Anda di halaman 1dari 15

1.

CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan merupakan
sekumpulan kompetensi yang akan dipelajari pada Program Keahlian
Agribisnis Tanaman, Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman
Perkebunan, terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
harus dikuasai dalam mengembangkan produksi tanaman
perkebunan.

Mata pelajaran ini berperan dalam pengembangan karakter dan


kompetensi peserta didik, menumbuh-kembangkan kebanggaan pada
peserta didik dalam melakukan proses agribisnis tanaman
perkebunan sebagai generasi muda penerus pertanian dengan
menjadi agripreneur muda dan/atau bekerja di industri produksi
tanaman. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan
untuk mengembangkan kompetensi produksi tanaman pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Mata pelajaran ini juga berperan dalam
mendorong kreativitas peserta didik dalam penerapan teknologi
untuk menanggulangi berbagai dampak akibat perubahan iklim global
dan keterbatasan sumber daya lahan.

Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan


berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran
tersebut harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup untuk
prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
renjana (passion), dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Model-model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain
Project-based Learning, teaching factory, Discovery Learning, Problem-
based Learning, Inquiry Learning, atau model lainnya serta metode
yang relevan. Pembelajaran pada mata pelajaran ini mengintegrasikan
kemampuan-kemampuan dasar baik soft skills maupun hard skills
(pengetahuan dan keterampilan), meliputi kemampuan penerapan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3), penyiapan lahan, penyiapan
bibit tanaman, penanaman bahan tanam, pemeliharaan tanaman,
panen dan penanganan pasca panen, pengelolaan kesuburan tanah,
pengelolaan limbah hasil perkebunan, dan pemasaran hasil tanaman
perkebunan. Pembelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan dapat
dilakukan dengan sistem blok (block system) disesuaikan dengan
karakteristik elemen yang dipelajari.

Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membangun kemampuan


peserta didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian Agribisnis
Tanaman pada Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan
dan membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia dan alam,
bernalar kritis, mandiri, mampu bergotong-royong, menjaga
kebhinekaan global, kreatif, komunikatif dan adaptif terhadap
lingkungan, serta menginspirasi peserta didik untuk memberikan
kontribusi dan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan
sekitarnya.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kepemimpinan dan hardskill melalui
proses pembelajaran sebagai berikut:
1. menerapkan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja pada
agribisnis tanaman perkebunan;
2. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis
tanaman perkebunan;
3. menerapkan perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-
isu global terkait perubahan iklim dengan penyiapan lahan,
penyiapan bibit tanaman, penanaman, pemeliharaan tanaman,
pemanenan dan penanganan pasca panen;
4. mengembangkan produksi tanaman perkebunan;
5. menerapkan pengelolaan kesuburan tanah; dan
6. menerapkan pengelolaan limbah hasil perkebunan;

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan dan sikap meliputi
ketelitian, ketekunan, integritas, percaya diri, dan selalu taat
mengikuti standar prosedur yang sudah ditetapkan terkait dalam hal
penyiapan lahan, penyiapan bibit, penanaman bahan tanam,
pemeliharaan tanaman, pemanenan dan penanganan pasca panen,
pengelolaan kesuburan tanah, pengelolaan limbah hasil perkebunan
dan pemasaran hasil perkebunan. Komoditas tanaman dikembangkan
sesuai potensi daerah yaitu kondisi klimat (faktor klimat) tanah dan
air (faktor edafik), nilai ekonomis/tuntutan pasar dan sifat dari
tanaman tersebut.

Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan


kreativitas, pembelajaran pada mata pelajaran Agribisnis Tanaman
Perkebunan dapat dilakukan dengan ragam kegiatan sebagai berikut:
pembelajaran di ruang-ruang kelas, di lahan atau greenhouse, di unit
teaching factory, pembuatan proyek sederhana, berinteraksi dengan
alumni dan/atau praktisi industri perkebunan, pembelajaran dengan
guru tamu dari mitra dunia kerja, Praktik Kerja Lapang di industri
perkebunan serta menggali informasi melalui berbagai media digital.
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes, aspek
sikap melalui observasi dan catatan kejadian menonjol (anecdotal
record), penilaian antar teman, dan penilaian diri serta aspek
keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio, dan studi
kasus.

Kemampuan-kemampuan tersebut di atas disusun sebagai elemen-


elemen pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan persyaratan yang
ada di industri, dunia usaha sektor tanaman perkebunan, dan
persyaratan standar kompetensi yang relevan, serta sesuai Skema
Sertifikasi KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian Agribisnis
Tanaman Perkebunan.Elemen-elemen pada mata pelajaran ini dapat
diuraikan sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Penyiapan lahan meliputi penentuan komoditas tanaman yang sesuai
dengan potensi daerah, pengolahan tanah, penentuan
titik tanam, pembuatan lubang tanam, dan
pemupukan dasar menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Penyiapan bibit meliputi penyiapan lokasi, sarana dan prasarana
pembibitan, perbanyakan tanaman perkebunan secara
vegetatif (stek, cangkok, okulasi, menyambung,
dan/atau kultur jaringan (in vitro)) serta secara
generatif menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Penanaman bahan meliputi persiapan, pelaksanaan dan penyulaman
tanam tanaman perkebunan dan/atau tanaman penaung
Elemen Deskripsi
sesuai karakteristik komoditas tanaman menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pengairan meliputi berbagai sistem/teknik pengairan untuk
pengembangan tanaman perkebunan
tahunan/semusim dan/atau herbal menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pemupukan meliputi penggunaan pupuk organik dan/atau
anorganik diterapkan pada tanaman perkebunan
tahunan/semusim dan/atau herbal dengan berbagai
metode pemupukan (disebar, ditempatkan,
disemprotkan melalui daun, dikocor dan/atau melalui
irigasi) secara manual dan/atau mekanik
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pengendalian meliputi pengendalian hama dan/atau penyebab
organisme penyakit tanaman dan/atau gulma dengan berbagai
pengganggu metode (fisik, mekanis, kimia, biologi, kultur teknis
tanaman (OPT) dan/atau pengendalian terpadu) menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pemangkasan meliputi berbagai teknik pemangkasan (bentuk,
tanaman pemeliharaan, produksi dan/atau peremajaan) untuk
mengoptimalkan hasil baik secara kuantitatif maupun
kualitatif sesuai komoditas tanaman menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pemanenan dan meliputi persiapan panen, teknik panen, dan
penanganan pasca pencatatan hasil panen serta penanganan pascapanen
panen tanaman perkebunan untuk kebutuhan industri
dan/atau kebutuhan sendiri menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern
Pengelolaan meliputi berbagai teknik konservasi tanah (fisik, kimia
kesuburan tanah dan/atau biologi) sesuai kondisi topografi
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pengelolaan limbah meliputi pembuatan pupuk hijau dan atau kompos
hasil perkebunan dengan berbagai metode menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pemasaran meliputi analisis peluang pasar, teknik pemasaran,
dan pengadministrasian hasil pemasaran
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) Agribisnis Tanaman Perkebunan yang meliputi
penyiapan lahan, penyiapan bibit, penanaman bahan tanam,
pemeliharan tanaman, pemanenan dan penanganan pasca panen,
pengelolaan kesuburan tanah, pengelolaan limbah hasil perkebunan
dan pemasaran.

Elemen Capaian Pembelajaran


Penyiapan lahan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
penyiapan lahan tanaman perkebunan meliputi
penentuan komoditas tanaman yang sesuai dengan
potensi daerah, pengolahan tanah, penentuan titik
Elemen Capaian Pembelajaran
tanam, pembuatan lubang tanam, dan pemupukan
dasar menggunakan metode konvensional dan/atau
alat modern.
Penyiapan bibit Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
penyiapan bibit tanaman perkebunan
tahunan/semusim dan/atau herbal meliputi
penyiapan lokasi, sarana dan prasarana pembibitan,
perbanyakan tanaman perkebunan secara vegetatif
(stek, cangkok, okulasi, menyambung, dan/atau
kultur jaringan (in vitro)) serta secara generatif
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Penanaman bahan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
tanam penanaman bahan tanam tanaman perkebunan
dan/atau tanaman penaung meliputi persiapan,
pelaksanaan penanaman dan penyulaman sesuai
karakteristik komoditas menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pengairan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pengairan meliputi berbagai sistem/teknik
pengairan untuk pengembangan tanaman
perkebunan tahunan/semusim dan/atau herbal
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pemupukan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemupukan meliputi penggunaan pupuk organik
dan/atau anorganik diterapkan pada tanaman
perkebunan tahunan/semusim dan/atau herbal
dengan berbagai metode pemupukan (disebar,
ditempatkan, disemprotkan melalui daun, dikocor
dan/atau melalui irigasi)
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pengendalian Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
organisme pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)
pengganggu meliputi hama dan/atau penyebab penyakit tanaman
tanaman (OPT) dan/atau gulma dengan berbagai metode (fisik,
mekanis, kimia, biologi, kultur teknis dan/atau
pengendalian terpadu) menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pemangkasan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
tanaman pemangkasan tanaman meliputi berbagai teknik
pemangkasan (bentuk, pemeliharaan, produksi
dan/atau peremajaan) untuk mengoptimalkan hasil
baik secara kuantitatif maupun kualitatif sesuai
komoditas tanaman menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pemanenan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
penanganan pasca pemanenan tanaman perkebunan meliputi meliputi
panen persiapan panen, teknik panen, dan pencatatan hasil
panen serta penanganan pascapanen tanaman
perkebunan untuk kebutuhan industri dan/atau
kebutuhan sendiri menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pengelolaan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
kesuburan tanah pengelolaan kesuburan tanah meliputi berbagai teknik
konservasi tanah (fisik, kimia dan/atau biologi) sesuai
dengan kondisi topografi menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Elemen Capaian Pembelajaran
Pengelolaan limbah Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
hasil perkebunan pengelolaan limbah hasil perkebunan meliputi
pembuatan pupuk hijau dan/atau pembuatan kompos
dengan berbagai metode menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pemasaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemasaran hasil tanaman perkebunan meliputi
analisis peluang pasar, teknik pemasaran, dan
pengadministrasian hasil pemasaran menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN
DAN HORTIKULTURA

A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
merupakan sekumpulan unit-unit kompetensi yang akan dipelajari
pada Program Keahlian Agribisnis Tanaman Konsentrasi Keahlian
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dikuasai dalam
mengembangkan produksi tanaman pangan dan tanaman
hortikultura.

Mata pelajaran ini memiliki peran dalam pengembangan karakter dan


kompetensi peserta didik. Mata pelajaran ini merupakan mata
pelajaran kejuruan yang dikembangkan sebagai konsentrasi keahlian
yang fleksibel, berfokus pada materi esensial, serta dapat menggali
potensi pertanian di wilayah masing-masing sehingga mendukung
potensi kearifan lokal. Selain itu, mata pelajaran ini juga mampu
membekali para peserta didik dalam menyikapi isu-isu global tentang
ketahanan pangan, perubahan iklim dan kelestarian ekosistem
keberlanjutan.

Pembelajaran pada mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan


berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran
tersebut harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif. Pembelajaran ini mampu memberikan
ruang yang cukup untuk pengembangan prakarsa, kreativitas, serta
kemandirian yang sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Model-model
pembelajaran yang dapat digunakan antara lain Project-based
Learning, teaching factory,
Discovery Learning, Problem-based Learning, Inquiry Learning, atau
model serta metode lain yang relevan.

Pembelajaran pada mata pelajaran ini dapat mengakomodasi peserta


didik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan
keterampilan, serta menguatkan pengembangan iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan kemandirian, mampu
bergotong royong, menjaga kebhinekaan global, bernalar kritis, dan
kreatif. Peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari secara
mendalam tema-tema atau isu penting seperti gaya hidup
berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya, wirausaha,
teknologi, dan kehidupan berdemokrasi, serta dapat menginspirasi
peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills (karakter atau sikap) dan hard skills
(pengetahuan dan keterampilan) melalui proses pembelajaran
sebagai berikut:
1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang Agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura;
2. menerapkan perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-
isu global terkait dengan penyiapan media tanam, penyiapan bibit
tanaman, penanaman, pengendalian organisme pengganggu
tanaman, panen dan pasca panen;
3. mengembangkan produksi tanaman pangan dan hortikultura; dan
4. menerapkan pengelolaan limbah hasil pertanian.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan dan sikap yang terkait
dalam hal penentuan komoditas, penyiapan media tanam, penyiapan
bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen,
pemasaran, serta pengelolaan limbah hasil pertanian. Pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik tanaman pangan seperti masa
simpan hasil yang panjang, dan tanaman hortikultura yang
dibudidayakan di kebun atau pekarangan, bersifat mudah rusak
(perishable), dapat dikonsumsi dalam keadaan segar, dan hasil panen
melimpah (voluminous). Komoditas Tanaman Pangan dan
Hortikultura yang dipelajari dan dikembangkan disesuaikan dengan
potensi daerah yaitu kondisi klimat (faktor klimat) tanah dan air
(faktor edafik), serta nilai ekonomis/tuntutan pasar.

Pembelajaran pada mata pelajaran ini mengintegrasikan kemampuan-


kemampuan dasar baik soft skills meliputi disiplin, tanggung jawab,
kreativitas, kemampuan analisa dan pemecahan masalah, komunikasi
dan kolaborasi. Adapun hard skills meliputi kemampuan penyiapan
media tumbuh, penyiapan bibit tanaman, penanaman, pemeliharaan
tanaman, panen dan pasca panen, pengelolaan limbah hasil pertanian,
serta pemasaran hasil budi daya secara konvensional maupun digital.
Kemampuan-kemampuan tersebut di atas disusun sebagai elemen-
elemen pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan persyaratan yang
ada di industri, dunia usaha sektor produksi tanaman, persyaratan
standar kompetensi yang relevan, serta sesuai Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Sektor
Pertanian.

Elemen-elemen pada mata pelajaran Agribisnis ini dapat diuraikan


sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Penyiapan media meliputi media tumbuh untuk tanaman yang ditanam
tanam di lahan basah, lahan kering, di pot dan tanaman yang
ditanam dengan metode lainnya seperti hidroponik,
aquaponik dan aeroponik maupun pertanian organik
secara konvensional dan/atau dengan alat modern
Penyiapan bibit meliputi perbanyakan tanaman secara vegetatif (stek,
okulasi, cangkok, menyambung, kultur jaringan) dan
secara generatif, untuk tanaman pangan dan
hortikultura secara konvensional dan/atau dengan alat
modern
Penanaman meliputi persiapan, pelaksanaan dan penyulaman
sesuai komoditas tanaman secara konvensional
dan/atau dengan alat modern
Pengairan meliputi berbagai teknik pengairan di lahan basah,
lahan kering, untuk tanaman semusim dan tanaman
tahunan, maupun penanaman sistem hidroponik,
aquaponik, dan aeroponik secara konvensional
dan/atau dengan alat modern
Pemupukan meliputi pupuk organik dan/atau anorganik secara
manual maupun mekanis secara konvensional
dan/atau dengan alat modern
Pengendalian meliputi gulma, hama dan/atau penyebab penyakit
Organisme tanaman dengan berbagai metode
pengendalian (mekanis, biologis, kimia, kultur
teknis, hayati,
Elemen Deskripsi
Pengganggu terpadu dan lainnya) secara konvensional dan/atau
Tanaman (OPT) dengan alat modern
Perlakuan khusus meliputi antara lain pemberian hormon tumbuh,
pembumbunan, pemangkasan, pemasangan ajir,
disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan secara
konvensional dan/atau dengan alat modern
Panen dan pasca meliputi persiapan panen, teknik panen,
panen sorting, grading, packing, dan/atau labelling
secara
konvensional dan/atau dengan alat modern
Pengelolaan limbah meliputi pembuatan pupuk hijau dan/atau kompos,
hasil pertanian pestisida nabati dengan berbagai metode, secara
konvensional dan/atau dengan alat modern
Pemasaran meliputi analisa peluang pasar, komunikasi, teknik
pemasaran konvensional dan/atau digital, administrasi
dan pembukuan usaha.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang
meliputi penyiapan media tanam, penyiapan bibit, penanaman,
pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen, pemasaran, serta
pengelolaan limbah hasil pertanian.

Elemen Capaian Pembelajaran


Penyiapan media Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyiapkan
tanam media tumbuh untuk tanaman yang ditanam di lahan
basah, lahan kering, di pot dan tanaman yang
ditanam dengan metode lainnya seperti hidroponik,
aquaponik dan aeroponik maupun pertanian organik
secara konvensional dan/atau dengan alat modern.
Penyiapan bibit Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyiapkan
bibit melalui perbanyakan tanaman secara vegetatif
(stek, okulasi, cangkok, menyambung, kultur
jaringan) serta generatif untuk tanaman pangan dan
hortikultura secara konvensional dan/atau dengan
alat modern.
Penanaman Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
penanaman mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan
penyulaman sesuai komoditas tanaman secara
konvensional dan/atau dengan alat modern.
Pengairan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pengairan yang meliputi berbagai teknik pengairan
di lahan basah, lahan kering, untuk tanaman
semusim dan tanaman tahunan, maupun
penanaman sistem
hidroponik, aquaponik, dan aeroponik secara
konvensional dan/atau dengan alat modern.
Pemupukan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemupukan meliputi pupuk organik dan/atau
anorganik secara manual maupun mekanis secara
konvensional dan/atau dengan alat modern.
Pengendalian Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
Organisme pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
Pengganggu (OPT) meliputi gulma, hama dan/atau penyebab
Tanaman (OPT) penyakit
Elemen Capaian Pembelajaran
tanaman dengan berbagai metode, secara
konvensional dan/atau dengan alat modern.
Perlakuan khusus Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
perlakuan khusus pada tanaman pangan dan
hortikultura seperti pemberian hormon tumbuh,
pembumbunan, pemangkasan, pemasangan ajir yang
disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan secara
konvensional dan/atau dengan alat modern.
Panen dan pasca Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
panen panen dan pasca panen produksi tanaman meliputi
persiapan panen, teknik panen, sorting, grading,
packing, dan/atau labelling secara konvensional
dan/atau dengan alat modern.
Pengelolaan limbah Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
hasil pertanian pengelolaan limbah hasil produksi tanaman meliputi
pembuatan pupuk hijau dan/atau kompos, pestisida
nabati dengan berbagai metode.
Pemasaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemasaran mulai dari analisa peluang pasar,
komunikasi, teknik pemasaran konvensional
dan/atau digital, hingga administrasi dan
pembukuan usaha.
3. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS PERBENIHAN TANAMAN

A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Perbenihan Tanaman merupakan
sekumpulan unit-unit kompetensi yang akan dipelajari pada Program
Keahlian Agribisnis Tanaman, Konsentrasi Keahlian Agribisnis
Perbenihan Tanaman. Mata pelajaran ini meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang harus dikuasai dalam mengembangkan
produksi/penangkaran benih generatif, produksi benih vegetatif,
produksi benih secara kultur jaringan (in vitro), pengujian mutu
benih, dan penjaminan mutu benih sesuai kewenangannya dalam
membantu tugas analis benih di industri perbenihan tanaman pangan
dan/atau tanaman hortikultura, dan/atau tanaman perkebunan.
Selain itu peserta didik juga dibekali dengan kemampuan
berwirausaha yang kreatif dan mandiri di bidang penangkaran benih
tanamanFungsi mata pelajaran ini untuk mengembangkan peserta
didik dalam melakukan proses agribisnis tanaman sebagai generasi
muda penerus pertanian dengan menjadi agripreneur muda dan/atau
bekerja di industri perbenihan tanaman, membantu menjaga
ketahanan sumber nabati secara berkelanjutan, serta secara tidak
langsung sebagai pelestari dan pengembang keanekaragaman sumber
daya genetis tanaman nasional dalam menghadapi perubahan iklim,
dan perkembangan teknologi global.Pembelajaran mata pelajaran ini
dapat dilakukan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode
serta model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang
harus dipelajari. Pembelajaran tersebut harus dapat menciptakan
pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana (passion), dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Model-model
pembelajaran yang dapat digunakan antara lain Project-based
Learning, teaching factory, Discovery Learning, Problem- based
Learning, Inquiry Learning, atau model lainnya serta metode yang
relevan.

Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membangun kemampuan


dasar peserta didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian
agribisnis perbenihan tanaman dengan memegang teguh iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap
manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan
adaptif terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kepemimpinan, dan hard skills sehingga
mampu:
1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang Agribisnis
Perbenihan Tanaman;
2. menerapkan perkembangan teknologi produksi/penangkaran
benih tanaman dan isu-isu global terkait dengan pengelolaan
sumber daya genetis, penyiapan media tanam, penyiapan bibit
tanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan dan penanganan
pasca panen serta pemasaran;
3. mengembangkan produksi/penangkaran benih tanaman inbrida
maupun hibrida untuk tanaman pangan, hortikultura, maupun
perkebunan;
4. menerapkan pengolahan dan pengujian mutu benih tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan;
5. menerapkan pengelolaan limbah hasil pertanian;
6. mengembangkan kewirausahaan di bidang perbenihan tanaman
yang mandiri dan kreatif; dan
7. menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan, dan sikap meliputi
ketelitian, ketekunan, integritas, percaya diri, dan selalu taat
mengikuti standar prosedur yang sudah ditetapkan. Komponen
tersebut dikembangkan agar kompeten di bidang
produksi/penangkaran benih tanaman secara menyeluruh dengan
mengikuti prinsip genetis dan prinsip agronomis yang meliputi:
teknik penanaman, persemaian, mengelola pertanaman, seleksi
(roguing) pemurnian, penyerbukan (polinasi), panen dan penanganan
pasca panen calon benih, mengolah benih, pengujian benih,
perbanyakan benih secara vegetatif,
mendistribusikan/mengedarkan/ memasarkan benih.
Mata pelajaran ini mengintegrasikan kemampuan soft skills dan hard
skills, yang terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Teknik meliputi persemaian, penyiapan lahan/media, dan
penanaman penanaman dengan menerapkan prinsip genetis
maupun prinsip agronomis tanaman sesuai potensi
daerah, dengan alat konvensional, dan/atau modern
Pengelolaan meliputi pengelolaan air irigasi, pemupukan,
pertanaman pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
terpadu, penyerbukan (polinasi)baik selfing (serumah)
maupun crossing (silang), dan/atau pemangkasan
tanaman sesuai potensi daerah, dengan metode
konvensional dan/atau alat mekanis modern.
Pemanenan dan meliputi teknik panen, ekstraksi biji calon benih,
penanganan pasca pengeringan, sortasi, dan grading untuk komoditas
panen calon benih sesuai potensi daerah, dengan metode konvensional
dan/atau alat mekanis modern
Pengolahan benih meliputi pembersihan, perlakuan
benih/pemberian bahan kimia (pestisida),
pengemasan, dan penyimpanan benih, baik secara
konvensional
dan/atau dengan alat mekanis modern untuk
tanaman sesuai potensi daerah
Pengelolaan meliputi pembuatan pupuk hijau, pembuatan kompos
limbah hasil dengan berbagai metode dan/atau produk sampingan
pertanian lainnya sesuai perkembangan teknologi
Produksi/ meliputi produksi benih inbrida, hibrida, pengelolaan
penangkaran benih sumber, sertifikasi benih tanaman sesuai
benih potensi daerah
Perbanyakan meliputi stek, cangkok, sambung, okulasi, dan/atau
benih secara kultur jaringan (in vitro) dengan metode
vegetatif sederhana dan/atau alat modern
Pengujian mutu meliputi pengambilan contoh, pengujian standar
benih (kadar air, kemurnian fisik, dan daya berkecambah
benih), dan/atau pengujian khusus (uji hibriditas, uji
viabilitas biokimia, penetapan bobot 1000 butir, uji
kesehatan benih) dengan berbagai metode tanaman
pangan, dan/atau hortikultura, dan/atau
perkebunan
Pendistribusian meliputi analisis peluang pasar, teknik pemasaran,
dan pemasaran teknik pemasaran, pengadministrasian hasil,
benih pemasaran secara konvensional maupun digital

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) agribisnis perbenihan tanaman yang meliputi
produksi/penangkaran benih, teknik penanaman, pengelolaan
pertanaman, seleksi (roguing) pemurnian, penyerbukan (polinasi),
perbanyakan bibit secara vegetatif, pemanenan dan penanganan
pasca panen, pengolahan benih, pengujian benih, penjaminan mutu
benih sesuai kewenangan yang dimiliki, pengelolaan limbah, dan
distribusi/pemasaran benih.
Elemen Capaian Pembelajaran
Teknik penanaman Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
persemaian, penyiapan lahan/media, dan penanaman
secara konvensional dan/atau dengan alat mekanis
modern dengan menerapkan prinsip genetis maupun
prinsip agronomis tanaman sesuai potensi daerah.
Pengelolaan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pertanaman pengelolaan pertanaman secara konvensional
dan/atau dengan alat mekanis modern yang meliputi
pengelolaan air irigasi, pemupukan, pengendalian
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) terpadu,
penyerbukan (polinasi) baik selfing (serumah)
maupun crossing (silang), dan/atau pemangkasan
tanaman
sesuai potensi daerah.
Pemanenan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
penanganan pasca pemanenan dan penanganan pasca panen calon benih
panen calon benih secara konvensional dan/atau dengan alat mekanis
modern yang meliputi teknik panen, ekstraksi biji
calon benih, pengeringan, sortasi, dan grading untuk
komoditas sesuai potensi daerah.
Pengolahan benih Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pembersihan, perlakuan benih/pemberian bahan
kimia (pestisida), pengemasan, dan penyimpanan
benih, baik secara manual maupun menggunakan alat
mekanis untuk tanaman sesuai potensi daerah.
Pengelolaan limbah Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
hasil pertanian pengelolaan limbah hasil pertanian mulai dari
pembuatan pupuk hijau, pembuatan kompos dengan
berbagai metode dan/atau produk sampingan lainnya
sesuai perkembangan teknologi.
Produksi/ Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
penangkaran benih produksi/penangkaran benih mulai dari produksi
benih inbrida, hibrida, pengelolaan benih sumber,
hingga sertifikasi benih tanaman sesuai potensi
daerah.
Perbanyakan benih Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
secara vegetatif perbanyakan benih secara vegetatif dengan metode
konvensional dan/atau alat mekanis modern seperti
stek, cangkok, sambung, okulasi, dan/atau kultur
jaringan (in vitro).
Pengujian benih Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pengujian benih mulai dari pengambilan contoh,
pengujian standar (kadar air, kemurnian fisik, dan
daya berkecambah benih), dan/atau pengujian khusus
(uji hibriditas, uji viabilitas biokimia, penetapan bobot
1000 butir, uji kesehatan benih) dengan berbagai
metode tanaman pangan, dan/atau hortikultura,
dan/atau perkebunan.
Pendistribusian dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemasaran benih pendistribusian dan pemasaran benih mulai dari
analisis peluang pasar, teknik pemasaran, teknik
pemasaran, pengadministrasian hasil, hingga
pemasaran secara konvensional maupun digital.

Anda mungkin juga menyukai