Anda di halaman 1dari 5

KESEIMBANGAN

LINGKUNGAN
Evy Ammay Rezany
SMK LAB BUSINESS SCHOOL
2018/2019

KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
KOMPETENSI DASAR 
3.5.Menganalisis keseimbangan lingkungan

INDIKATOR
3.5.1 Menjelaskan keseimbangan lingkungan
3.5.2 Menentukan prosedur dalam menjaga keseimbangan lingkungan
3.5.3 Menganalisis keseimbangan lingkungan

A. Pengertian Keseimbangan Lingkungan

Keseimbangan lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam
maupun dari aktivitas manusia, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga kestabilan
hidupnya.keseimbangan lingkungan akan tercapai bila ada interaksi organisme dengan factor
lingkungan dan interaksi antarkomponen dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan
proporsional.
Contoh lingkungan alami dan seimbang yaitu hutan, karena jumlah masing-masing komponen biotik
di hutan tidak saling mendominasi sehingga terbentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan
yang seimbang.
1. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan dalam mendukung kehidupan
sebagai makhluk hidup didalamnya.
2. Daya lenting lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada keadaan
seimbang jika menjalani perubahan atau ganggu.
3. Keseimbangan lingkungan tidak stabil adalah terjadinya penurunan atau kenaikan populasi
setiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai komponen abiotik.
Contoh lingkungan tidak stabil adalah alih fungsi hutan di Kalimat sebagai pertambangan
batu bara dan perkebunan kelapa sawit serta penebangan hutan secara liar

B. Suksesi Alami dalam Ekosistem

Suksesi adalah penggantian secara alami antata komunitas dengan komunitas lainnya yang
didominasi oleh spesies yang berbeda.
Macam-macam suksesi ada 2 yaitu :
1. Suksesi primer terjadi jika komunitas awal terganggu secara total sehingga terbentuk
komunitas baru.
2. Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat
merusak total terhadap tempat komunitas tersebut sehingga masih terhadap kehidupan
seperti sebelumnya. Contoh : angin topan, erosi, banjir, aktiivitas vulkanik.
C. Saling Ketergantungan antara Komponen Ekosistem

1. Saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik


Hubungan antara komponen biotik (produsen,konsumen, dan pengurai) dan
lingkungannya saling mempengaruhi. Keseimbangan lingkungan secara alami dapat
berlangsung karean komponen ekosistem berperan dalam kondisi seimbang serta
pemindahan energi dan siklus biogeokimia dapat berlangsung secara seimbang.
2. Kondisi komponen ekosistem. Contoh kondisi komponen ekosistem berdasarkan
dampaknya baik di tingkat lokal,regional, nasional dan global yaitu :
a) Pada tingkat lokal
1) Kekeringan : Kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat
menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
2) Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung
limpahan air hujan karena proses perembesan mengalami penurunan.
3) Longsor : Terkikisnya dratan oleh aliran air karena penahanan air (daerah
hijau atau tumbuhan ) berkurang.
4) Erosi pantai (abrasi) : Terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang
air laut.
5) Intrusi air laut : Masuknya air laut mengisi ruang bawah tanah akibat air
tanah telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan intrusi
air laut.
b) Pada tingkat Regional
1) Kebakaran hutan : Terjadia karena proses alamai atau ulah manusia yang
sengaja membakar hutan untuk lahan pertanian atau perkebunan
2) Pencemaran minyak lepas pantai : Hasil eksploitasi minyak bumi diangkut
oleh kapal tangki ketempat pengolahan minyak yang mengalami kebocoran
sehingga menyebabkan kematian organisme laut.
c) Pada tingkat Nasional
1) Deforestasi : menurunnya luasan hutan yang terjadi akibat kegiatan illegal
logging. Dampaknya terjadi penurunan sumber daya alam baik hasil utan
maupun konservasi air.
2) Pencemaran limbah industri : masuknya atau dimasukannya zat oleh
kegiatan manusia sehingga terjadi penurunan kualitas lingkungan.
d) Pada tingkat Global
1) Pemanasan global (global warming) : fenomena peningkatan suhu global
dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh
meningkatnya emisi gas karbondioksida,metana,dinitrooksida dan CFC
sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer.
2) Penipisan lapisan ozon : berkurangnya lapisan ozon dalam stratosfer dan
terbentuk lubang ozon yang semakin luas sehingga radiasi ultraviolet lebih
banyak sampai kepermukaan bumi.
3) Hujan asam : segala macam hujan asam dengan pH dibawah 5,6
dampaknya yaitu proses korosi dengan cepat, iritasi pada kulit.
4) Pertumbuhan populasi : pertambahan penduduk dunia yang yang
menyebabkan peningkatan sumber daya dan ruang.
5) Desertifikasi (penggurunan) : terjadi penurunan kemampuan daratan akibat
aktivitas manusia dan iklim yang bervariasi.
6) Pencemaran limbah B3 : merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun
yang penanganan dilakukan secara khusus, dampaknya bersifat akut sampai
kematian bagi makhluk hidup.

D. Dampak overeksplotasi ekosistem

Overeksplotasi ekosistem tanpa memperhatikan kondisi lingkungan dapat menyebabkan


kerusakan lingkungan dan mempengaruhi ekosistem secara keseluruhan. Contoh
dampaknya overeksplotasi hutan di Kalimantan yaitu menyebabkan lingkungan kering dan
gundul. Hilangnya hutan mangrove dan rusaknya terumbu karang mengakibatkan terjadi erosi
pantai.

E. Perlindungan Komponen Ekosistem


1. Perlindungan komponen abiotik
a) Perlindungan tanah.
Beberapa perlindungan tanah yaitu dengan rotasi tanaman, pemupukan yang
seimbang, serta pencegahan erosi dan banjir dengan melakukan reboisasi lahan-
lahan kritis, melakukan tebang pilih dan membuat sumur resapan di perkotaan.
b) Perlindungan air
Beberapa usaha untuk mengatasi pemenuhan air bersih dapat dilakukan dengan
menggunakan pemakaian air secara bijaksana, membuat sumur resapan dan
menjaga daerah resapan, memelihara tumbuhan di sekitar lingkungan serta
mengolah limbah cair.
c) Perlindungan udara
Cara perlindungan udara dilakukan dengan pemeliharaan tumbuhan hijau di setiap
lingkungan.
2. Perlindungan Komponen Biotik
Perlindungan komponen biotik dilakukan dengan perlindungan in situ dan ex situ
a) Perlindungan in situ yaitu perlindungan hewan atau tumbuhan di habitat aslinya.
Perlindungan in situ dilakukan dengan membuat
1) Cagar alam : kawasan untuk perlindungan seluruh keadaan alamnya baik
perlindungan terhadap flora, fauna, tanah keindahan alamnya.
2) Hutan lindung : awaasan untuk melinungi lahan agar tidak erosi dan untuk
mengatur tata air.
3) Suaka margasatwa : kawasan untuk melindungi fauna.
4) Taman nasional : kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata dan rekreasi.
5) Taman laut : kawasan yang memilik keindahan laut dan berfungsi untuk
melindungi flora dan fauna laut.
b) Perlindungan ex situ yaitu perlindungan tumbuhan maupun hewan dengan cara
memindahkan individu yang dilestarikan dari habitat aslinya untuk dipelihara di
tempat lain. Yang termasuk kawasan perlindungan ex situ : taman hutan, kebun
raya, kebun binatang.

Anda mungkin juga menyukai