Anda di halaman 1dari 87

- 525 -

126. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan merupakan sekumpulan
kompetensi yang akan dipelajari pada Program Keahlian Agribisnis
Tanaman, Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan, terdiri
dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dikuasai dalam
mengembangkan produksi tanaman perkebunan.

Mata pelajaran ini berperan dalam pengembangan karakter dan


kompetensi peserta didik, menumbuh-kembangkan kebanggaan pada
peserta didik dalam melakukan proses agribisnis tanaman perkebunan
sebagai generasi muda penerus pertanian dengan menjadi agripreneur
muda dan/atau bekerja di industri produksi tanaman. Selain itu, sebagai
landasan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan
kompetensi produksi tanaman pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Mata pelajaran ini juga berperan dalam mendorong kreativitas peserta
didik dalam penerapan teknologi untuk menanggulangi berbagai dampak
akibat perubahan iklim global dan keterbatasan sumber daya lahan.

Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai


pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut
harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup untuk prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana (passion),
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Model-model
pembelajaran yang dapat digunakan antara lain Project-based Learning,
teaching factory, Discovery Learning, Problem-based Learning, Inquiry
Learning, atau model lainnya serta metode yang relevan. Pembelajaran
pada mata pelajaran ini mengintegrasikan kemampuan-kemampuan
dasar baik soft skills maupun hard skills (pengetahuan dan
keterampilan), meliputi kemampuan penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3), penyiapan lahan, penyiapan bibit tanaman,
penanaman bahan tanam, pemeliharaan tanaman, panen dan
penanganan pasca panen, pengelolaan kesuburan tanah, pengelolaan
limbah hasil perkebunan, dan pemasaran hasil tanaman perkebunan.
Pembelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan dapat dilakukan dengan
- 526 -
sistem blok (block system) disesuaikan dengan karakteristik elemen yang
dipelajari.

Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membangun kemampuan peserta


didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian Agribisnis Tanaman pada
Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan dan membentuk
peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia terhadap manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri,
mampu bergotong-royong, menjaga kebhinekaan global, kreatif,
komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan, serta menginspirasi
peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak positif bagi
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kepemimpinan dan hardskill melalui
proses pembelajaran sebagai berikut:
1. menerapkan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja pada
agribisnis tanaman perkebunan;
2. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis
tanaman perkebunan;
3. menerapkan perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-isu
global terkait perubahan iklim dengan penyiapan lahan, penyiapan
bibit tanaman, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan dan
penanganan pasca panen;
4. mengembangkan produksi tanaman perkebunan;
5. menerapkan pengelolaan kesuburan tanah; dan
6. menerapkan pengelolaan limbah hasil perkebunan;

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan dan sikap meliputi ketelitian,
ketekunan, integritas, percaya diri, dan selalu taat mengikuti standar
prosedur yang sudah ditetapkan terkait dalam hal penyiapan lahan,
penyiapan bibit, penanaman bahan tanam, pemeliharaan tanaman,
pemanenan dan penanganan pasca panen, pengelolaan kesuburan
tanah, pengelolaan limbah hasil perkebunan dan pemasaran hasil
- 527 -
perkebunan. Komoditas tanaman dikembangkan sesuai potensi daerah
yaitu kondisi klimat (faktor klimat) tanah dan air (faktor edafik), nilai
ekonomis/tuntutan pasar dan sifat dari tanaman tersebut.

Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan


kreativitas, pembelajaran pada mata pelajaran Agribisnis Tanaman
Perkebunan dapat dilakukan dengan ragam kegiatan sebagai berikut:
pembelajaran di ruang-ruang kelas, di lahan atau greenhouse, di unit
teaching factory, pembuatan proyek sederhana, berinteraksi dengan
alumni dan/atau praktisi industri perkebunan, pembelajaran dengan
guru tamu dari mitra dunia kerja, Praktik Kerja Lapang di industri
perkebunan serta menggali informasi melalui berbagai media digital.
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes, aspek
sikap melalui observasi dan catatan kejadian menonjol (anecdotal record),
penilaian antar teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan
melalui penilaian proses, produk, portofolio, dan studi kasus.

Kemampuan-kemampuan tersebut di atas disusun sebagai elemen-


elemen pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan persyaratan yang ada
di industri, dunia usaha sektor tanaman perkebunan, dan persyaratan
standar kompetensi yang relevan, serta sesuai Skema Sertifikasi KKNI
Level II pada Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman
Perkebunan.Elemen-elemen pada mata pelajaran ini dapat diuraikan
sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Penyiapan lahan meliputi penentuan komoditas tanaman yang sesuai
dengan potensi daerah, pengolahan tanah, penentuan
titik tanam, pembuatan lubang tanam, dan
pemupukan dasar menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Penyiapan bibit meliputi penyiapan lokasi, sarana dan prasarana
pembibitan, perbanyakan tanaman perkebunan secara
vegetatif (stek, cangkok, okulasi, menyambung,
dan/atau kultur jaringan (in vitro)) serta secara
generatif menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Penanaman bahan meliputi persiapan, pelaksanaan dan penyulaman
tanam tanaman perkebunan dan/atau tanaman penaung
sesuai karakteristik komoditas tanaman menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pengairan meliputi berbagai sistem/teknik pengairan untuk
pengembangan tanaman perkebunan
tahunan/semusim dan/atau herbal menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pemupukan meliputi penggunaan pupuk organik dan/atau
anorganik diterapkan pada tanaman perkebunan
- 528 -

Elemen Deskripsi
tahunan/semusim dan/atau herbal dengan berbagai
metode pemupukan (disebar, ditempatkan,
disemprotkan melalui daun, dikocor dan/atau melalui
irigasi) secara manual dan/atau mekanik
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pengendalian meliputi pengendalian hama dan/atau penyebab
organisme penyakit tanaman dan/atau gulma dengan berbagai
pengganggu metode (fisik, mekanis, kimia, biologi, kultur teknis
tanaman (OPT) dan/atau pengendalian terpadu) menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pemangkasan meliputi berbagai teknik pemangkasan (bentuk,
tanaman pemeliharaan, produksi dan/atau peremajaan) untuk
mengoptimalkan hasil baik secara kuantitatif maupun
kualitatif sesuai komoditas tanaman menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pemanenan dan meliputi persiapan panen, teknik panen, dan
penanganan pasca pencatatan hasil panen serta penanganan pascapanen
panen tanaman perkebunan untuk kebutuhan industri
dan/atau kebutuhan sendiri menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern
Pengelolaan meliputi berbagai teknik konservasi tanah (fisik, kimia
kesuburan tanah dan/atau biologi) sesuai kondisi topografi
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pengelolaan limbah meliputi pembuatan pupuk hijau dan atau kompos
hasil perkebunan dengan berbagai metode menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pemasaran meliputi analisis peluang pasar, teknik pemasaran,
dan pengadministrasian hasil pemasaran
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) Agribisnis Tanaman Perkebunan yang meliputi penyiapan
lahan, penyiapan bibit, penanaman bahan tanam, pemeliharan tanaman,
pemanenan dan penanganan pasca panen, pengelolaan kesuburan
tanah, pengelolaan limbah hasil perkebunan dan pemasaran.

Elemen Capaian Pembelajaran


Penyiapan lahan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
penyiapan lahan tanaman perkebunan meliputi
penentuan komoditas tanaman yang sesuai dengan
potensi daerah, pengolahan tanah, penentuan titik
tanam, pembuatan lubang tanam, dan pemupukan
dasar menggunakan metode konvensional dan/atau
alat modern.
Penyiapan bibit Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
penyiapan bibit tanaman perkebunan
tahunan/semusim dan/atau herbal meliputi
penyiapan lokasi, sarana dan prasarana pembibitan,
perbanyakan tanaman perkebunan secara vegetatif
(stek, cangkok, okulasi, menyambung, dan/atau
kultur jaringan (in vitro)) serta secara generatif
- 529 -

Elemen Capaian Pembelajaran


menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Penanaman bahan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
tanam penanaman bahan tanam tanaman perkebunan
dan/atau tanaman penaung meliputi persiapan,
pelaksanaan penanaman dan penyulaman sesuai
karakteristik komoditas menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pengairan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pengairan meliputi berbagai sistem/teknik pengairan
untuk pengembangan tanaman perkebunan
tahunan/semusim dan/atau herbal menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pemupukan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemupukan meliputi penggunaan pupuk organik
dan/atau anorganik diterapkan pada tanaman
perkebunan tahunan/semusim dan/atau herbal
dengan berbagai metode pemupukan (disebar,
ditempatkan, disemprotkan melalui daun, dikocor
dan/atau melalui irigasi)
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pengendalian Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
organisme pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)
pengganggu meliputi hama dan/atau penyebab penyakit tanaman
tanaman (OPT) dan/atau gulma dengan berbagai metode (fisik,
mekanis, kimia, biologi, kultur teknis dan/atau
pengendalian terpadu) menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pemangkasan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
tanaman pemangkasan tanaman meliputi berbagai teknik
pemangkasan (bentuk, pemeliharaan, produksi
dan/atau peremajaan) untuk mengoptimalkan hasil
baik secara kuantitatif maupun kualitatif sesuai
komoditas tanaman menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pemanenan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
penanganan pasca pemanenan tanaman perkebunan meliputi meliputi
panen persiapan panen, teknik panen, dan pencatatan hasil
panen serta penanganan pascapanen tanaman
perkebunan untuk kebutuhan industri dan/atau
kebutuhan sendiri menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pengelolaan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
kesuburan tanah pengelolaan kesuburan tanah meliputi berbagai teknik
konservasi tanah (fisik, kimia dan/atau biologi) sesuai
dengan kondisi topografi menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pengelolaan limbah Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
hasil perkebunan pengelolaan limbah hasil perkebunan meliputi
pembuatan pupuk hijau dan/atau pembuatan kompos
dengan berbagai metode menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pemasaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemasaran hasil tanaman perkebunan meliputi
analisis peluang pasar, teknik pemasaran, dan
pengadministrasian hasil pemasaran menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
- 530 -
127. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA

A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan
sekumpulan unit-unit kompetensi yang akan dipelajari pada Program
Keahlian Agribisnis Tanaman Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman
Pangan dan Hortikultura, terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang harus dikuasai dalam mengembangkan produksi tanaman
pangan dan tanaman hortikultura.

Mata pelajaran ini memiliki peran dalam pengembangan karakter dan


kompetensi peserta didik. Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran
kejuruan yang dikembangkan sebagai konsentrasi keahlian yang
fleksibel, berfokus pada materi esensial, serta dapat menggali potensi
pertanian di wilayah masing-masing sehingga mendukung potensi
kearifan lokal. Selain itu, mata pelajaran ini juga mampu membekali para
peserta didik dalam menyikapi isu-isu global tentang ketahanan pangan,
perubahan iklim dan kelestarian ekosistem keberlanjutan.

Pembelajaran pada mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan


berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut
harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif. Pembelajaran ini mampu memberikan ruang yang
cukup untuk pengembangan prakarsa, kreativitas, serta kemandirian
yang sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Model-model pembelajaran yang dapat
digunakan antara lain Project-based Learning, teaching factory, Discovery
Learning, Problem-based Learning, Inquiry Learning, atau model serta
metode lain yang relevan.

Pembelajaran pada mata pelajaran ini dapat mengakomodasi peserta


didik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan
keterampilan, serta menguatkan pengembangan iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan kemandirian, mampu bergotong
royong, menjaga kebhinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. Peserta
didik memiliki kesempatan untuk mempelajari secara mendalam tema-
tema atau isu penting seperti gaya hidup berkelanjutan, toleransi,
- 531 -
kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan
berdemokrasi, serta dapat menginspirasi peserta didik untuk
memberikan kontribusi dan dampak bagi masyarakat dan lingkungan
sekitarnya.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills (karakter atau sikap) dan hard skills (pengetahuan
dan keterampilan) melalui proses pembelajaran sebagai berikut:
1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang Agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura;
2. menerapkan perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-isu
global terkait dengan penyiapan media tanam, penyiapan bibit
tanaman, penanaman, pengendalian organisme pengganggu
tanaman, panen dan pasca panen;
3. mengembangkan produksi tanaman pangan dan hortikultura; dan
4. menerapkan pengelolaan limbah hasil pertanian.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan dan sikap yang terkait dalam
hal penentuan komoditas, penyiapan media tanam, penyiapan bibit,
penanaman, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen,
pemasaran, serta pengelolaan limbah hasil pertanian. Pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik tanaman pangan seperti masa simpan
hasil yang panjang, dan tanaman hortikultura yang dibudidayakan di
kebun atau pekarangan, bersifat mudah rusak (perishable), dapat
dikonsumsi dalam keadaan segar, dan hasil panen melimpah
(voluminous). Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura yang
dipelajari dan dikembangkan disesuaikan dengan potensi daerah yaitu
kondisi klimat (faktor klimat) tanah dan air (faktor edafik), serta nilai
ekonomis/tuntutan pasar.

Pembelajaran pada mata pelajaran ini mengintegrasikan kemampuan-


kemampuan dasar baik soft skills meliputi disiplin, tanggung jawab,
kreativitas, kemampuan analisa dan pemecahan masalah, komunikasi
dan kolaborasi. Adapun hard skills meliputi kemampuan penyiapan
media tumbuh, penyiapan bibit tanaman, penanaman, pemeliharaan
- 532 -
tanaman, panen dan pasca panen, pengelolaan limbah hasil pertanian,
serta pemasaran hasil budi daya secara konvensional maupun digital.
Kemampuan-kemampuan tersebut di atas disusun sebagai elemen-
elemen pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan persyaratan yang ada
di industri, dunia usaha sektor produksi tanaman, persyaratan standar
kompetensi yang relevan, serta sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Sektor Pertanian.

Elemen-elemen pada mata pelajaran Agribisnis ini dapat diuraikan


sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Penyiapan media meliputi media tumbuh untuk tanaman yang ditanam
tanam di lahan basah, lahan kering, di pot dan tanaman yang
ditanam dengan metode lainnya seperti hidroponik,
aquaponik dan aeroponik maupun pertanian organik
secara konvensional dan/atau dengan alat modern
Penyiapan bibit meliputi perbanyakan tanaman secara vegetatif (stek,
okulasi, cangkok, menyambung, kultur jaringan) dan
secara generatif, untuk tanaman pangan dan
hortikultura secara konvensional dan/atau dengan alat
modern
Penanaman meliputi persiapan, pelaksanaan dan penyulaman
sesuai komoditas tanaman secara konvensional
dan/atau dengan alat modern
Pengairan meliputi berbagai teknik pengairan di lahan basah,
lahan kering, untuk tanaman semusim dan tanaman
tahunan, maupun penanaman sistem hidroponik,
aquaponik, dan aeroponik secara konvensional
dan/atau dengan alat modern
Pemupukan meliputi pupuk organik dan/atau anorganik secara
manual maupun mekanis secara konvensional
dan/atau dengan alat modern
Pengendalian meliputi gulma, hama dan/atau penyebab penyakit
Organisme tanaman dengan berbagai metode pengendalian
Pengganggu (mekanis, biologis, kimia, kultur teknis, hayati,
Tanaman (OPT) terpadu dan lainnya) secara konvensional dan/atau
dengan alat modern
Perlakuan khusus meliputi antara lain pemberian hormon tumbuh,
pembumbunan, pemangkasan, pemasangan ajir,
disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan secara
konvensional dan/atau dengan alat modern
Panen dan pasca meliputi persiapan panen, teknik panen, sorting,
panen grading, packing, dan/atau labelling secara
konvensional dan/atau dengan alat modern
Pengelolaan limbah meliputi pembuatan pupuk hijau dan/atau kompos,
hasil pertanian pestisida nabati dengan berbagai metode, secara
konvensional dan/atau dengan alat modern
Pemasaran meliputi analisa peluang pasar, komunikasi, teknik
pemasaran konvensional dan/atau digital, administrasi
dan pembukuan usaha.
- 533 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang
meliputi penyiapan media tanam, penyiapan bibit, penanaman,
pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen, pemasaran, serta
pengelolaan limbah hasil pertanian.

Elemen Capaian Pembelajaran


Penyiapan media Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyiapkan
tanam media tumbuh untuk tanaman yang ditanam di lahan
basah, lahan kering, di pot dan tanaman yang
ditanam dengan metode lainnya seperti hidroponik,
aquaponik dan aeroponik maupun pertanian organik
secara konvensional dan/atau dengan alat modern.
Penyiapan bibit Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyiapkan
bibit melalui perbanyakan tanaman secara vegetatif
(stek, okulasi, cangkok, menyambung, kultur
jaringan) serta generatif untuk tanaman pangan dan
hortikultura secara konvensional dan/atau dengan
alat modern.
Penanaman Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
penanaman mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan
penyulaman sesuai komoditas tanaman secara
konvensional dan/atau dengan alat modern.
Pengairan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pengairan yang meliputi berbagai teknik pengairan di
lahan basah, lahan kering, untuk tanaman semusim
dan tanaman tahunan, maupun penanaman sistem
hidroponik, aquaponik, dan aeroponik secara
konvensional dan/atau dengan alat modern.
Pemupukan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemupukan meliputi pupuk organik dan/atau
anorganik secara manual maupun mekanis secara
konvensional dan/atau dengan alat modern.
Pengendalian Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
Organisme pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Pengganggu meliputi gulma, hama dan/atau penyebab penyakit
Tanaman (OPT) tanaman dengan berbagai metode, secara
konvensional dan/atau dengan alat modern.
Perlakuan khusus Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
perlakuan khusus pada tanaman pangan dan
hortikultura seperti pemberian hormon tumbuh,
pembumbunan, pemangkasan, pemasangan ajir yang
disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan secara
konvensional dan/atau dengan alat modern.
Panen dan pasca Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
panen panen dan pasca panen produksi tanaman meliputi
persiapan panen, teknik panen, sorting, grading,
packing, dan/atau labelling secara konvensional
dan/atau dengan alat modern.
Pengelolaan limbah Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
hasil pertanian pengelolaan limbah hasil produksi tanaman meliputi
pembuatan pupuk hijau dan/atau kompos, pestisida
nabati dengan berbagai metode.
- 534 -

Elemen Capaian Pembelajaran


Pemasaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemasaran mulai dari analisa peluang pasar,
komunikasi, teknik pemasaran konvensional
dan/atau digital, hingga administrasi dan
pembukuan usaha.
- 535 -
128. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS PERBENIHAN TANAMAN

A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Perbenihan Tanaman merupakan sekumpulan
unit-unit kompetensi yang akan dipelajari pada Program Keahlian
Agribisnis Tanaman, Konsentrasi Keahlian Agribisnis Perbenihan
Tanaman. Mata pelajaran ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang harus dikuasai dalam mengembangkan
produksi/penangkaran benih generatif, produksi benih vegetatif,
produksi benih secara kultur jaringan (in vitro), pengujian mutu benih,
dan penjaminan mutu benih sesuai kewenangannya dalam membantu
tugas analis benih di industri perbenihan tanaman pangan dan/atau
tanaman hortikultura, dan/atau tanaman perkebunan. Selain itu peserta
didik juga dibekali dengan kemampuan berwirausaha yang kreatif dan
mandiri di bidang penangkaran benih tanamanFungsi mata pelajaran ini
untuk mengembangkan peserta didik dalam melakukan proses agribisnis
tanaman sebagai generasi muda penerus pertanian dengan menjadi
agripreneur muda dan/atau bekerja di industri perbenihan tanaman,
membantu menjaga ketahanan sumber nabati secara berkelanjutan,
serta secara tidak langsung sebagai pelestari dan pengembang
keanekaragaman sumber daya genetis tanaman nasional dalam
menghadapi perubahan iklim, dan perkembangan teknologi
global.Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan
berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut
harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana (passion),
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Model-model
pembelajaran yang dapat digunakan antara lain Project-based Learning,
teaching factory, Discovery Learning, Problem-based Learning, Inquiry
Learning, atau model lainnya serta metode yang relevan.

Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membangun kemampuan dasar


peserta didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian agribisnis
perbenihan tanaman dengan memegang teguh iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia dan alam,
- 536 -
bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif terhadap
lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kepemimpinan, dan hard skills sehingga
mampu:
1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang Agribisnis
Perbenihan Tanaman;
2. menerapkan perkembangan teknologi produksi/penangkaran benih
tanaman dan isu-isu global terkait dengan pengelolaan sumber daya
genetis, penyiapan media tanam, penyiapan bibit tanaman,
pemeliharaan tanaman, pemanenan dan penanganan pasca panen
serta pemasaran;
3. mengembangkan produksi/penangkaran benih tanaman inbrida
maupun hibrida untuk tanaman pangan, hortikultura, maupun
perkebunan;
4. menerapkan pengolahan dan pengujian mutu benih tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan;
5. menerapkan pengelolaan limbah hasil pertanian;
6. mengembangkan kewirausahaan di bidang perbenihan tanaman yang
mandiri dan kreatif; dan
7. menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan, dan sikap meliputi ketelitian,
ketekunan, integritas, percaya diri, dan selalu taat mengikuti standar
prosedur yang sudah ditetapkan. Komponen tersebut dikembangkan agar
kompeten di bidang produksi/penangkaran benih tanaman secara
menyeluruh dengan mengikuti prinsip genetis dan prinsip agronomis
yang meliputi: teknik penanaman, persemaian, mengelola pertanaman,
seleksi (roguing) pemurnian, penyerbukan (polinasi), panen dan
penanganan pasca panen calon benih, mengolah benih, pengujian benih,
perbanyakan benih secara vegetatif, mendistribusikan/mengedarkan/
memasarkan benih.
- 537 -
Mata pelajaran ini mengintegrasikan kemampuan soft skills dan hard
skills, yang terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Teknik meliputi persemaian, penyiapan lahan/media, dan
penanaman penanaman dengan menerapkan prinsip genetis
maupun prinsip agronomis tanaman sesuai potensi
daerah, dengan alat konvensional, dan/atau modern
Pengelolaan meliputi pengelolaan air irigasi, pemupukan,
pertanaman pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
terpadu, penyerbukan (polinasi)baik selfing (serumah)
maupun crossing (silang), dan/atau pemangkasan
tanaman sesuai potensi daerah, dengan metode
konvensional dan/atau alat mekanis modern.
Pemanenan dan meliputi teknik panen, ekstraksi biji calon benih,
penanganan pasca pengeringan, sortasi, dan grading untuk komoditas
panen calon benih sesuai potensi daerah, dengan metode konvensional
dan/atau alat mekanis modern
Pengolahan benih meliputi pembersihan, perlakuan benih/pemberian
bahan kimia (pestisida), pengemasan, dan
penyimpanan benih, baik secara konvensional
dan/atau dengan alat mekanis modern untuk
tanaman sesuai potensi daerah
Pengelolaan meliputi pembuatan pupuk hijau, pembuatan kompos
limbah hasil dengan berbagai metode dan/atau produk sampingan
pertanian lainnya sesuai perkembangan teknologi
Produksi/ meliputi produksi benih inbrida, hibrida, pengelolaan
penangkaran benih sumber, sertifikasi benih tanaman sesuai
benih potensi daerah
Perbanyakan meliputi stek, cangkok, sambung, okulasi, dan/atau
benih secara kultur jaringan (in vitro) dengan metode sederhana
vegetatif dan/atau alat modern
Pengujian mutu meliputi pengambilan contoh, pengujian standar
benih (kadar air, kemurnian fisik, dan daya berkecambah
benih), dan/atau pengujian khusus (uji hibriditas, uji
viabilitas biokimia, penetapan bobot 1000 butir, uji
kesehatan benih) dengan berbagai metode tanaman
pangan, dan/atau hortikultura, dan/atau
perkebunan
Pendistribusian meliputi analisis peluang pasar, teknik pemasaran,
dan pemasaran teknik pemasaran, pengadministrasian hasil,
benih pemasaran secara konvensional maupun digital

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) agribisnis perbenihan tanaman yang meliputi
produksi/penangkaran benih, teknik penanaman, pengelolaan
pertanaman, seleksi (roguing) pemurnian, penyerbukan (polinasi),
perbanyakan bibit secara vegetatif, pemanenan dan penanganan pasca
panen, pengolahan benih, pengujian benih, penjaminan mutu benih
sesuai kewenangan yang dimiliki, pengelolaan limbah, dan
distribusi/pemasaran benih.
- 538 -

Elemen Capaian Pembelajaran


Teknik penanaman Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
persemaian, penyiapan lahan/media, dan penanaman
secara konvensional dan/atau dengan alat mekanis
modern dengan menerapkan prinsip genetis maupun
prinsip agronomis tanaman sesuai potensi daerah.
Pengelolaan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pertanaman pengelolaan pertanaman secara konvensional
dan/atau dengan alat mekanis modern yang meliputi
pengelolaan air irigasi, pemupukan, pengendalian
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) terpadu,
penyerbukan (polinasi) baik selfing (serumah) maupun
crossing (silang), dan/atau pemangkasan tanaman
sesuai potensi daerah.
Pemanenan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
penanganan pasca pemanenan dan penanganan pasca panen calon benih
panen calon benih secara konvensional dan/atau dengan alat mekanis
modern yang meliputi teknik panen, ekstraksi biji
calon benih, pengeringan, sortasi, dan grading untuk
komoditas sesuai potensi daerah.
Pengolahan benih Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pembersihan, perlakuan benih/pemberian bahan
kimia (pestisida), pengemasan, dan penyimpanan
benih, baik secara manual maupun menggunakan alat
mekanis untuk tanaman sesuai potensi daerah.
Pengelolaan limbah Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
hasil pertanian pengelolaan limbah hasil pertanian mulai dari
pembuatan pupuk hijau, pembuatan kompos dengan
berbagai metode dan/atau produk sampingan lainnya
sesuai perkembangan teknologi.
Produksi/ Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
penangkaran benih produksi/penangkaran benih mulai dari produksi
benih inbrida, hibrida, pengelolaan benih sumber,
hingga sertifikasi benih tanaman sesuai potensi
daerah.
Perbanyakan benih Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
secara vegetatif perbanyakan benih secara vegetatif dengan metode
konvensional dan/atau alat mekanis modern seperti
stek, cangkok, sambung, okulasi, dan/atau kultur
jaringan (in vitro).
Pengujian benih Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pengujian benih mulai dari pengambilan contoh,
pengujian standar (kadar air, kemurnian fisik, dan
daya berkecambah benih), dan/atau pengujian khusus
(uji hibriditas, uji viabilitas biokimia, penetapan bobot
1000 butir, uji kesehatan benih) dengan berbagai
metode tanaman pangan, dan/atau hortikultura,
dan/atau perkebunan.
Pendistribusian dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemasaran benih pendistribusian dan pemasaran benih mulai dari
analisis peluang pasar, teknik pemasaran, teknik
pemasaran, pengadministrasian hasil, hingga
pemasaran secara konvensional maupun digital.
- 539 -
129. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS LANSKAP DAN PERTAMANAN

A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Lanskap dan Pertamanan merupakan
kumpulan unit-unit kompetensi yang dipelajari pada Program Keahlian
Agribisnis Tanaman Konsentrasi Keahlian Agribisnis Lanskap dan
Pertamanan, yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dimiliki sebagai landscape gardener meliputi perencanaan taman,
desain taman, pekerjaan pembuatan taman dan pemeliharaan taman
yang berdasarkan kepada prinsip-prinsip ekologi berkelanjutan
(konservasi air, ketahanan pangan, penggunaan material ramah
lingkungan, keanekaragaman hayati, pengendali iklim mikro dan hemat
energi).

Fungsi mata pelajaran ini untuk mengembangkan dan meningkatkan


kompetensi peserta didik dalam bidang agribisnis lanskap dan
pertamanan. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan, keterampilan
dan sikap untuk mengembangkan kompetensi dalam bidang agribisnis
lanskap dan pertamanan pada pembelajaran konsentrasi keahlian di fase
F. Sehingga mampu menjadi tenaga teknis siap kerja yang memahami
tentang pekerjaan dan peluang bisnis di bidang lanskap dan pertamanan.

Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai


metode, strategi, serta model yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut harus dapat
menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan ruang untuk mengembangkan kreativitas, kemandirian dan
prakarsa sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Model pembelajaran yang dapat digunakan
antara lain Project-based Learning, teaching factory, Discovery Learning,
Problem-based Learning, Inquiry Learning, serta metode lain yang relevan.
Mata pelajaran ini dilakukan dengan ragam kegiatan, seperti
pembelajaran di ruang kelas, pembelajaran di area taman atau Ruang
Terbuka Hijau, pembelajaran di unit teaching factory, interaksi dengan
alumni dan/atau praktisi industri, Praktik Kerja Lapang di industri yang
relevan dan pencarian informasi melalui media digital.
- 540 -
Mata pelajaran ini dapat mengakomodasi peserta didik untuk
mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, serta
menguatkan pengembangan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menumbuhkan kemandirian, berakhlak mulia terhadap sesama
manusia, mampu bergotong royong, menjaga kebhinekaan global,
bernalar kritis, kreatif, komunikatif dan adaptif terhadap perkembangan
teknologi dan lingkungan. Selain itu peserta didik memiliki kesempatan
untuk mempelajari secara mendalam tema-tema atau isu penting seperti
pemanasan global, gaya hidup berkelanjutan, toleransi, budaya, dan
kehidupan berdemokrasi, serta dapat menginspirasi dan memberikan
kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (hard skills dan soft skills)
meliputi:
1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis
lanskap dan pertamanan;
2. menerapkan perkembangan teknologi dan isu-isu global perubahan
iklim di bidang agribisnis lanskap dan pertamanan terkait dengan
perencanaan taman, pembuatan desain taman sederhana,
pelaksanaan pembuatan taman, pemeliharaan taman dan produksi
tanaman pertamanan;
3. menerapkan prinsip-prinsip ekologi lanskap dalam perencanaan
taman, pembuatan desain taman sederhana, pelaksanaan pembuatan
taman pemeliharaan taman dan produksi tanaman pertamanan;
4. mengembangkan material pembentuk taman dengan menggunakan
tanaman dan bahan yang tersedia sesuai dengan kearifan lokal; dan
5. menerapkan pengelolaan limbah yang dihasilkan dari proses
pembuatan taman dan perawatan taman.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan, (fakta, konsep,
prosedural, dan metakognitif), keterampilan, dan sikap terkait dalam hal
perencanaan taman, desain taman, pelaksanaan pembuatan taman,
pemeliharaan taman, produksi tanaman pertamanan dan evaluasi
pekerjaan dengan menerapkan perkembangan teknologi dan prinsip-
prinsip ekologi lanskap.
- 541 -
Ruang lingkup mata pelajaran ini meliputi material pembentuk taman,
survei dan pengukuran lahan, konsep dan desain taman sederhana,
pekerjaan persiapan, pekerjaan konstruksi lanskap, pekerjaan
penanaman, perawatan taman, pengelolaan limbah, teknologi dalam
lanskap pertamanan dan laporan kemajuan pekerjaan. Kemampuan
tersebut disusun sebagai elemen-elemen pembelajaran berdasarkan
kebutuhan dan persyaratan yang ada di industri, dunia usaha sektor
lanskap pertamanan dan persyaratan standar kompetensi yang relevan.

Elemen-elemen pada mata pelajaran ini dapat diuraikan sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Material pembentuk meliputi material lunak (soft material): karakteristik,
taman fungsi dan klasifikasi tanaman (pohon, perdu, semak,
tanaman penutup tanah (ground cover) tanaman dasar
(rumput), tanaman air dan tanaman merambat), serta
pemahaman tentang material keras (hard material):
jenis dan fungsi material keras pada taman.
Survei dan meliputi analisis aspek fisik tapak (tanah, iklim,
pengukuran lahan topografi, hidrologi dan tumbuhan eksisting), analisis
aspek non fisik (ekonomi, sosial dan budaya), analisis
aktivitas yang dapat dikembangkan pada berbagai
kondisi tapak, alat untuk menghitung dan mengukur
level muka tanah, ketinggian, besaran sudut dan luas
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Konsep dan desain meliputi konsep dan desain taman yang
taman memperhatikan kearifan lokal, prinsip ekologi
berkelanjutan, unsur dan prinsip desain, notasi
softscape dan notasi hardscape, gambar site plan,
gambar potongan, gambar tampak, dan gambar 3D
menggunakan metode manual dan/atau digital.
Pekerjaan meliputi jadwal pekerjaan, sanitasi lahan,
persiapan pembentukan muka tanah dan pekerjaan cut and fill
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pekerjaan meliputi pekerjaan pematangan lahan, pekerjaan
konstruksi lanskap utilitas (drainase, mekanikal dan kelistrikan), dan
pekerjaan material keras (hardscape) menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pekerjaan meliputi menghitung kebutuhan tanaman, menyiapkan
penanaman bahan tanam, media tanam pemupukan dasar,
penyiapan lubang tanam, penanaman berbagai jenis
tanaman dan pemasangan stager pohon menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Perawatan taman meliputi alat dan bahan yang digunakan dalam
pemeliharaan taman, pekerjaan pemeliharaan taman
dan pekerjaan pemeliharaan pada material keras (hard
material) menggunakan metode konvensional dan/atau
alat modern.
Pengelolaan limbah meliputi pengelolaan limbah dengan penerapan prinsip
3R (reuse, reduce dan recycle) mencakup pembuatan
pupuk hijau dan kompos menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Teknologi dalam meliputi prinsip dan jenis-jenis sistem irigasi pada
lanskap taman, pembuatan vertical garden dan penerapan
- 542 -

Elemen Deskripsi
pertamanan lubang biopori menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Laporan kemajuan meliputi laporan harian pekerjaan, laporan mingguan,
pekerjaan laporan bulanan dan laporan akhir pekerjaan.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) dalam bidang agribisnis lanskap dan pertamanan yang
meliputi material pembentuk taman, survei dan pengukuran lahan,
konsep dan desain taman, pekerjaan persiapan, pekerjaan konstruksi
lanskap, pekerjaan penanaman, perawatan taman, pengelolaan limbah,
teknologi dalam lanskap pertamanan dan laporan kemajuan pekerjaan.

Elemen Capaian Pembelajaran


Material pembentuk Pada akhir fase F, peserta didik mampu menentukan
taman material lunak (soft material) seperti karakteristik,
fungsi dan klasifikasi tanaman (pohon, perdu, semak,
tanaman penutup tanah (ground cover) tanaman dasar
(rumput), tanaman air dan tanaman merambat).
Peserta didik juga dapat mengidentifikasi material
keras (hard material) seperti jenis dan fungsi material
keras pada taman.
Survei dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis
pengukuran lahan aspek fisik tapak (tanah, iklim, topografi, hidrologi dan
tumbuhan eksisting), menganalisis aspek non fisik
(ekonomi, sosial dan budaya), dan menganalisis
aktivitas yang dapat dikembangkan pada berbagai
kondisi tapak. Peserta didik mampu menggunakan alat
untuk menghitung dan mengukur level muka tanah,
ketinggian, besaran sudut dan luas menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Konsep dan desain Pada akhir fase F, peserta didik mampu membuat
taman konsep dan desain taman yang memperhatikan
kearifan lokal, menerapkan prinsip ekologi
berkelanjutan, unsur dan prinsip desain, notasi
softscape serta notasi hardscape. Peserta didik juga
mampu membuat gambar site plan, gambar potongan,
gambar tampak, dan gambar 3D menggunakan metode
manual dan/atau digital.
Pekerjaan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
persiapan pekerjaan persiapan mulai dari membuat jadwal
pekerjaan, melakukan sanitasi lahan, melakukan
pembentukan muka tanah dan pekerjaan cut and fill
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pekerjaan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
konstruksi lanskap pekerjaan pematangan lahan, pekerjaan utilitas
(drainase, mekanikal dan kelistrikan), dan melakukan
pekerjaan material keras (hardscape) menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pekerjaan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menghitung
penanaman kebutuhan tanaman, menyiapkan bahan tanam,
melakukan pemupukan dasar, menentukan media
tanam, membuat lubang tanam, melakukan
- 543 -

Elemen Capaian Pembelajaran


penanaman berbagai jenis tanaman dan pemasangan
steger pohon menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Perawatan taman Pada akhir fase F, peserta didik mampu menggunakan
alat dan bahan dalam melakukan pemeliharaan
tanaman, serta melakukan pemeliharaan terhadap
material keras (hard material) menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pengelolaan limbah Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pengelolaan limbah dengan menerapkan prinsip 3R
(reuse, reduce, dan recycle) mencakup pembuatan
pupuk hijau dan kompos menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Teknologi dalam Pada akhir fase F, peserta didik mampu membuat
lanskap sistem irigasi pada taman, vertical garden, dan lubang
pertamanan biopori menggunakan metode konvensional dan/atau
alat modern.
Laporan kemajuan Pada akhir fase F, peserta didik mampu membuat
pekerjaan laporan kemajuan pekerjaan berupa laporan harian
pekerjaan, laporan mingguan, laporan bulanan, dan
laporan akhir pekerjaan.
- 544 -
130. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA

A. Rasional
Mata pelajaran ini merupakan sekumpulan unit-unit kompetensi yang
dipelajari pada Program Keahlian Agribisnis Ternak, Konsentrasi
Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia. Mata pelajaran ini mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dikuasai dalam
mengembangkan budi daya ternak ruminansia meliputi proses bisnis
bidang peternakan, yang didukung dengan perkembangan teknologi,
kewirausahaan serta penanganan limbah hasil produksi peternakan dan
ditunjang dengan teknik dasar agribisnis peternakan meliputi pakan,
perkandangan, perawatan kesehatan ternak, pemeliharaan,
pengembangan dan pengelolaan pakan baik hijauan maupun konsentrat,
reproduksi ternak, panen dan pasca panen serta pemasaran.

Fungsi mata pelajaran ini untuk melakukan proses agribisnis ternak


ruminansia sebagai generasi muda penerus peternakan dengan menjadi
agripreneur muda dan/atau bekerja di industri produksi ternak sesuai
dengan perkembangan dunia kerja. Mata pelajaran ini dapat juga sebagai
landasan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan
kompetensi produksi ternak pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan dengan menggunakan


berbagai pendekatan, strategi, dan model yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut
harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kepercayaan diri, kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Model-
model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain Project-based
Learning, teaching factory, Discovery Learning, Problem-based Learning,
Inquiry Learning, atau model lainnya yang relevan.

Setelah mempelajari mata pelajaran ini diharapkan peserta didik akan


termotivasi untuk terus belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang budi
daya ternak ruminansia dan mampu mengembangkan secara mandiri
usaha agribisnis ternak ruminansia atau dapat berkiprah di dunia kerja
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan industri
peternakan khususnya lingkup agribisnis ternak ruminansia. Mata
- 545 -
pelajaran ini juga berkontribusi dalam membangun kemampuan dasar
peserta didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian agribisnis ternak
ruminansia dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia dan alam,
berkebhinekaan global, bernalar kritis, mandiri, gotong royong, kreatif,
komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kepemimpinan dan hard skills sehingga
mampu:
1. menerapkan proses bisnis dan perkembangan teknologi secara
menyeluruh di bidang agribisnis ternak ruminansia;
2. menyiapkan sarana prasarana produksi ternak ruminansia;
3. melakukan kegiatan pemeliharaan ternak ruminansia sesuai dengan
prosedur, syarat teknis, dan peraturan perundangan yang berlaku;
4. melakukan kegiatan pengelolaan pakan beragam pada ternak
ruminansia;
5. melakukan penanganan kesehatan ternak ruminansia;
6. menerapkan pembibitan ternak ruminansia;
7. menangani produk hasil panen dan pasca panen hasil usaha ternak
ruminansia sesuai prosedur dan K3LH untuk mendukung
ketahanan pangan;
8. melakukan pengelolaan limbah ternak ruminansia; dan
9. menerapkan pemasaran hasil ternak.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedur dan metakognitif), keterampilan dan sikap meliputi ketelitian,
ketekunan, integritas, percaya diri dan selalu taat dalam semua kegiatan
mulai dari pengadaan sarana prasarana produksi peternakan sampai
pada pemasaran produk peternakan yang dihasilkan atau hasil
olahannya. Mata pelajaran ini dipelajari secara terpadu dan selaras dari
titik hulu sampai hilir.

Mata pelajaran ini mengintegrasikan kemampuan soft skills dan hard


skills meliputi elemen berikut.
- 546 -

Elemen Deskripsi
Sarana produksi meliputi konstruksi dan tipe kandang serta
peralatan konvensional dan/atau modern.
Pengelolaan meliputi perencanaan produksi, pemeliharaan,
produksi pencatatan produksi dan evaluasi produksi, serta
perencanaan aspek ekonomi usaha ternak
ruminansia besar/kecil.
Pengelolaan pakan meliputi hijauan pakan ternak yang mencakup
identifikasi jenis bahan pakan, perencanaan
produksi, pengolahan lahan, pemeliharaan hijauan,
pengolahan hijauan dan pakan konsentrat yang
mencakup perencanaan produksi pakan, penilaian
kualitas bahan pakan, perhitungan kebutuhan
pakan, pemahaman formulasi pakan, pencampuran
bahan pakan, pemberian pakan, pengolahan pakan,
dan penyimpanan pakan.
Kesehatan ternak meliputi identifikasi ternak sehat dan sakit,
dasar pencegahan penyakit, perawatan ternak sakit, dan
penerapan peraturan perundangan yang berlaku.
Pembibitan ternak meliputi penentuan bibit ternak, pengadaan bibit
ternak jantan dan induk, standar mutu ternak,
reproduksi ternak, dan penanganan gangguan
reproduksi.
Panen dan pasca meliputi pemanenan dan pengolahan pasca panen
panen serta evaluasi usaha hasil panen untuk ternak
ruminansia besar dan/atau kecil.
Pemasaran hasil meliputi identifikasi peluang pasar, strategi
ternak pemasaran, pengadministrasian hasil pemasaran,
menerapkan teknik penjualan ternak, penentuan
harga pokok penjualan, prosedur penjualan hasil
ternak, analisa usaha dan penggunaan data
pemasaran untuk pengembangan usaha.
Pengelolaan meliputi penanganan dan pengelolaan limbah padat
limbah dan cair ternak ruminansia.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik akan memiliki kompetensi soft skills dan
hard skills bidang agribisnis ternak ruminansia yang meliputi
pengelolaan produksi ternak ruminansia, pengelolaan pakan,
penanganan ternak, perawatan kesehatan ternak, seleksi dan pembibitan
ternak, reproduksi ternak, pengembangan dan konservasi hijauan pakan,
pemanenan dan pemasaran hasil ternak, serta pengolahan limbah.
Peserta didik menerapkan K3LH dalam agribisnis ternak ruminansia.

Elemen Capaian Pembelajaran


Sarana produksi Pada akhir fase F, peserta didik dapat menyiapkan
kandang dan peralatannya, menentukan konstruksi
dan tipe kandang, mengoperasikan peralatan
konvensional dan/atau modern pada ternak
ruminansia.
Pengelolaan Pada akhir fase F, peserta didik dapat menerapkan
produksi ternak pengelolaan produksi ternak yang mencakup
perancangan produksi ternak,
pemeliharaan ternak sesuai komoditas, recording
produksi ternak, pemindahan ternak, evaluasi
- 547 -

Elemen Capaian Pembelajaran


produksi ternak, serta merencanakan usaha ternak
ruminansia.
Pengelolaan pakan Pada akhir fase F, peserta didik dapat menerapkan
pengelolaan pakan yang meliputi
identifikasi sumber bahan pakan dan alternatifnya.
Peserta didik menerapkan pengelolaan hijauan pakan
ternak yang mencakup perencanaan produksi hijauan,
pengolahan lahan, kebutuhan bibit, carrying capacity,
pemeliharaan hijauan, pemanenan, pengolahan
hijauan dan pengawetan hijauan hijauan pakan
ternak.

