Anda di halaman 1dari 28

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMKN 1 PRINGGASELA
LOMBOK TIMUR

Alamat : Jln. Rinjani, Tempasan, Pringgasela KP 83665 Lotim, NTB. Website :


http://www.smkn1pringgasela.sch.id

MODUL AJAR
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

NAMA GURU : AZWAR ANAS, S.ST.,Gr


MATA PELAJARAN : AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
KELAS : XI ATP

SMK NEGERI 1 PRINGGASELA


MODUL AJAR

A. Informasi Umum

1. Identitas Modul

Nama Penyusun : Azwar Anas, S.ST.,Gr


Institusi : SMK Negeri 1 Pringgasela
Mata Pelajaran : Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP)
Domain / elemen : Penyiapan Lahan
Tahun : 2022/2023
Jenjang Sekolah : SMK
Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
Kelas/ Fase : XI / Fase F
Alokasi Waktu : 36 JP ( 36x40 menit)

2. Kompetensi Awal

Pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki peserta didik sebelum mempelajari
modul ini adalah:
a. Memiliki pemahaman tentang pengelolaan menyeluruh proses penyiapan lahan
b. Memiliki pemahaman tentang bahan, alat dan mesin untuk penyiapan lahan
3. Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang tercermin dalam konten dan/atau metode pembelajaran :

a. Mandiri dalam menyelesaikan tugas atau mengatasi kendala pada saat melakukan
pembelajaran tentang penentuan komoditas tanaman dan melakukan proyek pengolahan
tanah.
b. Berpikir kritis dalam mencari solusi dari permasalahan yang muncul dalam penentuan
komoditas tanaman dan melakukan proyek pengolahan tanah.
c. Gotong-royong atau bekerjasama dalam melakukan kegiatan proyek
d. Kreatif dalam menyusun laporan hasil praktik dan materi presentasi

4. Sarana dan Prasarana

a. Alat dan Bahan

Handphone/Laptop, alat tulis pendukung, alat/mesin pengolah tanah, lahan praktik,


paranet, benih tanaman perkebunan semusim, pupuk kandang, air.

b. Materi
Penyiapan lahan (penentuan komoditas tanaman yang sesuai dengan potensi daerah,
pengolahan tanah, penentuan titik tanam, pembuatan lubang tanam, dan pemberian
pupuk dasar).

c. Sumber belajar

Buku Ajar :
Anonim, __, Agribisnis Tanaman Perkebunan Semusim, Buku Teks Bahan Ajar Siswa
Kelas XI Semester 3, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Anonim, __, Alat Mesin Pertanian, Paket Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan, Kelas
X Semester 2, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

5. Target Peserta Didik

Target peserta didik diperoleh dari tes diagnostik kognitif sebelum perencanaan
pelaksanaan pembelajaran, meliputi :

a. Peserta didik dengan kemampuan rata-rata


b. Tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
c. Peserta didik dengan kemampuan di bawah rata-rata
d. Memiliki kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar (jika tidak sesuai dengan
gaya belajarnya, tidak dapat berkonsentrasi dalam waktu yang lama atau sebab lain).
e. Peserta didik dengan kemampuan di atas rata-rata
f. Dapat mencerna dan memahami dengan cepat dan mampu mencapai keterampilan
berfikir tingkat tinggi (HOTS).
6. Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery learning dan PjBL (Project
Based Leaning) yang dilakukan secara luring (pembelajaran tatap muka).

B. Komponen Inti

1. Tujuan Pembelajaran

a. Peserta didik dapat menyiapkan lahan tanaman perkebunan.


b. Peserta didik dapat menentukan komoditas tanaman sesuai potensi daerah.
c. Peserta didik dapat melakukan pengolahan tanah
d. Peserta didik dapat menentukan titik tanam
e. Peserta didik dapat membuat lubang tanam
f. Peserta didik dapat melakukan pemupukan dasar menggunakan metode
konvensional dan atau alat modern

2. Pemahaman Bermakna

a. Semua kegiatan termasuk kegiatan budidaya dimulai dengan penyiapan lahan


b. Penyiapan lahan harus ditangani dengan baik sehingga kegiatan budidaya lebih maksimal
c. Penyiapan lahan yang tepat dapat menghasilkan produksi yang maksimal
3. Pertanyaan Pematik

a. Pernahkah kalian melakukan penyiapan lahan sebelum menanam tanaman perkebunan?


b. Bagaimana jadinya kalau tanaman tersebut langsung ditanam tanpa persiapan?
c. Apakah anfaat dari penyiapan lahan?

4. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke 1-2

KEGIATAN Uraian ALOKASI


WAKTU
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka, siswa menjawab salam. 30’
2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengecek kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.
Apersepsi
1. Guru menunjukkan gambar/tayangan berbagai jenis
penyiapan lahan dan meminta siswa untuk
mengamatinya
2. Siswa mengamati tayangan yang disampaikan guru
3. Guru menanyakan apa yang dapat diamati dari tayangan
tersebut
4. Siswa menjawab pertanyaan tersebut (jenis-jenis
pegolahan lahan)
5. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang menjawab
dengan benar
6. Guru menanyakan mengapa apa akibat yang ditimbulkan
jika tanpa penyiapan lahan
7. Siswa menjawab pertanyaan, Siswa merumuskan topik
yang akan dipelajari yaitu penyiapan lahan
Inti 1. Guru menegaskan bahwa hari ini akan mempelajari 210’
penyiapan lahan.
Merumuskan masalah
1. Guru menanyakan apa yang ingin diketahui siswa terkait
KEGIATAN Uraian ALOKASI
WAKTU
dengan materi yang dibahas
2. Siswa menyampaikan pernyataan sebagai dasar
menyusun rumusan masalah, misalnya :
a. Jenis-jenis pengolahan tanah
b. Akibat yang ditimbulkan jika persiapan lahan tidak
ditangani dengan baik

3. Guru membimbing siswa untuk dapat merumuskan


masalah dari pernyataan-pernyataan yang telah
dikemukakan tersebut.
4. Siswa merumuskan beberapa masalah berupa
pertanyaan:
a. Tindakan apa yang perlu dilakukan untuk persiapan
lahan?
b. Bagaimana teknik persiapan lahan yang tepat agar
dapat memberikan manfaat ?
5. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok untuk
mendiskusikan persiapan lahan sesuai dengan rumusan
masalah yang dikemukakan siswa dan membagikan
lembar kerja
6. Siswa diminta untuk segera bergabung dengan
kelompoknya, selanjutnya mendiskusikan sesuai
permasalahan yang dipilih
Merencanakan
1. Siswa bersama teman sekelompok mendiskusikan
tentang jenis-pengolahan tanah
2. Siswa merencanakan langkah-langkah penyelesaian
masalah.
Mengumpulkan dan menganalisis data
1. Siswa menggali informasi dari berbagai sumber kemudian
mendiskusikan sesuai materi kelompok
2. Siswa mengidentifikasi jenis-jenis pengolahan tanah
3. Siswa menganalisis tindakan yang perlu dilakukan untuk
penanganan limbah
4. Siswa menentukan tindakan pengolahan tanah yang
memberikan manfaat.
5. Siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya
Menarik simpulan dan mengkomunikasikan
1. Siswa berdiskusi untuk menarik simpulan berdasarkan data
yang telah dikumpulkan
2. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
secara bergantian di depan kelas.
Aplikasi dan tindak lanjut
1. Guru meminta siswa memperhatikan jenis-jenis pengolahan
tanah
Penutup 1. Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja siswa. 30’
2. Guru memberikan konfirmasi dari hasil diskusi, siswa
menyampaikan hambatan-hambatan saat mengerjakan tugas.
3. Guru bersama siswa menyusun simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan
4. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
5. Guru memberikan tes tertulis.
6. Guru menyampaikan salam penutup, siswa menjawab salam.
Pertemuan ke-3-4

KEGIATAN Uraian ALOKASI


WAKTU
Pendahuluan 5. Guru mengucapkan salam pembuka, siswa menjawab salam. 30’
6. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
7. Guru mengecek kehadiran siswa
8. Guru mengecek kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.
Apersepsi
1. Guru menyampaikan materi
2. Siswa mendengarkan pemaparan materi

3.
Guru menanyakan apa yang dapat didiskusikan dari
pemaparan materi
4. Siswa menjawab pertanyaan tersebut salah satu
pengolahan tanah
5. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang menjawab
dengan benar
6. Guru menanyakan apa tujuan pengolahan tanah?
7. Siswa menjawab pertanyaan Siswa merumuskan topik
yang akan dipelajari yaitu pengolahan tanah
Inti 2. Guru menegaskan bahwa hari ini akan mempelajari 210’
bagaimana pengolahan tanah
Merumuskan masalah
1. Guru menanyakan apa yang ingin diketahui siswa terkait
dengan materi yang dibahas
2. Siswa menyampaikan pernyataan sebagai dasar
menyusun rumusan masalah, misalnya :
a. Alat yang digunakan untuk mengolah tanah
b. Bahan-bahan yang cocok untuk mengolah tanah
c. Teknik pengolahan tanah yang tepat
3. Guru membimbing siswa untuk dapat merumuskan
masalah dari pernyataan-pernyataan yang telah
dikemukakan tersebut.
4. Siswa merumuskan beberapa masalah berupa
pertanyaan:
a. Aat apa yang digunakan dalam pengolahan tanah ?
b. Apa manfaat dari pengolahan tanah dalam penyiapan
lahan?
c. Bagaimana teknik pengolahan tanah yang tepat?
5. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk
mendiskusikan pengolahan tanah yang tepat untuk
peniapan lahan perkebunan.
6. Siswa diminta untuk segera bergabung untuk
menyususn tugas project tersebut.
Merencanakan
1. Siswa bersama teman sekelompok mendiskusikan
rencana project pengolahan tanah.
2. Siswa merencanakan langkah-langkah penyelesaian
masalah.
Mengumpulkan dan menganalisis data
1. Siswa menggali informasi dari berbagai sumber tentang
KEGIATAN Uraian ALOKASI
WAKTU
pengolahan tanah
2. Siswa mengidentifikasi alat yang dibutuhkan untuk
pengolahan tanah
3. Siswa menganalisis teknik pengolahan tanah.
4. Siswa menentukan tindakan pengolahan tanah yang
akan dilakukan
5. Siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya tentang tugas
project
Menarik simpulan dan mengkomunikasikan
1. Siswa berdiskusi untuk menarik simpulan berdasarkan
data yang telah dikumpulkan
2. Siswa menyusun simpulan dalam bentuk job sheet
pengolahan tanah.
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi secara bergantian di depan kelas.
Aplikasi dan tindak lanjut
1. Guru meminta siswa memperhatikan teknik pengolahan
tanah
2. Siswa melaksanakan praktik pengolahan tanah dengan
bimbingan guru

Penutup 1. Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja siswa. 30’


2. Guru memberikan konfirmasi dan evaluasi praktik pembuatan
pupuk hijau, siswa menyampaikan hambatan-hambatan saat
mengerjakan tugas.
3. Guru bersama siswa menyusun simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan
4. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
5. Guru memberikan tes tertulis.
6. Guru menyampaikan salam penutup, siswa menjawab salam.

Pertemuan ke-5-6

KEGIATAN Uraian ALOKASI


WAKTU
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka, siswa menjawab salam. 30’
2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengecek kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.
Apersepsi
1. Guru mereview pembelajaran
2. Guru bertanya ke siswa tentang pembelajaran sebelumnya
Inti  Guru menegaskan bahwa hari ini akan mempelajari 210’
Penentuan komoditas Tanaman sesuai dengan potensi
daerah sub materi penyiapan lahan
Merumuskan masalah
1. Guru menanyakan apa yang ingin diketahui siswa terkait
dengan materi yang dibahas
2. Siswa menyampaikan pernyataan sebagai dasar menyusun
KEGIATAN Uraian ALOKASI
WAKTU
rumusan masalah, misalnya :
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan
komoditas
b. Teknik penentuan komoditas
3. Guru membimbing siswa untuk dapat merumuskan masalah
dari pernyataan-pernyataan yang telah dikemukakan
tersebut.
4. Siswa merumuskan beberapa masalah berupa pertanyaan:
a. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi penentuan
komoditas?
b. Bagaimana teknik penentuan komoditas yng tepat?
5. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk
mendiskusikan penentuan komoditas
6. Siswa diminta untuk segera bergabung untuk menyususn
tugas project tersebut.
Merencanakan
1. Siswa bersama teman sekelompok mendiskusikan rencana
penentuan komoditas.
2. Siswa merencanakan langkah-langkah penyelesaian masalah.
Mengumpulkan dan menganalisis data
1. Siswa menggali informasi dari berbagai sumber tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan komoditas
2. Siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya tentang tugas
project
Menarik simpulan dan mengkomunikasikan
1. Siswa berdiskusi untuk menarik simpulan berdasarkan data
yang telah dikumpulkan
2. Siswa menyusun simpulan dalam bentuk job sheet
penentuan komoditas
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
secara bergantian di depan kelas.

Penutup 1. Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja siswa. 30’


2. Guru memberikan konfirmasi dan evaluasi penentuan
komoditas , siswa menyampaikan hambatan-hambatan saat
mengerjakan tugas.
3. Guru bersama siswa menyusun simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan
4. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
5. Guru memberikan tes tertulis.
6. Guru menyampaikan salam penutup, siswa menjawab salam.

Pertemuan ke-7-8

KEGIATAN Uraian ALOKASI


WAKTU
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka, siswa menjawab 30’
salam.
KEGIATAN Uraian ALOKASI
WAKTU
2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengecek kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.
Apersepsi
1. Guru mereview pembelajaran sebelumnya
2. Guru memberikan pertanyaan ke siswa tentang penentuan
komoditas
3. Guru memberikan pertanyaan terkait dengan yang akan
dipelajari
4.
Inti 1. Guru menegaskan bahwa hari ini akan mempelajari 210’
penentuan titik tanam sub bab penyiapan lahan
Merumuskan masalah
1. Guru menanyakan apa yang ingin diketahui siswa terkait
dengan materi yang dibahas
2. Siswa menyampaikan pernyataan sebagai dasar menyusun
rumusan masalah, misalnya :
a. Bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan
titik tanam
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan titik
tanam
c. Teknik pembuatan pembuatan titik tanam yang tepat
3. Guru membimbing siswa untuk dapat merumuskan masalah
dari pernyataan-pernyataan yang telah dikemukakan
tersebut.
4. Siswa merumuskan beberapa masalah berupa pertanyaan:
a. Bahan dan alat apa yang digunakan untuk
pembuatan titik tanam ?
b. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kecepatan
pembuatan pembuatan titik tanam?
c. Bagaimana teknik pembuatan titik tanam yang tepat?
d. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk
mendiskusikan penanganan limbah dengan tugas
project pembuatan titik tanam.
5. Siswa diminta untuk segera bergabung untuk menyususn
tugas project tersebut.
Merencanakan
5. Siswa bersama teman sekelompok mendiskusikan rencana
project pembuatan titik tanam.
6. Siswa merencanakan langkah-langkah penyelesaian masalah.
Mengumpulkan dan menganalisis data
1. Siswa menggali informasi dari berbagai sumber tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pembuatan titik
tanam
2. Siswa mengidentifikasi alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk pembuatan titik tanam.
3. Siswa menganalisis teknik pembuatan titik tanam.
4. Siswa menentukan tindakan pembuatan titik tanam yang
akan dilakukan
5. Siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya tentang tugas
project
Menarik simpulan dan mengkomunikasikan
1. Siswa berdiskusi untuk menarik simpulan berdasarkan data
yang telah dikumpulkan
2. Siswa menyusun simpulan dalam bentuk job sheet
KEGIATAN Uraian ALOKASI
WAKTU
pembuatan titik tanam
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
secara bergantian di depan kelas.

Penutup 1. Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja siswa. 30’


2. Guru memberikan konfirmasi dan evaluasi praktik pembuatan
titik tanam, siswa menyampaikan hambatan-hambatan saat
mengerjakan tugas.
3. Guru bersama siswa menyusun simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan
4. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
5. Guru memberikan tes tertulis.
6. Guru menyampaikan salam penutup, siswa menjawab salam.

Pertemuan ke 9-10

KEGIATAN Uraian ALOKASI


WAKTU
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka, siswa menjawab salam. 30’
2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengecek kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.
Apersepsi
1. Guru mereview pembelajaran ebelumnya
2. Guru memberikan pertanyaan terkait titik tanam
3. Guru menanyakan apa itu lubang tanam?
4. Siswa menjawab pertanyaan
5. Siswa merumuskan topik yang akan dipelajari yaitu
pembuatan lubang tanam .
Inti 1. Guru menegaskan bahwa hari ini akan mempelajari lubang 210’
tanam dengan pada sub materi penyiapan lahan
Merumuskan masalah
1. Guru menanyakan apa yang ingin diketahui siswa terkait
dengan materi yang dibahas
2. Siswa menyampaikan pernyataan sebagai dasar menyusun
rumusan masalah, misalnya :
a. Bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan
lubang tanam
b. Teknik pembuatan lubang tanam yang tepat
3. Guru membimbing siswa untuk dapat merumuskan masalah
dari pernyataan-pernyataan yang telah dikemukakan
tersebut.
4. Siswa merumuskan beberapa masalah berupa pertanyaan:
a. Bahan dan alat apa yang digunakan untuk pembuatan
lubang tanam ?
b. Bagaimana teknik pembuatan lubang tanam yang
tepat?
5. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok untuk
mendiskusikan penanganan limbah dengan tugas project
pembuatan lubang tanam.
KEGIATAN Uraian ALOKASI
WAKTU
6. Siswa diminta untuk segera bergabung untuk menyusun
tugas project tersebut.
Merencanakan
1. Siswa bersama teman sekelompok mendiskusikan rencana
project pembuatan lubang tanam
2. Siswa merencanakan langkah-langkah penyelesaian
masalah.
Mengumpulkan dan menganalisis data
1. Siswa menggali informasi dari berbagai sumber tentang
pembuatan lubang tanam
2. Siswa mengidentifikasi alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk pembuatan lubang tanam

3. Siswa menganalisis teknik pembuatan lubang tanam


4. Siswa menentukan tindakan pembuatan lubang tanam
yang akan dilakukan
5. Siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya tentang tugas
project
Menarik simpulan dan mengkomunikasikan
 Siswa berdiskusi untuk menarik simpulan berdasarkan
data yang telah dikumpulkan
 Siswa menyusun simpulan dalam bentuk job sheet
pembuatan lubang tanam
 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
secara bergantian di depan kelas.
Aplikasi dan tindak lanjut
1. Guru meminta siswa memperhatikan teknik pembuatan
lubang tanam
2. Siswa melaksanakan praktik pembuatan lubang tanam
dengan bimbingan guru

Penutup 1. Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja siswa. 30’


2. Guru memberikan konfirmasi dan evaluasi praktik pembuatan
lubang tanam, siswa menyampaikan hambatan-hambatan
saat mengerjakan tugas.
3. Guru bersama siswa menyusun simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan
4. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
5. Guru memberikan tes tertulis.
6. Guru menyampaikan salam penutup, siswa menjawab salam.

Pertemuan ke 11-12

KEGIATAN Uraian ALOKASI


WAKTU
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka, siswa menjawab salam. 30’
2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengecek kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.
Apersepsi
KEGIATAN Uraian ALOKASI
WAKTU
1. Guru mereview pembelajaran sebelumya
2. Buru memberikan pertanyaan tentang lubang tanam
3. Guru memberikan pertanyaan terkait materi yang akan
dipelajari
4. Guru menanyakan bagaimana ciri pupuk yang berkualitas?
5. Siswa menjawab pertanyaan
6. Siswa merumuskan topik yang akan dipelajari yaitu
pemupukan dasar
Inti 1. Guru menegaskan bahwa hari ini akan mempelajari 210’
pemupukan dasar pada sub materi penyiapan lahan
Merumuskan masalah
1. Guru menanyakan apa yang ingin diketahui siswa
terkait dengan materi yang dibahas
2. Siswa menyampaikan pernyataan sebagai dasar
menyusun rumusan masalah, misalnya :
a. Ciri – ciri pupuk
b. Manfaat pupuk
3. Guru membimbing siswa untuk dapat merumuskan
masalah dari pernyataan-pernyataan yang telah
dikemukakan tersebut.
4. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok untuk
mendiskusikan dan mengamati jenis-jenis pupuk
5. Siswa diminta untuk segera bergabung dengan
kelompok masing-masing
Merencanakan
1. Siswa bersama teman sekelompok mendiskusikan tema
yang telah ditentukan untuk masing-masing kelompok.
2. Siswa merencanakan langkah-langkah penyelesaian
masalah.

Mengumpulkan dan menganalisis data


1. Siswa menggali informasi dari berbagai sumber tentang
pupuk.
2. Siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya dan hasil
pengamatan
Menarik simpulan dan mengkomunikasikan
 Siswa berdiskusi untuk menarik simpulan berdasarkan data
yang telah dikumpulkan
 Siswa menyusun simpulan dalam laporan hasil evaluasi
 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
secara bergantian di depan kelas.
Aplikasi dan tindak lanjut
1. Guru meminta siswa memperhatikan materi pemupukan
dasar.

Penutup 1. Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja siswa. 30’


2. Guru memberikan konfirmasi dari materi yang telah dibahas,
siswa menyampaikan hambatan-hambatan saat mengerjakan
tugas.
3. Guru bersama siswa menyusun simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan
4. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
5. Guru memberikan tes tertulis.
6. Guru menyampaikan salam penutup, siswa menjawab salam.
6. Asesmen

a. Asesmen Diagnostik

Berilah tanda cek list (˅) sesuai kemampuan Anda !

No. Cek Kemampuan Ya Tidak


1 Apakah kamu mampu mengidentifikasi jenis-jenis pengolahan
tanah?
2 Apakah kamu mampu melakukan pengolahan tanah?
3 Apakah kamu mampu menentukan komoditas tanman
berdasarkan wilayah?
4 Apakah kamu mampu melakukan pembuatan titik tanam?
5 Apakah kamu mampu membuat lubang tanam?
6 Apakah kamu mampu melakukan pemupukan dasar?

b. Asesmen Formatif

Asesmen Proses
Asesmen proses dilakukan dengan mengamati peserta didik selama melaksanakan kegiatan
diskusi dan pelaksanaan proyek.
a. Penilaian sikap pada saat diskusi
LEMBAR PENILAIAN DISKUSI

Berilah tanda cek list (˅) pada kolom yang sesuai !

ASPEK YANG DINILAI Jumlah


NO NAMA SISWA Keterlibatan Gagasan/Ide Kerjasama Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
dst
Skor max 12

NILAI = Jumlah skor perolehan x 100


Jumlah skor max

= Jumlah skor perolehan x 100


12

Rubrik penilaian diskusi :


i. Aspek Keterlibatan
SKOR KRITERIA
4 Terlibat aktif, bertanggung jawab, mempunyai pemikiran/ide, berani
berpendapat dan menanggapi pendapat temannya
3 Terlibat aktif, berani berpendapat, kadang menanggapi pendapat teman
2 Kurang aktif, hanya kadang-kadang berpendapat
1 Pasif dan tidak pernah berpendapat

ii. Aspek Gagasan/Ide


SKOR KRITERIA
4 Memberikan gagasan/ide berdasarkan pendapat sendiri
3 Memberikan gagasan/ide yang berasal dari bacaan/literatur
2 Kadang-kadang memberikan gagasan/ide
1 Tidak pernah memberikan gagasan/ide

iii. Aspek Kerjasama


SKOR KRITERIA
4 Dapat bekerjasama dengan teman, menanggapi pendapat teman dengan
santun dan menghargai pendapat teman
3 Dapat bekerjasama dengan teman dan menghargai pendapat teman
2 Kurang dapat bekerjasama tetapi masih menghargai pendapat teman
1 Tidak dapat bekerjasama, menanggapi pendapat dengan kurang santun

b. Penilaian keterampilan pada saat presentasi

LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI

Berilah tanda cek list (˅) pada kolom yang sesuai !


ASPEK YANG DINILAI Jumlah
NO NAMA SISWA Kejelasan Penguasaan Penampilan Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
dst
Skor max 12

NILAI = Jumlah skor perolehan x 100


Jumlah skor max

= Jumlah skor perolehan x 100


12

Rubrik penilaian presentasi :


1) Aspek Kejelasan
SKOR KRITERIA
4 Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas
3 Sistematika penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara kurang
jelas
2 Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara
cukup jelas
1 Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara
cukup jelas

2) Aspek Penguasaan materi


SKOR KRITERIA
4 Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik
dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas
3 Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik
dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas
2 Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluruh pertanyaan dan
kesimpulan tidak berhubungan dengan topik yang dibahas
1 Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan dan
kesimpulan tidak mendukung topic

3) Aspek Penampilan
SKOR KRITERIA
4 Penampilan menarik, sopan dan rapi, dengan penuh percaya diri serta
menggunakan alat bantu
3 Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri menggunakan alat
bantu
2 Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi kurang percaya diri serta
menggunakan alat bantu
1 Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi tidak percaya diri dan tidak
menggunakan alat bantu

c. Penilaian sikap dan keterampilan pada saat pengerjaan proyek

Nama proyek : Penyiapan lahan


Nama : .........................................
Kelompok/Kelas : .........................................

No. Aspek Skor


1 2 3 4
Kurang Cukup Baik Sangat baik
1 Pelaksanaan proyek
a. Persiapan alat dan bahan
b. Menentukan jarak lubang
c. Mencampurkan pupuk
d. Menutup pupuk
e. Pembuatan titik tanam
2 Sikap pada saat pengerjaan
proyek
a. Kerjasama
b. Mandiri dalam mengerjakan
tugas yang menjadi
tanggung jawabnya
c. Mampu berpikir kritis dalam
menyelesaikan masalah
Jumlah Skor

NILAI = Jumlah skor perolehan x 100


Jumlah skor max

= Jumlah skor perolehan x 100


36

3. Asesmen Akhir
a. Penilaian portofolio laporan hasil diskusi

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO LAPORAN HASIL DISKUSI

Berilah tanda cek list (˅) pada kolom yang sesuai !


ASPEK YANG DINILAI Jumlah
Skor
NO NAMA SISWA
Sistematika Kelengkapan data Kerapian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
dst
Skor max 12

NILAI = Jumlah skor perolehan x 100


Jumlah skor max

= Jumlah skor perolehan x 100

Rubrik penilaian laporan hasil diskusi :


1) Aspek Sistematika
SKOR KRITERIA
4 Sistematika laporan memuat judul, tujuan, permasalahan, data, pembahasan,
kesimpulan
3 Sistematika laporan memuat judul, tujuan, permasalahan, data, dan
pembahasan
2 Sistematika laporan memuat judul, tujuan, permasalahan, dan data
1 Sistematika laporan memuat judul, tujuan, dan permasalahan

2) Aspek kelengkapan data


SKOR KRITERIA
4 Data sangat lengkap disertai gambar/grafik/tabel
3 Data lengkap disertai gambar/grafik/table
2 Data kurang lengkap tetapi disertai gambar/grafik/tabel
1 Data tidak lengkap dan tidak disertai gambar/grafik/tabel

3) Aspek pengumpulan laporan


SKOR KRITERIA
4 Laporan ditulis dengan sangat rapih dan mudah dibaca
3 Laporan ditulis rapih dan mudah dibaca
2 Laporan ditulis agak rapi dan masih bisa dibaca
1 Laporan ditulis tidak rapi dan sulit dibaca

b. Penilaian laporan proyek


Nama proyek : Pengolahan lahan tanaman perkebunan semusim
Nama : ...............................
Kelompok/Kelas : ...............................

No. Aspek Skor


1 2 3 4
Kurang Cukup Baik Sangat baik
1 Perencanaan proyek
2 Laporan pelaksanaan proyek
a. Persiapan alat dan bahan
b. Menentukan komposisi
bahan
c. Mencampur bahan
d. Menutup bahan
e. Melakukan pembalikan
f. Melakukan pengayaan
3 Laporan keseluruhan
a. Kerapian

b. Ketepatan waktu
pengumpulan
Jumlah Skor

NILAI = Jumlah skor perolehan x 100


Jumlah skor max

= Jumlah skor perolehan x 100


36

c. Asesmen Sumatif

<<dituliskan instrumen asesmen dan rubrik/kriteria penilaian>>


7. Pengayaan dan Remidial

a. Remidial

1) Pembelajaran remidial dilaksanakan bagi peserta didik dengan pencapaian di


bawah 70.
2) Tahapan pembelajaran remidial dilakukan dengan membuka konsultasi bagi
peserta didik baik melalui chat WA atau secara langsung di luar jam pelajaran.

b. Pengayaan

Mengembangkan peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk


membantu peserta didik lain sebagai tutor sebaya.

8. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK - 1


Mata Pelajaran : Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan

Elemen : Penyiapan Lahan


Capaian Pembelajaran :

Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan


penyiapan lahan tanaman perkebunan meliputi
penentuan komoditas tanaman yang sesuai dengan
potensi daerah, pengolahan tanah, penentuan titik
tanam, pembuatan lubang tanam, dan pemupukan
dasar menggunakan metode konvensional dan/atau
Tujuan Pembelajaran alat modern.
:
peserta didik mampu melakukan penyiapan lahan
tanaman perkebunan meliputi penentuan komoditas
tanaman yang sesuai dengan potensi daerah,
pengolahan tanah, penentuan titik tanam, pembuatan
Alat dan Bahan
lubang tanam, dan pemupukan dasar menggunakan
: metode konvensional dan/atau alat modern.

:
Langkah-langkah

Handphone/laptop, , alat tulis

1. Silahkan bergabung ke dalam kelompok dengan jumlah 4-5


orang sesuai yang telah ditentukan oleh guru !
2. Lakukan kegiatan mencari informasi secara mandiri dari buku
ajar/ hand out atau mencari informasi lewat buku di
perpustakaan maupun lewat internet tentang .
3. Setelah anda mendapatkan informasi, lakukan diskusi kelompok
kemudian hasilnya dicatat dalam laporan hasil diskusi
4. Susunlah materi presentasi dan presentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas
5. Bandingkan informasi yang anda peroleh dengan informasi
kelompok lain !
6. Adakah perbedaan informasi dari yang anda peroleh ? Jika ada,
sebutkan kemudian simpulkan !
7. Susunlah laporan hasil diskusi

9. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


PERSIAPAN LAHAN

1. Tujuan Pembelajaran
peserta didik mampu melakukan penyiapan lahan tanaman perkebunan
meliput penentuan komoditas tanaman yang sesuai dengan potensi daerah,
pengolahan tanah, penentuan titik tanam, pembuatan lubang tanam, dan
pemupukan dasar menggunakan metode konvensional dan/atau alat modern
2. Uraian Materi
a. Potensi Geografis Indonesia
Letak geografis yang strategis menunjukkan betapa kaya Indonesia akan sumber
daya alam dengan segala flora, fauna dan potensi hidrografis dan deposit sumber
alamnya yang melimpah. Sumber daya alam Indonesia berasal dari pertanian,
kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan, perkebunan serta
pertambangan dan energi. Sebagai Negara agraris, pertanian menjadi mata
pencaharian terpenting bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Luas lahan
pertanian lebih kurang 82, 71 % dari seluruh luas lahan. Lahan tersebut
sebagian besar digunakan untuk areal persawahan. Penyebaran produksi padi
masih terkonsentrasi di Pulau Jawa sehubungan dengan tingginya produktivitas
dan luas panen dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Produksi pertanian
lainnya adalah jagung, ubi jalar, kacang tanah dan kedelai. Produksi holtikultura
jenis sayur mayur meliputi bawang merah besar, bawang daun, kentang, kubis
dan wortel. Sedangkan produksi holtikultura jenis buah-buahan meliputi
mangga, durian, jeruk, pisang, pepaya dan salak. Berdasarkan usia tanaman,
perkebunan di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu tanaman
semusim (tebu, tembakau, kapas, jarak, sereh wangi, nilam dan rami) dan
tanaman tahunan (karet, kelapa, kopi, kelapa sawit, cengkeh, pala, kayu manis,
panili, kemiri, pinang, asam jawa, siwalan, nipah, kelapa deres, aren dan sagu).
Sebagian besar budidaya perkebunan berupa tanaman tahunan.
b. Kondisi Lokal
Salah satu faktor penting yang tidak boleh dilupakan karena sering menjadi
penghambat adalah kondisi setempat diantaranya seperti:
 Iklim
Pada agribisnis perkebunan iklim adalah unsur yang tidak dapat dipengaruhi artinya
dengan jalan bagaimanapun tak dapat diubah sekehendak manusia. Karena adanya
ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam tentang hal iklim, maka pengusaha
perkebunan harus dapat mempergunakan kemungkinan setempat sebaik mungkin
karena iklim sangat berpengaruh kepada pemilihan kultur, produktivitas hasil tanaman,
dan pelaksanaan pekerjaan pertanian/perkebunan.
 Suhu udara (khususnya suhu maksimum, minimum, rata-rata per hari, bulan,
tahun dan 10 tahun). Contoh: Persyaratan Suhu udara rata-rata 17-21o C
untuk kopi arabika, dan Suhu udara rata-rata 21-24o C untuk kopi robusta,
Suhu optimal untuk persyaratan tanaman karet berkisar antara 25 0C sampai
350C, untuk perkebunan tanaman kelapa sawit komersial dapat tumbuh
dengan baik pada kisaran suhu 24-28o C, sedangkan temperatur ideal bagi
pertumbuhan kakao adalah 300-320C (maksimum) dan 180-210 (minimum).
Temperatur yang lebih rendah dari 100 akan mengakibatkan gugur daun dan
mengeringnya bunga.
 Kelembaban (khususnya kelembaban maksimum, minimum, rata-rata perhari,
bulan, tahun dan 10 tahun). Contoh persyaratan kelembapan udara tanaman
kelapa sawit berkisar 80%.
 Penyinaran matahari (khususnya penyinaran rata-rata setahun, 10 tahun).
Contoh untuk kelapa sawit panjang penyinaran yang diperlukan 5-12
jam/hari, untuk fotosintesis tanaman kakao maksimum diperoleh pada saat
penerimaan cahaya pada tajuk sebesar 20% dari pencahayaan penuh.
 Curah hujan (khususnya curah hujan bulanan, tahunan, kondisi ekstrim).
Contoh untuk tanaman karet memerlukan curah hujan optimal antara 2.500
mm sampai 4.000 mm/tahun, dengan hari hujan berkisar antara 100 s.d. 150
HH/tahun. Namun demikian, jika sering hujan pada pagi hari, produksi akan
berkurang, kebutuhan untuk tanaman kelapa sawit curah hujannya sekitar
2000 mm per tahun yang merata sepanjang tahun tanpa adanya bulan kering
yang nyata, untuk tanaman kopi curah hujan yang dipersyaratkan 1.500 s.d.
2.500 mm/th, bulan kering (curah hujan < 60 mm/bulan) 1-3 bulan.
 Angin (khususnya arah, kekuatan/kecepatan, durasi, angin perusak). Contoh:
yang sangat baik untuk kelapa sawit khususnya membantu dalam
penyerbukaan berkisar 5-6 km/jam, pada pohon tanaman kopi tidak tahan
terhadap goncangan angin kencang, lebihlebih dimusim kemarau. Karena
angin itu mempertinggi penguapan air pada permukaan tanah perkebunan.
Selain mempertinggi penguapan, angin dapat juga mematahkan dan
merebahkan pohon pelindung yang tinggi, sehingga merusakkan tanaman di
bawahnya.

 Kondisi tanah
Tanah adalah lapisan atas bumi yang dapat diolah menurut
kepentingannya, karena tanah dipandang sebagai sarana produksi tanaman
yang mampu menghasilkan berbagai tanaman. Setiap komoditas tanaman
membutuhkan persyaratan tanah untuk hidup secara optimal. Untuk itu
kondisi tanah yang ada agar sesuai dengan peruntukan jenis tanaman, hal ini
tidak dapat dianggap ringan, maka perlu dibutuhkan data yang riil seperti
kandungan hara (makro dan mikro). Contoh pada tanaman kopi
menghendaki tanah yang dalam, gembur dan banyak mengandung humus
berarti banyak mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh
tanaman untuk pertumbuhan dan produksi. Untuk tanaman karet tanah
harus gembur, kedalaman antara 1-2 meter, tidak bercadas. Untuk tanaman
kakao dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, asal persyaratan fisik dan
kimia tanah yang berperan terhadap pertumbuhan dan produksi kakao
terpenuhi.
 Sifat fisik (khususnya tekstur dan struktur) contoh pada tanaman
kopi umumnya menghendaki tanah yang lapisan atasnya dalam,
gembur, subur, banyak mengandung humus, dan permeable, atau
dengan kata lain tekstur tanah harus baik. Pada tanaman karet pada
umumnya lebih mempersyaratkan sifat fisik tanah dibandingkan
dengan sifat kimianya, tekstur tanah remah, poreus dan dapat
menahan air. Struktur terdiri dari 35% liat dan 30% pasir. Pada
tanaman kakao Tekstur tanah yang baik untuk tanaman kakao adalah
lempung liat berpasir dengan komposisi 30 - 40 % fraksi liat, 50%
pasir, dan 10 - 20 persen debu. Pada tanaman kelapa sawit, Kelapa
sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik
Kelabu, Alluvial atau Regosol.
 Derajat keasaman (pH) tanahnya (khususnya Asam, netral, dan
basa). Contoh pada tanaman kopi menghendaki reaksi yang agak
asam dengan pH 5,5 - 6,5. Pada tanaman karet, reaksi tanahnya
dengan pH 4,5 - pH 6,5. Pada tanaman kakao dapat tumbuh dengan
pH 6 - 7,5; tidak lebih tinggi dari 8 serta tidak lebih rendah dari
4; paling tidak pada kedalaman 1 meter. Hal ini disebabkan
terbatasnya ketersediaan hara pada pH tinggi dan efek racun
dari Al, Mn, dan Fe pada pH rendah. Pada kelapa sawit Nilai pH
yang optimum adalah 5,0– 5,5.

c. Aspek Pasar
Setiap usaha yang akan dijalankan harus memiliki pasar yang jelas. Dalam
aspek pasar dan pemasaran, hal-hal yang perlu dicermati adalah;
o Ada-tidaknya pasar (konsumen)
o Seberapa besar pasar yang ada
o Peta kondisi pesaing, terutama untuk produk yang sejenis
o Perilaku konsumen
o Strategi yang dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut pasar
yang ada.

Untuk mengetahui ada-tidaknya pasar dan seberapa besarnya pasar, serta


perilaku konsumen, maka perlu dilakukan riset pasar, dengan cara:
a) Melakukan survei dengan terjun langsung ke pasar untuk melihat kondisi
pasar yang ada. Dalam hal ini untuk mengetahui jumlah pembeli dan
pesaing.
b) Melakukan wawancaradengan berbagai pihak yang dianggap memegang
peranan. Dalam hal ini melakukan wawancara kepada pesaing secara diam-diam.
c) Menyebarkan kuesioner ke berbagai calon konsumen untuk mengetahui
keinginan dankebutuhan konsumen saat ini. Dalam hal ini untuk mengetahui
jumlah konsumen, daya beli dan selera. Diharapkan dengan mempertimbangkan
aspek pasar ini pemilihan penetuan jenis tanaman lebih akurat lagi.
d. Pengolahan Tanah
Lahan adalah merupakan lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya
dukungnyaterhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Lingkungan fisis
meliputi relief (topografi), iklim, tanah, dan air. Sedangkan lingkungan biotik meliputi
hewan, tumbuhan, dan manusia.Setiap kegiatan pertanian pasti membutuhkan
pengolahan lahan. Pengolahan lahan bertujuan mengubah keadaan lahan pertanian
dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan lahan (struktur tanah) yang
dikehendaki oleh tanaman.
Setiap upaya pengolahan lahan akan menyebabkan terjadinya perubahan sifat-sifat
tanah. Tingkat perubahan yang terjadi sangat ditentukan oleh cara atau metode
pengolahan tanah. Perubahan sifat tanah akibat pengolahan tanah juga berhubungan
dengan seringnya tanah dalam keadaan terbuka, terutama antara 2 musim tanam,
sehingga menjadi lebih riskan terhadap, erosi, dan proses iluviasi yang selanjutnya
dapat memadatkan tanah. Metode  atau cara pengolahan lahan dibagi menjadi dua
yaitu secara tradisional (konvensional), dan secara modern.
Dampak pengolahan tanah
 Positif
 Meregangkan tanah sehingga tercipta ruang dan pori-pori yang memungkinkan
tanah mendapatkan aerasi udara
 Membantu mencapuradukkan residu tanaman, materi organik tanah, dan nutrisi
menjadi lebih merata
 Membunuh gulma secara mekanis
 Mengeringkan tanah sebelum penanaman benih. Hal ini merupakan dampak
yang positif pada wilayah beriklim basah.
 Ketika dilakukan di musim gugur, pengolahan tanah membantu meremah kan
tanah sepanjang musim dingin melalui mekanisme pembekuan dan pelelehan
yang dapat terjadi berkali-kali sepanjang musim dingin. Hal ini membantu
persiapan penanaman untuk musim semi.
  Negatif
 Mengeringkan tanah sebelum penanaman benih. Hal ini merupakan dampak
yang negatif pada wilayah beriklim kering. Tanah akan kehilangan banyak
nutrisi seperti nitrogendan kemampuannya dalam menyimpan air. Mengurangi
laju penyerapan air sehingga meningkatkan erosi tanah.
 Pembajakan mengurangi tingkat kohesi antar partikel tanah sehingga
mempercepat erosi Dengan laju penyerapan air berkurang, maka ada risiko
terjadi aliran air permukaan yang membawa residu pupuk dan pestisida yang
digunakan pada periode penanaman sebelumnya.
 Mengurangi kadar organik tanah.
 Mengurangi jumlah organisme tanah bermanfaat seperti mikroba, cacing tanah,
semut, dan sebagainya.
 Menghancurkan agregat tanah.
 Risiko terjadi pemadatan tanah pada bagian yang tidak terbajak
 Residu tanaman yang hancur dan tersisa di tanah dapat mengundang organisme
dan serangga yang tidak diinginkan dan berpotensi mengganggu produksi, juga
mengundang penyakit

1. Metode Pengolahan Lahan


a) Pengolahan Lahan Secara Konvensional
Pengolahan lahan dengan metode konvensional biasanya dilakukan untuk lahan
lahan yang sempit dan memiliki kemiringan tertentu.  Metode ini biasanya
banyak dilakukan di lingkungan pedesaan yang sebagian masyarakat banyak
menggunakan lahannya sebagai lahan persawahan dan tanaman sayuran.
Kelebihan dari metode ini yaitu tidak dibutuhkan modal yang cukup besar,
karena dilakukan oleh tenaga manual dan biasannya dilakukan secara gotong
royong. Tetapi pengolahan lahan dengan system ini banyak menagalami
kekurangan, diantaranya membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya.
b) Pengolahan Lahan Secara Modern
Pengolahan lahan dengan cara modern biasanya banyak dilakukan untuk
tanaman tanaman perkebunan dan memiliki lahan yang luas. Pengolahan lahan
dengan cara ini biasannya menggunakan mesin. Pengolahan lahan dengan
sistem ini memiliki kelebihan diantaranya lebih cepat dalam proses pengerjaan,
serta dapat menghemat waktu penanaman. Kekurangan dari system ini yaitu
dibutuhkannya modal yang besar dalam pengupayaannya.
2. Macam-macam System Pegolahan Lahan
o Pengolahan Lahan Sempurna
Pengolahan lahan secara sempurna yaitu pengolahan lahan yang meliputi seluruh
kegiatan pengolahan lahan. Dimulai dari awal pembukaan lahan hingga lahan
siap untuk ditanami, meliputi pembajakan, pemupukan dan rotary.
o Olah Lahan Minimum.
Pegolahan lahan dengan olah tanah minimum hanya meliputi pembajakan (tanah
diolah, dibalik, kemudian tanah diratakan). Pada pengolahan tanah ini biasanya
banyak dilakukan untuk lahan persawahan.
o Tanpa Olah Tanah (TOT)
Pengolahan lahan pada system ini hanya meliputi penye,protan guna membunuh
atau menghilangkan gulma pada lahan, kemudian ditungg hingga gulma mati dan
lahan siap untuk ditanami. Pada pengolahan lahan ini biasanya digunakan sisti
tajuk dalam proses penanamannya.
e. Pembuatan Lubang Tanam
Persiapan awal yang harus dilakukan sebelum menanam selain persiapan bibit yang
baik adalah persiapan pembuatan lobang tanam yang akan sangat mempengaruhi
terhadap kualitas pertumbuhan tanaman selanjutnya. Keadaan ini akan menyebabkan:
 Pertumbuhan tanaman tidak sesuai dengan yang diharapkan (lambat).
 Mal nutrisi.
 Waktu tunggu tanaman berproduksi menjadi lebih lama.
 Tanaman rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
Lubang tanam adalah lubang yang dibuat didalam tanah untuk tempat hidup tanaman
dengan memodifikasi ruang akar pada awal pertumbuahn tanaman dengan
menyediakan ruang tumbuh yang ideal, khususnya bagi pertumbuhan akar.
TUJUAN
Tujuan pembuatan lubang tanam adalah:
1. Kesuburan tanah
Dalam pembuatan lobang tanam biasa dilanjutkan dengan pemberian pupuk dasar
sehingga mempengaruhi untuk kesuburan tanah yang akan kita jadikan media
tanam bagi bibit buah-buahan yang akan kita tanam.
2. Fisik – gembur
Pada saat awal pembuatan lubang tanam, tanah dicangkul dan digali sehingga
terjadi perubahan fisik tanah menjadi gembur. Keadaan ini akan menguntungkan
tanaman karena akar lebih mudah dalam menembus tanah untuk mencari unsure
hara dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Hama penyakit.
Pembuatan lubang tanam dengan cara mengali tanah akan mempengaruhi dari
perkembangan hama dan penyakit. Keberadaan hama dan penyakit di dalam tanah
akan berkurang. Karena terjadi pembalikan tanah bagian dalam sehingga akan
mengannggu habitat atau tempat hidup hama dan penyakit, selain itu pembalikan
tanah juga akan menyebabkan terjadi perubahan struktur bagian tanah bawah
keatas sehingga akan terkena sinar matahari yang umumnya tidak disukai untuk
perkembangan hama dan penyakit.
 PELAKSANAAN
Lubang tanam harus dibuat seminggu sebelum sebelum penanaman agar tanah yang
digali dan lubang tanam mengalami pengaruh iklim sehingga terjadi perbaikan tanah
secara fisika ataupun Kimia dan dapat di lakukan pemeriksa lubang baik ukuran
maupun jumlah per hektarnya. Lubang tanam bertujuaan untuk menyediakan ruang
bagi perakasaran yang baik bagi tanaman pada fase awal pertumbuhan di lapangan
(H.P.Permadi, 2000)
Pembuatan lubang yang di lakukan pada saat tanam atau hanya 1 - 2 hari sebelum
tanam tidak dianjurkan.
Dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan mengikuti Langkah-langkah
pembuatan lubang tanam sebagai berikut:
1. Persiapan bibit
Siapkan bibit buah yang hendak ditanam, ukuran tinggi bibit berukuran cukup besar
dengan tinggi bibit minimal 1 meter. Bibit berukuran besar tentu saja mempunyai
batang yang relative lebih besar dengan system perakaran yang telah tumbuh baik
dan membesar sehingga  mampu menopang pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan pasca penanaman dilahan.
2. Menentukan titik penanaman
Tentukan titik letak penanaman dihalaman atau dikebun dengan
mempertimbangkan jarak tanam yang dikehendaki (berkaitan dengan populasi
tanaman per satuan luas). Bersihkan sekeliling calon lubang tanam dari rumput,
sampah, maupun batuan yang mungkin terdapat disitu.
3. Pembuatan lubang tanam
Peralatan yang diperlukan untuk membuat lubang tanam berupa cangkul, alat
pengukur/tongkat (mal/patron) dengan ukuran 60 cm dan 90 cm, dan post hole
digger. Teknis pengerjaan lubang tanam secara manual dilakukan  dengan tata
urutan sebagai berikut.
 Lubang tanaman telah dipersiapkan 1 (satu) bulan sebelum tanam.
 Pancang tidak boleh diangkat sebelum diberi tanda untuk pembuatan lubang
tanam (90 x 90) cm diatas permukaan tanah sehingga pancang tepat berada di
tengah-tengah pola tersebut.
 ukuran minimum 50x50x50cm untuk bibit tanaman berukuran sedang ( tinggi 1
meter), dan ukuran 100x100x100cm untuk bibit tanaman berukuran besar
(tinggi 1,5 meter atau lebih).
 Gali lubang tanam dengan Pembersihan lubang tanam Bersihkan lubang tanam
yang telah jadi dari batu, kerikil, sisa akar, maupun kotoran lainnya sehingga
lubang tanam terlihat bersih dan rapi.
 Tanah hasil galian dipisahkan antara top soil dan sub soil. Top soil diletakkan
di sebelah selatan dan sub soil di sebelah utara secara teratur dan seragam.
Setelah lubang tanam selesai, pancang kembali ke posisi semula
 Dinding lubang tanam harus tegak lurus dan tidak boleh berbentuk lain.
 Satu hari normlanya setiap orang bias membuat lubang sebanyak 15 – 20
lubang.

f. Pemupukan lahan
Pemupukan lahan bertujuan untuk menambah unsur hara dalam tanah agar tanah
menjadi lebih subur dan dapat mencukupi kebutuhan tanaman akan unsur hara.
Dengan begini pertumbuhan tanaman lebih optimal. Pemupukan yang diberikan lebih
awal bisa merangsang perkembangan akar lebih dalam. Pemupukan awal ini biasa
disebut dengan pemupukan dasar. Jika tanah diketahui bereaksi asam, maka petani
diwajibkan untuk menaburkan kapur dolomit di lahan pertanian untuk menaikkan pH
tanah. Pupuk yang biasa dijadikan sebagai pupuk dasar adalah pupuk kandang, urea,
SP36, dll sesuai dengan kebutuhan komoditas yang ingin ditanam. Semua tahapan
persiapan lahan pertanian ini, biasanya membutuhkan waktu 16-18 hari tergantung
pada lahan yang akan dikelola

Anda mungkin juga menyukai