Materi Pembelajaran :
1. Karakteristik bahan pakan berdasarkan asal/sumbernya
2. Karakteristik bahan pakan berdasarkan kandungan nutrisi
3. Karakteristik bahan pakan berdasarkan bentuk
4. Karakteristik bahan pakan berdasarkan kelaziman penggunaan
5. Karakteristik pakan berdasarkan bentuk dan tujuan pemeliharaan ternak
Media : - Laptop
- Proyektor
- Materi ajar (PPT, mindmap dan video)
Sumber Belajar :
- Buku Sekolah Elektronik Agribisnis Pakan Ternak Ruminansia Kelas X, Direktorat Pembinaan SMK. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta
- Tim Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB. Pengetahuan Bahan Makanan Ternak. CV. Nutri
Sejahtera. Bogor
- Farm peternakan
Langkah Pembelajaran
Langkah Kerja:
1. Tentukan beberapa bahan pakan dari sumber belajar buku dan internet untuk diidentifikasi
2. Lakukan identifikasi bahan pakan tersebut berdasarkan asal/sumbernya, kandungan
nutrisinya, bentuk dan kelaziman penggunaannya.
3. Tuangkan hasil kerja kelompok ke dalam lembar observasi
4. Presentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.
Lembar Observasi 1
Asal
No. Jenis Bahan Pakan Sumber/Asal
Hewani Nabati
1. Dedak padi √ Industri penggilingan padi/beras
(industri pertanian)
2. Tepung tulang √ Pengolahan tulang (RPH)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Lembar Observasi 2
Bnetuk Fisik
No. Jenis Bahan Pakan Bongka Cair Keterangan
Butiran Tepung
han
1. Dedak padi √ Tidak memerlukan proses
pengolahan tambahan
2. Biji jagung √ Harus dilakukan proses
pengolahan tambahan
berupa penggilingan
menjadi bentuk tepung
Harus
dijemur/dikeringkan
sampai KA 14%
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Lembar Observasi 3
Kelaziman Penggunaan
No. Jenis Bahan Pakan Faktor Pembatas
Konvensional Nonkonvensional
1. Dedak padi √ Adanya campuran
sekam
Kandungan asam fitat
yang mengganggu
penyerapan posfor
2. Ampas tebu √ SK tinggi
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Lembar Observasi 4
Komposisi Bahan Pakan Pengelompokan
No. Jenis Bahan Pakan
EM (kkal) PK LK SK Ca P Energi Protein Mineral
--------------------- % --------------------
1. Dedak padi halus 12
2.
3.
4.
5.
Lembar Observasi 5 : Bentuk Pakan
Betuk Fisik
No. Jenis Pakan Keterangan Penggunaan
Mash crumble Pellet Kible
28 √
29 √
30
31
32
Lampiran 3 : Instrumen penilaian (Kisi-kisi, Soal, Kunci/rubrik/rambu-rambu Jawaban, Pedoman penskoran)
Psikomotorik
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal Bentuk Penilaian
P1 P2 P3 P4
Mengidentifikasi Mengidentifikasi pengelompo- Siswa dapat mengelompokkan Lembar obsevasi
pengelompokan bahan kan bahan pakan berdasarkan bahan pakan berdasarkan
pakan sumber/asalnya sumber/asalnya
dan pakan ternak
(ruminansia, Mengidentifikasi pengelompo- Siswa dapat mengelompokkan
unggas, aneka ternak) kan bahan pakan berdasarkan bahan pakan berdasarkan
kandungan nutrisinya kandungan nutrisinya
Kunci Jawaban
1. B 6. D 11. B 16. D
2. C 7. A 12. A 17. D
3. D 8. C 13. C 18. D
4. B 9. A 14. D 19. A
5. C 10. C 15. A 20. A
d. Soal Uraian
1. Jelaskan karakteristik pengelompokan bahan pakan berdasarkan asal/sumbernya?
2. Jelaskan karakteristik pengelompokan bahan pakan berdasarkan kandungan nutrisinya ?
Materi Pembelajaran :
1. Kriteria kerusakan bahan pakan ternak
2. Pemalsuan bahan pakan ternak
3. Teknik Pengujian Bahan Pakan Secara Fisik
- Uji organoleptik
- Uji apung
- Uji bulk density
Media : - Laptop
- Proyektor
- Materi ajar (PPT, mindmap dan video)
Sumber Belajar :
- Buku Sekolah Elektronik Agribisnis Pakan Ternak Ruminansia Kelas X, Direktorat Pembinaan SMK. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta
- Tim Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB. Pengetahuan Bahan Makanan Ternak. CV. Nutri
Sejahtera. Bogor
- Farm peternakan
Langkah Pembelajaran
Brainstorming Menanya
- Guru meminta peserta didik menanya tentang materi yang - Peserta didik menanya terkait materi yang sudah
sudah diamati diamati
- Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan - Peserta didik mengidentifikasi masalah tentang
masalah yang akan dipelajari kualitas bahan pakan ternak
- Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan - Peserta didik dapat merumuskan masalah terkait
permasalahan terkait pemalsuan bahan pakan pemalsuan bahan pakan
Brainstorming Menanya
- Guru meminta peserta didik menanya tentang materi yang - Peserta didik menanya terkait materi yang sudah
sudah diamati diamati
- Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan - Peserta didik mengidentifikasi masalah tentang
masalah yang akan dipelajari kualitas bahan pakan ternak
Brainstorming Menanya
- Guru meminta peserta didik menanya tentang materi yang - Peserta didik menanya terkait materi yang sudah
sudah diamati diamati
- Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan - Guru - Peserta didik mengidentifikasi masalah tentang
mengarahkan peserta didik untuk merumuskan masalah kualitas bahan pakan ternak
Lampiran 1 : Pengembangan Bahan ajar
1. Pengujian kualitas bahan pakan secara fisik merupakan teknik pengujian bahan pakan yang
dilakukan dengan menilai/mengamati kualitas bahan pakan secara fisik.
2. Pengujian bahan pakan secara fisik terdiri atas beberapa pengujian, yaitu :
Uji organoleptik
Pengujian bahan pakan dengan menggunakan panca indra manusia, yaitu melalui
penglihatan, perabaan, pembauan, rasa dan suara.
Uji apung
Pengujian bahan pakan (dedak dan onggok) yang dilakukan dengan memasukkan bahan
pakan ke dalam wadah yang sudah diisi air dengan tujuan untuk menilai pemalsuan
bahan pakan.
Uji bulk density
Pengujian bahan pakan yang dilakukan dengan mengukur volume dan berat dari sampel
bahan baku pakan.
3. Uji apung
Manfaat uji apung adalah untuk menilai pemalsuan bahan pakan melalui pencampuran
dengan bahan lainnya yang berbehaya terhadap kesehatan ternak, seperti :
- Dedak dicampur dengan sekam atau serbuk gergaji
- Onggok dicampur dengan pasir supaya lebih berat
Uji apung dilakukan dengan cara memasukkan sampel bahan pakan (dedak atau onggok)
ke dalam wadah yang sudah berisi air.
Kemudian diamati untuk mengetahui bagian dedak atau onggok yang tenggelam dan
yang terapung.
Jika lebih banyak bagian dedak yang terapung berarti dedak tersebut kualitasnya kurang
baik karena diindikasikan banyak tercampur sekam. Sebaliknya jika banyak bagian dedak
yang tenggelam berarti dedak tersebut relatif baik, karena sebagian besar terdiri dari
kulit ari dan butiran beras pecah.
LangkahKerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengujian bahan pakan ternak
2. Siapkan lembar observasi hasil pengamatan.
3. Lakukan pengujian bahan pakan ternak secara organoleptik dengan pengamatan visual,
perabaan, pembauan, dirasa dan suara.
4. Catat hasil pengujian ke dalam lembar observasi yang sudah ada.
5. Kembalikan alat dan bahan yang tidak terpakai ke tempat penyimpanan.
Lembar Observasi
Jenis Bahan Pengujian Organoleptik
No.
Pakan Visual Perabaan Pembauan Rasa Suara
1.
2.
3.
4.
5.
dst
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2
LangkahKerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengujian bahan pakan ternak
2. Siapkan lembar observasi hasil pengamatan.
3. Isikan air bersih ke dalam tabung gelas separuh tabung gelas
4. Masukkan sampel dedak yang akan diuji.
5. Perhatikan endapan dan bahan pakan yang mengapung pada wadah tabung gelas.
6. Catat hasil pengujian ke dalam lembar observasi yang sudah ada.
7. Kembalikan alat dan bahan yang tidak terpakai ke tempat penyimpanan.
Lembar Observasi
LangkahKerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengujian bahan pakan ternak
2. Siapkan lembar observasi hasil pengamatan.
3. Masukkan sampel bahan pakan yang akan diuji ke dalam gelas kimia liter sampai batas 1 liter
4. Tuang sampel bahan pakan di atas ke dalam wadah yang dapat ditimbang
5. Timbang sampel bahan pakan tadi
6. Catat hasil penimbangan sampel bahan pakan yang diuji ke dalam lembar observasi yang
sudah ada.
7. Ulangi langkah 3 – 6 untuk sampel lainnya
8. Kembalikan alat dan bahan yang tidak terpakai ke tempat penyimpanan.
Lembar Observasi 3
Berat Standar Hasil Uji
No. Bahan Pakan / Sampel Keterangan
(kg/ltr) (kg/ltr)
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Lampiran 3 : Instrumen penilaian (Kisi-kisi, Soal, Kunci/rubrik/rambu-rambu Jawaban,
Pedoman penskoran)
2. Pengujian kualitas bahan pakan dan pakan ternak secara fisik dapat dilakukan dengan cara…..
a. Analisis proksimat, uji apung dan bulk density d. Uji organoleptik, uji apung dan
mikroskopis
b. Uji organoleptik, uji kepadatan dan bulk density e. Uji organoleptik, uji apung dan bulk
density
c. Uji organoleptik, uji apung dan wendee
3. Pengujian yang dilakukan untuk menilai kualitas dedak padi dengan cara memasukkan sampel
dedak ke dalam wadah yang berisi air, kemudian diamati jumlah dedak yang tenggelam dan
terapung. Pengujian ini disebut…..
a. Uji bulk density d. Uji mikroskopis
b. Uji wendee/proksimat e. Uji organoleptik
c. Uji apung
4. Uji kualitas bahan pakan secara kimiawi yang dilakukan di laboratorium untuk mengetahui
kualitas bahan pakan secara kuantitatif adalah…..
a. Uji bulk density d. Uji mikroskopis
b. Uji wendee/proksimat e. Uji organoleptik
c. Uji apung
5. Uji kepadatan (bulk density) dilakukan dengan mengukur volume dan berat dari sampel bahan
baku pakan. Standar nilai bulk density untuk jagung dan tepung ikan adalah…..
a. Jagung 351 gr/ltr, Tepung ikan 594 gr/ltr d. Jagung 594 gr/ltr, Tepung ikan 610
gr/ltr
b. Jagung 337 gr/ltr, Tepung ikan 570 gr/ltr e. Jagung 626 gr/ltr, Tepung ikan 562
gr/ltr
c. Jagung 594 gr/ltr, Tepung ikan 600 gr/ltr
Kunci Jawaban
1. A 6. D 11. B 16. D
2. E 7. A 12. A 17. D
3. C 8. C 13. C 18. D
4. B 9. A 14. D 19. A
5. E 10. C 15. A 20. A
b. Soal Uraian
1. Sebutkan kriteria kerusakan bahan pakan ternak.
2. Sebutkan beberapa kemungkinan pemalsuan bahan pakan ternak.
3. Uraikan mekanisme pengujian bahan pakan ternak dengan metode organoleptik.
4. Jelaskan manfaat dilakukannya uji apung pada dedak.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan uji bulk density.
Kunci Jawaban Uraian
1. Kriteria kerusakan bahan pakan :
- Tumbuhnya jamur
- Adanya kontaminasi benda asing (berupa bahan lain atau serangga)
- Adanya perubahan bentuk fisik bahan pakan (perubahan warna, bentuk, tekstur, dan
bau)
Sumber Belajar :
- Buku Sekolah Elektronik Agribisnis Pakan Ternak Ruminansia Kelas X, Direktorat Pembinaan SMK. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta
- Tim Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB. Pengetahuan Bahan Makanan Ternak. CV. Nutri
Sejahtera. Bogor
- Feedmill
Langkah Pembelajaran
A. Peralatan Grinding
Grinding adalah menggiling bahan pakan/ memecah partikel bahan pakan yang berukuran
besar menjadi pertikel-partikel yang berukuran lebih kecil. Memperkecil ukuran partikel
berarti memperluas permukaan partikel bahan pakan, sehingga lebih mudah untuk ditembus
cairan enzim pencernaan dan akhirnya lebih mudah untuk dicerna. Dengan partikel yang
lebih kecil dapat diperoleh beberapa keuntungan antara lain meningkatkan daya cerna,
pencampuran pakan lebih mudah dan menjadi lebih merata (homogen), memudahkan
penanganan dan penyimpanan, serta memungkinkan untuk membuat pakan dalam bentuk
pelet.
1. Hummer mill
Prinsip kerja hummer mill : memukul. partikel pakan diperkecil ukurannya dengan
cara dipukul dengan besi yang bergerak cepat dan terpental sehingga membentur
dinding.
Komponen Hummer mill
- Penampung bahan pakan
- Pengatur masuknya bahan pakan (inlet)
- Magnit dan pemisah batu
- Rotor dan palu
- Screen
- Sistem aspirasi
- Pengeluaran (outlet=take away)
Kapasitas hummermill ditentukan oleh :
- Karakteristik produk ; kekerasan dan kadar serat bahan, kadar air, persentase
partikel halus, ukuran partikel yang dikehendaki.
- Karakteristik instalasi ; kondisi dan ukuran pelat penghancur, kondisi palu, luas
area terbuka pada screen, tenaga, dan kapasitas aspirasi.
2. Disc Mill
Prinsip kerja : gesekan. Partikel pakan diperkecil ukurannya melalui mekanisme
gesekan dari 2 (dua) piringan yang permukaannya bergerigi dimana salah satu
piringan bergerak dengan kecepatan tertentu dan piringan lainnya diam (tidak
bergerak).
Bagian-bagian / komponen discmill :
- Hopper/inlet
- Ruang penghancur ; 2 pirinan gerigi penghancur
- Screen (saringan)
- Saluran Pengeluaran (outlet)
Kapasitas discmill ditentukan oleh :
- Karakteristik produk ; kekerasan dan kadar serat bahan, kadar air, persentase
partikel halus, ukuran partikel yang dikehendaki.
- Karakteristik instalasi ; kondisi dan ukuran pelat penghancur, kondisi palu, luas
area terbuka pada screen, tenaga, dan kapasitas aspirasi.
B. Peralatan Dosing
1. Gravimetric (penimbangan)
Tipe timbangan;
- Mekanik/manual; (1) timbangan mekanis dengan menggunakan pemberat sebagai
penyeimbang, posisi pemberat menunjukkan berat bahan yang ditimbang. (2)
timbangan mekanis dengan sistem pegas dimana berat timbang ditunjukkan oleh
jarum yang berputar pada porosnya dan menunjukkan skala tertentu.
- Elektronik/elektrik ; timbangan dengan teknologi digital.
- Hybrid; perpaduan antara timbangan mekanik dan digital. Menggunakan display
digital dan platform plat mekanik.
Kualitas timbangan, dipengaruhi oleh :
- Kapasity, kemungkinan berat terbesar pada skala.
- Graduation, pembagian skala untuk membaca berat hasil penimbangan
- Sensitivity, jumlah berat terkecil yang dikehendaki untuk merubah keterbacaan
skala.
- Accuracy, penyimpangan maksimum dari berat nyata
2. Volumetric (menakar)
Volumetric adalah pengukuran kuantitas bahan pakan dengan cara menakar.
Pengukuran dosis dengan cara volumetric memiliki kelebihan, yaitu peralatan yang
digunakan relatif lebih sederhana dan murah harganya.
Peralatan yang digunakan adalah alat ukur volume baik yang berkapasitas kecil
sampai kapasitas besar.
C. Peralatan Mixing
Mencampur /mixing adalah mengkombinasikan komponen-komponen yang berbeda menjadi
kurang lebih massa yang homogen yang tidak dapat dengan mudah dipisahkan. Pencampuran
pakan bertujuan untuk menghomogenkan bahan pakan antara partikel satu dengan yang lain
menjadi pakan yang siap pakai untuk konsumsi ternak.
1. Peralatan mixing manual ; skop, cangkul, alat sederhana lainnya (tidak menggunakan
mesin)
2. Peralatan mixing mekanis
Mixer horizontal
- Terdiri dari plat berbentuk silinder horizontal atau berbentuk “U”.
- Prinsip kerja : mengaduk/mencampur pakan dengan menggunakan komponen
spiral pengaduk yang dipasang zigzag.
- Kelebihan : waktu mencampur (mixing time) relatif lebih singkat, pengosongan
/pengisian relatif lebih cepat, dan memungkinkan mencampur bahan cair.
- Kekurangan : memerlukan daya listrik lebih besar, investasi lebih besar, dan
kapasitas penggunaan (minimal 80% dari kapasitas pasang)
Mixer vertikal
- Terdiri dari bin berbentuk silinder dengan posisi tegak, didalamnya terdapat screw
conveyor vertikal yang menggerakkan bahan pakan dari bawah ke atas secara
sentral.
- Prinsip kerja : mengaduk/mencampur pakan dengan memanfaatkan gaya
gravitasi, pakan dari bagian bawah diangkat menggunakan conveyor pada bagian
sentral mixer kemudian dilepaskan. Pakan akan turun ke outlet dengan
memanfaatkan gaya gravitasi.
- Kelebihan : memerlukan daya listrik relatif kecil, investasi lebih kecil
- Kekurangan : waktu pencampuran lebih lama
Materi Pembelajaran :
Menggunakan Tabel Komposisi Bahan Pakan
Media : - Laptop
- Proyektor
- Materi ajar (PPT, mindmap)
Sumber Belajar :
- Buku Sekolah Elektronik Agribisnis Pakan Ternak Ruminansia Kelas X, Direktorat Pembinaan SMK. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta
- Tim Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB. Pengetahuan Bahan Makanan Ternak. CV. Nutri
Sejahtera. Bogor
- Perpustakaan
Langkah Pembelajaran
Materi Pembelajaran :
Menggunakan Tabel Kebutuhan Nutrisi Ternak
- Ternak Ruminansia
- Ternak Unggas
- Aneka Ternak
Media : - Laptop
- Proyektor
- Materi ajar (PPT, mindmap)
Sumber Belajar :
- Buku Sekolah Elektronik Agribisnis Pakan Ternak Ruminansia Kelas X, Direktorat Pembinaan SMK. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta
- Tim Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB. Pengetahuan Bahan Makanan Ternak. CV. Nutri
Sejahtera. Bogor
- Perpustakaan
Langkah Pembelajaran
Materi Pembelajaran :
Formulasi Pakan Ternak Unggas
Sumber Belajar :
- Buku Sekolah Elektronik Agribisnis Pakan Ternak Ruminansia Kelas X, Direktorat Pembinaan SMK. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta
- Tim Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB. Pengetahuan Bahan Makanan Ternak. CV. Nutri
Sejahtera. Bogor
- Perpustakaan
Langkah Pembelajaran