Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN

Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agriteknologi


Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
Mata Pelajaran : Dasar Program Keahlian Agribisnis Tanaman
Waktu : 432 Jam

A. Rasional
Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi yang mendasari penguasaan agribisnis tanaman, yaitu kesatuan
kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan mata rantai
produksi, pengelolaan, dan pemasaran hasil produksi tanaman. Mata
pelajaran ini, menjadi landasan bagi peserta didik untuk mendalami
agribisnis tanaman secara utuh pada konsentrasi produksi tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan untuk konsumsi, dan benih (perbenihan).
Tanaman merupakan komponen utama dalam ekosistem, sehingga penting
dipelajari guna menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan dalam
menghadapi perubahan iklim global.

Fungsi mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman untuk menumbuh-


kembangkan kebanggaan pada peserta didik dalam melakukan proses
agribisnis tanaman sebagai generasi muda penerus pertanian dengan
menjadi agripreneur muda dan atau bekerja di industri produksi tanaman,
setelah belajar pada program keahlian Agribisnis Tanaman. Selain itu,
sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan
kompetensi produksi tanaman pada pembelajaran konsentrasi keahlian di
kelas XI dan XII.

Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai


pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut harus dapat
menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Model-model pembelajaran yang dapat digunakan
antara lain project- based learning, teaching factory, discovery-based learning,
problem- based learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta
metode yang relevan.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman berkontribusi dalam
membangun kemampuan dasar peserta didik menjadi pribadi yang
menguasai keahlian agribisnis tanaman dengan memegang teguh iman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia
dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif, kolaboratif, dan
adaptif terhadap perkembangan teknologi dan lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman bertujuan untuk membekali
peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan (hard skill dan
soft skill) meliputi:
1. memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis
tanaman;
2. memahami perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu- isu
global terkait dengan ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pertanian
berkelanjutan dalam rangka pelestarian ekosistem;
3. memahami agripreneur, profesi, job profile, dan peluang usaha dan
bekerja di bidang agribisnis tanaman;
4. memahami penerapan teknis dasar proses produksi tanaman secara taat
asas, taat prosedur, dan presisi dengan menerapkan K3; dan
5. memahami manajemen/pengelolaan secara menyeluruh proses kegiatan
produksi tanaman.

C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman berfokus
pada kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki oleh generasi muda
penerus pertanian dengan menjadi agripreneur muda dan atau bekerja di
industri produksi tanaman sesuai dengan perkembangan dunia kerja.

Selain itu peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis,


penerapan teknologi dan isu-isu global, profil entrepreneur, job profile,
peluang usaha dan pekerjaan/profesi. merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai agribisnis tanaman sehingga mampu menumbuhkan passion dan
vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.

Pada aspek hard skills peserta didik akan mampu memahami elemen-elemen
kompetensi pada mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman sebagai
berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis secara Pada akhir fase E, peserta didik dapat
menyeluruh di bidang memahami proses bisnis secara
agribisnis tanaman menyeluruh manajemen produksi bidang
agribisnis tanaman, antara lain penerapan
K3LH, perencanaan produk, mata rantai
pasok (Supply Chain), logistik, proses
produksi, penggunaan dan perawatan
peralatan di bidang agribisnis tanaman,
serta pengelolaan sumber daya
manusia dengan memperhatikan potensi
dan kearifan lokal
Perkembangan teknologi Pada akhir fase E, peserta didik dapat
produksi dan isu-isu global memahami perkembangan proses produksi
terkait dengan agribisnis dan tanaman secara konvensional sampai modern,
industri tanaman pertanian perkotaan (urban farming), alat dan
mesin pertanian dari yang konvensional
sampai yang otomatis dan berbasis IOT, smart
farming dan isu pemanasan global, perubahan
iklim, ketersediaan pangan global, regional
dan lokal, sustainable farming (pertanian
berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi
dalam pertanian
Agripreneur, peluang usaha Pada akhir fase E, peserta didik dapat
dan pekerjaan/profesi di menjelaskan tentang profil agripreneur yang
bidang agribisnis tanaman mampu membaca peluang pasar dan usaha,
profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam
rangka menumbuhkan jiwa wirausaha, serta
peluang usaha dan peluang bekerja di bidang
agribisnis tanaman.
Teknis dasar proses produksi Pada akhir fase E, peserta didik dapat
tanaman menjelaskan tentang pembiakan tanaman,
persiapan tanam, pemeliharaan tanaman,
panen dan penanganan pasca panen,
pengemasan, dan distribusi produk hasil
panen.
Faktor-faktor yang Pada akhir fase E, peserta didik dapat
berpengaruh terhadap proses menjelaskan tentang faktor-faktor yang
produksi tanaman berpengaruh kepada proses produksi
tanaman: faktor edafik, climatic, genetic,
biotik, dan pirik.
Pembiakan tanaman Pada akhir fase E, peserta didik dapat
menjelaskan tentang pembiakan tanaman
secara generatif dan vegetatif, baik
konvensional maupun modern

Pengelolaan menyeluruh Pada akhir fase E, peserta didik dapat


proses produksi tanaman memahami penerapan dan pengelolaan K3,
pengelolaan lahan, sumber daya alam
pendukung, sumber daya manusia, produksi
tanaman berkelanjutan, limbah dengan prinsip
8R (Rethink, Reduce, Reuse, Refurbish, Repair,
Repurpose, dan Recycle), kelembagaan pada
rantai produksi dan pasar, serta pelestarian
kearifan lokal

E. RANGKAIAN ALUR

Dasar program keahlian Agribisnis tanaman terdiri dari tujuh elemen kompetensi yang
diharapkan dapat membangun passion dan vision berwirausaha bidang agribisnis
tanaman dan membekali peserta didik dengan hardskill yang sesuai dengan
kompetensi. Pembuatan alur tujuan pembelajaran dilakukan dengan cara menganalisis
tujuan pembelajaran lintas elemen. Dalam satu tahun peserta didik diharapkan
mempelajari ketujuh elemen dan melakukan projek lintas elemen secara
berkesinambungan. Peserta didik dinyatakan telah menyelesaikan proses
pembelajaran jika telah melalui alur tujuan pembelajaran sebagaimana yang disajikan
pada gambar berikut :
SEMESTER 1 SEMESTER 2

TPLE 3. Profil Agripreneur TPLE 6. Pembiakan tanaman

TPLE 2. Perkembangan TPLE 7.1. Pertanian berkelanjutan


teknologi dan isu
global
TPLE 7.2. Pengelolaan limbah limbah
TPLE 5. Faktor yang
Berpengaruh

TPLE 1. Proses Bisnis dan


Manajemen

TPLE 4. Teknis dasar proses


produksi
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 3 DUMAI


MATA PELAJARAN : DASAR PROGRAM KEAHLIAN
PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN
KONSENTRASI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
SEMESTER : GANJIL DAN GENAP
KELAS/FASE : X/E
ALOKASI JAM : 432 JP

A. RASIONAL DAN KONTEKS


Alur tujuan pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis secara utuh sejak awal
hingga akhir suatu fase. Alur tujuan pembelajaran menjadi panduan pendidik dan peserta didik untuk mencapai Capaian
Pembelajaran di akhir fase tersebut. Tujuan pembelajaran adalah hal yang ingin dicapai baik dari pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dimiliki peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran yang menjadi prasyarat untuk dapat mencapai
“Capaian Pembelajaran”. Alur dan tujuan pembelajaran yang disusun untuk Dasar program keahlian pada Capaian Pembelajaran
Fase E telah dibuat berdasarkan analisis tujuan pembelajaran lintas elemen dan ditetapkan dengan memperhatikan perkembangan
tingkat kemampuan berpikir peserta didik.

B. MATERI KUNCI
Materi kunci pada pelajaran ini adalah materi bisnis kewirausahaan dan materi dasar kompetensi program keahlian yang menjadi
landasan bagi peserta didik untuk mendalami agribisnis tanaman secara utuh pada konsentrasi produksi tanaman pangan,
hortikultura serta berguna untuk menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan dalam menghadapi perubahan iklim global
C. GLOSARIUM
No Istilah Arti Umum/ Definisi No Istilah Arti Umum / Definisi
1 Bisnis Canvas strategi manajemen yang disusun untuk 9 Pembiakan Proses menghasilkan individu baru baik
menjabarkan ide dan juga konsep sebuah bisnis secara kawin mauoun tak kawin
ke dalam bentuk visual
2 Agripreneur wirausaha di bidang pertanian 10 Persemaian tempat atau areal untuk kegiatan
memproses benih menjadi bibit/semai
yang siap ditanam di lapangan
3 IOT (internet of konsep penanaman teknologi dalam keseharian 11 Panen kegiatan akhir dari budidaya untuk
Things) aktifitas manusia mengumpulkan produk budidaya
4 Smart farming pendekatan berbasis teknologi dalam pertanian 12 Penanganan pasca panen kegiatan yang dilakukan setelah panen
yang membantu petani meningkatkan
produktivitas dan mengurangi polusi secara
bersamaan
5 Urban farming pemanfaatan ruang terbuka menjadi lahan 13 Data agroklimat Data yang dibutuhkan terkait iklim dan
hijau untuk menghasilkan produk pertanian kondisi tanah serta air di lahan budidaya

6 Sustainable pengelolaan sumber daya pertanian yang 14 Analisis usaha tani ilmu terapan yang membahas atau
farming berkelanjutan dan berfokus pada pemeliharaan mempelajari bagaimana menggunakan
lingkungan dan peningkatan kualitas hidup sumberdaya secara efisien dan efektif
manusia
pada suatu usaha pertanian agar
diperoleh hasil maksimal

7 K3LH program kesehatan, keselamatan kerja dan 15 Hidroponik Sistem budidaya tanaman menggunakan
lingkungan hidup media air tanpa media tanah
8 SOP (standar Panduan baku yang digunakan untuk 16 Aeroponik sistem budidaya tanaman tanpa tanah
operasional memastikan kegiatan operasional berjalan kea dengan kondisi akar menggantung di
prosedur rah tujuan udara.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN LINTAS ELEMEN
ELemen Kalimat Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran Lintas Elemen Waktu
1. Proses bisnis secara Pada akhir fase E, peserta didik 1.1. Menerapkan proses 3.1.1. Mengidentifikasi kegiatan bidang 1 x 12 JP
menyeluruh di dapat bisnis agribisnis tanaman
bidang agribisnis memahami proses bisnis secara 1.2. Melakukan manajemen 3.1.2. Menentukan karakter yang dimiliki
tanaman menyeluruh manajemen produksi bidang agribisnis seorang agripreneur dari sumber
bidang agribisnis tanaman, antara tanaman secara literasi
lain penerapan K3LH, menyeluruh 3.2.1. Menentukan job profil / profesi
perencanaan produk, mata rantai terkait bidang agribisnis tanaman
pasok (Supply Chain), logistik, impian
proses produksi, penggunaan dan 3.2.2. Menentukan kompetensi persyaratan
yang harus dimiliki sesuai job profile
perawatan peralatan di bidang
impian
agribisnis tanaman, serta
2.1.1. Membandingkan proses produksi 1 x 12 JP
pengelolaan sumber daya
tanaman konvensional dengan
manusia dengan memperhatikan
modern
potensi dan kearifan lokal
2.1.2. Membandingkan karakteristik
pertanian di pedesaan (rural farming)
2. Perkembangan Pada akhir fase E, peserta didik
2.1. Mengimplementasikan dengan perkotaan (urban farming)
teknologi produksi dapat memahami perkembangan perkembangan 2.1.3. Membandingkan alat dan mesin
dan isu-isu global proses produksi tanaman secara teknologi produksi pertanian antara yang konvensional
terkait dengan konvensional sampai modern, 2.2. Memecahkan masalah dengan modern
agribisnis dan pertanian perkotaan (urban terkait isu global bidang 2.1.4. Membandingkan penggunaan IOT
industri tanaman farming), alat dan mesin pertanian agribisnis dan industri (internet of things) dengan smart
dari yang konvensional sampai tanaman farming
yang otomatis dan berbasis IOT, 5.1.1. Menyimpulkan faktor –faktor yang 2 x 12 JP
smart farming dan isu pemanasan berpengaruh terhadap proses
global, perubahan iklim, produksi
ketersediaan pangan global, 5.2.1. Menunjukkan hubungan saling
regional dan lokal, sustainable mempengaruhi antara faktor edafik,
farming (pertanian berkelanjutan), klimatik, biotic dan pirik
serta penerapan bioteknologi 2.2.1. Memecahkan masalah terkait isu
dalam pertanian global bidang agribisnis dan industri
tanaman
1.1.1. Menentukan alur bisnis melalui 2 x 12 JP
proses wawancara
3. Agripreneur, Pada akhir fase E, peserta didik 1.1.2. Menuangkan proses bisnis melalui
3.1. Menentukan profil pembuatan bisnis canvas
peluang usaha, dan dapat menjelaskan tentang profil
agripreneur 1.1.3. Menentukan pengorganisasian
pekerjaan atau agripreneur yang mampu
3.2. Menentukan job profile sumber daya manusia dalam kegiatan
profesi di bidang membaca peluang pasar dan
/ profesi impian pdalam bisnis
agribisnis tanaman usaha, profesi pemroduksi
bidang agribisnis 1.1.4. Menentukan teknik pengendalian
tanaman (petani) dalam rangka
tanaman K3LH pertanian yang dapat
menumbuhkan jiwa wirausaha,
diterapkan dalam proses bisnis
serta peluang usaha dan peluang
4.1.1. Melengkapi tabel rencana kerja 10 x 12 JP
bekerja di bidang agribisnis produksi
tanaman 2.1.5. Mengukur data agroklimat dengan
menggunakan IOT
4. Teknis Dasar Proses Pada akhir fase E, peserta didik 4.1. Melakukan teknis dasar 5.2.2. Menentukan kesesuaian lahan dengan
Produksi Pertanian dapat menjelaskan tentang proses produksi persyaratan tumbuh tanaman
pembiakan tanaman, persiapan pertanian budidaya
tanam, pemeliharaan tanaman, 4.2. Melakukan pemasaran 4.1.2. Menerapkan k3 dan kepatuhan pada
panen dan penanganan pasca peraturan kerja (SOP)
panen, pengemasan, dan 4.1.3. Melakukan pembiakan tanaman
distribusi produk hasil panen. 4.1.4. Melakukan persiapan tanam
4.1.5. Melakukan pemeliharaan tanaman
4.1.6. Melakukan panen dan penanganan
5. Faktor-faktor yang Pada akhir fase E, peserta didik 5.1. Menyimpulkan faktor – pasca panen
berpengaruh dapat menjelaskan tentang faktor- faktor yang 4.1.7. Melakukan pengemasan
terhadap proses faktor yang berpengaruh kepada berpengaruh terhadap 4.2.1. Melakukan distribusi produk hasil
produksi tanaman proses produksi tanaman: faktor proses produksi panen
edafik, climatic, genetic, biotik, 5.2. Menunjukkan hubungan
dan pirik. saling mempengaruhi
antara faktor edafik,
klimatik, biotic dan pirik

6.1. Mendemonstrasikan 6.1.1. Mengidentifikasi prosedur kerja 2 x 12 JP


6. Pembiakan Pada akhir fase E, peserta didik
pembiakan tanaman pembiakan tanaman secara generative
tanaman dapat menjelaskan tentang
generatif baik melalui sumber literasi
pembiakan tanaman secara
konvensional maupun 6.1.2. Mendemonstrasikan pembiakan
generatif dan vegetatif, baik
modern tanaman generatif melalui pembuatan
konvensional maupun modern
6.2. Mendemonstrasikan public video
pembiakan tanaman 6.2.1. Mengidentifikasi 4 prosedur kerja
vegetatif baik pembiakan tanaman secara vegetative
7. Pengelolaan Pada akhir fase E, peserta didik konvensional maupum melalui sumber literasi
menyeluruh proses dapat memahami penerapan dan modern 6.2.2. Mendemonstrasikan pembiakan
penanaman pengelolaan K3, pengelolaan tanaman vegetative melalui
lahan, sumber daya alam 7.1. Melaksanakan kegiatan pembuatan public video
mendukung, sumber daya pertanian berkelanjutan 7.1.1. Menentukan jenis kegiatan pertanian 10 x 12 JP
manusia, produksi tanaman dengan memperhatikan berkelanjutan berdasarkan
berkelanjutan, limbah dengan potensi dan kearifan 7.1.2. Melakukan survey pasar
prinsip 8R (Rethink, Reduce, local 7.1.3. Melakukan pengelolaan kebutuhan
Reuse, Refurbish, Repair, 7.2. Mengelola limbah alat dan bahan
Repurpose, dan Recycle), pertanian menggunakan 7.1.4. Melakukan komunikasi dengan mata
kelembagaan pada rantai produksi prinsip 8R rantai produksi
dan pasar, serta pelestarian 7.1.5. Melakukan rekruitmen tenaga kerja
kearifan lokal 7.1.6. Menentukan jadwal kerja
7.1.7. Menentukan teknik pengendalian K3
7.1.8. Menerapkan K3LH dalam proses
produksi
7.1.9. Melaksanakan proses produksi
tanaman berkelanjutan
7.1.10. Melakukan panen dan penanganan
pasca panen
7.1.11. Melakukan pemasaran hasil produksi
7.2.1. Menentukan pengelolaan limbah 6 x 12 JP
menggunakan prinsip 8R
7.2.2. Mempersiapkan kebutuhan alat dan
bahan
7.2.3. Mengorganisasi jadwal kerja
7.2.4. Menerapkan K3LH dalam proses
produksi
7.2.5. Melaksanakan pengolahan limbah
7.2.6. Menggunakan produk hasil
pengolahan limbah
7.2.7. Memasarkan produk hasil pengolahan
limbah

Anda mungkin juga menyukai