Anda di halaman 1dari 7

Tugas 1

Pengetahuan Lingkungan

Dosen Pengampuh Mata Kuliah:Dr. H. NajamuddinnRamly, M.Si

DI SUSUN
OLEH

Nama : Asnawar

Stambuk : A22120140

Kelas : E

Program Studi Pendidikan Biologi


Jurusan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
2021
1. Pandangan tentang keseimbangan lingkungan (kolaborasi kognitif dan
afektif mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan)

 Keseimbangan Lingkungan

1.Pengertian Keseimbangan Lingkunagan


Keseimbangan lingkunagn adalah kesimbangan ekosistem dalam keadaan
seimbang dan stabil yang terjadi apabila komponen biotik dan abiotik.
Contoh lingkungan alami dan seimbang yaitu hutan, karena jumlah masing-masing
komponen biotik di hutan tidak saling mendominasi sehingga terbentuk rantai
makanan dan jaring-jaring makanan yang seimbang.

Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan dalam mendukung


kehidupan sebagai makhluk hidup didalamnya.

Daya lenting lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada
keadaan seimbang jika menjalani perubahan atau ganggu.

Keseimbangan lingkungan tidak stabil adalah terjadinya penurunan atau kenaikan


populasi setiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai komponen abiotik.
Contoh lingkungan tidak stabil adalah alih fungsi hutan di Kalimat sebagai
pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit serta penebangan hutan
secara liar

2. Suksesi Alami dalam Ekosistem

Suksesi adalah penggantian secara alami antata komunitas dengan komunitas


lainnya yang didominasi oleh spesies yang berbeda.

Macam-macam suksesi ada 2 yaitu :


1. Suksesi primer terjadi jika komunitas awal terganggu secara total sehingga
terbentuk komunitas baru.
2. Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak
bersifat merusak total terhadap tempat komunitas tersebut sehingga masih terhadap
kehidupan seperti sebelumnya .
Contoh : angin topan, erosi, banjir, aktiivtas vulkanik.

3. Saling Ketergantungan antara Komponen Ekosistem

Saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik


Hubungan antara komponen biotik (produsen,konsumen, dan pengurai) dan
lingkungannya saling mempengaruhi. Keseimbangan lingkungan secara alami dapat
berlangsung karean komponen ekosistem berperan dalam kondisi seimbang serta
pemindahan energi dan siklus biogeokimia dapat berlangsung secara seimbang.
Kondisi komponen ekosistem

Contoh kondisi komponen ekosistem berdasarkan dampaknya baik di tingkat


lokal,regional, nasional dan global yaitu :
1. Pada tingkat lokal
a. Kekeringan : Kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat
menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
b. Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapatmenampung
limpahan air hujan karena proses perembesan mengalami penurunan.
c. Longsor : Terkikisnya dratan oleh aliran air karena penahanan air (daerah hijau
atau tumbuhan ) berkurang.
d. Erosi pantai (abrasi) : Terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.
e. Intrusi air laut : Masuknya air laut mengisi ruang bawah tanah akibat air tanah
telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan intrusi air laut.

2. Pada tingkat Regional


a. Kebakaran hutan : Terjadia karena proses alamai atau ulah manusia yang
sengaja membakar hutan untuk lahan pertanian atau perkebunan/
b. Pencemaran minyak lepas pantai : Hasil eksploitasi minyak bumi diangkut oleh
kapal tangki ketempat pengolahan minyak yang mengalami kebocoran sehingga
menyebabkan kematian organisme laut.

3. Pada tingkat Nasional


a. Deforestasi : menurunnya luasan hutan yang terjadi akibat kegiatan illegal
logging. Dampaknya terjadi penurunan sumber daya alam baik hasil utan maupun
konservasi air.
b. Pencemaran limbah industri : masuknya atau dimasukannya zat oleh kegiatan
manusia sehingga terjadi penurunan kualitas lingkungan.

4. Pada tingkat Global


a. Pemanasan global (global warming) : fenomena peningkatan suhu global dari
tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh
meningkatnya emisi gas karbondioksida,metana,dinitrooksida dan CFC sehingga
energi matahari terperangkap dalam atmosfer.
b. Penipisan lapisan ozon : berkurangnya lapisam ozon dalam stratosfer dan
terbentuk lubang ozon yang semakin luas sehingga radiasi ultraviolet lebih banyak
sampai kepermukaan bumi.
c. Hujan asam : segala macam hujan asam dengan pH dibawah 5,6 dampaknya
yaitu proses korosi dengan cepat, iritasi pada kulit.
d. Pertumbuhan populasi : pertambahan penduduk dunia yang yang menyebabkan
peningkatan sumber daya dan ruang.
e. Desertifikasi (penggurunan) : terjadi penurunan kemampuan daratan akibat
aktivitas manusia dan iklik yang bervariasi.
f. Pencemaran limbah B3 : merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun yang
penanganandilakukan secara khusus, dampaknya bersifat akut sampai kematian
bagi makhluk hidup.

4. Dampak overeksplotasi ekosistem


 Overeksplotasi ekosistem tanpa memperhatikan kondisi lingkungan dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan dan mempengaruhi ekosistem secara
keseluruhan. Dampaknya overeksplotasi hutan di Kalimantan yaitu menyebabkan
lingkungan kering dan gundul. Hilangnya hutan mangrove dan rusaknya terumbu
araang mengakibatkan terjadi erosi pantai.

 5. Perlindungan Komponen Ekosistem

Perlindungan komponen abiotik

 1. Perlindungan tanah


 Beberapa perlindungan tanah yaitu dengan rotasi tanaman, pemupukan yang
seimbang, serta pencegahan erosi dan banjir dengan melakukan reboisasi lahan-
lahan kritis, melakukan tebang pilih dan membuat sumur resapan di perkotaan.

 2. Perlindungan air


Beberapa usaha untuk mengatasi pemenuhan air bersih dapat dilakukan dengan
menggunakan pemakaian air secara bijaksana, membuat sumur resapan dan
menjaga daerah resapan, memelihara tumbuhan di sekitar lingkungan serta
mengolah limbah cair.

3. Perlindungan udara
Cara perlindungan udara dilakukan dengan pemeliharaan tumbuhan hijau di setiap
lingkungan.

Perlindungan Komponen Biotik

Perlinfungan komponen biotik dilakukan dengan perlindungan in situ dan ex situ


1. Perlindungan in situ yaitu perlindungan hewan atau tumbuhan di habitat aslinya.
Perlindungan in situ dilakukan dengan membuat.
a. Cagar alam : kawasan untuk perlindungan seluruh keadaan alamnya baik
perlindungan terhadap flora, fauna, tanah keindahan alamnya.
b. Hutan lindung : awaasan untuk melinungi lahan agar tidak erosi dan untuk
mengatur tata air.
c. Suaka margasatwa : kawasan untuk melindungi fauna.
d. Taman nasional : kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata dan rekreasi.
e. Taman laut : kawasan yang memilik keindahan laut dan berfungsi untuk
melindungi flora dan fauna laut.

2. Perlindungan ex situ yaitu perlindungan tumbuhan maupun hewan dengan cara


memindahkan individu yang dilestarikan dari habitat aslinya untuk dipelihara di
tempat lain.
Yang termasuk kawasan perlindungan ex situ : taman hutan, kebun raya, kebun
binatang.

Lingkungan yang kita tinggali ini terdiri dari berbagai macam


ekosistem.Ekosistem dapat diartikan sebagai suatu lingkup atau kawasan yang di
dalamnya terdapat komponen- komponen ekosistem yang mempunyai hubunganan
timbal balik.Komponen biotik yang meliputi semua makhluk hidup di dalam
ekosistem saling berinteraksi dengan komponen abiotik yang terdiri dari benda mati
seperti air, udara, tanah dan cahaya matahari.

Keduanya saling ketergantungan satu sama lain sehingga harus dijaga


keseimbangannya. Lingkungan juga mempunyai peran penting bagi kehidupan
makhluk di bumi, yakni sebagai tempat tinggal dan tempat mencari makan bagi
makhluk hidup.Begitu pentingnya peran lingkungan sehingga harus dijaga dari
kerusakan lingkungan hidup.Kerusakan lingkungan hidup ada yang disebabkan oleh
faktor alam seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.Ada pula yang
disebabkan oleh kegiatan manusia seperti perusakan hutan, pemburuan hewan
secara berlebihan, kegiatan pembangunan dan pencemaran lingkungan.

Perlu dilakukan berbagai upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan


hidup ini.Upaya menjaga keseimbangan lingkungan adalah rangkaian upaya untuk
melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap dampak negatif yang muncul
akibat suatu kegiatan. Upaya tersebut dilakukan agar kekayaan lingkungan hidup
dapat berlanjut selama mungkin sehingga kekayaan tersebut juga dapat dinikmati
oleh generasi- generasi yang akan datang. Berikut adalah beberapa kegiatan positif
yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari- hari sebagai upaya menjaga
keseimbangan lingkungan.

Di Lingkungan Rumah

Beberapa kegiatan Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan dapat


dilakukan di lingkungan rumah adalah :

1. Mengurangi penggunaan bahan kimia pencemar lingkungan


Ada banyak bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan seperti detergen rumah
tangga dan plastik yang membutuhkan waktu lama agar bisa terurai. Contoh nyata
yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan adalah
menggunakan detergen ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan kantong
plastik pada saat berbelanja dengan cara membawa kantong/tas belanja dari rumah
yang dapat digunakan berkali- kali.

2. Mengurangi produksi sampah rumah tangga


Produksi sampah rumah tangga dapat dikurangi dengan berbagai cara. Misalnya,
mengurangi sampah kemasan produk dengan membeli produk berukuran besar
yang dapat digunakan per bulan dan membeli produk yang dapat diisi ulang.
3. Memilah sampah
Kegiatan memilah sampah dapat dilakukan dengan cara memisahkan sampah
menjadi 3 kategori yakni organik, anorganik, dan logam/ kaca. Setelah dipilah,
sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik jika
memungkinkan dapat didaur ulang (recycle) atau digunakan kembali (reuse).

4. Menghemat penggunaan air


Penghematan air dapat dilakukan dengan cara mematikan kran air yang sedang
tidak digunakan, mencuci pakaian atau peralatan makan apabila jumlahnya sudah
memenuhi, serta mandi dengan air secukupnya.

5. Menghemat penggunaan listrik


Penghematan listrik dapat dilakukan dengan cara beralih menggunakan barang-
barang elektronik yang mempunyai daya rendah misalnya lampu LED atau TEL,
mematikan lampu ketika tidak memerlukan cahaya penerangan seperti saat di siang
hari dan mematikan lampu jika hendak tidur. Selain itu kita juga dapat mengurangi
atau menghindari penggunaan listrik yang tidak diperlukan pada jam 5 sore sampai
jam 10 malam. Hal itu dikarenakan pada jam- jam tersebut penggunaan listrik global
sedang meningkat lebih banyak dari pada siang hari.

6. Menghemat penggunaan kertas


Kertas merupakan bahan lunak yang dihasilkan dari serat- serat pepohonan.
Penggunaan kertas harus dilakukan secara efektif dan efisien karena akan
berdampak pada banyaknya pohon di hutan yang harus ditebang. Dalam kehidupan
sehari- hari manusia sangat sering menggunakan kertas kemudian menghasilkan
tumpukan kertas bekas yang tidak terpakai lagi.Lebih baik melakukan daur ulang
terhadap kertas bekas tersebut sehingga dapat dimanfaatkan lagi dan mengurangi
produksi kertas baru.

7. Menghindari pemborosan bahan bakar


Bahan bakar seperti bensin merupakan sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui.Untuk itu penggunaannya juga harus hemat. Kegiatan menghemat
bahan bakar diantaranya adalah membiasakan jalan kaki atau bersepeda jika
tempat tujuan dekat, menggunakan kendaraan pribadi seperlunya, membiasakan
naik kendaraan umum, memanaskan motor seperlunya dan menghindari bepergian
pada jam- jam macet karena kemacetan juga menjadi salah satu penyebab
pemborosan BBM.

8. Menghindari penggunaan alat-alat yang terdapat kandungan CFC di


dalamnya
CFC merupakan salah satu penyebab menipisnya lapisan ozon yang berdampak
pada pemanasan global.Penggunaan CFC harus segera dihentikan. Hal tersebut
dapat dipraktikkan dengan berbagai cara, misalnya membeli AC mobil tanpa CFC,
menggunakan kulkas yang tidak ber-CFC dan menggunakan spraiyer tanpa CFC.

Di Lingkungan Masyarakat

Berikut ini adalah beberapa Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan yang


dapat dilakukan di lingkungan masyarakat.
1. Melakukan reboisasi
Kerusakan hutan di Indonesia sudah sangat parah.Perlu kesadaran dari masyarakat
untuk melakukan penanaman kembali hutan yang gundul.Hal tersebut dapat
dilakukan dengan menggalakan program ‘one men one tree’ atau setiap orang
menanam minimal satu pohon.Program tersebut tentu memerlukan peran aktif
masyarakat dan juga pemerintah Indonesia.

2. Menjaga kelestarian hutan


Masyarakat dapat menjaga kelestarian hutan dengan program penanaman sejuta
pohon, tidak menebang pohon secara sembarangan, turut serta dalam pengawasan
illegal loging, tidak membuka lahan baru dan membakar hutan, serta mencegah
kegiatan sewa hutan.Sewa hutan atau kontrak hutan sudah dilakukan sejak lama
oleh investor asing.Masyarakat perlu memahami hal tersebut agar tidak terjadi lagi
eksploitasi hutan oleh pihak asing.

3. Melindungi satwa langka


Masyarakat harus ikut serta dalam melindungi satwa langka dengan cara menjaga
kelestarian habitat alaminya yakni hutan lindung, tidak melakukan dan mengawasi
perburuan hewan, serta tidak melakukan dan melaporkan kegiatan jual beli berbagai
spesies hewan langka.

4. Bijak dalam bercocok tanam


Dalam kegiatan bercocok tanam, masyarakat harus menerapkan sistem yang
memperhatikan faktor ekologi atau aspek lingkungan. Pengendalian hama tanaman
sebisa mungkin menggunakan metode biological control yakni memanfaatkan
musuh alami dari hama tersebut. Masyarakat juga harus bisa menggunakan
pestisida berbahan kimia secara bijak dan menerapkan sistem rotasi tanaman agar
ekosistem di daerah lahan persawahan tetap terjaga keseimbangannya. Jika
ekosistem tidak seimbang maka akan menyebabkan gagal panen dan merugikan
masyarakat sendiri.

5. Mengkonsumsi hasil pertanian dan peternakan dalam negeri


Dengan mengkonsumsi hasil peternakan dan pertanian lokal atau dari dalam negeri,
maka akan mengurangi impor daging dan buah- buahan yang bisa saja membawa
telur hama yang belum ada di Indonesia. Pemerintah juga harus turut aktif dalam
menggalakan program cinta produk Indonesia tersebut.

6. Melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)


Salah satu contoh kegiatan pembangunan yang bersifat wajib AMDAL yakni
memperhatikan konsekuensi kemungkinan kerusakan lingkungan lebih lanjut ketika
melakukan pembangunan jalan yang membelah hutan.

Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita


bersama. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan
tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah
mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum
bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan
lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai