IDENTITAS
Modul Ajar
PERKEMBANGAN PROSES PRODUKSI PERTANIAN TERPADU
MODUL2.PERKEMBANGANPROSESPRODUKSIPERTANIANTERPADU
DASA
MODUL AJAR
Pembibitan Tanaman
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
MODUL3
Perbanyakan Tanaman Secara GeneratiF
SEMESTER
MODUL2.PERKEMBANGANPROSESPRODUKSIPERTANIANTERPADU
PETA KEDUDUKAN MODUL
AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN FASE
F PENENTUAN KOMODITAS
PERSIAPAN LAHAN
PEMUPUKAN
PENGENDALIAN
HAMA
PENGENDALIAN PENGENDALIAN
GULMA PENYAKIT
TAKSASI HASIL
PEMANENAN
PENGOLAH AN
JENIS-JENIS LIMBAH
LIMBAH PERKEBUNAN
PEMASARAN
Nama Sekolah
Fase/Kelas/Semest er : SMKN 1 Kempas
Jumlah Jam : F/XI/1
Pelajaran Guru : !6 JP ( 4 pertemuan x 4 JP)
Mapel : ZULKIFLI B, SP., M.Pd
: Perbanyakan Tanaman Secara Generatif
A.Kompetensi Awal:
Peserta didik sudah mempelajari mata pelajaran dasar agribisnis Tanaman pada Mata Pelajaran pembiakan tanaman
B.Profil PelajarPancasila
Peserta didik mampu menerapkan keimanan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bertanggung jawab bernalar k
Sarana danPrasarana
Jika Kegiatan Daring :
Gawai (bisa berupa Handphone Android, Tablet, Laptop dsb
Jaringan internet yang bagus
Akun Gmail untuk pengumpulan tugas melalui Google Classroom
Buku dan Alat tulis
Jika Kegiatan Luring / Tatap Muka :
LCD
Bahan Tayang (PPT/Video)
Laptop
Buku dan Alattulis
E. Model Pembelajaran :
PJBL (Project Based Learning )
Kolaborasi : Apabila Guru dan Peserta didik mempunyai keterbatasan untuk memperoleh konten belajar atau sumber be
Pertanyaan Pemantik
Carilah secara daring informasi yang berkaitan
Apa yang kalian ketahui mengenai bibit ?
Apa perbedaan antara benih dan bibit ?
Bagaimana proses terjadinya bibit yang di jadikan sebagai bahan tanam ?
KEGIATAN PEMBELAJARAN
REFLEKSI GURU
1. Apakah dalam memberikan arahan dan penjelasan pembelajaran dapat dipahami oleh
peserta didik?
...................................................................................................................................
............................................................................................................................ .......
............................................................................................................................. ......
Asesmen
1. Awal
a. Asesmen awal
Instrument Via Google Formulir :
Tentukan sikap kamu terhadap pernyataan di bawah ini dengan memberi
tanda ceklis (√) pada kolom “sangat setuju”, “setuju”, “kurang setuju”,
“tidak setuju” !
Sikap
No Pernyataan
Sangat Setuju Kurang Tidak
setuju setuju setuju
Materi tentang perbanyakan
1 tanaman secara generatif perlu di
pelajari
Soal 2. Jelaskan kriteria tanaman yang akan di gunakan sebagai bahan induk dari
perbanyakan tanaman secara genertif?
Jawaban:
Jawaban :
Nama :…………………………………………………………………………..
Kelas :…………………………………………………………………………..
Materi :……………………………………………………………………………
1. Diskusikanlah sama teman kelompok mu bagaimana proses terbentuk nya biji yamg di
gunakan sebagai bahan tanaman dari perbanyakan tanaman Tuliskan hasil diskusi
dengan teman kelompok mu ?
Kelas :…………………………………….
Kelompok :…………………………………….
Tanggal :…………………………………….
Pemanfaatan
Kerjasama Keseuaian hasil
Sumber Belajar Jumlah Keterangan
No Nama Anggota diskusi dengan
Konsep Skor
Kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
Skor Maksimal 12
Cara penilaian : Nilai peserta didik dihitung berdasarkan jumlah skor perolehan peserta
didik di bagi dengan skor maksimal
Kelas :…………………………………….
Materi :…………………………………….
TanggalKoreksi :…………………………………….
Kelompok :…………………………………….
PENSKORAN
A. Pendahuluan
Pada prinsipnya pembiakan tanaman secara generatif merupakan hasil dari
penyerbukan (sexual). Hasil pembiakan generatif lebih dikenal dengan bibit dari biji, sebab
bibit ini dikembangkan dari biji. Anggapan semacam ini tidak selalu benar sebab ada biji
yang bukan dari hasil penyerbukan yaitu biji apomiktik. Namun pada kebanyakan buah
atau biji ini telah dibuahi atau sebagai hasil perkawinan antara bunga jantan dan bunga
betina. Mekanisme perkawinan terjadi pada saat penyerbukan yaitu pada saat
kepala putik diserbuki dengan serbuk sari yang berlanjut sampai pembentukan biji.
Cara pembiakan tanaman dengan biji ini dapat terjadi secara alami dan
dengan campur tangan manusia. Pembiakan secara alami yaitu biji tanaman yang
jatuh di tanah, akan tumbuh menjadi tanaman jika mendapat kondisi lingkungan
yang sesuai untuk pertumbuhannya. Pembiakan dengan campur tangan manusia
yaitu melalui manusia, biji akan tumbuh menjadi tanaman jika ditempatkan pada
kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhannya. Belajar dari kondisi alam
ini manusia telah mengenal cara pembiakan tanaman dengan biji jauh sebelum
cara pembiakan vegetatif.
Pertumbuhan tanaman yang diperbanyak dengan biji, mempunyai
keseimbangan perbandingan antara pertumbuhan tanaman di bagian bawah tanah
(akar) dengan pertumbuhan bagian tanaman di atas permukaan tanah (batang
beserta tajuknya). Pertumbuhan tajuk yang meninggi akan sebanding dengan
pertumbuhan memanjang akar tanaman, selain pohonnya lebih tinggi, tanaman
dari bijipun memiliki perakaran yang dalam.
Pertumbuhan vegetatif tanaman dari biji memerlukan waktu yang lebih lama
dari pada pertumbuhan tanaman dari hasil perbanyakan yang lainnya, karena
pertumbuhan tersebut dimulai dari awal (dari biji). Energi awalnya lebih banyak
digunakan untuk pembentukan batang dan tajuk tanaman sehingga
pertumbuhan generatifnya lebih lambat dan diperlukan waktu yang lebih lama
untuk menunggu tanaman berbuah (menghasilkan).
Kelebihan tanaman ini perakarannya kuat, kelemahannya adalah
pertumbuhan generatifnya lambat dan sifat genetiknya belum tentu sama
dengan
Setelah luas lahan dan jarak tanam yang digunakan diketahui maka perhitungan
kebutuhan benih sudah dapat dilakukan. Secara umum perhitungan kebutuhan
benih yang menggunakan pola jarak tanam segi empat dengan rumus :
Keterangan :
Y = Jumlah benih yang diperlukan
B = Luas lahan yang akan ditanami
( m2 ) C = Jarak tanam antar barisan ( m
)
D = Jarak tanam dalam barisan ( m )
E = Penyulaman ( pohon )
F = Daya kecambah benih ( % )
G = Kecambah dapat dipindah
H = Bibit dapat ditanam
Benih yang akan dijadikan bahan tanam dapat berasal dari kebun produksi dengan
syarat kebun produksi tersebut mempunyai luas minimal 10 ha dan usia tanaman
minimal 10 tahun. Langkah selanjutnya adalah pemilihan biji yang akan digunakan
sebagai bahan tanam. Biji yang diambil adalah biji yang mempunyai ukuran
sedang sampai besar dan mempunyai kenampakan kulit luar yang mengkilat.
Cara pemilihan biji yang baik adalah dengan mengambil 100 benih secara acak
yang selanjutnya dilakukan uji belah. Biji yang baik untuk bahan tanam adalah biji
yang ketika dibelah mempunyai warna daging biji yang putih cerah. Dari 100 biji
yang diambil minimal 70% adalah biji yang baik. Biji yang terkumpul siap untuk
dijadikan sebagai bahan tanam. Untuk menghitung kebutuhan biji/benih
digunakan rumus : X = (4,31 x P x A) x 115 %
P = Jumlah Populasi
A = Luas areal.
Benih : biji yang dipersiapkan untuk tanaman, telah melalui proses seleksi
sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang besar
Ilegitim : benih yang tidak diketahui klon tetua betina dan klon tetua jantan
Propelegitim : benih yang klon tetua betinanya diketahui
Legitim : benih yang klon tetua jantan dan betinanya diketahui.
Bibit : calon tanaman baru
Generatif : Perbanyakan tanaman yang dilakukan secara Kawin
Distribusi : Proses penyebaran atau penyaluran bibit ke lokasi yang di butuhkan
Bahan Tanam : bahan tanaman yang di [erbanyak secra generatif maupun vegetatif
Ukuran benih : Besar- kecilnya volume setiap butir benih
Kecambah : benih yang telah diberi perlakuan sehingga membentuk plumula (pucuk)
dan radikula (akar) serta siap untuk ditanam di pembibitan
Ramet : kecambah hasil perbanyakan vegetatif dengan teknik kultur jaringan melalui
embriogenesis kalus primer
Endang Gunawan ,SP,MSi, Perbanyakan Tanaman (2016), Jakarta ,PT Agromedia Pustaka