Anda di halaman 1dari 9

Eviyani : penanaman nilai-nilai anti korupsi

PENANAMAN NILAI-NILAI ANTI KORUPSI DI LEMBAGA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI


UPAYA PREVENTIF PENCEGAHAN KORUPSI

ABSTRACT: Student involvement in the eradication of corruption of course not on effort prosecution
which is the authority of law enforcement institutions .The role of active student expected more focused
on efforts to prevent corruption by joining build anti-corruption culture in the community .Students are
expected to participate as an agent of change and the engine of the anti-corruption movement in the
community .To be able to play an active role students need knowledge that enough about the details of
corruption and the eradication. Anti-corruption education trying to make students can have a clear
understanding of problem of corruption that was going on and effort to prevent it. Debriefing student
efforts could be pursued with various ways among other: socialization activities , campaign , a seminar
or lecture .Anti-corruption education for college students aims to give enough knowledge about the
details of corruption and the eradication instilling values and anti corruption. Long-term goal is to
cultivate a culture anti-corruption among students and prod a student to may participate active in the
fight against corruption in indonesia.

Key words : Planting Anti-Corruption Values, Corruption Prevention

ABSTRAKSI: Keterlibatan mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi tentu tidak pada upaya
penindakan yang merupakan kewenangan institusi penegak hukum. Peran aktif mahasiswa diharapkan
lebih difokuskan pada upaya pencegahan korupsi dengan ikut membangun budaya anti korupsi di
masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan dan motor penggerak gerakan
anti korupsi di masyarakat. Untuk dapat berperan aktif mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan
yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya. Pendidikan anti korupsi berupaya agar
mahasiswa dapat mengetahui dengan jelas permasalahan korupsi yang sedang terjadi dan usaha untuk
mencegahnya. Upaya pembekalan mahasiswa dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain : kegiatan
sosialisasi, kampanye, seminar atau perkuliahan. Pendidikan anti korupsi bagi mahasiswa bertujuan untuk
memberikan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya serta
menanamkan nilai-nilai anti korupsi. Tujuan jangka panjangnya adalah menumbuhkan budaya anti
korupsi di kalangan mahasiswa dan mendorong mahasiswa untuk dapat berperan serta aktif dalam upaya
pemberantasan korupsi di Indonesia.

Kata kunci : Penanaman Nilai-Nilai Anti Korupsi, Pencegahan Korupsi


PENDAHULUAN

Pada hakekatnya, korupsi adalah “benalu melakukan kegiatan bejat ini seperti apa yang
sosial” yang merusak struktur pemerintahan, dan dilakukan generasi sebelumnya. Pendidikan anti
menjadi penghambat utama terhadap jalannya korupsi tidak hanya memberikan ilmu
pemerintahan dan pembangunan pada umumnya. pengetahuan saja, tetapi juga merubah pola fikir
Dalam prakteknya, korupsi sangat sukar bahkan paradigma serta tingkah laku siswa untuk
hampir tidak mungkin dapat diberantas, oleh menerapkan prinsip hidup yang baik. Efek dari
karena sangat sulit memberikan pembuktian- penanaman nilai-nilai anti korupsi akan terasa
pembuktian yang eksak. Disamping itu sangat dalam waktu yang lama, prosesnya tidak instan,
sulit mendeteksinya dengan dasar-dasar hukum ia akan terasa ketika anak-anak yang
yang pasti. Namun akses perbuatan korupsi mendapatkan pendidikan ini sudah besar dan
merupakan bahaya latent yang harus diwaspadai mengambil peran sosial serta berada pada
baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat institusi sosial tertentu untuk secara bersama
itu sendiri. Masalah pemberatasan korupsi tidak meruntuhkan sistem budaya korupsi. Diharapkan
hanya dapat dilakukan oleh aparat penegak melalui penanaman karakter anti korupsi dalam
hukum saja, dunia pendidikan diharapkan dapat diri sejak dini setiap cikal anak bangsa baik
berperan dalam pencegahan korupsi sejak dini. melalui lembaga pendidikan, dan peran sosial
Pendidikan sebagai wadah untuk membentuk lainnya dapat tercipta generasi baru yang jauh
generasi penerus bangsa menjadi wadah yang lebih baik.
efktif dalam rangka pencegahan korupsi.
Pemberantasan korupsi tidak cukup dengan KAJIAN PUSTAKA
menghukum dan memberikan ceramah atau Komunikasi Persuasif : Persuasi-kegiatan
seminar anti korupsi. Agar tidak terjadi tumbuh untuk menciptakan, memperkuat, atau
silih bergantinya korupsi di Indonesia, maka memodifikasi kepercayaan, sikap, atau perilaku-
perlu dicari sampai dari akar masalahnya. adalah utama yang mendasari motivasi untuk
Dengan membekali pendidikan anti korupsi komunikasi manusia dan mata air komunikasi
yang cukup akan memberikan perlindungan studi. Selama zaman keemasan Yunani dari 5
kepada para calon generasi penerus bangsa dari melalui abad ke-4 SM, sekelompok guru dikenal
maraknya tindak korupsi. Pendidikan diyakini sebagai sofis diinstruksikan siswa di seni
merupakan kunci masa depan bangsa dan berbicara persuasif dan menulis akademik esai
pendidikan anti korupsi merupakan pendidikan memeriksa berbagai topik yang berkaitan
seumur hidup yang sangat penting ditanamkan dengan pengaruh sosial. Lebih signifikan,
sejak dini. Kualitas sumber daya manusia Aristoteles, boleh dibilang sejarah terbesar
merupakan modal utama pembangunan bangsa. sarjana pengaruh sosial, tengara menulis risalah-
Penanaman karakter menjadi salah satu Nya, Retorika, dimana dia retorika didefinisikan
prasyarat keberhasilan pengembangan sumber sebagai fakultas menemukan semua yang
daya manusia Indonesia. Kampus sebagai tersedia sarana persuasi. Baginya, seperti berarti
lingkungan pencetak generasi bangsa dengan termasuk banding yang didasarkan pada logika,
taraf yang lebih tinggi juga sangat peduli emosi, dan kualitas pembujuk tersebut.
terhadap pendidikan anti korupsi di lingkungan Meskipun sejumlah ulama mengikuti retoris
mahasiswa. Sebagai barometer pendidikan untuk tradisi melalui Romawi, Renaissance, dan
jenjang dibawahnya. Dengan pendidikan anti kemudian era, munculnya laboratorium
korupsi maka generasi penerus bangsa akan terkontrol percobaan pada persuasi tidak terjadi
lebih awal memahami masalah korupsi dan tidak
sampai baru-baru ini. pekerjaan tersebut dipicu atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
sebagian oleh upaya untuk memahami dampak merugikan keuangan negara atau perekonoman
dari propaganda digunakan selama Perang Dunia Negara. Definisi korupsi yang dipahami umum
I dan Perang Dunia II. Carl ovland, bagian dari adalah merugikan negara atau institusi baik seara
kelompok yang ditugaskan oleh U. S. langsung atau tidak langsung sekaligus
Departemen Perang untuk mempelajari cara memperkaya diri sendiri (Soenarto
untuk menolak propaganda Nazi, adalah seorang Soeryodibroto, 2006:2).
tokoh terkemuka dalam pengembangan tradisi
penelitian. Setelah Perang Dunia II, Hovland Korupsi dapat dilakukan oleh setiap orang
diarahkan Komunikasi dan Perubahan Sikap yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana
Program di Universitas Yale. Tidak seperti korupsi seperti yang di tuliskan dalam undang-
ulama menggunakan pendekatan retoris, nya undang (Prinst Darwin, 2002:12). UU No 20 Th
Program belajar persuasi dengan menerapkan 2000 atas perubahan UU No 33 T1 1999 tentang
sosial ilmiah teknik, termasuk laboratorium studi Pemberantasan tindak pidana korupsi secara
dan ukuran statistik dari perubahan sikap. garis besar mencakup unsur perbuatan melawan
Meskipun ia meninggal pada usia dini, Hovland hukum, penyalahgunaan kewenangan,
dan nya sezaman membantu mewujudkan suatu memperkaya diri sendiri, orang lain, atau
pendekatan yang telah menghasilkan samudra korporasi, merugikan keuangan Negara.
studi dan teori-teori pada sifat persuasi, salah Adanya sistem hukum dalam praktek korupsi
satu terlalu dalam dan ekspansif untuk sehingga sulit dihilangkan (Otje Salman,
mengeksplorasi dalam halaman singkat. Dengan 2005:86). Upaya penegakan hukum yang
bahwa dalam pikiran, entri ini menyediakan dilakukan oleh aparat penegak hukum selain
sekitar kronologis sekilas beberapa lebih mengacu pada hukum materiil, juga mengacu
signifikan teoritis kontribusi dan kontroversi hukum formil (V. Apeldoorn. 2005:171).
dalam sejarah sosial-ilmiah persuasi. Ini
menyoroti berbagai pendekatan yang jelas, METODE PENELITIAN
dimulai dengan teori penguatan dan
pengkondisian. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kualitatif (Noeng
Korupsi : Korupsi menurut Kamus Besar Muhadjir, 1989:35). Penelitian kualitatif
Bahasa Indonesia (Balai Pustaka,2001:597) dilakukan dengan membandingkan dan
adalah penyelewengan atau penyalahgunaan mengecek derajat kepercayaan informasi yang
uang Negara untuk keuntungan pribadi atau diperoleh (Lexy Moleong, 1990:175) Penelitian
orang lain. Pengertian korupsi dalam Kamus kualitatif dilakukan untuk mengambil suatu
Umum Bahasa Indonesia adalah sebagai kajian metode atau solusi yang efektif untuk
perbuatan curang, dapat disuap, dan tidak mengatasi masalah korupsi. Analisis yang
bermoral Pengertian korupsi berdasarkan dunia digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian
internasional yang mempunyai arti bahwa suatu deskriptif kualitatif dilakukan karena penelitian
perbuatan yan dilakukan dengan sebuah maksud ini dilakukan untuk mengambil makna yang
untuk mendapatkan beberapa keuntungan yang sebenarnya (Sutopo, 2001:38). Karena itu
bertentangan dengan tugasnya. penelitian deskriptif disebut juga metode analisis
(Surakhmad, 1985:132). Penelitian diskriptif
Korupsi menurut Pasal 2 UU No. 31 Tahun merupakan penelitian yang mereinterpretasi
1999 “Setiap orang yang secara melawan hukum objektif tentang fenomena sosial yang terdapat
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri dalam permasalahan yang akan diteliti (Jacop
Vredenbrug, 1986:34). Dalam kerangka Indonesia. Keterlibatan mahasiswa dalam upaya
pemikiran demikian, rancangan penelitian pemberantasan korupsi tentu tidak pada upaya
kualitatif sesungguhnya bersifat fleksibel, luwes penindakan yang merupakan kewenangan
dan terbuka kemungkinan bagi suatu perubahan institusi penegak hukum. Peran aktif mahasiswa
dan penyesuaian-penyesuaian ketika proses diharapkan lebih difokuskan pada upaya
penelitian berjalan. Dengan demikian, meskipun pencegahan korupsi dengan ikut membangun
tetap menjadi pedoman awal yang begitu penting budaya anti korupsi di masyarakat. Mahasiswa
untuk masuk ke lapangan tetapi rancangan diharapkan dapat berperan sebagai agen
penelitian yang di susun tidak perlu perubahan dan motor penggerak gerakan anti
membelenggu peneliti untuk terlalu tunduk korupsi di masyarakat. Untuk dapat berperan
padanya manakala kenyataan di lapangan aktif mahasiswa perlu dibekali dengan
menunjukan kecenderungan yang berbeda pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk
dengan yang dipikirkan sebelumnya. korupsi dan pemberantasannya. Yang tidak
kalah penting, untuk dapat berperan aktif
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN mahasiswa harus dapat memahami dan
menerapkan nilai-nilai anti korupsi dalam
Hasil Penelitian : Korupsi yang terjadi di
kehidupan sehari-hari.
Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dan
berdampak buruk luar biasa pada hampir seluruh Faktor internal penyebeb orupsi adalah aspek
sendi kehidupan. Korupsi telah menghancurkan perilaku Individu, seperti sifat tamak/rakus,
sistem perekonomian, sistem demokrasi, sistem moral yang kurang kuat; cenderung mudah
politik, sistem hukum, sistem pemerintahan, dan tergoda untuk korupsi, gaya hidup yang
tatanan sosial kemasyarakatan di negeri ini. konsumtif tidak diimbangi dengan pendapatan.
Dilain pihak upaya pemberantasan korupsi yang Faktor eksternal peneyebab korupsi adalah aspek
telah dilakukan selama ini belum menunjukkan sikap masyarakat terhadap korupsi bisa
hasil yang optimal. Korupsi dalam berbagai ditimbulkan oleh budaya masyarakat. Misalnya,
tingkatan tetap saja banyak terjadi seolah-olah masyarakat menghargai seseorang karena
telah menjadi bagian dari kehidupan kita yang kekayaan yang dimilikinya. Aspek ekonomi,
bahkan sudah dianggap sebagai hal yang biasa. pendapatan tidak mencukupi kebutuhan.
Jika kondisi ini tetap kita biarkan berlangsung
maka cepat atau lambat korupsi akan Bentuk tindak pidana korupsi dan tindak
menghancurkan negeri ini. Korupsi harus pidana yang berkaitan dengan korupsi
dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra berdasarkan Undang-Undang Tindak Pidana
ordinary crime) yang oleh karena itu Korupsi berupa:
memerlukan upaya luar biasa pula untuk
memberantasnya. Upaya pemberantasan korupsi 1. Melawan hukum untuk memperkaya
– yang terdiri dari dua bagian besar, yaitu (1) diri dan merugikan Negara
penindakan, dan (2) pencegahan –tidak akan 2. Menyalahgunakan kewenangan untuk
pernah berhasil optimal jika hanya dilakukan kepentingan diri sendiri dan dapat
oleh pemerintah saja tanpa melibatkan peran merugikan keuangan Negara,
serta masyarakat. Oleh karena itu tidaklah 3. Menyuap pegawai negeri,
berlebihan jika mahasiswa –sebagai salah satu 4. . Memberi hadiah kepada pihak lain
bagian penting dari masyarakat yang merupakan karena jabatannya,
pewaris masa depat diharapkan dapat terlibat 5. Menerima suap,
aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di
6. Menerima hadiah yang berhubungan pemberantasan korupsi di Indonesia.
dengan jabatannya, Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan
7. Menyuap, bahwa setiap perguruan tinggi diharapkan
8. Menggelapkan uang atau membiarkan dapat menjalankan mata kuliah pendidikan
penggelapan, anti korupsi yang dapat dijadikan sebagai
9. Memeras pihak lain, mata kuliah wajib, pilihan dan sisipan.
10. Berbuat curang, Tujuan anti korupsi lebih menekankan pada
11. Menyerobot tanah Negara dan pembangunan karakter anti korupsi (anti-
merugikan orang lain, corruption character building) pada diri
12. Menerima gratifikasi dan tidak lapor individu mahasiswa serta membangun
KPK, semangat dan kompetensinya sebagai agent
13. Orang yang memegang rahasia jabatan of change bagi kehidupan bermasyarakat
tidak memberikan keterangan dan bernegara yang bersih dan bebas dari
ataumemberi keterangan palsu, ancaman korupsi.
(KPK,2011:52).
Pengertian korupsi : Istilah korupsi yang
Konsep pendidikan anti korupsi : telah diterima dalam perbendaharaan kata
bahasa Indonesia, adalah “kejahatan,
Keterlibatan mahasiswa dalam upaya kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral,
pemberantasan korupsi tentu tidak pada kebejatan dan ketidakjujuran”
upaya penindakan yang merupakan (S.Wojowasito-WJS
kewenangan institusi penegak hukum. Poerwadarminta,1978:325). Pengertian
Peran aktif mahasiswa diharapkan lebih lainnya, “perbuatan yang buruk seperti
difokuskan pada upaya pencegahan korupsi penggelapan uang, penerimaan uang sogok,
dengan ikut membangun budaya anti dan sebagainya” (WJS
korupsi di masyarakat. Mahasiswa Poerwadarminta:1976:172). Selanjutnya
diharapkan dapat berperan sebagai agen untuk beberapa pengertian lain, disebutkan
perubahan dan motor penggerak gerakan bahwa (Muhammad Ali,1993:214):
anti korupsi di masyarakat. Untuk dapat
berperan aktif mahasiswa perlu dibekali 1. Korup artinya busuk, suka menerima
dengan pengetahuan yang cukup tentang uang suap/sogok, memakai kekuasaan
seluk beluk korupsi dan pemberantasannya. untuk kepentingan sendiri dan
Upaya pembekalan mahasiswa dapat sebagainya;
ditempuh dengan berbagai cara antara lain : 2. Korupsi artinya perbuatan busuk
kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar seperti penggelapan uang, penerimaan
atau perkuliahan. Pendidikan anti korupsi uang sogok, dan sebagainya; dan
bagi mahasiswa bertujuan untuk 3. Koruptor artinya orang yang
memberikan pengetahuan yang cukup melakukan korupsi.
tentang seluk beluk korupsi dan Dengan demikian arti kata korupsi
pemberantasannya serta menanamkan nilai- adalah sesuatu yang busuk, jahat dan
nilai anti korupsi. Tujuan jangka merusak, berdasarkan kenyataan
panjangnya adalah menumbuhkan budaya tersebut perbuatan korupsi menyangkut:
anti korupsi di kalangan mahasiswa dan sesuatu yang bersifat amoral, sifat dan
mendorong mahasiswa untuk dapat keadaan yang busuk, menyangkut
berperan serta aktif dalam upaya jabatan instansi atau aparatur
pemerintah, penyelewengan kekuasaan korupsi terhadap ekonomi serta
dalam jabatan karena pemberian, variabelvariabelnya telah banyak
menyangkut faktor ekonomi dan politik dilakukan hingga saat ini. Dari hasil
dan penempatan keluarga atau golongan studi tersebut jelas terlihat berbagai
ke dalam kedinasan di bawah dampak negatif akibat korupsi. Korupsi
kekuasaan jabatan. memperlemah investasi dan
Penyebab Korupsi: Korupsi di tanah pertumbuhan ekonomi (Mauro:1995).
negeri, ibarat “warisan haram” tanpa Selanjutnya dalam penelitian yang lebih
surat wasiat. Ia tetap lestari sekalipun elaboratif dilaporkan bahwa korupsi
diharamkan oleh aturan hukum yang mengakibatkan penurunan tingkat
berlaku dalam tiap orde yang datang produktivitas yang dapat diukur melalui
silih berganti. Hampir semua segi berbagai indikator fisik, seperti kualitas
kehidupan terjangkit korupsi. Apabila jalan raya (Tanzi dan Davoodi:1997).
disederhanakan penyebab korupsi Korupsi tidak hanya berdampak
meliputi dua faktor yaitu faktor internal terhadap satu aspek kehidupan saja.
dan faktor eksternal. Faktor internal Korupsi menimbulkan efek domino
merupakan penyebab korupsi yang yang meluas terhadap eksistensi bangsa
datang dari diri pribadi sedang faktor dan negara. Meluasnya praktik korupsi
eksternal adalah faktor penyebab di suatu negara akan memperburuk
terjadinya korupsi karena sebab-sebab kondisi ekonomi bangsa, misalnya
dari luar. harga barang menjadi mahal dengan
Faktor internal terdiri dari aspek moral, kualitas yang buruk, akses rakyat
misalnya lemahnya keimanan, terhadap pendidikan dan kesehatan
kejujuran, rasa malu, aspek sikap atau menjadi sulit, keamanan suatu negara
perilaku misalnya pola hidup konsumtif terancam, kerusakan lingkungan hidup,
dan aspek sosial seperti keluarga yang dan citra pemerintahan yang buruk di
dapat mendorong seseorang untuk mata internasional sehingga
berperilaku korup. Faktor eksternal bisa menggoyahkan sendi-sendi kepercayaan
dilacak dari aspek ekonomi misalnya pemilik modal asing, krisis ekonomi
pendapatan atau gaji tidak mencukupi yang berkepanjangan, dan negara pun
kebutuhan, aspek politis misalnya menjadi semakin terperosok dalam
instabilitas politik, kepentingan politis, kemiskinan.
meraih dan mempertahankan Nilai dan Prinsip Anti Korupsi :
kekuasaan, aspek managemen & Mengacu pada berbagai aspek yang
organisasi yaitu ketiadaan akuntabilitas dapat menjadi penyebab terjadinya
dan transparansi, aspek hukum, terlihat korupsi sebagaimana telah dipaparkan
dalam buruknya wujud perundang- dalam bab sebelumnya, dapat dikatakan
undangan dan lemahnya penegakkan bahwa penyebab korupsi terdiri atas
hukum serta aspek sosial yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
lingkungan atau masyarakat yang Faktor internal merupakan penyebab
kurang mendukung perilaku anti korupsi yang datangnya dari diri pribadi
korupsi. atau individu, sedangkan faktor
Dampak Korupsi: Berbagai studi eksternal berasal dari lingkungan atau
komprehensif mengenai dampak sistem. Upaya pencegahan korupsi pada
dasarnya dapat dilakukan dengan dari pendidikan terakhirnya yang
menghilangkan, atau setidaknya berkelanjutan melanjutkan pendidikan
mengurangi, kedua faktor penyebab dalam sebuah lembaga yang bernama
korupsi tersebut. Faktor internal sangat universitas (Harmin, 2011). (1). Kerja
ditentukan oleh kuat tidaknya nilai-nilai keras mahasiswa akan menjauhkan dari
anti korupsi tertanam dalam diri setiap tindakan korupsi, (2). Kesederhanaan
individu. Nilainilai anti korupsi tersebut perlu dikembangkan sejak mahasiswa
antara lain meliputi kejujuran, me-ngenyam masa pendidikannya. (3).
kemandirian, kedisiplinan, tanggung Keberanian, mahasiswa akan mendapat
jawab, kerja keras, sederhana, sentuhan kreativitas dan inovasi yang
keberanian, dan keadilan. Nilainilai anti akan menghasilkan nilai tambah dalam
korupsi itu perlu diterapkan oleh setiap masa perkuliahannya (Sjaifudin : 2002).
individu untuk dapat mengatasi faktor (4). Keadilan, mahasiswa karakter adil
eksternal agar korupsi tidak terjadi. ini perlu sekali dibina sejak masa
Untuk mencegah terjadinya faktor perkuliahannya agar mahasiswa belajar
eksternal, selain memiliki nilai-nilai mempertimbangkan dan mengambil
anti korupsi, setiap individu perlu keputusan secara adil dan benar.
memahami dengan mendalam prinsip- Prinsip-prinsip anti korupsi adalah:
prinsip anti korupsi yaitu akuntabilitas, (a). Akuntabilitas adalah kesesuaian
transparansi, kewajaran, kebijakan, dan antara aturan dan pelaksanaan kerja.
kontrol kebijakan dalam suatu Semua lembaga mempertanggung
organisasi/institusi/masyarakat. Oleh jawabkan kinerjanya sesuai aturan main
karena itu hubungan antara prinsip- baik dalam bentuk konvensi (de facto)
prinsip dan nilai-nilai anti korupsi maupun konstitusi (de jure), baik pada
merupakan satu kesatuan yang tidak level budaya (individu dengan individu)
dapat dipisahkan. (a). Kejujuran adalah maupun pada level lembaga
salah satu sifat yang sangat penting bagi (Bappenas:2002). Akuntabilitas publik
kehidupan mahasiswa, tanpa sifat jujur secara tradisional dipahami sebagai alat
mahasiswa tidak akan dipercaya dalam yang digunakan untuk mengawasi dan
kehidupan sosialnya. (b). Kepedulian mengarahkan perilaku administrasi
adalah sikap memperhatikan dan dengan cara memberikan kewajiban
menghiraukan (Sugono,2008). (c). untuk dapat memberikan jawaban
Kemandirian mahasiswa dituntut untuk (answerability) kepada sejumlah
mengerjakan semua tanggung jawab otoritas eksternal (Dubnik:2005). Selain
dengan usahanya sendiri (Supardi, itu akuntabilitas publik dalam arti yang
2004). (d). Kedisiplinan adalah ketaatan paling fundamental merujuk kepada
(kepatuhan) kepada peraturan (Sugono, kemampuan menjawab kepada
2008). (e). Tanggung jawab adalah seseorang terkait kinerja yang
keadaan wajib menanggung segala diharapkan (Pierre: 2007). Seseorang
sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh yang diberikan jawaban ini haruslah
dituntut, dipersalahkan dan memiliki legitimasi untuk melakukan
diperkarakan) (Sugono, 2008). pengawasan dan mengharapkan kinerja
Mahasiswa adalah sebuah status yang (Prasojo:2005). (b). Transparansi
ada pada diri seseorang yang telah lulus disemua proses kebijakan dilakukan
secara terbuka, sehingga segala bentuk pendapat untuk masyarakat sipil (civil
penyimpangan dapat diketahui oleh society) harus ditingkatkan, termasuk di
publik (Prasojo:2007). Menjunjung dalamnya mengembangkan pers yang
tinggi kepercayaan (trust) karena bebas dan independen.
kepercayaan, keterbukaan, dan Peran Mahasiswa Dalam Gerakan
kejujuran merupakan modal mahasiswa Anti Korupsi : Salah satu upaya
untuk melanjutkan tugas dan pemberantasan korupsi adalah dengan
tanggungjawabnya (Kurniawan:2010). sadar melakukan suatu Gerakan Anti-
(c). Kewajaran untuk mencegah korupsi di masyarakat. Gerakan ini
terjadinya manipulasi (ketidakwajaran) adalah upaya bersama yang bertujuan
dalam penganggaran, baik dalam untuk menumbuhkan Budaya Anti
bentuk mark up dll. (d). Kebijakan dan Korupsi di masyarakat. Dengan
control kebijakan untuk mengatur tata tumbuhnya budaya anti- korupsi di
interaksi agar tidak terjadi masyarakat diharapkan dapat mencegah
penyimpangan yang dapat merugikan munculnya perilaku koruptif. Gerakan
negara dan masyarakat. Anti Korupsi adalah suatu gerakan
Upaya Pemberantasan Korupsi : Di jangka panjang yang harus melibatkan
muka telah dijelaskan pengertian seluruh pemangku kepentingan yang
korupsi, faktor-faktor penyebab terkait, yaitu pemerintah, swasta dan
korupsi, dampak korupsi serta prinsip- masyarakat. Dalam konteks inilah peran
prinsip atau nilai-nilai yang perlu mahasiswa sebagai salah satu bagian
dikembangkan untuk mencegah penting dari masyarakat sangat
seseorang melakukan korupsi atau diharapkan.
perbuatan-perbuatan koruptif. Dalam Pembahasan: Peran penting
bab ini, akan diuraikan upaya mahasiswa tersebut tidak dapat
pemberantasan korupsi. dilepaskan dari karakteristik yang
Ada yang mengatakan bahwa untuk mereka miliki, yaitu: intelektualitas,
memberantas korupsi, sistem dan jiwa muda, dan idealisme. Dengan
lembaga pemerintahan serta lembaga- kemampuan intelektual yang tinggi,
lembaga negara harus direformasi. jiwa muda yang penuh semangat, dan
Reformasi ini meliputi reformasi idealisme yang murni telah terbukti
terhadap sistem, kelembagaan maupun bahwa mahasiswa selalu mengambil
pejabat publiknya. Ruang untuk korupi peran penting dalam sejarah perjalanan
harus diperkecil. Transparansi dan bangsa ini. Dalam beberapa peristiwa
akuntabilitas serta akses untuk besar perjalanan bangsa ini telah
mempertanyakan apa yang dilakukan terbukti bahwa mahasiswa berperan
pejabat publik harus ditingkatkan. sangat penting sebagai agen perubahan
Penting pula untuk membentuk (agent of change). Dalam konteks
lembaga independen yang bertugas gerakan anti-korupsi mahasiswa juga
mencegah dan memberantas korupsi. diharapkan dapat tampil di depan
Lembaga ini harus menjadi motor penggerak. Mahasiswa
mempertanggungjawabkan apa yang didukung oleh kompetensi dasar yang
dilakukannya kepada rakyat. Ruang mereka miliki, yaitu: intelegensia,
gerak serta kebebasan menyatakan kemampuan berpikir kritis, dan
keberanian untuk menyatakan pembelajaran yang menarik, tidak
kebenaran. Dengan kompetensi yang monoton dan efektif bukan hal mudah.
mereka miliki tersebut mahasiswa Materi tentu penting untuk memperkuat
diharapkan mampu menjadi agen aspek kognitif, namun pemilihan
perubahan, mampu menyuarakan metode pembelajaran yang kreatif
kepentingan rakyat, mampu mengkritisi merupakan kunci bagi keberhasilan
kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mengoptimalkan intelektual, sifat kritis
mampu menjadi watch dog dan etika integritas mahasiswa. Dosen
lembagalembaga negara dan penegak sendiri harus menjadi komunikator,
hukum. fasilitator dan motivator yang baik bagi
Keterlibatan Mahasiswa: Keterlibatan mahasiswa. Peran pimpinan perguruan
mahasiswa dalam gerakan anti korupsi tinggi juga diperlukan untuk
pada dasarnya dapat dibedakan menjadi menciptakan kampus sebagai land of
empat wilayah, yaitu: di lingkungan integrity yang mendukung efektifitas
keluarga, di lingkungan kampus, di pendidikan anti korupsi itu sendiri.
masyarakat sekitar, dan di tingkat Saran : Kajian pendidikan anti korupsi
lokal/nasional. Lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan pendekatan
dipercaya dapat menjadi tolok ukur positifistik untuk mengevaluasi capaian
yang pertama dan utama bagi persepsi tentang gerakan anti korupsi.
mahasiswa untuk menguji apakah Masyarakat sudah tahu jika korupsi itu
proses internalisasi anti korupsi di tidak baik, dosa, merugikan orang lain,
dalam diri mereka sudah terjadi. namun tetap banyak yang melanggar.
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan Hal ini sebagai bukti kesadaran dan
anti korupsi di lingkungan kampus tidak tindakan supaya selaras. Pendidikan
bisa dilepaskan dari status mahasiswa anti korupsi sebagai kelanjutan dari
sebagai peserta didik yang mempunyai masa pendidikan dasar, menengah
kewajiban ikut menjalankan visi dan sampai perguruan tinggi untuk
misi kampusnya. Sedangkan membangun kesadaran etik dan moral.
keterlibatan mahasiswa dalam gerakan Kesadaran ini yang membimbing
anti korupsi di masyarakat dan di tindakan dan perilaku anti korupsi, dan
tingkat lokal/nasional terkait dengan tentunya anti suap. Upaya persuasif dan
status mahasiswa sebagai seorang tindakan nyata dapat dibangun secara
warga negara yang mempunyai hak dan tidak eksplisit dalam proses belajar
kewajiban yang sama dengan dikampus dengan pemberian ganjaran
masyarakat lainnya. bagi yang jujur dan pemberian sangsi
hak orang lain merupakan cikal bakal yang tegas bagi yang tidak jujur.
dari tindakan korupsi. Pandangan ini tidak saja langkah
SIMPULAN DAN SARAN utopia, tetapi memang secara sadar
Simpulan : Permasalahan korupsi di dibangun.
Indonesia sudah sampai pada taraf DAFTAR RUJUKAN
menimbulkan skeptisme semua
kalangan, termasuk mahasiswa. Maka https://publikasi.mercubuana.ac.id/files/
dari itu desain mata kuliah baru anti journals/16/articles/425/submission/
korupsi agar menjadi sebuah copyedit/425-1086-1-CE.pdf

Anda mungkin juga menyukai