Anda di halaman 1dari 48

IDENTITAS

MODUL AJAR
Konsentrasi Keahlian Perbenihan Tanaman

Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agroteknologi


Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
Mata Pelajaran : Agribisnis Perbenihan Tanaman
Fase : Fase F
Nama Penyusun : Andi Teti Sahadah, S.P,M.M.Pd
Instansi : SMKN 3 Baleendah Bandung
PETA KEDUDUKAN MODUL
AGRIBISNIS PERBENIHAN TANAMAN

TAHAP 1
KELAS XI SEMESTER 3
PRODUKSI BENIH TANAMAN SAYUR DAN MODUL 1.1 MENERAPKAN
TANAMAN PANGAN TEKNIK PENYIAPAN LAHAN
( TERDIRI DARI 9 MODUL AJAR) TANAMAN SAYUR DAN
PERBENIHAN TANAMAN

TANAMAN PANGAN
MODUL AGRIBISNIS

TAHAP 2
KELAS XI SEMESTER 4
PRODUKSI BENIH TANAMAN BUAH DAN
TANAMAN PERKEBUNAN
( TERDIRI DARI 9 MODUL AJAR)

TAHAP 3
KELAS XII SEMESTER 5
PENANGKARAN BENIH
(TERDIRI DARI 4 MODUL AJAR)

TAHAP 4
KELAS XII SEMESTER 5
PENGUJIAN MUTU BENIH
(TERDIRI DARI 5 MODUL AJAR)

TAHAP 5
KELAS XII SEMESTER 6
PENGELOLAAN LIMBAH DAN PEMASARAN
(TERDIRI DARI 4 MODUL AJAR)
PETA TUJUAN PEMBELAJARAN
MODUL AGRIBISNIS PERBENIHAN TANAMAN
TAHAP 1 KELAS XI SEMESTER 3

TUJUAN 1.1 Menerapkan teknik


penyiapan lahan tanaman
PEMBELAJARAN sayur dan tanaman
LETAK
pangan KEBERADAAN
CONTOH MODUL
AJAR YANG
1.4 Menerapkan teknik DIBUAT
penyemaian dan PENYUSUN
penanaman tanaman sayur
dan tanaman pangan

2.1 Menerapkan teknik


pengelolaan (irigasi,
pemupukan, pengendalian
OPT terpadu

2.2 Menerapkan teknik


penyerbukan polinasi baik
selfing (serumah) maupun
crossing (silang)

TAHAP 1
(Produksi benih Tanaman sayur dan 2.3 Menerapkan teknik
pemangkasan
tanaman pangan) Terdiri dari 9 Tujuan
Pembelajaran
3.1 Menerapkan teknik
pemanenan calon benih
tanaman sayur dan
tanaman pangan

3.2 Menerapkan teknik


penanganan pasca panen
calon benih tanaman sayur
dan tanaman pangan

4.4 Menerapkan teknik


pembersihan benih
perlakuan benih tanaman
sayur dan tanaman pangan

4.5 Menerapkan teknik


pengemasa dan
penyimpanan benih
tanaman sayur dan
tanaman pangan
MATRIK/RINGKASAN MODUL 1.1

Ringkasan Modul 1.1


Menerapkan Teknik Penyiapan Lahan Tanaman Sayur dan Tanaman Pangan

IDENTITAS
Nama Guru : Andi Teti Sahadah, S.P, M.M.Pd
Sekolah : SMK Negeri 3 Baleendah
Fase : F
Alokasi waktu : 24 JP (1 JP @ 45 menit)

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN


Tahap I (Produksi benih Tanaman sayur dan tanaman
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1 Menerapkan teknik penyiapan lahan tanaman sayur dan tanaman pangan

KRITERIA KETERCAPAIAN (EVIDEN)


Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik mampu :
1.1.1. Memahami prinsip - prinsip produksi benih tanaman (prinsip genetik dan agronomi produksi benih tanaman) 4 JP
1.1.2. Memahami pemilihan/penyiapan lahan produksi benih tanaman sayur ( komoditas sesuai potensi daerah) dan tanaman pangan
(komoditas sesuai potensi daerah) 4 JP
1.1.3. Melakukan pemilihan dan penyiapan lahan diawali dengan sanitasi lahan produksi (6JP)
1.1.4. Melakukan pengolahan tanah dan membuat petakan/bedengan lahan produksi (6JP)
1.1.5. Melakukan Pemberian pupuk dasar dan penentuan jarak tanam (4 JP)

Ada 3 Pertemuan
Pertemuan 1 : Memahami prinsip - prinsip produksi benih tanaman (prinsip genetik dan agronomi produksi benih tanaman) (4 JP @ 45 menit)
Pertemuan 2 : Memahami pemilihan/penyiapan lahan produksi benih tanaman sayur ( komoditas sesuai potensi daerah) dan tanaman pangan (komoditas
sesuai potensi daerah) 4 JP @ 45 menit
Pertemuan 3 : Melakukan pemilihan dan penyiapan lahan diawali dengan sanitasi lahan produksi (6 JP @ 45 menit)
Pertemuan 4 dan 5 : Melakukan pengolahan tanah dan membuat petakan/bedengan lahan produksi , Pemberian Pupuk dasar dan penentuan jarak tanam (10 JP)

Pada Modul ini dilakukan 3 assesmen yaitu asesmen awal pembelajaran, asesmen formatif, asesmen Sumati
Asesmen Awal Pembelajaran :
Dibuat pada awal pertemuan 1dengan tanya jawab/pemberian Quisioner untuk mengecek peserta didik sejauh mana pemahaman dan pengalaman peserta didik
dalam hal teknik penyiapan lahan tanaman sayur dan pangan untuk produksi benih
Asesmen Formatif dibuat setiap pertemuan :
Pengecekan, Pemantauan dan Pembimbingan (bila diperlukan) atas pemahaman dan praktik siswa mengenai hal teknik penyiapan lahan tanaman sayur dan
pangan untuk produksi benih
Pemberian Tes Formatif dilakukan selama pembelajaran berlangsung, adanya ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan pembelajaran dapat
diketahui dari hasil jawaban tugas/ pengisian LKPD/hasil diskusi, Ketercapaian skill peserta didik dapat diketahui dari hasil pengamatan guru selama praktek.
Ketidaktuntasan peserta didik dalam pembelajaran ini dapat diatasi dengan penggantian metode belajar dan pembelajaran melalui tutor sebaya.
Asesmen Sumatif dibuat di pertemuan terakhir :
Pemberian tes sumatif untuk mengetahui kognitif peserta didik yang dilakukan diakhir pembelajaran di pertemuan terakhir
Lampiran
Lampiran pada modul ini berupa ringkasan materi.
MODUL AJAR FASE F
TAHAP 1

MODUL1.1
MENERAPKAN TEKNIK PENYIAPAN LAHAN
TANAMAN SAYUR DAN TANAMAN PANGAN

1. INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul Ajar


Nama Penyusun : Andi Teti Sahadah, S.P,M.M.Pd
Institusi : SMK Negeri 3 Baleendah
Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
Mata Pelajaran : Konsentrasi Keahlian Agribisnis Perbenihan Tanaman
Domain/Elemen : Teknik Penanaman
Tahun : 2022/2023
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas/ Fase : XI/ F
Alokasi Waktu : 80 JP ( 1 JP @ 45 menit)

B. Kompetensi Awal
Pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki peserta didik sebelum mempelajari modul
ini adalah :
1. Memiliki Pemahaman tentang Prinsip Prinsip Produksi Benih Tanaman secara umum
2. Memiliki Pemahaman tentang Teknik Penyiapan lahan produksi benih Tanaman sayur dan
Tanaman Pangan (komoditas sesuai dengan potensi daerah)
3. Memiliki Pemahaman tentang macam-macam alat/mesin pertanian yang digunakan dalam
budidaya tanaman

C. Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang tercermin dalam konten dan/atau metode pembelajaran:
1. Mandiri
2. Berpikir kritis
3. Gotong-royong
4. Kreatif
D. Sarana dan Prasarana
1. Alat dan Bahan
Handphone/Laptop, LCD proyektor, alat tulis pendukung, alat/mesin penyiapan lahan tanah,
lahan praktik, pupuk organic dan pupuk anorganik, air.

2. Materi
Prinsip- Prinsip Produksi Benih Tanaman (Prinsip Genetik dan Agronomi Produksi Benih
Tanaman), Teknik Penyiapan lahan produksi benih tanaman sayur dan tanaman pangan
(penentuan komoditas tanaman yang sesuai dengan potensi daerah), pembersihan peralatan,
pembersihan lahan, pengolahan tanah, penentuan jarak tanam, pembuatan lubang tanam, dan
pemberian pupuk dasar).

3. Sumber belajar
Buku Ajar :
Bahan ajar Pengantar Produksi Benih, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan
Teknologi, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan vokasi Pertanian
Anonim, __, Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman, Buku Teks Bahan Ajar Siswa
Kelas XI Semester 3, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Anonim, __, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas
XI Semester 3, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Anonim, __, Alat Mesin Pertanian, Paket Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Kelas X Semester 2, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Internet :
Prinsip Prinsip Genetik dan Agronomi Produksi Benih Tanaman:
https://www.academia.edu/34612142/Prinsip_Genetik_dan_Prinsip_Agronomis
Persiapan lahan tanaman sayur : https://www.youtube.com/watch?v=Ze0fPubP3-o
Persiapan lahan tanaman pangan :
https://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/59b6665f865eac022910b287/7cfa04817
c2aa35399e4360656c5ddb6.pdf

E. Model Pembelajaran yang Digunakan

Model pembelajaran yang digunakan adalah Cooperatif Learning dan PBL (Project Based Leaning)
yang dilakukan secara luring (pembelajaran tatap muka).
II. KOMPETENSI INTI

A. Capaian Pembelajaran

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan persemaian, penyiapan lahan/media.
Penanaman secara konvensional dan atau dengan alat mekanis modern dengan menerapkan
prinsip genetis maupun agronomis tanaman sesuai potensi daerah.

