Kelas X SMK
Fase E
semester 1
Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami proses bisnis secara menyeluruh manajemen
produksi bidang agribisnis tanaman, antara lain penerapan K3LH, perencanaan produk, mata rantai
pasok (Supply Chain), logistik, proses produksi, penggunaan dan perawatan peralatan di bidang
agribisnis tanaman, serta pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebhinekaan Global
3. Mandiri
4. Bergotong Royong
5. Bernalar Kritis
6. Kreatif
Manajemen, Produksi,
PERTANYAAN INTI
1. Jelaskan tujuan dilakukan perencanaan produk!
2. Jelaskan mata rantai pasok pertanian!
3. Bagaimana strategi pengelolaan SDM dengan memperhatikan potensi dan kearifan
local?
Ya/ Tidak
Berkelompok (3 - 4 orang)
Metode :
Ceramah
Diskusi
Presentasi
Kunjungan lapangan (observasi)
Penugasan/praktik
⮚ Materi ajar:
Konsep pembiakan tanaman secara modern (kultur jaringan)
Manfat kultur jaringan pada bidang pertanian
Laboratorium dan peralatan kultur jaringan
Teknik pembuatan media tanam kultur jaringan
Teknik penanaman eksplan pada media kultur jaringan
Teknik aklimatisasi dan perawatan tanaman hasil pembiakan secara kultur jaringan
Alat :
A. Alat Pembuatan Media
1. Gelas becker/piala,
2. Pipet,
3. Timbangan
4. Spatula
5. Indikator pH/ lakmus
6. Sendok kaca
7. Panci
8. Kompor
9. Autoklaf
10. Botol kultur
11. Plastik dan karet tahan panas
B. Alat Penyiapan Eksplan (Inisiasi)
1). Botol kultur
2). Scalpel
3). Gunting
Menanya
1. Peserta didik mendiskusikan
tentang teknologi kultur jaringan
tanaman Identifikasi
2. Guru memantau kegiatan masalah
kelompok dan mengarahkan
siswa agar dapat mengidentifikasi
masalah yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan .
Menarik
Mengkomunikasikan
kesimpulan/
1. Peserta didik membuat
catatan/laporan tentang hasil
penelusuran teknik pembiakan
tanaman secara modern melalui
teknologi kultur jaringan
2. Guru meminta peserta didik untuk
melakukan presentasi hasil Generalisasi
diskusinya.
3. Peserta didik menyajikan hasil
diskusi tentang pembiakan
tanaman secara modern melalui
teknologi kultur jaringan
4. Guru meminta peserta didik untuk
menarik kesimpulan dari hasil
diskusinya.
STRATEGI ASESMEN
REFLEKSI GURU
Apakah dalam pemberian materi dengan metode yang telah dilakukan serta penjelasan
teknis atau intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat
dipahami oleh peserta didik?
Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan
kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta
didik?
REFLEKSI SISWA
Setelah menyelesaikan tugas pembelajaran mulai dari studi pustaka mandiri, kunjungan di
industri dan presentasi dan diskusi diantara kelompok belajar :
Apakah anda mudah menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru?
Apakah informasi yang anda terima merupakan hal yang baru dan menarik bagi anda
untuk lebih memperdalam informasi tersebut dari berbagai sumber?
Apakah ada yang menarik dari industri yang anda pelajari? Bagian manakah yang menurut
Anda merasa tertarik ?
Apakah anda tertarik pekerjaan-pekerjaan di industri yang anda pelajari? Pekerjaan
apakah yang anda merasa tertarik untuk menjadi sebuah obsesi ketika lulus dan
memasuki dunia kerja?
Bagaimanakah menurut anda untuk mempersiapkan diri agar dapat meraih obsesi anda
meraih pekerjaan tersebut?
Bagaimanakah menurut anda sebuah industri yang baik dan ideal yang kelak di masa
depan anda dirikan/kembangkan mulai dari proses perencanaan, proses produksi yang
berwawasan lingkungan, sampai dengan pemasarannya ?
Apakah selama pembelajaran kalian merasa nyaman, leluasa serta merdeka dalam
mengekspresikan kemampuan baik pengetahuan, keterampilan dan terutama pada
sikap?
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?
v=qBB51meS4Cs&pp=ygUpcGVuamVsYXNhbiB0ZW50YW5nIHRla25payBrdWx0dXIg
amFyaW5nYW4%3D
Anonim, 2013. Pembiakan Tanaman. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Lampiran
KEGIATAN 1
TOPIK :
ALOKASI WAKTU :
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran secara teliti dan jujur melalui
tayangan, kajian referensi, diskusi, dan observasi dengan pendekatan saintifik :
Peserta didik dapat memahami konsep pembiakan tanaman secara modern (kultur
jaringan)
1. LCD
2. Laptop
4. Blangko LKPD
5. Peralatan tulis menulis
PROSEDUR KERJA
1. Silahkan Anda bergabung ke dalam kelompok peserta didik dengan jumlah antara 3 –
46 orang sesuai dengan pembagian kelompok yang telah ditentukan oleh guru !
2. Amati tayangan power point yang disampaikan oleh guru tentang konsep pembiakan
tanaman secara modern (kultur jaringan)
3. Berdasarkan tayangan tersebut dapatkan anda :
a. Menjelaskan sejarah perkembangan kultur jaringan
b. Mengetahui lingkup industri pengelola kultur jaringan
4. Lakukan kegiatan mencari informasi secara mandiri dari buku ajar/ hand out atau
mencari informasi lewat buku di perpustakaan, majalah, maupun lewat internet
tentang konsep pembiakan tanaman secara modern (kultur jaringan). Adapun
informasi yang harus anda cari adalah :
a. Sejarah perkembangan kultur jaringan
b. Lingkup industri pengelola kultur jaringan
5. Setelah anda mendapatkan informasi, lakukan diskusi antar kelompok dengan cara
setiap kelompok bertukar informasi atau bertanya tentang konsep pembiakan tanaman
secara modern (kultur jaringan)
6. Bandingkan informasi yang anda peroleh dengan informasi kelompok lain, dapat
dimulai dengan proses pertanyaan sebagai berikut :
a. Apakah yang dimaksud dengan kultur jaringan?
b. Sejak kapan teknologi kultur jaringan ditemukan?
c. Apa manfaat, keuntungan dan kelemahan teknologi kultur jaringan?
7. Adakah perbedaan informasi dari yang anda peroleh ? Jika ada, sebutkan !
8. Tuliskan kesimpulan anda tentang konsep pembiakan tanaman secara modern (kultur
jaringan) dan diserahkan pada guru !
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
9. Untuk memperoleh fakta lakukan observasi langsung (kunjungan) ke industri. Lakukan
proses wawancara dengan pemilik industri/karyawan atau langsung melihat keadaan
industri. Jika langkah ini tidak dapat dilakukan, maka dapat dilakukan pencarian
fakta/informasi dari berbagai sumber misal media sosial melalui internet, seperti
website, youtube, dan sejenisnya mengenai industri bidang kultur jaringan.
10. Lakukan penggalian informasi berkaitan dengan identitas perusahaan/ industri,
klasifikasi industri didasarkan pada penggolongan cara pengorganisasian, bahan
baku, produksi yang yang dihasilkan, bahan mentah, lokasi unit usaha, proses
produksi, maupun barang yang dihasilkan, serta penggalian informasi mengenai
lingkup usaha kultur jaringan tanaman.
11. Catatlah hasil observasi semua kelompok peserta didik tentang lingkup industry kultur
jaringan tanaman
Nama Klasifikasi Berdasarkan *)
Industr
i cara produksi lokasi unit proses barang yang
pengorganisasian yang usaha produksi dihasilkan
dihasilkan
Perangkat asesmen
1. Menanya
2. Mengamati
3. Menalar
4. Mengolah data
5. Menyimpulkan
6. Menyaji
Kriteria:
1) Aspek Menanya
3) Aspek Menalar
6) Aspek Menyajikan
1. Terlibat Penuh
2. Bertanya
3. Menjawab
4. Memberikan Gagasan/Ide
5. Kerja Sama
6. Tertib
2) Aspek Bertanya
3) Aspek Menjawab
5) Aspek Kerjasama
c. Rubrik Presentasi
Skor
No Aspek
4 3 2 1
1. Kejelasan
Presentasi
2. Pengetahuan
3. Penampilan
1) Kejelasan Presentasi
2) Pengetahuan
3) Penampilan
Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Instrumen Skor
Kompetensi
an men
Peserta didik Tes tulis Pilihan Soal pilihan ganda:
mampu ganda
memahami 1. Kultur Jaringan merupakan teknik
konsep pembiakan tanaman modern yang mulai
teknologi diterapkan dalam pembibitan tanaman
kultur jaringan untuk mendapatkan bibit yang sama
pada bidang dengan induknya. Prinsip dasar kultur
pertanian jaringan adalah :
A. Totipotensi sel/teori sel dari
Schwan dan Schleiden
B. Teori kapilaritas
C. Teori gravitasi
D. Teori Archimedes
E. Teori atom
2. Pembiakan dengan kultur jaringan
dilakukan dengan cara mengambil bagian
dari tanaman yang dibudidayakan.
Bagian tanaman yang paling baik untuk
bahan tanam dalam teknik kultur jaringan
adalah bagian tanaman yang masih muda.
Berikut adalah bagian tanaman yang baik
untuk bahan tanam kultur jaringan :
A. Daun muda, ujung akar, keping
biji
B. Daun yang berwarna hijau tua, ujung
akar dan keping biji
C. Daun muda, pangkal akar dan keping
biji
D. Daun muda, pangkal akar dan kulit
biji
E. Daun tua, ujung akar dan keing biji
3. Pembiakan dengan teknik kultur jaringan
dilakukan alam laboratorium kultur
Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Instrumen Skor
Kompetensi
an men
jaringan. Tiga bagian ruangan pokok
dalam laboratorium kultur jaringan terdiri
dari :
A. Ruang persiapan, ruang
penanaman, dan ruang
pertumbuhan
B. Ruang persiapan, ruang
penyimpanan, dan ruang
pertumbuhan
C. Ruang persiapan, ruang pencucian,
dan ruang pertumbuhan
D. Ruang pencucian, ruang
penyimpanan, dan ruang
pertumbuhan
E. Ruang persiapan, ruang
penyimpanan, dan ruang sterilisasi
4. Ruang persiapan merupakan bagian
ruangan dalam lab kultur jaringan yang
tidak memerlukan AC. Hal ini karena
ruangan tersebut digunakan untuk :
A. Mempersiapkan media kultur dan
bahan tanam yang akan
digunakan, tempat mencuci
peralatan laboratorium, tempat
menyimpan peralatan kultur
jaringan.
B. Melakukan penanaman eksplan dan
menyimpan media yang telah
disterilkan
C. Menyimpan tanaman dalam botol-
botol kultur
D. Meletakkan laminar air flow
E. Melakukan penanaman dan
penyimpanan tanaman dalam boltor
kultur
5. Ruang penanaman merupakan ruangan
dalam lab kultur jaringan yang
memerlukan AC, hal ini karena ruangan
ini digunakan untuk ........ dengan kondisi
serba steril :
A. Isolasi tanaman, inokulasi dan
Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Instrumen Skor
Kompetensi
an men
subkultur (penjarangan) pada
kondisi steril yang di dalamnya
terdapat Laminar Airflow (LAF)
B. Mensterilakan eksplan dengan
sunlight
C. Mencucui Eksplan dengan aquadest
D. Isolasi tanaman dengan aquadest
E. Isolasi tanaman dengan sunlight
100
Pencapaian No
Tugas / Langkah Kerja Skor nilai
Kompetensi .
Peserta didik 1 Persiapan kerja 15
mampu a. Bahan
memahami b. Alat
konsep c. Tempat
pembiakan 2 Proses 65
tanaman a. Ketepatan pelaksanaan dengan
secara prosedur
modern b. Ketrampilan
(kultur c. K3
jaringan) d. Ketepatan waktu
3 Hasil kerja 20
a. Data hasil praktik
b. Laporan
Jumlah skor 100
b. Instrumen penugasan
Teknik
Pencapaian Bentuk
Penilai Aspek Penilaian Skor
Kompetensi Instrumen
an
Peserta didik Penug Tugas
mampu asan Kelompok/ Aspek yang dinilai:
memahami Diskusi 1. Apresiasi kemampuan 25
konsep mengidentifikasi materi
pembiakan 2. Pilihan kata dalam mengutarakan 25
tanaman pendapat dan kualitas gagasan
secara yang akan diimplementasikan
modern dalam pembuatan ringkasan
(kultur materi
jaringan), dan 3. Perilaku mempunyai : 10
juga a. sikap jujur yang ditunjukkan
memahami oleh kelugasan mengutarakan 10
manfaat, pendapat
kelebihan b. sikap terbuka dalam menerima 10
dan masukan dan koreksi
kelemahan c. Sopan dalam tutur kata, sikap, 10
kultur dan pakaian
jaringan. d. mampu bekerja sama dalam 10
kelompok
e. toleransi
c. Penilaian Portofolio
Pencapaian
No Kriteria Keterangan
kompetensi
1 Peserta didik Laporan portofolio dan Aspek yang dinilai
mampu dalam berbagai bentuk a. Proses kegiatan laporan
memahami seperti tulisan, foto dan portofolio ( 50% )
konsep gambar yang - Ide gagasan
pembiakan mendeskripsikan - Kreativitas
tanaman pengetahuan tentang - Kesesuaian materi, teknik
secara modern konsep pembiakan dan prosedur
(kultur tanaman secara modern b. Produk jadi/laporan portofolio
jaringan) serta (kultur jaringan) dengan 35%
manfaat, tampilan menarik sebagai - Isi laporan
kelebihan dan pemahaman akan - Penyusunan kata/kalimat
kelemahan pengetahuan/ konseptual c. Sikap 15%
2 kultur jaringan Penyusunan dan - Mandiri
pengujian rancangan - Tekun
gagasan dalam bentuk - Disiplin
laporan tertulis - Tanggung jawab
Materi Remediasi
Kegiatan pembelajaran remedial diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.
Pembelajaran remedial yang direncanakan adalah sebagai berikut:
a. pembelajaran ulang, jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 85%.
b. belajar kelompok, jika peserta didik yang belum tuntas 25- 85%.
c. bimbingan perorangan, jika yang belum tuntas kurang dari 25%.
d. pemanfaatan tutor sebaya untuk menambah capaian pembelajaran untuk seluruh
kriteria ketidaktuntasan peserta didik.
Instrumen penilaian remedial akan disusun setelah dilaksanakan penilaian harian dan analisis
hasil penilaian.
Materi Pengayaan
Materi pengayaan diberikan kepada peserta didik yang sudah menuntaskan semua tugas
yang diberikan dengan memperoleh hasil yang baik dengan maksud untuk menambah
wawasan atau memperluas ilmu pengetahuan siswa degan memberi tugas tambahan.
Bacaan Siswa
Kultur Jaringan terdiri dari dua kata yaitu kultur artinya budidaya, dan jaringan adalah
sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Maka, kultur jaringan
berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai
sifat seperti induknya. Pelaksanaan teknik kultur jaringan ini berdasarkan teori sel seperti
yang ditemukan oleh Scheiden dan Schwann, yaitu bahwa sel mempunyai kemampun
atonom, bahkan mempunyai kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap
sel, dari mana saja sel tersebut diambil, apabila diletakan dalam lingkungan yang sesuai
akan dapat tumbuh menjadi tanaman yang sempurna. Aplikasi kultur jaringan pada
awalnya ialah untuk propagasi tanaman, selanjutnya penggunaan kultur jaringan lebih
berkembang lagi yaitu untuk menghasilkan tanaman yang bebas penyakit, koleksi plasma
nutfah, memperbaiki sifat genetika tanaman, produksi dan ekstaksi zat-zat kimia yang
bermanfaat dari sel – sel yang dikulturkan. (George dan Sherrington, 1984). Banyak
keuntungan yang bisa didapat dari hasil pembiakan secara vegetatif yaitu dapat
dipertahankan sifat genetis sehingga dapat menghasilkan tanaman yang sama dengan
induknya (Astuti dan Soeryowinoto, 1981).
Kultur jaringan adalah suatu metode penanaman, sel, jaringan, dan organ pada media
buatan dalam kondisi aseptik sehingga dapat beregenerasi menjadi tanaman lengkap. Salah
satu aplikasi kultur jaringan yang telah dikenal secara meluas dan telah banyak diusahakan
untuk tujuan komersial adalah perbanyakan tanaman. Kultur jaringan akan lebih besar
persentase keberhasilanya bila mengunakan jaringan meristem.
Jaringan meristem adalah jaringan muda, yaitu jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu
membelah, dindingnya tipis, belum mempunyai penebalan dari zat pektin, plasmanya
penuh dan vakuolanya kecil-kecil. Kebanyakan orang mengunakan jaringan ini untuk tissue
culture. sebab, jaringan meristem keadaanya selalu membelah, sehingga diperkirakan
mempunyai zat yang mengatur pembelahan. Kultur Jaringan atau biakan jaringan sering
disebut kultur in-vitro yakni teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara
buatan yang dilakukan di luar individu yang bersangkutan. In-vitro berasal dari bahasa Latin
yang artinya "di dalam kaca". Jadi Kultur in- vitro dapat diartikan sebagai bagian jaringan
yang dibiakkan di dalam tabung inkubasi atau cawan petri dari kaca atau material tembus
pandang lainnya. Secara teoritis teknik kultur jaringan dapat dilakukan untuk semua
jaringan, baik dari tumbuhan, hewan, bahkan juga manusia, karena berdasarkan teori
Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), bahwa setiap sel memiliki potensi genetik seperti
zigot yaitu mampu memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi tanaman lengkap.
Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel
zigot karena berasal dari satu sel tersebut, setiap sel berasal dari satu sel. Bibit yang
dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai
sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga
tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah
besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan
tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.
Manfaat utama dari perbanyakan tanaman secara kultur jaringan adalah untuk mendapatkan
tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat serta mempunyai sifat
fisiologis dan morfologi sama dengan tanaman induknya. Dari teknik kultur jaringan ini
diharapkan pula dapat memperoleh tanaman baru yang bersifat unggul. Teknik kultur
jaringan sangat bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan, terutama di bidang fisiologi
tanaman dan untuk pengembangan bioteknologi. Melalui kultur jaringan ternyata juga
berpengaruh terhadap devisa negara. Misalnya, terlaksananya ekspor tanaman ke negara
lain, maka akan menaikkan devisa negara di sektor pertanian.
Kelemahan Kultur Jaringan
Alat Inkubasi