Peserta didik juga menerapkan pengelolaan pakan


konsentrat yang mencakup perencanaan produksi
pakan, penilaian kualitas bahan pakan, perhitungan
kebutuhan pakan, pemahaman formulasi pakan,
mencampur bahan pakan, pemberian pakan,
pengolahan pakan, dan penyimpanan pakan.
Kesehatan ternak Pada akhir fase F, peserta didik dapat menerapkan
dasar prosedur kesehatan ternak dasar yang mencakup
pencegahan penyakit menular pada ternak (sanitasi,
disinfeksi, pemeriksaan laboratorium, vaksinasi, dan
isolasi), identifikasi ternak sehat dan sakit, perawatan
ternak sakit, dan penerapan peraturan perundangan
yang berlaku.
Pembibitan ternak Pada akhir fase F, peserta didik dapat menerapkan
pembibitan ternak berdasarkan standar mutu ternak
yang meliputi pengadaan bibit ternak jantan dan
betina, serta seleksi bibit ternak.
Peserta didik mampu menerapkan teknik reproduksi
ternak yang meliputi perkawinan alami, perkawinan
buatan, pemeriksaan kebuntingan, dan pertolongan
kelahiran.
Panen dan pasca Pada akhir fase F, peserta didik dapat
panen melakukan pemanenan, penanganan, pengolahan
pasca panen, pengujian kualitas dan evaluasi usaha
hasil panen untuk ternak ruminansia besar dan/atau
kecil.
Pemasaran hasil Pada akhir fase F, peserta dapat melakukan
ternak pemasaran hasil ternak yang mencakup strategi
pemasaran ternak, prosedur pemasaran ternak,
administrasi, transportasi ternak, identifikasi peluang
pasar, pemetaan potensi pasar, analisa usaha, teknik
pemasaran yang sesuai baik konvensional maupun
digital, pengadministrasian hasil pemasaran, dan
penggunaan data pemasaran untuk pengembangan
usaha.
Pengelolaan limbah Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
pengelolaan limbah yang meliputi penanganan dan
pengolahan limbah padat dan cair ternak ruminansia,
serta menciptakan nilai tambah dari limbah tersebut.
- 548 -
131. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS

A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Ternak Unggas merupakan kumpulan unit-unit
kompetensi yang dipelajari pada Program Keahlian Agribisnis Ternak,
Konsentrasi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas. Mata pelajaran ini
mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dikuasai
dalam mengembangkan budi daya ternak unggas yang meliputi proses
bisnis bidang peternakan, yang didukung dengan perkembangan
teknologi, kewirausahaan serta penanganan limbah hasil produksi
peternakan dan ditunjang dengan teknik dasar agribisnis peternakan
meliputi perkandangan, pemeliharaan, pakan, kesehatan, panen, pasca
panen serta pemasaran.

Fungsi mata pelajaran ini untuk menguatkan soft skills dan hard skills
peserta didik dalam melakukan proses agribisnis ternak unggas sebagai
generasi muda penerus peternakan dengan menjadi agripreneur muda
dan/atau bekerja di industri produksi ternak sesuai dengan
perkembangan dunia kerja. Mata pelajaran ini dapat juga sebagai
landasan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan
kompetensi produksi ternak pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan dengan menggunakan


berbagai pendekatan, strategi dan model yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut
harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kepercayaan diri, kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Model-
model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain Project-based
Learning, teaching factory, Discovery Learning, Problem-based Learning,
Inquiry Learning, atau model lainnya yang relevan.

Setelah mempelajari mata pelajaran ini diharapkan peserta didik akan


termotivasi untuk terus belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang budi
daya ternak unggas dan mampu mengembangkan secara mandiri usaha
agribisnis ternak unggas atau dapat berkiprah di dunia kerja sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan industri peternakan
khususnya lingkup agribisnis ternak unggas. Mata pelajaran ini juga
- 549 -
berkontribusi dalam membangun kemampuan dasar peserta didik
menjadi pribadi yang menguasai keahlian agribisnis ternak unggas
dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia terhadap manusia dan alam, berkebhinekaan global,
bernalar kritis, mandiri, gotong royong, kreatif, komunikatif dan adaptif
terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kepemimpinan dan hard skills sehingga
mampu:
1. menerapkan proses bisnis dan perkembangan teknologi secara
menyeluruh di bidang agribisnis ternak unggas;
2. menyiapkan sarana dan prasarana usaha ternak unggas sesuai
dengan jenis ternak dan kapasitas usaha;
3. melakukan kegiatan pemeliharaan ternak unggas sesuai dengan
prosedur dan syarat teknis sampai menghasilkan produk usaha
ternak unggas;
4. membuat pakan ternak unggas sesuai dengan kebutuhan ternak;
5. melakukan penanganan kesehatan ternak unggas;
6. menangani produk hasil panen dan pasca panen hasil usaha
peternakan unggas sesuai dengan prosedur dan K3LH untuk
mendukung ketahanan pangan; dan
7. melakukan pemasaran hasil produksi ternak unggas.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural, metakognitif), keterampilan dan sikap yang meliputi
ketelitian, ketekunan, integritas, percaya diri dan selalu taat dalam
semua kegiatan mulai dari pengadaan sarana prasarana produksi
peternakan sampai pada pemasaran produk peternakan yang dihasilkan
atau hasil olahannya. Mata pelajaran ini dipelajari secara terpadu dan
selaras dari titik hulu sampai hilir.

Mata pelajaran ini mengintegrasikan kemampuan soft skills dan hard


skills, meliputi elemen berikut.
- 550 -

Elemen Deskripsi
Sarana prasarana meliputi konstruksi dan tipe kandang, peralatan
produksi menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pengelolaan meliputi perencanaan produksi, penetasan,
produksi pemeliharaan, dan evaluasi produksi.
Pengelolaan pakan meliputi penyediaan bahan pakan, penanganan bahan
pakan, menilai mutu bahan pakan, formulasi pakan
dan memproduksi pakan serta mengevaluasi hasil
produksi pakan.
Kesehatan ternak meliputi pencegahan penyakit, identifikasi penyakit,
dan pengobatan penyakit.
Panen dan pasca meliputi pemanenan hasil produksi, evaluasi hasil
panen usaha, pasca panen, penanganan pasca panen dan uji
kualitas hasil ternak.
Pemasaran hasil meliputi analisa usaha, peluang pasar. strategi
ternak pemasaran, pemasaran, dan pengadministrasian hasil
pemasaran.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi soft skills dan
hard skills bidang agribisnis ternak unggas yang meliputi perkandangan,
pengelolaan pakan ternak, penetasan, pemeliharaan ternak, pencegahan
dan pengobatan penyakit, pemanenan dan pasca panen hasil ternak,
pemasaran. Peserta didik menerapkan K3LH dalam agribisnis ternak
unggas.

Elemen Capaian Pembelajaran


Sarana prasarana Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyiapkan
produksi kandang dan peralatan konvensional dan/atau alat
modern, menerapkan konstruksi dan tipe kandang,
mengoperasikan kandang dan peralatan menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pengelolaan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
produksi pengelolaan produksi ternak yang mencakup
menyusun rancangan produksi, menetaskan telur,
pemeliharaan ternak sesuai komoditas, evaluasi
produksi dan penanganan limbah.
Pengelolaan pakan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pengelolaan pakan yang meliputi menyusun rancangan
kebutuhan pakan, penilaian bahan pakan, membuat
formulasi pakan, memproduksi pakan, mengevaluasi
hasil produksi pakan, serta menyimpan bahan pakan
dan pakan.
Kesehatan ternak Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
kesehatan ternak yang meliputi pencegahan penyakit
(program biosecurity, sanitasi, vaksinasi dan isolasi),
identifikasi ternak sehat dan sakit, serta pengobatan
ternak sakit.
Panen dan pasca Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
panen pemanenan hasil penetasan, pemanenan produksi
ternak, uji kualitas hasil panen, evaluasi hasil usaha,
serta penanganan dan pengolahan pasca panen.
Pemasaran hasil Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
ternak pemasaran hasil ternak mulai dari melakukan analisis
- 551 -

Elemen Capaian Pembelajaran


usaha ternak secara menyeluruh, melakukan
identifikasi peluang pasar, memilih strategi pemasaran
dan inovasi, melakukan pemasaran secara
konvensional dan digital, hingga mengadministrasikan
hasil pemasaran.
- 552 -
132. CAPAIAN PEMBELAJARAN KESEHATAN HEWAN

A. Rasional
Mata pelajaran Kesehatan Hewan merupakan sekumpulan unit-unit
kompetensi yang dipelajari pada Program Keahlian Agribisnis Ternak
Konsentrasi Keahlian Kesehatan Hewan. Mata pelajaran ini meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai untuk
melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit hewan,
pemeriksaan dan pengujian laboratorium kesehatan hewan, penanganan
reproduksi hewan, dan penjaminan keamanan produk asal hewan sesuai
dengan kewenangannya dalam membantu tugas dokter hewan. Selain itu,
peserta didik juga dibekali dengan kemampuan berwirausaha yang kreatif
dan mandiri di bidang kesehatan hewan.

Fungsi mata pelajaran ini adalah untuk melakukan perawatan kesehatan


hewan dan menjamin keamanan produk asal hewan. Peserta didik
dibekali pengetahuan, sikap, dan kemampuan untuk menjadi paramedik
veteriner sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Mata pelajaran ini
dapat juga sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk
mengembangkan kompetensi pelayanan kesehatan hewan pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.

Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan dengan menggunakan


berbagai pendekatan, strategi, serta model yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi kesehatan hewan yang harus dipelajari.
Pembelajaran tersebut harus dapat menciptakan pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Model-
model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain Project-based
Learning, teaching factory, Discovery Learning, Problem-based Learning,
Inquiry Learning, atau model lainnya yang relevan.

Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membangun kemampuan dasar


peserta didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian kesehatan hewan
dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia terhadap manusia dan alam, berkebhinekaan global,
bergotong royong, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan
adaptif terhadap lingkungan.
- 553 -
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kepemimpinan dan hard skills sehingga
mampu:
1. menerapkan proses bisnis dan perkembangan teknologi secara
menyeluruh di bidang peternakan dan kesehatan hewan;
2. melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit hewan;
3. melakukan pemeriksaan dan pengujian laboratorium;
4. melakukan tindakan penanganan reproduksi hewan;
5. melakukan penjaminan keamanan produk asal hewan;
6. mengembangkan kewirausahaan di bidang kesehatan hewan yang
mandiri dan kreatif; dan
7. menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural, metakognitif), keterampilan, dan sikap meliputi ketelitian,
ketekunan, integritas, percaya diri, dan selalu taat mengikuti standar
prosedur yang sudah ditetapkan. Komponen tersebut dikembangkan
untuk membantu tugas dokter hewan dalam hal pelayanan kesehatan
hewan, tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit hewan,
pemeriksaan dan pengujian laboratorium kesehatan hewan, penanganan
reproduksi hewan, dan penjaminan keamanan produk asal hewan.

Mata pelajaran ini mengintegrasikan kemampuan soft skills dan hard


skills, yang terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Pengantar meliputi anatomi hewan, fisiologi hewan, dasar
kesehatan hewan mikrobiologi, dasar parasitologi, obat hewan, vaksin
hewan, dan kesejahteraan hewan.
Pencegahan dan meliputi persiapan pemeriksaan, pemeriksaan fisik
pengendalian hewan, rekam medik, penyakit hewan, perawatan
penyakit hewan hewan, vaksinasi hewan, pengobatan hewan, isolasi
hewan, disinfeksi, pemusnahan hewan dan/atau
bangkai, dan grooming pada hewan menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pemeriksaan dan meliputi penanganan alat pengujian, pengambilan
pengujian sampel, pengujian secara organoleptik, pengujian
laboratorium secara biologis, pengujian secara kimia dan
fisikokimia, bedah bangkai, preparat awetan, dan
memelihara biakan mikroorganisme menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
- 554 -

Elemen Deskripsi
Penanganan meliputi penampungan semen, pemeriksaan kualitas
reproduksi hewan semen, inseminasi buatan, teknologi reproduksi,
pemeriksaan kebuntingan, penanganan kelahiran
hewan, status reproduksi hewan, dan gangguan
reproduksi pada hewan menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Penjaminan meliputi ruang lingkup kesehatan masyarakat
keamanan produk veteriner, pemeriksaan ante mortem, pemotongan
hewan hewan, pemeriksaan post mortem, penanganan produk
hewan, pemeriksaan kualitas produk hewan,
pemusnahan produk hewan, dan zoonosis
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi soft skills dan
hard skills bidang Kesehatan Hewan yang meliputi pelayanan kesehatan
hewan, pencegahan dan pengendalian penyakit hewan, pemeriksaan dan
pengujian laboratorium, penanganan reproduksi hewan, dan penjaminan
keamanan produk asal hewan sesuai kewenangan yang dimilikinya.

Elemen Capaian Pembelajaran


Pengantar Pada akhir fase F, peserta didik dapat memahami
kesehatan hewan anatomi hewan, fisiologi hewan, mengklasifikasikan
bakteri, virus, jamur, dan parasit. Peserta didik
mengidentifikasi jenis dan karakteristik obat dan
vaksin, serta menerapkan prinsip kesejahteraan hewan
(animal welfare).
Pencegahan dan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
pengendalian pengendalian penyakit hewan meliputi pemeriksaan
penyakit hewan fisik hewan, pencatatan rekam medik, identifikasi
gejala klinis penyakit penyakit hewan, perawatan
hewan, pengobatan pada hewan. Peserta didik juga
dapat melakukan pencegahan penyakit hewan dengan
cara grooming, pemberian vaksin, isolasi, disinfeksi,
pemusnahan hewan dan/atau bangkai.
Pemeriksaan dan Pada akhir fase F, peserta didik dapat menangani alat
pengujian pengujian, melakukan prosedur bedah bangkai,
laboratorium pengambilan sampel pemeriksaan dan menerapkan
prosedur pengujian sampel secara organoleptik,
biologis, kimia dan fisikokimia. Peserta didik juga
dapat membuat preparat awetan, media biakan, dan
memelihara biakan mikroorganisme.
Penanganan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
reproduksi hewan. penampungan semen, pemeriksaan kualitas semen,
inseminasi buatan, dan menerapkan teknologi
reproduksi. Peserta didik juga dapat menerapkan
prosedur pemeriksaan kebuntingan, penentuan status
reproduksi hewan, penanganan kelahiran, dan
gangguan reproduksi pada hewan.
Penjaminan Pada akhir fase F, peserta didik dapat memahami
keamanan produk ruang lingkup kesehatan masyarakat veteriner,
hewan pemotongan hewan, dan zoonosis. Peserta didik dapat
melakukan pemeriksaan ante mortem, post mortem.
Peserta didik juga dapat melakukan penanganan
- 555 -

Elemen Capaian Pembelajaran


produk hewan, pemeriksaan kualitas susu, telur,
daging, dan produk asal hewan, serta pemusnahan
produk hewan.
- 556 -
133. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS IKAN HIAS

A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Ikan Hias adalah mata pelajaran yang berisi
kemampuan penguasaan keahlian Agribisnis Ikan Hias. Mata pelajaran
ini berfungsi membekali pengetahuan, keterampilan dan karakteristik
peserta didik sesuai standar kompetensi yang dibutuhkan. Peserta didik
diarahkan untuk menemukan berbagai fakta, membangun konsep dan
nilai-nilai baru secara mandiri. Mata pelajaran ini juga merupakan
pembelajaran lanjutan untuk memahami proses bisnis dan
perkembangan teknologi, pengelolaan kualitas air dan pengendalian
hama penyakit, produksi pakan alami dan buatan, pembenihan ikan
hias, pendederan ikan hias, pembesaran ikan hias, panen, pemasaran
produk dan/atau jasa serta pembuatan dekorasi
akuarium/Aquascape/Paludarium dengan dilakukannya kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) yang terintegrasi di setiap kegiatan. Mata
pelajaran Agribisnis Ikan Hias harus dipahami oleh peserta didik
sehingga menjadi ahli di bidang budi daya ikan hias, memiliki nalar kritis,
mandiri, kreatif, adaptif serta memiliki attitude yang baik sesuai tuntutan
dunia kerja.

Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran kejuruan yang dipelajari di


Fase F. Peserta didik harus menuntaskan mata pelajaran Dasar-Dasar
Agribisnis Perikanan (Fase E) dan telah memiliki passion dan vision di
bidang agribisnis perikanan, sehingga peserta didik dapat
mengimplementasikan dan mengembangkan seluruh capaian
pembelajaran mata pelajaran Agribisnis Ikan Hias dengan lebih optimal.
Selain itu, diharapkan peserta didik termotivasi untuk dapat memiliki
kompetensi di bidang agribisnis ikan hias secara utuh sehingga mampu
mengembangkan secara mandiri usaha agribisnis ikan hias, atau dapat
berkiprah di dunia kerja sesuai tuntutan dan kebutuhan industri
agribisnis ikan hias.

Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai


pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang harus dipelajari serta karakteristik peserta
didik. Pembelajaran tersebut harus dapat menciptakan pembelajaran
yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
- 557 -
cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, renjana dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Model-model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project-
based learning, teaching factory, discovery-based learning, problem-based
learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta metode yang
relevan. Pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai strategi
pembelajaran untuk mendukung ketercapaian pembelajaran antara lain
melalui pembelajaran di ruang kelas, laboratorium (laboratorium
pakan/laboratorium kualitas air dan hama penyakit/hatchery/kolam),
unit produksi sekolah ataupun teaching factory, membuat proyek
sederhana, kunjungan/praktik di industri-industri perikanan, toko ikan
hias, kegiatan praktik bisa juga dilakukan dengan menjual jasa
perawatan ikan hias dan aquascape, mendatangkan guru tamu dari mitra
dunia kerja, praktik kerja lapangan di dunia kerja bidang perikanan,
serta pencarian informasi melalui media digital.

Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membangun kemampuan dasar


peserta didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian Agribisnis Ikan
Hias yang memegang teguh iman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia terhadap sesama manusia dan alam,
berkebinekaan secara global untuk mempertahankan budaya bangsa
untuk menumbuhkan saling menghargai, mempunyai jiwa gotong
royong, mandiri, bernalar kritis serta kreatif sehingga menghasilkan
sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
keterampilan soft skills yang meliputi tanggung jawab, kemandirian,
jujur, disiplin, kemampuan menyelesaikan masalah, kreatif serta
keterampilan hard skills melalui proses pembelajaran sebagai berikut:
1. menerapkan proses bisnis dan perkembangan teknologi pada
agribisnis ikan hias;
2. mengelola kualitas air dan mengendalikan hama penyakit;
3. memproduksi pakan alami dan buatan;
4. melakukan pembenihan pada komoditas ikan hias;
5. melakukan pendederan pada komoditas ikan hias;
6. melakukan pembesaran pada komoditas ikan hias;
7. melakukan panen pada komoditas ikan hias;
- 558 -
8. melakukan pemasaran produk dan/atau jasa terkait usaha ikan hias;
dan
9. menerapkan pembuatan dekorasi akuarium/Aquascape/Paludarium.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif terkait Agribisnis Ikan Hias. Beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan adalah:
1. pentingnya passion dan vision yang ditumbuhkan pada peserta didik
untuk keberhasilan budi daya;
2. penerapan biosecurity (K3LH) pada setiap kegiatan budi daya;
3. pemijahan induk ikan (dilakukan secara alami/semi buatan);
4. pengelolaan kualitas air dan penanganan limbah;
5. manajemen kesehatan dan manajemen pakan pada kegiatan
pemeliharaan ikan sesuai dengan stadia dan jenis ikan;
6. produksi berbagai jenis komoditas ikan hias air
tawar/laut/komoditas non ikan seperti udang hias/keong/tanaman
air/moss, dan lain-lain sesuai potensi daerah masing-masing dan
juga menghasilkan produk yang dapat memenangkan berbagai
acara kontes ikan hias/aquascape/paludarium tingkat nasional dan
internasional;
7. penerapan perkembangan teknologi terkini pada setiap tahapan
kegiatan budi daya sesuai dengan potensi dan kemampuan masing-
masing sekolah serta mengembangkan berbagai inovasi dan
perluasan wawasan peserta didik; dan
8. pentingnya pendataan secara terukur pada setiap kegiatan budi
daya sebagai bahan analisis monitoring dan evaluasi produksi
perikanan.

Hasil akhir dari budi daya ikan hias tidak dilihat dari bobot biomassa
namun mengarah pada kualitas individu seperti keindahan, warna, pola
warna, sirip, sisik, mental ikan dan sebagainya.

Ruang lingkup materi mata pelajaran ini meliputi proses bisnis dan
perkembangan teknologi, pengelolaan kualitas air dan pengendalian
hama penyakit, produksi pakan alami dan buatan, pembenihan ikan
hias, pendederan ikan hias, pembesaran ikan hias, panen, pemasaran
- 559 -
produk dan/atau jasa serta pembuatan dekorasi
akuarium/aquascape/paludarium.

Elemen-elemen pada mata pelajaran ini dapat diuraikan sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Proses bisnis dan meliputi penentuan peluang usaha, analisa kelayakan
perkembangan usaha, manajemen tata kelola produksi, pelaksanaan
teknologi produksi dan monitoring evaluasi menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern serta
perkembangan teknologi pada kegiatan agribisnis ikan
hias.
Pengelolaan meliputi pengidentifikasian kualitas air, pengambilan
kualitas air dan sampel air, pengukuran dan pengelolaan kualitas air,
pengendalian penanganan limbah perikanan, pengidentifikasian
hama penyakit hama penyakit, pencegahan hama dan penyakit,
pengobatan ikan sakit menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Produksi pakan meliputi persiapan produksi pakan alami, kultur
alami dan buatan pakan alami, pemanenan pakan alami, perhitungan
formulasi pakan, persiapan bahan baku pakan,
pembuatan dan pengemasan pakan, pengujian pakan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pembenihan ikan meliputi seleksi dan pengelolaan induk, persiapan
hias peralatan, wadah, dan shelter, pemijahan induk,
penetasan telur, pemeliharaan larva, pendataan
secara terukur proses produksi di pembenihan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern serta penerapan teknologi pembenihan ikan
hias.
Pendederan ikan meliputi persiapan wadah, padat tebar dan penebaran
hias larva, pemeliharaan larva/benih, sortasi dan grading,
pendataan secara terukur proses pendederan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern serta penerapan teknologi pendederan ikan
hias.
Pembesaran ikan meliputi persiapan wadah dan peralatan, padat tebar
hias dan penebaran benih, pemeliharaan benih hasil
pendederan, sortasi dan grading, pendataan secara
terukur proses pembesaran menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern serta penerapan
teknologi budi daya.
Panen meliputi estimasi hasil produksi persiapan alat, bahan
dan wadah panen, pemanenan, sortasi dan grading,
pemanenan, penanganan ikan hias hasil
tangkapan/budi daya, teknik pengemasan, sistem
transportasi, pendataan secara terukur hasil panen
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pemasaran produk meliputi identifikasi peluang pasar, peningkatan nilai
dan/atau jasa jual, penerapan komunikasi pemasaran, teknik
pemasaran, sistem penjualan, penentuan harga jual
dan penjualan produk/jasa, estimasi hasil produksi,
penggunaan data pemasaran untuk pengembangan
usaha, membuat laporan keuangan, pemahaman
administrasi atau prosedur ekspor/impor/domestik
ikan hias menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
- 560 -

Elemen Deskripsi
Pembuatan meliputi pengidentifikasian komoditas ikan hias yang
dekorasi akuarium sesuai untuk setiap jenis dekorasi, penyiapan
peralatan, bahan/komoditas dan filter yang sesuai
untuk dekorasi akuarium artificial
tawar/laut/aquascape/paludarium, pembuatan
desain, pembuatan wadah akuarium/paludarium,
penyusunan dan pemeliharaan dekorasi akuarium/
aquascape/paludarium menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern serta penerapan
teknologi budi daya pada kegiatan pembuatan
dekorasi akuarium/aquascape/paludarium.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) Agribisnis Ikan Hias serta mendapatkan pengalaman
secara menyeluruh dari kompetensi yang harus dikuasai pada
konsentrasi keahlian Agribisnis Ikan Hias dalam upaya menyiapkan
generasi kreatif dan unggul yang mampu merencanakan dan
melaksanakan usaha dan/atau bekerja di bidang ikan hias serta
melanjutkan belajar ke tingkat yang lebih tinggi.

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis dan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
perkembangan proses bisnis dan perkembangan teknologi yang
teknologi dimulai dari menentukan peluang usaha, survei
pasar, analisa kelayakan usaha, manajemen tata
kelola produksi, melaksanakan produksi dan
monitoring evaluasi menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern serta
mengembangkan teknologi pada kegiatan agribisnis
ikan hias.
Pengelolaan Pada akhir fase F, peserta didik dapat mengelola
kualitas air dan kualitas air dan mengendalikan hama penyakit yang
pengendalian dimulai dari mengidentifikasi kualitas air, mengambil
hama penyakit sampel air, mengukur dan mengelola kualitas air,
menangani limbah perikanan, mengidentifikasi hama
penyakit, mencegah hama dan penyakit, mengobati
ikan sakit menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Produksi pakan Pada akhir fase F, peserta didik dapat memproduksi
alami dan buatan pakan alami dan buatan yang dimulai dari
menyiapkan produksi pakan alami, kultur pakan
alami, memanen pakan alami, menghitung formulasi
pakan, menyiapkan bahan baku pakan, membuat
pakan, mengemas pakan, dan menguji pakan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pembenihan ikan Pada akhir fase F, peserta didik dapat membenihkan
hias ikan hias yang dimulai dari seleksi dan mengelola
induk, menyiapkan peralatan, wadah, dan shelter,
memijahkan induk, menetaskan telur, memelihara
larva, mendata secara terukur proses produksi di
pembenihan menggunakan metode konvensional
- 561 -

Elemen Capaian Pembelajaran


dan/atau alat modern serta menerapkan teknologi
pembenihan ikan hias.
Pendederan ikan Pada akhir fase F, peserta didik dapat mendederkan
hias ikan hias yaitu menyiapkan wadah, padat tebar dan
menebar larva, memelihara larva/benih, melakukan
sortasi dan grading, mendata secara terukur proses
pendederan menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern serta menerapkan teknologi
pendederan ikan hias.
Pembesaran ikan Pada akhir fase F, peserta didik dapat membesarkan
hias ikan hias mulai dari menyiapkan wadah dan
peralatan, menebar benih, memelihara benih, sortasi
dan grading, mendata secara terukur proses
pembesaran menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern, serta menerapkan teknologi
pembesaran ikan hias.
Panen Pada akhir fase F, peserta didik dapat memanen yang
dimulai dari estimasi hasil produksi, menyiapkan
alat, bahan dan wadah panen, sortasi dan grading,
memanen, menangani ikan hias hasil
tangkapan/budi daya, mengemas, melaksanakan
sistem transportasi, serta mendata secara terukur
hasil panen menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pemasaran produk Pada akhir fase F, peserta didik dapat memasarkan
dan/atau jasa ikan hias dengan mengidentifikasi peluang pasar,
meningkatkan nilai jual, menerapkan komunikasi
pemasaran, memasarkan, melakukan sistem
penjualan, menentukan harga jual dan menjual
produk/jasa, mengestimasi hasil produksi,
menggunakan data pemasaran untuk pengembangan
usaha, membuat laporan keuangan, serta memahami
administrasi atau prosedur ekspor/impor/ domestik
ikan hias menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pembuatan Pada akhir fase F, peserta didik dapat mendekorasi
dekorasi akuarium akuarium yang dimulai dari mengidentifikasi
komoditas ikan hias yang sesuai untuk setiap jenis
dekorasi, menyiapkan peralatan, bahan/komoditas
dan filter yang sesuai untuk dekorasi akuarium
artificial tawar/laut/aquascape/paludarium,
membuat desain, membuat wadah
akuarium/paludarium, menyusun dan memelihara
dekorasi akuarium aquascape/paludarium
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern serta teknologi budi daya pada kegiatan
pembuatan dekorasi akuarium/aquascape/
paludarium.
- 562 -
134. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS PERIKANAN AIR PAYAU DAN LAUT

A. Rasional
Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut merupakan mata pelajaran yang
berisi kemampuan teknis di bidang perikanan yang mendasari
penguasaan keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut. Mata
pelajaran Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut berfungsi untuk
membekali peserta didik baik melalui pengetahuan, keterampilan dan
karakter agar mampu memahami, merencanakan, menerapkan hingga
mengevaluasi kegiatan-kegiatan proses bisnis perikanan, mulai dari
pembenihan, pendederan dan pembesaran perikanan air payau dan laut,
produksi pakan alami dan pakan buatan, mengelola kualitas air dan
pencegahan hama penyakit, pemanenan dan penanganan pasca panen,
pemasaran hasil serta pengelolaan limbah perikanan dengan
menerapkan teknologi dengan sesuai dengan standar kompetensi yang
dibutuhkan. Peserta didik diarahkan untuk mampu bekerja secara
mandiri, efektif dan kreatif, berpikir kritis serta mampu menerapkan
teknologi yang sedang berkembang di saat ini sehingga dapat digunakan
untuk membekali kemampuan agar peserta didik mampu berfikir ilmiah,
bersikap positif dan keterampilan sesuai tuntutan industri agar mampu
menemukan berbagai fakta, membangun konsep dan nilai-nilai baru
secara mandiri.

Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran kejuruan yang dipelajari di


fase F. Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran kejuruan lanjutan
dimana sebelum mempelajari mata pelajaran ini diharapkan peserta didik
telah menuntaskan mata pelajaran dasar-dasar program keahlian fase E
dan sudah memiliki passion dan vision agribisnis perikanan secara
umum, sehingga peserta didik dapat mengimplementasikan dan
mengembangkan seluruh capaian pembelajaran mata pelajaran ini
dengan lebih optimal

Pembelajaran mata pelajaran ini yang harus dipahami oleh peserta didik
dengan tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk mencetak tenaga ahli
di bidang budidaya ikan air payau dan laut dan dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari.
Pembelajaran tersebut harus dapat menciptakan pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
- 563 -
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Model-
model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project-based
learning, teaching factory, discovery-based learning, problem-based
learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta metode yang
relevan. Pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai strategi
pembelajaran untuk mendukung ketercapaian pembelajaran antara lain
melalui: pembelajaran di ruang kelas, laboratorium (laboratorium
pakan/laboratorium kualitas air dan hama
penyakit/hatchery/kolam/tambak/keramba), unit produksi sekolah
ataupun teaching factory, membuat proyek sederhana,
kunjungan/praktik di industri-industri perikanan, mendatangkan guru
tamu dari mitra dunia kerja, praktik kerja lapangan di dunia kerja bidang
perikanan, pencarian informasi melalui media digital.

Mata pelajaran ini mampu berkontribusi dalam membangun kemampuan


dasar peserta didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian agribisnis
perikanan yang memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, kebhinekaan secara global untuk
mempertahankan budaya bangsa dan menumbuhkan saling menghargai,
bernalar kritis, mempunyai jiwa gotong royong, mandiri, serta kreatif
sehingga menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat,
dan berdampak

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skill yang meliputi tanggungjawab, kemandirian, jujur,
disiplin, kemampuan menyelesaikan masalah, kreatif dan kemampuan
hardskill melalui proses pembelajaran sebagai berikut:
1. menerapkan proses bisnis dan perkembangan teknologi agribisnis
perikanan payau dan laut baik secara konvensional dan atau
teknologi modern yang sedang berkembang saat ini;
2. mengelola kualitas air dan mengendalikan hama penyakit komoditas
air payau dan laut;
3. memproduksi pakan alami dan buatan;
4. melakukan pembenihan pada komoditas perikanan payau dan laut;
5. melakukan pendederan pada komoditas perikanan payau dan laut;
- 564 -
6. melakukan pembesaran ikan pada komoditas perikanan payau dan
laut;
7. melakukan dan mengevaluasi pemanenan dan pasca panen
komoditas perikanan payau dan laut; dan
8. melakukan pemasaran hasil produksi komoditas perikanan payau
dan laut.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan yang terdiri dari
fakta, konsep, prosedural dan metakognitif meliputi komponen
keterampilan dan sikap yang terkait dalam proses budidaya perikanan
sesuai dengan kondisi masing-masing daerah yang mencakup ikan
bersirip (finfish), udang dan kepiting (crustacea) dan kerang-kerangan
(bivalvia) atau komoditas air payau dan laut lainnya.

Pada hakikatnya ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pada
mata pelajaran ini antara lain:
1. Pentingnya passion dan vision yang ditumbuhkan pada peserta didik
untuk keberhasilan budidaya.
2. Penerapan biosecurity (K3LH) pada setiap tahapan kegiatan budidaya
sebagai salah satu prasyarat keberhasilan budidaya.
3. Penggunaan sistem teknologi baik secara konvensional dan atau
teknologi modern yang sedang berkembang saat ini pada proses
budidaya yang disesuaikan dengan kondisi daerah dan kemampuan
sekolah.
4. Pengelolaan kualitas air dan penanganan limbah perikanan dengan
sistem instalasi pengolahan limbah (IPAL) antara lain dengan
penggunaan probiotik, menggunakan sistem filterisasi baik secara
biologis, fisika maupun kimia, dengan sistem Resirkulasi,
menggunakan sistem Ecology Dam.
5. Panajemen kesehatan, serta manajemen pakan pada kegiatan
pemeliharaan ikan sesuai dengan stadia dan jenis ikan.
6. Penerapan perkembangan teknologi terkini pada tahapan kegiatan
budidaya yang berbeda sesuai dengan potensi dan kemampuan
masing-masing sekolah, mengembangkan berbagai inovasi dan
perluasan wawasan peserta didik.
7. Upaya meningkatkan tingkat kematangan gonad udang (crustacea)
pada proses pemijahan dengan penerapan ablasi mata atau
penggunaan aplikasi hormon pada kelompok ikan air payau dan laut.
- 565 -
8. Upaya peningkatan pertumbuhan pada budidaya ikan dengan
menerapkan teknologi terkini pada budidaya ikan payau dan laut
seperti proses adaptasi salinitas.
9. Lokasi dan tempat pembesaran komoditas payau dan laut perlu
disesuaikan dengan habitat dan kebiasaan hidupnya sehingga dapat
menggunakan wadah budidaya yang sangat beragam seperti:
a. ikan dalam keramba jaring apung;
b. udang di tambak dengan penerapan teknologi pada metode
adaptasi penebaran benih, metode kontrol ancho; dan
c. kerang - kerangan dengan teknik metode tancap, metode rakit dan
rawai.
10. Pentingnya penanganan panen dan pasca panen yang perlu
memperhatikan kebiasaan dan fisiologis masing-masing komoditas
untuk menjaga kualitas hasil panen.
11. Pentingnya pendataan secara terukur pada setiap kegiatan budidaya
sebagai bahan analisis monitoring dan evaluasi produksi perikanan.

Hasil akhir kegiatan agribisnis perikanan air payau dan laut adalah
produksi ikan air payau dan laut, udang, kepiting dan kerang ukuran
konsumsi sesuai dengan potensi masing-masing daerah. Dimana dari
kompetensi yang telah dipelajari diharapkan dapat menciptakan peserta
didik menjadi agripreneur muda dan atau bekerja di industri perikanan
sebagai tenaga kerja menengah sesuai dengan perkembangan dunia kerja
dan dunia industri perikanan sehingga siswa tidak hanya memahami
tetapi dapat menerapkan dan melakukan budidaya perikanan payau dan
laut.

Ruang lingkup materi mata pelajaran ini meliputi proses bisnis dan
perkembangan teknologi, pengelolaan kualitas air dan pengendalian
hama penyakit, produksi pakan alami dan pakan buatan, Pembenihan,
pendederan, pembesaran, penanganan panen dan pasca panen serta
pemasaran hasil komoditas perikanan air payau dan laut.

Elemen-elemen pada mata pelajaran ini dapat diuraikan sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Proses bisnis dan Proses bisnis dan perkembangan teknologi meliputi
perkembangan analisa kelayakan usaha, peluang usaha,
teknologi perencanaan produksi, manajemen tata kelola
produksi, pelaksanaan produksi, monitoring evaluasi
proses bisnis komoditas perikanan payau dan laut
serta perkembangan teknologi pada kegiatan
agribisnis perikanan payau dan laut
- 566 -

Elemen Deskripsi
Pengelolaan kualitasPengelolaan kualitas air dan mengendalikan hama
air dan penyakit mulai dari pengelolaan kualitas air yang
mengendalikan meliputi pengambilan sampel air, pengukuran dan
hama penyakit pengelolaan kualitas air, pengelolaan limbah
perikanan, pencegahan hama dan penyakit serta
pengobatan ikan sakit
Produksi pakan Produksi pakan alami dan pakan buatan meliputi
alami dan pakan kultur/produksi pakan alami terdiri dari persiapan
buatan media kultur, pemupukan, inokulasi bibit pakan
alami, pemantauan pertumbuhan sampai pemanenan
pakan alami sedangkan produksi pakan buatan
mulai penyusunan ransum pakan buatan, pemilihan
bahan baku dan pembuatan pakan dalam jumlah dan
kualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan
komoditas, pengujian pakan. mengemas pakan serta
melakukan enrichment pakan
Pembenihan Pembenihan perikanan payau dan laut baik
perikanan payau dan pembenihan alami maupun buatan dengan hasil yang
laut optimal, meliputi dari persiapan wadah, penerapan
biosecurity (K3LH), sarana prasarana dan tenaga
kerja, tata kelola dan media, seleksi induk dan
pengelolaan induk, pematangan gonad, pemijahan,
penetasan telur, penetasan cyste artemia,
pemeliharaan larva dan memantau laju pertumbuhan
seta kesehatan larva, pendataan secara terukur
proses produksi serta melakukan penerapan
teknologi di bidang pembenihan baik yang secara
konvensional dan atau modern sesuai dengan
kemampuan sekolah dan kondisi daerahnya
Pendederan Pendederan perikanan benih ikan meliputi
Perikanan Payau dan pemahaman pendederan dengan hasil yang optimal,
Laut persiapan wadah, penerapan biosecurity (K3LH),
sarana prasarana dan tenaga kerja, tata kelola dan
media pendederan, penebaran benih, pemeliharaan
benih dan memantau laju pertumbuhan serta
kesehatan benih, pendataan secara terukur dari
proses produksi serta melakukan penerapan
teknologi di bidang pendederan baik yang secara
konvensional dan atau modern sesuai dengan
kemampuan sekolah dan kondisi daerahnya
Pembesaran Pembesaran perikanan payau dan laut meliputi
Perikanan Payau dan pemahaman pembesaran dengan hasil yang optimal,
Laut mulai dari persiapan lahan, penerapan biosecurity
(K3LH) ,sarana prasarana dan tenaga kerja, tata
kelola dan media, penebaran, pemeliharaan benih,
dan memantau laju pertumbuhan serta kesehatan
benih pendataan secara terukur proses produksi di
pembesaran ikan, udang dan kekerangan serta
melakukan penerapan teknologi di teknik
pembesaran baik yang secara konvensional dan atau
modern sesuai dengan kemampuan sekolah dan
kondisi daerahnya
Pemanenan dan Pemanenan dan pasca panen mulai dari prinsip-
pasca panen prinsip pemanenan, persiapan pemanenan,
pencucian, melakukan sortasi dan grading, teknik
pemanenan, pengendalian mutu hasil panen, teknik
pengemasan dan transportasi (pengangkutan) serta
pasca hasil panen pencatatan terukur hasil produk
perikanan dan penerapan teknologi pemanenan dan
pasca panen baik yang secara konvensional dan atau
- 567 -

Elemen Deskripsi
modern sesuai dengan kemampuan sekolah dan
kondisi daerahnya.
Pemasaran Pemasaran meliputi pemahaman peluang pasar,
peningkatan nilai jual, komunikasi pemasaran secara
terpadu, penghitungan estimasi panen teknik
pemasaran (online dan atau offline), meningkatkan
nilai jual produk perikanan, pendataan secara
terukur hasil produk, penggunakan data pemasaran
untuk pengembangan usaha

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, siswa akan memiliki kompetensi (hard skills dan soft
skills) agribisnis perikanan air payau dan laut serta mendapatkan
pengalaman secara menyeluruh dari kompetensi yang harus dikuasai
pada konsentrasi keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut
dalam upaya menyiapkan generasi kreatif dan unggul yang mampu
merencanakan dan melaksanakan usaha dan atau bekerja di bidang
perikanan air payau dan laut.

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
perkembangan proses bisnis dan perkembangan teknologi, membuat
teknologi analisa kelayakan usaha, mengidentifikasi peluang
usaha merencanakan produksi, manajemen dan tata
kelola produksi, melaksanakan produksi, melakukan
monitoring dan evaluasi proses bisnis komoditas,
serta menerapkan perkembangan teknologi pada
kegiatan agribisnis perikanan payau dan laut.
Pengelolaan kualitas Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengelola
air dan kualitas air dan mengendalikan hama penyakit ikan
mengendalikan mulai dari mengidentifikasi parameter kualitas air,
hama penyakit ikan mengukur dan mengelola kualitas air dengan sistem
instalasi pengolahan air limbah (IPAL),
mengidentifikasi jenis hama dan penyakit, melakukan
pencegahan hama dan penyakit, serta mengobati
ikan yang sakit.
Produksi pakan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
alami dan pakan produksi pakan alami baik secara terkontrol di bak
buatan maupun produksi pakan alami mulai dari
menyiapkan wadah, melakukan inokulasi, memantau
pertumbuhan dan memanen pakan alami dan
melakukan produksi pakan buatan mulai dari
menyusun ransum pakan, menyiapkan bahan baku,
membuat pakan buatan dan menguji kualitas pakan,
mengemas serta melakukan enrichment pakan.
Pembenihan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
perikanan payau dan pembenihan perikanan payau dan laut mulai dari
laut menyiapkan persiapan wadah, menerapkan
biosecurity (K3LH), sarana prasarana dan tenaga
kerja, tata kelola wadah dan media, melakukan
seleksi induk dan mengelola induk. Peserta didik juga
dapat mematangkan gonad dengan teknik ablasi
untuk kelompok crustacea dan aplikasi hormon
- 568 -

Elemen Capaian Pembelajaran


untuk kelompok ikan, memijahkan, menetaskan
telur, menetaskan cyste artemia.
Peserta didik dapat memelihara larva dan memantau
laju pertumbuhan serta kesehatan ikan, mencatat
secara terukur produksi benih serta penerapan
teknologi di pembenihan baik yang secara
konvensional dan atau modern sesuai dengan
kemampuan sekolah dan kondisi daerahnya.
Pendederan Pada akhir fase F, peserta didik dapat pendederan
perikanan payau dan perikanan benih ikan mulai dari menyiapkan wadah,
laut menerapkan biosecurity (K3LH), sarana prasarana
dan tenaga kerja di kegiatan pendederan seperti
penggunaan alat pelindung, tata kelola wadah serta
media pendederan. Peserta didik juga dapat
melakukan seleksi benih dan memelihara benih
ikan/kekerangan/tokolan udang mulai dari
manajemen kualitas air dan pakan, memantau laju
pertumbuhan serta kesehatan ikan/udang. Peserta
didik mencatat secara terukur proses produksi pada
kegiatan pendederan dan melakukan penerapan
teknologi di pendederan.
Pembesaran Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
perikanan payau dan pembesaran perikanan payau dan laut mulai dari
laut menyiapkan lahan, menerapkan biosecurity (K3LH),
sarana prasarana dan tenaga kerja, serta tata kelola
dan media pemeliharaan benih. Peserta didik juga
dapat memelihara benih dan memantau laju
pertumbuhan serta kesehatan benih, mencatat secara
terukur proses produksi pada kegiatan pembesaran,
serta melakukan penerapan teknologi di bidang
pembesaran baik yang secara konvensional dan atau
modern sesuai dengan kemampuan sekolah dan
kondisi daerahnya.
Pemanenan dan Pada akhir fase F, peserta didik dapat memanen ikan
penangan pasca dan melakukan penanganan pasca panen mulai dari
panen menentukan teknik pemanenan, menyiapkan alat
dan bahan pemanenan, melakukan sortasi dan
grading, menghitung estimasi panen, melakukan
panen, mencuci hasil panen, mengendalikan mutu
hasil panen, mengemas ikan, serta melakukan
transportasi dan menerapkan teknologi pemanenan
dan pasca panen baik yang secara konvensional dan
atau modern sesuai dengan kemampuan sekolah dan
kondisi daerahnya.
Pemasaran hasil Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
produksi perikanan pemasaran mulai dari membaca peluang pasar,
air payau dan laut meningkatkan nilai jual, melakukan komunikasi
pemasaran secara terpadu, melakukan pemasaran
baik online dan/atau offline, mencatat secara terukur
hasil produk berupa analisa usaha serta
menggunakan data pemasaran untuk pengembangan
usaha.
- 569 -
135. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS PERIKANAN AIR TAWAR

A. Rasional
Agribisnis Perikanan Air Tawar merupakan mata pelajaran yang berisi
kemampuan teknis di bidang perikanan yang mendasari penguasaan
keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar. Mata pelajaran ini berfungsi
membekali pengetahuan, keterampilan serta karakter peserta didik
untuk mampu memahami, merencanakan, menerapkan hingga
mengevaluasi kegiatan-kegiatan proses bisnis perikanan, pengelolaan
kualitas air, pengendalian hama penyakit, produksi pakan alami dan
pakan buatan, pemijahan ikan air tawar, melakukan pembenihan,
pendederan dan pembesaran ikan air tawar, penanganan panen dan
pasca panen, pemasarannya serta penerapan teknologi sesuai standar
kompetensi yang dibutuhkan. Peserta didik diarahkan untuk mampu
bekerja secara mandiri, efektif dan kreatif, berpikir kritis dan mampu
menerapkan teknologi yang sedang berkembang di masa saat ini.

Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran kejuruan yang dipelajari di


fase F. Peserta didik harus telah menuntaskan mata pelajaran dasar-
dasar agribisnis perikanan di Fase E dan telah memiliki passion dan
vision pada bidang agribisnis perikanan, sehingga peserta didik dapat
mengimplementasikan dan mengembangkan seluruh capaian
pembelajaran mata pelajaran ini dengan lebih optimal.

Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan dengan berbagai


pendekatan, strategi, metode serta model pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari serta karakteristik
peserta didik. Pembelajaran tersebut harus dapat menciptakan
pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Model-model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain
project-based learning, teaching factory, discovery-based learning,
problem-based learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta
metode yang relevan.

Mata pelajaran ini juga berkontribusi dalam membangun kemampuan


teknis bagi peserta didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian teknis
pada Konsentrasi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar yang
- 570 -
memegang teguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia terhadap sesama manusia dan alam, bernalar
kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
keterampilan soft skills yang meliputi tanggung jawab, kemandirian,
jujur, disiplin, kemampuan menyelesaikan masalah, kreatif dan hard
skills melalui proses pembelajaran sebagai berikut:
1. menerapkan proses bisnis dan perkembangan teknologi secara
menyeluruh di bidang agribisnis perikanan air tawar;
2. mengelola kualitas air dan mengendalikan hama penyakit;
3. memproduksi pakan alami dan pakan buatan;
4. melakukan pembenihan pada komoditas perikanan air tawar;
5. melakukan pendederan pada komoditas perikanan air tawar;
6. melakukan pembesaran pada komoditas perikanan air tawar;
7. melakukan penanganan panen dan pasca panen komoditas
perikanan air tawar; dan
8. melakukan pemasaran hasil produksi komoditas perikanan air tawar.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan dan sikap yang terkait dalam
hal budidaya perikanan air tawar. Beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan pada Agribisnis Perikanan Air Tawar antara lain:
1. Pentingnya passion dan vision yang ditumbuhkan pada peserta didik
untuk keberhasilan budidaya;
2. Penerapan biosecurity (K3LH) pada setiap tahapan kegiatan budidaya
sebagai salah satu prasyarat keberhasilan budidaya;
3. Penggunaan sistem teknologi pada proses budidaya yang disesuaikan
dengan perkembangan teknologi;
4. Salah satu kunci keberhasilan pemijahan induk ikan pada tahap
pembenihan adalah pada tingkat kematangan gonad saat
pemeliharaan induk dan teknik pemijahan yang disesuaikan dengan
karakteristik reproduksi ikan;
5. Pengelolaan kualitas air dan penanganan limbah perikanan yang juga
akan berpengaruh terhadap kesehatan ikan;
6. Manajemen kesehatan, serta manajemen pakan pada kegiatan
pemeliharaan ikan sesuai dengan stadia dan jenis ikan; dan
- 571 -
7. Penerapan perkembangan teknologi terkini (inovasi) dapat digunakan
pada tiap tahapan kegiatan budidaya sesuai dengan potensi dan
kemampuan masing-masing sekolah.
8. Pentingnya pendataan secara terukur pada setiap kegiatan budidaya
sebagai bahan analisis monitoring dan evaluasi produksi perikanan.

Hasil akhir kegiatan agribisnis perikanan air tawar adalah produksi


benih/bibit dan ikan konsumsi ikan air tawar sesuai dengan potensi
masing-masing daerah.

Mata pelajaran Agribisnis Perikanan Air Tawar yang dipelajari pada fase
F Konsentrasi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar dapat dilakukan
dengan berbagai strategi pembelajaran untuk mendukung ketercapaian
pembelajaran antara lain melalui pembelajaran di ruang kelas,
laboratorium (laboratorium pakan/laboratorium kualitas air dan hama
penyakit/hatchery/kolam), unit produksi sekolah ataupun teaching
factory, membuat proyek sederhana, kunjungan/praktik di industri-
industri perikanan, mendatangkan guru tamu dari mitra dunia kerja,
praktik kerja lapangan di dunia kerja bidang perikanan, serta pencarian
informasi melalui media digital.

Ruang lingkup materi mata pelajaran ini meliputi: proses bisnis dan
perkembangan teknologi, pengelolaan kualitas air dan pengendalian
hama penyakit, produksi pakan alami dan pakan buatan, pembenihan,
pendederan, pembesaran, penanganan panen dan pasca panen serta
pemasaran hasil komoditas perikanan air tawar.

Mata pelajaran ini dapat diuraikan dalam elemen-elemen berikut.

Elemen Deskripsi
Proses bisnis dan Proses bisnis dan perkembangan teknologi meliputi
perkembangan peluang usaha, analisa kelayakan usaha,
teknologi perencanaan produksi, manajemen tata kelola
produksi, pelaksanaan produksi, monitoring dan
evaluasi proses bisnis serta perkembangan teknologi
pada kegiatan agribisnis perikanan air tawar.
Pengelolaan kualitas Pengelolaan kualitas air dan pengendalian hama
air dan pengendalian penyakit meliputi identifikasi parameter kualitas air,
hama penyakit pengambilan sampel kualitas air, pengukuran dan
pengelolaan kualitas air pada wadah budidaya,
penanganan limbah budidaya perikanan, identifikasi
jenis hama dan penyakit, pencegahan hama dan
penyakit serta pengobatan penyakit ikan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
- 572 -

Elemen Deskripsi
Produksi pakan Produksi pakan alami dan pakan buatan meliputi
alami dan pakan identifikasi jenis-jenis pakan alami, persiapan wadah
buatan dan media kultur pakan alami, inokulasi bibit,
pemeliharaan pakan alami, pemantauan
pertumbuhan dan pemanenan pakan alami,
perhitungan formulasi pakan, persiapan bahan baku
pakan, pembuatan pakan, pengemasan dan
pengujian pakan buatan menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pembenihan Pembenihan komoditas perikanan air tawar meliputi
komoditas perikanan persiapan dan tata kelola wadah dan media
air tawar pembenihan, pemeliharaan induk, pemijahan induk,
penetasan telur, pemberian pakan, pengelolaan
kualitas air, pengendalian hama penyakit,
pemantauan laju pertumbuhan, pemanenan hasil
pembenihan dan pendataan secara terukur proses
produksi pada pembenihan, serta penerapan
teknologi pada pembenihan ikan menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pendederan Pendederan komoditas perikanan air tawar meliputi
komoditas perikanan persiapan dan tata kelola wadah dan media
air tawar pendederan, seleksi benih, pendederan benih,
pemberian pakan, pengelolaan kualitas air,
pengendalian hama penyakit, pemantauan laju
pertumbuhan, pemanenan hasil pendederan dan
pendataan secara terukur proses produksi pada
pendederan, serta penerapan teknologi pada
pendederan ikan menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pembesaran Pembesaran komoditas perikanan air tawar, meliputi
komoditas perikanan persiapan dan tata kelola wadah dan media
air tawar pembesaran, seleksi benih ikan, pemberian pakan,
pengelolaan kualitas air, pengendalian hama dan
penyakit, pemantauan laju pertumbuhan, pemanenan
hasil pembesaran dan pendataan secara terukur
proses produksi pada pembesaran, serta penerapan
teknologi pada pembesaran ikan menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Penanganan panen Panen dan pasca panen, meliputi estimasi hasil
dan pasca panen produksi, persiapan peralatan, wadah dan bahan
panen, sortasi dan grading, pemanenan ikan,
pengendalian mutu hasil panen, pengemasan
(packing), pengangkutan dan penanganan pasca
panen, pendataan secara terukur hasil panen dan
penanganannya, serta penerapan teknologi pada
kegiatan pemanenan dan penanganan pasca panen
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pemasaran hasil Pemasaran hasil produksi komoditas perikanan air
produksi komoditas tawar, meliputi pemahaman peluang pasar,
perikanan air tawar peningkatan nilai jual, komunikasi pemasaran secara
terpadu, teknik pemasaran (secara online dan atau
offline), pengadministrasian hasil pemasaran,
penggunaan data pemasaran untuk pengembangan
usaha.
- 573 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan pengalaman secara
menyeluruh dari kompetensi yang harus dikuasai pada konsentrasi
keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar dalam upaya menyiapkan
generasi kreatif dan unggul yang mampu merencanakan dan
melaksanakan usaha dan atau bekerja di bidang perikanan air tawar.
Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran ini adalah
sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
perkembangan proses bisnis dan perkembangan teknologi melalui
teknologi identifikasi peluang usaha, analisis kelayakan usaha,
perencanaan produksi, manajemen tata kelola
produksi, pelaksanaan produksi, monitoring dan
evaluasi proses bisnis serta pengembangan teknologi
pada kegiatan agribisnis perikanan air tawar.
Pengelolaan kualitas Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
air dan pengendalian pengelolaan kualitas air dan pengendalian hama
hama penyakit penyakit mulai dari mengidentifikasi parameter
kualitas air, mengambil sampel kualitas air,
mengukur dan mengelola kualitas air pada wadah
budidaya, menangani limbah budidaya perikanan,
mengidentifikasi jenis hama dan penyakit, mencegah
hama dan penyakit, hingga melakukan pengobatan
penyakit ikan menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Produksi pakan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memproduksi
alami dan pakan pakan alami dan pakan buatan mulai dari
buatan mengidentifikasi jenis-jenis pakan alami, persiapan
wadah dan media kultur pakan alami, menginokulasi
bibit, memelihara pakan alami, memantau
pertumbuhan dan memanen pakan alami. Peserta
didik juga dapat menghitung formulasi pakan,
menyiapkan bahan baku pakan, membuat pakan,
mengemas dan menguji pakan buatan menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pembenihan Pada akhir fase F, peserta didik mampu
komoditas perikanan membenihkan komoditas perikanan air tawar dengan
air tawar melakukan persiapan dan tata kelola wadah dan
media pembenihan, memelihara induk, memijahkan
induk, menetaskan telur, memelihara larva, memberi
pakan, mengelola kualitas air, serta mengendalikan
hama penyakit. Peserta didik juga memantau laju
pertumbuhan, memanen hasil pembenihan dan
mendata secara terukur proses produksi pada
pembenihan, serta menerapkan teknologi pada
pembenihan ikan menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pendederan Pada akhir Fase F, peserta didik mampu
komoditas perikanan mendederkan komoditas perikanan air tawar mulai
air tawar dari melakukan persiapan dan tata kelola wadah dan
media pendederan, menyeleksi benih, menebar benih,
memberi pakan, memantau laju pertumbuhan dan
kesehatan ikan, memanen hasil pendederan dan
mendata secara terukur proses produksi pada
pendederan, serta menerapkan teknologi pada
- 574 -

Elemen Capaian Pembelajaran


pendederan ikan menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pembesaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu
komoditas perikanan membesarkan komoditas perikanan air tawar dengan
air tawar melakukan persiapan dan tata kelola wadah dan
media pembesaran, menyeleksi benih, memberi
pakan, mengelola kualitas air, mengendalikan hama
dan penyakit, memantau laju pertumbuhan,
memanen hasil pembesaran dan mendata secara
terukur proses produksi pada pembesaran, serta
penerapan teknologi pada pembesaran ikan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Penanganan panen Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
dan pasca panen panen dan pasca panen, mulai dari menghitung
estimasi hasil produksi, menyiapkan peralatan,
wadah dan bahan panen, melakukan sortasi dan
grading, memanen ikan, mengendalikan mutu hasil
panen, mengemas (packing), melakukan
pengangkutan dan penanganan pasca panen,
mendata secara terukur proses panen dan
penanganannya, serta menerapkan teknologi pada
kegiatan panen dan pasca panen menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pemasaran hasil Pada akhir fase F, peserta didik mampu memasarkan
produksi komoditas hasil produksi komoditas perikanan air tawar yang
perikanan air tawar meliputi identifikasi peluang pasar, meningkatkan
nilai jual, melakukan komunikasi pemasaran secara
terpadu, menerapkan teknik pemasaran (secara
online dan/atau offline), mengadministrasikan hasil
pemasaran, dan menggunakan data pemasaran
untuk mengembangkan usaha.
- 575 -
136. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS RUMPUT LAUT

A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Rumput Laut merupakan mata pelajaran yang
membekali peserta didik agar memiliki kemampuan teknis di bidang
agribisnis rumput laut. Mata pelajaran ini melatih peserta didik
melakukan pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan
pengelolaan pasca panen, pengolahan dan diversifikasi produk olahan
rumput laut, pengelolaan limbah sampai dengan pemasaran rumput laut
dan produk hasil olahan rumput laut termasuk kemampuan dalam
pengadministrasian sehingga mampu dalam menerapkan proses bisnis di
bidang rumput laut.

Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran pada kurikulum merdeka


yang dipelajari di fase F. Sebelum mempelajari mata pelajaran ini peserta
didik telah memahami dan memiliki passion dan vision tentang agribisnis
rumput laut yang sebelumnya telah dipelajari dalam mata pelajaran
dasar-dasar program keahlian di fase E, dengan demikian peserta didik
akan dapat mengimplementasikan seluruh capaian di mata pelajaran ini
dengan lebih optimal.

Pembelajaran ini dilakukan menggunakan berbagai pendekatan, strategi,


metode serta model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang
dipelajari, di mana dalam pembelajarannya tercipta pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana,
perkembangan fisik dan psikologis peserta didik serta adaptif dalam
penerapan teknologi yang sedang berkembang. Model-model
pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project-based learning,
teaching factory, discovery-based learning, problem-based learning,
inquiry-based learning, atau model lainnya serta metode yang relevan.

Setelah mempelajari mata pelajaran ini peserta didik konsentrasi


keahlian Agribisnis Rumput Laut diharapkan dapat melakukan
pengembangan usaha di bidang agribisnis rumput laut dan/atau dapat
berkiprah di dunia kerja sesuai tuntutan dan kebutuhan industri
agribisnis rumput laut. Pembelajaran pada mata pelajaran Agribisnis
Rumput Laut dapat berkontribusi dalam mengembangkan kemampuan
peserta didik sesuai dengan profil pelajar Pancasila di mana peserta didik
- 576 -
diharapkan tumbuh menjadi insan yang berakhlak mulia terhadap
sesama dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan
adaptif terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan soft
skills yang meliputi tanggung jawab, kemandirian, jujur, disiplin, kreatif,
kemampuan menyelesaikan masalah dan hard skills melalui proses
pembelajaran sebagai berikut:
1. menghasilkan produk-produk di bidang rumput laut yang bermutu
dalam bentuk bibit, rumput laut siap panen, rumput laut kering,
produk setengah jadi, produk hasil olahan pangan dan non pangan;
2. menerapkan pengelolaan limbah pada budi daya rumput laut dan
pengolahan rumput laut;
3. menerapkan pemasaran rumput laut dan produk olahan rumput laut;
dan
4. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh dan perkembangan
teknologi di bidang agribisnis rumput laut.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini berfokus pada penguasaan kompetensi yang bersifat
khusus yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai agripreneur di
bidang rumput laut dan/atau bekerja di industri rumput laut sesuai
dengan perkembangan dunia kerja.

Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan fakta, konsep,


prosedural dan metakognitif terkait dalam hal pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, pemanenan dan pengelolaan pasca panen, pengolahan
dan diversifikasi produk olahan rumput laut, penanganan limbah,
pemasaran rumput laut dan produk olahan rumput laut, serta
pengadministrasian kegiatan agribisnis rumput laut dalam usaha
pengembangan usaha.

Pemahaman jenis dan karakteristik rumput laut sangat mempengaruhi


teknik dan metode yang tepat untuk digunakan pada kegiatan budi daya
rumput laut sebagai dasar penentuan pembibitan, pemeliharaan, panen
dan pasca panen hingga pengolahan rumput laut, sehingga dapat
mencapai hasil produksi yang optimal. Produk akhir dari kegiatan mata
pelajaran Agribisnis Rumput Laut berupa bibit rumput laut, rumput laut
- 577 -
siap panen, rumput laut kering, produk setengah jadi, produk hasil
olahan pangan dan non pangan di mana dalam semua kegiatannya
menerapkan prinsip Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan
Hidup (K3LH). Selain itu, juga adanya penerapan teknologi dan inovasi
sehingga yang dihasilkan adalah beragam produk yang bermutu.

Mata pelajaran ini terdiri dari 9 elemen berikut.

Elemen Deskripsi
Pengantar meliputi penentuan jenis dan karakteristik rumput
agribisnis rumput laut, pengidentifikasian rumput laut yang memiliki
laut nilai ekonomis, K3LH pada budi daya dan pengolahan
rumput laut, potensi pengembangan rumput laut.
Pembibitan rumput meliputi perencanaan pembibitan, penentuan jenis
laut bibit, pemilihan induk rumput laut, penentuan metode
pembibitan, penyiapan sarana pembibitan,
pendistribusian bibit, proses pembibitan, pengendalian
hama penyakit pada bibit, pemanenan dan
penanganan pasca panen bibit, pendataan terukur
pada kegiatan pembibitan rumput laut menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Penanaman dan meliputi perencanaan penanaman dan pemeliharaan,
pemeliharaan penentuan jenis rumput laut yang akan
rumput laut dibudidayakan, pemilihan metode budi daya,
penentuan kondisi dan parameter lingkungan perairan,
pemilihan lokasi, penyiapan sarana, penyediaan bibit,
proses penanaman, pemeliharaan, pengelolaan media
penanaman, pengendalian hama dan penyakit,
pendataan terukur pada penanaman dan pemeliharaan
rumput laut menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pemanenan dan meliputi perencanaan panen dan pasca panen,
pengelolaan pasca pemilihan metode pemanenan, penyiapan sarana
panen rumput laut pemanenan, mengestimasi hasil panen, melakukan
pemanenan, penanganan rumput laut kering tawar
dan/atau asin, penyimpanan dan penggudangan,
pendataan terukur pada pemanenan dan pengelolaan
pasca panen menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pengolahan produk meliputi perencanaan pengolahan produk setengah
setengah jadi jadi, penentuan jenis produk setengah jadi, penyiapan
sarana, pengoperasian alat-alat pengolahan,
pengolahan produk setengah jadi, pengemasan produk
setengah jadi, pengadministrasian kegiatan pengolahan
produk setengah jadi menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pengolahan dan meliputi penentuan jenis produk olahan, penyiapan
diversifikasi produk sarana, pengoperasian alat-alat pengolahan,
olahan rumput laut pengolahan dan diversifikasi produk pangan,
pangan pengemasan produk olahan pangan,
pengadministrasian pengolahan dan diversifikasi
produk olahan pangan menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pengolahan dan meliputi penentuan jenis produk olahan, penyiapan
diversifikasi produk sarana, pengoperasian alat-alat pengolahan,
olahan rumput laut pengolahan dan diversifikasi produk non pangan,
non pangan pengemasan produk olahan non pangan,
pengadministrasian pengolahan dan diversifikasi
- 578 -

Elemen Deskripsi
produk olahan non pangan menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Penanganan limbah meliputi keterampilan dalam penentuan jenis limbah,
pada budi daya dan penentuan metode penanganan limbah, penyiapan
pada pengolahan sarana, penanganan limbah, pengadministrasian
rumput laut kegiatan pengelolaan limbah menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Penerapan proses meliputi membuat analisa kelayakan usaha, melihat
bisnis di bidang peluang pasar, promosi, teknik pemasaran, pemasaran
rumput laut rumput laut dan produk olahan rumput laut,
pengadministrasian kegiatan pemasaran.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan pengalaman secara
menyeluruh dari kompetensi yang harus dikuasai di konsentrasi keahlian
Agribisnis Rumput Laut sebagai upaya menyiapkan generasi kreatif dan
unggul yang mampu merencanakan dan melakukan usaha dan/atau
bekerja di bidang industri rumput laut.

Elemen Capaian Pembelajaran


Pengantar Pada akhir fase F, peserta didik mampu menentukan
agribisnis rumput jenis dan karakteristik rumput laut, mengidentifikasi
laut rumput laut yang memiliki nilai ekonomis, dan
memahami potensi pengembangan rumput laut.
Pembibitan rumput Pada akhir fase F, peserta didik mampu menghasilkan
laut bibit rumput laut yang bermutu, dicapai melalui
keterampilan dalam merencanakan kegiatan
pembibitan, menentukan jenis bibit, memilih induk
rumput laut, menentukan metode pembibitan,
menyiapkan sarana pembibitan, pendistribusian bibit,
dan melakukan proses pembibitan. Peserta didik juga
mampu mengendalikan hama penyakit pada bibit,
memanen dan melaksanakan penanganan bibit, serta
melaksanakan pendataan yang terukur pada
pembibitan rumput laut.
Penanaman dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menghasilkan
pemeliharaan rumput laut bermutu yang siap panen, dicapai melalui
rumput laut penguasaan keterampilan merencanakan penanaman
dan pemeliharaan, menentukan jenis rumput laut yang
dibudidayakan, memilih metode budi daya,
menentukan kondisi dan parameter lingkungan
perairan, memilih lokasi budi daya, menyiapkan
sarana, dan menyiapkan bibit.
Peserta didik juga melakukan penanaman dan
pemeliharaan, mengelola media penanaman,
mengendalikan hama dan penyakit, serta melakukan
pendataan yang terukur pada penanaman dan
pemeliharaan rumput laut.
Pemanenan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melaksanakan
pengelolaan pasca panen dan pengelolaan pasca panen serta
panen rumput laut menghasilkan rumput laut kering asin dan/atau
kering tawar yang bermutu. Hal tersebut dicapai
melalui penguasaan keterampilan dalam
merencanakan kegiatan pemanenan dan pasca panen,
memilih metode pemanenan, menyiapkan sarana
- 579 -

Elemen Capaian Pembelajaran


pemanenan dan pasca panen, dan mengestimasi hasil
panen.
Peserta didik juga melakukan pemanenan dan
penanganan rumput laut kering tawar dan/atau asin,
mengemas, menyimpan, dan melaksanakan
penggudangan, serta melakukan pendataan yang
terukur pada kegiatan pemanenan dan pengelolaan
pasca panen.
Pengolahan produk Pada akhir fase F, peserta didik mampu menghasilkan
setengah jadi produk setengah jadi yang dicapai melalui
keterampilan merencanakan pengolahan produk
setengah jadi, menentukan jenis produk, menyiapkan
sarana, mengoperasikan alat-alat pengolahan,
mengolah rumput laut menjadi produk setengah jadi,
mengemas produk setengah jadi, dan
mengadministrasikan kegiatan pengolahan produk
setengah jadi.
Pengolahan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menghasilkan
diversifikasi produk produk olahan pangan melalui penguasaan
olahan rumput laut keterampilan merencanakan pengolahan dan
pangan diversifikasi produk pangan, menentukan jenis produk
olahan, menyiapkan sarana, mengoperasikan alat-alat
pengolahan, melakukan pengolahan dan diversifikasi
produk pangan, mengemas produk olahan pangan,
serta melakukan pengadministrasian kegiatan
pengolahan dan diversifikasi produk olahan pangan.
Pengolahan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menghasilkan
diversifikasi produk produk olahan non pangan melalui penguasaan
olahan rumput laut keterampilan merencanakan pengolahan dan
non pangan diversifikasi produk non pangan, menentukan jenis
produk olahan, menyiapkan sarana, mengoperasikan
alat-alat pengolahan, melakukan pengolahan dan
diversifikasi produk non pangan, mengemas produk
olahan non pangan, serta melakukan
pengadministrasian kegiatan pengolahan dan
diversifikasi produk olahan non pangan.
Penanganan limbah Pada akhir fase F, peserta didik mampu menangani
pada budi daya dan limbah dalam kegiatan budi daya maupun pengolahan
pada pengolahan rumput laut dengan cara menentukan jenis-jenis
rumput laut. limbah pada budi daya dan pada pengolahan rumput
laut, penentuan metode penanganan limbah,
penyiapan sarana, penanganan limbah, serta
melakukan pendataan yang terukur pada kegiatan
penanganan limbah.
Penerapan proses Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
bisnis di bidang proses bisnis di bidang rumput laut, yang dicapai
rumput laut melalui penguasaan keterampilan membuat analisa
kelayakan usaha, melihat peluang pasar, melakukan
promosi, menerapkan teknik pemasaran, memasarkan
rumput laut dan produk olahan rumput laut, serta
melakukan pengadministrasian proses bisnis di bidang
rumput laut.
- 580 -
137. CAPAIAN PEMBELAJARAN USAHA PERTANIAN TERPADU

A. Rasional
Usaha Pertanian Terpadu merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang memadukan berbagai kegiatan usaha
pengelolaan pertanian yang terdiri dari tanaman, perikanan dan
peternakan, baik perpaduan secara vertikal, horizontal maupun
campuran antara vertikal dan horizontal. Usaha pertanian terpadu secara
horizontal adalah memadukan dua kegiatan usaha atau lebih antar
komoditas pertanian (misalnya: usaha budidaya kacang tanah dengan
usaha budidaya jagung, usaha budidaya padi dengan usaha budidaya
ikan, usaha budidaya ayam dengan usaha budidaya ikan, usaha
budidaya kelapa dengan usaha budidaya sapi, dan lain sebagainya).
Usaha pertanian terpadu secara vertikal adalah memadukan dua
kegiatan usaha pertanian atau lebih, bisa dalam satu komoditas ataupun
berbeda komoditas. Usaha pertanian terpadu secara vertikal dalam satu
komoditas, misalnya: usaha budidaya ternak sapi perah dengan
pengolahan susunya, usaha budidaya ternak sapi dengan pembuatan
biogas dari kotoran sapinya, usaha budidaya kedelai dengan usaha
pembuatan tempenya dan lain sebagainya. Sedangkan usaha pertanian
terpadu secara vertikal berbeda komoditas, misalnya: usaha pembuatan
tahu dengan usaha memelihara ternak sapi yang diberikan makan limbah
tahu (bungkil tahu), usaha pembuatan tahu dengan usaha pembuatan
pakan dengan salah satu bahannya dari limbah tahu (bungkil tahu) dan
lain sebagainya.

Mata pelajaran ini akan menumbuhkan minat dan gairah (passion) pada
peserta didik sehingga mereka mampu mengembangkan wawasan,
pengetahuan dan keterampilan tentang usaha pertanian terpadu yang
efisien, yang berdasarkan pada produktivitas sumber daya (lahan,
manusia, hewan, ikan, dan fasilitas tumbuh lainnya) serta kemandirian
dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan. Hasilnya adalah peserta
didik yang memiliki kebanggaan sebagai pegiat dan pelaku usaha
pertanian terpadu Indonesia yang nantinya akan menjadi ujung tombak
ketahanan pangan bangsa.

Aktivitas pembelajaran Usaha Pertanian Terpadu ini harus dilakukan


melalui memadukan berbagai unsur 5F dalam keterkaitannya antara
satu sama lain, melalui antara lain:
- 581 -
1. Pembelajaran di kelas dilakukan secara interaktif dan melibatkan
siswa secara aktif.
2. Pembelajaran langsung di lapangan adalah menyambung dan sejalan
dengan pembelajaran yang dilakukan didalam kelas.
3. Bila terhubung dengan fasilitas pembelajaran di luar SMK, maka
siswa dapat melakukan pembelajaran mandiri secara langsung di
tempat yang melaksanakan usaha pertanian terpadu.
4. Pembelajaran projek dilakukan melalui eksperimen penggabungan
unsur-unsur Usaha Pertanian Terpadu, misalnya membuat instalasi
Aquaponik atau Hidroponik dengan menggunakan air limbah dari
budidaya ikan air tawar.
5. Penggunaan teknologi informasi untuk mengakses data sehubungan
dengan proses pertanian, marketplace, pemeliharaan
tanaman/ternak/ikan secara efisien.
6. Pelaksanaan PKL yang berinteraksi dengan alumni dan atau praktisi
industri; yang melaksanakan usaha pertanian terintegrasi dengan
pertanian, peternakan, perikanan maupun pengolahan hasil
pertanian.

Masing-masing materi tersebut akan dibelajarkan dengan menggunakan


berbagai strategi dan metode pembelajaran yang mengedepankan praktek
lapangan dan pembentukkan soft skills yang diperlukan: kejujuran,
tanggung jawab, bekerja secara kolektif/kolegial, komunikasi
interpersonal dan marketing, analytical thinking/ kemampuan analisa
(termasuk analisa usaha), problem solving serta kreativitas. Apabila
ketersediaan fasilitas di SMK tidak dapat mencakup semua
komponen/fasilitas yang diperlukan maka sekolah dapat melakukan
‘outsourcing’ ke fasilitas lain yang tersedia di sekitarnya, baik yang ada di
komunitas maupun pada industri terkait. Sehingga peserta didik dapat
berkembang menjadi pribadi yang mandiri, beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME, dan berakhlak mulia baik kepada diri sendiri, kepada
sesama, maupun kepada alam serta lingkungan, gotong royong, mandiri,
kemampuan menyelesaikan tugas dan pekerjaan tepat waktu,
berintegritas, bernalar kritis, kreatif khususnya dalam berinovasi untuk
mengembangkan usaha pertanian terpadu yang sesuai dengan kearifan
lokal Indonesia untuk kemandirian pangan di masa kini dan masa depan.
- 582 -
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
Pemahaman akan keterpaduan antara tanaman, perikanan dan
peternakan; serta sikap dan keterampilan (soft skills dan hard skills) yang
dibutuhkan sehingga mampu:
1. membuat perencanaan kegiatan usaha pertanian terpadu sesuai
dengan prinsip 4F (Food, Feed, Fuel, Fertilizer) + Finance;
2. menyiapkan sarana dan prasarana usaha pertanian terpadu sesuai
situasi dan kondisi dimana mereka berada, apakah berbasis pada
tanaman, perikanan atau peternakan;
3. melakukan kegiatan usaha pertanian terpadu baik tanaman, ternak,
maupun ikan sesuai prosedur dan persyaratan teknis sampai dengan
menghasilkan produk pangan lebih beragam;
4. menangani produk hasil panen dan pasca panen hasil usaha
pertanian terpadu baik tanaman, ternak, maupun ikan sesuai
prosedur dan K3LH untuk mendukung ketahanan pangan;
5. mengolah hasil pertanian usaha pertanian terpadu baik tanaman,
ternak, maupun ikan sesuai prosedur dan K3LH untuk meningkatkan
nilai tambah produk pangan;
6. membuat pakan ternak/ikan dari produk samping dan produk ikutan
hasil usaha pertanian terpadu baik dari hasil produksi tanaman,
ternak maupun ikan sesuai prosedur dan K3LH;
7. membuat energi biomassa dari kotoran ternak dan manusia untuk
memenuhi kebutuhan energi rumah tangga semisal biogas;
8. membuat pupuk organik dari limbah ternak berupa kotoran dan urine
dan limbah tanaman dan sisa makanan dengan komposisi dan
aplikasi yang tepat; dan
9. melakukan analisa usaha, seperti biaya, pendapatan, keuntungan,
dan kelayakan usaha (R/C, B/C, PBP, NPV, IRR, RoI, BEP) sehingga
mampu mengakses permodalan usaha sesuai dengan yang
dibutuhkan.

C. Karakteristik
Situasi dunia di masa depan akan semakin kompetitif dan semakin
menantang, karena dengan pertumbuhan populasi penduduk yang terus
meningkat maka kebutuhan pangan pun terus meningkat namun disisi
lain ketersediaan lahan pertanian semakin terbatas. Oleh karena itu,
intensifikasi pertanian merupakan keharusan. Manfaat intensifikasi
- 583 -
pertanian selain untuk peningkatan volume produksi pertanian yang
dihasilkan tetapi juga diversifikasi produk pertanian yang dihasilkan
dalam satu hamparan lahan. Dengan semakin terbatasnya sumber daya
di masa depan, maka konsep pertanian terpadu dengan efisiensi input
dalam mengoptimalkan output di lahan terbatas menjadi sebuah jawaban
penting bagi ketahanan pangan dan keberlanjutan bangsa.

Sistem usaha pertanian terpadu adalah pertanian yang mampu menjaga


keseimbangan ekosistem di dalamnya sehingga aliran nutrisi dan energi
akan selalu berimbang. Usaha Pertanian Terpadu adalah pendekatan
pertanian dengan input yang minimal untuk meminimalkan
ketergantungan pada input eksternal, dipahami sebagai 4F (Food, Feed,
Fuel dan Fiber/Fertilizer), ditambah F ke-5 yakni Finance:
● Food – Pertanian terpadu diharapkan dapat menghasilkan pangan
lebih beragam, seperti beras, sayuran, daging, telur dan ikan.
● Feed – Limbah dari pengolahan produk pertanian seperti dedak dan
bungkil jagung dapat diolah kembali menjadi konsentrat untuk
pakan ternak dan perikanan.
● Fuel – Bahan bakar biogas dapat diperoleh dari pengolahan kotoran
ternak, sehingga dapat mencukupi kebutuhan energi rumah tangga,
seperti memasak.
● Fertilizer – Limbah dari kotoran hewan dan urine serta pembusukan
bahan organik lain dapat dimanfaatkan untuk pupuk cair dan padat.
● Finance – Mengaplikasikan Analisa Usaha secara tepat sehingga
mampu menghasilkan pemasukan yang dapat menjamin
kesejahteraan petani secara berkelanjutan.

Usaha Pertanian Terpadu sangat penting pada masa sekarang dan situasi
Indonesia yang sangat beragam, dimana dibutuhkan keterampilan
pengelolaan pertanian yang terintegrasi dengan perikanan dan
peternakan. Sehingga mampu dilaksanakan pada berbagai kondisi lahan
maupun di situasi lahan yang terbatas; keterbatasan air, dan
keterbatasan sumber daya penting lainnya, serta dampak perubahan
iklim terhadap produktivitas pertanian. Usaha Pertanian Terpadu adalah
agroekosistem yang dapat mendukung produksi pertanian maupun
hayati, peningkatan ekonomi dan pelestarian sumber daya alam serta
mengacu pada kearifan lokal pertanian berkelanjutan yang dimiliki
Indonesia.
- 584 -
Usaha Pertanian Terpadu memiliki kekhususan karena memadukan 2
(dua) atau lebih kegiatan usaha di bidang pertanian sehingga terwujud
intensifikasi pertanian. Dengan input minimal menghasilkan output
maksimal. Prinsip dasar dari Usaha Pertanian Terpadu adalah integrasi
atau keterpaduan antara berbagai sistem dalam bidang pertanian,
peternakan dan perikanan, seperti digambarkan dalam skema di bawah
ini.

Mata pelajaran ini membekali pengetahuan, keterampilan, dan sikap


tentang pengelolaan usaha pertanian terpadu bagi generasi muda,
khususnya peserta didik agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja yang utuh tentang usaha pertanian terpadu, memadukan
berbagai jenis komoditas tanaman hortikultura, tanaman keras atau
tanaman industri, ternak ikan dan ternak kecil dan ternak besar dalam
kegiatan usaha, memanfaatkan ekosistem dan daur hidup untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi, penggunaan materi dari luar
ekosistem alami, kemampuan memanfaatkan seluruh produk utama dan
produk sampingan serta produk turunan untuk memaksimalkan
pendapatan, kemampuan memanfaatkan kearifan lokal untuk
produktivitas pertanian dan peternakan, melakukan analisis usaha dan
permodalan usaha, manajemen keuangan sederhana, melihat peluang
usaha berdasarkan data dan riset pasar serta mencari peluang
permodalan hingga pemanfaatan teknologi untuk peningkatan usaha
pertanian.

Mata pelajaran ini membekali peserta didik dengan pengetahuan,


keterampilan dan sikap tentang teknis usaha pertanian terpadu sehingga
menjadi mampu, dimulai dari proses pengolahan hasil pertanian, dari
bahan baku, produksi, hingga pemasarannya dengan pendekatan holistic
- 585 -
dan systematic thinking. Selain itu, mata pelajaran ini juga mampu
membekali para peserta didik dalam menyikapi isu-isu global tentang
ketahanan pangan, perubahan iklim dan kelestarian
ekosistem/keberlanjutan.

Mata pelajaran ini dapat diterapkan dengan berbasis tanaman seperti


mina padi, berbasis ternak seperti mina itik, dan berbasis ikan seperti
aquaponik, longyam. Masing-masing sekolah memilih sesuai dengan
kondisi sekolah dan potensi wilayahnya masing-masing.

Mata pelajaran ini adalah mata pelajaran yang mengintegrasikan


kemampuan-kemampuan dasar baik soft skills maupun hard skills,
meliputi kemampuan dalam hal melakukan kegiatan usaha pertanian
terpadu baik tanaman, ternak, maupun ikan sesuai prosedur dan
persyaratan teknis sampai dengan menghasilkan produk pangan lebih
beragam menggunakan metode konvensional dan/atau alat modern;
menangani produk hasil panen dan pasca panen hasil usaha pertanian
terpadu baik tanaman, ternak, maupun ikan sesuai prosedur dan K3LH
untuk mendukung ketahanan pangan; mengolah hasil pertanian usaha
pertanian terpadu baik tanaman, ternak, maupun ikan sesuai prosedur
dan K3LH untuk meningkatkan nilai tambah produk pangan; membuat
pakan ternak/ikan dari produk samping dan produk ikutan hasil usaha
pertanian terpadu baik dari hasil produksi tanaman, ternak maupun ikan
sesuai prosedur dan K3LH; membuat energi biomassa dari kotoran ternak
dan manusia untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga semisal
biogas; membuat pupuk organik dari limbah ternak berupa kotoran dan
urine dan limbah tanaman dan sisa makanan dengan komposisi dan
aplikasi yang tepat; melakukan analisa usaha, seperti biaya, pendapatan,
keuntungan, dan kelayakan usaha (R/C, B/C, PBP, NPV, IRR, RoI, BEP)
sehingga mampu mengakses permodalan usaha sesuai dengan yang
dibutuhkan.

Kemampuan-kemampuan tersebut disusun sebagai elemen-elemen


pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan persyaratan yang ada di
industri, dunia usaha sektor usaha pertanian terpadu dan persyaratan
standar kompetensi yang relevan.

Elemen Deskripsi
Produksi Pangan Meliputi produk hasil tanaman (akar, batang, daun,
(Food/makanan) bunga, buah, biji); produk hasil ternak (unggas,
daging, telur, susu); produk hasil perikanan, baik
- 586 -

Elemen Deskripsi
hidup, mati segar atau bahan baku/bahan setengah
jadi/bahan jadi (hasil olahan), menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Produksi Pakan Meliputi pakan ternak (pakan kasar, pakan fermentasi,
(Feed/ pakan) pakan buatan/pellet), pakan ikan (pakan alami, pakan
buatan/pellet), menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pembuatan Energi Meliputi pembuatan biogas menggunakan kotoran
Biomassa manusia dan hewan, menggunakan metode
(Fuel/bahan bakar) konvensional dan/atau alat modern.
Pemupukan dan Meliputi pupuk organik padat (pupuk kandang
Pengendalian /kotoran hewan, kompos, pupuk hijau, humus) dan
Organik pupuk organik cair (pupuk kandang/urine, pupuk
(Fertilizer and Pest hasil fermentasi), pestisida organik, menggunakan
control) metode konvensional dan/atau alat modern.
Pengelolaan Meliputi analisa usaha, marketing (konvensional dan
Keuangan (Finance) digital) dan pembukuan.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mendapatkan kemampuan Usaha
Pertanian Terpadu sehingga mampu melakukan usaha secara mandiri
atau bekerja di dunia usaha/industri. Peserta didik memiliki
pemahaman yang utuh tentang produksi pangan, produksi pakan,
pembuatan energi biomassa, pemupukan dan pengendalian organik,
serta pengelolaan keuangan untuk mendukung pengembangan
kompetensinya di bidang Usaha Pertanian Terpadu.

Elemen Capaian pembelajaran


Produksi Pangan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menghasilkan
(Food/makanan) produk tanaman dari berbagai unsur, (akar, batang,
daun, bunga, buah, dan biji), produk hasil peternakan
(unggas, daging, telur dan susu), serta produk hasil
perikanan. Peserta didik juga mampu menangani
dan/atau mengolah produk hasil panen dan pasca
panen.
Peserta didik mampu menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern serta
mengumpulkan dan menggunakan data untuk
peningkatan dan perbaikan hasil produksi, secara
konvensional maupun digital.
Produksi Pakan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memanfaatkan
(Feed/ pakan) produk samping dan produk ikutan baik dari hasil
produksi tanaman, ternak, maupun ikan menjadi
pakan ternak dan/atau pakan ikan.
Pembuatan Energi Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengolah
Biomassa (Fuel/ kotoran ternak dan manusia, serta sisa limbah
bahan bakar) pertanian lainnya menjadi energi biomassa untuk
kebutuhan energi rumah tangga semisal biogas.
Pemupukan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengolah
Pengendalian limbah ternak berupa kotoran dan urin menjadi pupuk
Organik padat maupun pupuk cair. Peserta didik mampu
mengolah limbah tanaman dan sisa makanan menjadi
- 587 -

Elemen Capaian pembelajaran


(Fertilizer and Pest pupuk kompos dengan komposisi dan aplikasi yang
control) tepat. Selain itu, peserta didik juga mampu membuat
dan memanfaatkan hasil tanaman menjadi pestisida
organik.
Pengelolaan Pada akhir fase F, peserta didik mampu membuat
Keuangan analisa usaha, seperti biaya, pendapatan, keuntungan,
(Finance) dan kelayakan usaha (R/C, B/C, PBP, NPV, IRR, RoI,
BEP), pemetaan dan identifikasi pasar serta
pemasarannya secara konvensional dan digital. Peserta
didik juga mampu mengakses permodalan usaha
sesuai dengan yang dibutuhkan.
- 588 -
138. CAPAIAN PEMBELAJARAN MEKANISASI PERTANIAN

A. Rasional
Mata pelajaran Mekanisasi Pertanian berisi kompetensi-kompetensi
terkait penguasaan keahlian dalam melakukan persiapan, pengoperasian
perawatan dan perbaikan alat mesin pertanian serta melaksanakan
workshop alat mesin pertanian. Mata pelajaran ini dilengkapi dengan
konsep serta implementasi alat mesin pertanian, alat mesin pasca panen
hasil pertanian, pengukuran dan pemetaan lahan pertanian, irigasi dan
drainase, workshop alat mesin pertanian, serta konstruksi bangunan
pertanian dan electrical. Mata pelajaran Mekanisasi Pertanian berfungsi
membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan sikap agar memiliki bekal yang cukup untuk masuk
ke dalam dunia kerja dan menjadi wirausahawan bidang pertanian sesuai
perkembangan teknologi.

Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran kejuruan pada kurikulum


merdeka yang dipelajari di fase F. Sebelum mempelajari mata pelajaran
ini diharapkan peserta didik telah menuntaskan mata pelajaran Dasar-
dasar Usaha Pertanian Terpadu, sehingga peserta didik dapat
mengimplementasikan seluruh capaian dengan lebih optimal. Peserta
didik dibekali kemampuan melakukan proses pencarian pengetahuan
berkenaan dengan materi pelajaran, melalui berbagai aktivitas proses
secara saintifik. Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri
berbagai fakta, membangun konsep, dan menemukan nilai-nilai baru
secara mandiri.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai


dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran
berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran
berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta
metode pembelajaran antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi,
observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan
karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Penilaian meliputi aspek
pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek sikap melalui observasi,
catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar teman, dan
penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk,
portofolio dan studi kasus. Pembelajaran mata pelajaran ini dapat
- 589 -
dilakukan dengan sistem blok disesuaikan dengan karakteristik materi
yang dipelajari.

Mata pelajaran ini juga turut berkontribusi dalam membentuk peserta


didik memiliki keahlian pada bidang Agribisnis dan Agriteknologi,
meningkatkan kemandirian, bekerja sama, kemampuan berpikir kritis
dan kreatif untuk memberikan solusi permasalahan terkait mekanisasi
pertanian secara khusus serta permasalahan kehidupan, sesuai dengan
dimensi profil pelajar Pancasila.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) sesuai
kualifikasi lulusan yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan,
melalui pembelajaran sebagai berikut:
1. melakukan persiapan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan alat
mesin pertanian;
2. melakukan persiapan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan alat
mesin pasca panen hasil pertanian;
3. melakukan persiapan, penggunaan, perawatan, pengukuran, dan
pemetaan lahan pertanian;
4. menerapkan teknik irigasi dan drainase;
5. melakukan pekerjaan workshop alat mesin pertanian; dan
6. mengembangkan konstruksi bangunan pertanian dan elektrikal.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki elemen materi sebagai berikut: Alat mesin
pertanian, alat mesin pasca panen hasil pertanian, pengukuran dan
pemetaan lahan pertanian, irigasi dan drainase, workshop alat mesin
pertanian, konstruksi bangunan pertanian dan elektrikal.

Kemampuan-kemampuan tersebut di atas disusun sebagai elemen-


elemen pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan persyaratan yang ada
di dunia kerja sektor Mekanisasi Pertanian dan persyaratan standar
kompetensi yang relevan, serta sesuai Skema Sertifikasi KKNI Level II.
Elemen dan deskripsi elemen pada mata pelajaran Mekanisasi Pertanian
adalah sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Alat mesin meliputi konsep dan implementasi persiapan,
pertanian pengoperasian, perawatan, dan perbaikan alat mesin
- 590 -

Elemen Deskripsi
pertanian meliputi budi daya tanaman, budi daya
ternak, budi daya perikanan), peralatan klimatologi
dan laboratorium pertanian, alat
pengangkut/pemindah bahan, secara konvensional
dan/atau modern.
Alat mesin pasca meliputi konsep dan implementasi persiapan,
panen hasil pengoperasian, perawatan, dan perbaikan beberapa
pertanian alat mesin pasca panen antara lain perontok, pemipil,
pemisah, pemindah, pengupas, pengecil ukuran,
pengering, rice milling unit, ekstruder, ekstraksi,
dan/atau pengemas produk secara konvensional
dan/atau modern.
Pengukuran dan meliputi konsep komunikasi efektif, konsep dan
pemetaan lahan implementasi beragam teknik pengukuran lahan,
pertanian pemetaan lahan pertanian, serta persiapan,
penggunaan dan perawatan peralatan pengukuran dan
pemetaan lahan pertanian secara nondigital dan/atau
digital.
Irigasi dan drainase meliputi hubungan air, tanah dan tanaman,
kebutuhan air, serta konsep dan implementasi
beragam sistem irigasi, pompa, serta sistem drainase
secara konvensional dan/atau modern.
Workshop alat meliputi konsep dan implementasi persiapan,
mesin pertanian pengoperasian, perawatan, dan perbaikan alat
perkakas tangan dan alat bertenaga serta menerapkan
rancang bangun teknologi tepat guna.
Konstruksi meliputi rancang bangun konstruksi, teknik instalasi
bangunan cahaya/penerangan dan instalasi tenaga motor
pertanian dan penggerak serta sensor elektronik.
elektrikal

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mampu mengimplementasikan alat
mesin pertanian, pengukuran dan pemetaan lahan pertanian, irigasi dan
drainase, alat mesin pasca panen hasil pertanian, workshop alat mesin
pertanian, serta konstruksi bangunan pertanian dan elektrikal.

Elemen Capaian Pembelajaran


Alat mesin Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pertanian persiapan, pengoperasian, perawatan, dan perbaikan
alat mesin pertanian yang digunakan pada budi daya
tanaman, budi daya ternak, serta budi daya perikanan.
Peserta didik juga dapat melakukan persiapan,
pengoperasian, perawatan, dan perbaikan peralatan
klimatologi dan laboratorium pertanian secara
konvensional dan/atau modern.
Alat mesin pasca Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
panen hasil persiapan, pengoperasian, perawatan, dan perbaikan
pertanian beberapa alat mesin pasca panen antara lain perontok,
pemipil, pemisah, pemindah, pengupas, pengecil
ukuran, pengering, rice milling unit, ekstruder,
ekstraksi, dan/atau pengemas produk secara
konvensional dan/atau modern.
Pengukuran dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemetaan lahan komunikasi efektif, persiapan, penggunaan, dan
pertanian perawatan alat pengukuran dan pemetaan lahan
- 591 -

Elemen Capaian Pembelajaran


pertanian secara non digital dan/atau digital. Peserta
didik juga mampu mendokumentasikan serta
mengkomunikasikan kegiatan pengukuran dan
pemetaan lahan di lahan pertanian yang sebenarnya
secara mandiri dan/atau kolaboratif.
Irigasi dan drainase Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
hubungan air, tanah dan tanaman.
Peserta didik juga mampu melakukan persiapan,
menghitung kebutuhan air, serta menerapkan konsep
dan beragam sistem irigasi, pompa, serta sistem
drainase secara konvensional dan/atau modern.
Workshop alat Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
mesin pertanian dan mengkomunikasikan persiapan, pengoperasian,
perawatan, dan perbaikan alat perkakas tangan dan
alat bertenaga serta menerapkan rancang bangun
teknologi tepat guna.
Konstruksi Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami,
bangunan mempersiapkan dan mengembangkan rancang bangun
pertanian dan konstruksi bangunan pertanian.
elektrikal Peserta didik juga mampu mempersiapkan dan
menerapkan instalasi penerangan instalasi tenaga
motor dan/atau sensor elektronik dalam kegiatan
pertanian.
- 592 -
139. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian merupakan
sekumpulan unit kompetensi yang dipelajari pada Program Keahlian
Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Konsentrasi Keahlian
Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian. Mata pelajaran ini meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai dalam
mengembangkan produksi olahan hasil nabati, produksi olahan hasil
hewani, produksi olahan hasil tanaman bahan penyegar dan perkebunan,
produksi olahan hasil tanaman rempah, sistem manajemen keamanan
pangan dan kualitas produk, pengemasan, penyimpanan dan
penggudangan, penanganan limbah pengolahan hasil pertanian serta
analisa usaha pengolahan hasil pertanian.

Mata pelajaran ini diharapkan dapat membekali peserta didik agar


kompeten dalam melakukan pekerjaan sebagai pengolah hasil pertanian
secara mandiri/wirausaha, mengembangkan dan melakukan pekerjaan
sebagai pelaksana/operator pengolahan yang ada di industri pengolahan
hasil pertanian. Mata pelajaran ini dapat juga sebagai landasan
pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan kompetensi
pengolahan hasil pertanian pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Sebelum mempelajari mata pelajaran ini diharapkan peserta didik sudah
menuntaskan mata pelajaran Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan hasil
Pertanian pada fase E, sehingga memiliki passion dan vision dalam
agribisnis pengolahan hasil Pertanian.

Pembelajaran pada mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan


berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut
harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana
(antusiasme yang kuat), dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Model-model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain
Project-based Learning, teaching factory, Discovery Learning, Problem-
based Learning, Inquiry Learning, atau model lainnya serta metode yang
relevan.
- 593 -
Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membangun kemampuan peserta
didik yang menguasai kemampuan pengolahan hasil pertanian dengan
memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mempunyai jiwa gotong royong,
mandiri, bernalar kritis, kreatif dan adaptif terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kreatif, inovatif, kritis dan bertanggung
jawab serta kemampuan hard skills sehingga mampu:
1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri
pengolahan hasil pertanian;
2. menerapkan perkembangan teknologi pengolahan hasil pertanian
dan isu-isu global terkait dengan produk olahan hasil pertanian;
3. melakukan produksi olahan hasil nabati;
4. melakukan produksi olahan hasil hewani;
5. melakukan produksi olahan hasil tanaman bahan penyegar dan
perkebunan;
6. melakukan produksi olahan hasil tanaman rempah;
7. menerapkan sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas
produk;
8. melakukan pengemasan, penyimpanan, dan penggudangan;
9. menangani limbah pengolahan hasil pertanian; dan
10. menganalisis usaha pengolahan hasil pertanian.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan, dan sikap terkait hal memilih
dan menangani bahan baku dan bahan tambahan untuk proses
produksi, menyiapkan dan mengoperasikan peralatan, mengendalikan
proses dan menilai mutu hasil, mengemas, menyimpan, dan
menggudangkan, menangani limbah pengolahan dan memanfaatkan
hasil samping, menganalisis usaha pengolahan hasil pertanian, dan
melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan kualitas dan kuantitas
- 594 -
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi. Jenis komoditas hasil
pertanian dikembangkan sesuai potensi daerah, nilai ekonomis/tuntutan
pasar.

Berdasarkan capaian pada materi pembelajaran yang ada, output yang


dihasilkan akan menjadikan lulusan yang siap kerja, mampu
memproduksi olahan hasil nabati, memproduksi olahan hasil hewani,
memproduksi olahan hasil tanaman bahan penyegar dan perkebunan,
memproduksi olahan hasil tanaman rempah, sistem manajemen
keamanan pangan dan kualitas, pengemasan, penyimpanan dan
penggudangan, penanganan limbah pengolahan hasil pertanian, analisa
usaha pengolahan hasil pertanian serta kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) yang terintegrasi di setiap elemen.

Elemen-elemen pada mata pelajaran ini dapat diuraikan sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Produksi olahan Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku dan
hasil nabati bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan
hasil nabati, penyiapan dan pengoperasian peralatan,
pengendalian proses dan penilaian mutu hasil
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Produksi olahan Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku dan
hasil hewani bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan
hasil hewani, penyiapan dan pengoperasian peralatan,
pengendalian proses dan penilaian mutu hasil
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Produksi olahan Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku dan
hasil tanaman bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan
bahan penyegar hasil tanaman bahan penyegar dan perkebunan,
dan perkebunan penyiapan dan pengoperasian peralatan pengendalian
proses dan penilaian mutu hasil menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Produksi olahan Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku dan
hasil tanaman bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan
rempah hasil tanaman rempah, penyiapan dan pengoperasian
peralatan, pengendalian proses dan penilaian mutu
hasil menggunakan metode konvensional dan/ atau
alat modern.
Sistem manajemen Meliputi penyusunan spesifikasi produk, SSOP
keamanan pangan (Sanitation Standard Operating Procedures), GMP (Good
dan kualitas Manufacturing Practice) dan HACCP (Hazard Analysis
produk Critical Control Point).
Pengemasan, Meliputi proses pengemasan, penyimpanan produk
penyimpanan dan olahan hasil pertanian, proses penggudangan dan
penggudangan sistem pengelolaan penggudangan dalam
penerapannya di bidang pengolahan hasil pertanian
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Penanganan limbah Meliputi penanganan limbah dan pemanfaatan hasil
pengolahan hasil samping pengolahan hasil pertanian menggunakan
pertanian metode konvensional dan/atau alat modern.
- 595 -

Elemen Deskripsi
Analisa usaha Meliputi analisis aspek kelayakan usaha yaitu aspek
pengolahan hasil hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan
pertanian pemasaran, aspek teknis/teknologi, aspek sumber
daya manusia, aspek keuangan (perhitungan
kebutuhan investasi, biaya operasional, perhitungan
hpp produk, B/C Rasio, IRR, NPV, PI, BEP),
pengadministrasian dan pembukuan sederhana.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) pengolahan hasil pertanian yang meliputi produksi olahan
hasil nabati, hasil hewani, hasil tanaman penyegar dan perkebunan, hasil
tanaman rempah, sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas,
pengemasan, penyimpanan dan penggudangan, penanganan limbah
pengolahan hasil pertanian, serta analisa usaha pengolahan hasil
pertanian.

Elemen Capaian Pembelajaran


Produksi olahan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
hasil nabati pemilihan dan penanganan bahan baku dan bahan
tambahan untuk proses produksi pengolahan hasil
nabati, penyiapan dan pengoperasian peralatan,
pengendalian proses dan penilaian mutu hasil dengan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Produksi olahan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
hasil hewani produksi olahan daging/ ikan/telur dan/atau susu
dengan cara memilih dan menangani bahan baku dan
bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan
hasil hewani, menyiapkan dan mengoperasikan
peralatan, mengendalikan proses dan menilai mutu
hasil dengan menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Produksi olahan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
hasil tanaman produksi olahan teh/kopi/coklat/kelapa/tembakau
bahan penyegar dan/atau komoditas lainnya dengan cara memilih dan
dan perkebunan menangani bahan baku dan bahan tambahan untuk
proses produksi pengolahan hasil tanaman bahan
penyegar dan perkebunan, menyiapkan dan
mengoperasikan peralatan, mengendalikan proses dan
menilai mutu hasil dengan menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Produksi olahan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
hasil tanaman produksi olahan
rempah jahe/kunyit/temulawak/cengkeh/kayu manis/pala
dan/atau komoditas lainnya dengan cara memilih dan
menangani bahan baku dan bahan tambahan untuk
proses produksi pengolahan hasil tanaman rempah,
menyiapkan dan mengoperasikan peralatan,
mengendalikan proses dan menilai mutu hasil dengan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
- 596 -

Elemen Capaian Pembelajaran


Sistem manajemen Pada akhir fase F, peserta didik dapat memahami dan
keamanan pangan menyusun spesifikasi produk, penerapan
dan kualitas sanitasi/SSOP (Sanitation Standard Operating
produk Procedures), GMP (Good Manufacturing Practice) dan
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
Pengemasan, Pada akhir fase F, peserta didik dapat menentukan
penyimpanan dan bahan kemasan, teknik pengemasan, penyimpanan
penggudangan produk olahan hasil pertanian, proses penggudangan
dan sistem pengelolaan penggudangan dalam
penerapannya di bidang pengolahan hasil pertanian
dengan menggunakan metode konvensional dan/atau
alat modern.
Penanganan limbah Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
pengolahan hasil penanganan dan pemanfaatan hasil samping
pertanian pengolahan hasil pertanian menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Analisa usaha Pada akhir fase F, peserta didik dapat menganalisis
pengolahan hasil aspek kelayakan usaha yaitu aspek hukum, aspek
pertanian lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis/teknologi, aspek sumber daya manusia, aspek
keuangan (perhitungan kebutuhan investasi, biaya
operasional, perhitungan hpp produk, B/C Rasio, IRR,
NPV, PI, BEP), serta pengadministrasian dan
pembukuan sederhana.
- 597 -
140. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan merupakan
sekumpulan unit-unit kompetensi yang dipelajari pada Program Keahlian
Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian Konsentrasi Keahlian
Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan. Mata pelajaran ini meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dikuasai dalam
mengembangkan produksi olahan hasil perikanan secara tradisional,
produksi olahan diversifikasi produk hasil perikanan, olahan hasil
perikanan segar beku (frozen seafood) dan olahan produk perikanan
dalam kaleng (canned seafood), manajemen keamanan pangan dan tata
cara ekspor olahan produk hasil perikanan, penanganan limbah
pengolahan hasil perikanan dan analisa usaha pengolahan hasil
perikanan.

Fungsi mata pelajaran ini adalah membekali peserta didik dengan sikap
dan keterampilan agar kompeten dalam melakukan pekerjaan sebagai
pengolah hasil perikanan secara mandiri (wirausaha), mengembangkan
dan melakukan pekerjaan sebagai pelaksana/operator pengolahan yang
ada di industri pengolahan hasil perikanan. Mata pelajaran ini dapat juga
sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan
kompetensi pengolahan hasil perikanan pada jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Sebelum mempelajari mata pelajaran ini diharapkan peserta
didik sudah menuntaskan mata pelajaran Dasar-dasar Agriteknologi
Pengolahan Hasil Pertanian pada fase E, sehingga memiliki passion dan
vision dalam agribisnis pengolahan hasil perikanan.

Pembelajaran pada mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan


berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut
harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana
(antusiasme yang kuat), dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Model-model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain
project-based learning, teaching factory, discovery-based learning,
- 598 -
problem-based learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta
metode yang relevan.

Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membangun kemampuan dasar


peserta didik yang menguasai kemampuan pengolahan hasil perikanan
dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mempunyai jiwa gotong royong,
mandiri, bernalar kritis, kreatif dan adaptif terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills, meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kreatif, inovatif, kritis, bertanggung jawab
dan kemampuan hard skills sehingga mampu:
1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang pengolahan
hasil perikanan;
2. menerapkan perkembangan teknologi pengolahan hasil perikanan
dan isu-isu global terkait dengan produksi olahan hasil perikanan
secara tradisional, diversifikasi produk hasil perikanan dan produksi
olahan ekspor hasil perikanan;
3. melakukan produksi olahan hasil perikanan secara tradisional;
4. mengembangkan produk diversifikasi hasil perikanan dan
pengolahan rumput laut;
5. melakukan produksi olahan hasil perikanan segar beku (frozen
seafood) dan olahan produk perikanan dalam kaleng (canned
seafood);
6. menerapkan sistem manajemen keamanan pangan dan tata cara
ekspor olahan produk hasil perikanan;
7. menerapkan penanganan limbah pengolahan hasil perikanan; dan
8. menganalisis usaha pengolahan hasil perikanan.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan dan sikap terkait dalam hal:
produksi olahan hasil perikanan secara tradisional; produksi olahan
diversifikasi produk hasil perikanan; produksi olahan hasil perikanan
segar beku (frozen seafood) dan olahan produk perikanan dalam kaleng
(canned seafood); sistem manajemen keamanan pangan dan tata cara
- 599 -
ekspor; penanganan limbah pengolahan hasil perikanan; dan analisa
usaha pengolahan hasil perikanan. Produk diversifikasi hasil perikanan
dikembangkan sesuai potensi daerah yaitu komoditas perikanan lokal
yang banyak di daerah tersebut, nilai ekonomis dan tuntutan pasar.

Dalam industri pengolahan hasil perikanan, kualifikasi kompetensi yang


diharapkan adalah memiliki sikap disiplin, cermat, tepat, dan teliti dalam
melakukan penanganan bahan baku, proses produksi,
pengoperasionalan alat/mesin, dan pembuatan dokumen ekspor olahan
hasil perikanan. Mata pelajaran ini diharapkan mampu menghasilkan
operator pengolahan hasil perikanan yang handal, mempunyai sikap
kerja bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki moral, etika dan
kepribadian yang baik dalam melaksanakan tugasnya, bernalar kritis,
kreatif dan bertanggung jawab.

Berdasarkan capaian pada materi pembelajaran yang ada, output yang


dihasilkan nantinya adalah lulusan yang siap kerja, mampu mengelola
sumber daya alam khususnya bidang pengolahan hasil perikanan, baik
produksi olahan hasil perikanan tradisional, olahan ekspor dan
diversifikasi produk hasil perikanan sesuai standar kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) di industri pengolahan hasil perikanan yang
terintegrasi di setiap elemen-elemen.

Elemen-elemen pada mata pelajaran dapat diuraikan sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Produksi olahan Meliputi teknik penggaraman, pengeringan,
hasil perikanan pemindangan, pengasapan, fermentasi hasil perikanan,
secara tradisional pengembangan produk olahan hasil perikanan secara
tradisional menggunakan metode konvensional dan/
atau alat modern.
Produksi olahan Meliputi surimi; produk value added berbahan dasar
diversifikasi produk surimi/daging lumat/ikan segar; pengembangan
hasil perikanan diversifikasi hasil perikanan lainnya menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Produksi olahan Meliputi teknik pembekuan, pembekuan
hasil perikanan ikan/crustacea/mollusca/tuna loin, teknik
segar beku (frozen pengalengan ikan dan/atau rajungan menggunakan
seafood) dan olahan metode konvensional dan/atau alat modern.
produk perikanan
dalam kaleng
(canned seafood)
Sistem manajemen Meliputi GMP (Good Manufacturing Practice), Sanitasi
keamanan pangan Higiene/SSOP, dan HACCP (Hazard Analysis Critical
dan tata cara Control Point) pada industri pengolahan hasil
ekspor olahan perikanan, penyusunan rencana HACCP (HACCP-Plan),
produk hasil uji organoleptik, dan tata cara ekspor produk hasil
perikanan perikanan.
- 600 -

Elemen Deskripsi
Penanganan limbah Meliputi pengendalian limbah pengolahan hasil
pengolahan hasil perikanan, pemanfaatan hasil samping (by product),
perikanan dan pengolahan hasil perikanan menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Analisa usaha Meliputi aspek kelayakan usaha yaitu aspek hukum,
pengolahan hasil aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek
perikanan teknis/teknologi, aspek sumber daya manusia, aspek
keuangan, pengadministrasian dan pembukuan
sederhana.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) agribisnis pengolahan hasil perikanan yang meliputi
produksi olahan hasil perikanan secara tradisional, produksi olahan
diversifikasi produk hasil perikanan, produksi olahan hasil perikanan
segar beku (frozen seafood) dan olahan produk perikanan dalam kaleng
(canned seafood), sistem manajemen keamanan pangan dan tata cara
ekspor olahan produk hasil perikanan, penanganan limbah pengolahan
hasil perikanan, analisa usaha pengolahan hasil perikanan.

Elemen Capaian Pembelajaran


Produksi olahan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memproduksi
hasil perikanan olahan hasil perikanan secara tradisional melalui
tradisional teknik penggaraman/
pengeringan/pemindangan/pengasapan/ fermentasi
hasil perikanan. Peserta didik mampu melakukan
pengemasan produk hasil perikanan tradisional dan
mengembangkan produk olahan hasil perikanan secara
tradisional menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Produksi olahan Pada akhir fase F, peserta didik mampu membuat
diversifikasi produk surimi, memproduksi olahan diversifikasi produk hasil
hasil perikanan perikanan (value added product) berbahan dasar
surimi/ daging lumat/ikan segar, dan mengolah
rumput laut. Peserta didik mampu mengoperasikan
alat/mesin pengolahan secara konvensional dan/atau
alat modern serta mampu mengembangkan produk
diversifikasi hasil perikanan berdasarkan potensi
daerah masing-masing atau sesuai tuntutan pasar.
Produksi olahan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
hasil perikanan teknik-teknik pembekuan produk hasil perikanan (air
segar beku (frozen blast freezing, contact plate freezing, Individual Quick
seafood) dan olahan Freezing/IQF) dan teknik pembekuan
produk perikanan ikan/Crustacea/Mollusca. Peserta didik juga mampu
dalam kaleng menerapkan teknik pembuatan tuna loin, teknik
(canned seafood) pengalengan ikan dan/atau rajungan, serta proses
retort (sterilisasi) dan pasteurisasi produk perikanan
dalam kaleng menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Sistem manajemen Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
keamanan pangan penerapan GMP (Good Manufacturing Practice), Sanitasi
dan tata cara Higiene/ SSOP, dan HACCP pada industri pengolahan
ekspor olahan hasil perikanan, serta menyusun dokumen rencana
- 601 -

Elemen Capaian Pembelajaran


produk hasil HACCP (HACCP-Plan). Peserta didik mampu
perikanan melakukan pengujian mutu produk secara
organoleptik, pengenalan tata cara ekspor dan
karantina produk perikanan serta dokumen yang
dipersyaratkan, serta pengenalan komoditas ekspor
utama dan negara tujuan ekspor utama perikanan
Indonesia.
Penanganan limbah Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pengolahan hasil pengendalian limbah pengolahan hasil perikanan dan
perikanan mampu memanfaatkan hasil samping/produk
sampingan (by product) pengolahan hasil perikanan
menggunakan metode konvensional dan/ atau alat
modern.
Analisa usaha Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis
pengolahan hasil aspek kelayakan usaha meliputi aspek hukum, aspek
perikanan lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis/teknologi, aspek sumber daya manusia, aspek
keuangan (perhitungan kebutuhan investasi, biaya
operasional, perhitungan harga pokok penjualan
produk, R/C Rasio, B/C Rasio, BEP, PBP). Peserta
didik juga mampu membuat aplikasi neraca keuangan
sederhana serta melakukan pengadministrasian dan
pembukuan sederhana.
- 602 -
141. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENGAWASAN MUTU HASIL PERTANIAN

A. Rasional
Mata pelajaran Pengawasan Mutu Hasil Pertanian merupakan
sekumpulan unit-unit kompetensi yang dipelajari pada Program Keahlian
Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian Konsentrasi Keahlian
Pengawasan Mutu Hasil Pertanian, yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai dalam
mengimplementasikan teknik pengambilan sampel uji, pengujian
organoleptik, pengujian secara volumetri dan gravimetri, pengujian
fisikokimia dan instrumentasi, pengujian proksimat, mineral dan vitamin,
pengujian mikrobiologis, teknik perekaman dan penyajian data hasil
pengujian.

Fungsi mata pelajaran ini adalah membekali peserta didik dengan sikap
dan keterampilan agar kompeten dalam melakukan pekerjaan sebagai
pengawas mutu hasil pertanian secara mandiri/wirausaha,
mengembangkan dan melakukan pekerjaan sebagai pelaksana/operator
analis mutu laboratorium yang ada di industri pengolahan hasil
pertanian. Mata pelajaran ini dapat juga sebagai landasan pengetahuan
dan keterampilan untuk mengembangkan kompetensi Pengawasan Mutu
Hasil Pertanian pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sebelum
mempelajari mata pelajaran ini diharapkan peserta didik sudah
menuntaskan mata pelajaran Dasar-dasar Pengawasan Mutu Hasil
Pertanian pada fase E, sehingga memiliki passion dan vision dalam bidang
Pengawasan Mutu Hasil Pertanian.

Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai


pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut
harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana
(antusiasme yang kuat), dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Model-model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain
project-based learning, teaching factory, discovery-based learning,
problem-based learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta
metode yang relevan.
- 603 -
Mata pelajaran ini, berkontribusi dalam membangun kemampuan dasar
peserta didik yang menguasai kemampuan bidang Pengawasan Mutu
Hasil Pertanian dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mempunyai
jiwa gotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif dan adaptif terhadap
lingkungan serta dapat memenuhi tuntutan aspek sikap/budaya kerja
industri diantaranya disiplin, cermat, teliti, jujur dan bertanggung jawab.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills, meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kreatif, inovatif, kritis dan bertanggung
jawab dan kemampuan hard skills sehingga mampu:
1. melakukan teknik pengambilan sampel uji;
2. melakukan teknik pengujian organoleptik;
3. melakukan teknik pengujian volumetri dan gravimetri;
4. melakukan teknik pengujian fisikokimia dan instrumentasi;
5. melakukan teknik pengujian proksimat, mineral dan vitamin;
6. melakukan teknik pengujian mikrobiologis; dan
7. melakukan teknik perekaman dan penyajian data hasil pengujian.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan dan sikap terkait dalam hal
teknik pengambilan sampel uji, pengujian organoleptik, pengujian secara
volumetri dan gravimetri, pengujian fisikokimia dan instrumentasi,
pengujian proksimat, mineral dan vitamin, pengujian mikrobiologis,
teknik perekaman dan penyajian data hasil pengujian.

Mata pelajaran ini dikembangkan sesuai potensi bisnis pengujian mutu


di daerah/kawasan seperti peluang berkembangnya jenis industri/
kegiatan bisnis yang berkembang di daerah/kawasan sekitar yang
membutuhkan jasa pengujian atau tenaga analis (penguji), tenaga
pengambil contoh uji (sampling) untuk melaksanakan tugas spesifik
dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan
pengawasan mutu hasil pertanian, menampilkan kinerja di bawah
- 604 -
bimbingan dengan kualitas dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi.

Ruang lingkup materi mata pelajaran ini meliputi teknik pengambilan


sampel uji, pengujian organoleptik, pengujian secara volumetri dan
gravimetri, pengujian fisikokimia dan instrumentasi, pengujian
proksimat, mineral dan vitamin, pengujian mikrobiologis, teknik
perekaman dan penyajian data hasil pengujian.

Berdasarkan capaian pada materi pembelajaran yang ada, output yang


dihasilkan nantinya adalah lulusan yang siap kerja, mampu mengelola
bidang pekerjaan Pengawasan Mutu Hasil Pertanian sesuai standar
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di industri Pengolahan Hasil
Pertanian yang terintegrasi di setiap elemen-elemen.

Elemen-elemen pada mata pelajaran ini dapat diuraikan sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Teknik Meliputi teknik pengambilan dan penanganan sampel
pengambilan uji.
sampel uji
Teknik pengujian Meliputi metode uji kesukaan (hedonic test)/uji
organoleptik penerimaan (preference test) dan uji pembedaan
(difference test) terhadap produk makanan/minuman
ataupun komoditas pertanian.
Prinsip dan teknik Metode volumetri (titrimetri) meliputi pemahaman
pengujian volumetri stoikiometri dan konsep mol, menghitung konsentrasi
dan gravimetri larutan (pereaksi dan larutan standar), pengujian
volumetri konvensional, menyimpan bahan kimia.
Metode gravimetri meliputi teknik penimbangan
menggunakan neraca analitik, teknik pemisahan
analit, pengendapan, elektrolisis, ekstraksi pelarut,
kromatografi, pengatsirian dan pengujian kadar air
metode thermogravimetri/pengujian gravimetri
konvensional, menangani limbah pereaksi,
menggunakan metode konvensional dan/ atau alat
modern.
Teknik pengujian Meliputi pengujian produk makanan/minuman
fisikokimia dan ataupun komoditas pertanian menggunakan instrumen
instrumentasi sederhana seperti konduktometer, potensiometer,
kolorimeter, refraktometer, polarimeter, viskometer,
kromatografi (kromatografi kertas), spektrofotometer,
berbagai jenis test kit (uji boraks, uji formalin, uji
rhodamin b, uji metanil yellow), menguji air baku
produksi/limbah produksi dan menangani limbah
pereaksi, menggunakan metode konvensional dan/
atau alat modern.
Teknik pengujian Meliputi pengujian produk makanan/minuman
proksimat, mineral ataupun komoditas pertanian meliputi pengujian kadar
dan vitamin air, pengujian kadar abu, pengujian kadar lemak,
pengujian kadar protein, pengujian kadar karbohidrat,
pengujian mineral dan pengujian vitamin,
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
- 605 -

Elemen Deskripsi
Teknik pengujian Meliputi pembuatan media tumbuh/kultur mikroba,
mikrobiologis melakukan proses sterilisasi alat dan media kultur,
pengujian secara mikrobiologis terhadap sampel
produk makanan/minuman, menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Teknik perekaman Meliputi pengolahan data, penggunaan jenis-jenis
dan penyajian data diagram yang berfungsi sebagai alat analisis
hasil pengujian pengendalian mutu proses pengolahan (minimal)
seperti control chart (diagram kontrol/grafik
kendali)/pareto chart (diagram/grafik pareto)/fishbone
diagram (diagram sebab akibat), mengkomunikasikan
hasil analisis data.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) di bidang pengujian mutu hasil pertanian yang meliputi
teknik pengambilan sampel uji, pengujian organoleptik, pengujian secara
volumetri dan gravimetri, pengujian fisikokimia dan instrumentasi,
pengujian proksimat, mineral dan vitamin, pengujian mikrobiologis,
teknik perekaman dan penyajian data hasil pengujian.

Elemen Capaian Pembelajaran


Teknik Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
pengambilan berbagai teknik pengambilan sampel uji (subsampling)
sampel uji dari sampel lapangan, menangani dan menyimpan
contoh, serta mengarsipkan data sampel.
Teknik pengujian Pada akhir fase F, peserta didik dapat menerapkan
organoleptik metode uji kesukaan (hedonic test)/uji penerimaan
(preference test), dan uji pembedaan (difference test)
terhadap produk makanan/minuman ataupun
komoditas pertanian.
Prinsip dan teknik Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
pengujian volumetri pengujian metode volumetri (titrimetri) yang meliputi
dan gravimetri pemahaman stoikiometri dan konsep mol, menghitung
konsentrasi larutan (pereaksi dan larutan standar),
pengujian volumetri konvensional, dan menyimpan
bahan kimia.
Peserta didik juga dapat melakukan pengujian metode
gravimetri yang meliputi teknik penimbangan
menggunakan neraca analitik, teknik pemisahan
analit, pengendapan, elektrolisis, ekstraksi pelarut,
kromatografi, pengatsirian dan pengujian kadar air
metode thermogravimetri/pengujian gravimetri
konvensional, serta menangani limbah pereaksi dengan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Teknik pengujian Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
fisikokimia dan pengujian terhadap produk makanan/minuman
instrumentasi ataupun komoditas pertanian menggunakan instrumen
sederhana seperti konduktometer, potensiometer,
kolorimeter, refraktometer, polarimeter, viskometer,
kromatografi (kromatografi kertas), dan
spektrofotometer UV-VIS. Peserta didik juga dapat
- 606 -

Elemen Capaian Pembelajaran


menggunakan berbagai jenis test kit seperti uji boraks,
uji formalin, uji rhodamin B, dan uji metanil yellow.
Peserta didik dapat menguji mutu air baku
produksi/limbah produksi (TSS/COD/BOD) dan
menangani limbah pereaksi menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Teknik pengujian Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan
proksimat, mineral pengujian terhadap produk makanan/minuman
dan vitamin ataupun komoditas pertanian meliputi pengujian kadar
air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar
karbohidrat, serat kasar, mineral (terhadap air baku
pengolahan/komoditas/produk) dan pengujian vitamin
C/vitamin B menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Teknik pengujian Pada akhir fase F, peserta didik dapat memahami
mikrobiologis teknik pengujian mikrobiologis dengan melakukan
pembuatan media tumbuh/kultur mikroba, melakukan
proses sterilisasi alat dan media kultur, pengujian
secara mikrobiologis terhadap sampel produk
makanan/minuman dengan menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Teknik perekaman Pada akhir fase F, peserta didik dapat memahami
dan penyajian data teknik perekaman dan penyajian data dengan
hasil pengujian menerapkan control chart/pareto chart/fishbone
diagram serta mengkomunikasikan hasil analisis data.
- 607 -
142. CAPAIAN PEMBELAJARAN KEHUTANAN

A. Rasional
Mata pelajaran Kehutanan merupakan sekumpulan unit kompetensi
yang dipelajari pada Program Keahlian Kehutanan berupa pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang harus dikuasai dalam kegiatan pengelolaan
hutan, mulai dari pengukuran dan pemetaan hutan, produksi hasil
hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan serta konservasi sumber daya
hutan.

Mata pelajaran ini berada dalam ranah mata pelajaran kejuruan


Kehutanan sehingga memiliki posisi sangat strategis dalam kurikulum
merdeka. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik pada mata
pelajaran kehutanan ini sangat berperan penting dalam menjaga
kelestarian hutan sebagai sebagai paru-paru dunia dalam upaya mitigasi
perubahan iklim, pemanasan global dan pengurangan emisi sebesar 29%
pada tahun 2030. Mata pelajaran ini juga mempelajari tentang
perlindungan hak-hak negara atas hutan dan hasil hutan serta untuk
meningkatkan nilai guna hutan secara berkelanjutan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Untuk itu, peserta didik tidak hanya harus
dibekali dengan kemampuan teknis kehutanan, namun juga harus
memiliki sikap mental yang terpuji agar di dunia kerja mampu menjadi
perpanjangan tangan negara yang memiliki integritas dan idealisme.

Pembelajarannya dapat dilakukan dengan berbagai pola, strategi,


pendekatan dan model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang
akan dicapai. Pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, kemandirian, sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik dan psikis peserta didik. Pembelajaran dapat
dilakukan antara lain: di ruang kelas, laboratorium, arboretum,
workshop, teaching factory dan pembelajaran langsung di hutan. Model
pembelajaran yang dapat digunakan antara lain pembelajaran berbasis
projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis
masalah (problem-based learning) dan inquiry learning. Model
pembelajaran tersebut dapat disampaikan dengan metode antara lain
ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan (demonstrasi) yang
dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran.
- 608 -
Nilai-nilai moral yang meliputi kejujuran, mandiri, tanggung jawab, tegas,
hidup sederhana, perasaan senantiasa merasa cukup dan bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengutamakan kepentingan negara di
atas kepentingan pribadi dan golongan adalah salah satu usaha untuk
membentuk dan mewujudkan profil pelajar Pancasila yang secara terus
menerus akan disampaikan dalam setiap elemen mata pelajaran
Kehutanan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Kehutanan bertujuan untuk membekali peserta didik
dengan kemampuan hard skills dan soft skills. Kemampuan soft skills
mencakup daya juang, kemandirian, kemampuan adaptasi, komunikasi,
ketelitian, berfikir kritis, kreatif, kerja sama dan kepemimpinan.
Kemampuan hard skills mencakup aspek pengelolaan, penanganan
limbah dan administratif teknis lapangan sebagai berikut:
1. inventarisasi sumber daya hutan, sosial budaya dan identifikasi
keanekaragaman hayati;
2. pengukuran dan pemetaan hutan dan penerapan Sistem Informasi
Geografis (Penerapan SIG di bidang Kehutanan;
3. pembukaan wilayah hutan dan pemanenan hasil hutan;
4. pengujian dan penatausahaan hasil hutan;
5. produksi benih dan bibit tanaman hutan;
6. teknik rehabilitasi dan reklamasi hutan dan konservasi tanah dan air;
dan
7. pembinaan habitat, populasi, perlindungan dan pemanfaatan
tumbuhan dan satwa serta ekowisata.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini secara umum menyajikan pengetahuan, (fakta,
konsep, prosedur dan metakognitif), keterampilan dan sikap yang
disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja di bidang kehutanan,
perkembangan teknologi serta regulasi yang berlaku.

Peserta didik terlebih dahulu dikenalkan dengan lapangan kerja, jabatan


kerja (peluang kerja) dan wirausaha yang dapat menjadi pilihan setelah
lulus nanti. Selain itu, agar peserta didik memperoleh gambaran tentang
mata pelajaran kehutanan, maka disampaikan materi-materi pelajaran
- 609 -
yang akan diberikan di fase F, sehingga dapat menumbuhkan passion
(semangat), vision (visi), imajinasi dan kreativitas.

Penggunaan alat di bidang kehutanan memberikan pengaruh yang sangat


besar pada kualitas hasil pekerjaan. Oleh karena itu, peserta didik
diajarkan mengenai fungsi dan cara penggunaannya. Alat tersebut dapat
berupa alat konvensional dan/atau alat digital sesuai dengan
perkembangan teknologi yang pengoperasiannya membutuhkan
kemampuan tersendiri. Beberapa alat kehutanan memiliki tingkat
ketelitian yang sangat tinggi, seperti alat ukur pemetaan hutan, pengujian
kayu, identifikasi flora dan fauna dan alat ukur lainnya.

Mata pelajaran ini yang disampaikan kepada peserta didik diharapkan


dapat membangun jiwa rimbawan yang meliputi rasa cinta terhadap
hutan, mental yang kuat, keberanian dan kemampuan untuk bekerja di
dalam kawasan hutan maupun menghadapi kondisi ekstrem yang ada di
lapangan. Materi yang disajikan dalam mata pelajaran Kehutanan
diharapkan dapat membiasakan peserta didik untuk bekerja dengan
teliti, taat asas dan prosedur, baik dalam penggunaan alat, melakukan
pekerjaan maupun mengambil keputusan untuk mengatasi
permasalahan saat bekerja.

Berdasarkan capaian pada materi pembelajaran yang ada, output yang


dihasilkan nantinya adalah lulusan yang mampu mengelola sumber daya
hutan dan menciptakan lapangan kerja yang mendukung kebijakan
pemerintah untuk memberdayakan pekerja/masyarakat di sekitar
kawasan hutan.

Elemen pada mata pelajaran ini dapat diuraikan sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Inventarisasi Meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, dan
sumber daya hutan penyajian data hasil inventarisasi hutan (biofisik,
dan sosial budaya permudaan, tegakan dan sosial budaya masyarakat
sekitar kawasan hutan) menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pengukuran dan Meliputi pengukuran, pengolahan data, pemetaan
pemetaan hutan konvensional, dan pemetaan digital berbasis sistem
informasi geografis (SIG).
Pembukaan wilayah Meliputi pembukaan wilayah hutan (jalan dan
hutan dan bangunan hutan), pemanenan hasil hutan
pemanenan hasil (penebangan, pembagian batang, dan pengangkutan)
hutan menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
- 610 -

Elemen Deskripsi
Pengujian dan Meliputi pengujian hasil hutan (penetapan satuan
penatausahaan ukur, peralatan, penetapan jenis, perhitungan volume,
hasil hutan identifikasi cacat, penetapan mutu), dan
penatausahaan hasil hutan (dokumentasi dan
pemeriksaan) menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Produksi benih dan Meliputi perbenihan dan pembibitan tanaman hutan
bibit tanaman menggunakan metode konvensional dan/atau alat
hutan modern.
Teknik rehabilitasi Meliputi teknik rehabilitasi dan reklamasi hutan dan
dan reklamasi lahan menggunakan metode konvensional dan/atau
hutan alat modern.
Konservasi tanah Meliputi teknik konservasi tanah dan air, erosi dan
dan air sedimentasi menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pembinaan habitat Meliputi kegiatan pembinaan satwa, perlindungan,
dan populasi, pemanfaatan tumbuhan dan satwa menggunakan
perlindungan dan metode konvensional dan/atau alat modern.
pemanfaatan
tumbuhan dan
satwa
Ekowisata Meliputi identifikasi atraksi dan daya dukung wisata
alam, promosi wisata alam, serta program dan
pemanduan wisata alam di dalam kawasan hutan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) di bidang kehutanan yang meliputi pengukuran dan
pemetaan hutan, produksi hasil hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan
serta konservasi sumber daya hutan.

Elemen Capaian Pembelajaran


Inventarisasi Pada akhir fase F, peserta didik mampu
sumber daya hutan merencanakan, melaksanakan, mengolah dan
dan sosial budaya menyajikan data hasil inventarisasi hutan mulai dari
biofisik, permudaan, tegakan dan sosial budaya
masyarakat sekitar kawasan hutan.
Pengukuran dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemetaan hutan pengukuran, pengolahan data, pemetaan konvensional
dan pemetaan digital berbasis SIG yang meliputi
konsep, komponen, jenis data, georeferencing, digitasi
peta, analisis hasil digitasi peta, penyajian peta dan
menerapkannya di bidang kehutanan.
Pembukaan wilayah Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
hutan dan perencanaan pembukaan wilayah hutan dengan
pemanenan hasil memahami konsep PWH serta perencanaan jalan dan
hutan bangunan hutan. Peserta didik juga dapat
melaksanakan kegiatan pemanenan hasil hutan mulai
dari perencanaan, penebangan, pembagian batang,
dan pengangkutan.
Pengujian dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyebutkan
penatausahaan dasar hukum serta melakukan pengujian dengan cara
hasil hutan menetapkan satuan ukur, peralatan, penetapan jenis,
perhitungan volume, identifikasi cacat, dan penetapan
- 611 -

Elemen Capaian Pembelajaran


mutu. Peserta didik juga dapat melaksanakan
penatausahaan hasil hutan mulai dari dokumen, alur
dan teknik pemeriksaan.
Produksi benih dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu
bibit tanaman mengidentifikasi benih, membedakan benih
hutan berdasarkan karakteristiknya, mengidentifikasi sumber
benih, melakukan produksi benih, dan melakukan
pengujian mutu benih tanaman hutan. Peserta didik
juga mampu melakukan pembibitan tanaman hutan
mulai dari perencanaan, produksi secara generatif dan
vegetatif, serta pengujian mutu bibit tanaman hutan.
Teknik rehabilitasi Pada akhir fase F, peserta didik mampu merencanakan
dan reklamasi kegiatan rehabilitasi dan reklamasi hutan. Peserta
hutan didik juga mampu menerapkan praktik revegetasi
meliputi perencanaan penanaman, penyiapan lahan,
penanaman, evaluasi kegiatan penanaman tahun
berjalan, pemeliharaan tanaman, dan menerapkan
sistem agroforestri yang sesuai.
Konservasi tanah Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
dan air metode konservasi tanah dan air yang sesuai dengan
permasalahan degradasi lahan dan pengaruh
perubahan iklim, menentukan besaran erosi dan
sedimentasi, serta menentukan tingkat bahaya erosi.
Pembinaan habitat, Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
populasi dan kegiatan pembinaan satwa dengan memahami ekologi,
perlindungan dan inventarisasi, struktur populasi, habitat, pengelolaan,
pemanfaatan pemanfaatan, dan konflik satwa. Peserta didik juga
tumbuhan dan mampu melakukan kegiatan perlindungan dan
satwa pemanfaatan tumbuhan dan satwa dengan memahami
status, kuota perdagangan, dan peredarannya.
Ekowisata Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
identifikasi atraksi dan daya dukung wisata alam,
promosi wisata alam, serta program dan pemanduan
wisata alam di dalam kawasan hutan.

Anda mungkin juga menyukai