B. Tujuan Pembelajaran dan Kriteria Ketercapaian


TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN (EVIDEN)
1.1 Menerapkan teknik penyiapan Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik mampu :
lahan tanaman sayur dan 1.1.1 Memahami prinsip - prinsip produksi benih tanaman
tanaman pangan (prinsip genetik dan agronomi produksi benih tanaman)
4 JP
1.1.2 Memahami pemilihan/penyiapan lahan produksi benih
tanaman sayur ( komoditas sesuai potensi daerah)
dan tanaman pangan (komoditas sesuai potensi
daerah) 4 JP
1.1.3 Melakukan pemilihan dan penyiapan lahan diawali
dengan sanitasi lahan produksi (6JP)
1.1.4 Melakukan pengolahan tanah dan membuat
petakan/bedengan lahan produksi (6JP)
1.1.5 Melakukan Pemberian pupuk dasar dan penentuan
jarak tanam (4 JP)

KATA KUNCI
Prinsip Genetik dan Agronomi Produksi Benih,
Pemilihan/Penyiapan lahan produksi benih tanaman sayur dan tanaman pangan
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE- 1 (4 JP x 45 menit)


1.1.1 Memahami Prinsip Prinsip Produksi benih Tanaman

ALOKASI
KEGIATAN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka, peserta didik menjawab salam. 30’
2. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru mengecek kesiapan peserta didik mengikuti pembelajaran.
5. Guru mnyampaikan Tujuan pembelajaran hari ini
6. Guru dan siswa membuat kesepakatan untuk melaksanakan aktifitas
sesuai dengan materi
7. Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik
1. Siapakah di antara kalian yang tahu tentang benih unggul
2. Bisakah kalian memperbanyak dan menghasilkan benih unggul
3. Berapa Keuntungan yang diperoleh apabila kita bisa memproduksi
benih unggul?
4. Berapa harga benih unggul tanaman sayur dan pangan yang berada
dipasaran?

Asesmen Awal pembelajaran :


Pembelajaran diawali dengan tanya jawab/pemberian Quisioner untuk
mengecek sejauh mana pemahaman/pengalaman peserta didik tentang
Prinsip Prinsip Produksi benih Tanaman.

Berilah tanda cek list (˅) sesuai kemampuan Anda.


Kriteria Pencapaia
Ketercapaian n
Cek kemampuan
Tujuan Ya Tidak
Pembelajaran
1.1.1 Memahami 1. Apakah kalian mampu
prinsip - prinsip menjelaskan tentang
produksi benih prinsip Genetik produksi
tanaman (prinsip benih tanaman
genetik dan agronomi 2. Apakah kalian mampu
produksi benih menjelaskan tentang
tanaman) prinsip Agronomi produksi
benih tanaman
1.1.2 Memahami 3. Apakah kalian mampu
pemilihan/penyiapan menjelaskan tentang
ALOKASI
KEGIATAN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
lahan produksi benih syarat tumbuh tanah dan
tanaman sayur ( iklim tanaman sayur?
komoditas sesuai 4. Apakah kalian mampu
potensi daerah) dan menjelaskan tentang
tanaman pangan syarat tumbuh tanah dan
(komoditas sesuai iklim tanaman pangan?
potensi daerah)
1.1.3 Melakukan 5. Apakah kalian mampu
pemilihan dan melakukan sanitasi lahan
penyiapan lahan produksi benih?
diawali dengan
sanitasi lahan
produksi benih
1.1.4 Melakukan 6. Apakah kalian mampu
pengolahan tanah melakukan pembuatan
dan membuat petakan/bedengan lahan
petakan/bedengan produksi tanaman sayur?
lahan produksi 7. Apakah kalian mampu
melakukan pembuatan
petakan/bedengan lahan
produksi tanaman
pangan?
1.1.5 Melakukan 8. Apakah kalian mampu
Pemberian pupuk melakukan Pemberian
dasar dan penentuan pupuk dasar dan
jarak tanam penentuan jarak tanam
pada tanaman sayur? (
komoditas sesuai potensi
daerah)
9. Apakah kalian mampu
Pemberian pupuk dasar
dan penentuan jarak
tanam pada tanaman
pangan ? ( komoditas
sesuai potensi daerah)
Kegiatan Inti A. Kontekstualisasi : 120’
Peserta didik melakukan eksplorasi fakta (dari sumber tertulis/
foto/gambar/sumber lisan/ video dll) elektronik dan non-elektronik berkaitan
Prinsip Prinsip Produksi Benih Tanaman dan pemilihan /penyiapan lahan
produksi tanaman sayur dan pangan (sesuai dengan potensi daerah)
ALOKASI
KEGIATAN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
B. Penelaahan :
 Peserta didik mengelaborasi fakta dan konsep tentang Prinsip Prinsip
Produksi Benih Tanaman dan pemilihan /penyiapan lahan produksi
tanaman sayur dan pangan (komoditas sesuai dengan potensi
daerah), dengan berdiskusi kelompok sehingga peserta didik mampu
menjelaskan Prinsip Prinsip Produksi Benih Tanaman dan pemilihan
/penyiapan lahan produksi tanaman sayur dan pangan (komoditas
sesuai dengan potensi daerah)
 Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok dan menjawab pertanyaan
berikut ini:

Asesmen Formatif :
No. Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang perbedaan Benih dan
Bibit tanaman?
2. Jelaskan pengertian dari benih varietas unggul?
3. Jelaskan Kegiatan kegiatan apa sajakah yang dilakukan terkait
dengan prinsip prinsip genetic produksi benih?
4. Kegiatan kegiatan apa sajakah yang dilakukan terkait dengan
prinsip prinsip agronomi produksi benih?
5. Apa saja yang termasuk pertimbangan pertimbangan dalam
pemilihan dan penyiapan lahan tempat produksi benih?

Lembar Penilaian Proses


Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.

No Kriteria Jawaban Sesuai Tidak Sesuai


Kriteria Kriteria
1 Benih adalah bagian tanaman di
gunakan untuk memperbanyak/
mengembangbiakan Tanaman

Bibit adalah benih/biji yang telah


disemai sebelumnya yang akan di
tanam ke lahan /media tanam
dengan memenuhi persyaratan
dalam budidaya tanaman
ALOKASI
KEGIATAN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
2 Benih Varietas unggul adalah galur
hasil pemuliaan yang mempunyai
satu atau lebih keunggulan khusus
seperti potensi hasil yang tinggi,
tahan hama penyakit, toleran
terhadap cekaman lingkungan,
mutu produk yang baik, sifat sifat
yang baik yang diperoleh melalui
seleksi dan hibridisasi tanaman
baik yang dilakukan oleh ;emabga
penelitian pemerintah maupun
industry perbenihan swasta yang
memiliki divisi penelitian dan
pengembangan.
3  Menggunakan lahan yang
diketahui sejarah penggunaan
sebelumnya sehingga
memenuhi persyaratan bebas
voluntir di samping
memenuhi persyaratann
isolasinya,
 Menggunakan sumber benih
yang tepat kelas atau
kualifikasi mutunya,
 Menggunakan isolasi yang
sesuai,
 Melakukan roguing
 Menghindari kontaminasi
mekanis
 Menggunakan wilayah
adaptasi yang sesuai bagi
pertanaman.

4.  Pemilihan dan penyiapan


lahan produksi,
 Penumbuhan tanaman,
 Pemanenan tanaman, dan
 Penanganan benih agar siap
salur.
5. Pembersihan peralatan,
pembersihan lahan (sanitasi)
perataan, irigasi dan drainase,
pemberian bahan organik,
pemberian unsur hara.
ALOKASI
KEGIATAN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU

 Peserta didik diminta untuk segera bergabung dengan kelompoknya,


selanjutnya mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru.
 Peserta didik diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan dengan
benar sesuai kriteria.
 Peserta didik mencatat hasil diskusi kelompoknya
 Peserta didik berdiskusi untuk menarik simpulan berdasarkan data
yang telah dikumpulkan
 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara
bergantian di depan kelas.
 Apabila jawaban peserta didik belum sesuai kriteria maka mereka
diminta untuk membaca lagi materi, penggantian metode belajar atau
pembelajaran melalui tutor sebaya.
Aplikasi dan tindak lanjut
Guru meminta siswa memperhatikan prinsip genetis dan prinsip agronomi
dalam penyiapan lahan produksi benih tanaman sayur dan tanaman pangan
Penutup 1. Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja peserta didik. 30’
2. Guru memberikan konfirmasi dari hasil diskusi, peserta didik menyampaikan
hambatan-hambatan saat mengerjakan tugas.
3. Guru bersama peserta didik menyusun simpulan dari kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan
4. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
5. Guru menyampaikan salam penutup, siswa menjawab salam.

PERTEMUAN KE- 2 ( 4 JP x 45 menit)


1.1.2. Memahami pemilihan/penyiapan lahan produksi benih tanaman sayur (komoditas
sesuai potensi daerah) dan tanaman pangan (komoditas sesuai potensi
daerah)

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka, siswa menjawab salam. 30’
2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengecek kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru dan peserta didik menjalin kesepakatan untuk melaksanakan
aktifitas yang sesuai dengan materi
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
7. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dari guru seperti:
1) Pernahkah kalian melihat tanaman tumbuh dengan subur dan
menghasilkan panen yang melimpah?
2) Apakah yang menjadikan tanaman subur?
3) Bisakah Tanaman tumbuh di berbagai lahan/media?
4) Apa akibatnya apabila lahan untuk produksi benih
memperhatikan kondisi tanah dan iklim?
Kegiatan Intia) Kontekstualisasi : 120’
 Peserta didik melakukan eksplorasi fakta (dari sumber tertulis/
foto/gambar/sumber lisan/ video dll) elektronik dan non-
elektronik berkaitan dengan pemilihan/penyiapan lahan
produksi tanaman sayur dan tanaman pangan sesuai dengan
kondisi lahan dan klimat
 Guru menegaskan bahwa hari ini akan melakukan
pengamatan pemilihan dan penyiapan tanaman sayur dan
tanaman pangan kemudian sesuai dengan kondisi lahan dan
klimat menuliskannya di papan tulis.

b) Penelaahan :
Peserta didik mengelaborasi fakta dan konsep tentang pemilihan dan
penyiapan lahan dengan melakukan pengamatan sehingga peserta
didik mampu :
 Melakukan pemilihan dan penyiapan lahan produksi benih
tanaman sayur sesuai dengan kondisi lahan dan klimat
 Melakukan pemilihan dan penyiapan lahan produksi benih
tanaman pangan sesuai dengan kondisi lahan dan klimat

Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok ( masing masing kelompok


berbeda komoditas terdiri dari 2 jenis tanaman sayur dan pangan) untuk
melakukan pengamatan terhadap kondisi lahan tanah dan klimat yang
ada disekitar sekolah (data primer/data sekunder)

Asesment formatif
Peserta didik melakukan observasi dengan bimbingan dari guru.
Berikut ini Lembar Kerja yang harus diisi oleh peserta didik selama
obeservasi berlangsung.
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

Instrumen Observasi
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
Tanaman sayur ( ……../sesuai potensi daerah)
Faktor Kondisi Ket.
Adaptasi varietas/tanaman dilingkungan
sekitar
Sejarah penggunaan lahan sebelumnya
Suhu
Jenis tanah
pH
Kesuburan tanah
Kelembaban tanah
Tipe iklim
Curah hujan
Suhu harian
Kelembaban udara

Tanaman pangan (……../sesuai potensi daerah)


Faktor Kondisi Ket.
Adaptasi varietas/tanaman dilingkungan
sekitar
Sejarah penggunaan lahan sebelumnya
Suhu
Jenis tanah
pH
Kesuburan tanah
Kelembaban tanah
Tipe iklim
Curah hujan
Suhu harian
Kelembaban udara
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

Lembar penilaian formatif


Kriteria Keberhasilan Kompetensi
Nama Siswa :
Kelas :
Komoditas :
Pencapaian
Sesuai Tidak
No Kegiatan Kriteria jawaban
kriteria sesuai
kriteria
1 Melakukan  Adaptasi
pemilihan/penyiapan varietas/tanaman
lahan produksi dilingkungan sekitar
tanaman sayur (  Sejarah
mentimun/komoditas penggunaan lahan
sesuai potensi sebelumnya
daerah)  Suhu
 Jenis tanah
 pH
 Kesuburan tanah
 Kelembaban tanah
 Tipe iklim
 Curah hujan
 Suhu harian
 Kelembaban udara
2 melakukan  Adaptasi
pemilihan/penyiapan varietas/tanaman
lahan produksi dilingkungan sekitar
tanaman pangan (  Sejarah
padi/komoditas penggunaan lahan
sesuai potensi sebelumnya
daerah)  Suhu
 Jenis tanah
 pH
 Kesuburan tanah
 Kelembaban tanah
 Tipe iklim
 Curah hujan
 Suhu harian
 Kelembaban udara

1. Peserta didik mencatat hasil diskusi kelompoknya


2. Peserta didik berdiskusi untuk menarik simpulan berdasarkan data
yang telah dikumpulkan
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara
bergantian di depan kelas.

Guru meminta siswa merencanakan pemilihan/penyiapan lahan


komoditas tanaman sayur ( mentimun/sesuai potensi daerah) dan
tanaman pangan (padi/sesuai potensi daerah) dengan syarat
tumbuhnya
Penutup 1. Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja siswa. 30’
2. Guru memberikan konfirmasi dari hasil diskusi, siswa
menyampaikan hambatan-hambatan saat mengerjakan tugas.
3. Guru bersama siswa menyusun simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan
4. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
5. Guru merencanakan pembelajaran remedial untuk siswa yang
belum tuntas/belum sesuai dan merencanakan pembelajaran
selanjutnya yaitu melakukan penyiapan lahan produksi benih
tanaman sayur (mentimun/sesuai potensi daerah) tanaman pangan
(padi/sesuai potensi daerah)
6. Guru menyampaikan salam penutup, siswa menjawab salam.

PERTEMUAN KE- 3 (6 JP x 45 menit)


1.1.3 Melakukan pemilihan dan penyiapan lahan diawali dengan sanitasi lahan produksi

ALOKASI
KEGIATAN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka, meminta salah satu siswa 30’
untuk memimpin doa.
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru mengecek kesiapan siswa mengikuti pembelajaran dengan
melakukan apersepsi

Apersepsi
1. Guru menunjukkan gambar/tayangan kegiatan awal
pemilihan/penyiapan lahan produksi benih yang di awali dengan
sanitasi lahan dalam budidaya tanaman sayur dan meminta
peserta didik untuk mengamatinya
ALOKASI
KEGIATAN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
2. Siswa mengamati tayangan yang disampaikan guru
3. Guru menanyakan kegiatan apa yang dilakukan sebelum
penyiapan tanah tersebut ?
4. Guru menanyakan mengapa harus dilakukan sanitasi lahan untuk
menyiapkan lahan produksi benih sebelum ditanami ?
5. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang menjawab dengan
benar
6. Siswa merumuskan topik yang akan dipelajari yaitu melakukan
sanitasi lahan produksi benih, sebelum ditanami
7. Guru melakukan refleksi materi pembelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan kegiatan praktik yang akan dilaksanakan,
yaitu melakukan sanitasi lahan produksi benih sebelum ditanami.
8. Guru menyampaikan materi kegiatan praktik sesuai LKPD
(terlampir)
9. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
10. Guru menyampaikan indicator .keberhasilan dalam melakukan
pemilihan/penyiapan lahan produksi benih tanaman
mentimun/sesuai potensi daerah ( sanitasi lahan, pengolahan
tanah dan membuat petakan/bedengan, Pemberian pupuk dasar
dan penentuan jarak tanam)

Inti Orientasi peserta didik pada masalah

1. Siswa memahami indikator keberhasilan dalam melakukan


pemilihan dan penyiapan lahan diawali dengan sanitasi lahan
produksi benih dibimbing guru

No Kegiatan Indikator
1 Mengidentifikasi kondisi  Data jenis dan ukuran
vegetasi lahan produksi tanaman liar
benih  Data populasi dominan
2 Menyiapkan alat  Ketajaman alat parang, golok
(menebang, membabat
tanaman)
 Jumlah alat sesuai kebutuhan
(sesuai jumlah siswa)
ALOKASI
KEGIATAN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
3 Melakukan pemotongan  Semua tanaman besar
tanaman besar terpotong sampai pangkal
batang
 Hasil potongan tertata rapi
4 Melakukan pembabatan  Semua tanaman semak
tanaman semak dibabat dan dicabut
 Lahan bersih dari tanaman liar

2. Guru menugaskan siswa melakukan sanitasi lahan produksi benih


dengan menggunakan lembar kerja (LK 1)
3. Siswa menyampaikan pernyataan sebagai dasar menyusun
rumusan masalah, misalnya :
a. Mengapa lahan untuk produksi benih perlu dilakukan sanitasi
sebelum diolah?
b. Alat-alat dan bahan apa saja yang diperlukan dalam kegiatan
sanitasi?
c. Apa akibatnya jika tanah langsung ditanami tanpa dilakukan
sanitasi?
 Guru membimbing siswa untuk dapat merumuskan masalah dari
pernyataan-pernyataan yang telah dikemukakan tersebut.

Merencanakan proyek

1. Siswa dibagi dalam 6 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 5-6


siswa) dan ditentukan pembagian lahan yang akan dikerjakan
2. Siswa diberi tugas untuk menyusun rencana proyek untuk
pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat,
bahan, media, dan sumber yang dibutuhkan
3. Guru memastikan setiap anggota dalam kelompok memilih dan
mengetahui prosedur proyek yang akan dilakukan.
 Siswa bersama teman sekelompok mendiskusikan tentang rencana
proyek sanitasi lahan sebelum lahan diolah
 Siswa merencanakan langkah-langkah penyelesaian masalah
sesuai permasalahan yang dipilih.

Menyusun jadwal pelaksanaan proyek


ALOKASI
KEGIATAN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
1. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal
pelaksanaan proyek sanitasi lahan (tahapan-tahapan dan batas
waktu penyelesaian tugas).
2. Siswa menyusun jadwal penyelesaian proyek sanitasi lahan
dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama

Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek


1. Siswa dalam kelompoknya melakukan proyek sanitasi lahan
menggunakan LK 1, bekerja sesuai berdasarkan SOP, mengacu
pada indicator keberhasilan
2. Guru memantau keterlibatan dan keaktifan peserta didik selama
melaksanakan proyek, memantau pelaksanaan, perkembangan
dan membimbing jika mengalami kesulitan
Menguji hasil proyek
1. Siswa membahas kelayakan proyek yang telah dilakukan dan
membuat laporan hasil proyek untuk dipresentasikan di depan
kelas.
2. Guru dan siswa mendiskusikan hasil proyek, memantau
keterlibatan siswa, dan mengukur ketercapaian hasil proyek sesuai
indicator keberhasilan /sesuai standar.

Penutup 1. Guru dan peserta didik melakukan asesmen formatif kegiatan 30’
sanitasi lahan yang telah dilakukan

Asesmen formatif
No Nama Kegiatan Indikator Kompe Belum
ten Kompe
siswa
ten
1 Adi Mengidentifika  Data jenis dan
si kondisi ukuran tanaman
vegetasi lahan liar
 Data populasi
dominan
Menyiapkan  Ketajaman alat
alat parang, golok
(menebang,
membabat
tanaman)
 Jumlah alat sesuai
kebutuhan (sesuai
jumlah siswa)
Melakukan  Semua tanaman
pemotongan besar terpotong
ALOKASI
KEGIATAN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
tanaman sampai pangkal
besar batang
 Hasil potongan
tertata rapi
Melakukan  Semua tanaman
pembabatan semak dibabat dan
tanaman dicabut
semak  Lahan bersih dari
tanaman liar
2 Ahmad

1. Guru menngolah dan menganalisis hasil asesmen


2. Guru merencanakan pembelajaran untuk remedial
3. Guru merencanajkan pembelajaran berikutnya
4. Guru menyampaikan salam penutup, memberikan motivasi ke
siswa.

PERTEMUAN KE 4 (6 JP x 45 menit)
1.1.4 Melakukan pengolahan tanah dan membuat petakan/bedengan lahan produksi

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 30’
2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengecek kesiapan siswa mengikuti pembelajaran dengan
pertanyaan pemantik
1) Pernahkan kalian melihat petani yang melakukan pengolahan
tanah baik secara modern maupun konvensional?
2) Apakah kalian bisa melakukan pengolahan tanah dengan alat
modern dan konvensional?
3) Maukah kalian mahir dalam mengolah tanah secara modern?
4) Pernahkan kalian melihat petani membuat petakan atau
bedengan lahan yang rapid an terlihat indah?

Apersepsi
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
1. Guru menunjukkan gambar/tayangan video kegiatan pengolahan
tanah dalam budidaya tanaman sayur ( mentimun) dan meminta
siswa untuk mengamatinya
2. Guru menanyakan kegiatan apa saja dalam pengolahan tanah
untuk produksi benih tersebut ?
3. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang menjawab dengan
benar
4. Siswa merumuskan yang akan dipelajari yaitu pengolahan tanah
untuk produksi benih
5. Guru melakukan refleksi materi pembelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan kegiatan praktik yang akan dilaksanakan,
yaitu mengolah tanah untuk penanaman tanaman sayur
(mentimun)
6. Guru menyampaikan materi kegiatan praktik sesuai LKPD
(terlampir)
7. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
8. Guru menyampaikan indicator keberhasilan dalam kegiatan
menyiapkan lahan produksi benih

Pengolahan lahan produksi benih dan pembuatan petakan/bedengan


No Kegiatan Indikator Keberhasilan/evidence
1 Memahami tujuan  Menjelaskan tujuan pengolahan
pengolahan lahan produksi lahan produksi benih
2 Menghitung dan mengukur  Menjelaskan cara menghitung
kebutuhan lahan lahan
 Luas lahan sesuai dengan hasil
perhitungan
3 Menyiapkan alat pengolahan  Cangkul, garrpu kondisi siap
lahan secara konvensional pakai (tajam, bersih)
 Jumlah cangkul, garpu sesuai
jumlah siswa
 Meteran siap pakai
4 Melakukan pembalikan  tanah terbalik sedalam 20 cm
tanah
5 Melakukan penggemburan  tanah gembur merata (tidak ada
tanah bongkahan)
 struktur tanah remah
 permukaan lahan rata, rapi
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
6 Menabur pupuk kandang  pupuk kandang sesuai
persyaratan (warna gelap, tidak
berbau, sdh tdk ada reaksi
penguraiakan)
 Jumlah sesuai hasil perhitungan
yaitu patokan dosis yaitu 20 ton
per ha
 Pupuk tersebar merata,
homohon dengan tanah
7 Melakukan pembuatan  Panjang, lebar dan tinggi
petakan/bedengan bedengan sesuai LK atau
sesuai ketentuan
 Bedengan Nampak rapi
Inti Orientasi peserta didik pada masalah 480’
1. Siswa dibimbing Guru memahami indicator keberhasilan dan
Lembar Kerja (LK)

No Pernyataan Memaha Tidak


mi Memahami
1 Apakah anda memahami tujuan
pengolahan lahan produksi benih
2 Apakah anda memahami cara
menghitung kebutuhan lahan
3 Apakah anda mampu menyiapkan
alat pengolahan lahan secara
konvensional
5 Apakah anda mampu melakukan
pembalikan tanah
6 Apakah anda mampu melakukan
penggemburan tanah
7 Apakah anda mampu menabur
pupuk kandang
8 Apakah anda mampu membuat
bedengan

Merencanakan proyek
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
1. Siswa dibagi dalam 6 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 5-6
siswa) untuk menyusun rencana proyek pengolahan tanah areal
produksi benih dan pembuatan bedengan
2. Guru memastikan setiap anggota dalam kelompok memahami
prosedur pengolahan tanah produksi benih dan pembuatan
bedengan .

Menyusun jadwal pelaksanaan proyek

1. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal


kegiatan pengolahan lahan dan pembuatan bedengan (tahapan-
tahapan dan batas waktu pengumpulan tugas).
2. Siswa menyusun jadwal kegiatan

Melaksanakan proyek /kegiatan

1. Siswa memahami LK /SOP proyek pengolahan lahan produksi


benih dan pembuatan bedengan
2. Siswa secara berkelompok melaksanakan pengolahan tanah dan
pembuatan bedengan sesuai prosedur dan standar .
3. Siswa mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian
kegiatan dengan guru.
4. Guru memantau keterlibatan dan keaktifan peserta didik selama
melaksanakan proyek, memantau pelaksanaan, perkembangan
dan membimbing jika mengalami kesulitan

Menguji hasil proyek

1. Siswa membahas kelayakan proyek yang telah dilaksanakan dan


membuat laporan hasil proyek.
2. Guru dan siswa mendiskusikan hasil proyek, memantau keterlibatan
siswa, dan mengukur ketercapaian hasil proyek sesuai standar.

Evaluasi pengalaman belajar

1. Setiap siswa memaparkan laporan hasil proyek, siswa yang lain


memberikan tanggapan
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
2. Guru membimbing proses pemaparan proyek dan siswa lain
menanggapi hasil pemaparan selanjutnya guru dan peserta didik
merefleksi/ menarik kesimpulan.

Asesmen Formatif

asesmen formatif (penilaian keterampilan)


Pencapaian
Aspek
Tidak sesuai
Sesuai
Menjelaskan tujuan pemupukan dasar

Menjelaskan jenis dan keunggulan pupuk


dasar

Menjelaskan kriteria pupuk organic yang baik

Menjelaskan cara perhitungan

Melakukan pemupukan tepat sesuai dosis

Melakukan Penyebaran pupuk merata,


tercampur homogeny degan tanah

Menentukan Titik tanam sesuai jarak tanam

Penutup 1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran 30’
yang telah dilakukan
2. Guru menyampaikan ke siswa untuk kegiatan pertemuan
mendatang yaitu pemberian pupuk dasar dan penentuan titik
tanam. Peserta didik diminta untuk mempersiapkan diri.
3. Guru menyampaikan salam penutup, siswa menjawab salam.
PERTEMUAN KE 5 (4 JP x 45 menit)
1.1.5 Melakukan Pemberian pupuk dasar dan penentuan jarak tanam

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka, siswa menjawab salam. 30’
2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengecek kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.

Apersepsi
1. Guru menunjukkan gambar/tayangan kegiatan pengolahan tanah
dalam produksi benih tanaman sayur dan meminta siswa untuk
mengamatinya
2. Siswa mengamati tayangan yang disampaikan guru
3. Guru menanyakan kegiatan apa saja dalam pengolahan tanah
tersebut ?
4. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang menjawab dengan
benar
5. Guru melakukan refleksi materi pembelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan kegiatan praktik yang akan dilaksanakan.
6. Guru menyampaikan materi kegiatan praktik sesuai LKPD
(terlampir)
7. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
8. Guru menjelaskan indicator keberhasilan pemberian pupuk dasar
dan penentuan titik tanam

No Kegiatan Indikator (evidence)


1 Memahami tujuan  Menjelaskan tujuan
pemupukan dasar pemupukan dasar
2 Memahami jenis-jenis dan  Menjelaskan jenis dan
keunggulan pupuk dasar keunggulan pupuk dasar
3 Memahami kriteria pupuk  Menjelaskan kriteria pupuk
organic yang baik sebagai organic yang baik
pupuk dasar
Menghitung kebutuhan  Menjelaskan cara
pupuk perhitungan
 Hasil perhitungan
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Melakukan pemupukan  Dosis pupuk tepat sesuai
dasar hasil perhatikan
 Penyebaran pupuk merata,
tercampur homogeny degan
tanah
Menentukan jarak tanam  Titik tanam sesuai jarak
tanam
Inti Orientasi peserta didik pada masalah

1. Siswa mengajukan pertanyaan mendasar tentang pemupukan


dasar dan penentan titik tanam
a. Mengapa perlu ditambahkan pupuk dasar ?
b. Jenis pupuk dasar apa saja yang dapat diberikan ?
c. Berapa kebutuhan pupuk dasar yang harus diberikan ?
d. Bagimana cara memberikan pupuk dasar ?
e. Bagaimana cara menentukan titik tanam ?
2. Guru membimbing siswa untuk dapat merumuskan masalah dari
pernyataan-pernyataan yang telah dikemukakan tersebut.

Merencanakan proyek

1. Siswa dibagi dalam kelompok (setiap kelompok terdiri dari 5-6


siswa) untuk menyusun rencana proyek untuk pemecahan
masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media,
dan sumber yang dibutuhkan
2. Guru memastikan setiap anggota dalam kelompok memilih dan
mengetahui prosedur pelaksanaan proyek.
3. Siswa bersama teman sekelompok mendiskusikan tentang
rencana proyek pemberian pupuk dasar dan penentuan jarak
tanam untuk budidaya sayur ( mentimun/sesuai potensi daerah)
4. Siswa merencanakan langkah-langkah penyelesaian masalah
sesuai permasalahan yang dipilih.

Menyusun jadwal pelaksanaan proyek


1. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal
pelaksanaan proyek (tahapan-tahapan dan batas waktu
pengumpulan tugas).
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
2. Siswa menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan
memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama

Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek

1. Siswa dalam kelompoknya melaksanakan proyek sesuai jadwal,


memilih alat dan bahan yang digunakan dan melaksanakan proyek
pembuatan petakan lahan.
2. Siswa melakukan proyek pembuatan petakan lahan dan
mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek
dengan guru.
3. Guru memantau keterlibatan dan keaktifan peserta didik selama
melaksanakan proyek, memantau pelaksanaan, perkembangan
dan membimbing jika mengalami kesulitan

Menguji hasil proyek


1. Siswa membahas kelayakan proyek yang telah dilaksanakan dan
membuat laporan hasil proyek.
2. Guru dan siswa mendiskusikan hasil proyek, memantau keterlibatan
siswa, dan mengukur ketercapaian hasil proyek sesuai standar.

Evaluasi pengalaman belajar


3. Setiap siswa memaparkan laporan hasil proyek, siswa yang lain
memberikan tanggapan
4. Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil,
selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ menarik kesimpulan.

Asesmen Formatif
Penilaian proses sikap
Pencapaian
Aspek
Ya Tidak
Keaktifan dalam diskusi
Menjawab Pertanyaan
Bekerjasama
Pengumpulan Laporan tepat waktu

Penilaian keterampilan keterampilan


ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pencapaian
Aspek
Sesuai Tidak sesuai

Memahami tujuan pengolahan lahan produksi

Menghitung dan mengukur kebutuhan lahan

Menyiapkan alat pengolahan lahan secara


konvensional

Melakukan pembalikan tanah

Melakukan penggemburan tanah

Menabur pupuk kandang

Melakukan pembuatan petakan/bedengan

Penutup 1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran 30’
yang telah dilakukan
2. Guru menyampaikan salam penutup, siswa menjawab salam.

Pengayaan dan Remedial


a. Remidial
1) Pembelajaran remidial dilaksanakan bagi peserta didik yang belum kompeten dengan
melakukan pembelajaran tutor sebaya dan penugasan
2) Tahapan pembelajaran remidial dilakukan dengan membuka konsultasi bagi peserta didik
secara langsung di luar jam pelajaran.
b. Pengayaan
Mengembangkan peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk membantu
peserta didik lain sebagai tutor sebaya.

Refleksi

REFLEKSI PESERTA DIDIK REFLEKSI GURU


1. Apakah kamu memahami instruksi yang 1. Apakah ada kendala pada kegiatan
dilakukan untuk pembelajaran? pembelajaran?
2. Apakah media pembelajaran, alat dan 2. Apakah semua peserta didik aktif dalam
bahan mempermudah kamu dalam kegiatan pembelajaran?
pembelajaran?
REFLEKSI PESERTA DIDIK REFLEKSI GURU
3. Materi apa yang kamu pelajari pada 3. Apa saja kesulitan peserta didik yang
pembelajaran yang telah dilakukan? dapat diidentifikasi pada kegiatan
4. Materi apa yang telah kamu pahami pembelajaran?
pahami? 4. Apakah peserta didik yang memiliki
5. Manfaat apa yang kamu peroleh dari kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi
pembelajaran? dengan baik?
6. Sikap positif apa yang kamu peroleh selama 5. Apa level pencapaian rata-rata peserta
mengikuti kegiatan pembelajaran? didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
7. Materi apa yang belum kamu pahami ? 6. Apakah seluruh peserta didik dapat
8. Kesulitan apa yang kamu alami dalam dianggap tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran? pembelajaran?
9. Apa saja yang akan kamu lakukan dalam 7. Apa strategi agar seluruh peserta didik
belajar agar hasilnya lebih baik? dapat menuntaskan kompetensi?

LAMPIRAN
a. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : Konsentrasi Keahlian Agribisnis Perbenihan Tanaman


Elemen : Teknik Penanaman
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan persemaian,
penyiapan lahan/media, dan penanaman secara konvensional
dan/atau dengan alat mekanis modern dengan menerapkan prinsip
genetis maupun prinsip agronomis tanaman sesuai potensi daerah.

Tujuan Pembelajaran : Melalui model pembelajaran project based learning, peserta didik mampu
menerapkan teknik penyiapan lahan produksi benih tanaman sayur dan
tanaman pangan
Alat dan Bahan : Handphone/laptop, LCD, alat tulis
Langkah-langkah

1. Silahkan bergabung ke dalam kelompok sesuai yang telah ditentukan


oleh guru !
2. Amati tayangan power point dan video yang disampaikan oleh guru
tentang prosedur pemilihan/penyiapan lahan untuk untuk produksi benih
tanaman sayur dan tanaman pangan (sesuai potensi daerah)!
3. Berdasarkan tayangan tersebut jelaskan bagaimana prosedur pemilihan/
penyiapan lahan untuk produksi benih tanaman sayur dan tanaman
pangan (sesuai potensi daerah) ?
4. Lakukan kegiatan mencari informasi secara mandiri dari buku ajar/ hand
out atau mencari informasi lewat buku di perpustakaan maupun lewat
internet tentang prosedur penyiapan lahan produksi benih tanaman sayur
dan tanaman pangan (komoditas sesuai potensi daerah)
5. Setelah anda mendapatkan informasi, lakukan diskusi kelompok
kemudian hasilnya dicatat dalam laporan hasil diskusi
6. Susunlah materi presentasi dan presentasikan hasil diskusi kelompok di
depan kelas
7. Bandingkan informasi yang anda peroleh dengan informasi kelompok lain
!
8. Adakah perbedaan informasi dari yang anda peroleh ? Jika ada, sebutkan
kemudian simpulkan !
9. Susunlah laporan hasil diskusi !

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : Konsentrasi Keahlian Agribisnis Perbenihan Tanaman


Domain/Elemen : Teknik Penanaman

Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan persemaian, penyiapan
lahan/media, dan penanaman secara konvensional dan/atau dengan alat
mekanis modern dengan menerapkan prinsip genetis maupun prinsip
agronomis tanaman sesuai potensi daerah.

Tujuan Pembelajaran : Menerapkan teknik penyiapan lahan produksi tanaman tanaman sayur dan
pangan
1. Penentuan project :
a. Lakukan observasi pada lahan yang akan kalian gunakan !
Sebelum melakukan penyiapan lahan, kondisi lahan harus bersih dari semua jenis kotoran yang
dapat mengganggu pekerjaan pengolahan lahan.
b. Berdasarkan hasil observasi tersebut, bagaimana ide kalian untuk menyiapkan lahan tersebut
sebelum ditanami ? Diskusikan dengan temanmu bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk mengatasi permasalahan tersebut !

2. Rancangan dan desain project :


a. Deskripsikan rancangan project yang akan kalian lakukan untuk melakukan sanitasi lahan
berdasarkan kondisi lahan tersebut !
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
b. Tuliskan alat dan bahan yang akan kalian gunakan dan keselamatan kerja dalam menyelesaikan
project ini !
.......................................................................................................................................
........................................................................................................................ ...............
.......................................................................................................................................
c. Tuliskan langkah kerja yang akan kalian lakukan !
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

3. Menyusun jadwal
No Hari/tanggal Kegiatan

4. Pengawasan kemajuan project


No Hari/tanggal Kegiatan Keterangan

5. Analisis hasil project


Berdasarkan kegiatan project yang telah kalian lakukan, jelaskan bagaimana kalian melakukan sanitasi
pada lahan sebelum dilakukan pengolahan ?
................................................................................................................. ......................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

6. Laporan hasil project


Tuliskan laporan hasil project yang telah kalian kerjakan dan susunlah materi untuk presentasi!
.......................................................................................................................................
........................................................................................................................ ...............
.......................................................................................................................................
7. Evaluasi hasil project
Permasalahan apa yang kalian temui dalam melakukan kegiatan project, dan bagaimana kalian
mengatasi permasalahan tersebut ?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
........................................................................................................................ ...............

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : Konsentrasi Keahlian Agribisnis Perbenihan Tanaman


Elemen : Teknik Penanaman
Pada akhir fase F, peserta didik mampu peserta didik mampu melakukan
Capaian Pembelajaran : penyiapan lahan tanaman meliputi penentuan komoditas tanaman yang
sesuai dengan potensi daerah, pengolahan tanah, penentuan titik tanam,
pembuatan lubang tanam, dan pemupukan dasar menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern

Tujuan Pembelajaran Melalui model pembelajaran project based learning, peserta didik mampu
melakukan pengolahan tanah dan membuat petakan lahan
:

1. Penentuan project :
a. Lakukan pengolahan tanah dan pembuatan petakan/bedengan pada lahan yang telah dibersihkan
sebelumnya !
b. Hasil pengolahan tanah diharapkan kondisi tanah menjadi gembur dengan dibuat
petakan/bedengan untuk menanam tanamansayur dan pangan(komoditas sesuai potensi daerah).
c. Berdasarkan kondisi lahan tersebut, bagaimana ide kalian untuk mengolah lahan ? Diskusikan
dengan temanmu bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengolah lahan sampai
terbentuk petakan/bedengan yang siap ditanami !

2. Rancangan dan desain project :


a. Deskripsikan rancangan project yang akan kalian lakukan untuk mengolah lahan tersebut !
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
b. Tuliskan alat dan bahan yang akan kalian gunakan dan keselamatan kerja dalam menyelesaikan
project ini !
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
........................................................................................................................ ...............
b. Tuliskan langkah kerja yang akan kalian lakukan !
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

1. Menyusun jadwal
No Hari/tanggal Kegiatan

2. Pengawasan kemajuan project


No Hari/tanggal Kegiatan Keterangan

3. Analisis hasil project


Berdasarkan kegiatan project yang telah kalian lakukan, jelaskan bagaimana kalian melakukan
pengolahan lahan dan membuat petakan/bedengan ?
.......................................................................................................................................
........................................................................................................................ ...............
.......................................................................................................................................

4. Laporan hasil project


Tuliskan laporan hasil project yang telah kalian kerjakan dan susunlah materi untuk presentasi!
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

5. Evaluasi hasil project


Permasalahan apa yang kalian temui dalam melakukan kegiatan project, dan bagaimana kalian
mengatasi permasalahan tersebut ?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : Konsentrasi Keahlian Agribisnis Perbenihan Tanaman


Domain/ Elemen : Teknik Penanaman

Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu peserta didik mampu melakukan
penyiapan lahan tanaman meliputi penentuan komoditas tanaman yang
sesuai dengan potensi daerah, pengolahan tanah, penentuan titik tanam,
pembuatan lubang tanam, dan pemupukan dasar menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern

Tujuan Pembelajaran : Melalui model pembelajaran project based learning, peserta didik mampu
melakukan pemupukan dasar pada lahan sebelum ditanami
1. Rancangan dan desain project :
a. Deskripsikan rancangan project yang akan kalian lakukan untuk menentukan kebutuhan pupuk, cara
pemberian pupuk dasar dan penentuan titik tanam berdasarkan kondisi lahan tersebut !
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
........................................................................................................................ ...............
b. Tuliskan alat dan bahan yang akan kalian gunakan dan keselamatan kerja dalam menyelesaikan
project ini !
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
c. Tuliskan langkah kerja yang akan kalian lakukan !
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

2. Menyusun jadwal
No Hari/tanggal Kegiatan

3. Pengawasan kemajuan project


No Hari/tanggal Kegiatan Keterangan

4. Analisis hasil project


Berdasarkan kegiatan project yang telah kalian lakukan, jelaskan bagaimana kalian melakukan
menentukan kebutuhan pupuk, cara pemberian pupuk dasar dan penentuan jarakk tanam?
.......................................................................................................................................
........................................................................................................................ ...............
.......................................................................................................................................
5. Laporan hasil project
Tuliskan laporan hasil project yang telah kalian kerjakan dan susunlah materi untuk presentasi!
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

6. Evaluasi hasil project


Permasalahan apa yang kalian temui dalam melakukan kegiatan project, dan bagaimana kalian
mengatasi permasalahan tersebut ?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

1) Asesmen Formatif
a) Asesmen formatif (penilaian sikap)

Belum Cukup
Aspek Kompeten Sangat Kompeten
Kompeten Kompeten

Proses Diskusi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik mengikuti
(Penilaian Sikap) pasif selama mengikuti mengikuti diskusi diskusi secara aktif,
mengikuti diskusi secara aktif dan berpartisipasi dalam
diskusi. secara aktif. berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan
menjawab dari peserta didik lain
pertanyaan dari dan menunjukkan sikap
peserta didik lain. menghargai kepada
peserta didik lain.

Hasil Karya Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
(Penilaian mengumpulkan mengumpulk mengumpulkan mengumpulkan laporan
Keterampilan) laporan hasil an i laporan laporan hasil diskusi hasil diskusi tepat
diskusi hasil diskusi tepat waktu lengkap waktu lengkap dengan
terlambat. tepat waktu. dengan data-data data-data secara
kurang lengkap. lengkap.

Asesmen sumatif ( Dilaksanakan di akhir pertemuan dalam 1 tujuan pembelajaran)


Kerjakan soal berikut ini dengan benar !
1. Jelaskan prinsip - prinsip produksi benih tanaman (prinsip genetik dan agronomi produksi benih
tanaman
2. Jelaskan pemilihan/penyiapan lahan produksi benih tanaman sayur dan tanaman pangan
(komoditas sesuai potensi daerah)
3. Bagaimana cara melakukan sanitasi lahan produksi benih tanaman sayur dan pangan?
4. Bagaimana cara pengolahan tanah dan membuat petakan/bedengan lahan produksi
5. Bagaimana cara melakukan Pemberian pupuk dasar dan penentuan jarak tanam

No. Jawaban Soal Skor


1 Prinsip Prinsip Genetik produksi benih Tanaman
 Menggunakan lahan yang diketahui sejarah penggunaan sebelumnya
sehingga memenuhi persyaratan bebas voluntir di samping memenuhi
persyaratann isolasinya,
 Menggunakan sumber benih yang tepat kelas atau kualifikasi mutunya,
 Menggunakan isolasi yang sesuai,
 Melakukan roguing 5
 Menghindari kontaminasi mekanis
 Menggunakan wilayah adaptasi yang sesuai bagi pertanaman
Prinsip prinsip Agronomi Produksi Benih Tanaman
 Pemilihan dan penyiapan lahan produksi,
 Penumbuhan tanaman,
 Pemanenan tanaman
Penanganan benih agar siap salur.
2 (1) adaptasi tanaman/varietas terhadap lingkungan produksi, (2) sejarah penggunaan
lahan terkait dengan pertanamansebelumnya, (3) rotasi tanaman, dan (4) kemudahan
tempat bagi jaringan transportasi antar wilayah. Meliputi : (sanitasi lahan, 5
pengolahan tanah dan membuat petakan/bedengan, Pemberian pupuk dasar
dan penentuan jarak tanam
3 Dengan Membersihkan dan menghilangkan perakaran tanaman yang tertinggal dan
menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada, serta 5
memberantas/mengendalikan kontaminan mikro organisme (hama dan penyakit yang
berada dalam tanah).
4 pengolahan tanah bisa diawali dengan bajak, garu dan pembuatan guludan kemudian
petakan sesuai komoditas yang akan ditanam namun dalam pengolahan tanah ini 5
perlu memperhatikan ketepatan waktu dan ketepatan pengolahannya
5 Pemupukan dasar dengan memberikan unsure hara makro dan mikro pada aw
sebelum ditanami sehingga unsure hara yang sudah hilang tersedia kembali .Lahan
yang sudah dibentuk menjadi bedengan namun permukaan bedengan 5
tersebut ditaburi pupuk dasar yang akan dicampurkan secara
merata dengan tanah permukaaan bedengan.

Jumlah 25

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

MATERI : PRINSIP PRINSIP PRODUKSI BENIH TANAMAN


A. Prinsip Genetik Produksi Benih Tanaman

Benih merupakan sarana penting dalam produksi pertanian danmenjadi faktor pembawa perubahan (agent of
change) teknologi dalambidang pertanian. Peningkatan produksi tanaman hortikultura disebabkanoleh penggunaan
benih varietas unggul disertai teknik budidaya yanglebih baik dibandingkan masa sebelumnya. Benih-benih varietas
ungguldapat diperoleh melalui seleksi dan hibridisasi tanaman, baik yangdilakukan oleh lembaga penelitian
milik pemerintah maupun industriperbenihan swasta yang mempunyai divisi penelitian dan pengembangan. Proses
produksi benih perlu diupayakan agar kemunduran genetis tidak terjadi dan benih yang dihasilkan memiliki
kemurnian yang tinggi. Kegiatan pengendalian mutu internal harus dilaksanakan oleh produsen benih dengan
menerapkan prinsip-prinsip genetis dalam roses produksibenih. Kegiatan-kegiatan ang terkait dengan prinsip-
prinsip genetistersebut adalah sebagai berikut: (1) menggunakan lahan yang diketahuisejarah penggunaan
sebelumnya sehingga memenuhi persyaratan bebasvoluntir di samping memenuhi persyaratann isolasinya, (2)
menggunakan sumber benih yang tepat kelas atau kualifikasi mutunya, (3) menggunakan isolasi yang sesuai,
(4)melakukan roguing, (5)menghindari kontaminasi mekanis,dan (6) menggunakan wilayah adaptasi yang sesuai
bagi pertanaman. Sistem sertifikasi benih umumnya diterapkan untuk memeliharakemurnian genetik dalam proses
produksi benih secara komersial. Tujuan utama dari sertifikasi benih adalah untuk memelihara kemurnian dan mutu
benih dari varietas unggul serta penyediaannya secara terus-menerus kepada petani. Untuk melaksanakan tujuan-tujuan
ini petugas lembaga sertifikasi benih yang mampu dan terlatih baik melaksanakan pemeriksaan lapangan pada tahap
pertumbuhan tanaman yang tepat. Mereka juga melakukan pemeriksaan benih di seluruh tahapan produksi benih untuk
membuktikan bahwa pertanaman untuk benih dan kelompok benihnya memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan.
Dalam melaksanakan pemeriksaan, lembaga sertifikasi benih menentukan standar lapang dan laboratorium yang
terhadapnya pertanaman calon benih dan benih yang dihasilkan harus disesuaikan kualifikasinya untuk memenuhi standar
benih bersertifikat. Karena itu, kemurnian genetik benih dijamin jika lembaga sertifikasi telah menyetujui dalam bentuk
pemasangan label. Sertifikasi benih mengandung arti bahwa pertanaman dan kelompok benih telah benar-benar
diperiksa, telah memenuhi persyaratan–persyaratan mengenai benih keturunan bermutu baik, atau telah menjalani
pengendalian mutu internal yang ketat.

1. Sejarah Lapang

Tanaman-tanaman voluntir dari kultivar atau spesies yang berbeda yang tidak dikehendaki kehadirannya dalam proses
produksi benih berasal dari pertanaman sebelumnya di lahan yang sama. Tanaman- tanaman voluntir tersebut telah
memiliki ketahanan lingkungan tertentu pada lahan tersebut. Untuk areal penangkaran serealia sering disarankan interval
sebanyak dua musim tidak ditanami tanaman sejenis atautanaman lain yang mengancam kemurnian genetisnya, tetapi
dalam beberapa program sertifikasi satu musim tanam pun diterima. Melakukan pengolahan tanah dan roguing secara
intensif, sistim tanam tandur jajar, dan persemaian pada areal yang bebas voluntir sangat efektif untuk mencegah
pencemaran genetis pada tanaman padi. Sedangkan untuk penangkaran tanaman kacang-kacangan diperlukan interval
tiga bulan bera pada lahan-lahan yang sebelumnya ditanami tanaman sejenis. Persyaratan sejarah lahan ini lazimnya tidak
diperlukan dalam produksibenih berlabel.

2. Persyaratan Benih Sumber

Benih sumber untuk menumbuhkan tanaman penghasil benih harus berdasarkan persetujuan. Empat kelas benih yaitu
benih penjenis (BS), benih dasar (FS), benih pokok (SS), dan benih sebar (ES) umumnya dikenal dalam sertifikasi benih
di Indonesia. Benih bersertifikat yang diproduksi harus berasal dari benih bersertifikat dengan kelas-kelas yang lebih tinggi.
Tetapi dalam produksi benih berlabel merah jambu dapat menggunakan benih bersertifikat atau benih berlabel sebagai
sumber benih. Sumber benih yang digunakan harus memenuhi persyaratan berikut : (1) diketahui asal-usulnya dan
murni varietasnya, apakah benih bersertifikat atau tidak, dan (2) harus bebas dari benih varietas lain, biji gulma dan penyakit
terbawa benih.
3. Isolasi

Persilangan dengan serbuk sari dari kultivar lain dari species yang sama perlu dicegah bagi suatu kultivar silang sempurna
atau sebagian. Pada waktu berbunga tanaman penghasil benih harus dilindungi terhadap serbuk sari yang terbawa angin
dan serangga dari tanaman yang berdekatan atau tanaman voluntir dan dari tanaman liar dari spesies yang sama.
Perlindungan terbaik tehadap penyerbukan oleh serbuk sari asing adalah pasokan yang berlimpah dengan serbuk sari
kultivar itu sendiri pada waktu putik reseptif.
Perlindungan terhadap terjadinya persilangan dapat diterapkan dengan melakukan isolasi. Isolasi tanaman penghasil benih
dari berbagai sumber kontaminasi juga merupakan persyaratan penting dalam program produksi benih. Kontaminasi
mungkin dapat disebabkan oleh: (a) persilangan alamiah dengan varietas lain yang ditanam berdampingan dan tipe
simpang yang berada di lahan untuk produksi benih itu, (b) kontaminasi oleh pencampuran mekanis pada waktu menyemai,
panen, pengolahan dan penanganan benih dan (c) kontaminasi oleh penyakit terbawa benih yang berasal dari lahan di
dekatnya. Perlindungan dari sumber-sumber kontaminasi ini perlu untuk memelihara kemurnian genetik dan mutu benih
yang baik. Teknik isolasi yang dikenal adalah isolasi jarak dan isolasi waktu. Teknik lainnya seperti pengerondongan,
emaskulasi dapat pula dilaksanakan.
Isolasi waktu dilaksanakan dengan memberikan selang waktu tanam yang berbeda antara dua varietas yang berbeda
dengan blok/areal berdampingan sehingga saat pembungaan waktunya berbeda pula (minimum 30 hari untuk jagung
misalnya). Dengan menerapkan isolasi waktu produksi benih suatu jenis tanaman dengan varietas yang berbeda dapat
dilaksanakan setiap tahunnya pada areal yang sama.
Isolasi jarak dimaksudkan bahwa dua varietas tanaman yang berbeda dipisahkan bloknya satu sama lain dengan jarak
tertentu,(misalnya 200 m untuk jagung). Teknik isolasi ini dapat dilaksanakan dengan (1) mengosongkan tanah antara
kedua blok jarak itu, (2)menanam tanaman lain pada blok pemisah, (3) bisa tanpa isolasi, tetapi selebar 3 m dari kedua
batas areal itu pada waktu panentidak dilibatkan sebagai calon benih.
Jarak isolasi ditetapkan tergantung pada cara penyerbukan tanaman, kemurnian genetik yang diinginkan dan kondisi
lingkungan selama penyerbukan. Pertimbangan utama dalam menentukan jarak isolasi yang memadai bagi tanaman
penghasil benih adalah apakah tanaman tersebut bersifat menyerbuk sendiri atau lebih bersifat menyerbuk silang. Jarak
aktualnya tergantung pada apakah serbuk sari dibawa angin atau serangga. Jarak isolasi ini dapat dikurangi jika terdapat
tanaman penghalang (barrier), bangunan-bangunan/penghalang lain yang terletakdiantara tanaman-tanaman yang dapat
saling menyerbuk silang tersebut. Jarak yang aman tergantung pada arah angin datang, kehadiran pohon- pohon, tanah
yang tinggi atau penghalang lainnya bagi aliran udara, banyaknya sumber serbuk sari asing yang mungkin dapat
dilepaskan, dan luas areal pertanaman untuk benih itu sendiri.
Isolasi jarak yang diperlukan juga dipengaruhi oleh kategori benih yang diperbanyak. Benih dengan kelas yang lebih tinggi
mempunyai standar kemurnian yang lebih tinggi daripada benih dari kelas yang lebih rendah. Teknik isolasi lain yang juga
dapat dilakukan adalah dengan menggunakan bangunan-bangunan seperti rumah kaca dan sangkar dari kawat kasa.
Dengan cara ini kemungkinan terjadinya penyerbukan silang oleh serangga dapat dikurangi atau dihindari. Isolasi demikian
biasanya diterapkan pada areal produksi benih yang sempit, atau untuk produksi benih dengan tingkat kemurnian yang
sangat tinggi seperti untuk kelas benih penjenis.

4. Roguing Lahan Produksi Benih

Kehadiran tanaman-tanaman lain dalam pertanaman untuk benih tidak diizinkan karena benihnya mencemari produk benih
yang akan dipanen akibat ukuran atau bentuk yang sulit dipisahkan maupun dikenali. Tanaman-tanaman demikian, biasa
disebut rogues, tidak dapat diterima kehadirannya dalam pertanaman benih walaupun dalam jumlah sedikit. Rogues dapat
berupa gulma, tanaman dari spesies lain, tanaman dari kultivar lain dalam spesies yang sama, atau tipe simpang. Program
sertifikasi mengatur ketat batas-batas jumlah setiap jenis rogues yang dapat diizinkan, tergantung pada kelas benih.
Kehadiran tipe simpang secara terus menerus dalam suatu varietas akan menyebabkan kemunduran kemurnian genetik
varietas tersebut. Tipe simpang dapat terjadi yang disebabkan oleh kehadiran gen-gen resesif di dalam kondisi heterozigot
pada waktu pelepasan varietas, atau yang timbul karena mutasi. Di samping itu, tipe simpang juga dapat terjadi karena
adanya tanaman-tanaman voluntir yang timbul dari benih yang ditanam secara tidak sengaja dari pencampuran benih lain
pada saat produksi. Tipe simpang dapat juga terjadi karena tanaman memiliki keragaman morfologi yang luas, atau benih
yang digunakan berasal dari hasil persilangan terutama persilangan dengan tanaman liar dalam proses pembuatan suatu
varietas baru. Roguing merupakan teknik yang dilaksanakan dalam produksi benih untuk menjaga kemurnian varietas.
Roguing dilaksanakan dengan cara mengadakan pemeriksaan dan membuang tanamantanaman yang memilik ciri-ciri
berbeda dengan varietas yang sedang diperbanyak. Roguing dilaksanakan untuk tanaman lain, tanaman tipe simpang,
tanaman berpenyakit dan gulma berbahaya,
sehingga persyaratan sertifikasi dapat dipenuhi. Dalam proses sertifikasi, roguing diikuti dengan pemeriksaan lapang oleh
petugas sertifikasi benih. Roguing pun penting dilaksanakan walaupun benih yang diproduksi bukan benih bersertifikat.
Efektivitas roguing tergantung pada perbedaan rogue dan juga pada keterampilan melaksanakan rogue. Kemampuan
petugas rogue untuk mengenali kultivar lain atau tipe simpang tergantung pada ketegasan atau besaran perbedaan dan
pengalamannya melaksanakan rogue. Roguingharus dilaksanakan beberapa kali pada tahap pertumbuhan tanaman
yang berbeda. Waktu terbaik adalah ketika pertanaman berbunga penuh, yang pada tahap ini sifat-sifat kultivar hampir
ditampilkan sepenuhnya dan perbedaan-perbedaan warna bunga terlihat sangat nyata. Tetapi dalam tanaman yang
menyerbuk silang, roguing hendaknya dilakukan pada tahap pertumbuhan lebih dini sebelum serbuk sari dilepaskan.
Pada tanaman jagung, rogues dengan mudah dapat diamati jika pertanamanmemiliki tinggi di bawah bahu.
Perhatian utama pelaksanaan roguing adalah pada bagian-bagian tempat kebanyakan rogues dijumpai, seperti pintu
gerbang, tempattimbunan-timbunan terdahulu, dan tempat ternak diberi makan. Petugas berjalan perlahan-lahan (tidak
lebih dari 3 km per jam) bolak-balik di seluruh pertanaman sambil menyelidiki tanaman dengan cermat dalam suatu jalur
selebar 2 m dengan membawa kantong yang digantungkanpada lehernya di bagian depan. Setiap rogue yang terlihat
dicabut, sehingga tidak ada yang tertinggal dan tumbuh kembali, dan disimpan di dalam kantong. Tumbuh-tumbuhan ini
dikeluarkan dari lapang dan dimusnahkan dengan cara dibakar. Untuk memelihara agar berjalan tetap lurus dan
mengurangi kerusakan tanaman, petugas berjalan di antara barisan-barisan tanaman. Pertanaman sebaiknya diatur agar
terdapat baris kosong pada selang 4 m untuk memudahkan perjalanan pemeriksaan dan kesempurnaan pemeriksaan
tanaman.
Menghindari kontaminasi mekanis sama pentingnya dengan menghindari kontaminasi genetik oleh serbuk sari asing.
Semua alat dan
wadah pada setiap kegiatan harus dibersihkan. Mulai dari alat pengolah tanah, penanaman, pemotong, perontok,
pengering, wadah simpan, dan sebagainya. Dalam kasus jagung hibrida, tongkol dari sumber serbuk sari dipanen pertama
kali dan dikeluarkan dari lapangan. Cara yang palingefektif jika dapat dilaksanakan, adalah menanam hanya satu kultivar
dari spesies tertentu pada lahan yang sama. Untuk menghidari kemunduran varietas yang disebabkan oleh variasi yang
berkembang diperlukan pengusahaan tanaman calon benih dalam wilayah adaptasinya.

Prinsip Agronomi Produksi Benih Tanaman

Praktek budidaya tanaman untuk menghasilkan benih pada dasarnya sama dengan produksi biji konsumsi, kecuali untuk
produksi benih murni dari spesies yang menyerbuk silang memerlukan perhatian khusus. Hal-hal yang secara
agronomik dilakukan untuk produksi benih adalah : (1) Pemilihan dan penyiapan lahan produksi, (2) penumbuhan tanaman,
(3) pemanenan tanaman, dan (4) penanganan benih agar siap salur.
Pemilihan dan Penyiapan Lahan

Pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan lahan tempat produksi benih antara lain : (1) adaptasi tanaman/varietas
terhadap lingkungan produksi, (2) sejarah penggunaan lahan terkait dengan pertanamansebelumnya, (3) rotasi tanaman,
dan (4) kemudahan tempat bagi jaringan transportasi antar wilayah. Penyiapan lahan untuk penenaman harus dimulai
dalam waktu yang baik untuk menjamin bahwa pengolahan tanah yang sesuai telah siap pada waktu tanam yang
direncanakan. Persiapan lahan untuk produksi benih pada dasarnya hampir sama dengan persiapan lahan untuk
produksi konsumsi. Dalam kegiatan ini terdapat resiko bahwa alat-alat pengolah tanah mendatangkan benih dari lapang
lain atau dari usaha-tani lain. Pembersihan alat-alat sangat penting sebelum digunakan mengolah tanah. Pengolahan
tanah perlu dilakukan secara intensif (halus) untuk benih-benih kecil seperti bayam, sawi dll, dibandingkan dengan untuk
benih yang besar seperti jagung. Persiapan lahan meliputi : pembersihan, perataan, irigasi dan drainase,
pemberianbahan organik, pemberian unsur hara.
Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah untuk budidaya tanaman sayuran pada prinsipnya adalah untuk menciptakan kondisi tanah yang sesuai
bagi pertumbuhan tanaman dan tanah siap ditanami. Pengolahan tanah untuk budidaya tanaman sayuran memiliki
beberapa tujuan, antara lain :
 Memberantas gulma
 Menciptakan struktur tanah yang gembur
 Memperbaiki system pertukaran udara di dalam tanah
 Memperbaiki system drainase tanah
Kegiatan pengolahan tanah dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, tanah dipotong-potong menjadi bongkahan
kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma di permukaan tanah terbenam dan membusuk. Pengolahan ini biasanya
dilakukan dengan cangkul atau bajak. Tahap kedua, bongkahan tanah dihancurkan sehingga sisa-sisa akar tanaman ikut
hancur dan dihasilkan tanah berstruktur gembur.
Kedalaman pengolahan tanah pada umumnya 15-20 cm. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan dan
perkembangan system perakaran pada tanaman sayuran pada umumnya terbatas pada kedalaman tersebut.

Teknik Pengolahan Tanah


Menurut Arsyad (1979) pengolahan tanah adalah merupakan suatu usaha manipulasi mekanik terhadap tanah agar tercipta
suatu keadaan yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Sedangkan menurut Sinukaban dan Rahman (1982) tujuan
pengolahan tanah dapat mencakup berbagai aspek, antara lain :
 Memperbaiki kondisi fisik tanah dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman melalui:
1) menciptakan keseimbangan air dan udara dalam tanah yang mana kondisi ini sangat diperlukan bagi
perkecambahan bibit.
2) menyiapkan kondisi yang baik untuk pertumbuhan bibit dan perkembangan akar melalui terciptanya struktur tanah
remah dan
3) merubah struktur tanah agar mempunyai kapasitas menahan air dan infiltrasi yang ideal sehingga air dapat
dengan mudah masuk ke dalam tanah, mudah tersedia bagi tanaman, serta tidak bergerak dalam profil tanah
dengan kecepatan yang tinggi yang dapat meningkatkan pencucian hara
 Memberantas dan membongkar tanaman pengganggu (gulma)
 Membenamkan sisa-sisa tanaman (bahan organik)
 Dapat pula pengolahan dilakukan sekaligus untuk membenamkan pupuk-pupuk dan pengapuran ke dalam tanah.

Agregat-agregat berukuran relatif kecil akibat pengolahan tanah sangat menunjang perkembangan akar-akar halus (rambut-
rambut akar) terutama pada saat-saat awal pertumbuhan tanaman. Akar-akar yang halus akan mengalami kesulitan untuk
menembus struktur tanah yang padat.

Dalam pengolahan tanah secara garis besar dapat dikelompokkan ke dalam sistem pengolahan tradisional/konvensional,
pengolahan tanah minimum (minimum tillage), dan tanpa olah tanah (zero tillage).
a. Pengolahan tanah tradisional/konvensional (maximum tillage)

Yang dimaksud pengolahan tanah tradisional adalah sistem pengolahan tanah yang dilakukan pada seluruh
permukaan tanah pertanian secara intensif sebelum ditanami, sehingga seluruh permukaan lahan tersebut mempunyai
agregat-agregat yang berukuran kecil sampai sangat kecil.
Pengolahan cara demikian memerlukan banyak waktu, tenaga, dan biaya. Selain itu pengolahan ini akan
merangsang atau mempermudah terjadinya erosi dan meningkatkan aliran permukaan serta dalam jangka panjang akan
menurunkan porositas atau memadatkan tanah.
Beberapa penelitian menyatakan penerapan sistem pengolahan tanah ini dapat meningkatkan produksi tanaman
budidaya tetapi beberapa menyatakan pengaruh yang tidak nyata dan bahkan ada penelitian yang menunjukkan
pengolahan tanah sistem ini justru menurunkan produksi tanaman dibandingkan sistem lainnya.

b. Pengolahan tanah minimum (minimum tillage)

Sistem ini sebenarnya dimaksudkan untuk mengurangi ketidakefisienan dan efek sampingan yang meragukan pada
sistem pengolahan tanah tradisional melalui pengolahan tanah seperlunya saja sesuai yang diperlukan tanaman, jadi tidak
perlu seluruh permukaan lahan pertanian tersebut diolah.
Pengolahan hanya dilakukan pada baris-baris yang akan ditanami saja agar tercipta keadaan tanah yang sesuai
untuk perkembangan perakaran tanaman. Pengolahan tanah minimum ini dapat merupakan salah satu pilihan untuk
menekan kerusakan tanah serta menghemat waktu, tenaga dan biaya tetapi masih tetap memperhatikan syarat untuk
pertumbuhan tanaman.

c. Tanpa pengolahan tanah (Zero tillage)

Sistem ini merupakan penanaman langsung tanpa didahului dengan pengolahan tanah. Sistem ini terutama banyak
diterapkan pada daerah-daerah dengan lahan pertanian luas dengan ketersediaan tenaga kerja yang rendah. Alasan lain
adalah untuk menghemat waktu dan mengurangi erosi terutama pada tanah-tanah yang peka terhadap erosi. Karena tanpa
pengolahan tanah maka pemberantasan tanaman pengganggu (gulma)dilakukan melalui cara kimia yaitu dengan
menggunakan herbisida. Penggunaan bahan-bahan kimia tersebut akhir-akhir ini cenderung untuk dihindari atau dikurangi
karena dapat menurunkan kualitas lingkungan.

b. Glosarium
Benih Tanaman : Benih tanaman : Yang selanjutnya disebut benih adalah: ‘tanaman atau bagiannya yang
digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman’ (UU RI Nomor 12
Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman).
Varietas Unggul : Benih Varietas unggul adalah galur hasil pemuliaan yang mempunyai satu atau lebih
keunggulan khusus seperti potensi hasil yang tinggi, tahan hama penyakit, toleran terhadap
cekaman lingkungan, mutu produk yang baik, sifat sifat yang baik yang diperoleh melalui
seleksi dan hibridisasi tanaman baik yang dilakukan oleh ;emabga penelitian pemerintah
maupun industry perbenihan swasta yang memiliki divisi penelitian dan pengembangan.
Komoditas : adalah hasil pertanian yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan secara fisik
dan dapat disimpan untuk jangka waktu tertentu
Lahan : luasan tanah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya tanaman

c. Daftar Pustaka

Anonim, __, Alat Mesin Pertanian, Paket Keahlian Agribisnis Tanaman , Kelas X Semester 1, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Anonim, __, Alat Mesin Pertanian, Paket Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan, Kelas X Semester 2, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Bahan ajar Pengantar Produksi Benih, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Balai Besar
Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan vokasi Pertanian
Anonim, __, Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman, Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas XI Semester 3,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Anonim, __, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Buku Teks Bahan Ajar Siswa Kelas XI Semester 3, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Anonim, __, Alat Mesin Pertanian, Paket Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kelas X Semester 2,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai