Anda di halaman 1dari 6

Untuk kebutuhan Uji Keterbacaan

Tidak untuk disebarluaskan

6.1.1. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan merupakan
sekumpulan unit-unit kompetensi yang akan dipelajari pada Program
Keahlian Agribisnis Kosentrasi Keahlian Tanaman Perkebunan, yang
merupakan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus
dikuasai dalam mengembangkan produksi tanaman perkebunan.

Fungsi mata pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan untuk


menumbuh-kembangkan kebanggaan pada peserta didik dalam
melakukan proses agribisnis tanaman perkebunan sebagai generasi
muda penerus pertanian dengan menjadi agripreneur muda dan atau
bekerja di industri produksi tanaman sesuai dengan perkembangan
dunia kerja, setelah belajar pada program keahlian Agribisnis
Tanaman Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan.
T
Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk
AF
mengembangkan kompetensi produksi tanaman pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
R

Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan


berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai
D

dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran


tersebut harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Model-model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project-
based learning, teaching factory, discovery-based learning, problem-
based learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta
metode yang relevan.

Mata pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan berkontribusi dalam


membangun kemampuan peserta didik menjadi pribadi yang
menguasai keahlian Agribisnis Tanaman Konsentrasi Tanaman
Perkebunan dan membentuk peserta didik yang beriman dan

1
Untuk kebutuhan Uji Keterbacaan
Tidak untuk disebarluaskan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap


manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan
adaptif terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan bertujuan untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan hardskill dan softskill
melalui proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja pada
agribisnis tanaman perkebunan;
2. Menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis
tanaman perkebunan;
3. Menerapkan perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-
isu global terkait dengan penyiapan lahan, penyiapan bibit
tanaman, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan dan
penanganan pasca panen;
T
4. Mengembangkan produksi tanaman perkebunan;
5. Menerapkan pengelolaan kesuburan tanah;
AF

6. Menerapkan pengelolaan limbah hasil perkebunan;


7. Menerapkan pemasaran hasil perkebunan.
R

C. Karakteristik
D

Mata Pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan memiliki komponen


pengetahuan fakta, konsep, prosedural dan metakognitif terkait
dalam hal penyiapan lahan, penyiapan bibit, penanaman bahan
tanam, pemeliharaan tanaman, pemanenan dan penanganan pasca
panen, pemeliharaan kesuburan tanah, pengelolaan limbah hasil
perkebunan, dan pemasaran. Komoditas tanaman dikembangkan
sesuai potensi daerah yaitu kondisi klimat (faktor klimat) tanah dan
air (faktor edapik), nilai ekonomis/tuntutan pasar.

Ruang lingkup materi mata pelajaran Agribisnis Tanaman


Perkebunan meliputi : penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3), penyiapan lahan, penyiapan bibit tanaman, penanaman bahan
tanam, pemeliharan tanaman (pengairan, pemupukan, pengendalian
organisme pengganggu tanaman, dan pemangkasan), panen dan
penanganan pasca panen, pengelolaan kesuburan tanah, pengelolaan
limbah hasil perkebunan, dan pemasaran hasil tanaman perkebunan.

2
Untuk kebutuhan Uji Keterbacaan
Tidak untuk disebarluaskan

Elemen-elemen pada mata pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan


meliputi:
Elemen Deskripsi
Penyiapan lahan Penyiapan lahan meliputi pengolahan
tanah, penentuan titik tanam, pembuatan
lubang tanam, dan pemupukan dasar
menggunakan alat konvensional dan atau
modern.
Penyiapan bibit Penyiapan bibit meliputi penyiapan lokasi,
sarana dan prasarana pembibitan,
perbanyakan tanaman perkebunan secara
vegetatif dan generatif baik konvensional
dan atau dengan teknologi modern.
Penanaman bahan Penanaman bahan tanam tanaman
tanam perkebunan dan atau tanaman penaung
meliputi persiapan penanaman,
pelaksanaan penanaman dan penyulaman
sesuai karakteristik komoditas tanaman
perkebunan tahunan/semusim dan atau
herbal.
Pengairan Pengairan meliputi berbagai sistem/teknik
pengairan untuk pengembangan tanaman
perkebunan.
T
Pemupukan Pemupukan diterapkan pada tanaman
perkebunan tahunan/semusim dan atau
AF
herbal dengan berbagai metode
pemupukan menggunakan pupuk organik
dan atau anorganik secara konvensional
dan atau modern
R

Pengendalian Pengendalian organisme pengganggu


organisme pengganggu tanaman (OPT) meliputi hama dan atau
tanaman (OPT) penyebab penyakit tanaman dan atau
D

gulma secara fisik/mekanis/kimia


/biologi/kultur teknis dan atau
pengendalian terpadu.
Pemangkasan tanaman Perlakuan pemangkasan diterapkan tidak
pada semua tanaman perkebunan, hanya
pada tanaman yang membutuhkan
dengan tujuan untuk mengoptimalkan
hasil baik secara kuantitatif maupun
kualitatif sesuai komoditas tanaman.
Pemangkasan meliputi pemangkasan
bentuk/pemeliharaan/produksi dan atau
peremajaan.
Pemanenan dan Pemanenan tanaman perkebunan
penanganan pasca meliputi persiapan panen, melakukan
panen pemanenan, dan pencatatan hasil panen
serta penanganan pascapanen tanaman
perkebunan, baik konvensional dan atau
dengan teknologi modern.
Pengelolaan kesuburan Pengelolaan kesuburan tanah disesuaikan
tanah dengan kondisi topografi lahan secara
fisik/mekanik/kimia dan atau biologi.
Pengelolaan limbah Pengelolaan limbah hasil perkebunan

3
Untuk kebutuhan Uji Keterbacaan
Tidak untuk disebarluaskan

Elemen Deskripsi
hasil perkebunan meliputi pembuatan pupuk hijau dan
atau kompos dengan berbagai metode.
Pemasaran Pemasaran hasil perkebunan meliputi
membaca peluang pasar, teknik
pemasaran, pengadministrasian hasil
pemasaran, dan penggunaan data
pemasaran untuk pengembangan usaha.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F (kelas XI dan XII), siswa akan memiliki kompetensi
(hard skills dan soft skills) agribisnis tanaman perkebunan yang
meliputi penyiapan lahan, penyiapan bibit, penanaman bahan tanam,
pemeliharan tanaman, pemanenan dan penanganan pasca panen,
pengelolaan kesuburan tanah, pengelolaan limbah hasil perkebunan
dan pemasaran. Elemen kompetensi pada mata pelajaran Agribisnis
Tanaman Perkebunan sebagai berikut :

Elemen Capaian Pembelajaran


T
Penyiapan lahan Pada akhir fase F, peserta didik dapat
melakukan penyiapan lahan tanaman
AF
perkebunan meliputi pengolahan tanah,
penentuan titik tanam, pembuatan lubang
tanam, dan pemupukan dasar
menggunakan alat konvensional dan atau
modern.
R

Penyiapan bibit Pada akhir fase F, peserta didik dapat


melakukan penyiapan bibit tanaman
perkebunan tahunan/semusim dan atau
D

herbal meliputi penyiapan lokasi, sarana


dan prasarana pembibitan, perbanyakan
tanaman perkebunan secara vegetatif dan
generatif baik konvensional dan atau dengan
teknologi modern.
Penanaman bahan Pada akhir fase F, peserta didik dapat
tanam melakukan penanaman bahan tanam
tanaman perkebunan dan atau tanaman
penaung meliputi persiapan penanaman,
pelaksanaan penanaman dan penyulaman
sesuai karakteristik komoditas tanaman
perkebunan tahunan/semusim dan atau
herbal.
Pengairan Pada akhir fase F, peserta didik dapat
melakukan pengairan meliputi berbagai
sistem/teknik pengairan untuk
pengembangan tanaman perkebunan.
Pemupukan Pada akhir fase F, peserta didik dapat
melakukan pemupukan tanaman
perkebunan diterapkan pada tanaman
perkebunan tahunan/semusim dan atau
herbal dengan berbagai metode pemupukan

4
Untuk kebutuhan Uji Keterbacaan
Tidak untuk disebarluaskan

Elemen Capaian Pembelajaran


menggunakan pupuk organik dan atau
anorganik secara manual dan atau mekanik.
Pengendalian Pada akhir fase F, peserta didik dapat
organisme melakukan pengendalian organisme
pengganggu tanaman pengganggu tanaman (OPT) meliputi hama
(OPT) dan atau penyebab penyakit tanaman dan
atau gulma secara fisik/mekanis/ kimia
/biologi/kultur teknis dan atau
pengendalian terpadu.
Pemangkasan Pada akhir fase F, peserta didik dapat
tanaman melakukan pemangkasan, diterapkan tidak
pada semua tanaman perkebunan, hanya
pada tanaman yang membutuhkan dengan
tujuan untuk mengoptimalkan hasil baik
secara kuantitatif maupun kualitatif sesuai
komoditas tanaman. Pemangkasan meliputi
pemangkasan bentuk/pemeliharaan/
produksi dan atau peremajaan.
Pemanenan dan Pada akhir fase F, peserta didik dapat
penanganan pasca melakukan pemanenan tanaman
panen perkebunan meliputi persiapan panen,
melakukan pemanenan, dan pencatatan
T
hasil panen serta penanganan pascapanen
tanaman perkebunan, baik konvensional
dan atau dengan teknologi modern.
AF

Pengelolaan Pada akhir fase F, peserta didik dapat


kesuburan tanah melakukan pengelolaan kesuburan tanah
disesuaikan dengan kondisi topografi lahan
secara fisik/mekanik/kimia dan atau
R

biologi.
Pengelolaan limbah Pada akhir fase F, peserta didik dapat
hasil perkebunan melakukan pengelolaan limbah hasil
D

perkebunan meliputi pembuatan pupuk


hijau dan atau pembuatan kompos dengan
berbagai metode.
Pemasaran Pada akhir fase F, peserta didik dapat
melakukan pemasaran hasil tanaman
perkebunan meliputi membaca peluang
pasar, teknik pemasaran,
pengadministrasian hasil pemasaran, dan
penggunaan data pemasaran untuk
pengembangan usaha.

E. Referensi :

1. Salinan Keputusan Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan


Perbukuan, Nomor 029/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran Mata
Pelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan.

2. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Republik Indonesia, Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi Pada

5
Untuk kebutuhan Uji Keterbacaan
Tidak untuk disebarluaskan

Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang


Pendidikan Menengah.

3. Skema Sertifikasi KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian Agribisnis


Tanaman Perkebunan tahun 2017.

T
AF
R
D

Anda mungkin juga menyukai