Anda di halaman 1dari 5

CAPAIAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agriteknologi


Program Keahlian : Agribisnis Ternak
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Agribisnis Ternak
Waktu : 216 Jam Pelajaran

A. Rasional
Dasar-dasar Agribisnis Ternak adalah mata pelajaran dasar pada program
keahlian Agribisnis Ternak, merupakan mata pelajaran prasyarat bagi
mata pelajaran kejuruan yang lain pada program keahlian Agribisnis
Ternak.

Mata pelajaran ini berisi kemampuan yang mendasari penguasaan keahlian


Agribisnis Ternak agar peserta didik mampu berpikir ilmiah, bersikap
positif, dan berketerampilan sesuai standar kompetensi yang dibutuhkan,
mampu menemukan berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai
baru secara mandiri. Mata pelajaran ini akan menjadi dasar bagi peserta
didik untuk memahami dan menjalankan proses-proses dalam Agribisnis
Ternak; menyiapkan kandang, mengoperasikan peralatan farm,
mengidentifikasi bibit ternak, membuat dan memberikan pakan,
memelihara ternak, menjaga kesehatan hewan, mengelola recording farm,
memanen dan memasarkan hasil panen sesuai standar.

Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Ternak ini membekali peserta didik


untuk mampu mengaplikasikan dasar-dasar pemeliharaan ternak dalam
berwirausaha dan/atau bekerja pada jabatan-jabatan kerja di dunia usaha
dan dunia kerja bidang peternakan. Mata pelajaran ini harus dipahami oleh
peserta didik sebelum mempelajari mata pelajaran lain pada program
keahlian Agribisnis Ternak, agar mereka ahli di bidang peternakan
sekaligus bernalar kritis, mandiri, kreatif, dan adaptif. Selain itu, mata
pelajaran ini juga memberikan wawasan bagi peserta didik tentang isu-isu
global terkait dengan ketahanan pangan, perubahan iklim, dan kelestarian
ekosistem.
Setelah mempelajari mata pelajaran ini diharapkan peserta didik akan
termotivasi untuk terus belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang
tentang agribisnis peternakan yang akan dipelajari di kelas XI dan XII.
Peserta didik juga diharapkan akan mampu mengembangkan secara
mandiri usaha agribisnis peternakan, atau dapat berkiprah di dunia kerja
sesuai tuntutan dan kebutuhan perkembangan industri peternakan.

Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Ternak ini berkontribusi dalam


membangun kemampuan dasar peserta didik menjadi pribadi yang
menguasai keahlian agribisnis ternak dengan memegang teguh iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia
dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif
terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis bertujuan untuk membekali peserta
didik dengan dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap
baik soft skills maupun hard skills sehingga memiliki pemahaman yang
utuh (komprehensif) tentang Program Keahlian Agribisnis Ternak setelah
menyelesaikan proses pembelajaran, meliputi:
1. Memahami profil dan proses bisnis industri bidang agribisnis ternak;
2. Memahami perkembangan teknologi dan isu-isu global terkait bidang
agribisnis ternak;
3. Memahami agripreneur, lapangan kerja, dan peluang usaha di bidang
agribisnis ternak;
4. Memahami proses-proses dasar pekerjaan bidang peternakan;
5. Memahami penanganan komoditas ternak sesuai prosedur keselamatan
dan kesehatan kerja (K3LH).

C. Karakteristik
Dasar-dasar Agribisnis Ternak merupakan mata pelajaran prasyarat untuk
mata pelajaran kejuruan lain pada program keahlian Agribisnis Ternak.
Mata pelajaran ini memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
yang diperlukan dalam memahami secara komprehensif profil industri,
profesi atau pekerjaan, dan peluang usaha pada industri peternakan.

Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan kepada lapangan kerja,


jabatan kerja, dan peluang usaha yang dapat dimasuki setelah lulus, serta
konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari di kelas XI dan XII untuk
menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas
melalui:
1. Pembelajaran di ruang kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium/workshop/bangsal unit-unit pembibitan,
pakan, pembesaran, pemotongan ternak, penanganan kesehatan
ternak, dan pengolahan hasil peternakan;
3. Pembelajaran di unit teaching factory;
4. Pembelajaran membuat projek sederhana;
5. Berinteraksi dengan alumni dan atau praktisi industri;
6. Berkunjung ke industri peternakan;
7. Pencarian informasi melalui media digital.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai


dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran
berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran
berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta
metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan
atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi. Penilaian
meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes, sikap melalui
observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar
teman, dan penilaian diri serta keterampilan melalui penilaian proses,
produk, portofolio dan studi kasus. Pembelajaran Dasar-dasar Agribisnis
Ternak dapat dilakukan dengan sistem blok (block system) disesuaikan
dengan karakteristik elemen yang dipelajari.

Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Ternak mengintegrasikan


kemampuan-kemampuan dasar baik hard skill maupun soft skills, meliputi
kemampuan pemahaman profil industri dan profesi di industri peternakan,
perkembangan teknologi bidang peternakan, isu-isu global terkait dengan
peternakan, agripreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi pemahaman
proses-proses dasar peternakan dan penanganan komoditas peternakan
sesuai prosedur, keselamatan, serta kesehatan kerja dan lingkungan hidup
(K3LH). Kemampuan-kemampuan tersebut disusun sebagai elemen-elemen
pembelajaran.
Elemen Deskripsi

Proses bisnis secara Meliputi pemahaman proses bisnis secara


menyeluruh di bidang menyeluruh manajemen produksi bidang
agribisnis ternak agribisnis ternak, antara lain penerapan
K3LH, perencanaan produk, mata rantai
pasok (Supply Chain), logistik, proses
produksi, penggunaan dan perawatan
peralatan di bidang agribisnis ternak, serta
pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi Meliputi pemahaman tentang teknologi
produksi dan isu-isu global peternakan seperti perkembangan
terkait dengan agribisnis dan bioteknologi, otomatisasi, aplikasi digitalisasi
industri ternak dan internet of things (IoT), serta isu-isu
pemanasan global, perubahan iklim,
ketersediaan pangan global, regional dan
lokal, pertanian berkelanjutan, sistem
kelembagaan pada rantai produksi dan pasar,
dan limbah dengan prinsip 8R (Rethink,
Refuse, Reuse, Refurbish, Repair, Repurpose,
Recycle).
Agripreneur, peluang usaha Meliputi pemahaman tentang profil
dan pekerjaan/profesi di agripreneur yang mampu membaca peluang
bidang agribisnis ternak pasar dan usaha, profesi pemroduksi ternak
(petani ternak) dalam rangka menumbuhkan
jiwa wirausaha, serta peluang usaha dan
peluang bekerja di bidang agribisnis ternak.
Proses-proses dasar pada Meliputi pemahaman tentang konsep, prinsip
agribisnis ternak dan prosedur peternakan (pembibitan, pakan,
perkandangan, kesehatan ternak,
pemeliharaan, pemanenan dan pemasaran).
Penanganan komoditas Meliputi pemahaman tentang
peternakan sesuai prosedur, pengidentikasian karakteristik dan
keselamatan, dan kesehatan penanganan komoditas peternakan untuk
kerja (K3) disimpan, dikonsumsi, atau diproses lebih
lanjut menjadi produk olahan setengah jadi,
atau produk jadi dengan menerapkan prinsip
dan prosedur K3.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran
yang utuh mengenai program keahlian Agribisnis Ternak sehingga mampu
menumbuhkan kebanggaan, harapan besar, passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada akhir fase E,
rumusan capaian pembelajaran dari masing-masing elemen pembelajaran
sebagai berikut.
Elemen Capaian Pembelajaran

Proses bisnis secara Pada akhir fase E, peserta didik mampu


menyeluruh di bidang memahami tentang proses bisnis secara
agribisnis ternak menyeluruh manajemen produksi bidang
agribisnis ternak, antara lain penerapan
K3LH, perencanaan produk, mata rantai
pasok (Supply Chain), logistik, proses
produksi, penggunaan dan perawatan
peralatan di bidang agribisnis ternak, serta
pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi Pada akhir fase E, peserta didik mampu
produksi dan isu-isu global memahami tentang teknologi peternakan
terkait dengan agribisnis dan seperti perkembangan bioteknologi,
industri ternak otomatisasi, aplikasi digitalisasi dan internet
of things (IoT), serta isu-isu pemanasan
global, perubahan iklim, ketersediaan pangan
global, regional dan lokal, pertanian
berkelanjutan, sistem kelembagaan pada
rantai produksi dan pasar, dan limbah
dengan prinsip 8R (Rethink, Refuse, Reuse,
Refurbish, Repair, Repurpose, Recycle).
Agripreneur, peluang usaha dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
pekerjaan/profesi di bidang menjelaskan tentang profil agripreneur yang
agribisnis ternak mampu membaca peluang pasar dan usaha,
profesi pemroduksi ternak (petani ternak)
dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha,
serta peluang usaha dan peluang bekerja di
bidang agribisnis ternak.
Proses-proses dasar pada Pada akhir fase E, peserta didik mampu
agribisnis ternak menjelaskan tentang konsep, prinsip dan
prosedur peternakan (pembibitan, pakan,
perkandangan, kesehatan ternak,
pemeliharaan, pemanenan dan pemasaran).
Penanganan komoditas Pada akhir fase E, peserta didik mampu
peternakan sesuai prosedur, menjelaskan tentang pengidentikasian
keselamatan, dan kesehatan karakteristik dan penanganan komoditas
kerja (K3) peternakan untuk disimpan, dikonsumsi,
atau diproses lebih lanjut menjadi produk
olahan setengah jadi, atau produk jadi
dengan menerapkan prinsip dan prosedur K3.

E. Referensi
1. Anindita, R, Baladina N. 2017. Pemasaran Produk Pertanian.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
2. Hosnan, M. 2016. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam
Pembelajaran Abad 21. Bogor : Ghalia Indonesia.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012
Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja.
4. Warmadewi, Dewi Ayu. Dkk. 2017. Prinsip Dasar Pemetaan Kawasan
Peternakan. Denpasar: Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai