturan daerah yang mendukung perilaku antikorupsi dan pertanyaan lain yang
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan secara lisan atau tertulis dan bisa bersifat
tahap ini guru berusaha menggali konsepsi awal pelajar mengenai perilaku korupsi
12
Abdul Majid & Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 1
13
Andar Nubowo, Rosita Susi Ariyanti, Membangun Gerakan Anti Korupsi Dalam
Perspektif Pendidikan, (Yogyakarta: LP3 UMY, 2004), hal. 29.
14
Maria Montessori, Pendidikan Antikorupsi Sebagai Pendidikan Karakter Di
Sekolah, (Padang, 2002) h. 293.
24
Tahap kedua dari siklus belajar adalah pengenalan konsep. Dalam hal ini,
sebagaimana diketahui anak-anak. Pada awal tahap ini, guru berusaha menunda
penilaian atau komentar terhadap pendapat pelajar. Setelah semua pendapat atau
pelajar dengan konsep yang dimiliki guru dan guru akhirnya memberi penjelasan
Tahap terakhir, yaitu aplikasi konsep di mana guru menyiapkan situasi yang
tahap eksplorasi dan pengenalan konsep. Dalam tahap ini, guru meminta para
pelajar untuk menerapkan konsep yang sudah dipahami pada contoh kejadian lain
terutama kejadian sehari-hari yang mereka lihat, mereka alami dan mereka rasakan.
Anak-anak bisa diberi pertanyaan atau tugas untuk memberi contoh undang-
undang, peraturan daerah atau peraturan lain yang memuat rumusan perilaku
Menurut Lee and Lee, Curriculum is the strategy which we use in adapting
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan
15
Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta, 2004), h. 9.
25
dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
pendidikan tertentu.
didalamnya kegiatan belajar mengajar, strategi dalam proses belajar mengajar, cara
yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pendidikan itu sendiri. Kurikulum selalu
dipengaruhi dan ditentukan oleh gagasan yang melatar belakangi tentang manusia
tersebut harus dimuat tujuan yang harus dicapai, uraian materi secara ringkas,
teknik/metode yang mungkin dipakai, alat dan sumber, kelas, lamanya waktu yang
dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas.
16
Harry Alexander, Panduan Perancangan Peraturan Daerah Di Indonesia (Jakarta, 2006)
h. 124
26
Menurut Nurdin, ada tiga hal pokok yang menjadi landasan dalam
1) Landasan Filosofis
Filsafat dapat diartikan sebagai cara berpikir yang mengkaji tentang objek secara
mendalam melalui tiga pokok persoalan, yakni: hakikat benar salah (logika),
hakikat baik buruk (etika), dan hakikat indah jelek (estetika) dan hakikat pandangan
pengertian lain bahwa kemana arah pendidikan itu tergantung dari cara pandang
hidup manusia atau yang lebih luasnya lagi cara pandang dari suatu bangsa. Setiap
bangsa atau Negara mempunyai tatanan dan pandangan hidup masing-masing dan
terlepas dari pandangan hidup, oleh karena itu segala upaya yang dilakukan oleh
pendidik kepada anak didiknya harus mampu menjadi manusia Indonesia yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berbudi luhur, berkepribadian,
berdisiplin, kerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil,
mengembangkan daya cipta, karsa dan rasa manusia menuju peradaban manusia
yang lebih luas dan tinggi yaitu manusia yang berbudaya. Kurikulum pendidikan
27
sudah sewajarnya pula disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat ini, bahkan
harus dapat mengantisipasi kondisi-kondisi yang bakal terjadi pada masa yang akan
datang. Untuk itu pula guru dituntut untuk dapat membina dan melaksanakan
kurikulum, agar apa yang diberikan kepada anak didiknya berguna dan relevan
3) Landasan Psikologis
Mendidik berarti mengubah tingkah laku anak menjadi kedewasaan. Oleh karena
itu, dalam proses belajar mengajar selalu dikaitkan dengan teori-teori perubahan
tingkah laku anak. Beberapa teori belajar antara lain: behaviorisme, psikologi daya,
Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah. Dalam pasal 1
disebutkan :
bupati/walikota.
angka 25 menegaskan bahwa peraturan daerah adalah peraturan daerah provinsi dan
peraturan daerah kabupaten/kota. Selanjutnya, dalam pasal 236 ayat (1) Undang-
Dalam ayat (2) dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan bersama kepala daerah.
Ayat (3) menyatakan bahwa perda memuat materi muatan, yaitu: Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita
tinggi.
Selain muatan materi tersebut, perda juga dapat memuat materi muatan lokal sesuai
a. Fungsi stabilitas
17
Yusnaini Hasyim, Hukum Pemerintahan Daerah, (Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013)
29
mencakup kegiatan ekonomi, seperti pengaturan kerja, pengaturan kerja, tata cara
budaya luar, dapat pula berfungsi menstabilkan sistem sosial budaya yang telah ada.
b. Fungsi perubahan
c. Fungsi kemudahan
perencanaan tata cara perizinan, struktur permodalan dalam penanaman modal, dan
telah disifatkan sebagai kaidah, yaitu sebagai pedoman perilaku, yang menyiratkan
a) Keputusan kepala daerah yang bersifat mengatur yang telah ditetapkan oleh
b) Berita daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penerbitan resmi
masyarakat.19
daerah Peraturan kepala daerah, yang di dalam UU No. 22 Tahun 199973 disebut
19
Ateng Syafrudin, Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Yang Bersih dan
Bertanggung Jawab, Skripsi (Universitas Parahyangan Bansung, 2001) h. 16
20
Ali Faried dan Nurlina Muhidin, Hukum Tata Pemerintahan Heteronom dan Otonom,
(Bandung, 2012) h. 167
31
dimaksud, berisi ketentuan peraturan (keputusan yang bersifat in abstracto). Hal ini
untuk mencegah timbulnya kerancuan dengan keputusan kepala daerah Agar Perda
dan Peraturan Kepala Daerah dapat berfungsi secara efektif, harus dilakukan hal
diantaranya:
bersangkutan.
samping itu, melalui perda dapat juga ditunjuk pejabat lain yang diberi tugas
dalam perda.
D. Siyasah Dusturiyah
dusturiyah, namun menjadi tidak elok jika mengenalkan siyasah dusturiyah tapi
melewatkan pengertian dan makna dari fiqh siyasah, karena kelahiran siyasah
dusturiyah ialah berawal dari kebebasan bahwa fiqh adalah paham yang
mendalam.21
21
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, h. 3
32
dengan syara mengenal perbuatan yang diperoleh dari dalil-dalil yang fashil (terinci
dari al-Qur’an dan Sunnah).22 Siyasah berasal dari kata sasa, yang artinya mengatur,
siyasah adalah mengatur, mengurus, dan membuat kebijaksanaan pada sesuatu yang
bersifat politis. Siyasah dusturiyah menurut Muhammad Iqbal bahwa kata dusturi
berarti juga konstitusi, sebuah kata yang berasal dari bahasa persia yang artinya
arab dusturi berkembang maknanya berarti asas, dasar atau pembinaan. Menurut
istilah dusturi berarti kumpulan kaidah yang mengatur dasar dan hubungan kerja
sama antara masyarakat dan negara baik yang tidak tertulis (konvensi) maupun
konstitusi, legislasi, lembaga demokrasi dan syura, lebih luas lagi bahwa siyasah
symbiotic antara pemerintah dan warga negara serta hak-hak yang wajib dilindungi.
kepentingan manusia dan tentunya harus dapat dilaksanakan oleh penegak hukum
undangan, pada prinsipnya tentu harus mengacu pada nash (al-Qur’an dan Sunnah)
22
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, (Jakarta:
Prenamedia Group, 2014), h. 2.
33
dan prinsip jalb al-mashalih wa dar al-mafasid (mengambil maslahat dan menolak
mudharat). Menurut Munawir Sjadzali ada 6 (enam) prinsip dalam nash yaitu
keadilan, persamaan, dan hubungan baik antar umat atau kebebasan beragama.23
Sehingga dirangkum oleh Abd al-Wahhab Khallaf bahwa yang diletakkan dalam
perumusan undang-undang dasar dalam prinsip Islam ialah tentang jaminan atas
hak asasi manusia (HAM) dan persamaan kedudukan di mata hukum (equality
membahas kajian mengenai konsep negara hukum dalam siyasah dan hubungan
symbiotic antara pemerintah dan rakyat serta hak-hak warga negara yang wajib
meliputi:
23
Abdul Wahhab Khallaf, Al-Siyasah al-Syar’iyah, (qahirah: Dar al-Anshar, 1977), h. 25.
Lihat juga Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah, h. 178.
34
rakyat.
fikih dusturi bahwa hasil Ijtimak ‘ulama sangat membantu dalam memahami
yang berlaku.
perundang-undangan negara. Dalam hal ini juga dibahas antara lain konsep-konsep
lembaga demokrasi dan syura yang merupakan pilar penting dalam perundang-
35
undangan tersebut. Di samping itu, kajian ini juga membahas konsep negara hukum
dalam siyasah dan hubungan timbal balik antara pemerintah dan warga negara serta
Dalam buku fiqh siyasah karangan J. Suyuthi Pulungan definisi dari Siyasah
Dusturiyah adalah hal yang mengatur atau kebijakan yang di ambil oleh kepala
negara atau pemerintahan dalam mengatur warga negaranya. ini berarti siyasah
dusturiyah adalah kajian terpenting dalam suatu negara, karena hal ini menyangkut
hal-hal yang mendasar dari suatu negara. Yaitu keharmonisan antara warga negara
dikategorikan sebagai tasyri‟ karena secara definitif, tasyri‟ adalah kata yang
diambil dari lafazh syari‟ah yang artinya “jalan yang lurus”. Secara terminologis,
tasyri‟ diartikan oleh fuqaha sebai hukum-hukum yang diteapkan oleh Allah bagi
umumnya tidak lepas dari dua hal pokok: pertama, dalil-dalil kulliy, baik ayat- ayat
al-Quran maupun hadis, maqosidusy syariyyah, dan semangat ajaran Islam di dalam
24
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah; Kontekstulisasi Doktrin Politik Islam,(Jakarta : 2014 )
h. 177.
36
situasi dan kondisi, termasuk di dalamnya hasil ijtihad para ulama, meskipun tidak
seluruhnya.
1. Bidang siyasah tasyriyah, termasuk dalam persolan ahlu hali wal aqdi,
perwakilan persoaln rakyat. Hubungan muslimin dan non muslim di dalam satu
dan kepegawaian
Menurut Syaikh Abd Al-Rahman bin Nashr al-Said bahwa yang dimaksud
ulil amri adalah imam-imam kaum muslim atau sebagai penguasa yang jabatannya
paling tinggi atau bisa disebut sebagai amir, qadhi, orang yang memiliki kekuasaan
yang mengatur segala urusan baik dari hal kecil maupun hal besar.
Menurut Fachrudin ulil amri adalah seorang pemimpin yang diberikan tugas
Abdul Wahab Khallaf ulil amri dilihat dari lafad al-amr yang bermakna perkara
atau keadaan yang bersifat umum karena dapat berhubungan dengan masalah
37
agama atau dunia, dalam hal ini ia mengartikan ulil amri dalam masalah dunia
adalah raja, atau pemimpin sedangkan masalah agama adalah para mujtahid dan
ahli fatwa.25
25
Herianti. 2017. “Pemerintahan otonomi daerah Dalam Persfektif Siyasah Dusturiyah.”
Aqidah-ta : Jurnal Ilmu Aqidah 3(2): 158–66
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
yang digunakan adalah memberikan gambaran situasi dan kejadian yang sistematis,
melihat dan mengungkapkan suatu keadaan maupun suatu objek dalam menemukan
makna atau pemahaman yang mendalam tentang suatu masalah yang dihadapi, yang
tampak dalam bentuk data kualitatif, baik berupa gambar, kata, maupun kejadian.
Tujuan dari penelitian kualitatif lapangan (field reseach) yaitu untuk mengungkap
fenomena sosial atau berbagai masalah yang muncul dilapangan. Selain itu juga
menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap objek yang menjadi
permasalahan.
2020 Tentang Pendidikan Anti korupsi Kepada Kaum Pelajar Perspektif Siyasah
Dusturiyah”.
2. Jenis Penelitian
mengumpulkan data dari informen ataupun objek penelitian yang diteliti. Adapun
38
39
B. Pendekatan Penelitian
Peraturan Bupati Takalar Nomor 22 tahun 2020 Tentang Pendidikan Anti korupsi
Kepada Kaum Pelajar Perspektif Siyasah Dusturiyah” ini ialah pendekatan yuridis-
normative, yaitu berdasar pada hukum positif yang menjadi dasar pembentukan
peraturan mengenai pendidkan anti korupsi. Selain itu dalam penelitian ini juga
C. Sumber Data
Sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data empiris yang
peneliti peroleh dari lapangan didasarkan pada hasil wawancara bersama dengan
memilih kelompok subyek yang memiliki ciri-ciri tertentu yang memiliki kaitan
erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah ditahu sebelumnya. Penelitian ini
diperoleh peneliti dalam menunjang sumber pertama penelitian ini seperti buku
buku, literatur-literatur ilmiah jurnal, yang dibuat dalam berbagai media yang
1. Observasi
informan dalam kurung waktu tertentu, peneliti memerhatikan apa yang terjadi,
2. Wawancara
bebas terpimpin, dimana peneliti langsung mengunjungi rumah atau tempat tinggal
3. Dokumentasi
yakni peneliti menggunakan kamera dan alat tulis maupun alat perekam guna untuk
E. Instrumen Penelitian
penelitian, yaitu:
wawancara yang dijadikan dasar untuk memperoleh informan dan informasi yang
data.
Buku catatan dan pulpen memilki fungsi untuk mencatat kegiatan dan
untuk menyusung data secara sistematis atau menurut beberapa aturan atau
c) Editing data adalah suatu proses untuk memeriksa data hasil penelitian dengan
tujuan mengetahui hubungan dari keabsahan data yang akan dideskripsikan dari
masalah didasarkan pada data yang diperoleh. Analisis data yang digunakan adalah
upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
menentukan apa yang penting dan hal apa yang dipelajari,serta memutuskan apa
Suatu penelitian sangat dituntut untuk agar memenuhi standar dari sebuah
tersebut telah teruji keabsahan datanya. Dalam menguji keabsahan data yang
Trigulasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu trigulasi dengan sumber yaitu
peneliti menggali kebenaran informasi melalui berbagai metode dan perolehan data,
revisi, catatan atau tulisan pribadi dan gamber atau foto. Masing- masing cara itu
43
akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, selanjutnya akan memberikan
pandangan yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Trigulasi dengan
metode membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda. Untuk
memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai
informan tertentu. Trigulasi tahap ini digunakan jika data atau informasi yang
Trigulasi dengan teori yaitu hasil akhir dari penelitian kualitatif bahwa sebuah
peneliti atas temuan atau kesimpulan yang dihasilkan. Dalam penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
Affan Gaffar. 2009. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Andika Fitriyanto. 2017. Implementasi Metode Insersi Pada Mata Pelajaran Geografi dalam
2016/2017. Skripsi Pelajar Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang.
Ari Dwipayana. 2003. Membangun Good Governance di desa. Yogyakarta: IRE Press.
Budi Winarno. 2012. Kebijakan Publik: Teori, Proses, dan Studi Kasus.Yogyakarta: CAPS.
Burhan Bungin. 2010. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Dharma Kesuma dkk. 2009. Korupsi dan Pendidikan Antikorupsi. Bandung: Pustaka Aulia
Press.
Handoyo Eko. 2009. Pendidikan Antikorupsi. Semarang: kerjasama FIS UNNES dan Widya