IDENTITAS
Modul Ajar
PERKEMBANGAN PROSES PRODUKSI PERTANIAN TERPADU
MODUL2.PERKEMBANGANPROSESPRODUKSIPERTANIANTERPADU
DASAR
MODUL AJAR
Pembibitan Tanaman
MODUL3
Perbanyakan Tanaman Secara GeneratiF
SEMESTER
PENENTUAN
KOMODITAS
PERSIAPAN LAHAN
PENGAIRAN KONSERVASI
PENANAMAN DAN TANAH
PENYULAMAN
TAKSASI HASIL
PEMANENAN
PENANGANAN
PASCA PANEN
PEMASARAN
A.Kompetensi Awal:
Peserta didik sudah mempelajari mata pelajaran dasar agribisnis Tanaman pada Mata Pelajaran
pembiakan tanaman
B.Profil PelajarPancasila
Peserta didik mampu menerapkan keimanan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,Bertanggung
jawab bernalar kritis, dan kreatif dalam bidang usaha pertanian terpadu
Sarana danPrasarana
Jika Kegiatan Daring :
Gawai (bisa berupa Handphone Android, Tablet, Laptopdsb)
Jaringan internet yangbagus
Akun Gmail untuk pengumpulan tugas melalui GoogleClassroom)
Buku dan Alattulis
Jika Kegiatan Luring / Tatap Muka :
LCD
Bahan Tayang(PPT/Video)
Laptop
Buku dan Alattulis
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
D. Target Peserta Didik
Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan dan sederajat dengan program keahlian Agribisnis Tanaman usaha
pertanian terpadu
E. Model Pembelajaran :
PJBL (Project Based Learning )
Kolaborasi : Apabila Guru dan Peserta didik mempunyai keterbatasan untuk memperoleh konten belajar
atau sumber belajar, maka guru bias mendatangkan narasumber atau guru tamu dari industri terkait
dengan mata pelajaran perbanyakan tanaman secara generatif
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
F. Tujuan Pembelajaran
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
G.Pemahaman Bermakna
Peserta didik diharapkan dapat memahami untuk menyiapkan bibit tanaman perkebunan
H.PertanyaanPemantik
Carilah secara daring informasi yang berkaitan dengan :
Apa yang kalian ketahui mengenai bibit ?
Apa perbedaan antara benih dan bibit ?
Bagaimana proses terjadinya bibit yang di jadikan sebagai bahan tanam ?
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan : 1 ( Pertama )
Alokasi waktu : 18 JP (@ 45
Metode Menit)KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
: Diskusi
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
Kegiatan Deskripsi Waktu
Kegiatan Inti A.Memulai dengan pertanyaan mendasar
Secara visual siswa dapat memperhatikan gambar atau
poster tentang bahan tanam
Siswa dapat memberikan pernyataan tentang asal
bahan tanam yang di gunakan untuk untuk pembibitan 30`
Siswa menyimpulkan bagaimana proses pertumbuhan
dari bahan tanam tersebut
B. Menyusun Penentuan Projek
Masing-masing kelompok mencari informasi untuk
menjawab dari pertanyaan diatas.dari berbagai sumber
yang memungkinkan seperti internet,literatur dari
buku penunjang pembelajaran,modul dan sumber
lainnya.
Peserta didik secara kelompok menentukan proyek
yang akan dikerjakan ,menentukan teknik penyiapan
bibit sebagai bahan tanam
Guru menyampaikan kriteria penilaian proyek yang
dilakukan siswa
Peserta didik secara individu merancang tahapan
penyelesaian proyek yang akan dilakukan ,serta
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
Mengkonsultasikan tahapan penyelesaian proyek
kepada guru pembimbing
C. Menyusun Jadwal projek
Peserta didik menyusun jadwal kegiatan ; Penyelesaian
proyek meliputi :
1. Penyedian alat dan bahan untuk melakukan
penyiapan bibit tanaman perkebunan
2. Waktu yang tepat untuk melakukan penyelesian
sebelim dilakukan penanaman
3. Teknik melakukan seleksi bibit
4. Membuat catatan berupa jurnal sebagai dasar
untuk membuat laporan dalam penyiapan bibit
tanaman Perkebunan
D. Monitoring
Peserta didik melakukan pengamatan dari hasil
kegiatan penyiapan bibit tanaman perkebunan
E. Menguji hasil
Guru dan peserta didik mengevaluasi hasil dari
langkah –langkah atau teknik melakukanpenyiapan
bibit tanaman perkebunan
Guru Melakukan penilaian dari hasil kerja yang di
lakukan siswa sesuai dengan kemampuan dalam
mengaplikasikan kerja
F. Evaluasi Pengalaman
Guru dan peserta didik berdiskusi tentang hasil proyek
Guru danpesrta didik melakukam refleksi terhadap
aktivitas selama pelaksanaan proyek
Guru mengevaluasi hasil proyek dan memberikan
saran-saran untuk perbaikan proyek berikutnya
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
Kegiatan Deskripsi Waktu
Penutup Memberikan apresiasi kepada peserta didik yang telah
melakukan kegiatan dalam mengaplikasikan kerja yang
berlandaskan teori
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil kerja 30`
yang di lakukan dilapangan
Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilakukan.
Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
REFLEKSI GURU
1. Apakah dalam memberikan arahan dan penjelasan pembelajaran dapat dipahami oleh
peserta didik?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
2. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap proses pembelajaran?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. Apakah proses pembelajaran berjalan sesuai dengan yang diharapkan?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
4. Bagian manakah pada proses pembelajaran yang perlu diperbaiki?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Asesmen
1. Awal
a. Asesmenawal
Instrument Via Google Formulir :
Tentukan sikap kamu terhadap pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda
ceklis (√) pada kolom “sangat setuju”, “setuju”, “kurang setuju”, “tidak setuju” !
Sikap
No Pernyataan
Sangat Kurang Tidak
Setuju
setuju setuju setuju
Materi tentang perbanyakan
1 tanaman secara generatif perlu di
pelajari
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
2. AsesmenFormatif
Soal 2. Jelaskan kritria tanaman yang akan di gunakan sebagai bahan induk dari
perbanyakantanaman secara genertif?
Jawaban:
Jawaban :
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
K. Lampiran
Nama :…………………………………………………………………………..
Kelas :…………………………………………………………………………..
Materi :……………………………………………………………………………
1. Diskusikanlah sama teman kelompok mu bagaimana proses terbentuk nya biji yamg di
gunakan sebagai bahan tanaman dari perbanyakan tanaman Tuliskan hasil diskusi dengan
teman kelompok mu ?
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
2. Dari gambar atau poster yangtelahkamu amati, Diskusikanlah kegiatan
apasajayangterlibatdalam kegiatan penyiapan pembibitan?
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
Form 2 . Rubrik Penilaian hasil kerja
Kelas :…………………………………….
Kelompok :…………………………………….
Tanggal :…………………………………….
Pemanfaatan
Kerjasama Keseuaian hasil
Sumber Belajar Jumlah Keterangan
No Nama Anggota diskusi dengan
Skor
Kelompok Konsep
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
Skor Maksimal 12
Cara penilaian : Nilai peserta didik dihitung berdasarkan jumlah skor perolehan peserta
didik di bagi dengan skor maksimal
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
Form 3 . Rubrik Penilaian Sikap
Kelas :…………………………………….
Materi :…………………………………….
TanggalKoreksi :…………………………………….
Kelompok :…………………………………….
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
Kreatif 1. Mampu menghasilkan banyakide 4 = Jika 4 pointdilakukan
2. Mampu menghasilkan ide – ideyang 3 = Jika 3 pointdilakukan
bervariasi 2 = Jika 2 pointdilakukan
3. Mampu menghasilkan ide – idebaru 1 = Jika 1 pointdilakukan
yang sebelumnya tidakada
4. Mampu mengembangkan dan
menambah ide sehinggamenghasilkan
ide yang lebih rinci atau detil
PENSKORAN
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan :2
Alokasi waktu : 12 JP (@ 45 Menit)
Metode KEGIATAN PEMBELAJARAN
: Observasi 2
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
Kegiatan Deskripsi Waktu
Memotivasi peserta didik dari kelompok lain untuk
melakukan Tanya jawab
Melakukan penilaian sikap dan keaktifan peserta
didik pada saat diskusi dan presentasi secara
indvidu maupun kelompok
Penutup Peserta didik bersama guru menyimpulkan
pembelajaran
Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilakukan.
10`
Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan doa yang
dipimpin oleh salah seorang peserta didik
REFLEKSI
Setelah melakukan kunjungan kesebuah usaha pertanian terpadu, mari
merefleksikan pemahaman kalian:
.........................................................................................................
................................................................................................................................
REFLEKSI GURU
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
1. Apakah kegiatan pembelajaran dengan metode proyek dapat membantu Peserta
Didik dalam memahami keseluruhan materi dan kompetensi Perbanyalan
Tanaman Secara generaif pada tanamn Perkebunant?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
1. AsesmenFormati
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
Form 5 . Rubrik Penilaian laporan Proyek
Kelas :…………………………………….
Tanggalpresentasi :…………………………………….
Kelompok :…………………………………….
Materipresentasi :…………………………………….
Kesesuai
Sistematika Kelengkapan
dengan Jumlah Keterangan
No Nama Anggota Kelompok penulisan laporan
isimateri Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
Skor Maksimal 12
Cara penilaian : Nilai peserta didik dihitung berdasarkan jumlah skor perolehan peserta
didik di bagi dengan skor maksimal
Nilai Peserta didik = JumlahSkorx100%
Skor Maksimal
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
Pengayaan & Remedial
1. Pengayaan
Diberikan kepada siswa yang sudah mencapai 70% CP tapi belum 100
a. Mengidentifikasi bagian-bagian materi yang perlu di kuasaidan
dikembangkan.
b. Mengerjakan tugas pengayaan.
2. Remedial
a. RemedialTeaching.
b. Test
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
LAMPIRAN
I. Identitas
Judul Proyek : Perbanyakan tanaman Secara Generatif Pada Tanaman Perkebunan
Nama :
Kelas :
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
ASESMEN
Kelas :…………………………………….
Tanggalpresentasi :…………………………………….
Kelompok :…………………………………….
Materipresentasi :…………………………………….
Kesesuai
Sistematika Kelengkapan
dengan isi Jumlah Keterangan
No Nama Anggota Kelompok penulisan laporan
materi Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
Skor Maksimal 12
Cara penilaian : Nilai peserta didik dihitung berdasarkan jumlah skor perolehan peserta didik di
bagi dengan skor maksimal
Nilai Peserta didik = JumlahSkorx100%
Skor Maksimal
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
Panduan Penskoran Laporan
2. Setelah melakukan kegiatan coba sebutkan bagian dari benih kelapa sawit
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
3. Gambar biji tersebut dan jelaskan bagian yang keluar dari proses
perkecambagahn tersebut ?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
4. Mengapa pada biji tersebut tidak kelihatan perkembangan perkecambahan
Dari benih tesebut?
.................................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
PERBANYAKAN TANAMAN SECARA GENERATF
A. Pendahuluan
Pada prinsipnya pembiakan tanaman secara generatif merupakan hasil dari
penyerbukan (sexual). Hasil pembiakan generatif lebih dikenal dengan bibit dari
biji, sebab bibit ini dikembangkan dari biji. Anggapan semacam ini tidak selalu
benar sebab ada biji yang bukan dari hasil penyerbukan yaitu biji apomiktik.
Namun pada kebanyakan buah atau biji ini telah dibuahi atau sebagai hasil
perkawinan antara bunga jantan dan bunga betina. Mekanisme perkawinan terjadi
pada saat penyerbukan yaitu pada saat kepala putik diserbuki dengan serbuk sari
yang berlanjut sampai pembentukan biji.
Cara pembiakan tanaman dengan biji ini dapat terjadi secara alami dan dengan
campur tangan manusia. Pembiakan secara alami yaitu biji tanaman yang jatuh
di tanah, akan tumbuh menjadi tanaman jika mendapat kondisi lingkungan yang
sesuai untuk pertumbuhannya. Pembiakan dengan campur tangan manusia yaitu
melalui manusia, biji akan tumbuh menjadi tanaman jika ditempatkan pada
kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhannya. Belajar dari kondisi alam
ini manusia telah mengenal cara pembiakan tanaman dengan biji jauh sebelum
cara pembiakan vegetatif.
Pertumbuhan vegetatif tanaman dari biji memerlukan waktu yang lebih lama dari
pada pertumbuhan tanaman dari hasil perbanyakan yang lainnya, karena
pertumbuhan tersebut dimulai dari awal (dari biji). Energi awalnya lebih banyak
digunakan untuk pembentukan batang dan tajuk tanaman sehingga
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
pertumbuhan generatifnya lebih lambat dan diperlukan waktu yang lebih lama
untuk menunggu tanaman berbuah (menghasilkan).
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
telah mencapai tingkat dewasa dan telah mempunyai cadangan makanan yang
cukup banyak terutama karbohidrat maka tanaman akan mengalami perubahan
kualitatif menuju kearah pembungaan.
B.Bahan Pembiakan Tanaman Dipilih Sesuai dengan Tujuan Pembiakan Tanaman
Benih dan bibit merupakan sumber bahan tanam yang digunakan dalam proses
budidaya tanaman. Benih adalah istilah yang dipakai untuk bahan dasar
pemeliharaan tanaman.
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
Bibit tanaman merupakan modal yang perlu diperhatikan yang akan menentukan
kualitas pertumbuhan tanaman. Keberhasilan fase pembibitan akan mendukung fase
pertumbuhan berikutnya di lapangan.
Persiapan bibit yang berkualitas akan dapat meminimalkan kegagalan yang timbul
dalam usaha pembudidayaan suatu tanaman tertentu. Pengadaan bibit tanaman
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu generatif (biji) dan vegetatif (bagian tanaman).
Kedua cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing sesuai dengan
kebutuhannya. Melalui perbanyakan secara vegetatif memiliki keuntungan yang
menjanjikan, karena kinerja yang baik dari tanaman induknya akan diulang secara
konsisten dan berkelanjutan, hal ini tidak dapat dilakukan pada perbanyakan secara
generatif (biji). Perbanyakan tanaman secara vegetatif diharapkan akan
menghasilkan tanaman yang unggul, seragam dan dapat mempercepat penyebaran
hasil-hasil program pemuliaan.
Bahan tanam untuk perbanyakan secara vegetatif sebaiknya berasal dari pohon
induk yang telah diketahui silsilahnya, tingkat pertumbuhan, serta kualitas dan
kuantitas produksi buahnya. Untuk stek, bagian vegetatif yang digunakan adalah
batang, daun, akar, atau umbi. Untuk cangkokan, rundukan, atau sambung, bagian
vegetatif yang digunakan adalah pohon induk keseluruhan. Sementara itu, bagian
vegetatif yang digunakan untuk okulasi dan sambungan adalah entres, yakni
cabang yang diambil dari bagian pucuk pohon induk.
Bibit merupakan bahan tanam yang berasal dari bagian vegetatif tanaman hidup.
Bibit dapat berarti pula benih yang ditumbuhkan dulu sampai tingkat tertentu yang
kemudian digunakan sebagai bahan tanam. Kelebihan penggunaan bibit adalah:
mudah diperoleh dan digunakan, sifat sama dengan induknya dan cepat produksi.
Kelemahan penggunaan bibit adalah: bibit yang berasal dari stek dan cangkok tidak
mempunyai akar tunggang serta sulit dalam distribusi/pengangkutan.
Untuk meminimalkan resiko kegagalan, maka sebaiknya dicermati karakteristik bibit
yang prima, berkualitas dan cukup usianya dengan ciri-ciri sebagai berikut:
• Tumbuh subur dan normal sesuai dengan usia bibit seharusnya
• Memiliki batang kokoh dengan percabangan tumbuh merata
• Daun rimbun, berwarna hijau, tidak mengalami cacat akibat serangan hama dan
penyakit
• Perakaran tanaman tumbuh cukup rimbun dan tidak keluar dari media tanamnya
• Batang atas dan batang bawah memiliki ukuran seimbang.
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
Pedoman mendapatkan bibit berkualitas sebagai berikut:
Bibit dengan label resmi
Bibit berkualitas tinggi yang banyak diperdagangkan di Indonesia memiliki
label resmi dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Departemen
Pertanian. Label tersebut merupakan tanda bahwa tanaman berasal dari varietas
unggul, baik batang atas maupun batang bawahnya, asal bibit, nama dan alamat
penangkar bibit.
Perakaran bibit kokoh
Untuk mengetahui perakaran bibit yang kokoh, dapat dikenali dengan cara
mengangkat bibit sewaktu masih berada di dalam polibag. Apabila polibag dan media
tanaman tidak goyang atau jatuh, berarti perakaran tumbuh dengan baik
mencengkeram media tanam.
Syarat lain perakaran yang baik adalah akar tidak menyembul keluar dari polibag.
Perakaran yang kurang kokoh akan menancap di tanah dapat mengakibatkan
terputusnya akar saat bibit dipindahkan dari polibag ke pot tanam.
Umur bibit
Saat memilih bibit tanaman yang menjadi perhatian utama adalah umur bibit yang
sudah mencukupi. Bibit yang sudah berumur 6-8 bulan dengan tinggi lebih dari 60
cm akan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.
2) Benih
Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk tanaman, telah melalui proses seleksi
sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang besar. Benih siap dipanen
apabila telah masak. Ada beberapa fase untuk mencapai suatu tingkat kemasakan
benih, yaitu fase pembuahan, fase penimbunan zat makanan dan fase pemasakan.
Fase pertumbuhan dimulai sesudah terjadi proses penyerbukan, yang ditandai
dengan pembentukan-pembentukan jaringan dan kadar air yang tinggi. Fase
penimbunan zat makanan ditandai dengan kenaikan berat kering benih, dan turunnya
kadar air. Pada fase pemasakan, kadar air benih akan mencapai keseimbangan
dengan kelembaban udara di luar dan setelah mencapai tingkat masak benih, berat
kering benih tidak akan banyak mengalami perubahan. Tolok ukur yang umumnya
dijadikan patokan untuk menilai tingkat kemasakan benih adalah warna, bau,
kekerasan kulit, rontoknya buah (benih), pecahnya buah, dan kadar air. Benih
dikatakan masak secara fisiologis dan siap untuk dipanen, apabila zat makanan dari
benih tersebut tidak lagi tergantung dari pohon induknya, yang umum ditandai
dengan perubahan warna kulitnya. Waktu yang paling baik untuk pengumpulan benih
adalah segera setelah benih itu masak. Masaknya buah (benih) umumnya terjadi
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
secara musiman, walaupun cukup banyak juga jenis-jenis pohon yang menghasilkan
buah masak tetapi tidak mengikuti musim yang jelas.
Benih yang mempunyai mutu baik mempunyai ciri-ciri tersendiri, benih bermutu
adalah benih murni dari suatu varietas, berukuran penuh dan seragam, penuh
disini berarti tidak mempunyai suatu kekurangan tidak terdapat tanda-tanda
kerusakan pada benih tersebut. Benih mempunyai daya kecambah lebih dari 80%
dengan bibit tumbuh baik dan terbebas dari bibit gulma, penyakit, hama atau
bahan lainya yang dapat mempengaruhi daya pertumbuhan dari benih.
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
Benih sebagai bahan perbanyakan sebaiknya menggunakan benih yang bermutu.
Keuntungan penggunaan benih bermutu adalah dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensi penggunaan benih, karena populasi tanaman yang akan tumbuh
dapat diperkirakan sebelumnya, yaitu dari data (label) daya kecambah dan
kemurniannya. Benih dapat dikatakan baik atau bermutu kalau sudah memenuhi
komponen mutu benih, yaitu kriteria mutu fisik, mutu fisiologis, mutu genetik dan
mutu pathologis. Kriteria benih yang baik secara fisik adalah:
a) Tingkat kebersihan benih
Salah satu ketentuan benih sesuai dengan standar yang telah ditentukan adalah
tingkat kebersihannya dari segala kotoran baik kotoran yang berasal dari sisa-sisa
bagian tanaman maupun kotoran lain (biji-biji herba gulma, potongan tangkai, dan
butiran-butiran tanah/pasir)
b) Ukuran dan keseragaman
Ukuran benih yang dimaksud adalah besar kecilnya volume setiap butir benih.
Benih yang berukuran normal dan seragam akan memiliki struktur embrio yang
baik dan cadangan makanan yang cukup
c) Berat benih
Berat setiap butir yang biasanya ditimbang, untuk benih berukuran besar,
pengukuran dengan cara menimbang 100 butir sedangkan untuk benih berukuran
kecil 1.000 butir.
d) Warna benih
Warna benih dapat mengidentifikasi suatu benih terutama untuk mengetahui
lamanya benih tersimpan dan tingkat kesehatan benih dari penyakit benih. Benih
yang baik adalah benih yang memenuhi warna cerah, tidak kusam, mulus, tidak
bercak atau terang sesuai dengan warna dasarnya.
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
keuntungan, seperti efisiensi biaya. Perhitungan kebutuhan benih dengan cermat
akan dapat menghemat biaya dan dapat menghindari pembengkakan biaya yang
diakibatkan oleh kelebihan benih yang disemai. Proses budidaya selanjutnya akan
berjalan lebih baik dengan adanya perhitungan kebutuhan benih yang cermat, hal
ini dimungkinkan dengan diperolehnya benih yang seragam sehingga
memudahkan tehnis budidaya selanjutnya. Dalam perhitungan kebutuhan benih
ini, diperhitungkan juga kebutuhan benih untuk penyulaman sehingga bila ada
tanaman yang mati, dapat diganti dengan benih yang seragam yang telah
diperhitungkan sebelumnya.
Setelah luas lahan dan jarak tanam yang digunakan diketahui maka perhitungan
kebutuhan benih sudah dapat dilakukan. Secara umum perhitungan kebutuhan
benih yang menggunakan pola jarak tanam segi empat dengan rumus :
Keterangan :
Y = Jumlah benih yang diperlukan
B = Luas lahan yang akan ditanami ( m2 )
C = Jarak tanam antar barisan ( m )
D = Jarak tanam dalam barisan ( m )
E = Penyulaman ( pohon )
F = Daya kecambah benih ( % )
G = Kecambah dapat dipindah
H = Bibit dapat ditanam
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
tanam akan berpengaruh pada keberhasilan budidaya tersebut. Dalam persiapan
bahan tanam, persiapan yang harus dilakukan antara lain:
1). Benih
Benih merupakan biji yang akan digunakan sebagai bahan tanam. Benih tanaman
karet dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
a) Ilegitim : benih yang tidak diketahui klon tetua betina dan klon tetua
jantan
b) Propelegitim : benih yang klon tetua betinanya diketahui
c) Legitim : benih yang klon tetua jantan dan betinanya diketahui.
Benih yang akan dijadikan bahan tanam dapat berasal dari kebun produksi dengan
syarat kebun produksi tersebut mempunyai luas minimal 10 ha dan usia tanaman
minimal 10 tahun. Langkah selanjutnya adalah pemilihan biji yang akan digunakan
sebagai bahan tanam. Biji yang diambil adalah biji yang mempunyai ukuran
sedang sampai besar dan mempunyai kenampakan kulit luar yang mengkilat. Cara
pemilihan biji yang baik adalah dengan mengambil 100 benih secara acak yang
selanjutnya dilakukan uji belah. Biji yang baik untuk bahan tanam adalah biji yang
ketika dibelah mempunyai warna daging biji yang putih cerah. Dari 100 biji yang
diambil minimal 70% adalah biji yang baik. Biji yang terkumpul siap untuk
dijadikan sebagai bahan tanam. Untuk menghitung kebutuhan biji/benih
digunakan rumus :
X = (4,31 x P x A) x 115 %
P = Jumlah Populasi
A = Luas areal.
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
• Tanam OMT ke polybag 90%
• Bibit polybag hidup 85%
• Bibit siap salur 85%
• Bibit prima 90% (sudah termasuk sulaman 15%).
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
GLOSORIUM
Benih : biji yang dipersiapkan untuk tanaman, telah melalui proses seleksi sehingga
diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang besar
Ilegitim : benih yang tidak diketahui klon tetua betina dan klon tetua jantan
Propelegitim : benih yang klon tetua betinanya diketahui
Legitim : benih yang klon tetua jantan dan betinanya diketahui.
Bibit : calon tanaman baru
Generatif : Perbanyakan tanaman yang dilakukan secara Kawin
Distribusi : Proses penyebaran atau penyaluran bibit ke lokasi yang di butuhkan
Bahan Tanam : bahan tanaman yang di [erbanyak secra generatif maupun vegetatif
Ukuran benih : Besar- kecilnya volume setiap butir benih
Kecambah : benih yang telah diberi perlakuan sehingga membentuk plumula (pucuk) dan
radikula (akar) serta siap untuk ditanam di pembibitan
Ramet : kecambah hasil perbanyakan vegetatif dengan teknik kultur jaringan melalui
embriogenesis kalus primer
MODUL3PENYIAPAN BIBIT
DAFTAR PUSTAKA
Endang Gunawan ,SP,MSi, Perbanyakan Tanaman (2016), Jakarta ,PT Agromedia Pustaka
MODUL3PENYIAPAN BIBIT